DA, Denul, Deser, LSK, Psoriasis

50
Dermatitis atopik Definisi Peradangan kulit kronis, residif, disertai rasa gatal, umumnya terjadi pada bayi dan anak, sering berhubungan dg kadar IgE dan riwayat atopi pada sendiri atau keluarga Gejala klinis Akut : papul eritematosa, ekskoriasi, vesikel dg dasar kulit erimatosa, eksudat serosa Subakut : papul eritematosa, skuama, ekskoriasi Kronik : plak tebal, likenifikasi, papul fibrotik Pemeriksaan penunjang Serum IgE, hapusan darah eosinofilia Tatalaksana Steroid antihistamin sedatif Inhibitor kalsineurin steroid

description

referat kulit

Transcript of DA, Denul, Deser, LSK, Psoriasis

Dermatitis atopikDefinisi Peradangan kulit kronis, residif, disertai rasa gatal, umumnya

terjadi pada bayi dan anak, sering berhubungan dg kadar IgE dan riwayat atopi pada sendiri atau keluarga

Gejala klinis Akut : papul eritematosa, ekskoriasi, vesikel dg dasar kulit erimatosa, eksudat serosa

Subakut : papul eritematosa, skuama, ekskoriasiKronik : plak tebal, likenifikasi, papul fibrotik

Pemeriksaan penunjang

Serum IgE, hapusan darah eosinofilia

Tatalaksana Steroid antihistamin sedatifInhibitor kalsineurin steroid Emolien siklosporin-AWet dressing antibiotik (infeksi sekunder)Ter antimetabolitFototerapi

PREDILEKSI

DA pada anak

Dermatitis Seboroik

Definisi Penyakit kulit yang didasari oleh faktor konstitusi, berupa eritematosa & berskuama dengan predileksi di daerah seboroik

Gejala klinik Bayi dan dan anak : relatif tidak gatal, dapat menyerupai DA (sebo-atopik), skuama dan krusta lebih berminyak (oleosa), di skalp krusta dapat menebal dan menyerupai topi (cradle cap). Bila meluas dapat mjd eritrodermaSindrom leiner : eritroderma dg anemia, diare, muntah, inf bakteriDewasa : kulit lebih kering, predileksi terutama daerah berambut atau kepala

Neurodermatitis (Liken Simpleks)

• Peradangan kulit kronis, sirkumskripta, sangat gatal, kulit tebal dan

garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit

batang kayu akibat garukan atau gosokan berulang

• Puncak insiden 30-50 th, > ♀ ♂

• Pruritus dapat terjadi karena ada penyakit yg mendasari, gagal

ginjal, obstruksi sal empedu, limfoma hodgkin, hipertiroid, gigitan

serangga, asper psikologik, dan penyakit kulit lain

• Eosinofil meningka, degranulasi sel mas meningkat

• Ekspresi faktor pertumbuhan saraf p75 pada membran sel schwan

meningkat hiperplasia neural

• Sangat gatal, eritema, edema, papul, karena digaruk bagian tengah

berskuama dan menebal, likenifikasi, ekskoriasi, skuama, daerah

sekitar hierpigmentasi, batas dg kulit normal tidak jelas

• Dapat dimana saja, terutama yg mudah dijangkau tangan, pergelangan

kaki anterior, ekstremitas ekstensor, tengkuk leher, anogenital

• Histopatologi : ortokeratosis, hipergranulosis, akantosis dg rate ridges

memanjang. Sebukan sel radang limfosit dan histiosit di sekitar p.d

dermis, fibroblas bertambah, kolagen menebal. Sel schwan

berproliferasi, hiperplasia neural.

• Steroid topikal, Ter• Antihistamin• Antidepresan

DERMATITIS NUMULARIS

Definisi Dermatitis berupa lesi berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjing ,

berbatas tegas, dengan efloresensi berupa papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing).

Etiopatogenesis

• Penyebab tidak diketahui, dicurigai kuman staphylococcus dan micrococcus ikut berperan didalamnya

Gambaran Klinis

• Sangat gatal• Lesi akut: vesikel dan papulovesikel berukuran 0.3-1.0cm kemudian membesar

dengan cara berkonfluensi atau meluas kesamping, membentuk karakteristik berupa gambaran uang logam, eriomatosa, berbatas tegas• Lambat laun vesikel pecah dan terjadi eksudasi• Krusta kekuningan • Terkesan menyerupai lesi dermatomikosis.• Lesi lama: likenifikasi dan skuama• Jumlah lesi : satu/banyak yang tersebar, bilateral atau simetris, dengan ukuran

bervariasi• Predileksi : tungkai bawah, badan, lengan termasuk punggung tangan

• Dignosis berdasarakan atas gambaran klinis

• Dermatitis kontak• Dermatitis atopik• Neurodermatitis sirkumskripta• dermatomikosis

Diagnosis Diagnosis banding

Terapi

• Cari penyebab dan fakor yang memprovokasi• Kulit kering : pelembab atau emulien • Topikal: obat anti inflamasi

Preparat ter, glukokortikoid, takrolimus, atau pimekrolimus

• Lesi eksudatif: dikompres dengan larutan permanganas kalikus 1:10.000• Ditemukan infeksi bakterial: antibiotik sistemik• Pruritus: antihistamin

PSORIASIS

PSORIASIS

Penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomen tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner

Sinonim : Psoriasis Vulgaris

• Pria > Wanita• Semua usia, namun lebih banyak pada dewasa

Fenomena tetesan lilin:Skuama berubah menjadi warna putih ketika digores, disebabkan oleh berubahnya indeks bias

Fenomena Auspitz:Tampak serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan oleh papilomatous

Fenomena Kobner:Trauma pada kulit yang sehat (garukan) akan menimbulkan kelainan yang sama seperti pada psoriasis kira kira setalah 3 minggu

ETIOLOGI

Faktor genetik Faktor Lingkungan

cuaca, stress, alkohol,

merokok,infeksi dan trauma

patofisiologiSignal I

(Antigen dikenali oleh APC)

Aktivasi sel T

Signal II(Kostimulasi interaksi

permukaan)

Migrasi sel T( dari nodus limfa dan aliran darah

ke epidermis)

Sekresi sitokin

Abnormal Proliferasi sel epidermis

Psoriasis(Eritema, Sisik)

Abnormalitas :1. Turnover (Perubahan) dari sel keratinosit

dengan pemendekan siklus sel dari 311 menjadi 36 jam, menghasilkan 28 kali dari produksi normal sel epidermis.

2. Sel T CD8+ sangat banyak terdapat di lesi. Terjadi perubahan di stratum germinativum, dan perubahan inflamasi di daerah dermis. Yang memicu perubahan epidermal.

Dermatopatologi

• Akantosis, penebalan epidermis• Peningkatan mitosis keratinosit, fibroblas, dan sel endotel• Hiperkeratosis parakeratotik• Sel inflamasi di dermis (limfosit dan monosit) dan di epidermis

(limfosit dan sel PMN) membentuk mikroabses Munro di stratum korneum

Histologi

1. Psoriasis Vulgaris/Tipe Plak

- Bentuk psoriasis yang paling banyak - Plak eritematosa berbatas tegas dengan skuama berwarna keperakan

adalah karakteristik tetapi tidak harus ada- Daerah yang terkena biasanya:- Siku, lutut, kepala, celah intergluteal, palmar, dan plantar, terkadang

juga mengenai genitalia

2. Psoriasis Gutatta

• Onset mendadak dan biasanya terjadi setelah infeksi streptokokal pada saluran pernafasan ata satau morbili• Diameter kelainan biasanya tidak melebihi 1 cm• Bentuk seperti tetesan air, plak merah muda dengan skuama• Biasanya ditemukan pada badan dan eksteremitas

3. Psoriasis Inversa (Psoriasis Fleksural)• Psoriasis ini memiliki tempat predileksi pada daerah fleksor sesuai

dengan namanya

4. Psoriasis Eksudatif

• Bentuk yang sangat jarang.• Biasanya kelainan psoriasis kering,

tetapi pada bentuk ini kelainannya eksudatif seperti dermatitis akut

5. Psoriasis Seboroik (Seboriasis)

• Gambaran klinis psoriasis seboroik merupakan gabungan antara psoriasis dan dermatitis seboroik• skuama yang biasanya kering menjadi agak berminyak dan agak lunak• Selain berlokasi pada tempat lazim, juga terdapat pada tempat

seboroik

6. Psoriasis Pustularis Generalisata (von Zumbusch)

• Secara khas ditandai oleh pustul steril yang mengenai sebagian besar area tubuh dan ekstremitas• Pada kasus yang berat pustul dapat bergabung dan membentuk

kumpulan pus (Lake of pustules)• Fungsi perlinfungan kulit hillang dan pasien rentan terhadap infeksi,

hilangnya cairan dan nutrien• Sering disertai dengan gejala sistemik misal demam dan malaise• Dapat membahayakan kehidupan

7. Psoriasis Pustula Lokalisata

• Pustul terlokalisasi pada plamar dan plantar• Pustul dapat terletak di atas plak• Sangat menganggu karena kesulitan menggunakan tangan dan kaki

8. Psoriasis Eritroderma

• Generalisata, berat, eritema yang luas dengan skuama yang dapat mengenai sampai 100% luas permukaan tubuh• Fungsi perlindungan kulit hilang dan pasien rentan terhadap infeksi,

temperatur tubuh yang tak dapat terkontrol, hilangnya cairan dan nutrien• Sering disertai dengan gejala sistemik yaitu demam dan malaise• Dapat membahayakan kehidupan

DIAGNOSIS

Riwayat :• Usia awitan bimodal: 16-22 tahun dan 57-60 tahun• Infeksi, terutama streptokokus dapat memicu atau mengeksaserbasi

penyakit• Obat (misal lithium, antimalaria, alkohol, B-Bloker) dapat memicu

penyakit• Riwayat pengobatan dan pembedahan• Review riwayat keluarga, sosial, dan gejala

Pemeriksaan Fisik :• Diagnosis biasanya dapat dibuat dari penampilan klinis plak• Inspeksi semua area tubuh terutama perukaan ekstensor, badan,

perineum, kepala, kuku, sendi, serta daerah prominen lain

Tes diagnosis :• Mungkin diperlukan untuk penyakit yang sulit atau atipik• Tidak ada petanda serologis atau tes laboratium yang patognomonik

untuk psoriasis• Biopsi kulit, studi serologis sifilis, kultur bakteri, HLA typing,

pemeriksaan mikroskopis (KOH), dsb dapat digunakan untuk membedakan psoriasis dari penyakit yang lain

DIAGNOSIS BANDING : - Sifilis psoriasiformis - Dermatitis seboroik - Parapsoriasis

Pemeriksaan Penunjang•Bila sangat perlu : biopsi kulit•Pemeriksaan ASTO•Pemeriksaan faktor rheumatoid• Fotot rontgen tulang sendi

Penatalaksanaan

A. Edukasi Pasien

• Edukasi terhadap pasien dan keluarga•Menyadarkan pasien bahwa penyakit ini akan dikontrol

namun tidak menyembuhkannya• Yakinkan psoriasis banyak dijumpai dan tidak menular• Diskusikan berbagai pilihan terapi, efek samping dan hasil

yang dharapkan• Diskusikan kemungkinan faktor penyebab eksaserbasi

Pertimbangan pilihan dan frekuensi penyakit• Keparahan, luas permukaan tubuh yang terkena, regio tubuh yang

terkena• Pengaruh psoriasis pada kualitas hidup• Derajat gangguan psikologis yang disebabkan oleh penyakit • Rasio risiko vs keuntungan harus dipertimbangkan masing-masing

rejimen terapi• Adanya komorbiditas misal penyakit hepar, hipertensi• Kenyamanan pasien• Biaya terapi

B. FOTOTERAPI/FOTOKEMOTERAPI

• Pada pasien psoriasis generlisata sedang – berat, luas >10%, termasuk gutatta• KI: lupus eritematosus, xeroderma pigmentosus, porfiri, obat

fotosensitizer (griseofulvin dan diuretika), melanoma, dll. Hamil, menyusui, penyakit hati.• Toksisitas :• Akut : eritema, pruritus, kulit terbakar• Kronis : photoaging, lentigen, telangeksia

C. Terapi TOPIKAL

• Emolien Melembutkan dan menghaluskan stratum korneum• Kortikosteroid anti inflamasi, vasokonstriksi dan menurunkan

turnover sel• Ditranol (Antralin) Memperlambat proliferasi popupasi sel stem• Retinoid (Tazaroten) • Analog Vit D • Ter Menekan sintesis DNA pada epidermis, antiradang• Penyinaran Menghambat mitosis

(UVA, UVB)

D. Terapi SISTEMIK

• Kortikosteroid (dosis ekuivalen prednison 30mg/hari)• Sitostatik (Metroteksat)

• KI: kelainan hepar,ginjal, sist. Hematopoetik, kehamilan,dll

• Siklosporin (6mg/kgBB sehari)• Retinoid (Etretinat)• Hidroksiurea• Mikofenolat mofetil• Sulfasazalin• Terapi biologik