Diskusi Refleksi Kasus

9
MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK) DAFTAR ISI I. DESKRIPSI SINGKAT .................................................................................. 1 II. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................ 1 III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN............................................ 1 IV. BAHAN BELAJAR ........................................................................................ 2 V. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN........................................ 2 VI. URAIAN MATERI ........................................................................................ 3 Pokok Bahasan 1: PENGERTIAN DRK ........................................................ 3 Pokok Bahasan 2: TUJUAN DRK .............................................................. 3 Pokok Bahasan 4: MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN DRK ...... 4 A. Memilih/Menetapkan Kasus Yang Akan Didiskusikan .......................... 4 B. Menyusun Jadwal Kegiatan .................................................................. 4 C. Waktu Pelaksanaan.............................................................................. 5 D. Peran Masing-Masing Personal Dalam DRK.......................................... 6 E. Penulisan Laporan ............................................................................... 7 VII. REFERENSI ................................................................................................ 8 DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK 0

description

hfjgkdmf

Transcript of Diskusi Refleksi Kasus

Page 1: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

DAFTAR ISI I. DESKRIPSI SINGKAT.................................................................................. 1 II. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................ 1 III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN............................................ 1 IV. BAHAN BELAJAR........................................................................................ 2 V. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN........................................ 2 VI. URAIAN MATERI ........................................................................................ 3

Pokok Bahasan 1: PENGERTIAN DRK ........................................................ 3 Pokok Bahasan 2: TUJUAN DRK.............................................................. 3 Pokok Bahasan 4: MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN DRK...... 4 A. Memilih/Menetapkan Kasus Yang Akan Didiskusikan .......................... 4 B. Menyusun Jadwal Kegiatan .................................................................. 4 C. Waktu Pelaksanaan.............................................................................. 5 D. Peran Masing-Masing Personal Dalam DRK.......................................... 6 E. Penulisan Laporan ............................................................................... 7

VII. REFERENSI ................................................................................................ 8

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

0

Page 2: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

MATERI INTI. 7 DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

I. DESKRIPSI SINGKAT Diskusi Refleksi Kasus (DRK) digunakan sebagai metode pembelajaran yang dapat menuntun perawat dan bidan dalam suatu kelompok diskusi baik di rumah sakit maupun puskesmas untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman klinik yang didasarkan atas standar yang telah ditetapkan. Dalam DRK ini akan dibahas masalah–masalah keperawatan/kebidanan yang aktual, menarik baik yang lalu maupun yang sedang berlangsung. Selain itu juga dibahas tentang pengalaman keberhasilan dalam melaksanakan tugas pelayanan dengan pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia.

Melalui DRK ini profesionalisme perawat dan bidan ditingkatkan sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal. Dalam modul ini akan dibahas mengenai pengertian, tujuan, penatalaksanaan, penulisan laporan dan jadwal kegiatan. II. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Pembelajaran Umum:

Pada akhir sesi ini, peserta mampu melaksanakan DRK. B. Tujuan Pembelajaran Khusus:

Pada akhir sesi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian DRK 2. Menjelaskan tujuan DRK 3. Melakukan langkah-langkah kegiatan dalam melakukan DRK

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN Dalam modul ini akan divas pokok bahasan dengan sub pokok bahasan berikut: Pokok Bahasan 1: Pengertian DRK

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

1

Page 3: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

Pokok Bahasan 2: Tujuan DRK Pokok Bahasan 3: Langkah-langkah dalam melakukan DRK

Sub pokok bahasan: A. Memilih/menetapkan kasus yang akan didiskusikan B. Membuat jadwal kegiatan DRK C. Waktu pelaksanaan D. Melakukan DRK sesuai peran masing-masing personal dalam DRK E. Menulis laporan

IV. BAHAN BELAJAR Paket materi PMK (SPMKK) bagi perawat dan bidan, WHO-UGM, 2001, 2003. V. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Berikut disampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran: 1. Menciptakan suasana nyaman dan memotivasi peserta untuk siap

menerima materi. 2. Menyampaikan pokok bahasan 1 tentang pengertian DRK. 3. Meminta peserta untuk memberikan komentar dan fasilitator melakukan

klarifikasi. 4. Mengalihkan ke pokok bahasan 2 dengan menjelaskan tujuan dengan

diadakannya DRK. 5. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan masukan-

masukan tentang tujuan yang diperoleh peserta berdasarkan pengalaman selama melaksanakan DRK.

6. Mengalihkan ke pokok bahasan 3 dengan menjelaskan topik kasus yang dapat didiskusikan/dipresetasikan.

7. Meminta peserta untuk memberikan contoh–contoh kasus yang dapat diangkat untuk didiskusikan, baik kasus keperawatan maupun kebidanan.

8. Memberikan klarifikasi atas jawaban/penjelasan peserta. 9. Membahas sub pokok bahasan berikutnya dengan mengajukan pertanyaan

kepada peserta mengapa perlu menyusun jadwal kegiatan. Kemudian peserta dibagi dalam kelompok untuk menyusun kegiatan DRK. Masing- masing kelompok presentasi dalam diskusi pleno

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

2

Page 4: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

10. Kemudian dilajutkan dengan membahas sub pokok bahasan berikutnya dengan mengajukan pertanyaan mengapa perlu membahas peran masing-masing personal dalam DRK, apabila banyak yang belum mengetahui, beri penjelasan singkat melalui tayangan.

11. Menanyakan jumlah ideal peserta dalam DRK serta lamanya. 12. Berikan respons atas tanggapan peserta. 13. Membahas sub pokok bahasan membuat laporan dengan meminta peserta

untuk berbagi pengalaman membuat laporan yang dituangkan kedalam suatu format yang disepakati.

14. Melakukan tanya jawab tentang hambatan atau masalah apa yang ditemukan dalam menyusun laporan.

15. Memfasilitasi diskusi kelompok dalam membuat format laporan DRK. 16. Masing–masing kelompok presentasi dalam diskusi pleno. 17. Tutup acara dengan memberikan umpan balik dan bandingkan dengan

refleksi peserta tentang kompetensi yang dicapai pada akhir sesi. 18. Berikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan komentar atas sesi

ini. 19. Berikan penghargaan/applause kepada peserta atas partisipasinya pada

sesi ini. VI. URAIAN MATERI Pokok Bahasan 1: PENGERTIAN DRK Diskusi Refleksi Kasus (DRK) adalah suatu metode pembelajaran dalam merefleksikan pengalaman perawat dan bidan yang aktual dan menarik dalam memberikan dan mengelola asuhan keperawatan dan kebidanan di lapangan melalui suatu diskusi kelompok yang mengacu pada pemahaman standar yang ditetapkan. Pokok Bahasan 2: TUJUAN DRK Diskusi Refleksi Kasus (DRK) mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengembangkan profesionalisme perawat dan bidan. 2. Meningkatkan aktualisasi diri. 3. Membangkitkan motivasi belajar.

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

3

Page 5: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

4. Wahana untuk menyelesaikan masalah dengan mengacu pada standar keperawatan/kebidanan yang telah ditetapkan.

5. Belajar untuk menghargai kolega untuk lebih sabar, lebih banyak mendengarkan, tidak menyalahkan, tidak memojokkan dan meningkatkan kerja sama.

Pokok Bahasan 4: MELAKUKAN LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN DRK A. Memilih/Menetapkan Kasus Yang Akan Didiskusikan

Topik–topik bahasan yang ditetapkan untuk didiskusikan dalam DRK antara lain: • Pengalaman pribadi perawat/bidan yang aktual dan menarik dalam

menangani kasus/pasien di lapangan baik di rumah sakit/puskesmas. Pengalaman dalam mengelola pelayanan keperawatan/kebidanan dan isu-isu strategis.

• Pengalaman yang masih relevan untuk dibahas dan akan memberikan informasi berharga untuk meningkatkan mutu pelayanan.

Proses diskusi ini akan memberikan ruang dan waktu bagi setiap peserta untuk merefleksikan pengalaman, pengetahuan serta kemampuannya, dan mengarahkan maupun meningkatkan pemahaman perawat/bidan terhadap standar yang akan memacu mereka untuk melakukan kinerja yang bermutu tinggi.

B. Menyusun Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan DRK adalah daftar kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah ditetapkan dan disepakati. Kegiatan DRK disepakati dalam kelompok kerja, baik di puskesmas maupun di rumah sakit (tiap ruangan). Kegiatan DRK dilakukan minimal satu kali dalam satu bulan dan sebaiknya jadwal disusun untuk kegiatan satu tahun. Dengan demikian para peserta yang telah ditetapkan akan mempunyai waktu yang cukup untuk mempersiapkannya.

Setiap bulan ditetapkan dua orang yang bertugas sebagai penyaji dan fasilitator/moderator selebihnya sebagai peserta demikian seterusnya,

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

4

Page 6: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

sehingga seluruh anggota kelompok akan mempunyai kesempatan yang sama berperan sebagai penyaji, fasilitator/moderator maupun sebagai peserta. Peserta dalam satu kelompok diupayakan antara 5 – 8 orang.

Contoh:

JADWAL KEGIATAN DRK Ruang P. Dalam /SERUNI Rumah Sakit Sleman Tahun 2005

No Topik Bahasn Waktu/Bulan Penyaji Moderator Ket. 1. Kekeliruan memberi

obat

14 januari Br .Salim Br. Taslim

2. Pengisian dokumentasi Askep

16 Februari Zr. Ita Sr. Rike

3. Askep Thypoid

15 Maret Zr. Aisah Br. Jono

4. Menghitung cairan

12 April Zr Ani Zr. Ida

5. Melepas infus pada pasien gelisah

15 Mei Zr. Titi Zr. Ike

6. Pemasangan NGT

14 Juni Br. Usman

Zr. Nini

7. Serah terima Sift

12 juli Br. Taslim

Br. Salim

dst dst dst dst dst C. Waktu Pelaksanaan

Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut minimal 60 menit, dengan perincian sebagai berikut: • Pembukaan : 5 menit • Penyajian : 15 menit • Tanya jawab : 30 menit • Penutup/rangkuman : 10 menit

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

5

Page 7: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

D. Peran Masing-Masing Personal Dalam DRK

Dalam Diskusi Refleksi Kasus (DRK) ditetapkan suatu aturan main yang harus dipatuhi oleh semua peserta agar diskusi tersebut dapat terlaksana dengan tertib. Ada 3 peran yang telah disepakati dan dipahami dalam pelaksanaan DRK yaitu: 1. Peran penyaji 2. Peran peserta 3. Peran fasilitator/moderator

1. Peran penyaji

• Menyiapkan kasus klinis keperawatan/kebidanaan yang pernah dialami atau pernah terlibat didalamnya yang merupakan kasus menarik baik kasus yang lalu maupun kasus-kasus saat ini. Selain kasus klinis dapat pula dipilih kasus manajemen dan pengalaman keberhasilan dalam pelayanan.

• Menjelaskan kasus yang sudah disiapkan. Alokasi waktu 10 – 20 menit.

• Menyimak pertanyaan yang disampaikan. • Memberikan jawaban sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman

nyata yang telah dilakukan dan merujuk pada standar yang relevan atau SOP yang berlaku.

• Mencatat hal-hal penting selama proses DRK. 2. Peran peserta

• Mengikuti kegiatan sampai selesai diakhiri dengan mengisi daftar hadir.

• Memberikan perhatian penuh selama kegiatan. • Mempunyai hak untuk mengajukan pertanyaan/pernyataan, minimal

satu pertanyaan dengan alokasi waktu keseluruhan 20-30 menit: - Dalam mengajukan pertanyaan agar merujuk pada standar. - Tidak dibenarkan untuk mengajukan pertanyaan/pernyataan yang

sifatnya menyalahkan atau memojokkan. - Tidak dibenarkan untuk mendominasi pertanyaan. - Pertanyaaan berupa klarifikasi dan tidak bersifat menggurui.

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

6

Page 8: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

3. Peran fasilitator/moderator • Mempersiapkan ruangan diskusi dengan mengatur posisi tempat

duduk dalam bentuk lingkaran sehingga peserta dapat saling bertatap muka dengan leluasa.

• Membuka pertemuan: - Mengucapkan selamat datang. - Menyampaikan tujuan pertemuan. - Membuat komitmen bersama dengan seluruh anggota diskusi

tentang lamanya waktu diskusi (kontrak waktu). - Menyampaikan tata tertib diskusi.

• Mempersilahkan penyaji untuk menyampaikan kasusnya selama 10 – 20 menit.

• Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan secara bergilir selama 30 menit.

• Mengatur lalu lintas pertanyaan–pertanyaan yang diajukan oleh peserta dan klarifkasi bila ada yang tidak jelas.

• Merangkum hasil diskusi. • Melakukan refleksi terhadap proses diskusi dengan meminta peserta

untuk menyampaikan pendapat dan komentarnya tentang diskusi tersebut.

• Membuat kesimpulan hasil refleksi dan menyampaikan isu-isu yang muncul.

• Meminta kesepakatan untuk rencana pertemuan berikutnya. • Menutup pertemuan dengan memberikan penghargaan kepada

seluruh peserta dan berjabat tangan. • Membuat laporan hasil diskusi sesuai format dan menyimpan laporan

DRK pada arsip yang telah ditentukan bersama. E. Penulisan Laporan

Setelah melakukan kegiatan, langkah berikutnya adalah menyusun laporan DRK. Agar kegiatan DRK dapat diketahui dan dibaca oleh pimpinan, anggota kelompok maupun teman sejawat lainnya maka kegiatan tersebut harus dicatat/didokumentasikan sebagai laporan. Bentuk laporan dikemas dengan menggunakan suatu format yang antara lain berisikan: • Nama peserta yang hadir • Tanggal, tempat dan waktu pelaksanaan • Isu-isu atau masalah yang muncul selama diskusi

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

7

Page 9: Diskusi Refleksi Kasus

MI. 7 - Diskusi Refleksi kasus (DRK)

• Rencana tindak lanjut berdasarkan masalah • Lampiran laporan menyertakan daftar hadir yang ditandatangani oleh

semua peserta.

Contoh format:

Laporan Diskusi Refleksi Kasus (DRK)

Nama Ruangan : Keperawatan/Kebidanan : Tanggal Pelaksanaan : Topik Diskusi Kasus : Masalah/isu yang muncul : 1. 2. 3. Rencana Tindak Lanjut : No. Kegiatan No. Indikator 1. 1. 2. 2. 3. 3.

Nama peserta yang hadir :

No. Nama Peserta Tanda Tangan 1. 2. 3. dst

VII. REFERENSI Hennesy, D, 2001, Handout Reflective Case Discussion, disampaikan pada tutorial SPMKK di Yogyakarta tahun 2001 (tidak dipublikasikan).

DEPARTEMEN KESEHATAN RI PUSDIKLATKES BEKERJASAMA DENGAN DIT. KEPERAWATAN & KETEKNISIAN MEDIK

8