Diagnosis Komunitas 2015
-
Upload
rinitandarto -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Diagnosis Komunitas 2015
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Diagnosis Komunitas
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
DIAGNOSIS KOMUNITAS
PUSKESMAS PALARAN
TAHUN 2015
Disusun oleh:
Andreas Tedi SKK
Hardin Baharuddin
Radhiyana Putri
Marini Tandarto
Famela Asditaliana
Pembimbing :
Veronika Hinum, S.KM, MM
dr. Ronny Isnuwrdhana, MIH
dr. Resda
LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMAN
PUSKESMAS PALARAN
SAMARINDA
2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................ 2
Data Pemantauan Wilayah Cakupan Puskesmas Palaran............................................. 3
Lembar Kerja I Analisis Data..................................................................................... 11
Lembar Kerja 2 Identifikasi Masalah......................................................................... 12
Lembar Kerja 3 Analisis Multiple Skoring Prioritas Masalah................................... 14
Lembar Kerja 4 Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko, Sumber Daya.................. 18
Lembar Kerja 5 Penelitian Ketepatan Intervensi........................................................ 21
Lembar Kerja 6 Plan Of Action.................................................................................. 22
DATA PEMANTAUAN WILAYAH
CAKUPAN PUSKESMAS PALARAN
A. DATA WILAYAH, KEPENDUDUKAN DAN FASILITAS PENDIDIKAN
SERTA PELAYANAN KESEHATAN
Kecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Samarinda,
yang berdasarkan PP No.21 Tahun 1987 terdiri atas 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan
Rawa Makmur, Bukuan, Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti.
Batas wilayah Kecamatan Palaran meliputi:
Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam.
Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten
Kukar.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang.
Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Palaran
Ket : Skala 1 : 750.000
KEL. SEIKELEDANG
KEL. KP BAQA
KEL. MASJID
KEL. RAPAKDALAM
SKEL. H. BARU
KEL. SENGKOTEK
KEL. RAWAMAKMURKEL. SIMPANG TIGA
KEL. SIMPANG
PASIR
KEL. LOA JANAN ILIR
KEL. HANDIL BAKTI
U
SUNGAI MAHAKAM
PKMPalaran
1. Data Kependudukan
Tabel 1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2014
NO VARIABEL SATUAN
KELURAHAN
PALARANRAWAMAKMUR
SIMPANGPASIR
HANDILBAKTI
Data Demografi
1 Jumlah Kelurahan Kel 1 1 1 3
2 Luas Wilayah Km2 1.200 4.400 7.200 12.800
3 Jarak Ke Puskesmas Km 1 3 3
4 Waktu Tempuh Ke Puskesmas
Menit 10 30 20
5 Kepadatan Penduduk Jiwa/Km2 1.463 128 103 1.694
Data RT, RW, Rumah dan KK
6 Jumlah RT RT 52 25 32 109
7 Jumlah RW RW 15 7 8 30
8 Jumlah Rumah Buah 4.050 1.536 1.932 7.518
9 Jumlah KK KK 5.219 1.596 1.988 8.803
Data Jumlah Penduduk
10 Jumlah Penduduk Pria Jiwa 9.186 3.004 3.999 16.189
11 Jumlah Penduduk Wanita Jiwa 8.373 2.628 3.388 14.389
12 Jumlah Penduduk Jiwa 17.559 5.632 7.387 30.578
2. Data Fasilitas Pendidikan
Tabel 2. Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2014
NO VARIABEL SATUAN
KELURAHAN
PALARANRAWAMAKMUR
SIMPANGPASIR
HANDILBAKTI
1 Jumlah TK Buah 7 2 2 11
2 Jumlah PAUD Buah 8 3 3 14
3 Jumlah SD/MI Buah 9 3 6 18
4 Jumlah SLTP/MTs Buah 2 1 0 3
5 Jumlah SMU/SMK/MA Buah 1 1 0 2
6 Jumlah Perguruan Tinggi Buah 0 0 0 0
7 Jumlah Pesantren Buah 0 0 0 0
8 Lembaga Kursus/Diklat Buah 0 0 0 0
3. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tabel 3. Data Fasilitas dan Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan
Palaran Tahun 2015
NO VARIABEL SATUAN
KECAMATAN
PALARANRAWAMAKMUR
SIMPANGPASIR
HANDILBAKTI
1 Jml. Puskesmas Induk Buah 1 0 0 3
Jumlah Tenaga Bidan Orang 20
Jumlah Perawat Orang 25
Jumlah Dokter Orang 4
2 Jml. Puskesmas Pembantu Buah 3 0 0 3
Jumlah Tenaga Bidan Orang 0 1 2 3
Jumlah Perawat Orang 0 0 0 0
3 Jml. Puskesmas Rawat Inap Buah 1 0 0 1
Jumlah Tenaga Bidan Orang 5
Jumlah Perawat Orang 10
Jumlah Dokter Orang 5
4 Jml. Bidan Desa Orang 1 1 1 15 Jml. Bidan swasta Orang 15 2 2 19
6 Jml. Polindes Buah 0 0 0 0
7 Jml. Posyandu Buah 16 4 4 24
8 Jml. Posyandu Lansia Buah 2 1 1 4
9 Jml. Kader Orang 65 17 28 110
B. DATA KETENAGAAN
Tabel 4. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran
Tahun 2015
NO JENIS TENAGAPENDIDIKANTERAKHIR
JUMLAH STATUS KETERANGAN
1 Magister Manajemen
S2 1 PNS AKTIF
2 Dokter Umum S2 0 PNS AKTIF
S1 2 PNS AKTIF
2 PTTB AKTIF
3 Dokter Gigi S1 1 PNS AKTIF
4 Ahli Kesehatan Masyarakat
S1 1 PNS AKTIF
1 PTTB AKTIF
5 Sanitarian DIII 1 PNS AKTIF
1 PTTB AKTIF
6 Perawat S1 1 PTTB AKTIF
1 PNS AKTIF
DIII 10 PNS AKTIF
5 PTTH AKTIF
SPK 5 PNS AKTIF
SPR 1 PNS AKTIF
7 Bidan DIV 1 PNS AKTIF
DIII 1 PTTH AKTIF
16 PNS AKTIF
1 PTT/PTTB AKTIF
DI 1 PNS AKTIF
8 Perawat Gigi SPRG 1 PNS AKTIF
0 PTTH AKTIF
9 Analis DIII 2 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
10 Ahli Gizi DIII 1 PNS AKTIF
D1 1 PNS AKTIF
11 Apoteker S1 0 PNS AKTIF
1 PTTH AKTIF
12 Asisten Apoteker DIII 2 PNS AKTIF
13 Pembantu Apotik SD 1 PTTH AKTIF
14 Administrasi SH 1 PTTB AKTIF
SLTP 1 PTTB AKTIF
SLTA 1 PTTH AKTIF
DII 1 PTTH AKTIF
DIII 1 PTTH AKTIF
15 Pekarya Kes. SLTA 1 PNS AKTIF
SMK 2 PTTH AKTIF
16 Security SLTA 1 PTTH AKTIF
17 Wakar SD 1 PTTB AKTIF
18 Tukang Kebun SLTA 1 PTTH AKTIF
SD 1 PTTH AKTIF
19 Cleaning Cervice SLTA 4 PTTH AKTIF
SD 4 PTTH AKTIF
20 Loundry SD 2 PTTH AKTIF
21 Supir SLTA 2 PTTB AKTIF
T O T A L 88
C. DATA KHUSUS
1. Indikator Derajat Kesehatan
Lanjutan Tabel 4
Jumlah total penduduk Palaran tahun 2014 adalah 30.578 jiwa. Sehingga dari
total penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat
di Puskesmas Palaran pada bulan Januari - Desember tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
2. Indikator Derajat Kesehatan
Jumlah total penduduk Palaran tahun 2014 adalah 30.578 jiwa. Sehingga dari total
penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat di
Puskesmas Palaran pada bulan Januari - Desember tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Angka Kelahiran (CBR)
Angka Kematian Bayi (IMR)
Angka Kematian Ibu (MMR)
Tabel 5. Indikator Derajat Kesehatan (Januari - Desember 2014)
No Indikator Satuan Pencapaian
1 Jumlah Kelahiran Hidup Orang 7142 Angka Kelahiran (CBR) Persen 2,33%3 Jumlah Kematian Bayi Orang 4 orang4 Angka Kematian Bayi (IMR) Per-1000 5,605 Jumlah Kematian Ibu Orang 0 orang6 Angka Kematian Ibu (MMR) Per 100.000 0
3. Kunjungan Kesakitan
Tabel 6. Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Tahun 2014
No Kunjungan Jumlah Persentase
Lanjutan Tabel 4
(%)1 Berdasarkan Jenis Kelamin
- Laki-laki- Perempuan
4.5766.092
42,7057,30
2 Berdasarkan Jenis Pelayanan- Poli Umum- KIA Ibu- KIA Anak- KB- Gigi- Gizi- KIR
4.405350
4.644233825
-379
41,3125,2018,327,012,711,434,00
3 Berdasarkan Golongan Umur- 0-7 hari- 8-28 hari- < 1 tahun- 1-4 tahun- 5-14tahun- 15-44 tahun- 45-54 tahun- 55-64 tahun- > 65 tahun
25
5153.9471.360
2.935983571450
0,0010,033,9535,419,2423,703,634,162,18
4 Berdasarkan Status Bayar- Umum- Askes- Jamkesda- Jamkesmas- Gratis
378144
8.832598613
3,982,5979,307,586,54
Rasio kunjungan laki-laki dibandingkan perempuan adalah 3 berbanding 4,
Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan kunjungan. Kepedulian, perhatian, dan
kesadaran terhadap kesehatan perempuan terbukti besar bila dilihat dari rasio
kunjungan perempuan..
Tabel 8. Data Surveilans 10 Besar Penyakit di Puskesmas Palaran Tahun 2015
No Penyakit Jumlah
1 Diare 720
2 Hipertensi 230
3 Demam Tifoid 99
4 Tersangka TB Paru 90
5 DBD 38
6 DM 37
7 Pneumonia 30
8 Campak 27
9 TBC BTA + 19
10 DD 10
Total 1.300
Gambar 3. Data Surveilans 10 Besar Penyakit di Puskesmas PalaranPeriode Tahun 2015
Berdasarkan data surveilans periode tahun Januari – Juli 2015, didapatkan
bahwa Diare merupakan penyakit terbanyak yaitu sebesar 55%.
LEMBAR KERJA 1ANALISIS DATA
No Indikator
Data Perbandingan Penilaian
Data PKM Palaran Sekarang
Data Perbandingan Problem Strength
1. Munculnya kasus chikungunya
Kasus Chikungunya ditemukan sebanyak 2 kasus baru pada awal bulan Agustus tahun 2015
Kasus Chikungunya tidak ditemukan pada tahun 2014
√
2. Masih tingginya kasus diare
Terdapat 720 kasus Diare pada bulan Januari - Juli tahun 2015
Terdapat 1903 kasus Diare pada bulan Januari - Desember tahun 2014.
√
3 Masih adanya kasus DBD
Kasus DBD pada bulan Januari-Juli tahun 2015 yaitu terdapat 38 kasus
Kasus DBD yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 144 kasus
√
LEMBAR KERJA 2
IDENTIFIKASI MASALAH
Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan kesehatan di Puskesmas Palaran
Periode Januari-Juli tahun 2015:
No Indikator Data SekarangData
PembandingFaktor Predisposisi
1. Munculnya kasus chikungunya
Kasus Chikungunya ditemukan sebanyak 2 kasus baru pada awal bulan Agustus tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2014 tidak ditemukan adanya kasus chikungunya pada daerah palaran.Angka bebas jentik tahun 2014 sudah mencapai 100% dari target tahunan yaitu 95% namun kenyataannya ditemukannya 2 kasus baru chikungunya pada tahun 2015.
Pada tahun 2014, tidak ditemukan kass chikungunya dan Angka bebas jentik pada tahun 2014 telah mencapai target 100% dari 95% target tahunan.
Lingkungan tempat tinggal masyarakat sebagian besar merupakan rumah tepi sungai yang memiliki kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar lingkungan rumah yang menampung air.
Kurangnya informasi mengenai Chikungunya atau tingkat pengetahuan masyarakat tentang Chikungunya
Perubahan musim yang tidak menentu (musim pancaroba), air akan tertampung dan nyamuk akan bertelur.
2. Masih tingginya kasus Diare
Berdasarkan data surveilans bulan Januari – Juli tahun 2015, terdapat 720 kasus Diare.
Penderita terbanyak
Terdapat 1903 kasus Diare pada bulan Januari - desember tahun 2014.
Kurangnya penerapan masyarakat mengenai pola hidup sehat dengan tujuan pengelolaan Diare di rumah tangga
Kurangnya pengawasan terhadap kebersihan jajanan makanan dan
berada pada kelompok usia 1-4 tahun.
Sudah dilakukan berbagai upaya preventif, promotif dan kuratif dari puskesmas dan kader setempat
minuman masyarakat Kurangnya pengawasan
orang tua terhadap kebersihan makanan dan minuman anak.
3. Masih adanya kasus DBD
Kasus DBD pada
Januari-Juli tahun
2015 ditemukan
sebanyak 38 kasus
dan kasus DBD
pada tahun 2014
sebanyak 144
kasus. Kasus DBD
ini masih banyak
ditemukan disaat
angka bebas jentik
pada tahun 2014
hingga bulan Juni
tahun 2015 telah
mencapai 100%
Kasus DBD yang ditemukan pada tahun 2013 sebanyak 87 kasus baru.Angka bebas jentik tahun 2013 hanya 77% dari 95% target tahunan.
Lingkungan tempat tinggal masyarakat sebagian besar merupakan rumah tepi sungai yang memiliki kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar lingkungan rumah yang menampung air.
Peran serta masyarakat dalam menjalankan program 3M plus masih kurang.
Perubahan musim yang tidak menentu (musim pancaroba) air akan tertampung dan nyamuk akan bertelur.
LEMBAR KERJA 3
ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH
PRIORITAS MASALAH
Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk mencari
pemecahannya kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health
Organization) untuk menentukan skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode
ini didasarkan atas:
1. M (Magnitude) :
Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang terkena
atau tingginya prevalensi).
2. S (Severity) :
Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability) :
Tingkat kerentanan masayarakat dalam terkena masalah
4. C (Community and Political concern) :
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli
dengan masalah tersebut.
5. A (Affordability) :
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia dan kemampuan untuk
menanganinya.
Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1 (Sangat kurang) ;
nilai 2 (Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai 4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).
No Masalah Kesehatan M S V C A Total
1. Munculnya kasus Chikungunya 1 1 3 4 2 112. Masih tingginya kasus diare 3 2 4 3 2 143 Masih adanya kasus DBD 3 4 3 4 2 15
Daftar Prioritas Permasalahan Puskesmas Palaran
No Masalah Kesehatan Total
1. Masih adanya Kasus DBD 15
2. Masih tingginya kasus diare 14
3. Munculnya kasus chikungunya 11
No Masalah M S V C A
1 Meningkatnya
Kasus DBD
Kasus DBD pada bulan januari-juli tahun 2015 sebanyak 38 kasus
Kasus DBD pada tahun 2014 yaitu terdapat 144 kasus baru
DBD yang tidak
terdeteksi dan
tertangani dengan
baik dapat
memberikan ancaman
mortalitas dan
morbiditas yang
berat.
Didapatkan 1
kematian yang
disebabkan oleh DBD
di Desa Simpang
Pasir pada tahun
2015.
Angka bebas jentik pada
bulan januari-juni tahun 2015
sudah mencapai 100% dari
target tahunan yaitu 95%.
Kesadaran
pemerintah dan
politisi untuk
memberikan
perhatian pada
penanggulangan
kasus DBD sudah
cukup besar. Hal
ini digambarkan
oleh cukup
banyaknya
program-program
pemberantasan
DBD yang dapat
dilakukan oleh
PKM Palaran
bekerja sama
dengan instansi-
instansi terkait
seperti
Penanggulangan
DBD baik
pencegahan dan
pengobatan,
sarana dan
prasarananya
sudah cukup baik
di agendakan oleh
PKM Palaran.
Pendanaannya
pun sudah masuk
anggaran dana
proker PKM.
Keperluan lain
untuk
meningkatkan
kesadaran
masyarakat untuk
berperan aktif
menanggulangi
pengendalian
vektor dan
dilakukannya
pemeriksaan
jentik berkala
yang dilakukan 4
kali dalam
setahun.
Kegiatan ini
antara lain adalah
Peran serta
masyarakat
dalam
menanggulangi
DBD secara aktif
masih kurang
walaupun tingkat
pengetahuan
kepala keluarga
dan istrinya
mengenai DBD
DBD tidak
membutuhkan
dana yang besar.
sudah baik
dengan hasil
penelitian pada
tahun 2010
Adanya kegiatan
fogging yang
dilakukan PKM
Palaran pada
bulan Maret 2015
2 Masih tingginya
kasus Diare
Merupakan penyakit urutan 1 pada data surveilans 10 besar penyakit di PKM Palaran pada bulan januari-juli tahun 2015
Terdapat 2250 kasus Diare pada bulan Januari - Desember tahun 2013, pada tahun 2014 terdapat
Diare dapat menyebabkan dehidrasi ringan sampai berat
Berdasarkan data yang ditemukan pada bulan januari-juni tahun 2015, rata-rata diare banyak dialami pada usia 1-4 tahun. Hal ini berhubungan dengan makanan dan minuman yan dikonsumsi oleh anak pada usia tersebut. Pada usia tersebut, anak cenderung memakan makanan yang ia lihat, tanpa memperdulikan hygiene dari makanan tersebut. Hal ini juga berhubungan dengan kerentanan sistem pencernaan anak terhadap susu yang dikonsumsi pada usia tersebut.
Tidak diterapkannya PHBS
Masyarakat cenderung mengkonsumsi jajan yang tidak bersih dan sehat dan pemerintah kurang mengawasi kebersihan makanan yang dimakan masyarakat
Kemampuan untuk menanggulangi diare sudah baik dari segi dana.
1.903 dan pada bulan januari-Juli tahun 2015 berumlah sebanyak 720
Perhatian pemerintah mengenai penanganan diare cukup baikterbukti dari banyaknya penyediaan zink dan oralit untuk anak yang mengalami diare.
3 Munculnya
kasus
chikungunya
Kasus
chikungunya
pada tahun 2015
sebanyak 2
kasus.
Sedangkan pada
tahun 2014
tidak ditemukan
kasus
chikungunya
Tidak ditemukan
adanya angka
kematian yang
disebabkan karena
chikungunya
Pada umumnya
penyakit ini adalah
self limiting disease
Angka bebas jentik pada
bulan januari-juni tahun 2015
sudah mencapai 100% dari
target tahunan yaitu 95%.
Peran pemerintah,
politisi maupun
masyarakat dalam
penanganan
chikungunya cukup
baik, terbukti
dengan langsung
dilakukan kegiatan
pemberian abate
dan fogging ketika
dilaporkan adanya
kasus baru
Program khusus
untuk
chikungunya
sejauh ini
memang belum
ada karena tidak
ditemukannya
kasus terebut pada
tahun
sebelumnya,
namun begitu
didapatkan kasus
chikungunya.
Keresahan warga
mengenai
chikungunya baik,
terbukti dari
tingginya
keingintahuan
masyarakat mengenai
penyakit chikungunya
begitu mendengar ada
ditemukannya kasus
baru chikungunya
pada daerah palaran
saat ini
baru, puskesmas
setempat segera
melakukan
tindakan berupa
pemberian bubuk
abate dan
tindakan fogging.
Tabel Prioritas MasalahLEMBAR KERJA 4
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO, SUMBER DAYA
Masih banyaknya tempat-tempat penampungan air yang tidak terdeteksi memiliki jentik
Masih banyaknya tempat-tempat penampungan air yang tidak terdeteksi memiliki jentik
Masih adanya kasus DBD Tahun 2015
Periode Januari - Juli
Masih adanya kasus DBD Tahun 2015
Periode Januari - Juli
Environment
MANMETODE
Kurangnya penyuluhan tentang penggunaan bubuk abate, tanda dan gejala penyakit DBD serta penanggulangan penyakit DBD di rumahDilakukan perhitungan angka bebas jentik secara berkala setiap triwulan.Dilakukan fogging urgent bila ditemukan adanya KLBPembagian bubuk abate
Direncanakan Program Ikanisasi
Kesadaran warga dalam mengaplikasikan 3M + dan PHBS masih kurang.Kesadaran dan pengetahuan warga untuk menggunakan abate yg telah dibagikan masih kurang.Persepsi masyarakat mengenai fogging merupakan upaya yang paling utama.
Kesadaran warga dalam mengaplikasikan 3M + dan PHBS masih kurang.Kesadaran dan pengetahuan warga untuk menggunakan abate yg telah dibagikan masih kurang.Persepsi masyarakat mengenai fogging merupakan upaya yang paling utama.
Tersedia alat fogging dan bahan aktif yang memadaiStok bubuk abate dari Dinas Kesehatan Kota terbatas sehingga tidak mencakup seluruh warga
Machine and Material
Dana yang dibutuhkan untuk program ikanisasi terlalu besar
Money
Tabel Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko, Sumber Daya
PERMASALAHAN FAKTOR RESIKO POTENSIAL
SUMBER DAYA
Masih adanya Kasus DBD tahun 2015 Periode Januari - Juli
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya partisipasi setiap orang dalam mewujudkan keberhasilan program pemberantasan sarang nyamuk
Masih banyaknya tempat-tempat penampungan air yang tidak terdeteksi memiliki jentik
Kurangnya penyuluhan tentang penggunaan bubuk abate, tanda dan gejala penyakit DBD serta penanggulangan penyakit DBD di rumah
Stok bubuk abate dari Dinas Kesehatan Kota terbatas sehingga tidak mencakup seluruh warga
Tenaga kesehatan Partisipasi masyarakat Partisipasi keluarga
21
LEMBAR KERJA 5
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
Permasalahan Kesehatan : Masih adanya kasus DBD tahun 2015 periode Januari –
Juli
NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L
1. Melakukan penyuluhan tentang DBD Y Y Y Y Y
2. Pelaksanaan abatisasi Y Y Y Y Y
3. Pembuatan leaflet, brosur tentang DBD Y Y Y Y Y
4. Pemasangan poster Y Y Y Y Y
5. Fogging focus Y Y Y Y Y
6. Pengkaderan Jumantik Y Y Y Y Y
7. Pembagian Repellant (Kelambu, lotion anti nyamuk) N N Y Y Y
8. Budidaya ikan pemakan jentik Y N Y N Y
PEARL Factor :
P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan /
program / kegiatan instansi / organisasi terkait.
E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.
A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi
lainnya.
R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah
(tenaga, sarana / peralatan, waktu).
L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan
terkait seperti peraturan pemerintah / protap
22
LEMBAR KERJA 6
PLAN OF ACTION
Permasalahan Kesehatan : Masih adanya kasus DBD tahun 2015 periode Januari – Juli
Tujuan Jangka Panjang : Meminimalkan angka kejadian DBD di Cakupan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran.
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program yang melibatkan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat , baik tenaga medis,
pemerintah, politisi dan masyarakat dalam mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD
NO STRATEGI INTERVENSI
SETTING DAN METODE TARGET POPULASI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
SUMBER DAYA
EVALUASI
1. Melakukan penyuluhan tentang DBD
Setting : Sekolah Masjid Arisan Warga
Metode : Ceramah
Siswa/i sekolah Orang tua
Fasilitator : UPK Promosi KesehatanUPK Kesehatan LingkunganUPK P2M
Pembicara/Pemateri:
Dokter, Dokter Muda, Tenaga Kesehatan lainnya
Tenaga Kesehatan Puskesmas
Guru Sekolah
Meningkatnya pengetahuan siswa mengenai DBD
Menurunnya angka kesakitan DBD
2. Pelaksanaan abatisasi
Setting : Posyandu
Metode : Penjelasan kegunaan ,
cara menggunakan, dan pembagian bubuk abate
Masyarakat yang berkunjung ke posyandu
Fasilitator:UPK P2M
Penanggung Jawab:Pimpinan Puskesmas
Tenaga kesehatan
Kader Posyandu
Meningkatnya angka bebas jentik.
Menurunnya angka kesakitan DBD
23
3. Pembuatan brosur tentang DBD
Setting: Puskesmas induk dan
puskesmas pembantu. Posyandu
Metode: Pembagian brosur
mengenai DBD dan cara menggunakan abate
Masyarakat yang berkunjung ke puskesmas/ posyandu
Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan
Penanggung Jawab
Pimpinan Puskesmas
Tenaga Kesehatan
Kader Posyandu
Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD.
Menurunnya angka kesakitan DBD
4. Fogging fokus Setting :Rumah-rumah penduduk.
Metode : Melakukan fogging ke
rumah rumah-rumah penduduk dan
Membuat jadwal fogging yang teratur disesuaikan dengan periode meningkatnya angka DBD berdasarkan data sebelumnya.
Lingkungan rumah penduduk yang memenuhi syarat untuk dilakukannya fogging yaitu: ditemukan pasien
meninggal akibat DBD,
terjadinya kasus atau 2 orang positif yang terkena DBD di daerah tersebut
Lebih dari 3 orang di daerah yang sama mengalami demam dan ditemukan jentik nyamuk di daerah tersebut
Fasilitator :UPK P2M
Penanggung Jawab:Pimpinan Puskesmas
Tenaga Kesehatan Puskesmas
Meningkatnya angka bebas jentik.
Menurunnya angka kesakitan DBD
5. Pemasangan poster
Setting : Seluruh kelurahan di
Palaran.
Seluruh warga Palaran
Fasilitator : UPK Kesehatan LingkunganUPK P2M
Camat Lurah Ketua RT
Meningkatnya pengetahuan masayarakat mengenai DBD
24
Metode : Memasang poster mengenai
pencegahan DBD di tempat umum
LurahKetua RT
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
6. Pengkaderan Juru Pemantau Jentik
Setting :Puskesmas Induk
Metode : - Pelatihan dan diskusi- Pembagian leaflet
Tokoh masyarakat, pelajar, dan mahasiswa
Fasilitator : UPK Kesehatan Lingkungan, UPK PromkesUPK P2M
Penanggung Jawab:Dokter, dokter muda, tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan
Pihak terkait
Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam mencegah DBD
25