bst cbd 2 kpsw

11
BST-CBD 2 G2P1A0 GRAVIDA 30-31 MINGGU + KPSW oleh : Andrea Nathania (1015173) Pembimbing: dr Robiyanto, Sp.OG

description

ketuban pecah sebelum waktunya

Transcript of bst cbd 2 kpsw

Page 1: bst cbd 2 kpsw

BST-CBD 2G2P1A0 GRAVIDA 30-31 MINGGU +

KPSW

oleh : Andrea Nathania (1015173)

Pembimbing: dr Robiyanto, Sp.OG

Page 2: bst cbd 2 kpsw

  Pengertian KPSW

KPSW adalah pecahnya ketuban sebelum mulainya persalinan yaitu bila pada primipara pembukaan <3 cm dan pada multipara < 5 cm (Mochtar, 1998).

KPSW adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti dengan proses inpartu sebagaimana mestinya. Sebahagian pecahnya ketuban secara dini terjadi sekitar usia kehamilan 37 minggu ( Manuaba , Ida Bagus Gde. 2007).Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum

proses persalinan berlangsung. KPSWdisebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intar uterin atau oleh kedua factor tersebut. Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina serviks. ( Sarwono Prawiroharjo,2002)

Page 3: bst cbd 2 kpsw
Page 4: bst cbd 2 kpsw

Etiologi KPSW           Etiologi terjadinya KPSW tetap tidak jelas, tetapi berbagai jenis faktor  yang menimbulkan terjadinya KPSW yaitu infeksi vagina dan serviks, fisiologi selaput ketuban yang abnormal, inkompetensi serviks, dan devisiensi gizi dari tembaga atau asam askorbat (vitamin c). (manuaba, Ida Bagus Gde. 2007)

Inkompetensi serviks (leher rahim)Peninggian tekanan inta uterin

Kelainan letak janin dan rahim : letak sungsang, letak lintang. Kemungkinan kesempitan panggul : bagian terendah belum masuk PAP (sepalo pelvic disproporsi). Korioamnionitis

Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik) Riwayat KPD sebelumya Kelainan atau kerusakan selaput ketuban Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23 minggu

Page 5: bst cbd 2 kpsw

C. TANDA DAN GEJALATanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila Anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya “mengganjal” atau “menyumbat” kebocoran untuk sementara.Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.

Page 6: bst cbd 2 kpsw

D. DIAGNOSIS•Pastikan selaput ketuban pecah.•Tanyakan waktu terjadi pecah ketuban.•Cairan ketuban yang khas jika keluar cairan ketuban sedikit-sedikit, tampung cairan yang keluar dan nilai 1 jam kemudian.• Jika tidak ada dapat dicoba dengan menggerakan sedikit bagian terbawah janin atau meminta pasien batuk atau mengedan.• Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintes), jika lakmus merah berubah menjadi biru menunjukan adanya cairan ketuban (alkalis). pH normal dari vagina adalah 4-4,7 sedangkan pH cairan ketuban adalah 7,1-7,3. Tes tersebut dapat memiliki hasil positif yang salah apabila terdapat keterlibatan trikomonas, darah, semen, lendir leher rahim, dan air seni.•Tes Pakis, dengan meneteskan cairan ketuban pada gelas objek dan dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukan kristal cairan amniom dan gambaran daun pakis.•Tentuka usia kehamilan, bila perlu dengan pemeriksaan USG.

• Tentukan ada tidaknya infeksi.• Tanda-tanda infeksi adalah bila suhu ibu lebih dari 38OC serta cairan ketuban keruh dan berbau.• Leukosit darah lebih dari 15.000/mm3.• Janin yang mengalami takikardi, mungkin mengalami infeksi intrauterin.•Tentukan tanda-tanda persalinan.•Tentukan adanya kontraksi yang teratur• Periksa dalam dilakukan bila akan dilakukan penanganan aktif ( terminasi kehamilan )

Page 7: bst cbd 2 kpsw

a. UltrasonografiUltrasonografi dapat mengindentifikasikan kehamilan ganda, anormaly janin atau melokalisasi kantong cairan amnion pada amniosintesis.b. AmniosintesisCairan amnion dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi kematangan paru janin.c. Pemantauan janinMembantu dalam mengevaluasi janind. Protein C-reaktifPeningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peringatan korioamnionitis

Pemeriksaan Diagnostik

Page 8: bst cbd 2 kpsw

. PENGARUH KPD1. Terhadap JaninWalaupun ibu belum menunjukan gejala-gejala infeksi tetapi janin mungkin sudah terkena infeksi, karena infeksi intrauterin lebih dahulu terjadi (amnionitis,vaskulitis) sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan morrtalitas danmorbiditas perinatal.2. Terhadap IbuKarena jalan telah terbuka, maka dapat terjadi infeksi intrapartal, apalagi bila terlalu sering diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi puerpuralis atau nifas, peritonitis dan septikemia, serta dry-labor. Ibu akan merasa lelah karena terbaring di tempat tidur, partus akan menjadi lama, maka suhu badan naik, nadi cepat dan nampaklah gejala-gejala infeksi lainnya

Page 9: bst cbd 2 kpsw

KOMPLIKASI KPDKomplikasi yang timbul akibat Ketuban Pecah Dini bergantung pada usia kehamilan. Dapat terjadi Infeksi Maternal ataupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karena kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden SC, atau gagalnya persalinan normal.Persalinan PrematurSetelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan. Periode laten tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 90% terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara 28-34 minggu 50% persalinan dalam 24 jam. Pada kehamilan kurang dari 26 minggu persalinan terjadi dalam 1 minggu. Infeksi Risiko infeksi ibu dan anak meningkat pada Ketuban Pecah Dini. Pada ibu terjadi Korioamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septikemia, pneumonia, omfalitis. Umumnya terjadi korioamnionitis sebelum janin terinfeksi. Pada ketuban Pecah Dini premature, infeksi lebih sering dari pada aterm. Secara umum insiden infeksi sekunder pada KPD meningkat sebanding dengan lamanya periode laten. Hipoksia dan asfiksiaDengan pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga terjadi asfiksia atau hipoksia. Terdapat hubungan antara terjadinya gawat janin dan derajat oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janin semakin gawat.Syndrom deformitas janinKetuban Pecah Dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan janin, serta hipoplasi pulmonal

Page 10: bst cbd 2 kpsw

APA YG HARUS DI LAKUKAN

Page 11: bst cbd 2 kpsw

SKENARIOWanita G2P1A0 usia 28 tahun gravida 30-

31 minggu datang dengan keluhan keluar cairan dari jalan lahir sejak3 jam sebelum masuk rumah sakit.

Cairan dirasakan keluar sedikit-sedikit, berwarna bening, tidka berbau, tidak disertai darah dan tidak dapat ditahan.