Diagnosis Komunitas Lempake 2015

33
Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman DIAGNOSIS KOMUNITAS PUSKESMAS LEMPAKE TAHUN 2015 Oleh : Ayu Milasari Dhyani Chitta Mayasari Septy Lisdamayanti Ritonga Pembimbing : dr. Solihin Wijaya Dr. dr. Swandari Paramita, M. Kes dr. Zulhijran Noor Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Puskesmas Lempake Samarinda 2015

description

diagnosis

Transcript of Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Page 1: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman

DIAGNOSIS KOMUNITAS

PUSKESMAS LEMPAKE TAHUN 2015

Oleh :

Ayu Milasari

Dhyani Chitta Mayasari

Septy Lisdamayanti Ritonga

Pembimbing :

dr. Solihin Wijaya

Dr. dr. Swandari Paramita, M. Kes

dr. Zulhijran Noor

Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Puskesmas Lempake Samarinda

2015

Page 2: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

BAB I

PENDAHULUAN

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah upaya kesehatan yang

menyeluruh, terpadu, merata, terjangkau oleh masyarakat dengan menggunakan

hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna. Puskesmas

menyelenggarakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan memiliki

peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya

kesehatan dalam bentuk organisasi fungsional., dengan tanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dengan

memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan

yang diberikan oleh Puskesmas lebih ditekankan pada tindakan promotif dan

preventif daripada kuratif dan rehabilitatif.

Puskesmas diatur dalam Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004

dengan isi Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembinaan

kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan

kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya sehingga kesehatan pada masyarakat dapat

terjamin dengan syarat pelayanan yang diberikan bersifat menyeluruh, terpadu,

merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat di wilayah

kerja Puskemas tersebut.

Upaya Pokok Kesehatan (UPK) dibagi menjadi Upaya Pokok Kesehatan

Wajib atau Basic Six dan Upaya Pokok Kesehatan Pengembangan. Upaya

kesehatan wajib/ Basic Six yaitu : (1) Promosi Kesehatan, (2) Kesehatan

Lingkungan, (3) Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana (KIA dan KB),

(4) Peningkatan Gizi, (5) Penanggulangan Penyakit Menular/P2M, (6) Pengobatan

Dasar. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat serta yang

disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.

Semua program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas dikembangkan

berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar seperti yang dianjurkan

Page 3: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

oleh World Health Organization (WHO) yang dikenal dengan Basic Seven. Basic

Seven tersebut terdiri atas maternal and child health care, medical care,

environmental sanitation, health education (untuk kelompok-kelompok

masyarakat), simple laboratory, communicable disease control, dan simple

statistic.

Pengetahuan tentang Diagnosis Komunitas adalah hal yang penting agar

peran dan fungsi puskesmas dapat dilaksanakan dengan baik dan pembangunan

kesehatan yang ingin dicapai dalam meningkatkan derajat kesehatan dapat

terwujud.Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk memberikan dan

menjabarkan lebih lengkap informasi dari Diagnosa Komunitas Puskesmas

Lempake Samarinda.

Page 4: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

BAB II

DATA PEMANTAUAN WILAYAH KERJA

PUSKESMAS LEMPAKE SAMARINDA

2.1. Data Geografi

Puskesmas Lempake Samarinda memiliki wilayah kerja di kecamatan

Lempake yang terdiri dari 2 kelurahan, yaitu kelurahan Lempake dan

kelurahan Tanah Merah.

Gambar 1. Peta Kelurahan Lempake

Page 5: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Gambar 2. Peta Kelurahan Tanah Merah

Page 6: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Tabel 1. Data Wilayah UPTD Puskesmas Lempake

No. Data Wilayah Lempake Tanah Merah Jumlah

1. Luas Wilayah 3224 Ha 2156,44 Ha 5.380,44 Ha

2. Batas Wilayah

U t a r a

Timu r

Selatan

Barat

Sungai Siring

Tanah Merah

Mugirejo

Gunung

Lingai,Sempaja

Utara, dan

Sempaja Selata

Sungai Siring

Sungai Siring

Mugirejo

Lempake

3. Pembagian Wilayah 7 dusun (Kebon

Agung, Lempake

Jaya, Sukorejo,

Girirejo, Jaya

Mulya, Benanga,

dan Muang

Dalam) dengan

45 RT.

4 dusun (Talang

Sari, Rimbawan,

Tanah Merah,

dan Guntung

Lai) dengan 25

RT.

Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014

2.2. Data Demografi

Wilayah kerja Puskesmas Lempake Samarinda terdiri dari 2 kelurahan,

yakni Kelurahan Lempake dan Kelurahan Tanah Merah. Berdasarkan Data

Monografi Kelurahan Lempake dan Tanah Merah pada tahun 2014, Jumlah

penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Lempake Tahun 2014 sebesar 23.033

jiwa. Dimana jumlah penduduk wanita sebanyak 11.064 jiwa (50,4%) dan

penduduk laki-laki sebanyak 11.969 jiwa (51, 96%).

Sedangkan jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD.Puskesmas Lempake

menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sebesar 32.563 orang.

Page 7: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Berikut merupakan data kependudukan wilayah kerja UPTD. Puskesmas

Lempake yang disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut :

1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Kelurahan

Jumlah

TotalJumlah

KK

Rasio

Jenis

KelaminLaki-laki Perempuan

1 Lempake 8.280 7.763 16.043 3.524 106,6

2 Tanah Merah 3.689 3.301 6.990 1.877 111,75

Jumlah 11.969 11.064 23.033 5.401 108,17

Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014

2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

a. Kelurahan Lempake

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

No Kelompok Usia Jumlah

1 0-12 bulan 481

2 01-05 tahun 1.764

3 05-07 tahun 1.123

4 07-15 tahun 3.851

5 15-56 tahun 5.967

6 56 tahun keatas 2.857

Jumlah 16.043

Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake 2014

b. Kelurahan Tanah Merah

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur

No Kelompok Usia Jumlah

1 0-3 tahun 106

2 4-6 tahun 76

3 7-12 tahun 542

4 13-15 tahun 549

5 16-19 tahun 938

Page 8: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

6 20-26 tahun 642

7 27-40 tahun 3.487

8 41-57 tahun 583

9 57 tahun keatas 67

Jumlah 6.990

Sumber : Data Monografi Kelurahan Tanah Merah 2014

3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Lempake Tanah Merah Jumlah

1 Tidak sekolah/TK 707 73 780

2 SD 1.419 803 2.222

3 SMP 2.112 319 2.431

4 SMA 6.083 371 6.454

5 Akademi (D1-D3) 1.832 242 2.074

6 Sarjana (S1-S2) 1.999 301 2.300

7 Pondok Pesantren 321 1 322

8 Madrasah 341 1 342

9 PendidikanKeagamaan 662 - 662

Jumlah 15.476 2.111 17.587

Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014

A. Keadaan Sosial Ekonomi dan Budaya

1. Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut

Tabel 6. Jumlah penduduk menurut Agama yang Dianut

No Uraian Lempake Tanah Merah Jumlah

1 Islam 13.813 6.276 20.089

2 Kristen 1.123 341 1.464

3 Khatolik 902 325 1.227

4 Hindu 126 9 135

5 Budha 79 39 118

Page 9: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Jumlah 16.043 6.990 23.033

Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake &Tanah Merah 2014

2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 7. Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Uraian LempakeTanah

MerahJumlah

a. Karya

wan

1) Pegawai Negeri Sipil

2) TNI/POLRI

3) Karyawan Swasta

b. Wiras

wastawan

c. Pedag

ang

d. Tani

e. Buruh

tani

f. Pensiu

nan

g. Nelay

an

h. Pemul

ung

i. Jasa/

Tukang

905

141

636

776

1.685

1.926

570

112

0

0

1.247

523

25

581

823

129

55

-

24

639

1.428

166

1.217

2.749

699

167

-

24

1.886

Jumlah 7.998 4.320 12.318

Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2014

B. Sarana Pendidikan

1.521 3.982

Page 10: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Adapun distribusi jumlah sarana pendidikan dan jumlah penduduk usia

sekolah menurut tingkatannya dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.

Page 11: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Tabel 8. Distribusi Jumlah Sarana Pendidikan dan Jumlah Penduduk

Usia Sekolah Menurut Tingkatannya

NoTingkat

Pendidikan

Lempake Tanah Merah

Total

(Lempake+

Tanah merah)

Jumlah

Sarana

Jumlah

Sasaran

Jumlah

Sarana

Jumlah

Sasaran

Jumlah

Sarana

Jumlah

Sasaran

1Kelompok

bermain5 147 8 130 13 277

2 TK 10 205 3 60 13 265

3 SD 8 1.815 4 746 12 2.561

4 SMP 2 850 9 217 11 1.067

5 SMA 2 483 - 361 2 844

6 PonPes 3 123 1 40 4 163

7 Madrasah 2 298 2 36 4 334

Jumlah 32 3.921 27 1.590 59 5.511

Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014

C. Angka Buta Huruf

Tabel 9. Angka Buta Huruf

No Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah

1 LempakeData tidak

ditemukan

Data tidak

ditemukan

Data tidak

ditemukan

2 Tanah MerahData tidak

ditemukan

Data tidak

ditemukan

Data tidak

ditemukan

Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014

D. Sarana Pelayanan Kesehatan

1. Fasilitas Kesehatan

Distribusi pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Kerja UPTD

Puskesmas Lempake dapat dilihat pada tabel 10.

Page 12: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Tabel 10. Distribusi Fasilitas Kesehatan

No Jenis Pelayanan Jumlah

1 Puskesmas Induk 1

2 Puskesmas Pembantu 4

3 Rumah Dinas Pusban 4

4 Poskesdes 3

5 Posyandu Balita 32

6 Posyandu Lansia 4

7 Ambulans IGD 1

8 Pusling 1

9 Praktek Dokter Umum 3

10 Praktek Dokter Hewan 1

11 Praktek Bidan 8

12 Praktek Perawat 11

13 Ruang Obat 2

14 Dukun Khitan 1

15 Dukun Bayi 2

16 Dukun Urut 1

Sumber : Bagian Kepegawaian UPTD Puskesmas Lempake & Data

Monografi Kelurahan Tahun 2014

2. Sumber Daya Manusia

Untuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan,

maka tenaga kesehatan yang ada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas

Lempake harus memadai jumlahnya.Adapun distribusi ketenagaan di UPTD

Puskesmas Lempake dapat dilihat pada tabel 11.

Page 13: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Tabel 11. Data Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

NO Jenis Tanaga JUMLAH

1 Kedokteran Umum 9

2 Kedokteran Gigi 2

3 D3 Perawat Gigi 1

4 D 1 perawat gigi 1

5 S1 Keperawatan 1

6 D III Keperawatan 11

7 D IV Keperawatan 2

8 D I Kebidanan 2

9 D III Kebidanan 12

10 S1 Kesehatan Masyarakat 4

11 Sanitarian (D III Kesehatan Lingkungan) 1

12 Nutrisionis (D III Gizi) 2

13 S1 Apoteker 2

14 DIII farmasi 4

S1 MIPA Kimia 1

15 DIII Analis Kesehatan 5

16 SPK 3

17 D1 Komputer 1

18 DIII Administrasi 1

19 S1 Ekonomi 2

20 SMF 1

21 SMK 2

22 SMA 9

23 SMP 3

24 SD -

JUMLAH 82

Sumber : Bagian Kepegawaian UPTD Puskesmas Lempake & Data

Monografi Kelurahan Tahun 2014

Page 14: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

2.4. Data Peringkat 10 Besar Penyakit di Puskesmas Lempake Bulan Januari

- Oktober 2015

No Nama Penyakit Jumlah (orang)1 Nasofaringitis akut (common cold) 32222 Hipertensi 20003 Dyspepsia 15384 Gangguan pertumbuhan dan erupsi gigi 13465 Myalgia 10046 Abses kulit 7917 Faringitis akut 7718 Cephalgia 764

9

10

Tonsilitis akut

Diare non spesifik

642

452

Page 15: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

LEMBAR KERJA 1ANALISIS DATA

No Indikator Data Perbandingan Penilaian

Data PKM Lempake

Sekarang

Data Perbandingan Problem Strength

1. Meningkatnya

kasus diare pada

balita

Kasus diare mengalami

peningkatan pada 3 bulan

terakhir, yaitu bulan Juli

- Agustus pada tahun

2015 sebanyak 122 kasus

baru. Kasus diare

terbanyak per bulan

ditemukan pada bulan

Oktober 2015 yakni

sebanyak 52 kasus baru.

Kasus diare yang

ditemukan pada 3

bulan sebelumnya,

yaitu bulan April -Juni

2015 sebanyak 95

kasus baru.

Tindakan promotif dan preventif dari Puskesmas masih belum maksimal.

Pengobatan

kasus diare

ditangani

dengan baik

di Puskesmas.

2. Meningkatnya

kasus ISPA

Kasus ISPA mengalami

peningkatan pada bulan

Januari - Oktober tahun

2015 sebanyak 4.672

kasus baru.

Kasus ISPA yang

ditemukan pada tahun

2014 sebanyak 4.167

kasus baru.

Terjadinya

kebakaran

hutan

menyebabkan

kabut asap

pada bulan

Juli -

September

2015.

Pengobatan

kasus ISPA

dapat

ditangani

dengan baik

di Puskesmas.

3. Ditemukannya

kasus kematian

neonatus

Ditemukannya kasus

kematian neonatus pada

bulan Januari - Oktober

2015 sebanyak 4 kasus.

Ditemukannya kasus

kematian neonatus

pada tahun 2014

sebanyak 1 kasus.

Masih

terdapatnya

dukun urut

yang

menolong

persalinan.

Ketidak

teraturan

ANC.

Terdapatnya

bidan dan

dokter di

wilayah kerja

Puskesmas

Lempake.

Page 16: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

LEMBAR KERJA 2

IDENTIFIKASI MASALAH

Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan kesehatan pada wilayah

kerja Puskesmas Lempake Periode Bulan pada bulan Januari - Oktober 2015

No Indikator Data Sekarang Data

Sebelumnya

Faktor Predisposisi

1. Meningkatnya

kasus diare pada

balita

Kasus diare

mengalami

peningkatan pada

3 bulan terakhir,

yaitu bulan Juli -

Agustus pada

tahun 2015

sebanyak 122

kasus baru. Kasus

diare terbanyak

per bulan

ditemukan pada

bulan Oktober

2015 yakni

sebanyak 52

kasus baru.

Kasus diare

yang ditemukan

pada 3 bulan

sebelumnya,

yaitu bulan

April - Juni

2015 sebanyak

95 kasus baru.

Kurangnya kesadaran

masyarakat untuk

menjalani gaya hidup

bersih dan sehat.

Keterbatasan tenaga

kesehatan lingkungan

untuk mengintervensi

perbaikan kondisi

lingkungan yang tidak

sehat akibat kurangnya

kerjasama lintas

sektor.

2. Meningkatnya

kasus ISPA

Kasus ISPA

mengalami

peningkatan pada

bulan Januari -

Oktober tahun

2015 sebanyak

4.672 kasus baru.

Kasus ISPA

yang ditemukan

pada tahun

2014 sebanyak

4.167 kasus

baru.

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat.

Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap cara penularan ISPA

Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya

Page 17: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

status gizi anak terhadap terjadinya ISPA

Pengaruh kabut asap disertai dengan kurangnya kesadaran untuk menggunakan masker saat aktivitas di luar ruangan

Kurangnya kesadaran orang tua untuk memakaikan anak masker serta mengurangi aktivitas di luar rumah

3. Ditemukannya

kasus kematian

neonatus

Ditemukannya

kasus kematian

neonatus pada

bulan Januari -

Oktober 2015

sebanyak 4 kasus.

Ditemukannya

kasus kematian

neonatus pada

tahun 2014

sebanyak 1

kasus.

Kurangnya

pengetahuan ibu hamil

mengenai risiko

persalinan yang

ditolong oleh tenaga

non-medis.

Kurangnya kesadaran

ibu hamil untuk

melakukan kunjungan

pemeriksaan

kehamilan rutin di

pusat kesehatan oleh

tenaga medis.

Kurangnya edukasi

tentang komplikasi

pada kehamilan dan

proses persalinan .

Page 18: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

LEMBAR KERJA 3

ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH

PRIORITAS MASALAH

Setelah masalah kesehatan di Lempake teridentifikasi, maka untuk mencari

pemecahannya kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health

Organization) untuk menentukan skala prioritas masalah. Penilaian dengan

metode ini didasarkan atas:

1. M (Magnitude):

Page 19: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Jumlah penduduk yang terkena (banyaknya penduduk yang terkena atau

tingginya prevalensi) atau peningkatan jumlah kasus dibandingkan periode

sebelumnya.

2. S (Severity):

Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.

3. V (Vulnerability):

Ketersediaan sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah atau

kerentanan masyarakat terhadap penyakit.

4. C (Community and Political concern) :

Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi

peduli dengan masalah tersebut.

5. A (Affordability):

Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.

Dengan penilaian masing-masing indikator berikut: nilai 1 (Tidak ada

masalah) ; nilai 2 (Kurang bermasalah); nilai 3 (Cukup); nilai 4 (Bermasalah) dan

nilai 5 (Sangat bermasalah).

Page 20: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

No Masalah Kesehatan M S V C A Total

1. Meningkatnya kasus diare pada balita 4 3 3 4 3 17

2. Meningkatnya kasus ISPA 3 2 2 2 2 11

3. Meningkatnya kasus kematian pada

neonatus

4 3 3 3 2 15

Daftar Prioritas Permasalahan Puskesmas Lempake

No Masalah Kesehatan Total

1. Meningkatnya kasus diare pada balita 17

2. Meningkatnya kasus kematian pada neonatus 15

3. Meningkatnya kasus ISPA 11

Page 21: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

LEMBAR KERJA 4

PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO, SUMBER DAYAMANUSIA

METODE

Meningkatnya

Kasus Diare

pada Balita

Kurangnya pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan PHBS.

Kurangnya pemberdayaan masyarakat untuk pemeliharaan

lingkungan yang bersih dan terawat secara aktif.

LINGKUNGANSARANA

Petugas: Kurangnya konseling mengenai diare yang dilakukan oleh petugas kesehatan di puskesmas.

Pasien: Kurangnya kesadaran warga dalam menerapkan PHBS. Kurangnya pengetahuan mengenai faktor yang terkait dengan diare, yaitu perilaku dan lingkungan.Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sanitasi lingkungan tempat tinggal.

Kurangnya dukungan keluarga terkait pentingnya perilaku hidup sehat

Kurangnya promosi kesehatan seperti pamflet tentang diare dan faktor terkait diare.

Page 22: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

LEMBAR KERJA 5

PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI

Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus diare pada balita pada tahun 2015

NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L

1. Penyuluhan tentang diare dan faktor terkait diare. Y Y Y Y Y

2. Pembuatan pamflet mengenai diare dan faktor terkait diare. Y Y Y Y Y

3. Pelatihan mengenai higiene ibu rumah tangga. Y Y Y Y Y

PEARL Factor :

P = Propertness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai

kebijaksanaan / program / kegiatan instansi / organisasi terkait.

E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.r

A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau

instansi lainnya.

R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan

masalah (tenaga, sarana / peralatan, waktu).

L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan

terkait seperti peraturan pemerintah / protap

Page 23: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

LEMBAR KERJA 6

PLAN OF ACTION

Permasalahan Kesehatan : Ditemukannya peningkatan kasus diare pada balita

Tujuan Jangka Panjang : Penurunan angka kesakitan diare pada balita cakupan wilayah kerja Puskesmas Lempake

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan kasus diare pada balita di cakupan wilayah kerja Puskesmas

Lempake dan mencegah terjadinya peningkatan kasus diare pada balita

NO STRATEGI

INTERVENSI

SETTING DAN

METODE

TARGET

POPULASI

PERAN DAN

TANGGUNG JAWAB

SUMBER

DAYA

EVALUASI

1. Penyuluhan

tentang diare dan

faktor terkait

diare.

Setting :

Posyandu

Puskesmas

Lempake

Metode :

Pendataan awal

(survey dan

pemetaan

masalah).

Seluruh

masyarakat

di wilayah

kerja

Puskesmas

Lempake

Fasilitator :

Dokter

UPK Promosi Kesehatan

dan Kesehatan

Lingkungan

UPK P2P

Ketua RT & Tokoh

Masyarakat

Penanggung Jawab :

Tenaga

Kesehatan

Puskesmas

Kader

Tokoh

Masyarakat

Kuesioner

pre-test dan post-

test penyuluhan

Menurunnya

angka kejadian

diare

Meningkatny

a pengetahuan

orangtua tentang

diare dan faktor

Page 24: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

Penyuluhan

tentang diare dan

faktor terkait diare.

Tanya jawab (20

menit).

Pimpinan Puskesmas terkait diare

2. Pembagian

pamflet mengenai

diare dan faktor

terkait diare.

Setting :

Puskesmas

Posyandu

Metode:

Pembagian pamflet

Seluruh

masyarakat di

wilayah kerja

Puskesmas

Lempake yang

berkunjung ke

Puskesmas atau

Posyandu

Fasilitator :

UPK Promkes

Tenaga Kesehatan

Penanggung Jawab :

Pimpinan Puskesmas

Tenaga

kesehatan

Puskesmas

Kader

Meningkatny

a pengetahuan

masyarakat

mengenai diare

3. Pelatihan

mengenai higiene

ibu rumah tangga.

Setting :

Posyandu

Metode :

Mempresentasi

kan mengenai

Seluruh kader

dan ibu-ibu yang

datang ke

Posyandu di

wilayah

Puskesmas

Fasilitator :

UPK Kesehatan

Lingkungan

Penanggung Jawab :

Tenaga

Kesehatan

Puskesmas

Kader

Meningkatnya

pengetahuan para

kader dan ibu-ibu

yang datang ke

Posyandu

mengenai higiene

Page 25: Diagnosis Komunitas Lempake 2015

higiene ibu rumah

tangga

Lempake Pimpinan Puskesmas perorangan

Penurunan angka

pasien diare