Deteksi Dini Perkembangan

3
SKRINING PERKEMBANGAN PADA ANAK Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan fungsi-fungsi individu antara lain: kemampuan gerak kasar dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi- sosial, kemandirian, intelegensia bahkan perkembangan moral. Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi perkembangan anak yakni lingkungan mikro (ibu), mini (lingkungan keluarga dan tempat tinggal), meso (lingkungan tetangga, polusi, budaya, pelayanan kesehatan dan pendidikan) dan makro (kebijakan program) yang dapat mengganggu tumbuh kembang balita atau dapat dioptimalkan untuk mengatasi gangguan tersebut. Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan umum, perlu data / laporan atau keluhan orang tua dan pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak. Pemeriksaan skrining perkembangan penting dilakukan dan harus dilakukan dengan menggunakan alat skrining perkembangan yang benar. Dengan mengetahui secara dini, maka dapat dicari penyebab keterlambatannya dan segera dilakukan intervensi yang tepat. Secara umum, orang tua sebaiknya mengenal tanda bahaya (red flags) perkembangan anak yang sederhana seperti yang tercantum di bawah ini. Jika orang tua menemukan salah satu tanda bahaya di bawah ini, sebaiknya jangan menunda dan segeralah memeriksakan buah hatinya ke tenaga kesehatan terdekat. Tanda bahaya perkembangan Gerakan (motorik) kasar 1. Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan. 2. Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan 3. Hiper / hipotonia atau gangguan tonus otot 4. Hiper / hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh 5. Adanya gerakan yang tidak terkontrol Tanda bahaya gangguan Gerakan (motorik) halus 1. Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan 2. Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun 3. Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan 4. Perhatian penglihatan yang inkonsisten

description

screening

Transcript of Deteksi Dini Perkembangan

SKRINING PERKEMBANGANPADA ANAK

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan fungsi-fungsi individu antara lain: kemampuan gerak kasar dan halus, pendengaran, penglihatan, komunikasi, bicara, emosi- sosial, kemandirian, intelegensia bahkan perkembangan moral.

Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi perkembangan anak yakni lingkungan mikro (ibu), mini (lingkungan keluarga dan tempat tinggal), meso (lingkungan tetangga, polusi, budaya, pelayanan kesehatan dan pendidikan) dan makro (kebijakan program) yang dapat mengganggu tumbuh kembang balita atau dapat dioptimalkan untuk mengatasi gangguan tersebut.Untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami keterlambatan perkembangan umum, perlu data / laporan atau keluhan orang tua dan pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak. Pemeriksaan skrining perkembangan penting dilakukan dan harus dilakukan dengan menggunakan alat skrining perkembangan yang benar. Dengan mengetahui secara dini, maka dapat dicari penyebab keterlambatannya dan segera dilakukan intervensi yang tepat.Secara umum, orang tua sebaiknya mengenal tanda bahaya (red flags) perkembangan anak yang sederhana seperti yang tercantum di bawah ini. Jika orang tua menemukan salah satu tanda bahaya di bawah ini, sebaiknya jangan menunda dan segeralah memeriksakan buah hatinya ke tenaga kesehatan terdekat.Tanda bahaya perkembangan Gerakan (motorik) kasar1. Gerakan yang asimetris atau tidak seimbang misalnya antara anggota tubuh bagian kiri dan kanan.2. Menetapnya refleks primitif (refleks yang muncul saat bayi) hingga lebih dari usia 6 bulan3. Hiper / hipotonia atau gangguan tonus otot4. Hiper / hiporefleksia atau gangguan refleks tubuh5. Adanya gerakan yang tidak terkontrolTanda bahaya gangguan Gerakan (motorik) halus1. Bayi masih menggenggam setelah usia 4 bulan2. Adanya dominasi satu tangan (handedness) sebelum usia 1 tahun3. Eksplorasi oral (seperti memasukkan mainan ke dalam mulut) masih sangat dominan setelah usia 14 bulan4. Perhatian penglihatan yang inkonsistenTanda bahaya bicara dan bahasa (ekspresif)1. Kurangnya kemampuan menun-juk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap suatu benda pada usia 20 bulan.2. Ketidak mampuan membuat frase yang bermakna setelah 24 bulan.3. Orang tua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulanTanda bahaya bicara dan bahasa (reseptif)1. Perhatian atau respons yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, misalnya saat dipanggil tidak selalu member respons2. Kurangnya join attention atau kemampuan berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan3. Sering mengulang ucapan orang lain (membeo) setelah usia 30 bulanTanda bahaya gangguan sosio-emosional1. 6 bulan: jarang senyum atau ekspresi kesenangan lain2. 9 bulan: kurang bersuara dan menunjukkan ekspresi wajah3. 12 bulan: tidak merespon panggilan namanya4. 15 bulan: belum ada kata5. 18 bulan: tidak bisa bermain pura-pura6. 24 bulan: belum ada gabungan 2 kata yang berarti7. Segala usia: tidak adanya babbling, bicara dan kemampuan bersosialisasi / interaksiTanda bahaya gangguan kognitif1. 2 bulan: kurangnya fixation2. 4 bulan: kurangnya kemampuan mata mengikuti gerak benda3. 6 bulan: belum berespons atau mencari sumber suara4. 9 bulan: belum babbling seperti mama, baba5. 24 bulan: belum ada kata berarti6. 36 bulan: belum dapat merangkai 3 kata

Alat Skrining yang digunakan untuk perkembangan anak berupa Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP), Tes Daya Dengar (TDD), dan Tes Daya Lihat. Bila KPSP didapatkan hasil yang tidak sesuai maka dilanjutkan dengan Tes Denver. Skrining di atas dapat di periksa di pusat pelayanan kesehatan segera jika mendapat tanda bahaya atau secara rutin sesuai jadwal dibawah ini.

Umur AnakSkrining Perkembangan

KPSPTDDTDL

0 bulan

3 bulan

6 bulan

9 bulan

12 bulan

15 bulan

18 bulan

21 bulan

24 bulan

30 bulan

36 bulan

42 bulan

48 bulan

54 bulan

60 bulan

66 bulan

72 bulan

Ket : KPSP:Kuesioner pra skrining perkembanganTDD: Tes Daya DengarTDL: Tes Daya Lihat