Brown Séquard Syndrome

15
BROWN-SÉQUARD SYNDROME

description

Presentasi Mengenai Brown Sequard Syndrome.Brown-Séquard Syndrome merupakan suatu kelainan neurologik yang berasal dari medulla spinalis. Hal ini terjadi ketika adanya kerusakan atau lesi hemilateral pada medulla spinalis.

Transcript of Brown Séquard Syndrome

Brown-Squard Syndrome

Brown-Squard SyndromePENDAHULUAN

Brown-Squard Syndrome merupakan suatu kelainan neurologik yang berasal dari medulla spinalis. Hal ini terjadi ketika adanya kerusakan atau lesi hemilateral pada medulla spinalis (Greenblatt, 2011)Brown-Squard Syndrome pertama kali ditemukan oleh Charles Edouard Brown-Squard (1817-1894) pada pasien dengan hemiseksi medulla spinalis pada tahun1849 (Greenblatt, 2011)PENDAHULUAN

Brown-Squard Syndrome secara sederhana dapat diartikan sebagai kumpulan gejala yang diakibatkan oleh adanya lesi pada medulla spinalis yang biasanya terdapat pada bagian servikal bagian lateral. Penderita sindrom ini kehilangan fungsi motorik, proprioseptif, dan rasa getar ipsilateral disertai dengan kehilangan sensasi nyeri dan suhu kontralateral. Brown-Squard Syndrome sebenarnya merupakan istilah dari hemiseksi medulla spinalis. (Aminoff, Greenberg, Simon, 2009; Ropper, Brown, 2009)

DefinisiBrown-Squard Syndrome adalah kumpulan gejala yang timbul oleh karena lesi inkomplit pada medulla spinalis bagian lateral yang ditandai dengan paralisis upper motor neuronipsilateral dan kehilangan sensasiproprioseptif dengan kehilangansensasi rasa sakit serta suhu kontralateral (Abouhashem, et al., 2012)EpidemiologiBerdasarkan hasil penelitian di Amerika Serikat,kejadian Brown-Squard Syndrome merupakan sesuatu yang langka.Tidak ada data yang menunjukkan sindrom yang disebabkan oleh trauma maupun yang non traumaNamun, dapat diperkirakan insiden dari trauma medulla spinalis di Amerika Serikat meningkat setiap tahunnya dibandingkan negara lainnya, namun secara keseluruhan trauma yang berhubungan dengan neurologi proporsinya menurun.Sebagian besar trauma medulla spinalis kecelakaan motorTrauma lain tembakan, luka tusukan (0,4-3 kasus/th di Afrika Selatan)

(Devivo, 2012; Ceruti, Previsdomini, 2012; Beer-Furlan, et al., 2014)Angka kejadian Brown-Squard Syndrome berdasarkan literature yang dilaporkan di Inggris berjumlah 42 kasus, tetapi yang disebabkan oleh herniasi cervical disk. Insiden jumlah penderita dari sindrom inisecara internasional belum diketahui(Abouhashem, et al., 2012).EtiologiTrauma (Ceruti, Previsdomini, 2012):Kecelakaan lalu lintasLuka tusukanLuka tembak

Non Trauma:Tumor (metastasis primer), herniasi diskus, spondilosis servikal, herniasi medulla spinalis melalui defek dural (idiopatik atau posttrauma), epidural hematom pada Medulla spinalis, diseksi arteri vertebralis, myelitis transversal, radiasi, osifikasi dari ligamentum flavum, meningitis Medulla Spinalis, empyema, iskemik, m. Hemoragi (termasuk spinal subdrual atau epidural dan hematomyelia) (Yoon, et al., 2012; Ranga, Aiyappan, 2014).Patofisiologi

Lesi pada traktus ascenden dan atau descendens medula spinalis yang mengenai salah satu sisi medulla spinalis Perdarahan berupa bintik-bintik peteki pada grey matter akan meluas dan menyatu nekrosis hemoragik (24-36 j pasca trauma) kerusakan serat myelin mengenai Serabut motorik dari traktus kortikospinal yang menyilang pada pertemuan medulla spinalis Kolumna dorsalis asenden yang membawa sensasi getar dan posisi ipsilateral terhadap akarmasuknyaimpulsdanmenyilangdiatasmedulla spinalisdimedulla.Traktus spinotalamikus membawa sensasi nyeri, suhu dan raba kasar dari sisi kontralateral tubuh. Oleh karena itu manifestasi yang paralisis upper motor neuronipsilateral & kehilangan sensasiproprioseptif dengan kehilangansensasi rasa sakit serta suhu pada kontralateral (Ropper, Brown, 2009)

Manifestasi Klinisparalisis spastik ipsilateral di bawah tingkat lesi dengan hiperrefleksia dan refleks abnormal pada jari jari kaki.rasa untuk posisi, getaran dan diskriminasi taktil dibawah tingkat lesi menghilang.Ataksia seharusnya dapat ditemukan, tetapi tidak terlihat karena adanya ipsilateral paralisis.

Pemeriksaan Fisik Fungsi Kortikal Luhur Tes Fungsi Motoris paralisis spastik ipsilateral di bawah tingkat lesiTes Fungsi Refleks hiperrefleksia dan refleks abnormal pada jari jari ipsilateralTes Sensoris sensasi proprioseptif, deskriminasi taktil, dan getaran menghilang pada sisi kontralateral

Pemeriksaan PenunjangFoto polos vertebra langkah awal untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang melibatkan medulla spinalis, kolumna vertebralis dan jaringan di sekitarnyaCT scan vertebra Pemeriksaan ini dapat memperlihatkan jaringan lunak, struktur tulang dan kanalis spinalis dalam potongan aksial. merupakan pilihan utama untuk mendeteksi ceera fraktur pada tulang belakang. Pencitraan ini juga diharapkan untuk mengetahui kerusakan saraf yang terlokalisasi pada satu sisi dari medulla spinalisMRI vertebra. MRI dapat memperlihatkan seluruh struktur internal medulla spinalis dalam sekali pemeriksaan dan menentukan struktur yang tepat mengalami kelainan pada Brown-Squard Syndrome

(Ceruti, Previsdomini, 2012; Ranga, Aiyappan, 2014)PenatalaksanaanPrognosis dan KomplikasiPrognosis dari kembalinya fungsi motorik dari penderitaBrown-Squard Syndromeadalah baik. Satu setengah hingga dua pertiga kasus dalam satu tahun penyembuhan fungsi motorik kembali dalam 1-2 bulan setelah lesi terjadi. Fungsi motorik akan kembali secara perlahan-lahan dalam 3-6 bulan dan masih akan terus berlanjut membaik hingga mencapai 2 tahun setelah lesi terjadi (Ceruti, Previsdomini, 2012). Prognosis dan KomplikasiKomplikasi dari penderitaBrown-Squard Syndrome dihubungkan dengan umur dari penderita juga jenis trauma yang diperoleh. Walaupun demikian komplikasi yang pada umumnya terjadi dapat berupa kehilangan fungsi motorik dan sensorik serta fungsi otonom. Selain itu dapat pula thrombosis vena, dan infeksi postoperasi (Ceruti, Previsdomini, 2012).Terima kasih