Data Nspm 17 Feb 2013
-
Upload
nur-sholech-edy-wibowo -
Category
Documents
-
view
158 -
download
4
description
Transcript of Data Nspm 17 Feb 2013
DATA NSPM (BIDANG BINA MARGA - SUBBIDANG JALAN - KATEGORI STANDAR)
NO JUDUL / NAMA
1 SNI 2418.2-2009.pdf
2 SNI 2418.3-2009.pdf
3 SNI 2411-2008.pdf
4 SNI 2417-2008.pdf
5 SNI 2436-2008.pdf
6
7 Cara uji kekesatan pada permukaan perkerasan menggunakan alat Mu-met
8 Spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan
9 Pedoman Penggunaan Agregat Slag Besi dan Baja untuk Campuran Beras
10
11
12
13
14 Stabilisasi Dangkal Tanah Lunak untuk Konstruksi Timbunan Jalan
15 Pra Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan
16 Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan
17 Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan
18 Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Sekitar Jala
19 Kriteria Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Sepan
20
21 Perencanaan kontruksi timbunan jalan di atas gambut dengan metode pra
22 Survei rinci kondisi jalan beraspal di perkotaan
23 Spesifikasi aspal bedasarkan penetrasi
24
25 Timbunan Jalan Pada Tanah Lunak
26
27 TATA CARA PELAKSANAAN SURVAI KONDISI JALAN TANAH/KRIKIL
28 Spesifikasi bahan pengisi untuk campuran beraspal
Cara uji kekesatan permukaan perkerasanmenggunakan alat British Pendulum Tester (BPT)
Perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan metoda lendutan
Pelaksanaan pemasangan Bantalan Karetpada Jembatan
Pelaksanaan Pekerjaan Betonuntuk Jalan dan Jembatan
Perencanaan Campuran Lapis PondasiHasil Daur Ulang Perkerasan Lama dengan Semen
Pelaksanaan perkerasan jalan beton semen
Penanggulangan Erosi Permukaan Lereng Jalandengan Tanaman
Penanggulangan Erosi Permukaan Lereng Jalandengan Tanaman
29 Metode perhitungan awal laju sedimentasi waduk
30 Cara uji kekesatan pada permukaan perkerasan menggunakan alat Mu-mete
31 Spesifikasi bahan laburan aspal satu lapis (Burtu)dan bahan laburan aspal
32 Spesifikasi bahan lapis penetrasi makadam
33 Mrtode pengujian berat nyata campuran beraspal yang dipadatkan menggu
34 Spesifikasi Pipa Beton Untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari gorong-g
35 Spesifikasi Pipa Beton Untuk saluran air limbah,saluran air hujan dan goro
36 Spesifikasi Agregat Lapis Pondasi Bawah, Lapis Pondasi Atas dan Lapis P
37
38
39
40
41 Spesifikasi broonjong kawat
42 Metode Pengujian Kesesatan Permukaan Perkerasan dengan Alat Pendulu
43 TATA CARA PELAKSANAAN BETON ASPAL CAMPURAN DINGIN DENGA
44 Tata Cara Pelaksanaan Beton Aspal Campuran Dingin dengan Aspal Emulsi
45 TATA CARA PELAKSANAAN LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU) U
46 Tata Cara Pelaksanaan Laburan Aspal Satu Lapis (Burtu) untuk Permukaan
47 TATA CARA PELAKSANA LABURAN ASPAL DUA LAPIS (BURDA) UNTU
48 Tata Cara Pelaksana Laburan Aspal Dua Lapis (BURDA) untuk Permukaan
49 Tata Cara Pelaksanaan Drainase Permukaan Jalan
50 Tata Cara Pelaksanaan Lapis Tipis Beton Aspal untuk Jalan Raya
51 Tata Cara Survai Kerataan Permukaan Perkerasan Jalan
52 Tata Cara Pembuatan Rencana Stabilitasi Tanah Kapur Jalan Raya
53 Tata Cara Pembuatan Rencana Stabilisasi Tanah dengan Semen Portland u
54 Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tanah dengan Kapur untuk Jalan Raya
55 Tata Cara Pelaksanaan Stabilisasi Tanah dengan Semen Portland untuk Ja
56 METODE PENGUJIAN JENIS MUATAN PARTIKEL ASPAL EMULSI
57 Metode perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan k
58 Metode Pengujian Kuat Lentur BAtu Memakai Gelagar Sederhana dengan S
59 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya
60 TATA CARA PELAKSANAAN SURVAI TITIK REFERENSI JALAN
61 Tata Cara Pelaksanaan Survai Kondisi Jalan Beraspal
62 Tata cara pemasangan utilitas di jalan
63 tata cara pelaksanaan lapis pondasi jalan dengan batu pecah
64
65
66
67 Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka
Metode pengontrolan sungai selama pelaksanaan konstruksi bendungan Bagian 2 : Penutupan alir sungai dan bendungan pengelak
Tata cara keamanan penerowongan untuk konstruksi sipil Bagian 1 : Perencanaan dan Organisasi
Tata cara penerowongan untuk konstruksi sipil Bagian 2 : Bahaya darurat dan lingkungan kerja
Tata cara keamanan Penerowongan untuk konstruksi Bagian 3 : Komunikasi kebisingan dan transportasi
TATA CARAPEMASANGAN BLOK BETON TERKUNCIUNTUK PERMUKAAN JALAN
TATA CARAPERENCANAAN UMUM DRAINASE PERKOTAAN
METODE PENGUJIANLAPANGAN TENTANG KELULUSAN AIR BERTEKANAN
68 Metode perhitungan debit banjir
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85 SNI 03-1973-1990
86 PEDOMAN PELAKSANAAN LAPIS CAMPURAN BERASPAL PANAS
87
METODE PENGUJIANKEAUSAN AGREGAT DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELES
METODE PENGUJIANLABORATORIUM TENTANG KELULUSAN AIRUNTUK CONTOH TANAH
METODE PENGUJIANLABORATORIUM UNTUK MENENTUKAN PARAMETER SIFAT FISIKA PADACONTOH BATU
METODE PENGUJIANKELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL
SPESIFIKASIBANGUNAN PENGAMAN TEPI JALAN
SPESIFIKASIKUDA-KUDA KAYU BALOK PAKU TIPE 30/6
SPESIFIKASIRUMAH TUMBUH RANGKA BERATAP RTRB KAYU
METODE PENGUJIANAGREGAT UNTUK BETON PENAHAN RADIASI
METODE PENGAMBILANBENDA UJI BETON INTI
SPESIFIKASIPILAR DAN KEPALA JEMBATAN SEDERHANABENTANG 16 METER DENGAN PONDASI TIANG PANCANG
SPESIFIKASIPILAR DAN KEPALA JEMBATAN SEDERHANABENTANG 19 M DENGAN PONDASI TIANG PANCANG
SPESIFIKASIPILAR DAN KEPALA JEMBATAN SEDERHANABENTANG 20 M DENGAN PONDASI TIANG PANCANG
TATA CARAPERENCANAAN PENANGGULANGAN LONGSORAN
TATA CARADASAR KOORDINASI MODULAR UNTUK PERANCANGANBANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
CARA UJI BERAT JENIS TANAHREVISI SNI 03-1964-1990
CARA UJI PENENTUAN BATAS CAIR TANAHREVISI SNI 03-1967-1990
SPESIFIKASIUKURAN KUSEN PINTU KAYU, KUSEN JENDELA KAYU, DAUN PINTUKAYU DAN DAUN JENDELA KAYU UNTUK BANGUNAN RUMAHDAN GEDUNG
88
89
90
91
92 PEDOMAN PELAKSANAAN LAPIS CAMPURAN BERASPAL PANAS
93 Metode pengujian jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk penc
94 Metode pengujian bahan bakar bangunan untuk pencegahan bahaya keba
95
96 CARA UJI KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH
97 CARA UJI KEPADATAN BERAT UNTUK TANAH
98
99 Spesifikasi pilar dan kepala jembatan sederhana bentang 24 meter dengan
TATA CARAPERENCANAAN PEMBEBANAN JEMBATAN JALAN RAYA
TATA CARAPELAKSANAAN MENDIRIKAN BANGUNAN GEDUNG
TATA CARAKEAMANAN BENDUNGAN
TATA CARAPERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN RAYADENGAN METODE ANALISA KOMPONEN
METODE PENGUJIANTAHAN API KOMPONEN STRUKTUR BANGUNAN UNTUK PENCEGAHANBAHAYA KEBAKARAN PADA BANGUNAN RUMAH DAN GEDUNG
METODE PENGUJIANCBR LABORATORIUM
DATA NSPM (BIDANG BINA MARGA - SUBBIDANG JALAN - KATEGORI STANDAR)
NO SERI TAHUN
SNI 2418.2-2009.pdf 2009
SNI 2418.3-2009.pdf 2009
SNI 2411-2008.pdf 2008
SNI 2417-2008.pdf 2008
SNI 2436-2008.pdf 2008
SNI 4427-2008. 2008
SNI 6748-2008. 2008
SNI 7391-2008. 2008
Pd T-04-2005-B 2005
Pd T-05-2005-B 2005
Pd T-06-2005-B 2005
Pd T-07-2005-B.pdf 2005
Pd T-08-2005-B.pdf 2005
Pd T-11-2005-C 2005
Pd T-18-2005-B. 2005
Pd T-19-2005-B 2005
Pd T-20-2005-B 2005
Pd T-22-2005-B 2005
Pd S-01-2004-B 2004
Pd T-05-2004-B 2004
Pd T-06-2004-B 2004
Pd T-21-2004-B 2004
RSNI S-01-2003 2003
Pd-T-04-2002-B. 2002
Pt T-09-2002-B 2002
Pt-T-04-2002-B. 2002
SNI 03-2843-2002 2002
SNI 03-6723-2002. 2002
SNI 03-6737-2002. 2002
SNI 03-6748-2002. 2002
SNI 03-6750-2002. 2002
SNI 03-6751-2002. 2002
SNI 03-6757-2002. 2002
SNI 03-6367-2000. 2000
SNI 03-6368-2000. 2000
SNI 03-6388-2000. 2000
SNI 03-6456.2-2000. 2000
SNI 03-6460.1-2000. 2000
SNI 03-6460.2-2000. 2000
SNI 03-6460.3-2000. 2000
SNI 03-0090-1999 1999
SNI 03-4427-1997. 1997
SNI 03-3978-1995 1995
SNI 03-3978-1995. 1995
SNI 03-3979-1995 1995
SNI 03-3979-1995. 1995
SNI 03-3980-1995 1995
SNI 03-3980-1995. 1995
SNI 03-3424-1994 1994
SNI 03-3425-1994 1994
SNI 03-3426-1994 1994
SNI 03-3437-1994 1994
SNI 03-3438-1994 1994
SNI 03-3439-1994 1994
SNI 03-3440-1994 1994
SNI 03-3644-1994 1994
SNI 03-2821-1992 1992
SNI 03-2823-1992 1992
SNI 03-2833-1992 1992
SNI 03-2842-1992 1992
SNI 03-2844-1992 1992
SNI 03-2850-1992. 1992
SNI 03-2853-1992 1992
SNI 03-2403-1991 1991
SNI 03-2406-1991 1991
SNI 03-2411-1991 1991
SNI 03-2414-1991 1991
SNI 03-2415-1991 1991
SNI 03-2417-1991 1991
SNI 03-2435-1991 1991
SNI 03-2437-1991 1991
SNI 03-2439-1991 1991
SNI 03-2446-1991 1991
SNI 03-2450-1991 1991
SNI 03-2452-1991 1991
SNI 03-2457-1991 1991
SNI 03-2492-1991 1991
SNI 03-2537-1991SNI 03-2537-1991 1991
SNI 03-2540-1991 1991
SNI 03-2541-1991 1991
SNI 03-1962-1990 1990
SNI 03-1963-1990 1990
SNI 03-1964-1990 1990
SNI 03-1967-1990 1990
SNI 03-1973-1990 1990
REVISI SNI 03-1737-1989 1989
SNI 03-0675-1989 1989
SNI 03-1725-1989 1989
SNI 03-1728-1989 1989
SNI 03-1731-1989 1989
SNI 03-1732-1989 1989
SNI 03-1737-1989 1989
SNI 03-1739-1989 1989
SNI 03-1740-1989 1989
SNI 03-1741-1989 1989
SNI 03-1742-1989 1989
SNI 03-1743-1989 1989
SNI 03-1744-1989 1989
SNI 03-2545-1991 99
URAIAN
SNI 2418.2-2009.pdf
SNI 2418.3-2009.pdf
SNI 2411-2008.pdf
SNI 2417-2008.pdf
SNI 2436-2008.pdf
Pedoman ini mengatur tata cara penggunaan agregat slag besi dan baja pada proses pembuatan campuran beraspal panas yang meliputi persyaratan agregat slag besi dan baja,persyaratan bahan lainnya, perencanaan campuran dan pelaksanaan campuran.
Pedoman ini mengatur langkah-langkah dalam pemasangan bantalan karet agar tidak terjadi kerusakan akibat pemasangan yang salah.
Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan beton untuk pekerjaan jalan dan jembatan, sehingga pekerjaan pembetonan mempunyai keseragaman dan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan sebagaimana yang direncanakan.
Pedoman ini sebagai acuan untuk merencanakan campuran di laboratorium guna menentukan kadar semen yang dibutuhkan untuk pekerjaan Lapis Pondasi dan Lapis Pondasi Bawah, hasil daur ulang perkerasan lama dengan semen.
Pedoman ini memberikan petunjuk mengenai prinsip-prinsip penggunaan stabilisasi dangkal dengan semen atau cerucuk dalam pembuatan konstruksi timbunan untuk jalan.
Pedoman pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang ini mencakup ketentuan umum, ketentuan teknis pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya di sekitar jalan tol.
Kriteria Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Sepanjang Jalan Arteri Primer mencakup ketentuan umum dan ketentuan teknis pada kawasan budidaya
Merupakan perencanaan kontruksi timbunan jalan di atas gambut dengan metode pra pembebanan
Pedoman ini mencakup tata cara survai kondisi rinci jalan beraspal di perkotaan yang dilakukan secara manual termasuk kompilasi data
Pedoman ini menjelaskan mengenai data awal yang dibutuhkan, tipe penyelidikan lapangan dan laboratorium dan persyaratan pada tanah lunak
Tata cara ini meliputi pengertian,persyaratan survai,ketentuan,cara melakukan survai.Tata cara ini diterapkan untuk ruas jalan yg sesuai dg maksud dan tujuan. Serta wewenang pembina teknis ada pada mentri PU.
Spesifikasi ini memuat persyaratan teknis yang harus dipenuhi bahan pengisi tambahan yang dipakai pada campuran beraspal.
Standar ini menetapkan prosedur untuk mengukur kekesatan permukaan perkerasanmenggunakan alat British Pendulum Skid Resistance Tester (BPT), termasuk prosedur untukmengkalibrasi alat uji.
Standar ini menetapkan cara pengukuran kekesatan (the side force friction) permukaanperkerasan menggunakan alat yang biasanya disebut Mu-meter.
Standar ini memuat ketentuan - ketentuan untuk penerangan ruas jalan, persimpangansebidang maupun tidak sebidang, jembatan dan terowongan di kawasan perkotaan yangmempunyai klasifikasi fungsi jalan arteri, kolektor dan lokal.
Pedoman perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan metode lendutandipersiapkan oleh Panitia Teknik Standardisasi Bidang Konstruksi dan Bangunan melaluiGugus Kerja Bidang Perkerasan Jalan pada Sub Panitia Teknik Standarisasi BidangP
Pedoman pra studi kelayakan proyek jalan dan jembatan ini mencakup ketentuan umum,ketentuan teknis, dan cara pengerjaan pra studi kelayakan proyek jalan dan jembatan, baik untuk kegiatan peningkatan, maupun pembangunan jalan dan jembatan.
Pedoman studi kelayakan proyek jalan dan jembatan ini mencakup ketentuan umum,ketentuan teknis,dan cara pengerjaan studi kelayakan proyek jalan dan jembatan, baik untuk kegiatan peningkatan maupun pembangunan jalan dan jembatan.
Pedoman ini mencakup ketentuan-ketentuan dan tata cara pengadaan tanah dalampenyiapan ruang milik jalan (RUMIJA) untuk pembangunan jalan umum maupun jalan tol.
Pedoman ini menguraikan prosedur pelaksanaan perkerasan jalan beton semen, baik pada jalan baru maupun pada jalan lama (lapis tambah beton semen).Pedoman mencakup persyaratan bahan, penyiapan tanah dasar dan lapis pondasi,penyiapan pembetonan, pe
Spesifikasi ini mencakup, ketentuan, persyaratan aspal keras Pen 40, Pen 60 dan Pen 80,yang digunakan sebagai acuan dalam menilai mutu aspal keras untuk pekerjaan perkerasanjalan beraspal.
Pedoman Teknis ini menentukan metoda penanggulangan erosi permukaan lereng jalan dengan tanaman yang mencakup persyaratan tentang lereng jalan, tanaman, perencanaan,pelaksanaan penanganan dan pemeliharaan.
Pedoman Teknis ini menentukan metoda penanggulangan erosi permukaan lereng jalandengan tanaman yang mencakup persyaratan tentang lereng jalan, tanaman, perencanaan,pelaksanaan penanganan dan pemeliharaan.
Standar ini menetapkan metode perhitungan awal laju sedimentasi waduk yang membahas; persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara perhitungan dan laporan, perhitungan awal laju sedimentasi waduk.
Standar ini menetapkan cara pengukuran kekesatan permukaan perkerasan menggunakan alat yang biasanya disebut MU-meter.
Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang akan digunakan untuk laburan aspal satu lapis (BURTU) dan laburan dua lapis (BURDA).
Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang akan digunakan untuk lapis penetrasi makadam.
Metode pengujian ini meliputi penentuan berat jenis nyata campuran beraspal dipadatkan.
spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang digunakan sebagai pembuangan air kotoran,limbah pabrik,air luapan dan bangunan gorong-gorong
spesifikasi ini meliputi pipa beton yang tidak bertulang untuk mengalirkan air limbah rumah tangga,limbah industri,air hujan dan untuk gorong-gorong
Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran lempung beipasir; kerikil; batu atau slag basil penyaringan; atau pasir; sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu pecah, atau slag dengan atau tanpa tanah pengikat.
Standar ini menetapkan metode pengontrolan sungai selama pelaksanaan konstruksi bendungan bagia 2 : penutupan air sungai dan bendungan pengelak.
Tata cara ini mencakup rekomendasi tentang petunjuk praktisi mengenai penerowongan yang memenuhi syarat-syarat keamanan penerowongan, tidak termasuk rekomendasi tentang penerowongan dengan pemotongan dan penutupan.
Tata cara ini merupakan standar yang digunakan sebagai panduan atau pedoman oleh teknisi praktis dalam melakukan kegiatan pekerjaan terowongan.
Tata cara ini menguraikan dan memberikan rekomendasi supaya penerowongan dapat dilaksanakan dengan aman.
Spesifikasi ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku,syarat mutu,pengambilan contoh,cara uji,syarat lulus uji,pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat
Metode pengujian ini mencakup ketentuan umum dan teknis, cara uji, perhitungan dan pelaporan, dan dilakukan pada permukaan beraspal, baik campuran panas atau dingin maupun perkerasan kaku.
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan ,ketentuan,pelaksanaan,pengendalian mutu dan cara pengerjaan beton aspal emulsi.
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan, ketentuan, pelaksanaan, pengendalian mutu dan cara pengerjaan beton dengan aspal emulsi untuk perkerasan jalan, tipe campuran gradasi terbuka dan gradasi menerus
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan,ketentuan,bahan,peralatan,pelaksanaan,pengendalian mutu, cara pengerjaan laburan aspal satu lapis.
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan, ketentuan, bahan, peralatan, pelaksanaan, pengendalian mutu, dan cara pengerjaan laburan aspal satu lapis.
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan bahan,peralatan,pelaksana,pengendali mutu.
Tata cara ini memuat tentang persyaratan bahan, peralatan, pelaksana dan pengendalian mutu.
Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dalam merencanakan struktur drainase permukaan jalan dan bertujuan untuk mendapatkan keseragaman dalam cara merencanakan drainase permukaan jalan yang sesuai dengan persyaratan teknis.
Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan bagi pelaksana, pengawas lapangan dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan lapis tipis aspal beton dengan tujuan untuk menyeragamkan cara pelaksanaan lapis tipis beton aspal.
Tata cara ini meliputi persyaratan, ketentuan bahan, peralatan laboratorium, perencanaan campuran dan pengerjaan pembuatan rencana stabilisasi tanah dengan kapur untuk teknik jalan.
Tata cara ini meliputi tentang persyaratan, ketentuan bahan, peralatan laboratorium, perencanaan campuran dan pengerjaan pembuatan rencana stabilisasi tanah dengan semen untuk teknik jalan.
Tata cara ini meliputi tentang bahan, persiapan pelaksanaan, percobaan lapangan,pencampuran, pemadatan dan pengendalian mutu pada pekerjaan stabilisasi tanah dengan dengan kapur untuk teknik jalan.
Tata cara ini meliputi persyaratan dengan ketentuan bahan, persiapan lapangan, pencampuran, pemadatan, pengujian dan pengendalian mutu pada pekerjaan stabilisasi tanah dengan semen untuk teknik jalan.
Pengujian ini meliputi persyaratan,ketentuan-ketentuan benda uji,peralatan dan cara pengujian aspal emulsi jenis kationic dan anionic
metode perhitungan ini meliputi persyaratan,ketentuan cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan kelas A
Metode Pengujian Kuat Lentur BAtu Memakai Gelagar Sederhana dengan Sistem Beban Titik meliputi cara uji, perhitungan hasil uji dan pelaporan hasil uji
Tata cara ini memuat pedoman dasar untuk perhitungan gempa secara statik ekuivalen untuk jembatan permanen yang mempunyai panjang maksimum 200 meter atau jembatan dengan bentang utama maksimum 200 meter yang menumpu di atas pilar-pilar yang maksimum
Tata cara ini meliputi pengertian,persyaratan,survai,ketentuan-ketentuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan teluk bis pada jalan raya.
Tata cara ini meliputi pengertian, persyaratan survai, ketentuan-ketentuan dan cara melakukan survai. Tata cara ini diterapkan untuk ruas jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan kotamadya, jalan desa dan jalan khusus.
tata cara ini meliputi persyaratan-persyaratan,ketentuan-ketentuan dan pengerjaan pemasangan utilitas baik pada badan jalan yang meliputi penggalian,penempatan dan penimbunan kembali maupun pada bangunan jembatan yang meliputi pemasangan secara mengg
tata cara ini digunakan untuk mendapatkan lapis pondasi jalan dengan menggunakan batu pecah yang memenuhi syarat sebagai lapis pondasi
Metode ini membahas tentang cara pengukuran,peralatan dan sarana penunjang serta persyartan teknis dan non teknis dalam pelaksanaan yang telah lazim di indonesia
Tata cara ini memuat uraian tentang cara pelaksanaan, pengisian formulir dan pelaporan survei; survei hanya dilakukan pada jalan beraspal dan jalan beton semen, dengan kondisi rusak ringan (tidak berlubang), kondisi baik dan baik sekali.
Tata cara ini meliputi pelaksanaan pemasangan, beton pembatas, pasir alas, blokbeton terkunci, pasir pengisi.
Tata cara ini digunakan untuk memperoleh hasil perencanaan drainase perkotaan yangdapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan - ketentuan teknik perencanaan.
Metode ini membahas tentang tahapan pengujian, perhitungan dan penentuan hasil uji kelulusan airpada batu dan tanah yang dapat dipasang penyekat; peralatan dan bahan serta persyaratannyatermasuk pengertian yang berkaitan dengan metode ini.
metode ini membahas berbagai data,persyartaan,metode terutama untuk aliran yang tidak terpengaruh arus balik
Metode pengujian ini dapat digunakan untuk mengukur keausan agregat kasar.
Standar ini menetapkan prosedur uji untuk menentukan berat jenis tanah lolos saringan 4,75 mm (No. 4) menggunakan alat piknometer.
Cara uji ini menetapkan prosedur penentuan batas cair tanah meliputi metode A dan metode B. Cara uji ini dilakukan terhadap tanah, baik berbutir halus maupun berbutir kasar yang lolos saringan No.40 (0,425 mm). Cara A disebut uji banyak titik sedangk
SNI 03-1973-1990
Standar ini menetapkan metode pengujian laboratorium tentang kelulusan air untuk contohtanah yang membahas tentang tahapan pengujian, perhitungan dan laporan hasil uji kelulusanair pada contoh tanah dilengkapi pengertian yang berkaitan dengan met
Metode ini membahas tentang tahapan pengujian, perhitungan dan laporan hasil uji sifat-sifat fisikacontoh batu.
Standar ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian kelekatanagregat terhadap aspal.
Spesifikasi ini digunakan untuk menghindari kemungkinan terjadinya tabrakan frontalantara sesama kendaraan dari arah berlawanan.
Spesifikasi ini memuat ketentuan, ukuran, bentuk, bahan, dan jenis alat sambung,kemiringan curam untuk jenis penutup atap genting.
Spesifikasi ini dimaksudkan sebagai acuan pelaksanaan pembangunan rumah tumbuhdalam bentuk rangka beratap tanpa dinding pengisi, memuat tentang persyaratan luaslahan, luas dan tinggi bangunan, komponen struktur dan bahan bangunan yangdigunakan,
Metode pengujian ini mencakup uji berat jenis, analisis besar butir, kadar air terikat, kadar zat terbangyang bukan air terikat dan kelarutan zat kandungan dari boron-frit dalam air.
Metode ini digunakan untuk pengambilan benda uji beton inti untuk keperluan pengujian dilaboratorium.
Spesifikasi ini meliputi bentuk, dimensi serta persyaratan mutu bahan konstruksi pilar dan kepala jembatansederhana dengan bentang 16 meter.
Spesifikasi ini meliputi : bentuk, dimensi serta persyaratan mutu bahan konstruksi, pilardan kepala jembatan sederhana. Pilar jembatan sederhana dengan bentang 19,00 m
Spesifikasi ini meliputi : bentuk, dimensi serta persyaratan mutu bahan konstruksi, pilardan kepala jembatan sederhana. Pilar jembatan sederhana dengan bentang 20,00 m
Standar ini menetapkan tata cara perencanaan penanggulangan longsoran yang meliputi: prinsip dasar penyelidikan longsoran, prinsip dasar penanggulangan longsoran,pemilihan tipe dan pertimbangan desain penanggulangan
Tata cara ini meliputi persyaratan teknis dalam merencanakan rumah dan gedungdengan menggunakan koordinasi modular untuk mewujudkan rencana teknis yangoptimal.
Pedoman ini mengatur kaidah-kaidahpelaksanaan lapis campuran beraspalpanas yang mencakup pengadaan lapisanpadat yang awet untuk lapis fondasi (basecourse), lapis antara (binder course), lapisaus (wearing course) dan lapis perata(leveling)
Spesifikasi ini memberikan ketentuan dasar dalam merencanakan kusen pintu, kusen jendela,daun) pintu, dan daun jendela serta memuat ukuran-ukuran kayu yang terpilih untuk kusen.
Metode ini memuat petunjuk pengujian penjalaran api yang meliputi peralatan,ukuran dan jumlah benda uji serta prosedur pengujian dan kriteria hasil uji untuk bahan yang dapat terbakar
panduan ini memuat petunjuk pengujian bahan bakar yang meliputi peralatan uji,ukuran dan jumlah benda uji serta prosedur penghujian dan kriteria hasil untuk bahan yang dapat terbakar ataupun untuk bahan yang tidak dapat terbakar
hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan penumbuk 2,5 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 305 mm.
Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan penumbuk 4,54 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 457 mm.
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan CBR tanah dan campuran tanah agregat.
spesifikasi ini meliputi bentuk,dimensi serta persyaratan mutu bahan konstruksi pilar dan kepala jembatan sederhana bentang 24 meter dengan tiang pancang
Meliputi data-data beban primer, beban sekunder dan beban khusus serta persyaratanperencanaan untuk penyebaran beban, kombinasi pembebanan, syarat ruang bebas danpenggunaan beban hidup tidak penuh.
Tata cara ini dimaksudkan untuk memberikan aturan-aturan dalam mendirikanbangunan yang meliputi segi-segi administratif, arsitektonis, konstruksi, penyehatanlingkungan, pelaksanaan, keselamatan kerja dan pemeliharaan, ancaman sertaketentuan-ket
Tata cara ini berlaku untuk bendungan dengan tinggi 15 m atau lebih diukur dari dasarlembah terdalam dengan tampungan sekurang-kurangnya 100.000 m3. atau bendungansetinggi kurang dari 15 m yang volume air waduknya sekurang-kurangnya 500.000 m3a
Dasar-dasar perencanaan tebal perkerasan jalan ini meliputi uraian deskripsi, parameterperencanaan dan metode pelaksanaan, contoh-contoh dan hasil perencanaan.
Pedoman ini mengatur kaidah-kaidahpelaksanaan lapis campuran beraspalpanas yang mencakup pengadaan lapisanpadat yang awet untuk lapis fondasi (basecourse), lapis antara (binder course), lapisaus (wearing course) dan lapis perata(leveling)
Metode ini memuat pengujian tahan api komponen bangunan yang meliputi peralatan uji, ukurandan jumlah benda uji, prosedur pengujian dan kriteria hasil uji untuk komponen bangunan yangmeliputi dinding, lantai, kolom atau balok lantai baik yang aka
Pedoman ini mengatur tata cara penggunaan agregat slag besi dan baja pada proses pembuatan campuran beraspal panas yang meliputi persyaratan agregat slag besi dan baja,persyaratan bahan lainnya, perencanaan campuran dan pelaksanaan campuran.
Pedoman ini mengatur langkah-langkah dalam pemasangan bantalan karet agar tidak terjadi kerusakan akibat pemasangan yang salah.
Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan beton untuk pekerjaan jalan dan jembatan, sehingga pekerjaan pembetonan mempunyai keseragaman dan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan sebagaimana yang direncanakan.
Pedoman ini sebagai acuan untuk merencanakan campuran di laboratorium guna menentukan kadar semen yang dibutuhkan untuk pekerjaan Lapis Pondasi dan Lapis Pondasi Bawah, hasil daur ulang perkerasan lama dengan semen.
Pedoman ini memberikan petunjuk mengenai prinsip-prinsip penggunaan stabilisasi dangkal dengan semen atau cerucuk dalam pembuatan konstruksi timbunan untuk jalan.
Pedoman pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang ini mencakup ketentuan umum, ketentuan teknis pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya di sekitar jalan tol.
Kriteria Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Sepanjang Jalan Arteri Primer mencakup ketentuan umum dan ketentuan teknis pada kawasan budidaya
Merupakan perencanaan kontruksi timbunan jalan di atas gambut dengan metode pra pembebanan
Pedoman ini mencakup tata cara survai kondisi rinci jalan beraspal di perkotaan yang dilakukan secara manual termasuk kompilasi data
Pedoman ini menjelaskan mengenai data awal yang dibutuhkan, tipe penyelidikan lapangan dan laboratorium dan persyaratan pada tanah lunak
Tata cara ini meliputi pengertian,persyaratan survai,ketentuan,cara melakukan survai.Tata cara ini diterapkan untuk ruas jalan yg sesuai dg maksud dan tujuan. Serta wewenang pembina teknis ada pada mentri PU.
Spesifikasi ini memuat persyaratan teknis yang harus dipenuhi bahan pengisi tambahan yang dipakai pada campuran beraspal.
Pedoman pra studi kelayakan proyek jalan dan jembatan ini mencakup ketentuan umum,ketentuan teknis, dan cara pengerjaan pra studi kelayakan proyek jalan dan jembatan, baik untuk kegiatan peningkatan, maupun pembangunan jalan dan jembatan.
ketentuan teknis,dan cara pengerjaan studi kelayakan proyek jalan dan jembatan, baik untuk kegiatan peningkatan maupun pembangunan jalan dan jembatan.
Pedoman ini menguraikan prosedur pelaksanaan perkerasan jalan beton semen, baik pada jalan baru maupun pada jalan lama (lapis tambah beton semen).
Pedoman Teknis ini menentukan metoda penanggulangan erosi permukaan lereng jalan dengan tanaman yang mencakup persyaratan tentang lereng jalan, tanaman, perencanaan,
Standar ini menetapkan metode perhitungan awal laju sedimentasi waduk yang membahas; persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara perhitungan dan laporan, perhitungan awal laju sedimentasi waduk.
Standar ini menetapkan cara pengukuran kekesatan permukaan perkerasan menggunakan alat yang biasanya disebut MU-meter.
Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang akan digunakan untuk laburan aspal satu lapis (BURTU) dan laburan dua lapis (BURDA).
Spesifikasi ini berisi persyaratan aspal dan agregat yang akan digunakan untuk lapis penetrasi makadam.
spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang digunakan sebagai pembuangan air kotoran,limbah pabrik,air luapan dan bangunan gorong-gorong
spesifikasi ini meliputi pipa beton yang tidak bertulang untuk mengalirkan air limbah rumah tangga,limbah industri,air hujan dan untuk gorong-gorong
Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran lempung beipasir; kerikil; batu atau slag basil penyaringan; atau pasir; sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu pecah, atau slag dengan atau tanpa tanah pengikat.
Standar ini menetapkan metode pengontrolan sungai selama pelaksanaan konstruksi bendungan bagia 2 : penutupan air sungai dan bendungan pengelak.
Tata cara ini mencakup rekomendasi tentang petunjuk praktisi mengenai penerowongan yang memenuhi syarat-syarat keamanan penerowongan, tidak termasuk rekomendasi tentang penerowongan dengan pemotongan dan penutupan.
Tata cara ini merupakan standar yang digunakan sebagai panduan atau pedoman oleh teknisi praktis dalam melakukan kegiatan pekerjaan terowongan.
Tata cara ini menguraikan dan memberikan rekomendasi supaya penerowongan dapat dilaksanakan dengan aman.
Spesifikasi ini menetapkan dimensi bronjong kawat dan persyaratan bahan baku,syarat mutu,pengambilan contoh,cara uji,syarat lulus uji,pengemasan dan syarat penandaan bronjong kawat
Metode pengujian ini mencakup ketentuan umum dan teknis, cara uji, perhitungan dan pelaporan, dan dilakukan pada permukaan beraspal, baik campuran panas atau dingin maupun perkerasan kaku.
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan ,ketentuan,pelaksanaan,pengendalian mutu dan cara pengerjaan beton aspal emulsi.
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan, ketentuan, pelaksanaan, pengendalian mutu dan cara pengerjaan beton dengan aspal emulsi untuk perkerasan jalan, tipe campuran gradasi terbuka dan gradasi menerus
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan,ketentuan,bahan,peralatan,pelaksanaan,pengendalian mutu, cara pengerjaan laburan aspal satu lapis.
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan, ketentuan, bahan, peralatan, pelaksanaan, pengendalian mutu, dan cara pengerjaan laburan aspal satu lapis.
Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dalam merencanakan struktur drainase permukaan jalan dan bertujuan untuk mendapatkan keseragaman dalam cara merencanakan drainase permukaan jalan yang sesuai dengan persyaratan teknis.
Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan bagi pelaksana, pengawas lapangan dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan lapis tipis aspal beton dengan tujuan untuk menyeragamkan cara pelaksanaan lapis tipis beton aspal.
Tata cara ini meliputi persyaratan, ketentuan bahan, peralatan laboratorium, perencanaan campuran dan pengerjaan pembuatan rencana stabilisasi tanah dengan kapur untuk teknik jalan.
Tata cara ini meliputi tentang persyaratan, ketentuan bahan, peralatan laboratorium, perencanaan campuran dan pengerjaan pembuatan rencana stabilisasi tanah dengan semen untuk teknik jalan.
Tata cara ini meliputi tentang bahan, persiapan pelaksanaan, percobaan lapangan,pencampuran, pemadatan dan pengendalian mutu pada pekerjaan stabilisasi tanah dengan dengan kapur untuk teknik jalan.
Tata cara ini meliputi persyaratan dengan ketentuan bahan, persiapan lapangan, pencampuran, pemadatan, pengujian dan pengendalian mutu pada pekerjaan stabilisasi tanah dengan semen untuk teknik jalan.
Pengujian ini meliputi persyaratan,ketentuan-ketentuan benda uji,peralatan dan cara pengujian aspal emulsi jenis kationic dan anionic
metode perhitungan ini meliputi persyaratan,ketentuan cara perhitungan evapotranspirasi potensial dengan panci penguapan kelas A
Metode Pengujian Kuat Lentur BAtu Memakai Gelagar Sederhana dengan Sistem Beban Titik meliputi cara uji, perhitungan hasil uji dan pelaporan hasil uji
Tata cara ini memuat pedoman dasar untuk perhitungan gempa secara statik ekuivalen untuk jembatan permanen yang mempunyai panjang maksimum 200 meter atau jembatan dengan bentang utama maksimum 200 meter yang menumpu di atas pilar-pilar yang maksimum
Tata cara ini meliputi pengertian,persyaratan,survai,ketentuan-ketentuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan teluk bis pada jalan raya.
Tata cara ini meliputi pengertian, persyaratan survai, ketentuan-ketentuan dan cara melakukan survai. Tata cara ini diterapkan untuk ruas jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan kotamadya, jalan desa dan jalan khusus.
tata cara ini meliputi persyaratan-persyaratan,ketentuan-ketentuan dan pengerjaan pemasangan utilitas baik pada badan jalan yang meliputi penggalian,penempatan dan penimbunan kembali maupun pada bangunan jembatan yang meliputi pemasangan secara mengg
tata cara ini digunakan untuk mendapatkan lapis pondasi jalan dengan menggunakan batu pecah yang memenuhi syarat sebagai lapis pondasi
Metode ini membahas tentang cara pengukuran,peralatan dan sarana penunjang serta persyartan teknis dan non teknis dalam pelaksanaan yang telah lazim di indonesia
Tata cara ini memuat uraian tentang cara pelaksanaan, pengisian formulir dan pelaporan survei; survei hanya dilakukan pada jalan beraspal dan jalan beton semen, dengan kondisi rusak ringan (tidak berlubang), kondisi baik dan baik sekali.
Metode ini membahas tentang tahapan pengujian, perhitungan dan penentuan hasil uji kelulusan airpada batu dan tanah yang dapat dipasang penyekat; peralatan dan bahan serta persyaratannya
metode ini membahas berbagai data,persyartaan,metode terutama untuk aliran yang tidak terpengaruh arus balik
Standar ini menetapkan prosedur uji untuk menentukan berat jenis tanah lolos saringan 4,75 mm (No. 4) menggunakan alat piknometer.
Cara uji ini menetapkan prosedur penentuan batas cair tanah meliputi metode A dan metode B. Cara uji ini dilakukan terhadap tanah, baik berbutir halus maupun berbutir kasar yang lolos saringan No.40 (0,425 mm). Cara A disebut uji banyak titik sedangk
Metode ini membahas tentang tahapan pengujian, perhitungan dan laporan hasil uji sifat-sifat fisika
Metode pengujian ini mencakup uji berat jenis, analisis besar butir, kadar air terikat, kadar zat terbang
Spesifikasi ini meliputi bentuk, dimensi serta persyaratan mutu bahan konstruksi pilar dan kepala jembatan
Metode ini memuat petunjuk pengujian penjalaran api yang meliputi peralatan,ukuran dan jumlah benda uji serta prosedur pengujian dan kriteria hasil uji untuk bahan yang dapat terbakar
panduan ini memuat petunjuk pengujian bahan bakar yang meliputi peralatan uji,ukuran dan jumlah benda uji serta prosedur penghujian dan kriteria hasil untuk bahan yang dapat terbakar ataupun untuk bahan yang tidak dapat terbakar
hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan penumbuk 2,5 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 305 mm.
Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan penumbuk 4,54 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 457 mm.
spesifikasi ini meliputi bentuk,dimensi serta persyaratan mutu bahan konstruksi pilar dan kepala jembatan sederhana bentang 24 meter dengan tiang pancang
Pedoman ini mengatur tata cara penggunaan agregat slag besi dan baja pada proses pembuatan campuran beraspal panas yang meliputi persyaratan agregat slag besi dan baja,persyaratan bahan lainnya, perencanaan campuran dan pelaksanaan campuran.
Tujuan dari penyusunan pedoman ini adalah sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan beton untuk pekerjaan jalan dan jembatan, sehingga pekerjaan pembetonan mempunyai keseragaman dan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan sebagaimana yang direncanakan.
Pedoman ini sebagai acuan untuk merencanakan campuran di laboratorium guna menentukan kadar semen yang dibutuhkan untuk pekerjaan Lapis Pondasi dan Lapis Pondasi Bawah, hasil daur ulang perkerasan lama dengan semen.
Pedoman pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang ini mencakup ketentuan umum, ketentuan teknis pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk kawasan budidaya di sekitar jalan tol.
Tata cara ini meliputi pengertian,persyaratan survai,ketentuan,cara melakukan survai.Tata cara ini diterapkan untuk ruas jalan yg sesuai dg maksud dan tujuan. Serta wewenang pembina teknis ada pada mentri PU.
Standar ini menetapkan metode perhitungan awal laju sedimentasi waduk yang membahas; persyaratan, ketentuan-ketentuan, cara perhitungan dan laporan, perhitungan awal laju sedimentasi waduk.
Spesifikasi ini meliputi mutu dan gradasi campuran lempung beipasir; kerikil; batu atau slag basil penyaringan; atau pasir; sirtu pecah yang terdiri atas kerikil, batu pecah, atau slag dengan atau tanpa tanah pengikat.
Tata cara ini mencakup rekomendasi tentang petunjuk praktisi mengenai penerowongan yang memenuhi syarat-syarat keamanan penerowongan, tidak termasuk rekomendasi tentang penerowongan dengan pemotongan dan penutupan.
Metode pengujian ini mencakup ketentuan umum dan teknis, cara uji, perhitungan dan pelaporan, dan dilakukan pada permukaan beraspal, baik campuran panas atau dingin maupun perkerasan kaku.
Tata cara ini memuat uraian tentang persyaratan, ketentuan, pelaksanaan, pengendalian mutu dan cara pengerjaan beton dengan aspal emulsi untuk perkerasan jalan, tipe campuran gradasi terbuka dan gradasi menerus
Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dalam merencanakan struktur drainase permukaan jalan dan bertujuan untuk mendapatkan keseragaman dalam cara merencanakan drainase permukaan jalan yang sesuai dengan persyaratan teknis.
Tata cara ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan bagi pelaksana, pengawas lapangan dan pihak lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan lapis tipis aspal beton dengan tujuan untuk menyeragamkan cara pelaksanaan lapis tipis beton aspal.
Tata cara ini meliputi tentang bahan, persiapan pelaksanaan, percobaan lapangan,pencampuran, pemadatan dan pengendalian mutu pada pekerjaan stabilisasi tanah dengan dengan kapur untuk teknik jalan.
Tata cara ini meliputi persyaratan dengan ketentuan bahan, persiapan lapangan, pencampuran, pemadatan, pengujian dan pengendalian mutu pada pekerjaan stabilisasi tanah dengan semen untuk teknik jalan.
Tata cara ini memuat pedoman dasar untuk perhitungan gempa secara statik ekuivalen untuk jembatan permanen yang mempunyai panjang maksimum 200 meter atau jembatan dengan bentang utama maksimum 200 meter yang menumpu di atas pilar-pilar yang maksimum
Tata cara ini meliputi pengertian, persyaratan survai, ketentuan-ketentuan dan cara melakukan survai. Tata cara ini diterapkan untuk ruas jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten, jalan kotamadya, jalan desa dan jalan khusus.
tata cara ini meliputi persyaratan-persyaratan,ketentuan-ketentuan dan pengerjaan pemasangan utilitas baik pada badan jalan yang meliputi penggalian,penempatan dan penimbunan kembali maupun pada bangunan jembatan yang meliputi pemasangan secara mengg
Tata cara ini memuat uraian tentang cara pelaksanaan, pengisian formulir dan pelaporan survei; survei hanya dilakukan pada jalan beraspal dan jalan beton semen, dengan kondisi rusak ringan (tidak berlubang), kondisi baik dan baik sekali.
Cara uji ini menetapkan prosedur penentuan batas cair tanah meliputi metode A dan metode B. Cara uji ini dilakukan terhadap tanah, baik berbutir halus maupun berbutir kasar yang lolos saringan No.40 (0,425 mm). Cara A disebut uji banyak titik sedangk
panduan ini memuat petunjuk pengujian bahan bakar yang meliputi peralatan uji,ukuran dan jumlah benda uji serta prosedur penghujian dan kriteria hasil untuk bahan yang dapat terbakar ataupun untuk bahan yang tidak dapat terbakar
Cara uji ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah yang dipadatkan di dalam sebuah cetakan berukuran tertentu dengan penumbuk 4,54 kg yang dijatuhkan secara bebas dari ketinggian 457 mm.