Case
-
Upload
siti-arieanni-kesuma -
Category
Documents
-
view
18 -
download
2
Transcript of Case
PRESENTASI KASUS
SECTIO CAESARIA ATAS INDIKASI PLASENTA PREVIA
PembimbingDr. Ida Winarti, Sp.OG
Disusun OlehSITI ARIEANNI KESUMA
1102008340
Identifikasi
• Nama : Ny. K• Jenis kelamin : Perempuan• Umur : 30 thn• Status : Menikah• Agama : Islam• Pendidikan : SMP• Alamat : Link. Delingseng• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Keluhan
• Utama : keluar darah pervaginam sejak 2 jam SMRS
• Tambahan : mules (+), kedua kaki bengkak (+), dan darah yang keluar banyak dan berwarna merah segar.
Riwayat Kehamilan Sekarang
• Pasien G4P2A1 hamil 32 minggu, datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 2 jam SMRS, darah yang keluar banyak dan berwarna merah segar.
• Mules-mules juga dirasakan oleh pasien, serta pasien mengaku bengkak pada kedua kakinya.
Riwayat Haid
• Menarche : 14 tahun• Siklus Haid : 28 hari, teratur• Lama : 5 hari• HPHT : 20 Maret 2012• T P : 27 Desember 2012• U K : 32 minggu
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Terdahulu
1. Kehamilan aterm lahir pervaginam, lahir dengan bidan, jenis kelamin perempuan, berat badan saat lahir 3300 gr, sehat.
2. Kehamilan preterm terjadi Abortus inkomplit dan dilakukan kuretase.
3. Kehamilan aterm lahir pervaginam, lahir dengan bidan, jenis kelamin perempuan, berat badan saat lahir 2700 gr, sehat.
4. Hamil ini
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku memiliki riwayat hipertensi pada saat kehamilan kedua
• Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku dalam keluarga ada yang memiliki riwayat hipertensi, yaitu ibu pasien
• Riwayat Imunisasi
Pasien mengaku lupa akan riwayat imunisasinya.
Pemeriksaan Fisik, 14 Juni 2011
• Status Present
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tek. Darah : 140/100 mmHg
Nadi : 98 x/menit
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 36,4 0C
Berat badan : 96 kg
• Status Generalis Kepala : Normocephal Mata : konjungtiva anemis -/- dan sklera ikterik -/- THT : dalam batas normal Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar getah
bening Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur
dan gallop (-) Paru : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-) Abdomen : Perut membuncit simetris, striae
gravidarum (+), linea nigra (+). Ekstrimitas : Edema pada ekstremitas bawah
• Status Obstetri
• Pemeriksaan Luar• Tinggi fundus uteri 30 cm, janin letak
memanjang, presentasi kepala, punggung kanan, TBJ 2635 gram, his (1-2x/10mnt(20”)), DJJ 142 x/menit reguler.
• Pemeriksaan Dalam• VT : Tidak dilakukan• Inspekulo : Tampak perdarahan rembes
warna merah segar.
• Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 11,2 g/dl (12-16 g/dl)
Hematokrit : 34,9 % (37-43%)
Leukosit : 11.390 /µl (5000-10.000)
Trombosit : 319.000 /µl (150.000-450.00)
Masa Perdarahan : 2’ (1’-6’)
Masa pembekuan : 10’ (5’-15’)
Golongan Darah : B / rh (+)
Albumin urin : -
HBSAg : non reaktif
Anti HIV 1 : -
Pemeriksaan Penunjang
• USG : Kesan: • Tampak janin intrauterin
• T / H
• Letak kepala
• Estimated Fetal Weight : 1814 gram
• Plasenta implantasi di corpus anterior meluas ke bawah menutupi ostium urethra interna grade II
• Usia kehamilan : 32 minggu
• CTG : Normal
Diagnosis
• G4P2A1 hamil 32 minggu dgn perdarahan pervaginam e.c. plasenta previa totalis
• Ibu : dubia ad bonam• Janin : dubia ad bonam
• Sectio Caesarea
Terapi
Prognosis
Laporan Operasi
• Tanggal : 02 November 2012
• Diagnosis pre op : G4P2A1 Hamil 32 minggu dgn PPV e.c. PPT
• Diagnosis post op: Post SC + Salphingektomi a/i H. Preterm, PPT, cukup anak.
• Tindakan Bedah : SC + Salphingektomi
DISKUSI
ANALISA KASUS
• Seorang wanita usia 30 tahun, G4P2A1, hamil 32 minggu keluar darah dari jalan lahir,
• berwarna merah segar.
• mules-mules dirasakannya.
• OS tidak melakukan pekerjaan yang berat sebelum terjadi perdarahan (causeless).
• Adanya anamnesis tsb tanda utama dan pertama kecurigaan pada plasenta previa.
• Terjadinya perdarahan pada waktu preterm dan jumlah perdarahan banyak dan berwarna merah segar.
• Hal ini sesuai dengan pola perdarahan pada plasenta previa totalis akan mengalami perdarahan pada waktu yang lebih dini
• dibandingkan dengan plasenta letak rendah yang hanya akan perdarahan saat memasuki masa persalinan (in partu).
• Diagnosis pasti letak abnormal (totalis, partial, marginal) dari plasenta adalah dengan pemeriksaan USG,
• Faktor resiko plasenta previa
• riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya dan
• riwayat melakukan kuretase
Penanganan
TINJAUAN PUSTAKA
PLASENTA PREVIA
PENDAHULUAN
• Plasenta previa salah satu penyebab utama perdarahan antepartum trimester III
• Insiden : 1 diantara 200 persalinan.• Di Amerika Serikat: sekitar 0,3 - 0,5 % dari semua
persalinan.• Kematiaan perinatal : 0,03%
definisi• Plasenta Previa
plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum pada UK ≥28 minggu.
• Pada keadaan yang normal plasenta terletak dibagian atas uterus
TINJAUAN PUSTAKA
klasifikasi
Plasenta Previa Totalis
klasifikasi
Plasenta Previa Parsialis
klasifikasi
Plasenta Previa Marginalis
klasifikasi
Plasenta Letak Rendah
Faktor Resiko• Riwayat plasenta previa sebelumnya• Riwayat SC• Riwayat aborsi• Kehamilan ganda• Umur ibu yang telah lanjut• Multiparitas
Gambaran KlinisUK 28 minggu perdarahan pervaginam tidak nyeri dan darah berwarna merah (segar).Keadaan umum banyaknya perdarahan yang terjadi.Sering disertai kelainan letak janin.Bagian terendah janin masih tinggi atau tidak masuk Pintu Atas Panggul.
Diagnosis
AnamnesaPemeriksaan FisikPemeriksaan obstetri
InspeksiPalpasiHisAuskultasiPemeriksaan Dalam
• Pemeriksaan penunjang
Diagnosis Banding
• Solusio plasenta• Trauma
Plasenta previa
Perdarahan sedikit( <250 cc )
Perdarahan banyak( > 500 cc )
Preterm Preterm Aterm Aterm
Istirahat IstirahatUSG DSU
Total SubtotalStop Ulang
Subtotal
Amniotomi
Perdarahan Inpartu
Pervaginam
Total
Amniotomi
Darah Inpartu
Pervaginam
SCSC
Penanganan konservatif• Observasi di kamar bersalin IRD selama 24 jam.• Keadaan umum diperbaiki, berikan transfusi sampai Hb ≥10 gr%.• kortikosteroid maturitas paru janin (menjaga kemungkinan
penanganan pasif gagal), dengan dexametason 5 mg, 4 kali tiap 6 jam.
• Bila perdarahan berhentiUSGdipindahkan ke ruangan• Observasi Hb setiap hari, tensi, nadi, denyut jantung janin,
perdarahan setiap 6 jam.• Penanganan konservatif gagal jika terjadi perdarahan berulang
penanganan aktif.• Penderita dipulangkan bila tidak terjadi perdarahan ulang setelah
dilakukan mobilisasi.• Waktu pasien pulang, diberi nasehat agar istirahat, tidak
melakukan koitus/manipulasi vagina, bila perdarahan lagi segera datang ke rumah sakit, dan periksa ulang (ANC) 1 minggu lagi.
Penanganan Aktif• Terminasi kehamilan• Indikasi :
• Perdarahan merembes & diagnosis sudah ditegakkan
• Gawat janin, perdarahan aktif dan banyak dengan evaluasi bertahap
Komplikasi
• Perdarahan antepartum
• Perdarahan post partum
• Hipovolemik
• Infeksi
• Abortus
• Bayi prematur atau lahir mati
Prognosis
• Dengan penanggulangan yang baik seharusnya kematian ibu karena plasenta previa rendah sekali, atau tidak ada sama sekali.
Sectio Caesarea (SC)
Definisi
• pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus atau vagina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim
Jenis
• Abdominal
• Sectio caesarea transperitonealis
• SC klasik atau corporal
• SC ismika atau profundal
• SC ekstra peritonealis
• Vaginal
• Sayatan memanjang (longitudinal)
• Sayatan melintang (transversal)
• Sayatan huruf T (T insicion)
SC klasik atau corporal
• sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 10 cm
• Kelebihan :• Mengeluarkan janin dengan cepat• Tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik• Sayatan bisa diperpanjang proksimal atau distal
• Kekurangan :• Infeksi mudah menyebar secara intra abdominal karena
tidak ada reperitonealis yang baik.• Untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi
ruptur uteri spontan
SC ismika atau profundal
• sayatan melintang pada segmen bawah rahim (low servical transversal) kira-kira 10 cm
• Kelebihan :• Penjahitan luka lebih mudah• Penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik• Bahaya peritonitis tidak besar• Perdarahan tidak begitu banyak• Kemungkinan rupture uteri spontan berkurang atau
lebih kecil.
SC ismika atau profundal
• Kekurangan :
• Luka dapat melebar ke kiri, kanan, dan bawah sehingga dapat menyebabkan arteri uterine pecah sehingga mengakibatkan perdarahan banyak
• Keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi
Cesarean section. (A), Classic; (B), low vertical; (C), transverse incisions
Indikasi
• Fetal distress• His
lemah/melemah• Janin dalam posisi
sungsang atau melintang
• Bayi besar (BBL > 4,2 kg)
• Plasenta previa• Kelainan letak
• Disproporsi Cevalo-Pelvik (ketidakseimbangan antar ukuran kepala dan panggul)
• Rupture uteri• Hydrocephalus• Panggul sempit• Problema plasenta
Komplikasi
• Infeksi puerperal • Perdarahan • embolisme paru dan deep vein
trombosis• Terjadi ruptur uteri pada kehamilan
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
• Abdul Bari, S. 2003. Standar Pelayanan Medik Obstetri dan Ginekologi. PBPOGI, FKUI, Jakarta.
• Cunningham, F. Gary; Gant, Norman F; Leveno Md. 2001. Williams Obstetrics. 21st Ed. McGraw-Hill Professional
• DeCherney, AH; Nathan, L. 2003. Current Obstetric & Gynecologic Diagnosis & Treatment. Ninth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.
• Hanafiah, T.M 2004. Plasenta Previa, on line, (http://www. Library.usu.ac.id/download/fk/obstetri-tmhanafiah2.pdf, diakses tanggal 30 Agustus 2010).
• Jodi L Adam, 2001, Pregnancy, third trimester Bleeding, on line, (http://www.emedicine.com/AAEM/topic363.htm, diakses tanggal 28 Agustus 2010)
• Martaadisoebrata Djamhoer, Wijayanegara Hidayat, dkk. 2005. Obstetri Patologi. Jakarta. EGC.
• Miller, 2009. Placenta Previa. Online, (http://www.obfocus.com/high-risk/placentaprevia.htm, diakses tanggal 28 Agustus 2010).
• Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri :Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi kedua. Jakarta : EGC.
• Ohio State University, 2003. Placenta Previa. Online, http://medicalcenter.osu.edu/PatientEd/Materials/PDFDocs/women-in/pregnancy/placent.pdf, diakses tanggal 30 Agustus 2010
• Rosaningtyas, 2009. Hubungan Antara Paritas Dengan Plasenta Previa Di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak. Online, http://etd.eprints.ums.ac.id/4368/1/J500050009.pdf, diakses tanggal 30 Agustus 2010.
• Saifuddin, Abdul Bari.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.
• Wiknjosastro,Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.
• Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kandungan edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Jakarta.2007.
• Rustam Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1, EGC, Jakarta.• Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiroharjo.Jakarta.2002.
TERIMA KASIH