BLOK 9

24
Mekanisme Pencernaan serta Struktur Gaster dan Intenstinum Maria Agustina Dee 102013075 Email: [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Pendahuluan Selain system respirasi, system kardiovaskular, di dalam tubuh manusia juga terdapat system pencernaan atau sering dikenal dengan istilah system digestive. Fungsi utama system pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang ditelan merupakan sumber energy yang digunakan sel untuk menghasilkan ATP. Nantinya ATP tersebut akan digunakan untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energy, seperti transport aktif, kontraksi, sintesis dan sekresi. Selain sebagai sumber energy, makanan yang masuk ke dalam tubuh juga menjadi bahan baku untuk memperbaruhi dan menambah jaringan tubuh. Makan merupakan salah satu kegiatan yang ada di dalam hidup manusia. Dimana denganmakan,atau mengkonsumsi bahan makanan, kita dapat ememperoleh energi yang kita gunakanuntuk kegiatan sehari–hari. Maka dari itu makanan harus masuk ke dalam tubuh manusiamelalui sistem pencernaan utnuk di serap. Sistem pencernaan kita terdiri dari sebuah saluranyang panjang. Maka dari itu juga makanan yang kita makan,juga akan mengalami sebuah prosesyang panjang ketika masuk ke dalam tubuh manusia. 1 | Page

description

blok 9

Transcript of BLOK 9

Mekanisme Pencernaan serta Struktur Gaster dan Intenstinum

Maria Agustina Dee

102013075

Email: [email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Pendahuluan

Selain system respirasi, system kardiovaskular, di dalam tubuh manusia juga terdapat

system pencernaan atau sering dikenal dengan istilah system digestive. Fungsi utama system

pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke

dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang ditelan merupakan sumber energy yang

digunakan sel untuk menghasilkan ATP. Nantinya ATP tersebut akan digunakan untuk

melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energy, seperti transport aktif, kontraksi,

sintesis dan sekresi. Selain sebagai sumber energy, makanan yang masuk ke dalam tubuh

juga menjadi bahan baku untuk memperbaruhi dan menambah jaringan tubuh.

Makan merupakan salah satu kegiatan yang ada di dalam hidup manusia. Dimana

denganmakan,atau mengkonsumsi bahan makanan, kita dapat ememperoleh energi yang kita

gunakanuntuk kegiatan sehari–hari. Maka dari itu makanan harus masuk ke dalam tubuh

manusiamelalui sistem pencernaan utnuk di serap. Sistem pencernaan kita terdiri dari sebuah

saluranyang panjang. Maka dari itu juga makanan yang kita makan,juga akan mengalami

sebuah prosesyang panjang ketika masuk ke dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia

tentunya makananyang kita makan akan mengalami proses penyerapan bahan–bahan yang

sangat di perlukan oleh tubuh,dan nantinya akan di ekskresikan lagi keluar tubuh.

Makanan mula-mula harus dicerna atau diuraikan secara biokimiawi, dari molekul-

molekul besar menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat diserap dari saluran

cerna ke dalam system sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Dalam keadaan normal, 95

% dari makanan yang ditelan dapat digunakan oleh tubuh. System pencernaan terdiri dari

saluran pencernaan dan organ-organ pencerna tambahan. Saluran pencernaaan yang

dimaksud terdiri dari mulut, faring, oesophagus, gaster atau lambung, usus halus, usus besar

dan anus. Sementara itu organ-organ pencernaan tambahan meliputi lidah, gigi, kelenjar-

kelenjar liur, pancreas, hati, dan kantung empedu. Pada makalah ini, bagian dari sitem

pencernaan yang akan dibahas secara lebih khusus adalah gaster, usus halus dan usus besar.

1 | P a g e

Pembahasan

Gaster merupakan salah satu komponen dari organ pencernaan yang terletak pada

regiosuperosinistra. Organ ini terdiri dari bagian fundus, corpus, anthrum pylorum dan

pylorus.Ada beberapa ciri khas dari organ ini diantaranya adalah terdapat dua buah muara,

dua buah permukaan serta terdapat dua buah lipatan. Di organ gaster ini sistem pencernaan

yang terjaditerbagi menjadi empat bagian, mulai dari motilitas sampai pada absorbsi.1

Struktur Makroskopis Gaster

Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar, terletak di bagian atas

abdomen,terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica

danumbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar

gaster berbentuk huruf J dan mempunyai komponen sebagai berikut. Gaster dibagi menjadi

empat regia yaitu bagian kardia, fundus, korpus, dan pilorus. Gaster (lambung) merupakan

bagian saluran pencernaan yang melebar dan mempunyai tiga fungsi :1

a) Menyimpan makanan pada orang dewasa, gaster mempunyai kapasitas sekitar 1500

ml.

b) Mencampur makanan dengan getah lambung untuk membentuk kimus yangsetengah

cair.

c) Mengatur kecepatan pengiriman kimus ke usus halus sehingga pencernaan

danabsorbsi yang efisien dapat berlangsung.

Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawahcostae bagian bawah. Secara kasar, gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura mayor dan curvatura minor; dan dua dinding, pars anterior dan pars posterior. Gaster relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster sangat mudah bergerak. Gaster cenderung terletak tinggi dan transversal pada orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan kurus (gaster berbentuk huruf J). Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dan tergantung pada isi, posisi tubuh, dan fase pernafasan.1

Gaster dibagi menjadi bagian-bagian berikut :

•Fundus gastricumBerbentuk kubah, menonjol ke atas dan terletak di sebelah kiri ostium cardiacum. Biasanya fundus berisi penuhudara.

2 | P a g e

•Corpus gastricumTerbentak dari ostium cardiacum sampai incisura angularis , suatu lekukan yang ada pada bagian bawah curvatura minor.

•Anthrum pyloricum Terbentang dari incisura angularis sampai pylorus.

•Pylorus Merupakan bagian gaster yang berbentuk tubular. Dinding otot  pylorus yang tebal membentuk musculus sphincter pyloricus. Rongga pylorus dinamakan canalis pyloricus

Gambar no.1 : Makroskopis Gaster

Struktur Mikroskopis Gaster

a. Sel epitel permukaan (sel-sel mukus)

Epitel selapis silindris melapisi seluruh lambung dan meluas kedalam sumur-sumur atau

foveola. Epitel selapis silindris ini berawal dicardia, di sebelah epitel berlapis gepeng

oesophagus, dan pada pylorus melanjutkan diri menjadi epitel usus (epitel selapis silindris).

Pada tepian muka yang menghadap lumen, terdapat mikrovili gemuk dan pendek-pendek.

Mukus glikoprotein netral yang disekresikan oleh sel-sel epitel permukaan membentuk

lapisan tipis, melindungi mukosa terhadap asam. Tanpa adanya mukus ini, mukosa akan

mengalami ulserasi.1

b. Sel zimogen (Chief cell)

Sel ini terletak di dasar kelenjar lambung, dan menunjukkan ciri-ciri sel yang mensekresi

protein (zimogen). Sel zimogen mengeluarkan pepsinogen, yang dalam suasana asam

3 | P a g e

dilambung akan diubah menjadi pepsin aktif dan berfungsi menghidrolisis protein menjadi

peptida yang lebih kecil.1

c. Sel parietal (oksintik)

Sel ini tersebar satu-satu dalam kelompokan kecil di antara jenis sel lainnya, mulai dari

ismus sampai ke dasar kelenjar lambung, tetapi paling banyak di daerah leher dan ismus.

Pada keadaan isitirahat, terdapat banyak gelembung tubulosa, dan kanalikuli melebar dengan

relatif sedikit mikrovili. Sewaktu mensekresi asam, mikrovili bertambah banyak dan

gelembung tubulosa berkurang, yang menunjukkan adanya pertukaran membran di antara

gelembung tubulosa di dalam sitoplasma dan mikrovili pada permukaan, sekresi asam HCl

terjadi pada permukaan membran yang luas ini. Selain itu juga mensekresikan faktor

intrinsik, suatu glikoprotein yang terikat dengan vitamin B12 dan membantu absorbsi vitamin

ini di usus halus. Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan

vitamin B12 akibat kurangnya faktor ini dapat menyebabkan anemia pernisiosa.1

d. Sel mukus leher

Sel ini terletak di daerah leher kelenjar lambung, dalam kelompok kecil atau satu-satu. Bentuknya cenderung tidak teratur, seakan-akan terdesak oleh sel-sel disekitarnya (terutamasel parietal). Sel ini memiliki mikrovili apikal yang gemuk dan pendek berisi filamen halus yang tampak kabur. Sel ini menghasilkan mukus asam, berbeda dengan mukus netral yang dibentuk oleh sel mukus permukaan.1

e. Sel enteroendokrin

Beberapa jenis sel enteroendokrin ditemukan di dalam kelenjar lambung. Sel-sel ini berjumlah banyak, terutama di daerah antrum pyloric, dan umumnya ditemukan pada dasar kelenjar. Sel-sel enteroendokrin serupa dengan sel endokrin yang mensekresi peptida. Sel ini juga ditemukan di dalam epitel usus halus dan besar,kelenjar oesophagus bagian bawah (cardia), dan dalam jumlah terbatas pada ductus utama hati dan pankreas. Sel enteroendokrin menghasilkan beberapa hormon peptida murni (sekretin, gastrin, kolesitokinin) semuanya melalui peredaran darah untuk mencapai organ sasaran pankreas, lambung, dan kandung empedu. Walaupun sistem saraf mengendalikan aktivitas sekretoris dan gerakan otot dalam saluran cerna, terdapat interaksi yang rumit dengan kebanyakan hormon yang dihasilkan oleh sel enteroendokrin ini. Lambung akan sangat teregang dan individu yang bersangkutan merasa tidak nyaman. Relaksasi reseptif dipicu oleh tindakan makan dan diperantarai oleh nervus vagus.1

4 | P a g e

     Gambar no. 2 : Histologi gaster, sel-sel pada gaster

Perdarahan dan Persarafan Gaster

a. Arteri berasal dari cabang truncus coeliacus.2

Arteri gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus. Arteri ini berjalan ke atas dan

kiriuntuk mencapai oesophagus dan kemudian berjalan turun sepanjang curvatura

minor gaster. Arteri gastrica sinistra mendarahi 1/3 bawah oesophagus dan bagian atas

kanan gaster.

Arteri gastrica dextra berasal dari arteri hepatica communis pada pinggir atas pylorus

dan berjalan ke kiri sepanjang curvatura minor. Arteri ini mendarahi bagian kanan

bawah gaster.

Arteri gastrica brevis berasal dari arteria lienalis pada hilum lienale dan berjalan ke

depan didalam ligamentum gastro splenicum untuk mendarahi fundus.

Arteri gastroomentalis sinistra berasal dari arteri splenica pada hilum lienale dan

berjalan kedepan di dalam ligamentum gastrolienale untuk mendarahi gaster

sepanjang bagian atas curvatura major.

Arteri gastroomentalis dextra berasal dari arteri gastro duodenalis yang merupakan

cabang arteri hepatica communis. Arteri ini berjalan ke kiri dan mendarahi gaster

sepanjang bawah curvatura major

b. Vena

Vena-vena ini mengalirkan darah kedalam sirkulasi portal. Vena gastrica sinistra dan

dextra bermuara langsung ke vena porta hepatis. Vena gastrica brevis dan vena

gastroomentalis sinistra bermuara kedalam venalienalis. Vena gastroomentalis dextra

bermuara kedalam vena mesentrica superior.2

5 | P a g e

c. Persarafan Gaster

Pleksus symphaticus coeliacus

N. Vagus sinistra et dextra2

Intenstinum Tenue (Usus Kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara

lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat

yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi

usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Lapisan

usus halus ; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar (M. sirkuler), lapisan

otot memanjang (M. Longitudinal) dan lapisan serosa (Sebelah Luar). Usus halus secara

mikroskopi dibagi dalam 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Epitelnya terdiri dari

selapis torak dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovili

yang berguna untuk memperluas permukaan absorptif, juga mengandung enzim-enzim

pencernaan. Sel goblet ke arah distal makin banyak. Terdapat vili intestinal. Vili di

duodenum bentuknya lebar, di jejunum bundar seperti lidah dan pada ileum berbentuk jari.

Sepanjang membran mukosa terdapat glandula intestinalis tubulosa simpleks yang bermuara

diantara vili intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya

mengandung granula eosinofilia. Sel-sel cryptus berfungsi untuk menggantikan sel-sel epitel

permukaan yang rusak.3

Gambar no.3 Usus Halus

Duodenum merupakan saluran yang berbentuk huruf C dengan panjang hanya sekitar 25

cm, di mana ia akan menghubungkan gaster dengan jejunum. Duodenum terbagi menjadi

empat bagian, yaitu: pars superior, pars descendens, pars horizontalis, dan pars ascendens.

6 | P a g e

Pada pars descendens duodenum terdapat muara dari ductus choledochus dan ductus

pancreaticus, di mana keduanya bergabung untuk membentuk ampula hepatopancreatica

yang akan bermuara sebagai papilla duodeni major. Pada pars ascendens yang merupakan

bagian terakhir dari duodenum, ia akan berjalan ke atas dan ke kiri ke flexura

duodenojejunalis, di mana flexura ini difiksasi oleh ligamentum Treitz, yang melekat pada

crus dextrum diaphragma.3

Perdarahan dari duodenum berasal dari truncus coeliacus dan a.mesenterica superior.

Truncus coeliacus melalui a.gastroduodenalis superior dan cabangnya

a.pancreaticoduodenale memberikan darah kepada bagian duodenum yang proksimal dari

muara ductus choledochus. A.mesenterica superior, melalui cabangnya yaitu

a.pancreaticoduodenalis inferior memberikan darah kepada bagian duodenum yang terdapat

distal dari muara ductus choledochus.3

Jejunum dan ileum panjangnya sekitar 6 meter, dimana dua per lima bagian atas

merupakan jejunum. Masing-masing memiliki gambaran yang berbeda meskipun batas antara

keduanya tidak begitu jelas. Perdarahan jejunum dan ileum berasal dari cabang-cabang

a.mesenterica superior. Pembuluh-pembuluh ini beranastomosis satu dengan yang lain untuk

membentuk serangkaian arcade. Bagian paling bawah dari ileum juga diperdarahi oleh a

ileocolica.3

Intenstinum Crassum (Usus Besar atau Kolon)

Caecum adalah bagian pertama intestinum crassum yang akan beralih menjadi colon

ascendens. Hampir seluruh caecum diliputi oleh peritoneum, tetapi tidak memiliki

penggantungnya. Ketika ileum memasuki caecum, ia membentuk sebuah katup yang disebut

valva ileocaecalis dan mengantar ke ostium valvae ileocaecalis. Perdarahan caecum adalah

berasal dari a.ileocolica yang adalah cabang dari a.mesenterica superior.4

Appendix vermiformis merupakan organ sempit yang memiliki otot dan banyak jaringan

limfoid. Appendix vermiformis diliputi seluruhnya oleh peritoneum dan memiliki

penggantungnya yaitu mesenteriolum/mesoappendix. Perdarahan dari appendix vermiformis

adalah dari a.appendicularis, yang merupakan cabang dari aileocolica.4

Colon manusia dibagi menjadi empat bagian, colon ascendens, colon transversum, colon

descendens, dan colon sigmoideum. Colon ascendens adalah lanjutan dari caecum, lalu

berlanjut hingga sampai di permukaan inferior lobus hepatis dexter, dan berbelok ke kiri

membentuk flexura coli dextra dan berlanjut sebagai colon transversum. Colon transversum

menyilang rongga abdomen dan menempati region umbilikalis. Colon transversum berjalan

7 | P a g e

dari flexura coli dextra hingga ke flexura coli sinistra yang terdapat di bawah lien. Setelah

flexura coli sinistra, colon berubah nama menjadi colon descendens, karena berjalan ke

bawah hingga ke pinggir pelvis dan akan melanjutkan diri menjadi colon sigmoideum. Colon

sigmoideum berbentuk seperti huruf S, di mana ia menghubungkan colon descendens dengan

rektum. Keseluruhan colon diperdarahi oleh cabang-cabang yang berasal dari a.mesenterica

superior dan a.mesenterica inferior. Bagian akhir dari intestinum crassum adalah rektum dan

canalis analis atau anus.4

Gambar no.4 : Usus Besar

Fungsi usus besar, antara lain :

8 | P a g e

1. Usus besar mengabsorbsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan

mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.

2. Usus besar hanya memproduksi mukus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau

hormon pencernaan.

3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan

memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga

memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.

4. Usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses, dimana :

Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi padatnya

adalah bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah nitrogen, zat sisa organik dan

anorganik dari sekresi pencernaan, serta mukus dan lemak.

Fases juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat dan selulosa

yang tidak tercerna. Warna coklat berasal dari pigmen empedu, bau berasal dari kerja

bakteri.4

Proses Dasar Pencernaan

Awal dari pencernaan adalah masuknya makanan ke mulut, di teruskan ke oesophagus,

lambung, usus halus, usus besar hingga akhirnya di keluarkan dalam bentuk feses dan urin.

Fungsi dari sistem pencernaan ini adalah untuk memindahkan zat gizi atau neutrien, air,

elektrolit, dari makanan ke lingkungan internal tubuh. Proses pencernaan sendiri melibatkan

empat faktor penting yaitu motilitas atau gerakan, sekresi, digesti atau pencernaan serta

absorbs atau penyerapan.5

Motilitas

Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran

pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi

dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk

mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah

dinding saluran pencernaan melebar secara permanen. Dalam proses motilitas terjadi

dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan mencampur. Gerakan propulsif yaitu

gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat

ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat

kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan. Gerakan kedua

adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai fungsi yaitu mencampur makanan

dengan getah pencernaan dan memaksimalkan penyerapan pada usus. Yang berperan

9 | P a g e

dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot

polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar

saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan

lapisan longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler

mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi,

sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal

menyebabkan saluran memendek.5

Sekresi

Sejumlah getah pencernaan disekresikan atau dikeluarkan ke dalam lumen

saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin yang terlihat sepanjang rute, masing-masing

dengan produk sekrestorik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari

air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan,

seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sel-sel sekretorik mengekstrasi dari plasma

sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk menghasilkan produk

sekretorik mereka. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi, baik untuk

transport aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel (sebagian berdifusi secara pasif)

maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma. Sel-sel eksokrin

ini memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energi yang

diperlukan dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan dalam lumen saluran

pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai. Dalam keadaan

normal sekresi pencernaan dirarbsorbsi kembali ke dalam suatu bentuk atau bentuk lain

untuk dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam

pencernaan.5

Pencernaan

Pencernaan mengacu pada proses penguraian makanan dari yangs struktunya

kompleks diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-

enzim yang diproduksi didalam sistem pencernaan. Manusia mengonsumsi tiga

kategori biokimiawi makanan kaya energi yakni karbohidrat, protein dan lemak.

Molekul-molekul besar tersebut tidak mampu menembus membran plasma utuh untuk

diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Proses pencernaan

menguraikan molekul-molekul makanan besar ini menjadi molekul nutrien yang lebih

kecil yang dapat diserap.6

Penyerapan

10 | P a g e

Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus.

Melalui proses penyerapan (arbsorbsi), satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang

dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit,

dipindahkan dari lumen ke dalam darah atau limfe.6

Metabolisme Zat Nutrien

Proses Pencernaan Lemak (Lipid)

Secara singkat proses pencernaan lemak sudah dimulai dari mulut, yakni dengan

dikeluarkannya enzim lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil lemak ke dalam

komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki esofagus, lemak dalam bolus akan

dilembekkan dengan suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke lambung dan

dimulailah pencernaan yang sesungguhnya. Lambung akan menghasilkan lipase gastrik untuk

memecah lemak menjadi digliserid dan monogliserid. Setelah itu komponen lemak yang

tergabung dalam kimus (sudah tercampur enzim-enzim lambung) akan masuk ke duodenum,

menyebabkan stimulasi dinding usus untuk menghasilkan:5

1. Hormon sekretin dari sel S yang akan menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim

pankreas.

2. Pankreozimin,juga menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim pankreas, dan

3. Kolesistokinin dari sel CCK untuk stimulasi empedu menghasilkan cairan empedu.

Di duodenum, lipase usus dan lipase pankreas lebih jauh lagi memecah lemak menjadi

monogliserid agar dapat diabsorbsi usus, dalam hal ini lemak akan dibentuk menjadi asam

lemak bebas dan gliserol. Selain itu empedu yang distimulasi hormon CCK akan

menghasilkan garam empedu untuk kemudian berikatan dengan lemak membentuk misel.5

Misel akan digunakan untuk mengangkut asam lemak rantai panjang ke dinding usus

agar bisa diabsorbsi. Asam lemak rantai panjang selanjutnya akan diabsorbsi masuk ke sel

absorptif usus kemudian berubah bentuk menjadi trigliserida lalu bergabung atau

"diselubungi" protein membentuk kilomikron. Setelah itu ia akan keluar dari sel absorptif

secara eksositosis dan masuk ke lakteal menuju pembuluh limfe untuk beredar di sirkulasi

sistemik melewati duktus thoraksikus kemudian masuk vena subklavia kiri. Dalam waktu 10

menit pasca makan, setengah dari jumlah kilomikron di sirkulasi akan dibersihkan lipoprotein

lipase untuk dipecah menjadi asam lemak dan gliserol kemudian didistribusikan ke hepar dan

jaringan adiposa tubuh. Sementara itu garam empedu yang dihasilkan untuk membentuk

11 | P a g e

misel, usai digunakan akan diserap ileum kemudian dialirkan ke vena porta untuk di recycle

dan digunakan kembali (siklus enterohepatik).6

Proses Pencernaan Karbohidrat

Pencernaan karbohidrat di mulai dari mulut. Makanan berkarbohidrat yang diperoleh

kemudian dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase. Amilase

menguraikan karbohidrat menjadi glukosa. Bila berada di dalam mulut cukup lama, sebagian

diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase di ludah bekerja paling baik pada pH

ludah yang bersifat netral.7

Pencernaan karbohidrat di dalam usus halus dilakukan oleh enzim-enzim disakarida

yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase.

Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida.7

Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel

usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi

monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan

secara pasif, tapi bisa konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien

konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.7

Sisa-sisa pencernaan yang tidak dapat dicerna seperti pati nonkarbohidrat atau serat

makanan dan sebagian kecil pati akan masuk ke dalam usus besar. Ini merupakan substrat

potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisme di dalam usus besar. Substrat potensial

lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang sudah dicernakan,

laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan

fruktan.7

Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida,

hidrogen, metan, dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam

asetat, asam propionat, dan asam butirat.7

Proses Pencernaan Protein

Pencernaan protein dimulai di lambung yaitu oleh bantuan enzim pepsin dan disekresi

dalam bentuk tidak aktif yaitu pepsinogen. Kondisi lambung yang asam akan mengaktifkan

pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin memecah protein menjadi polipeptida.

Pencernaan protein berlanjut di usus halus atau duodenum. Enzim-enzim pankreas yaitu

tripsin, kimotripsin, dan karbosipeptidase disekresi dalam bentuk tidak aktif. Enzim

enterokinase akan mengubah tripsinogen menjadi tripsin. Selanjutnya, tripsin akan mengubah

12 | P a g e

enzim-enzim lain ke bentuk aktif. Enzim-enzim tersebut akan mencerna polipeptida menjadi

peptide.8

Enzim brush border seperti karbosipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase

memecah peptide dan dipeptida menjadi asam amino. Setiap harinya sekitar 50 g asam amino

harus diabsorpsi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif yaitu sintesis protein

(nitrogen) melebihi kecepatan pemecahan dan pembuangannya. Keseimbangan nitrogen

negatif berarti pemecahan protein melebihi sintesisnya, hal ini terhadi pada waktu sakit,

misalnya infeksi atau luka bakar.8

Asam amino kemudian diabsorpsi ke dalam kapiler darah usus halus. Protein yang tidak

dapat terurai bersamaan dengan yang lainnya akan bercampur dengan air dan akan masuk ke

dalam kolon atau usus besar.8

Enzim-Enzim Pencernaan5

Mulut

1. Enzim ptialin

Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi

enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

2. Enzim amilase

Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar

pankreas.

Kerja enzim amilase yaitu : Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung

atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul

kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan

molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

Lambung

Enzim pencernaan di lambung adalah pepsin, renin dan lipase.

1. Enzim Pepsin

Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen.

Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja

enzim pepsin yaitu :

13 | P a g e

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang

lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut

oleh darah.

2. Enzim Renin

Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin

untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering

disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat

dicerna.

3. Enzim Lipase

Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara

kerja enzim lipase yaitu :

Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks

yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening,

sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase

memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih

sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka

pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe). Enzim pencernaan

bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan

tidak ikut diproses.

Pankreas

Pankreas berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan (dalam bentuk getah

pancreas) yang nantinya akan dibawah ke duodenum melalui saluran pancreas.

1. Enzim tripsin

Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua

belas jari   (duodenum). Fungsi mengubah protein menjadi polipeptida. Disekresikan

dalam bentuk inaktif (tripsinogen) dan diaktifkan dalam duodenum (tripsin).

2. Kemotripsin

14 | P a g e

Fungsi mengubah pepton menjad polipeptida. Inaktif (kemotripsinogen) dan aktif

(kemotripsin).

3. Amilase Pankreas

Fungsi mengubah pati menjadi maltose. Hampir sama dengan amylase di saliva.

4. Karboksi Peptidase

Fungsi mengubah peptide menjadi Asam amino.

5. Nuklease

Fungsi katalisa asam mukleat menjadi komponen nukleotida.

Hati

Meskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system pencernaan, hati

menghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna lemak. Cairan empedu dihasilkan oleh

hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan

biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal

dari rombakan sel darah merah (eritrosit) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk

membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak

menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi. Lemak yang

sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih

sederhana lagi.7

Usus Halus

ENZIM FUNGSI

Enterokinase Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin

Laktase Mengubah laktosa menjadi glukosa

Dipeptidase Mengubah pepton menjadi AA

Maltase Mengubah maltose menjadi glukosa

Disukarase Mengubah disakarida menjadi monosakarida

Peptidase Mengubah polipeptida menjadi AA

Sukrase Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa

Lipase Mengubah tri-asilgliserol menjadi gliserol dan AA

Kesimpulan

15 | P a g e

Demam naik turun serta lemas dan mulut pahit yang dirasakan oleh perempuan berusia 22

tahun tersebut karena adanya gangguan pada sistem pencernaannya. Disini yang terganggu

adalah organ gaster dan intenstinum terutama pada bagian ileumnya. Selain itu juga karna

adanya gangguan pada enzim-enzim pencernaan yang berperan khusus enzim pencernaan

pada gaster dan intenstinum. Selain itu juga karena ada bakteri yang menyerang. Bakteri yang

berasal dari makanan pinggir jalan tersebut.

Daftar Pustaka

1. Wibowo DS, Paryana W. Anatomi tubuh manusia. Bandung : Graha Ilmu ; 2007.

2. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran : Sistem digestivus. Edisi 6.

Jakarta : EGC ; 2006. h. 148 - 52.

3. Bloom, Fawctt. Buku ajar histologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2002.

4. Eroschenko VP. Atlas histologi dengan korelasi fungsional. Jakarta : EGC ; 2003. h.

215 - 22.

5. Sumardjo D. Pengantar kimia. Jakarta : EGC ; 2009. h. 20 - 4.

6. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Edisi 20. Jakarta : Penerbit Buku Indonesia EGC ;

2003. h. 281 - 95.

7. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 6. Jakarta : EGC ; 2009. h. 327 - 75.

8. Guyton, arthur C : Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, ed 8.alih bahasa, Petrus

Adrianto. Jakarta: EGC; 2006.h.345-9

16 | P a g e