Buku Panduan Gerontik Juli 2015
-
Upload
rizkamilaa -
Category
Documents
-
view
56 -
download
1
description
Transcript of Buku Panduan Gerontik Juli 2015
BUKU PANDUAN KEPERAWATAN GERONTIK
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2014/2015
PRAKTEK PROFESI NERS PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FK UNSRI
DI SUSUN OLEH :
HERLIAWATI SKp, MKes
NIP. 197402162001122002
PROGRAM STUDI KEPERWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
1
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………… 1
Lembar Pengesahan ……………………………………………………………… 2
Daftar Isi ………………………………………………………………………… 3
Kata Pengantar …………………………………………………………………… 4
Pendahuluan ……………………………………………………………………… 5
Sasaran Pembelajaran ……………………………………………………………. 6
Visi dan Misi Keperawatan Gerontik ……………………………………………. 7
Proses Pembelajaran …………………………………………………………… 10
Lampiran
Proses Keperawatan Gerontik …………………………………………………... 32
Format-Format Penilaian ………………………………………………………. 35
Nama Mahasiswa Co-Ners ……………………………………………………… 48
Daftar Pustaka
2
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT buku panduan ini dapat di buat untuk membantu
proses pembelajaran klinik mahasiswa PSIK FK Unsri khususnya dalam mata kuliah keperawatan
gerontik pada tahap profesi ners.Tahap Profesi – Ners pada Program Studi Ilmu Keperawatan FK
Unsri dapat di ikuti oleh mahasiswa dan dijalani setelah mahasiswa menyelesaikan dan lulus dalam
tahap akademik. Profesi (Ners) Keperawatan Gerontik mahasiswa PSIK FK Unsri mempunyai
beban 2 SKS dengan prasyarat mahasiswa lulus teori mata kuliah keperawatan gerontik ada tahap
akademik. Profesi (Ners)
Keperawatan Gerontik merupakan aplikasi teori keperawatan gerontik yang harus dikuasai oleh
mahasiswa dan di terapkan secara langsung kepada lanjut usia serta keluarga lansia yang berada dip
anti werda.
Lingkup asuhan keperawatan jiwa yang diterapkan kepada pasien dan keluarga merupakan
keperawatan yang holistik yaitu meliputi perawatan fisik, biologi, psikologi dan spiritual dengan
menggunakan komunikasi secara terapetik dan metode pembelajaran pembahasan kasus, role play,
serta diskusi.
Semoga buku panduan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa PSIK FK Unsri, sehingga mahasiswa
dapat melaksanakan profesi keperawatan gerontik dengan baik dan benar.
Palembang, 01 Juli 2015
PJ Keperawatan Gerontik,
Herliawati, SKp, MKes
3
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek Profesi Keperawatan Gerontik (Ners) mahasiswa PSIK FK Unsri mempunyai beban 2 SKS
dengan prasyarat telah lulus teori mata kuliah keperawatan jiwa pada tahap akademik. Materi yang
harus dikuasai mahasiswa adalah teori keperawatan gerontik secara komprehensif ; bio, psiko,social
dan spiritual dengan menggunakan pendekatan sesuai tumbuh kembang individu usia lanjut (lansia).
Mata kuliah ini merupakan kegiatan praktek belajar lapangan untuk menerapkan konsep mata kuliah
gerontik yang telah di pelajari secara teori, meliputi pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam
setiap tingkatan baik terhadap lansia yang mengalami gangguan fisik, mental, psikologi maupun
lansia yang tidak mengalami gangguan tersebut.
Proses pembelajaran dilakukan dengan pembahasan kasus menggunakan metode diskusi,
demonstrasi, simulasi terhadap proses keperawatan gerontik dalam setiap tahap.
Pengalaman belajar praktek menggunakan metode pelaksanaan askep secara komprehensif diskusi,
pembahasan kasus, role play. Dengan praktek keperawatan gerontik ini diharapkan mahasiswa
dapat membantu lansia dan keluarga meningkatkan derajat kesehatan yang optimal khususnya dalam
hal kesehatan jiwa.
4
BAB II
SASARAN PEMBELAJARAN
Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) :
Selama melakukan praktek profesi keperawatan gerontik mahasiswa mampu menerapkan asuhan
keperawatan gerontik dengan menggunakan proses keperwatan sada lansia dalam kondidi klien
mandiri, intermediate, dan akut atau ketergantungan.
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) :
Mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperwatan jiwa dengan:
1. Melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap klien dan keluarga.
2. Merumuskan diagnosa keperawatan secara prioritas.
3. Merumuskan perencanaan keperawatan sesuai dengan masalah yang ada pada klien dan
keluarga.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan intervensi dalam perencanaan.
5. Melakukan evaluasi keperawatan dari tindakan yang telah dilakukan terhadap klien dan
keluarga berdasarkan standar SOAP.
5
BAB III
VISI DAN MISI KEPERAWATAN GEONRIK
1. Visi Keperawatan Gerontik
Sesuai denmgan karakteristik lanjut usia dan keberadaannya di dalam masyarakat, maka
keperawatan gerontik memiliki visi ” Tercapainya kualitas hidup lansia yang optimal
utuk menjaga integritas sosial lansia di lingkungan masyarakatnya”.
2. Misi Keperawatan Gerontik
1. Memberikan kemudahan pelayanan keperawatan pada usia lanjut
2. Memberikan bantuan pemenuhan dasar usia lanjut dengan mempertimbangkan harga diri
dan hak hidup usia lanjut
3. Menghormati keinginan dan menjadikan usia lanjut mitra dalam semua tahap proses
keperawatan
4. Memberikan dukungan mental dan spiritual yang adekuat
5. Menganggap bahwa usia lanjut sebagai manusia yang utuh yang karena penurunan fisik
akibat penuaannya tetap mendambakan hidup sejahtera
6. Perawat gerontik terus mengembangkan ilmu pengetahuan tentang keperawtan gerontik
melalui penelitian dan pengabdian masyarakat yang adekuat.
3. Tujuan Keperawatan Gerontik
Tujuan keperawatan gerontik adalah :
1. Mengembangkan hubungan terapeutik dengan lansia dalam setiap tahapan hubungan
dalam proses keperawatan
2. Perawat dapat mengakomodasi dan memberikan support atas semua kebutuhan usia
lanjut yang teridentifikasi bersama
3. Memberikan intervensi keperawatan yang mempertimbangkan harga diri dan kebutuhan
usia lanjut sesuai dengan usianya
4. Menghormati keunikan dari usia lanjut
5. Memfailitasi keluarga dan masyarakat untuk dapat menerima dan membantu usia lanjut
agar dapat hidup sejahtera secara menyeluruh
6. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan perawat gerontik berkaitan dengan
keperawatan gerontik secara utuh dan komprehensif.
6
4. Issue dan Trend Keperawatan Gerontik
Kelompok penduduk usia lanjut merupakan kelompok yang terus berkembang jumlahnya
seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup. Untuk sebagian usia lanjut, umur panjang
merupakan kebahagiaan yang panjang, akan tetapi bagi sebagian yang tidak beruntung, umur
panjang sering disertai dengan masalah yang berkepanjangan sehingga perlu perhatian dan
bantuan dari semua pihak.
Issue-issue yang menyertai usia lanjut adalah :
1. Keamanan atau jaminan keuangan
Masalah jaminan keuangan pada usia lanjut sering terjadi dan dapat merupakan sumber
masalah bagi masalah lainnya selama hidup usia lanjut. Masalah ekonomi berkaitan
dengan keterbatasan pengasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari termasuk
biaya untuk memelihara kesehatan sehingga banyak usia lanjut yang menderita penyakit
kronis tetapi tidak mampu berobat. Keterbatasan penghasilan sering disertai dengan
keterbatasan untuk mencari pekerjaan yang diakibatkan banyaknya persaingan dengan
kelompok usia yang lebih muda.
2. Perlindungan terhadap asset dan kekayaan
3. Usia lanjut memiliki kekayaan yang mereka kumpulkan selama hidup. Tujuan menabung
dan menyimpan harta pada masa muda adalah selain untuk kesejahteraan keturunannya,
juga asset dapat digunakan untuk membiayai kehidupannya di usia lanjut karena tidak
memiliki kemampuan lagi untuk mencari uang dan penghasilan. Akan tetapi, seringkali
usia lanjut mengalami masalah dengan asset kekayaannya. Banyak usia lanjut yang
karena ketidakberdayaannya harus kehilangan kekayaannya yang diambil dan digunakan
untuk kepentingan anak cucunya atau keluarga lainnya secara berlebihan dan tidak
bertanggungjawab, menyebabkan usia lanjutlah yang seolah-olah menumpang pada
anaknya atau keluarganya. Perlindungan kekayaan dan asset lansia harus menjadi
perhatian pemerintah dan petugas kesehatan termasuk perawat untuk menjadi pembela
hak-hak usila terhadap asset-assetnya.
4. Perawatan usila selama sakit
Usila yang menderita penyakit-penyakit kronis sering menjadi beban bagi anak, pasangan
atau keluarga yang lainnya, sehingga kadang-kadang usia lanjut yang sakit tersebut
terbengkalai kebutuhannya secara utuh. Kondisi ini diperburuk oleh kecenderungan para
wanita keluar rumah untuk bekerja, sehingga usila yang tinggal bersama cucu yang
seharusnya diasuh orang tuanya menjadi beban asuhannya. Apabila usila sakit, timbul
masalah berlapis yang merupakan resiko yang terabaikan oleh keluarga.
7
Kompetensi
N
o
Kompetensi Kegiatan Ket
1
Mampu melakukan
pengkajian kepada lansia dan
keluarga secara komprehensif
Melakukan pengkajian
menggunakan format dan
pengkajian lengkap maksimal 3
hari
1 mahasiswa mengkaji 1
lansia kelolaan dan 1
lansia resume
2 Merumuskan diagnosa
keperawatan gerontik menurut
prioritas masalah keperawatan
Merumuskan 3 dx kep untuk
lansia kelolaan dan 3 dx kep
untuk lansia resume
Dx actual, resiko,
potensial
3Me Merumuskan perencanaan
Ke perawatan sesuai dengan
Masalah yang ada pada
klien lansia
dan keluarga.
1. Tujuan: ideal & realistis
2. Intervensi keperawatan :
Sifat :
a. Mandiri
b. kolaborasi
c.penyuluhan
/pendidikan kesehatan
3. Rasionalisasi :
Alasan membuat
setiap intervensi
(satu intervensi
satu rasionalisasinya)
Melakukanintervensi
mandiri :
1. Sesuai kebutuhan
dasar manusia
2. Terapi modalitas :
terapi kerja,
terapi kognitif,
terapi religius, dll.
3. TAK
NB : proposal &
laporan
Kegiatan
4
Melakukan tindakan keperawatan
berdasarkan intervensi dalam
perencanaan.
Melakukan tindakan keperawatan
sesuai dengan intervensi yang di
buat
Melakukan tindakan
Keperawatan secara
individu
atau kelompok untuk
lansia kelolaan dan
resume :
1. tindakan KDM
berdasarkan ketr.
dasar.
2. tindakan kep tum
bang lansia
5Mel Melakukan evaluasi keperawatan
dari tindakan yang telah
dilakukan terhadap lansia dan
keluarga berdasarkan standar
SOAP.
Melakukan evaluasi dari
setiap tindakan
Dilakukan setiap hari
menggunakan format
ca per
8
PROSES BIMBINGAN
1. Metode
Selama praktik profesi keperawatan gerontik, metode pembelajaran pada proses
pembimbingan praktik profesi keperawatan gerontik akan melalui tahap orientasi, latihan dan
umpan balik dimana masing-masing tahapan terdiri dari beberapa kegiatan seperti table 1
Table 1
Kegiatan pembelajaran profesi keperawatan gerontik
Tahapan Kegiatan
Orientasi Penjelasan profesi, orientasi lapangan, laporan pendahuluan
Latihan Ujian supervisi gerontik di keluarga, pendidikan/ penyuluhan kesehatan, terapi
aktivitas kelompok, laporan dokumentasi asuhan keperwatan, pre conference
dan post conference
Umpan
Balik
Response pasca ujian, response pasca intervensi pendidikan/ penyuluhan dan
terapi aktivitas kelompok, masukan pada LP dan laporan askep, pre conference
dan post conference
2 Tata Tertib
1. Waktu praktik mahasiswa adalah 6 hari kerja per minggu selama 3 minggu werdha.
2. Lama praktik, setiap hari dimulai pukul 07.00 sampai dengan jam 14.00
3. Jika mahasiswa meninggalkan tempat praktek sebelum waktu praktik selesai, mahasiswa
wajib lapor pada pembimbing yang ada dan mengganti jam sesuai kekurangan jam
4. Jika mahasiswa berhalangan hadir harus mengganti praktik pada hari lainnya di tempat
yang sama sesuai dengan jumlah hari ketidakhadiran dengan meminta tanda tangan ketua
Pejabat panti. Mahasiswa wajib membuat surat secara tertulis ditujukan kepada pj mk
dan tembusan pada ketua PSIK untuk alasan ketidakhadiran
5. Menggunakan pakaian seragam (mahasiswi tetap memakai kap).
6. Tidak memakai perhiasan kecuali jam tangan dan cincin kawin.
7. Tidak menelpon selama praktek kecuali sangat diperlukan.
8. Membawa nursing kit/ alat praktik keperawatan untuk melakukan pemeriksaan fisik
9. Semua mahasiswa/i wajib mengikuti profesi gerontik 100 %.
10. Apabila melanggar tata tertib di atas, maka mahasiswa ybs dianggap tidak hadir pada hari
tersebut.
3. Tempat Praktik
Tempat praktik mahasiswa adalah PSTW Wargatama Inderalaya dan di masyarakat.
9
.4 Tahapan Kerja Praktik
Proses pelaksanaan praktik profesi keperawatan gerontik melalui tahapan kegiatan interaksi,
introduksi, kerja, terminasi proses dan terminasi akhir sesuai table 2
Table 2
Proses Pelaksanaan Praktik
Tahapan
Kegiatan
Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan
Pembimbing Klinik
Prainteraksi Setiap hari
sebelum
melaksanakan
praktik
Pre
conference
Membuat laporan pendahuluan
sesuai dengan masalah
kesehatan dan keperawatan
lansia berdasarkan kasus lansia
di panti
Membuat SP (strategi
pelaksanaan)
Menyiapkan/
memberi
informasi tentang
kasus yang akan
dirawat
Mengevaluasi
pemahaman
mahasiswa
tentang laporan
pendahuluan
Introduksi/
orientasi
Hari pertama
praktik
Pada awal
pertemuan
setiap hari
praktik
Memperkenalkan diri,
menyampaikan tujuan
Orientasi :
Evaluasi/ validasi keadaan
lansia
Mengingatkan kontrak yang
lalu (topic, tujuan, waktu,
hasil yang diharapkan)
Mengobservasi
kegiatan
mahasiswa
Mengobservasi
dan memberikan
umpan balik
Kerja Setiap hari
kerja
Melakukan pengkajian
Merumuskan/menvalidasi
diagnose keperwatan
Melakukan intervensi : ex ;
TAK, Pend kes
Membimbing dan
memvalidasi
kegiatan
mahasiswa
10
Melakukan evaluasi proses
(tergantung pada proses
keperawatan)
Terminasi
proses
Pada akhir
pertemuan
setiap hari
praktik
Mengevaluasi hasil pertemuan
Membuat modifikasi tindakan
Membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya (topic,
waktu, persiapan)
Membimbing dan
memvalidasi
kegiatan
mahasiswa
Terminasi
akhir
Pada akhir
praktik
Mengevaluasi hasil praktik
secara keseluruhan yang telah
dicapai individu dan kelompok
Presentasi hasil kegiatan
kelompok di panti
memvalidasi
kegiatan
mahasiswa
Kegiatan Mahasiswa
Kegiatan Mahasiswa selama praktik adalah :
1. Praktik mahasiswa menggunakan metode individu dan kelompok dip anti dan metode keluarga di
wilayah komunitas binaan. Selama dua minggu pertama setiap mahasiswa memberikan askep
pada 1 lansia kelolaan dan 1 resume, askep lansia kelompok, melakukan penyuluhan dan TAK.
Sedangkan satu minggu terakhir setiap mhs. memberikan askep gerontik di dalam 1 keluarga di
wilayah komunitas sebagai kelolaan
2. Mahasiswa melakukan pembinaan untuk 1 individu lansia binaan di keluarga dan di panti yazng
akan dilaporkan secara lengkap dan 1 lansia kelolaan yang akan dilaporkan secara resume
3. Laporan mahasiswa terdiri dari :
a. Laporan pendahuluan
Mhs. Menuliskan teori keperawatan gerontik dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
dengan lasia dua minggu dip anti dan satu minggu di keluarga LP dikoreksi pembimbing pada
hari senin
b. Resume
Mahasiswa menuliskan dan mengumpulkan resume hasil kunjungn ke lansia di keluaraga.
Dalam satu minggu harus ada minimal 4 resume untuk lansia di keluarga. Format resume
dapat dilihat dilampiran. Resume dikoreksi pembimbng setiap hari jumat
c. Laporan keluarga lengkap
11
Mahasiswa menuliskan proses keperawatan keluarga secara komprehensif. Pengkajian
dilakukan sesuai data yang ditemukan ada hari kunjungan dan dilengkapi sesuai jadwal matrik.
Bila sudah ditemukan maslah maka analisa data, scoring, perencanaan keperwatan,
implementasi dan evaluasi. Mahasiswa wajib melengkapi pengkajian dan menyelesaikan
masalah keperawatan dan menuliskan rencana keperawatan untuk setiap masalah
d. Pengumpulan laporan lansia kelolaan dilakukan hari jumat pada minggu kedua akhir praktik
dip anti dan minggu ke tiga saat di kelurga. Jadwal pengumpulan di atur pembimbng sehingga
setiap harinya aka nada dua sampai nempat loaporan yang wajib di koreksi pembimbing di
lahan praktik.
e. Jadwal supervise akan dilakukan pada minggu kedua dan ketiga diatur oleh pembimbing.
Mahasiswa yang telah disupervisi di keluarga tidak lagi di supervise dip anti. Pembagian
tempat dilakukannya s upervisi diatur oleh pembimbing
Prosedur pelaksanaan praktik
Pendekatan sebelum memulai kegiatan askep
Lingkup kegiatan terhadap :
- Klien individu
- Klien keluarga
- Anggota tim pelayanan kesehatan yang tekait
5. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan hubungan lansia yang
mengalami beberapa masalah :
a. Gangguan penglihatan
Tempatkan diri perawat dalam lapang pandang klien
Cahaya difus, terang dan tidak menyilaukan
Pastikan klien menggunakan kacamatanya (jika ada) dan dapat berfungsi dengan
baik
Berhadapan dengan klien, jangan menutupi mulut dengan tangan atau benda lain
pada saat berbicara dengan klien
b . Defisit pendengaran
Bicarakan langsung pada klien dengan nada rendah dan jelas dengan kecepatan
sedang
Artikulasi konsonan dengan cara khusus
Ulangi jika klien tidak mengerti pertanyaan awal
Bicara pada telinga yang masih baik
Kurangi kegaduhan
12
Pastikan klien menggunakan alat bantu pendengaran (jika ada)
c. kecemasan
Berikan waktu yang cukup untuk berespon terhadap pertanyaan
Bina rasa percaya diri dengan menunjukkan perhatian kita
Gunakan pertanyaan terbuka
Panggil klien dengan nama yang disukai
d. penurunan tingkat energy
Posisi yang nyaman bagi klien
Pertemuan jangan terlalu lama tetapi sering
Waspadai tanda-tanda kelelahan seperti tidak mampu konsentrasi, penurunan rentang
perhatian, postur tubuh lelah
Sabar, wawancara dengan kecepatan lambat
e. nyeri
Jangan memaksa jika klien merasa tingkat nyerinya hebat, lakukan upaya untuk
menurunkan nyeri terlebih dahulu (jika dapat) atau atur kembali waktu pertemuan
dengan klien
Perhatikan lingkungan yang nyaman, hangat dan santai termasuk juga sentuhan
untuk mengurangi nyeri
6. Persiapan
Mahasiswa sebagai provider harus telah menguasai berbagai konsep, prinsisp dan
teknik pendekatan kepada klien lansia
Mahasiswa telah siap secara fisik, mental dan social untuk memberi bantuan kepada
klien
Klien telah memperoleh informasi akan kedatangan mahasiswa (dilakukan oleh
pengurus panti) dan siap menerima kehadiran anda
Bawalah alat tulis (kertas, pensil atau pena) di dalam saku anda. Kedua tangan anda
hendaknya tidak memegang apa pun agar kesan ingin membantu dapat dirasakan
oleh klien.
Lingkungan untuk melakukan interaksi dengan klien hendaknya cukup nyaman
untuk melakukan pendekatan (tidak gaduh, terlalu panas atau dingin)
7. Prosedur
Pelajari dahulu catatan atau dokumentasi yang ada tentang klien, bila tidak ada catatan
data, dapat bertanya kepada orang lain (petugas atau lansia lain) yang kenal dengan klien.
Minimal anda harus tau nama panggilan klien, bahasa yang digunakannya (verbal dan
13
non verbal), kondisi pancainderanya dan topic pembicaraan yang disenangi dan yang
tidak disenangi
Perkenalkan nama anda kepada klien pada waktu yang tepat (klien tidak sedang
menyendiri atau sedang sibuk) dan tanyakan kebenaran namanya.
Mintalah izin klien untuk duduk didekatnya, dengan posisi :
o Jarak dengan klien + 1 meter
o Bahu perawat sejajar dengan bahu klien
o Mata dapat berpandangan langsung
Bila telah duduk, jelaskan lebih lanjut kepada klien tentang status dan tujuan anda, hal-
hal apa yang dapat anda lakukan untuk membantunya, berapa lama dan kapan anda akan
bersamanya.
Lakukan berbagai bantuan yang menunjukkan perhatian anda kepada klien, misalny
membersihkan atau memotong kuku tangan dan kaki, membantu klien dalam mengubah
posisi duduk atau tidur, menawarkan selimut bila udara dingin/angina dan lain
sebagainya
Buat kontrak utnuk pertemuan berikutnya
Pamitlah pada klien saat anda akan meninggalkannya (berpinda ke klien lain atau
istirahat atau pulang).
8. Evaluasi untuk mahasiswa
Catatan anekdot (oleh pembimbing)
Self evaluation (instrument terlampir, lampiran satu)
9. Prinsip / hal yang harus diperhatikan saat berinteraksi dengan lansia :
Gunakan ruangan ynag memadai terutama jika klien menggunakan alat bantu mobilitas
Meminimalkan suara bising dan distraksi seperti: radio, TV, intercom atau aktivitas
lainnya
Temperature ruangan yang nyaman
Penerangan cukup terang dan difus tidak menyilaukan
Posisi duduk nyaman
Jangan terlalu jauh dari kamar mandi/ WC
Siapkan minum
Pertahankan privasi absolute
Rencanakan pengkajian termasuk tingkat energy lansia, kecepatan dan adaptibilitas.
Sebaiknya pengkajian dilakukan lebih dari satu kali pertemuan
Sabar santai dan tidak tergesa-gesa
Berikan waktu yang cukup banyak bagi klien untuk menjawab pertanyaan
Maksimalkan teknik diam untuk memberikan waktu pdan klien untuk mengumpulkan
pemikiran / ide sebelum merespon
14
Waspadai tanda peningkatan kelelahan seprti menghela napas dalam, posisi kepala dan
jatuh dan pengajuan pengkajian yang lambat
Selama pengkajian perawat harus memberikan lingkungan yang memberikan kesempatan pada
lansia untuk mendemontraasikan kemampuannya. Kegagalan dalam melakukan hal tersebut
dapat menimbulakn kesimpulan yang tidak benar tentang kemampuan fungsional klien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perawat adalah :
Kaji kemampuan klien fungsional klien lebih dari 1 kali
Ukur penampilan klien pada kondisi yang [paling menguntungkan
Ambil keuntungan dari kesempatan alami yang dapat mengidentifikasi aspek dan
kemampuan, kumpulkan data selama waktu klien mandi, berdandan dan waktu makan.
Pastikan penggunaan alat bantu sensori (kacamata, alat bantu dengar) dan alat bantu
mobilitas (walker, tongkat, protesa) berada pada tempatnya dan orang lain yang terlibat
dalam perawatan klien untuk memvalidasi data pengkajian.
Gunakan bahasa tubuh, sentuhan, kontak mata dan bicara untuk meningkatkan derajat
partisipasi kliensecara maksimal
Waspadai status emosional, perhatian, ketakutan, kecemasan dan kebosanan klien yang
dapat menyebabkan kesimpulan pengkajian yang tidak akurat tentang kemampuan
fungsional klien.
10. Pendekatan terhadap keluarga lansia
a. Prinsip
Prinsip yang harus dipegang adalah bahwa tujuan keperawatan terhadap klien di keluarga
adalah untuk memfasilitasi kesehatan keluarga termasuk didalamnya kesehatan lansia
yang kita perhatikan dalam kunjungan keluarga adalah proses keperawatan dikerjakan
bersama klien, bukan utnuk klien. Keluarga merupakan partner dalam kerja mencapai
tujuan
b. Tugas perawat
Hal-hal yang harus diperhatikan atau dilakukan adalah :
\memperhatikan sikap dan perilaku keluarga terhadap kesejahteraan lansia sebagai
model peran bagi keluarga
Berkolaborasi dengan keluarga dalam melakukan askep
Membantu keluarga dalam perilaku pertumbuhan dan perkembangan semua anggota
termasuk lansia
Membantu keluarga menidentifikasi resiko dari tindakan tersebut
Membantu keluarga membuat keputusan keseahtan
Member penguatan positif pada keluarga
Membantu perilaku belajar lansia dan keluarga
15
Berperan sebagai pengubung untuk rujukan atau kolaborasi antara sumber-sumber
yang ada di komunitas dengan keluarga
Memberikan informasi kesehatan kepada keluarga
Membantu keluarga memcahkan masalah kesehatan yang berhubungan dengan lansia
c. Persiapan Perawat / Ners
Memakai jaket almamater dengan bawahan warna gelap dan mengguanakan name tag
Meminta izin kepada ketua RT dan RW setempat
Mengenali kondisi daerah tempat tinggal klien
Membawa uang secukupnya untuk transportasi
Alat pelindung diri terhadap hujan, dan panas, matahari serta sepatu yang nyaman
d. Alat
Alat pengukur tanda-tanda vital dan status nutrisi
Alat tulis seperlunya
e. Lingkungan
Meminta izin kepada ketua RT dan RW setempat
Berkenalan dengan tetangga klien yang terdekat
f. Keluarga
Perkenalkan diri kepada keluarga
Beri inforasi yang cukup jelas tentang tujuan kunjungan anda
g. Prosedur dan teknik
Dengan membawa surat izin dari penguasa daerah setempat, memperkenalkan diri
anda kepada ketua RT dan RW setempat, kemudian perkenalkan diri anda kepada
klien anda (keluarga)
Sesuaikan perilaku anda dengan kebiasaa keluarga (misalnya : cara memasuki
rumah, bila mereka membuka alas kaki maka anda juga harus membuka alas kaki,
dsb.
Jelaskan tujuan kedatangan anda pada keluarga dan buat kontrak untuk pertemuan
berikutnya
Lakukan bebagai kegiatan atau informasi yang dapat meningkatkan keakraban
hubungan anda dan keluarga (misalnya mengukur tekanan darah lansia dengan
keluarganya)
h. Evaluasi mahasiswa
Self evalution
Catatan anekdot (sesuai dengan evaluasi pada pendekatan terhadap klien individu)
16
11. Pendekatan terhadap anggota tim pelayanan kesehatan yang terkait
a. Prinsip
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam membina hubungan dengan tim pelayanan
kesehatan atau pihak yang terkait adalah kejelasan maksud dan tujuan, keuntungan serta
sikap saling menghormati dan menghargai apa yang dilakukan oleh masing-masing pihak
b. Persiapan
Ners memakai jaket almamater dengan bawahan warna gelap dan menggunakan
name tag
Membawa uang secukupnya untuk transportasi ke lokasi
c. Alat
Membawa surat pengantar
Membawa alat seperlunya
d. Lingkungan
Melakukan pendekatan pada situasi/ waktu tertentu yang tepat / tidak sibuk. Untuk itu
perelu janji terlebih dahulu
e. Anggota tim
Perlu diberi informasi yang jelas tentang :
Siapa diri anda dan dalam kapasitas apa anda saat ini
Apa yang menjadi tujuan anda serta apa gunanya untuk klien maupun institusi
tempat klien tinggal
f. Prosedur
Bila perlu tunjukkan surat pengantar/ program dri pendidikan
Minta kesediaan/waktu yang sesuai dengan anggota tim yang sedang anda hadapi
Perkenalkan diri anda dan jelaskan tujuan serta harapan anda
Ucapkan terima kasih atas bantuannya dan mohon kesediaannya untuk membantu
anda pada masa yang akan datangbila memerlukannya
g. Evaluasi
Evaluasi diri
Anekdot
Laporan tertulis / lisan dari anggota tim
17
Format pengkajian klien Gerontik
1. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Tanggal masuk panti werdha :
Jenis kelamin :
Suku :
Agama :
Status perkawinan :
2. STATUS KESEHATAN SAAT INI :
a. Nutrisi :
b. Cairan dan elektrolit :
c. Aktivitas
Keluahan-keluhan kesehatan utama (sekarang) PQRS
3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
a. Nutrisi :
b. Cairan dan elektrolit :
c. Aktivitas :
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
5. TINJAU SISTEM
Jelaskan tentang kondisi sistem-sistem dibawah ini yang terdapat pada klien
Keadaan umum
Integumen
Sistem hemopeutik
Kepala
Mata
Telinga
Mulut dan tenggorokan
Leher
Payudara
Sistem pernapasan
Sistem kardiovaskuler
Sistem gastrointestinal
18
Sistem perkemihan
Sistem genitoreproduksi
Sistem muskuloskeletal
Sistem saraf
Sistem endokrin
6. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
a. psikososial
kemampuan sosialisasi klien pada saat sekarang, sikap klien pada orang lain.
Harapan-harapan klien dalam melakukan sosialisasi, kepuasaan klien dalam
sosialisasi
b. identifikasi masalah emosional
Apakah klien mengalami susah tidur?
Apakah klien meras gelisah?
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri?
Apaka klien sering was-was atau khawatir?
Penjelasan pertanyaan diatas :
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 11 kali dalam 1 bulan?
Ada masalah atau banyak pikiran?
Ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain?
Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter?
Cenderung mengurung diri?
a. Spiritual
Agama kegiatan keagamaan, konsep/keyakinan klien tentang kematian,
harapan-harapan klien, dll.
c. PENGKAJIAN FUNGSIONAL KLIEN
19
a. KATZ Indeks
Termasuk kategori yang manakah klien?
A Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), Menggunakan pakaian, pergi ketoilet,
berpindah mandi
B Mandiri semuanya, kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C Mandiri kecuali mandi dan salah satu lagi fungsi yang lain
D Mandiri Kecuali mandi, berpakaian dan salah satu lagi fungsi yang lain
E Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ketoilet dan salah satu lagi fungsi yang lain
F Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ketoilet, berpindah dan salah satu lagi fungsi yang
lain
G Ketergantungan untuk semua fungsi diatas
H Lain – lain
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi, meskipun ia dianggap mampu.
b. Modifikasi dari Barthel
20
Termasuk yang manakah klien?
No Kriteria Dengan
Bantuan
Mandiri Keterangan
1. Makan 5 10 Frekuensi :
Jumlah :
Jenis :
2. Minum 5 10 Frekuensi :
Jumlah :
Jenis :
3. Berpindah dari kursi roda
ke tempat tidur,
sebaliknya
5-10 15
4. Personal toilet (cuci
muka, menyisir rambut,
gosok gigi)
0 5 Frekuensi :
5. Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
5 10
6. Mandi 5 15 Frekuensi :
7. Jalan di permukaan datar 0 5
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
10. Kontrol bowl (BAB) 5 10 Frekuensi :
Konsistensi :
11. Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi :
Warna :
12. Olahraga/latihan 5 10 Frekuensi :
Jenis :
13. Rekreasi/pemanfaatan
waktu luang
5 10 Frekuensi :
Jenis :
Interprestasi hasil :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
d. ENGKAJIAN STATUS MENTAL GERONTIK
21
a. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan SPMSQ
(Short portable Mental Status Questioner)
Intruksi :
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
Benar salah No Pertanyaan
01 Tanggal berapa hari ini?
02 Hari apa hari ini?
03 Apa nama tempat ini?
04 Dimana alamat anda?
05 Berapa umur anda?
06 Kapan anda lahir (minimal tahun lahir)
07 Siapa presiden indonesia sekarang ini?
08 Siapa presiden indonesia sebelumnya?
09 Siapa nama ibu anda?
10 Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan dari setiap
angka baru, semua secara menurun
Score total : Interprestasi hasil :Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuhSalah 4-5 : Kerusakan intelektual ringanSalah 6-8 : Kerusakan intelektual sedangSalah 9-10 : Kerusakan intelektual berat
b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam) Orientasi Registrasi Perhatian Kalkulasi Mengingat kembali Bahasa
22
No Aspek
Kognitif
Nilai
maksimal
Nilai
Klien
Kriteria
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan
Orientasi 5 Dimana kita sekarang berada :
Negara Indonesia
Provinsi Sumsel
Kabupaten Ogan Ilir
Panti
Wisma
2 Registrasi 3 Sebut 3 nama obyek (sebut oleh
pemeriksa), 1 detik untuk mengatakan
masing-masing obyek, kemudian tanyaka
kepada klien ketiga obyek tadi (untuk di
sebut klien)
Obyek
Obyek
Obyek
3 Perhatian dan
kalkulasi
5 Minta klien untuk memulai dari angka
dari angka 100 kemudian di kurangi 7
sampai 5 kali/tingkat
93
86
79
72
65
4 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga
obyek no.2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1
poin untuk masing-masing obyek
5 Bahasa 9 Tunjukkan kepada klien suatu benda dn
tanyakan namanya pada klien
(misal : jam tangan)
(misal : pensil)
23
Minta klien untuk mengulang kata berikut
“tak ada jika, dan, atau, tetapi”. Bila nilai
1 poin
Pertanyaan benar 2 buah : tak ada, tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
Ambil kertas di tangan anda
Lipat 2 : Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 poin)
Tutup mata anda
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar
Tulis satu kalimat, Menyalin gambar
Total nilai
Score total :
Interpretasi hasil :
24-30 : Tidak ada gangguan kognitif
13-23 : Gangguan kognitif sedang
0-17 : Gangguan kognitif berat
e. PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK KLIEN LANJUT USIA
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen yang utama dalam bergerak. Dari
kedua komponen tersebut dibagi lagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh
perawat. Kedua komponen tersebut adalah :
Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan
Komponen gaya berjalan atau gerakan
a. Perubahan posisi atau Gerakan Keseimbangan
Bangun dari kursi (dimaksudkan dalam analsis)*
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya ke
atas dengan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat
berdiri pertama kali. Diberi nilai 1
24
Jika klien menunjukan kondisi diatas, diberi nilai 0 klien tidak menunjukkan kondisi
tersebut.
Duduk ke kursi (dimasukkan dalam analisis)*
Menjatuhkan dari ke kursi, tidak duduk di tengah kursi. Beri nilai 1 jika klien
menunjukan kondisi di atas dan diberi nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi
tersebut.
Keterangan (*) kursi yang keras dan tanpa lengan
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksaan mendorong sternum perlahan-
lahan sebanyak 3 kali)
Menggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-
sisinya. Beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi diatas, beri nilai 0 jika klien tidak
menunjukkan kondisi tersebut.
Mata tertutup
Sama seperti diatas (periksa kepercayaan klien tentang input penglihatan untuk
keseimbangan). Beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi diatas, beri nilai 0 jika
klien tidak menunjukkan kondisi diatas.
Perputaran leher
Menggerakkan kaki, menggenggam obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh
sisi-sisinya, keluhan vertilago, pusing, keadaan tidak stabil, beri nilai 1 jika klien
menunjukkan kondisi tersebut.
Membungkuk
Tidak mampu untuk membungkuk untuk mengambil obyek-obyek kecil (misalnya
pulpen) dari lantai, memegang suatu obyek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan
usaha-usaha multiple untuk bangun.
Beri nilai 1jika klien menunjukkan kondisi diatas, beri nilai 0 jika klien tidak
menunjukkan kondisi tersebut.
b. Komponen Gaya Berjalan atau Gerakan
Minta klien untuk berjalan ketempat yang ditentukan
Ragu-ragu tersandung, memegang obyek untuk dukungan. Beri nilai 1 jika klien
menunjukkan diatas, beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi tersebut.
Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki pada saat melangkah)
25
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (≥2 inci). Beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi
diatas, beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi tersebut.
Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain menyentuh lantai. Beri nilai 1 jika klien menunjkkan
kondisi diatas, beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi tersebut.
Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Panjang langkah tidak sama (sisi yang patologis biasanya memiliki langkah yang
lebih panjang, masalah dapat terjadi pada pinggul, lutut, pergelangan kaki, atau otot-
otot di sekitasnya) beri nilai 1 jika klien menunjukkan kondisi diatas, beri nilai 0 jika
klien tidak menunjukkan kondisi tersebut.
Penyimpangan jalur pada saat terbalik (lebih baik diobservasi dari belakang
pasien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi. Beri nilai 1 jika klien
menunjukkan kondisi diatas, beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan kondisi diatas,
beri nilai 0 jika klien tidak menunjukkan tersebut.
Interprestasi hasil :
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien dan dapat diinterprestasi sebagai
berikut :
0-5 : resiko jatuh rendah
6-10 : resiko jatuh sedang
11-15 : resiko jatuh tinggi
Dari tinetti, ME dan Ginter, SF hal 1191, 1998, Amerika Medical Association
Evaluasi hasil praktek
Laporan tertulis hasil pengkajian respon yang meliputi : kondisi fisik, fungsional,
psikososial dan spiritual
EVALUASI
26
Instrumen evaluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
No Topik Penilaian presentasi Format penilaian
1 Ujian survisi di keluarga / lansia 30 % Lampiran
2 Laporan asuhan keperawatan klien lansia
(kelolaan)
20 % Lampiran
3 Laporan asuhan keperawatan klien lansia
(resume)
10 % Lampiran
4 Kegiatan kelompok : penyuluhan dll, TAK dll 10% Lampiran
5 Kehadiran 10% Lampiran
6 Evaluasi harian 10 % Lampiran
7 Kekompakan kelompok 10% Lampiran
Jumlah 100%
27
FORMAT EVALUASI DIRI SENDIRI
28
PETUNJUK :
Diisi oleh mahasiswa pada hari pertama praktek secara spontan dan jujur dengan cara
memberi tanda checklist pada kolom sesuai dengan pendapat mahasiswa
Ditandatangani oleh mahasiswa dan pembimbing setelah didiskusikan
PERTANYAAN :
No. Pertanyaan Klien ke-
1.
2.
3.
Bagaimana perasaan anda pada saat akan memulai
pendekatan dengan klien/anggota tim kesehatan dan
yang terkait (*)?
a. Bingung
b. Ragu-ragu
c. Cemas
d. Tenang
Apa yang anda bayangkan tentang klien/anggota tim
kesehatan dan pihak yang terkait (*) yang akan anda
temui?
a. Pikun
b. Kesepian
c. Penyakitan
d. Cerewet
e. Lain-lain...
Apakah anda merasa puas dengan hasil pendekatan
anda?
a. Puas
b. Ragu-ragu
c. Kecewa/tidak puas
d. Lain-lain...
1 2 3
Nama Klien/anggota tim kesehatan (*) ke: 1. ..........................................
2. ..........................................
3. ..........................................
Tanda tangan Pembimbing Tanda tangan Mahasiswa
Catatan : (*) Coret yang tidak perlu
29
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Evaluasi Keterangan
Umum Khusus Kriteria Standar
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN GERONTIK
Diagnosa ke..... Tanggal & Waktu Implementasi Evaluasi
30
FORMAT PENILAIAN EVALUASI PRAKTEK HARIAN
No. Aspek Penilaian Nilai Mahasiswa Ket
Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Persiapan untuk praktek
(laporan pendahuluan)
25
2. Mengidentifikasi masalah
atau mengemukakan isi
10
31
untuk diskusi kelompok
3. Memberi ide dalam diskusi 5
4. Mensintesa pengetahuan
dan menggunakannya
sebagai dasar untuk
mengatasi masalah
10
5. Menggunakan teknik dan
prosedur keperawatan
dalam melakukan asuhan
keperawatan sesuai dengan
teori yang telah dipelajari
15
6. Menerima ide-ide orang
lain
5
7. Mengontrol emosi sendiri 5
8. Memperlihatakan perhatian
dalam proses dan
kerjasama kelompok
10
9. Disiplin etis dan
bertanggungjawab dalam
praktek
15
Jumlah 100
Tanggal : Pembimbing :
FORMAT EVALUASI PENILAIAN RESUME
No. Penilaian Bobot Ya Tidak Keterangan
1. PENGKAJIAN
Menyajikan data hear
and know baik yang
adaftif maupun
maladaftif secar
20
32
lengkap dan sistematis
samapai pada
penjajakan tahap dua
2. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Menetapkan
keperawatan sesuai data
yang didapat
15
3. PERUMUSAN
PERENACANAAN :
Tujuan
Intervensi
Rasionalisasi
10
4. IMPLEMENTASI
Penulisan implementasi
menggambarkan
tindakan yang
dilakukan mahasiswa
bersama keluarga
35
5. EVALUASI
Berdasarkan SOAP
20
JUMLAH 100
EVALUASI PENAMPILAN PENYAJIAN KASUS KELOMPOK/ PENDIDIKAN KESEHATAN
(PENYULUHAN)
No. Penampilan Keterampilan Bobot Nilai Keterangan
1. Penyaji mempersiapkan dengan baik 10
2. Tujuan pendkes dikemukakan
(didefinisikan) dengan jelas
10
3. Penyaji merangka konsep/informasi
dengan jelas
15
33
4. Penyaji menyimpulkan
konsep/informasi yang telah
disampaikan sebelum menyajikan
konsep yang baru
15
5. Penyaji mendorong untuk diskusi
dengan baik
15
6. Pembagian waktu diatur dengan baik 10
7. Memakai media dan metode pendkes
digunakan dengan tepat
10
8. Isu masalah selama presentasi
didiskusikan/dianalisa secara tepat
15
Jumlah 100
Tanggal : Kelompok :
1.................... 5....................
2.................... 6....................
3.................... 7....................
4.................... 8....................
Evaluator : Kelompok/ Kelompok Lain/ Pembimbing
FORMAT PENILAIAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK LANSIA
No. Aspek Penilaian Nilai Mahasiswa Ket
Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Mengidentifikasi tujuan
umum dan khusus dari
aktivitas
5
2. Memilih kegiatan/ aktivitas 10
34
untuk klien
3. Merencanakan waktu yang
akan dipakai
5
4. Memilih klien untuk
bergabung dalam kelompok
10
5. Memotivasi klien berperan
serta dalam aktivitas
10
6. Mengimplementasikan
aktivitas yang direncanakan
20
7. Menggunakan media dan
metode yang tepat
10
8. Bekerjasama dengan
kelompok
10
9. Mengatasi masalah yang
timbul dalam aktivitas
10
10. Menerima ide dari peserta,
teman peserta
10
Jumlah 100
Keterangan :
Kegiatan :
Tanggal :
Pembimbing :
EVALUASI PENAMPILAN (CHECK LIST) DALAM ASUHAN KEPERAWATAN
KESEHATAN KELUARGA DENGAN LANSIA
Petunjuk :
Cek pada kolom ya, jika keterampilan atau tingkah laku ditampilkan, cek pada kolom tidak, jika
keterampilan atau tingkah laku tidak ditampilkan. Tulis penjelasan khusus pada kolom keterangan jika
jawaban ragu atau tidak jelas. Nilai akhir adalah penjumlahan dari semua item.
Penampilan Keterampilan Bobot Ya Tidak Keterangan
35
II. PENGKAJIAN (10)
A. Menetapkan data dasar yang lengkap (10)
1. Menggunakan sumber data yang sesuai
2. Menggunakan metode pengumpulan dat yang
sesuai
3. Mengumpulkan data dasar dan data yang
berorientasi pada masalah dengan
menggunakan indikator tertentu
4. Menggali persepsi keluarga terhadap masalah
kesehatan (status kesehatan anggota keluarga
dan resiko kesehatan yang terkait dengan
komunitas dan lingkungan)
5. Mengkaji kemampuan keluarga tentang
kesehatan sesuai dengan dasar teori tentang
kerangka kerja pengkajian
6. Mencatat data dasar secara :
a. Sistematis
b. Ringkas
c. Akurat
B. Analisa data (5)
1. Mengartikan hubungan antar faktor yang
terkait dengan kemampuan keluarga tentang
kesehatan dan pelayanan kesehatan
2. Mengidentifikasi pola dan atau kesenjangan
antara hasil pengkajian dengan kemampuan
yang dimiliki keluarga tentang kesehatan dan
pelayanan kesehatan
C. Menetapkan diagnosa keperawatan kesehatan
keluarga (15)
1. Menetapkan diagnosa/ masalah keperawatan
a. Data pengkajian yang akurat
b. Organisasi data yang mendukung dengan
tepat
2. Penapisan masalah kesehatan/ diagnosa
berdasarkan serangkaian kriteria
3. Merubah/ memperbaiki diagnosa sesuai data
yang didapat
4. Mencatat masalah/ diagnosa keperawatan
kesehatan keluarga
1
1
2
1
2
1
1
1
3
2
4
3
3
2
1
1
1
36
a. Sistematis
b. Ringkas
c. Akurat
III. PERENCANAAN (20)
A. Menyertakan keluarga dalam membuat rencana
keperawatan
B. Merumuskan tujuan yang :
1. Spesifik
2. Dapat diukur
3. Dapat dicapai
4. Relevan
5. Batas Waktu
C. Sasaran dan tujuan diarahkan pada pencapaian
kemandirian keluarga dalam kesehatan
pelayanan
D. Mengidentifikasi intervensi keperawatan yang
sesuai
E. Menetapkan kriteria dan standar evaluasi
4
1
1
1
1
1
1
4
5
2
IV. IMPLEMENTASI RENCANA
INTERVENSI(24)
A. Menyertakan keluarga dalam melaksanakan
intevensi keperawatan
B. Menggunakan teknik yang tepat dalam
melaksanakan intervensi keperawatan
C. Menggunakan strategi pendidikan kesehatan
D. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi
yang efektif
E. Mendiskusikan konsep kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang kuat
F. Berfungsi sebagai koordinator dengan
mengidentifikasikan, mengartikan, memulai, dan
memelihara hubungan antara pelayanan yang
4
4
4
3
3
3
37
ada dan sesuai dengan keluarga
G. Mencatat intervensi keperawatan dan respon
keluarga :
a. Sistematis
b. Ringkas
c. Akurat
1
1
1
V. EVALUASI (14)
A. Menyertakan keluarga dalam mengevaluasi
asuhan keperawatan keluarga
B. Mengevaluasi asuhan keperawatan dengan
menggunakan kriteria dan standar evaluasi
C. Memodifikasi prioritas, sasaran tujuan,dan
intervensi keperawatan sesuai dengan hasil
evaluasi
D. Mendokumentasikan hasil evaluasi dan
perbaikan rencana :
a. Sistematis
b. Ringkas
c. Akurat
3
4
4
1
1
1
VI. KETERAMPILAN PROFESIONAL (12)
A. Mengevaluasi dampak perasaan, nilai, sikap,
dan tingkah laku sendiri terhadap asuhan
keperawatan dan hubungan profesional
B. Menggunakan konsultasi intra profesional
dalam mengambil keputusan
C. Menerima accountability (tanggung gugat)
terhadap praktik profesional diri sendiri :
1. Mencari dan menerima supervise yang
sesuai
2. Teliti dan tepat dalam :
a. Melaporkan tugas
b. Menyerahkan tugas
3. Segera melapor jika ada kesalahan
2
2
2
2
2
2
2
38
TOTAL 100
Evaluasi penilaian : Nilai akhir :90-100 Angka : ....................80-89 Huruf : ....................65-7955-64<55 Tanggal : ....................
.................................................... ...............................................
Nama & tanda tangan mahasiswa Nama & tanda tangan evaluator
CATATAN DAN KOREKSI TUGAS
Nama Mahasiswa :.........................................................
Inisial lansia :.........................................................
Alamat :.........................................................
No. Tgl NCP LP ADL Proses
Keperawatan
Komentar
/ Saran
Paraf
Pembimbing
Kelolaan Resume
39
JURNAL KEGIATAN HARIAN MAHASISWA/ADL
Tanggal/
Jam
Aktivitas Praktik Hasil Keterangan Paraf
M TM Mahasiswa Pembimbing
Keterangan :
M : Memuaskan
TM : Tidak Memuaskan
40
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
Tujuan :Mahasiswa mampu membuat gambaran proses keperawatan yang akan dilakukan
kepada lansia dan keluarga.
Kemampuan :
1. Menggambarkan secara singkat, jelas keadaan /
masalah keperawatan jiwa yang utama yang dihadapi pasien ( 1 hari 1 masalah
keperawatan).
2. Menguraikan proses terjadinya masalah (penyebab)
gangguan jiwa pada pasien berdasarkan data pengkajian dari pasien dan keluarga.
3. Membuat pohon masalah dari core problem pada
point 1 (minimal dengan 3 masalah).
4. Merumuskan diagnosa keperawatan pasien
kelolaannya dengan tepat ( prioritas sesuai masalah keperawatan pada point 1).
5. Merencanakan tindakan keperawatan yang tepat dan
kognitif terhadap pasien kelolaan berdasakan diagnosa keperawatan pada point 4).
Isi Laporan Pendahuluan :
1. Kasus (masalah utama) :
2. Proses terjadinya masalah (teoritis) :
3. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji :
4. Diagnosa keperawatan :
5. Perencanaan tindakan keperawatan
:
Catatan :
Laporan pendahuluan dibuat untuk masalah keperawatan/kesehatan yang di temukan pada
lansia minmal 3 masalah.
41
STRATEGI PELAKSANAAN ( SP)
(Komunikasi terapetik dalam tindakan keperawatan)
Tujuan: Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan dengan berkomunikasi secara
terapetik dalam melakukan tindakan keperawatan jiwa kepada pasien kelolaan dan
keluarga.
Kemampuan :
1. Melakukan komunikasi terapetik (Komter) pada tahap orientasi, kerja dan terminasi.
2. Memodifikasi komter sesuai dengan kondisi pasien.
3.
Isi Strategi keperawatan : Proses Keperawatan
1. Kondisi klien (data subjektif dan objektif pasien) :
2. Diagnosa Keperawatan :
3. Tujuan :
4. Rencana Tindakan Keperawatan : Proses pelaksanaan tindakan
a. Orientasi
1. Salam terapeutik : 3. Kontrak / topik :
2. Evaluasi/validasi : Waktu :
Tempat :
b. Tahap kerja (langkah-langkah tindakan
keperawatan) ...........................................................................................................
c. Tahap terminasi
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subjektif)
Evaluasi klien (objektif)
2. Tindakan lanjut pasien (apa yang harus dilakukan oleh klien sesuai hasil
tindakan yang telah dilakukan
3. Kontrak yang akan datang
Topik :
Waktu :
Tempat :
Catatan :
SP dibuat satu hari sebelum hari pelaksanaan (tindakan keperawatan untuk hari berikut
atau esok hari).
42
PEMBAGIAN KELOMPOK GERONTIK
PRAKTEK PROFESI MAHASISWA PSIK FK UNSRI
TAHUN AJARAN 2014/2015
KELOMPOK I :
KELOMPOK II :
KELOMPOK III :
43
Contoh Leflet Untuk Pendidikan Kesehatan pada Lansia :
44
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Angka Pertumbuhan Lansia at www.Depkes.go.id .Diperoleh tanggal 20 Oktober 2005.
Anonim. 2008. Rehabilitasi Pada Lansia. w ww.arsipp ontianak.com. Diperoleh tanggal 03 Mei 2009.
Departemen Kesehatan RI. (1995). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia Bagi Petugas Kesehatan I. Jakarta. Depkes RI. A, Paul.(1995). Jakarta. Arcan.
Nugroho. W. 2000. Keperawatan Gerontik. Jakarta. EGC.
Nugroho,W. (1995). Perawatan Lanjut Usia. Jakarta.EGC.
45
46