Deteksi Dini Tumbuh Kembang

16
DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG Oleh : Afrilya Christy Sitepu (I1A009096)

Transcript of Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Page 1: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG

Oleh : Afrilya Christy Sitepu (I1A009096)

Page 2: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Depkes RI, 2005).

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialasi dan kemandirian (Depkes RI, 2005).

Pengertian:

Page 3: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Deteksi dini tumbuh kembang anak / balita adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.

Page 4: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya di bawah standar

Page 5: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

1.Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan,

dilakukan dengan cara pengukuran menggunakan alat ukur baku. Pengukuran yang lazim digunakan yaitu berat badan, tinggi atau panjang badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas.

2.Deteksi dini perkembangan, dibagi dalam beberapa aspek, yaitu

perkembangan motorik (motorik kasar dan motorik halus), bahasa, kognitif, emosi, dan sosial.

Jenis Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Page 6: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

3.Deteksi dini penyimpangan mental emosional

Kejadiannya sekitar 0.3% (BERAT) dengan IQ < 70.

Pada bumil yang kurang gizi, bayinya akan kehilangan intelegensi 20% dan bila lahir hanya mampu sekolah sampai lanjutan tingkat pertama saja..

Page 7: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

• Kurangnya asupan gizi dari makanan dan akibat terjadinya penyakit bawaan yang mengakibatkan mudah terinfeksi penyakit DBD, HIV/ AIDS, dan lain-lain.

• Kemiskinan dan tingkat pendidikan orang tua.

• Terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan.

• Faktor lingkungan dan budaya.

Faktor-faktor penyebab gizi buruk

Page 8: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Di Kalsel ada anggapan anak yang kurang gizi (kurus) karena giganggu setan (diisap buyu), sehingga tidak di periksa di Puskesmas atau pelayanan kesehatan lainnya.

Gizi buruk di KalSel selama tahun 2007 tercatat 8,4%, gizi kurang 18,2%, gizi baik 70,4%, gizi lebih 3,0%.

Page 9: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

dapat dideteksi dengan menggunakan berbagai perangkat uji tapis atau skrining perkembangan. Uji tapis perkembangan ini dapat dilakukan tenaga kesehatan maupun orangtua anak. Yang dapat dilakukan di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Posyandu.

Intervensi dini dilakukan dengan menelaah, mengamati perkembangan anak pada usia dini,dapat dilihat dari bagaimana anak berinteraksi dengan orangtua,respon anak, adaptasi dengan lingkungan, dan sejauhmana perkembangan dan pertumbuhan anak.

Pelaksanaan deteksi tumbuh kembang dan intervensi dini

Page 10: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Instruksi khusus, terapi wicara, fisioterapi, nutrisi, pendidikan keluarga, layanan penglihatan, teknologi penunjang, layanan kesehatan, layanan perawatan, audiologi, layanan psikologi, layanan diagnosa medis. Layanan-layanan tersebut dapat dilakukan di rumah, pusat terapi, rumah sakit.

Jenis layanan intervensi dini

Page 11: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

KMS yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indicator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang balita setiap bulannya dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun (dapat diartikan sebagai rapor kesehatan dan gizi) (Depkes RI, 1996)

Kartu Menuju Sehat

Page 12: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

Tentang pertumbuhan Perkembangan anak/Balita Imunisasi Penanggulangan diare Pemberian kapsul vitamin A dan kondisi kesehatan

anak Pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI Pemberian makanan anak/Balita dan rujukan ke

Puskesmas/ Rumah Sakit. Berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi

bagi orang tua balita tentang kesehatan anaknya (Depkes RI, 2000).

Isi KMS :

Page 13: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

1.Mendeteksi tumbuh kembang pada anak diantaranya : a. Pengukuran antropometri Pengukuran antropometri ini dapat meliputi pengukuran berat badan,

tinggi badan , lingkar kepala dan lingkar lengan atas

b. Pengukuran berat badan Pengukuran berat badan ini bagian dari antropometri yang digunakan

untuk menilai hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yg ada pada tubuh

c. Pengukuran tinggi badan Pengukuran ini merupakan bagian dari pengukuran antropometrik

yang digunakan untuk menilai status perbaikan gizi di samping factor genetik

Cara deteksi tumbuh kembang anak

Page 14: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

2. Pertumbuhan dan perkembangan anak :

Anak pada usia 3-6 bulan mengangkat kepala dengan tegak pada posisi telungkup.

Anak pada usia 9-12 bulan berjalan dengan berpegangan. Anak pada usia 12-18 bulan minum sendiri dari gelas tanpa

tumpah. Anak pada usia 18-24 bulan mencorat-coret dengan alat tulis. Anak pada usia 2-3 tahun berdiri dengan satu kaki tanpa

berpegangan, melepas pakaian sendiri. Anak pada usia 3-4 tahun mengenal dan menyebutkan paling

sedikit 1 warna. Anak pada usia 4-5 tahun mencuci dan mengeringkan tangan

tanpa bantuan (Depkes RI,2005)

Page 15: Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Page 16: Deteksi Dini Tumbuh Kembang

TERIMA KASIH