depresi psikotik

2
tidak tidak tidak tidak tidak Nn. Wati 32 kebiasaan Bekerja keras Selalu aktif & kurang tidur Pekerjaan selalu urut & teliti Kepribadian obsesif Kepribadiaan anankastik sedih dan mudah tersinggung sejak 1 bln 6 bln lalu putus pacar 1 bln lalu mengetahui mantannya menikah Tidak mau menatap mata & bicara sedikit Dialami lebih dari 2 minggu Episode depresi berat, tanpa gangguan psikosis Afek depresif/manik/ ekspansif/irritable Akibat fisiiologi langsung dari penyakit umum Tipe episode skrng/lalu Afek meningkat sedikitnya 1 mnggu Afek meningkat sedikitnya 4 hari Afek depresif & hilang minat sedikitnya 2 mgg Memenuhi kriteria episodif manik & depresif Stressor ↑ Overactive amygdala & underactive hippokampus ↑ HPA axis Stimulasi sel kortikotrof di hipofisis anterior Pelepasan ACTH Stimulasi korteks adrenal Pelepasan kortisol Hiperkortisolinemia Neurotixic Neuron terganggu Kerusakan beberapa jaringan otak Neuron menjadi kecil Sinyal anatar neuron terganggu Neurotransmitter terganggu Norepinefrin Dopamin ↓ Serotonin ↓ Kenikmatan Gang. Sistem limbik Motivasi ↓ Hipokampus Girus cinguli Korteks prefrontalis Ventromedial Dorsolateral Rasa sedih Marah dan mudah tersinggung Hilang minat dan putus asa Gang. Kognitif dan memori Gangguan pada lobus temporalis Gangguan auditori primer/sekunder Halusinasi auditori Timbul nyeri kepala dan ujung tangan dan kaki kesemutan Depresi berat dengan gejala somatik Ya Episode manik Ya X Episode hipomanik Ya X Aksis I Episode Campuran Ya X Pem. fisik Tanda vital Kesadaran: CM, TD: 120/80, FN: 18x/mnt, Nadi: 80x/mnt Lain TAK Penyakit susunan saraf Aksis III Pem. Neurologi Pem. Psikiatri N Proses fikir Vasokontriksi pada neuron perifer Paraesthesia kaki & tangan ↓ serotonin & dopamin lbh dominan ↑ konsumsi KH Penggunaan KH 2 minggu setelah kunjungan pertama thn 1 minggu lalu timbul halusinasi auditori u/ bunuh diri Malapetaka yg membahayakan diri Waham + halusinasi auditori Episode depresif dengan gejala psikotik terbatas psikomotor Kontak mata - Mood : hipotim Tilikan 4 Tahu sakit namun tidak tahu penyebab Aksis I Psikososial&lingkungan Aksis IV Timbul gejala depresi Derajat gangguan yg lebih ringan dari mania tanpa adanya halusinasi atau waham Episode yg sekarang gejala manik, hipomanik dan depresif yg tercampur atau bergantian dengan cepat dan sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik di masa lampau Afek yg meningkat disertai peningkatan dalam jumlah dan kecepatan aktifitas fisik dan mental Aksis V GAF : 31 GAF : 51 Aksis V Resperidone 2x2mg Concep Map kelompok 8

description

mind map konsep map patofisiologi tentang depresi dengan gangguan psikotik

Transcript of depresi psikotik

Page 1: depresi psikotik

tidak

tidak

tidak

tidak

tidak

Nn. Wati 32

thn

kebiasaan Bekerja keras

Selalu aktif &

kurang tidur

Pekerjaan selalu

urut & teliti

Kepribadian

obsesif

Kepribadiaan

anankastik

sedih dan mudah

tersinggung sejak 1 bln

6 bln lalu

putus pacar

1 bln lalu mengetahui

mantannya menikah

Tidak mau

menatap mata

& bicara sedikit

Dialami lebih

dari 2 minggu

Episode depresi

berat, tanpa

gangguan psikosis

Afek depresif/manik/

ekspansif/irritable

Akibat fisiiologi langsung

dari penyakit umum

Tipe episode skrng/lalu

Afek meningkat

sedikitnya 1 mnggu

Afek meningkat

sedikitnya 4 hari

Afek depresif & hilang

minat sedikitnya 2 mgg

Memenuhi kriteria

episodif manik & depresif

Stressor ↑ Overactive

amygdala &

underactive

hippokampus

↑ HPA

axis

Stimulasi sel

kortikotrof di

hipofisis anterior

Pelepasan

ACTH

Stimulasi

korteks

adrenal

Pelepasan

kortisol ↑

Hiperkortisolinemia

Neurotixic Neuron terganggu

Kerusakan

beberapa

jaringan otak

Neuron

menjadi kecil

Sinyal anatar

neuron terganggu

Neurotransmitter

terganggu

Norepinefrin

Dopamin ↓

Serotonin ↓

Kenikmatan

Gang. Sistem

limbik

Motivasi ↓

Hipokampus

Girus cinguli

Korteks

prefrontalis

Ventromedial

Dorsolateral

Rasa sedih

Marah dan mudah

tersinggung

Hilang minat

dan putus asa

Gang. Kognitif

dan memori

Gangguan pada

lobus temporalis

Gangguan auditori

primer/sekunder

Halusinasi

auditori

Timbul nyeri

kepala dan ujung

tangan dan kaki

kesemutan

Depresi berat dengan

gejala somatik

Ya

Episode

manik

Ya

X Episode

hipomanik Ya X

Aksis I

Episode

Campuran

Ya X

Pem. fisik Tanda vital

Kesadaran: CM, TD:

120/80, FN: 18x/mnt,

Nadi: 80x/mnt

Lain TAK

Penyakit

susunan

saraf

Aksis III

Pem. Neurologi

Pem. Psikiatri

N

Proses fikir

Vasokontriksi pada

neuron perifer

Paraesthesia kaki & tangan

↓ serotonin

& dopamin

lbh dominan

↑ konsumsi

KH

Penggunaan

KH ↑

2 minggu setelah

kunjungan pertama

thn

1 minggu lalu timbul halusinasi

auditori u/ bunuh diri

Malapetaka yg

membahayakan diri

Waham +

halusinasi

auditori

Episode depresif

dengan gejala psikotik

terbatas

psikomotor Kontak mata -

Mood : hipotim

Tilikan 4

Tahu sakit

namun tidak

tahu penyebab

Aksis I

Psikososial&lingkungan Aksis IV

Timbul gejala depresi

Derajat gangguan yg

lebih ringan dari mania

tanpa adanya halusinasi

atau waham

Episode yg sekarang gejala

manik, hipomanik dan

depresif yg tercampur atau

bergantian dengan cepat

dan sekurang-kurangnya

satu episode afektif

hipomanik, manik di masa

lampau

Afek yg meningkat

disertai peningkatan

dalam jumlah dan

kecepatan aktifitas fisik

dan mental

Aksis V GAF : 31

GAF : 51 Aksis V

Resperidone

2x2mg Concep Map

kelompok 8

Page 2: depresi psikotik

Kadar glukosa darah

terdeteksi normal

Lipolisis

Energy Expenditure tetap

Food intake ↓

BB ↓

POMC/CART

distimulasi

Anoreksik

↓ motilitas GI

Kandungan lipid

adiposit dipertahankan

Lisis

cadangan

protein

Leptin

diproduksi

NPY/AgRP

diinhibisi

??

↓ ambang

rangsang nyeri Sel nekrotik

saat

hipoglikemia

Sakit

kepala

Kontraksi

otot leher

& kepala ↑

Saat

depresi

↑ aliran

darah &

metabolisme

glukosa

Kesulitan ↓

aktivitas kortikal

saat akan tidur Sulit ubah wake

non REM Insomnia

Mudah lelah

Ketidakseimbangan

penggunaan &

pemasukan energi

Carbamazepine 2 x 200 mg

Fluoxetin 20 mg/hari

Mecobalamin2 x 500 mcg

Antikonculsan

yang juga sebagai

mood stabilizer

Mekanisme kerja

Interaksi obat

efek

antipsikosis

Metabolisme

dihambat oleh

golongan SSRI

Menghambat kanal

Na

Menghambat

potensial aksi

Stabilisasi mood

Efek Samping

Stupor atau

Koma

Hiperiritabilitas

Depresi

Pernapasan

Konvulsi

Interaksi obat

Mekanisme kerja

Efek Samping

Antidepresan

golongan SSRI

Koenzim

pembentuk

B12

Indkasi u/

Neuropatif

Perifer

Agitasi, Kejang,

Sedasi, Efek GI,

BB Naik

Inhibitor CYP2D6

↑ Konsentrasi

plasma obat yang

dimetaolisme oleh

CYP2D6

Menghambat

reuptake serotonin,

Serotonin

meningkat di celah

sinaps

Serotonin terikat

reseptor

postsinaps

Depresi teratasi

Dosis Awal 20

mg/hari

Tingkatkan dosis

hingga 80 mg/hari

Tdk efektif

2 minggu kemudian

Pasien mengalami

depresi dengan psikosis

Psikoterapi Pasien Depresi

Exercise program dengan

penjadwalan terstruktur, kegiatan,

Terlibat dalam kegiatan

menyenangkan baik dan tujuan-

diarahkan,

Memastikan diet yang memadai dan

tidur,

Mencari dukungan sosial yang tepat,

Diberikan pengawasan meningkat dan

dukungan formal.

Risperidone

Gol. Antipsikosis

atipikal derivate

Benzioxazole

Mekanisme kerja

Bekerja di reseptor

D2 dan 5HT

Antagonis terhadap

dopamine dan

serotonin

Mengurangi serotonin

dan dopamin

Efek Samping

Efek sedative

Efek

ekstrapiramidal

Efek hipotensif

Interaksi obat

Karbamazepin

efek terapeutik

antipsikosis

SSRI menyebabkan

potensiasi obat

antipsikosis