Deteksi Dini Ibu Hamil

25
SKRINING ANTENATAL PADA IBU HAMIL DESSY LUTFIASARI

description

h

Transcript of Deteksi Dini Ibu Hamil

Page 1: Deteksi Dini Ibu Hamil

SKRINING ANTENATAL PADA IBU HAMIL

DESSY LUTFIASARI

Page 2: Deteksi Dini Ibu Hamil

PENDAHULUAN• Kehamilan dan persalinan

merupakan proses alami• Bukannya tanpa resiko• Pada persalinan tiap ibu hamil akan

menghadapi kegawatan baik ringan atau berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya kematian atau kesakitan bagi ibu dan atau bayi.

Page 3: Deteksi Dini Ibu Hamil

STRATEGI PENDEKATAN RESIKO • Dalam obstetric modern terdapat pengertian POTENSI RESIKO • suatu kehamilan dan persalinan selalu dapat menyebabkan

kemungkinan adanya resiko rendah maupun resiko tinggi akan terjadinya kematian.

• Pendekatan resiko domulai dengan gagasan bahwa ukuran resiko adalah gambaran adanya kebutuhan pelayanan yang lebih intensif, dimana kebutuhan ini sebetulnya sudah ada sebelum kejadian yang diramlkan itu terjadi.

• Pada tahun 1978 oleh WHO dikembangkan konsep ‘Risk Approach Strategy For Maternal Child Health Care, dengan slogan {1} : “sometjing for all but more for those in need in proportion to that need.”

• Artinya “ sesuatu untuk semuanya, tetapi lebih untuk yang membutuhkan sesuai dengan kebutuhannya.”

• Pendekatan Resiko pada ibu Hamil merupakan strategi operasional dalam upaya pencegahan terhadap kemungkinan kesakitan atau kematian melalui peningkatan efektifitas dan efisiensi dengan memberikan pelayanan yang lebih intensif kepada Resiko Ibu Hamil denga cepat serta tepat, agar keadaan gawat ibu maupun bayi dapat dicegah.

Page 4: Deteksi Dini Ibu Hamil

• ResikoResiko adalah suatu ukuran statistic dari peluang atau kemungkinan untuk terjadinyan suatu keadaan gawat yang tidak diinginkan dikemudian hari, misalnya terjadinya kematian, kesakitan atau cacad pada ibu dan bayinya.

• Faktor ResikoFaktor resiko adalah karasteristik atau kondisi pada seseorang atau sekelompok ibu hamil yang dapat menyebabkan peluang atau kemungkinan terjadinya kesakitan atau kematian pada ibu dan atau bayinya.

• Untuk itu dibutuhkan sekali kegiatan skrining adanya faktor resiko pada semua ibu hamil sebagai kom ponen penting dalam perawtan kehamilan

Page 5: Deteksi Dini Ibu Hamil

SKRINING/ DETEKSI DINI RESIKO TINGGI IBU HAMIL BERBASIS KELUARGA DI MASYARAKAT

• Pengenalan adanya Resiko Tinggi Ibu Hamil dilakukan melalui skrining/deteksi dini adanya faktor resiko secara pro/aktif pada semua ibu hamil

• Sedini mungkin pada awal kehamilan oleh petugas kesehatan atau nonkesehatan yang terlatih di masyarakat, misalnya ibu-ibu PKK, Kader Karang Truna, ibu hamil sendiri, suami atau keluarga.

• Kegiatan skrining antenatal, melalui kunjungan rumah }.

Page 6: Deteksi Dini Ibu Hamil

• Skrining pertama dilakukan untuk memisahkan kelompok ibu hamil tanpa resiko dari kelompok dengan faktor resiko.

• Resiko Tinggi Ibu hamil dengan faktor resikonya dapat diamati dan ditemukan sedini mungkin pada awal kehamilan pada ibu hamil yang masih sehat dan merasa sehat.

• Kemudian pada setiap kontak dilakukan skrining berulang, secara periodic berulang 6 kali selama kehamilan sampai hamil genap enam bulan.

Page 7: Deteksi Dini Ibu Hamil

Tujuan Skrining Antenetal• Melakukan Deteksi dini Resiko Tinggi ibu hamil dengan macam

faktor resikonya.• Menemukan Ibu Resiko Tinggi dengan pengertian kemungkinan

terjadinya resiko kematian / kesakitan pada ibu dan atau bayinya.• Memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi Edukasi

(KIE), mengenai kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dam keluarga, agar tahu, peduli dan patuh untukpersiapan mental, biaya dan transportasi dalam pengambialan keputusan untuk perencanaan tempat dan penolong munuju persalinan aman.

• Membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan cara memberi informasi, adanya faktor resiko dan kelompok resiko pada ibu hamil.

• Menentukan pengambilan keputusan oleh ibu hamil dan keluarganya.

Page 8: Deteksi Dini Ibu Hamil

BATASAN PENGISIAN SKRINING ANTENATAL DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

DENGAN MENGGUNAKAN KARTU SKOR POEDJI ROCHJATI

• Berupa kartu skor untuk digunakan sebagai alat skrening ANTENATAL berbasis keluarga

• Menemukan faktor resiko ibuhamil

• Dilakukan upaya terpadu untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya upaya komplikasi obtetrik pada saat persalinan → dengan Kartu Skor Poedji Rachjati

Page 9: Deteksi Dini Ibu Hamil

Manfaat KSPR

• Menemukan faktor resiko Bumil

• Menentukan Kelompok Resiko Bumil

• Alat pencatat Kondisi Bumil

Page 10: Deteksi Dini Ibu Hamil

Fungsi1. Melakukan skrining / deteksi dini Resiko Tinggi

Ibu Hamil2. Memantau kondisi ibu dan janin selama

kehamilan3. Mencatat dan melapor keadaan kehamilan,

persalinan, nifas4. Memberi pedoman penyuluhan untuk persalinan

aman berencana5. Validasi data mengenai perawatan ibu selama

kehamilan, persalinan,nifas dengan kondisi ibu dan bayinya.

Page 11: Deteksi Dini Ibu Hamil

SISTIM SKOR• Sistim skor digunakan untuk lebih

memudahkan meneruskan aspek edukasinya mengenai berat ringannya resiko kepada ibu hamil, suami dan keluarga.

• Skor dengan nilai 2,4 dan 8 merupakan ukuran / bobot resiko dari tiap faktor resiko.

• Sedangkan jumlah skor yang dibuat pada setiap melakukan kontak merupakan prakiraan besarnya resiko persalinan dengan perencanaan pencegahan.

Page 12: Deteksi Dini Ibu Hamil

Cara pemberian skor• Skor awal X, sama untuk semua ibu hamil

Skor X+Y, nilai Y adalah skor dari faktor resiko kel. I ditemukan pada kontak pertama, misalnya bebas seksio atau faktor resiko lain berasal dari kelompok faktor resiko I, II, dan IIIJumlah skor tetap atau bertambah, bila timbul faktor resiko lain, tetapi tidak menjadi berkurang

Page 13: Deteksi Dini Ibu Hamil

• Skor awal :2• Tiap faktor resiko

skornya 4• Bekas SC, letsu,

let li, APB, PEB/Eklampsi skornya 8

Page 14: Deteksi Dini Ibu Hamil

BATASAN FAKTOR RESIKO PADA IBU HAMIL

Page 15: Deteksi Dini Ibu Hamil

KELOMPOK FR I/ Ada potensi resiko1. Primi Muda : Terlalu Muda hamil pertama umur 16 tahun atau kurang2. Primi Tua : a. Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau lebih,b.

Terlalu lambat hamil, setelah kawin 4 tahun lebih3. Primi Tua Sekunder: Terlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun lebih4. Anak Terkecil : Terlau cepat punya anak lagi, kurang 2 tahun

<2 tahun5. Grande Multi : Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih6. Umur ≥ 35 tahun : Terlalu tua, hamil umur 35 tahun atau lebih

Page 16: Deteksi Dini Ibu Hamil

7. Tinggi Badan ≤ 145 : Terlalu pendek pada hamil pertama, kedua atau lebih belum pernah melahirkan normal dengan bayi cukp bulan dan hidup.

8. Pernah Gagal Kehamilan : Pernah gagal pada kehamilan yang lalu Hamil yang pertama gagal Hamil ketiga/ lebih mengalami gagal 2 kali

9. Pernah Melahirkan dengan : a) Tarikanb) Uri dikeluarkan oleh penolong dari dalam

rahimc) Pernah diinfus/ transfuse pada pendarahan

post partum

10. Bekas Operasi Sesar : Pernah melahirkan bayi dengan operasi sesar sebelum kehamilan ini

Page 17: Deteksi Dini Ibu Hamil

KELOMPOK FR II/ Ada Resiko

11. Ibu Hamil Dengan Penyakit :a) Anemia : Pucat, lemas badan lekas lelahb) Malaria : Panas Tinggi, Menggigil keluar keringat, sakit kepalac) Tuber Colosa Paru : Batuk lama tidak sembuh-sembuh, batuk darah badan

lemahlesu dan kurusd) Payah Jantung : Sesak nafas, jantung berdebar, kaki bengkake) Penyakit lain : PSM

12. Preeklamsi Ringan : Bengkak tungkai dan tekanan darah tinggi13. Hamil Kembar/ gemeli : Perut ibu sangat membesar, gerak anak terasa

di beberapa tempat14. Kembar Air/ Hidramnion : Perut ibu sangat membesar, gerak anak tidak

begitu terasa, karena air ketuban terlalu banyak, biasanya anak kecil

Page 18: Deteksi Dini Ibu Hamil

15. Bayi mati dalam : Ibu hamil tidak terasa gerakan anak lagikandungan

16. Hamil lebih bulan (Serotinus) : Ibu hamil 9 bulan dan lebih 2 munggu belum melahirkan.

17. Letak Sungsang : di atas perut : kepala bayi ada diatas dalam rahim

18. Letak Lintang : Disamping perut : kepala bayi didalam rahim terletak disebelah kanan atau kiri

Page 19: Deteksi Dini Ibu Hamil

KELOMPOK FR. III/ Ada Gawat Darurat

19. Perdarahan sbl bayi lahir : Mengeluarkan pada waktu hamil, sebelum kelahiran bayi

20. Preeklamsia Berat/Eklamsia : Pada hamil 6 bulan lebih : sakit kepala, atau pusing, bengkak tungkai/ ditambah dengan terjadi kejang-kejang

Page 20: Deteksi Dini Ibu Hamil

Penyuluhan Dalam Bentuk Komunikasi Informasi dan Edukasi

• Penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan skrining.

• Penyuluhan tentang adanya faktor resiko dengan kemungkinan bahaya kesakitan / kematian ibu segera diberikan kepada ibu hamil, suami dan keluarga, agar meraka sadar peduli patuh dan bergerak untuk periksa antenatal dan bila perlu rujukan kehamilan, kemudian persiapan dan perencanaan persalinan aman.

Page 21: Deteksi Dini Ibu Hamil

• Jumlah skor pada tiap kontak menjadi pedoman penyuluhan kepada ibu hamil, suami, keluarga.

• Jumlah skor akan memudahkan pemberian KIE mengenai bobot resiko yang dihadapi ibu hamil dan adanya kebutuhan persalinan aman dengan tempat dan penolong yang sesuai.

Page 22: Deteksi Dini Ibu Hamil

Penyuluhan Persalinan Aman/ Rujukan Terencana

• Penekanan KIE mengenai persalinan pada kehamilan trimester III perlu di tingkatkan mengingat persalinan baik pada KRR, KRT, KRST mempunyai kemungkinan mengalami komplikasi Obstetrik dengan resiko terjadinya 5-K (kematian, kesakitan, kecacatan, ketidak-puasan dan ketidak nyamanan)Perilaku ibu hamil/ suami/ keluarga adalah salah satu penentu utama keberhasilan aman/ rujukan terencana

Page 23: Deteksi Dini Ibu Hamil

PEMBERDAYAAN IBU HAMIL, SUAMI DAN KELUARGA

• Upaya pencegahan kematian ibu dapat dimuali dari upaya asuhan kesehatan ibu hamil didalam keluarga.

• Ibu hamil sebagai salah satu anggota inti dalam keluarga mempunyai saat yang paling kritis dalam kehidupannya yaitu masa persalinan.

• Setiap kontak pada saat melakukan skrining dibicarakan dengan ibu hamil, suami, keluarga tentang tempat dan penolong untuk persalinan aman.

• Pengambilan keputusan dapat dilakukan dalam keluarga untuk persiapan mental dan perencanaan untuk biaya, transportasi telah mulai dolakukan jauh sebelum persalinan menuju kepatuhan untuk Rujukan Dini Berencana/ Rujukan In Utero dan Rujukan Tepat Waktu.

Page 24: Deteksi Dini Ibu Hamil

Peranan Kader Petugas atau Petugas Kesehatan

• Menggerakkan perawatan ANTENATAL, sehingga membantu ibu hamil dan keluarganya dalam proses pengambilan keputusan dengan memberi informasi yang seluas-luasnya tentang faktor resiko, kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilannya, persalinannya, sarana tempat rujukan dan penolong yang sesuai dengan kondisi ibu hamil : Pemeriksaan ibu hamil sedini mungkin dan teratur selama masa kehamilan 4x

(5 T) Makan empat sehat lima sempurna dengan porsi cukup / gizi seimbang Merawat payudara untuk persiapan pemberian ASI Menjaga kebersihan diri dengan cukup istirahat

Page 25: Deteksi Dini Ibu Hamil

• Segera ke Bidan / puskesmas / RS apabila :Badan panas lebih dari dua hariPerdaraha melalui vaginaKeluar ketuban melalui vaginaSakit kepala terus menerusBatuk campur darahKejang-kejangGerakan janin tidak terasaBengkak berat pada kaki dan tangan

• Rencanakan persalinan aman sesuai kondisi ibu (tempat, penolong, biaya, tranportasi)→ ketenaga kesehatan yang professionalKeluarga segera memanggil penolong atau menuju Rumah Sakit bila ada tanda-tanda akan melahirkan

• Suami keluarga memberikan dukungan Peran kader kesehatan memberikan dukungan dalam pengampingan