Episode Depresi Berat Dengan Gejala Psikotik

32
PRESENTASI KASUS EPISODE DEEPRESI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

description

Episode Depresi Berat Dengan Gejala Psikotik

Transcript of Episode Depresi Berat Dengan Gejala Psikotik

  • PRESENTASI KASUSEPISODE DEEPRESI BERAT DENGAN GEJALA PSIKOTIK

  • IDENTITAS PASIENNama : Ny. S.P.Jenis Kelamin : PerempuanUmur: 43 tahunAgama: IslamPendidikan : SMAPekerjaan: Karyawan toko kelontongBangsa/suku : Indonesia/JawaAlamat : Keyongan. Sabdodadi. BantulNo. RM : 247238Tanggal masuk RS: 18 Februari 2014

  • Sebab Datang ke Rumah Sakit (Keluhan Utama)Pasien datang ke RS karena os merasa kambuh lagi. Lama sudah tidak minum obat rutin dan ingin meminta obat rutin lagi. Keluhan disertai dengan sering nyeri kepala bagian kiri, sering binggung, sering kehilangan kosentrasi, selalu merasa sedih dan ingin menangis tanpa sebab sejak 1,5 bln yll.

  • AUTOANAMNESISAwalnya, pada tahun 1997 os mengaku sudah mulai merasakan gejala sulit berkosentrasi, namun keluhan itu hilang timbul.Os baru mulai berobat pada tahun 2012. saat itu os merasa sulit menahan gejolak hati, sering minder, merasa tidak percaya diri, putus asa, diperlakukan tidak adil. Hingga os pernah mencoba melakukan bunuh diri. Kesulitan tidur (+). Os mengaku sering melihat cahaya merah dan biru. Suara-suara bisikan (+) yang isinya menyalahkan dirinya.

  • Setelah beberapa bulan pengobatan, os berhenti minum obat atas kehendak sendiri karena os merasa sudah membaik.Pada Februari 2014, os datang ke rumah sakit karena merasa penyakitnya kambuh lagi. Saat ini os mengeluh nyeri kepala bagian kiri, os sering binggung, kadang merasa malas melakukan aktifitas apapun, sering hilang kosentrasi, merasa kurang percaya diri, selalu merasa bersalah dan ingin menangis tanpa sebab, kesulitan tidur, nafsu makan berkurang, mudah lelah. Hal tersebut dirasakan 1.5 bulan yll.

  • Nyeri kepala muncul ketika os memikirkan tentang masalalunya, os merasa sangat bersalah dengan apa yang telah diperbuatnya. Os merasa tertekan dengan rasa bersalah tsb yang dianggapnya sbg beban dan tanggung jwb dirinya. Pada th.2010, os berselingkuh dgn saudara nya (mr.x, anak dari budhe) selama 2 tahun. Akibat perselingkuhan tersebut, mr.x tidak jadi menikah dgn calonnya. Mr.x sempat melakukan percobaan bunuh diri dgn meminum racun. Dan pernah mencoba untuk membunuh pasien. Hingga kini mr.x belum menikah, sehingga os merasa bersalah dan bertangggung jawab terhadap kehidupan & kebahagiaan mr.x,

  • Os merasa bersalah setiap melakukan suatu aktifitas. Os merasa selalu menghakimi diri sendiri.Selain itu pasien merasa bersalah kpd keluarganya, hubungan keluarga besar, baik dr pihak suami ataupun istri menjadi renggang.Pihak keluarga suami selalu menyalahkankan dirinya, dan menuntut suaminya untuk menceraikan pasien.Disisi lain, pasien mengeluh beban kerja yang semakin berat. Pasien merasakan dampak sering hilang kosentrasi membuat nya melakukan berbagai kesalahn di tempat kerjanya, os harus mengembalikan uang retur barang, sehingga gajinya dipotong untuk menggantikan.

  • Os juga mengeluh, beban ekonomi keluarganya yang hanya ditanggung oleh pasien. Os menjadi tulang punggung bagi keluarganya, sang suami tidak bekerja. Pasien merasa suaminya sangat pasif, tidak memiliki ide apapun untuk membantu menaikkan pendapat keluarganya.

  • Anamnesis Sistem (Keluhan Fisik dan Dampak terhadap Fungsi Sosial dan Kemandirian)

  • GRAFIK PERJALANAN PENYAKITGejala klinis Fungsi peran 19972000200320062009201220132014

  • Hal-Hal yang Mendahului Penyakit dan Riwayat Penyakit Dahulu

  • RIWAYAT PENYAKIT DAHULUPasien mulai merasakan gejala sejak tahun 1997, namum tidak diperiksakan, os mulai memeriksakan diri ke psikiater pada tahun 2012. sudah minum obat rutin. Namun, sempat berhenti minum obat beberapa bulan terakhir karena merasa kondisi sudah membaik.

  • SILSILAH KELUARGA

  • RIWAYAT PRIBADI

  • PEMERIKSAAN FISIK Tanggal Pemeriksaan 18 Februari 2014Keadaan Umum: Compos MentisBentuk Badan: tidak ditemukan kelainanBerat Badan: tidak dilakukan pengukuranTinggi Badan: tidak dilakukan pengukuranTanda VitalTekanan Darah: 120/90 mmHgNadi: 72 x/menitRespirasi: 16 x/menit Suhu: tidak dilakukan pengukuran

  • Kesan Status Internus: Dalam batas normal meskipun ada beberapa pemeriksaan yang tidak dilakukan

  • STATUS NEUROLOGIS Kepala dan Leher: dalam batas normalTanda Meningeal: (-)Nervi Kranialis: tidak dilakukanKekuatan Motorik: tidak dilakukanSensibilitas: tidak dilakukanFungsi Saraf Vegetatif: tidak dilakukan.Refleks Fisiologis: tidak dilakukanRefleks Patologis: tidak dilakukanGerakan Abnormal: (-)Gangguan Keseimbangan dan Koordinasi Gerakan: (-)Kesan Status Neurologis: dalam batas normal meskipun beberapa pemeriksaan tidak dilakukan.Hasil Pemeriksaan Laboratorium (-)Hasil Pemeriksaan Lain (-)

  • STATUS PSIKIATRI

    NO.STATUS PSIKIATRIHASIL KETERANGAN 1. KesadaranKuantitatif : GCS E4V5M6Os. Sadar penuh tanpa rangsang apapun dapat diajak berkomunikasi Kualitatif: Compos Mentis 2.Orientasi Orang: baik OS dapat mengenal orang dengan baik. (OS dapat menyebutkan semua nama keluarganya termasuk suaminya)Waktu: baikOS dapat mengingat waktu dan kejadian penting dalam hidupnya. (OS dapat menyebutkan umur OS pada saat pertama kali masuk sekolah, OS dapat menyebutkan tanggal, bulan dan tahun pada saat OS menikah)Tempat: baikOS mengetahui dimana letak rumahnya dan menunjukkan denah menuju rumahnya, serta tempat OS bekerjaSituasi: baikOS dapat membedakan suasana di rumah sakit dan tempat lain.

  • NO.STATUS PSIKIATRIHASIL KETERANGAN 3. SikapKoooperatifOs. Kooperatif diajak berbicara Perilaku motorik Normoaktivitas Cara berjalan biasa, mampu melakukan apa yang diperintahkan pemeriksa, misalnya berjabat tangan4.Penampilan/Rawat diri Cukup, sesuai umur, dan sesuai gender.OS berpenampilan rapi, pakaian wajar dan sesuai umur dan jenis kelamin5. Roman mukaSedih Os memperlihatkan wajah yang sedih6.Afek & mood AppropiateDisforik , depresiOs menunjukkan ekspresi yang sesuaiOs tampak melankolis, sedih , memelas, dan mengacu pada depresi

  • NO.STATUS PSIKIATRIHASILKETERANGAN 7.Pikiran Bentuk pikiran: realistikApa yang sesuai sesuai dengan kenyataan Isi pikir: idea of reference rendah diriOs merasa rendah diri dan tidak percaya diriWaham (-)Progresi pikir:Kuantitatif :Kualitatif : relevan dan koheren Dapat dipahami bicaranya

  • NO.STATUS PSIKIATRIHASILKETERANGAN 8.Hubungan jiwaMudahMudah dibina hubungannya dengan pemeriksa9.Perhatian Mudah ditarik mudah dicantumOs mau menjawab bila ditanya dan jawaban os mudah dimengerti10.Persepsi Halusinasi auditorik (-)

    Halusinasi visual (+)Dahulu os sering mendengar bisikan-bisikan yang menyalahkan dirinya, naumun sekarang sudah jarang mendengar bisikan-bisikan tsbBayangan cahaya merah dan biru (-)11.Insight Derajat 4Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan, namun tidak memahami sakitnya.

  • GEJALA YANG MUNCUL:

  • DIAGNOSIS BANDING

    F32.1 Episode Depresif SedangF25.1 Skizoafektif Tipe Depresi

  • DX MULTIAKSIAL

    Aksis I : Episode Depresi Berat dgn Gejala Psikotik ( F32.3)Aksis II: tidak ada gangguan kepribadian Aksis III: tidak ditemukan kelainan organik Aksis IV : masalah berkaitan dengan lingkungan sosial, masalah pekerjaanMasalah dengan keluarga: pasien kurang puas terhadap suami sbg pemimpin keluragaMasalah link.sosial: hub.dengan keluarga besarnya mjd renggangMasalah ekonomi: os sbg tulang punggungAksis V : GAF 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang)

  • RENCANA TERAPI

    FarmakoterapiAnti DepresanFluoxetin 2x20mgAnti Psikotik (Serotonin Dopamin Antagonis)Risperidone 2x2mgAntagonis monoaminergik selektif tinggi terhadap reseptor serotoninergik 5 HT-2 dan dopaminergik D2.Diberikan kepada pasien dengan gejala psikotik dimana gejala negatif yang lebih dominan seperti adanya gangguan perasaan, gangguan hubungan sosial (menarik diri), gangguan proses pikir)

  • RENCANA TERAPI PsikoterapiTerapi interpersonal Berfokus pada konteks sosial depresi dan hubungan pasien dengan orang lain. Memberikan ventilasi yakni memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati dan keinginannya supaya pasien merasa lega.Terapi kognitif-behavioralBerfokus pada mengoreksi pikiran-pikiran negatif, perasaaan bersalah yang tidak rasional dan rasa pesimis pasien. Dapat juga dengan memberikan nasehat dan pengertian kepada pasien mengenai penyakitnya dan cara menghadapinya agar pasien mengetahui kondisi dirinya.SosioterapiMemberikan penjelasan kepada keluarga pasien dan orang sekitar agar memberi dukungan kepada pasien. Dukungan moral dan suasana kondusif sehingga membantu proses penyembuhan.

  • PROGNOSIS

    FAKTOR PREMORBID NO. INDIKATOR PADA PASIEN PROGNOSIS 1.Faktor kepribadian Ekstrovet Baik 2.Faktor genetik Tidak ada Baik 3.Pola asuhPermissive (serba membolehkan) Buruk 4.Faktor organikTidak ada Baik 5.Dukungan keluargaBaik Baik 6.Sosioekonomi Kurang Buruk 7.Faktor pencetus Ada Buruk 8.Status perkawinan Sudah menikah Baik 9.Kegiatan spiritual Ada Baik

  • Kesimpulan prognosis: dubia ad malam

    FAKTOR MORBID NO. INDIKATOR PADA PASIEN PROGNOSIS 1.Perjalanan penyakitKronisBuruk 2.Jenis penyakit Depresi Baik 3.Respon terhadap terapiBaik Baik 4.Riwayat disiplin minum obatBuruk Buruk 5.Riwayat disiplin kontrolBuruk Buruk 6.Riwayat peningkatan gejalaAda Buruk 7.Beraktivitas Baik Baik