Bronko Pneumonia

27
BRONKOPNEUMONIA BRONKOPNEUMONIA

Transcript of Bronko Pneumonia

Page 1: Bronko Pneumonia

BRONKOPNEUMONIA BRONKOPNEUMONIA

Page 2: Bronko Pneumonia

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Pneumonia Pneumonia salah satu penyakit saluran napas yang salah satu penyakit saluran napas yang terbanyak didapatkan dan sering merupakan penyebab terbanyak didapatkan dan sering merupakan penyebab kematian hampir diseluruh dunia. kematian hampir diseluruh dunia.

Di negara maju seperti Amerika, insiden pneumoni Di negara maju seperti Amerika, insiden pneumoni komuniti komuniti 12 kasus per 1000 orang per tahun dan 12 kasus per 1000 orang per tahun dan merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi pada merupakan penyebab kematian utama akibat infeksi pada orang dewasa,dan angka kematiannya adalah 15%.orang dewasa,dan angka kematiannya adalah 15%.

Di indonesia berdasarkan (SKRT) Depkes 1992 Di indonesia berdasarkan (SKRT) Depkes 1992 penyebab kematian tersering terutama pada balita dan penyebab kematian tersering terutama pada balita dan manula, menempati urutan ke manula, menempati urutan ke 44..

Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut bronchopneumoniabronchopneumonia ))

Page 3: Bronko Pneumonia

DefinisiDefinisi Pneumonia Pneumonia inflamasi yang mengenai parenkim inflamasi yang mengenai parenkim

paru. paru. Pneumonia Pneumonia penyakit klinis, sehingga penyakit klinis, sehingga

didefinisikan berdasarkan gejala dan tanda klinis, didefinisikan berdasarkan gejala dan tanda klinis, dan perjalanan penyakitnya. dan perjalanan penyakitnya.

DDefinisi klasik efinisi klasik penyakit respiratorik yang ditandai penyakit respiratorik yang ditandai dengan batuk, sesak nafas, demam, ronki basah halus, dengan batuk, sesak nafas, demam, ronki basah halus, dengan gambaran infiltrat pada foto polos dada. dengan gambaran infiltrat pada foto polos dada.

Bronkopneumonia Bronkopneumonia penyebaran pneumonia melalui penyebaran pneumonia melalui cabang utama bronkus dan disebabkan oleh baik cabang utama bronkus dan disebabkan oleh baik bakteri atau agen non bakteri.bakteri atau agen non bakteri.

Page 4: Bronko Pneumonia

KLASIFIKASI PNEUMONIAKLASIFIKASI PNEUMONIA

Berdasarkan predileksi infeksi Berdasarkan predileksi infeksi Pneumonia lobarisPneumonia lobaris Bronchopneumonia,Bronchopneumonia, Pneumonia intertisial.Pneumonia intertisial.

Berdasarkan klinis dan epidemiologi:Berdasarkan klinis dan epidemiologi: Pneumonia komuniti (Pneumonia komuniti (community acquired pneumonia)community acquired pneumonia) Pneumonia nosokomial (Pneumonia nosokomial (hopital acquired pneumonia)hopital acquired pneumonia) Pneumonia aspirasi Pneumonia aspirasi pneumonia pada penderita pneumonia pada penderita immunocompromisedimmunocompromised

Page 5: Bronko Pneumonia

KLASIFIKASI PNEUMONIAKLASIFIKASI PNEUMONIA

Berdasarkan penyebabnyaBerdasarkan penyebabnya Infeksi Infeksi ((BakteriBakteri, , VirusVirus, , jamurjamur)) Alergi atau penyakit kolagenAlergi atau penyakit kolagen ( (Pulmonary eoshinophilPulmonary eoshinophil, ,

Rheumatoid feverRheumatoid fever, S, SLELE)) Inhalasi zat beracun dan aspirasi cairanInhalasi zat beracun dan aspirasi cairan ( (aspirasi cairan aspirasi cairan

lambunglambung, , Inhalasi zat atau gas kloridaInhalasi zat atau gas klorida))

Page 6: Bronko Pneumonia

EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI

banyak diderita anak-anak di seluruh duniabanyak diderita anak-anak di seluruh dunia negara maju negara maju setiap tahunnya 30-45 kasus setiap tahunnya 30-45 kasus //1000 anak 1000 anak

<< 5 tahun, 16-20 kasus 5 tahun, 16-20 kasus // 1000 anak 5-9 tahun, 6-12 1000 anak 5-9 tahun, 6-12 kasus kasus // 1000 anak pada umur 9 tahun dan remaja. 1000 anak pada umur 9 tahun dan remaja.

Di RSU Dr Soetomo SurabayaDi RSU Dr Soetomo Surabaya : : 2003 2003 190 pasien 190 pasien 2004 2004 231 pasien, terbanyak pada 231 pasien, terbanyak pada << 1 tahun (69%). 1 tahun (69%). 2005, anak 2005, anak << 5 tahun 5 tahun 547 kasus dengan jumlah 547 kasus dengan jumlah

terbanyak pada umur 1-12 bulan sebanyak 337 orangterbanyak pada umur 1-12 bulan sebanyak 337 orang

Page 7: Bronko Pneumonia

ETIOLOGIETIOLOGI

MMikroorganisme ikroorganisme (virus/bakteri)(virus/bakteri)

BBahan kimia ahan kimia (hidrokarbon, (hidrokarbon, lipoid lipoid substances)/benda substances)/benda asing yang asing yang teraspirasiteraspirasi

Page 8: Bronko Pneumonia
Page 9: Bronko Pneumonia
Page 10: Bronko Pneumonia

FAKTOR RESIKOFAKTOR RESIKOFaktor resiko yang meningkatkan insiden Pneumonia : Faktor resiko yang meningkatkan insiden Pneumonia : Umur < 2 bulan Umur < 2 bulan Laki-laki Laki-laki Gizi kurang Gizi kurang Barat badan lahir rendah Barat badan lahir rendah Tidak mendapat ASI memadai Tidak mendapat ASI memadai Polusi udara Polusi udara

Page 11: Bronko Pneumonia

FAKTOR RESIKOFAKTOR RESIKO

Kepadatan tempat tinggal Kepadatan tempat tinggal Imunisasi yang tidak memadai Imunisasi yang tidak memadai Membedung anak (selimut berlebihan) Membedung anak (selimut berlebihan) Defisiensi Vitamin A Defisiensi Vitamin A Pemberian makanan tambahan terlalu dini.Pemberian makanan tambahan terlalu dini.

Page 12: Bronko Pneumonia
Page 13: Bronko Pneumonia

PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGIPATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI

TTimbul melalui imbul melalui aspirasi kuman aspirasi kuman ((penyebaran langsung kuman dari penyebaran langsung kuman dari

saluran respiratorik atassaluran respiratorik atas)) SSekunder dari viremia/bakteremia atau penyebaran ekunder dari viremia/bakteremia atau penyebaran

dari infeksi intra abdomen.dari infeksi intra abdomen.

Page 14: Bronko Pneumonia

Paru terlindung dari infeksi Paru terlindung dari infeksi barier anatomi dan barier mekanikbarier anatomi dan barier mekanik juga sistem pertahanan tubuh lokal maupun juga sistem pertahanan tubuh lokal maupun

sistemiksistemik filtrasi partikel di hidungfiltrasi partikel di hidung pencegahan aspirasi dengan refleks epiglotispencegahan aspirasi dengan refleks epiglotis ekspulsi benda asing melalui refleks batukekspulsi benda asing melalui refleks batuk pembersihan ke arah kranial oleh lapisan pembersihan ke arah kranial oleh lapisan

mukosiliermukosilier Sistem pertahanan tubuh yang terlibat baik Sistem pertahanan tubuh yang terlibat baik

sekresi lokal imunoglobulin A maupun respon sekresi lokal imunoglobulin A maupun respon inflamasi oleh sel-sel leukosit, komplemen, inflamasi oleh sel-sel leukosit, komplemen, sitokin, imunoglobulin, alveolar makrofag dan sitokin, imunoglobulin, alveolar makrofag dan cell mediated immunitycell mediated immunity..

Page 15: Bronko Pneumonia

PATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGIPATOGENESIS DAN PATOFISIOLOGI Pneumonia Pneumonia satu atau lebih mekanisme diatas mengalami satu atau lebih mekanisme diatas mengalami

gangguan sehingga kuman patogen dapat mencapai saluran nafas gangguan sehingga kuman patogen dapat mencapai saluran nafas bagian bawah. bagian bawah.

Inokulasi patogen penyebab pada saluran nafas menimbulkan Inokulasi patogen penyebab pada saluran nafas menimbulkan respon inflamasi akut yang berbeda sesuai dengan patogen respon inflamasi akut yang berbeda sesuai dengan patogen penyebabnya. penyebabnya.

Respon inflamasi Respon inflamasi :: IInfiltrasi sel-sel mononuklear ke dalam submukosa dan nfiltrasi sel-sel mononuklear ke dalam submukosa dan

perivaskularperivaskular PMN akan didapatkan dalam saluran nafas kecilPMN akan didapatkan dalam saluran nafas kecil edema submukosa edema submukosa terjadinya denudasi (pengelupasan) epitel terjadinya denudasi (pengelupasan) epitel eksudat hemoragikeksudat hemoragik

Pneumonia viral pada anak merupakan predisposisi terjadinya Pneumonia viral pada anak merupakan predisposisi terjadinya pneumonia bakterial oleh karena rusaknya barier mukosapneumonia bakterial oleh karena rusaknya barier mukosa

Page 16: Bronko Pneumonia
Page 17: Bronko Pneumonia

MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS

DDibedakan menjadi ibedakan menjadi :: gejala umum infeksi (non spesifik), gejala umum infeksi (non spesifik), gejala pulmonal, gejala pulmonal, pleural pleural ekstrapulmonal. ekstrapulmonal.

Gejala non spesifik meliputi demam, menggigil, sefalgia dan Gejala non spesifik meliputi demam, menggigil, sefalgia dan gelisahgelisah, , muntah, kembung, diare atau sakit perutmuntah, kembung, diare atau sakit perut

Gejala pada paru batuk pilek, gejala nafas cuping hidung, Gejala pada paru batuk pilek, gejala nafas cuping hidung, takipnea, dispnea dan apnea baru timbultakipnea, dispnea dan apnea baru timbul,, Otot bantu nafas Otot bantu nafas interkostal dan abdominal mungkin digunakan interkostal dan abdominal mungkin digunakan..

Page 18: Bronko Pneumonia

Batuk umumnya dijumpai pada anak Batuk umumnya dijumpai pada anak besar, tapi pada neonatus bisa tanpa batuk. besar, tapi pada neonatus bisa tanpa batuk. Wheezing mungkin akan ditemui pada Wheezing mungkin akan ditemui pada anak-anak dengan pneumonia viral atau anak-anak dengan pneumonia viral atau mikoplasma, seperti yang ditemukan pada mikoplasma, seperti yang ditemukan pada anak-anak dengan asma atau bronkiolitis. anak-anak dengan asma atau bronkiolitis.

Gejala ekstra pulmonal Gejala ekstra pulmonal Abses pada Abses pada kulit atau jaringan lunakkulit atau jaringan lunak,, Otitis media, Otitis media, konjuntivitis, sinusitiskonjuntivitis, sinusitis,, epiglotitis dan epiglotitis dan meningitismeningitis..

Page 19: Bronko Pneumonia

DIAGNOSISDIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan :Diagnosis ditegakkan berdasarkan :- AnamnesisAnamnesis- Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik- Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan Penunjang

- radiologisradiologis berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan air berupa infiltrat sampai konsolidasi dengan air brochogram, penyebaran brokhogenik dan intertitial serta brochogram, penyebaran brokhogenik dan intertitial serta gambaran kaviti. Foto toraks saja tidak dapat secara khas gambaran kaviti. Foto toraks saja tidak dapat secara khas menentukan penyebab pneumonia,hanya merumenentukan penyebab pneumonia,hanya meruppakan petunjuk akan petunjuk kearah diagnosis etiologi. kearah diagnosis etiologi.

- Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium LeukositosisLeukositosis peningkatan LEDpeningkatan LED pemeriksaan dahak,kultur darah dan serologipemeriksaan dahak,kultur darah dan serologi Pemeriksaan bakteriologisPemeriksaan bakteriologis

Pemeriksaan khusus Pemeriksaan khusus Titer antibody terhadap Titer antibody terhadap virus,lagionela,mikroplasma.nilai diagnostvirus,lagionela,mikroplasma.nilai diagnostiic tinggi atau ada c tinggi atau ada kenaikan titer 4 kali. kenaikan titer 4 kali.

Analisis gas darah dilakukan untuk menilai tingkat hipoksia daAnalisis gas darah dilakukan untuk menilai tingkat hipoksia dann kebutuhan oksigen.kebutuhan oksigen.

Page 20: Bronko Pneumonia

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN antibiotik dan pengobatan suportifantibiotik dan pengobatan suportif Secara umum pemilihan antibiotik berdasarkan bakteri penyebab Secara umum pemilihan antibiotik berdasarkan bakteri penyebab

pneumonia dapat di lihat sebagai berikut:pneumonia dapat di lihat sebagai berikut: Penisilin Sensitive Streptococcus Pnemoniae(PSSP)Penisilin Sensitive Streptococcus Pnemoniae(PSSP)

Golongan PenisilinGolongan Penisilin TMT-SMZTMT-SMZ MakrolitMakrolit

Penisilin Resisten Streptococcus Pnemoniae(PRSP)Penisilin Resisten Streptococcus Pnemoniae(PRSP) Betalaktam oral dosis tinggi (untuk rawat jalan)Betalaktam oral dosis tinggi (untuk rawat jalan) Sefotaxime, Sefriakson dosis tinggiSefotaxime, Sefriakson dosis tinggi Makrolid baru dosis tinggi Makrolid baru dosis tinggi Fluorokuionolon respirasiFluorokuionolon respirasi

Pseudomonas AeruginosaPseudomonas Aeruginosa AminoglikosidAminoglikosid Seftazidin, Sefoperason, SefepimSeftazidin, Sefoperason, Sefepim Tiraksilin, PiperasilinTiraksilin, Piperasilin Karbapenem: Meropenem, ImipenemKarbapenem: Meropenem, Imipenem Siprofloksasin, LevofloksasinSiprofloksasin, Levofloksasin

Page 21: Bronko Pneumonia

Methicilin Resistent Staphylococcus aureus (MRSA)Methicilin Resistent Staphylococcus aureus (MRSA) VankomisinVankomisin TeikoplaninTeikoplanin LinezolidLinezolid

Haemophilus InfluenzaeHaemophilus Influenzae TMT-SMZTMT-SMZ AzitromisinAzitromisin Sefalosporin generasi 2 atau 3Sefalosporin generasi 2 atau 3 Fluorokuionolon respirasiFluorokuionolon respirasi

LegionellaLegionella MakrolidMakrolid FlurokuinoloonFlurokuinoloon Rifamfisin Rifamfisin

Mycoplasma PneumoniaeMycoplasma Pneumoniae DoksisiklinDoksisiklin MakrolidMakrolid FlurokuinoloonFlurokuinoloon

Clamydia PneumoniaClamydia Pneumonia DoksisklinDoksisklin MakrolidMakrolid Flurokuinoloon Flurokuinoloon

Page 22: Bronko Pneumonia

Dapat dipertimbangkan juga pemberian: Dapat dipertimbangkan juga pemberian: Kotrimoksasol pada Pneumonia Pneumokistik Karinii Kotrimoksasol pada Pneumonia Pneumokistik Karinii Anti viral (Asiklovir, gansiklovir) pada pneumonia Anti viral (Asiklovir, gansiklovir) pada pneumonia

karena sitomegalovirus karena sitomegalovirus Anti jamur (amphotericin B, ketokenazol, flukonazol) Anti jamur (amphotericin B, ketokenazol, flukonazol)

pada pneumonia karena jamur pada pneumonia karena jamur Pemberian imunoglobulinPemberian imunoglobulin

Page 23: Bronko Pneumonia

Terapi suportif yang diberikan kepada penderita Terapi suportif yang diberikan kepada penderita pneumoniapneumonia Pemberian oksigen Pemberian oksigen Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuatPemberian cairan dan nutrisi yang adekuat Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi

dengan salin normal untuk memperbaiki transpor dengan salin normal untuk memperbaiki transpor mukosiliarmukosiliar

Koreksi kelainan elektrolit atau metabolik yang terjadi Koreksi kelainan elektrolit atau metabolik yang terjadi misalnya hipoglikemia, asidosis metabolikmisalnya hipoglikemia, asidosis metabolik

Mengatasi penyakit penyerta seperti kejang demam, Mengatasi penyakit penyerta seperti kejang demam, diare dan lainnya serta komplikasi bila diare dan lainnya serta komplikasi bila adaada

Page 24: Bronko Pneumonia

KOMPLIKASIKOMPLIKASI Efusi pleura Efusi pleura

antibiotika tetap diteruskanantibiotika tetap diteruskan Indikasi pemasangan pleural drain: Indikasi pemasangan pleural drain:

Perjalanan klinis berlangsung progresif Perjalanan klinis berlangsung progresif Efusi pleura bertambah walaupun sudah mendapat antibiotik Efusi pleura bertambah walaupun sudah mendapat antibiotik Distres nafas berat Distres nafas berat Terjadi pergeseran mediastinum (mediastinal shift) Terjadi pergeseran mediastinum (mediastinal shift) Didapatkan cairan yang purulen saat dilakukan pungsi pleura Didapatkan cairan yang purulen saat dilakukan pungsi pleura

Abses paru Abses paru Pemberian antibiotika parenteral diteruskan sampai 7 hari bebas demam, Pemberian antibiotika parenteral diteruskan sampai 7 hari bebas demam,

dilanjutkan pemberian oral antibiotik sampai lama terapi mencapai minimal 4 dilanjutkan pemberian oral antibiotik sampai lama terapi mencapai minimal 4 mingguminggu

Empiema/piopneumotoraks Empiema/piopneumotoraks Selain pemberian antibiotika yang optimal sesuai dugaan kuman penyebab, Selain pemberian antibiotika yang optimal sesuai dugaan kuman penyebab,

diindikasikan juga pemasangan pleural drain.diindikasikan juga pemasangan pleural drain. Sepsis Sepsis

Penanganan dengan antibiotika yang sesuai dan terapi suportif lainnya. Penanganan dengan antibiotika yang sesuai dan terapi suportif lainnya. Gagal nafas Gagal nafas

Pada kondisi gagal nafas, perlu dilakukan intubasi dan pemberian bantuan Pada kondisi gagal nafas, perlu dilakukan intubasi dan pemberian bantuan ventilasi mekanik.ventilasi mekanik.

Page 25: Bronko Pneumonia

PENCEGAHANPENCEGAHAN

Prinsip pencegahan terutama ditujukan pada Prinsip pencegahan terutama ditujukan pada pengendalian faktor – faktor resiko yaitu:pengendalian faktor – faktor resiko yaitu: VaksinasiVaksinasi Pencegahan proses transmisi patogenPencegahan proses transmisi patogen Mencegah faktor – faktor yang dapat menimbulkan aspirasiMencegah faktor – faktor yang dapat menimbulkan aspirasi Mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu Mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu Mempertahankan keasaman lambungMempertahankan keasaman lambung Sterilisasi yang optimal terutama pada perawatan pre dan Sterilisasi yang optimal terutama pada perawatan pre dan

pos operasipos operasi

Page 26: Bronko Pneumonia

PROGNOSISPROGNOSIS Prognosis pada orang tua dan anak-anak kurang baik,karena itu perlu Prognosis pada orang tua dan anak-anak kurang baik,karena itu perlu

perawatan dirumah sakit kecuali gejala penyakit ringan. Orang dewasa perawatan dirumah sakit kecuali gejala penyakit ringan. Orang dewasa kurang dari 60 tahun dapat berobat jalan kecuali :kurang dari 60 tahun dapat berobat jalan kecuali :1. Bila disertai penyakit paru kronik1. Bila disertai penyakit paru kronik2. Pneumonia nosokomial meliputi banyak lobi2. Pneumonia nosokomial meliputi banyak lobi3. Disertai gambaran klinik yang berkaitan dengan mortalitas yang tinggi.3. Disertai gambaran klinik yang berkaitan dengan mortalitas yang tinggi.

Pada anak dengan pneumonia, penentuan rawat inap diputuskan apabila Pada anak dengan pneumonia, penentuan rawat inap diputuskan apabila terdapat:terdapat:

Penderita tampak toksik Penderita tampak toksik Umur kurang dari 6 bulan Umur kurang dari 6 bulan Distres pernafasan berat Distres pernafasan berat Hipoksemia (saturasi oksigen kurang dari 93-94% pada kondisi Hipoksemia (saturasi oksigen kurang dari 93-94% pada kondisi

ruangan) ruangan) Dehidrasi atau muntah Dehidrasi atau muntah Terdapat efusi pleura atau abses paru Terdapat efusi pleura atau abses paru Kondisi imunokompromais Kondisi imunokompromais Ketidakmampuan orangtua untuk merawat Ketidakmampuan orangtua untuk merawat Didapatkan penyakit penyerta lain, misalnya penyakit jantung bawaan Didapatkan penyakit penyerta lain, misalnya penyakit jantung bawaan Pasien membutuhkan pemberian antibiotika secara parenteralPasien membutuhkan pemberian antibiotika secara parenteral

Page 27: Bronko Pneumonia

Sekian Sekian