Deteksi Dini Karsinoma Ovarium

21
DETEKSI DINI KARSINOMA OVARIUM DISUSUN OLEH : Irmayanti Mukhtar 110 209 0012 PEMBIMBING: dr. Nur Waqiah KONSULEN: Prof. Dr. dr. Arifuddin Djuanna, !. "# $%& DI'AWA%AN DA(AM )AN#%A *+#A % PANI* )AAN %(INI% -A%+(*A % D"%* )AN +NI )I*A M+(IM IND"N IA MA%AA) 201/

description

Deteksi

Transcript of Deteksi Dini Karsinoma Ovarium

  • DETEKSI DINI KARSINOMA OVARIUM

    DISUSUN OLEH :Irmayanti Mukhtar110 209 0012PEMBIMBING:dr. Nur WaqiahKONSULEN:Prof. Dr. dr. Arifuddin Djuanna, Sp. OG (K)DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIAMAKASSAR2014

  • Pendahuluan Kanker ovarium merupakan penyebab kematian utama pada kasus keganasan ginekologi. Secara keseluruhan, angka kematian pada kanker ovarium sangat tinggi walaupun obat-obatan kemoterapi terbukti secara signifikan dapat meningkatkan angka harapan hidup dalam 5 tahun. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kasus kanker ovarium yang terdiagnosis pada stadium dini, dan mayoritas pasien kanker ovarium stadium lanjut akan meninggal.

  • 5-Year survival setiap stadium Karsinoma Ovarium Epitelial menurut FIGO

    Stadium5-Year Survival (%)I86II70III34IV19

  • EpidemiologiInsiden di Amerika Serikat adalah 6-7/100,000, dan kebanyakan negara, kelansungan hidup selama 5 tahun secara keseluruhan adalah sebanyak 30%Kecenderungan terjadi karsinoma ovarium meningkat seiring usia dengan usia rata-rata terjadi pada wanita postmenstruasi dengan inidensi tertinggi pada usia 65-74 tahun

  • Anatomi dan Histologi

  • Secara histologis, ovarium terdiri dari 3 macam sel, yaitu : Sel epitel, yang mengelilingi permukaan ovarium.Germ sel, yang ditemukan dalam ovarium. Sel ini berkembang menjadi sel telur yang akan dikeluarkan ke tuba fallopi setiap bulannya selama masa reproduksi.Sel stroma, sel yang membentuk struktur/jaringan penunjang ovarium dan memproduksi sebagian besar hormon esterogen dan progesteron

  • Patofisiologi

  • Faktor Resiko

  • Gejala KlinisPada stadium awal kanker ovarium ini muncul dengan gejala-gejala tidak khas. Keluhan penekanan termasuk frekuensi miksi, rasa tidak nyaman pada daerah pelvis, dan konstipasi. Pada tumor yang besar, timbul gejala perut menbesar dan keluhan umum lainnya.Metastasis pada abdomen atas menyebabkan mual, heartburn, kembung, penurunan berat badan, dan anoreksia. Gejala biasanya berhubungan dengan proses gastrointestinal.

  • DETEKSI DINI CA OVARIUMPemeriksaan fisik:Ditemukannya massa tumor di pelvis. Bila tumor tersebut padat, bentuknya irregular dan terfiksir ke dinding panggul, keganasan perlu dicurigai. Bila di bagian atas abdomen ditemukan juga massa dan disertai asites, keganasan hampir dapat dipastikan.

  • Pemeriksaan penunjangUltrasonografi:Untuk membedakan tumor jinak dan karsinoma ovarium tahap awal, sonografi transvaginal adalah pemeriksaan yang paling bermanfaat. Tumor ganas adalah bilateral, multiloculated, padat atau echogenik, besar (>5 cm), dan memiliki septa tebal dengan daerah nodularitas. Fitur lain termasuk proyeksi papiler atau neovaskularisasi pada pemeriksaan Doppler.Tumor Marker

  • CA 125CA 125 merupakan tumor marker yang paling sering digunakan untuk tumor ovarium epitelial, yaitu 85-90% dari seluruh kanker ovarium. CA 125 mula-mula dikembangkan untuk memonitor pasien yang sebelumnya telah didiagnosis kanker ovarium dan bukan untuk skrining. CA 125 hanya meningkat pada 47% wanita dengan kanker ovarium stadium dini

  • CEA (Carcinoembriogenic Antigen)CEA merupakan antigen onkofetal dan peningkatan kadar serum CEA seringkali ditemukan pada berbagai penyakit benign dan malignaCEA bukanlah marker untuk diagnosis dini oleh karena sensitivitasnya yang rendah, CEA dapat sangat bermanfaat dalam menentukan respon terapi terhadap pasien kanker ovarium

  • Human Chorionic Gonadotropin (hCG) Penelitian terbaru menunjukkan bahwa imunoreaktivitas dari total hCG dalam serum dan urin (urinary b-core fragment, hCGbcf) memberikan gambaran prognosis kanker ovarium.Masih sangat terbatas untuk skrining dan diagnosis. hCG sering digunakan sebagai petanda tumor germ sel.

  • InhibinInhibin diproduksi oleh gonad dan berfungsi sebagai regulator sekresi FSH. Inhibin berhubungan dengan tumor sel granulosa dan karsinoma musinosa; berbeda dengan CA 125 yang berhubungan dengan tumor serous, endometrioid dan undifferentiatedKombinasi pemeriksaan total inhibin melalui ELISA dengan CA 125 digunakan untuk mendeteksi sebagian besar tipe kanker ovarium dengan sensitivitas dan spesifisitas 95%.

  • Usia Tumor markerTipe tumor

    < 50 TahunCa 125Ca ovarium tipe eptielialAFP

    Tumor sel germinal

    B HCGLDHinhibinSex chord stromal tumor> 50 TahunCa 125

  • Risk of Malignancy Index (RMI)RMI = U x M x CA125

    RMI > 200: Resiko tinggi keganasan

    Skor USGSkor RMISkor MenopauseSkor RMIKista Multiokuler

    1= 0 atau 1 kelainan3= 2 kelainanPremenopause 1Daerah padatPostmenopause 3Lesi bilateralAcites Metastasis intra-abdominalKadar CA125 U/ml

  • PrognosisTingkat kelangsungan hidup 5 tahun dari semua stadium karsinoma ovarium epitelial adalah 50%, jauh lebih rendah dari karsinoma uterus (80%) atau karsinoma serviks (70%). Wanita yang lebih muda dari 65 tahun adalah dua kali lebih memungkinkan untuk bertahan hidup 5 tahun setelah didiagnosis

  • KesimpulanThe National Academy of Clinical Biochemistry (NACB) merekomendasikan CA125 sebagai marker yang digunakan untuk kanker ovarium dengan indikasi-indikasi seperti: Deteksi dini dengan kombinasi usg transvaginal, Diferensial diagnosis pada kecurigaan massa pada pelvis, Deteksi rekurensi, Monitoring terapi, dan penentuan prognosis.

  • Apabila kanker ovarium didiagnosis pada stadium dini (kanker masih terbatas pada ovarium dengan diferensisasi baik), 90% kasus dapat survive.Pendeteksian dengan petanda tumor dalam mendeteksi dini dan outcome kanker ovarium sangatlah penting.

  • TERIMA KASIH