BLOK 9
-
Upload
itha-sagiitariius-blue-loverz -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
description
Transcript of BLOK 9
Mekanisme Pencernaan serta Struktur Gaster dan Intenstinum
Maria Agustina Dee
102013075
Email: [email protected]
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Pendahuluan
Selain system respirasi, system kardiovaskular, di dalam tubuh manusia juga terdapat
system pencernaan atau sering dikenal dengan istilah system digestive. Fungsi utama system
pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke
dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang ditelan merupakan sumber energy yang
digunakan sel untuk menghasilkan ATP. Nantinya ATP tersebut akan digunakan untuk
melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energy, seperti transport aktif, kontraksi,
sintesis dan sekresi. Selain sebagai sumber energy, makanan yang masuk ke dalam tubuh
juga menjadi bahan baku untuk memperbaruhi dan menambah jaringan tubuh.
Makan merupakan salah satu kegiatan yang ada di dalam hidup manusia. Dimana
denganmakan,atau mengkonsumsi bahan makanan, kita dapat ememperoleh energi yang kita
gunakanuntuk kegiatan sehari–hari. Maka dari itu makanan harus masuk ke dalam tubuh
manusiamelalui sistem pencernaan utnuk di serap. Sistem pencernaan kita terdiri dari sebuah
saluranyang panjang. Maka dari itu juga makanan yang kita makan,juga akan mengalami
sebuah prosesyang panjang ketika masuk ke dalam tubuh manusia. Di dalam tubuh manusia
tentunya makananyang kita makan akan mengalami proses penyerapan bahan–bahan yang
sangat di perlukan oleh tubuh,dan nantinya akan di ekskresikan lagi keluar tubuh.
Makanan mula-mula harus dicerna atau diuraikan secara biokimiawi, dari molekul-
molekul besar menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat diserap dari saluran
cerna ke dalam system sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Dalam keadaan normal, 95
% dari makanan yang ditelan dapat digunakan oleh tubuh. System pencernaan terdiri dari
saluran pencernaan dan organ-organ pencerna tambahan. Saluran pencernaaan yang
dimaksud terdiri dari mulut, faring, oesophagus, gaster atau lambung, usus halus, usus besar
dan anus. Sementara itu organ-organ pencernaan tambahan meliputi lidah, gigi, kelenjar-
kelenjar liur, pancreas, hati, dan kantung empedu. Pada makalah ini, bagian dari sitem
pencernaan yang akan dibahas secara lebih khusus adalah gaster, usus halus dan usus besar.
1 | P a g e
Pembahasan
Gaster merupakan salah satu komponen dari organ pencernaan yang terletak pada
regiosuperosinistra. Organ ini terdiri dari bagian fundus, corpus, anthrum pylorum dan
pylorus.Ada beberapa ciri khas dari organ ini diantaranya adalah terdapat dua buah muara,
dua buah permukaan serta terdapat dua buah lipatan. Di organ gaster ini sistem pencernaan
yang terjaditerbagi menjadi empat bagian, mulai dari motilitas sampai pada absorbsi.1
Struktur Makroskopis Gaster
Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar, terletak di bagian atas
abdomen,terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica
danumbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar
gaster berbentuk huruf J dan mempunyai komponen sebagai berikut. Gaster dibagi menjadi
empat regia yaitu bagian kardia, fundus, korpus, dan pilorus. Gaster (lambung) merupakan
bagian saluran pencernaan yang melebar dan mempunyai tiga fungsi :1
a) Menyimpan makanan pada orang dewasa, gaster mempunyai kapasitas sekitar 1500
ml.
b) Mencampur makanan dengan getah lambung untuk membentuk kimus yangsetengah
cair.
c) Mengatur kecepatan pengiriman kimus ke usus halus sehingga pencernaan
danabsorbsi yang efisien dapat berlangsung.
Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai regio epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawahcostae bagian bawah. Secara kasar, gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura mayor dan curvatura minor; dan dua dinding, pars anterior dan pars posterior. Gaster relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster sangat mudah bergerak. Gaster cenderung terletak tinggi dan transversal pada orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan kurus (gaster berbentuk huruf J). Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dan tergantung pada isi, posisi tubuh, dan fase pernafasan.1
Gaster dibagi menjadi bagian-bagian berikut :
•Fundus gastricumBerbentuk kubah, menonjol ke atas dan terletak di sebelah kiri ostium cardiacum. Biasanya fundus berisi penuhudara.
2 | P a g e
•Corpus gastricumTerbentak dari ostium cardiacum sampai incisura angularis , suatu lekukan yang ada pada bagian bawah curvatura minor.
•Anthrum pyloricum Terbentang dari incisura angularis sampai pylorus.
•Pylorus Merupakan bagian gaster yang berbentuk tubular. Dinding otot pylorus yang tebal membentuk musculus sphincter pyloricus. Rongga pylorus dinamakan canalis pyloricus
Gambar no.1 : Makroskopis Gaster
Struktur Mikroskopis Gaster
a. Sel epitel permukaan (sel-sel mukus)
Epitel selapis silindris melapisi seluruh lambung dan meluas kedalam sumur-sumur atau
foveola. Epitel selapis silindris ini berawal dicardia, di sebelah epitel berlapis gepeng
oesophagus, dan pada pylorus melanjutkan diri menjadi epitel usus (epitel selapis silindris).
Pada tepian muka yang menghadap lumen, terdapat mikrovili gemuk dan pendek-pendek.
Mukus glikoprotein netral yang disekresikan oleh sel-sel epitel permukaan membentuk
lapisan tipis, melindungi mukosa terhadap asam. Tanpa adanya mukus ini, mukosa akan
mengalami ulserasi.1
b. Sel zimogen (Chief cell)
Sel ini terletak di dasar kelenjar lambung, dan menunjukkan ciri-ciri sel yang mensekresi
protein (zimogen). Sel zimogen mengeluarkan pepsinogen, yang dalam suasana asam
3 | P a g e
dilambung akan diubah menjadi pepsin aktif dan berfungsi menghidrolisis protein menjadi
peptida yang lebih kecil.1
c. Sel parietal (oksintik)
Sel ini tersebar satu-satu dalam kelompokan kecil di antara jenis sel lainnya, mulai dari
ismus sampai ke dasar kelenjar lambung, tetapi paling banyak di daerah leher dan ismus.
Pada keadaan isitirahat, terdapat banyak gelembung tubulosa, dan kanalikuli melebar dengan
relatif sedikit mikrovili. Sewaktu mensekresi asam, mikrovili bertambah banyak dan
gelembung tubulosa berkurang, yang menunjukkan adanya pertukaran membran di antara
gelembung tubulosa di dalam sitoplasma dan mikrovili pada permukaan, sekresi asam HCl
terjadi pada permukaan membran yang luas ini. Selain itu juga mensekresikan faktor
intrinsik, suatu glikoprotein yang terikat dengan vitamin B12 dan membantu absorbsi vitamin
ini di usus halus. Vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan
vitamin B12 akibat kurangnya faktor ini dapat menyebabkan anemia pernisiosa.1
d. Sel mukus leher
Sel ini terletak di daerah leher kelenjar lambung, dalam kelompok kecil atau satu-satu. Bentuknya cenderung tidak teratur, seakan-akan terdesak oleh sel-sel disekitarnya (terutamasel parietal). Sel ini memiliki mikrovili apikal yang gemuk dan pendek berisi filamen halus yang tampak kabur. Sel ini menghasilkan mukus asam, berbeda dengan mukus netral yang dibentuk oleh sel mukus permukaan.1
e. Sel enteroendokrin
Beberapa jenis sel enteroendokrin ditemukan di dalam kelenjar lambung. Sel-sel ini berjumlah banyak, terutama di daerah antrum pyloric, dan umumnya ditemukan pada dasar kelenjar. Sel-sel enteroendokrin serupa dengan sel endokrin yang mensekresi peptida. Sel ini juga ditemukan di dalam epitel usus halus dan besar,kelenjar oesophagus bagian bawah (cardia), dan dalam jumlah terbatas pada ductus utama hati dan pankreas. Sel enteroendokrin menghasilkan beberapa hormon peptida murni (sekretin, gastrin, kolesitokinin) semuanya melalui peredaran darah untuk mencapai organ sasaran pankreas, lambung, dan kandung empedu. Walaupun sistem saraf mengendalikan aktivitas sekretoris dan gerakan otot dalam saluran cerna, terdapat interaksi yang rumit dengan kebanyakan hormon yang dihasilkan oleh sel enteroendokrin ini. Lambung akan sangat teregang dan individu yang bersangkutan merasa tidak nyaman. Relaksasi reseptif dipicu oleh tindakan makan dan diperantarai oleh nervus vagus.1
4 | P a g e
Gambar no. 2 : Histologi gaster, sel-sel pada gaster
Perdarahan dan Persarafan Gaster
a. Arteri berasal dari cabang truncus coeliacus.2
Arteri gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus. Arteri ini berjalan ke atas dan
kiriuntuk mencapai oesophagus dan kemudian berjalan turun sepanjang curvatura
minor gaster. Arteri gastrica sinistra mendarahi 1/3 bawah oesophagus dan bagian atas
kanan gaster.
Arteri gastrica dextra berasal dari arteri hepatica communis pada pinggir atas pylorus
dan berjalan ke kiri sepanjang curvatura minor. Arteri ini mendarahi bagian kanan
bawah gaster.
Arteri gastrica brevis berasal dari arteria lienalis pada hilum lienale dan berjalan ke
depan didalam ligamentum gastro splenicum untuk mendarahi fundus.
Arteri gastroomentalis sinistra berasal dari arteri splenica pada hilum lienale dan
berjalan kedepan di dalam ligamentum gastrolienale untuk mendarahi gaster
sepanjang bagian atas curvatura major.
Arteri gastroomentalis dextra berasal dari arteri gastro duodenalis yang merupakan
cabang arteri hepatica communis. Arteri ini berjalan ke kiri dan mendarahi gaster
sepanjang bawah curvatura major
b. Vena
Vena-vena ini mengalirkan darah kedalam sirkulasi portal. Vena gastrica sinistra dan
dextra bermuara langsung ke vena porta hepatis. Vena gastrica brevis dan vena
gastroomentalis sinistra bermuara kedalam venalienalis. Vena gastroomentalis dextra
bermuara kedalam vena mesentrica superior.2
5 | P a g e
c. Persarafan Gaster
Pleksus symphaticus coeliacus
N. Vagus sinistra et dextra2
Intenstinum Tenue (Usus Kecil)
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat
yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Lapisan
usus halus ; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar (M. sirkuler), lapisan
otot memanjang (M. Longitudinal) dan lapisan serosa (Sebelah Luar). Usus halus secara
mikroskopi dibagi dalam 3 bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Epitelnya terdiri dari
selapis torak dan sel goblet. Sel torak pada bagian apikalnya terdapat brush border/mikrovili
yang berguna untuk memperluas permukaan absorptif, juga mengandung enzim-enzim
pencernaan. Sel goblet ke arah distal makin banyak. Terdapat vili intestinal. Vili di
duodenum bentuknya lebar, di jejunum bundar seperti lidah dan pada ileum berbentuk jari.
Sepanjang membran mukosa terdapat glandula intestinalis tubulosa simpleks yang bermuara
diantara vili intestinalis. Pada dasar cryptus terdapat sel paneth, di bagian apikalnya
mengandung granula eosinofilia. Sel-sel cryptus berfungsi untuk menggantikan sel-sel epitel
permukaan yang rusak.3
Gambar no.3 Usus Halus
Duodenum merupakan saluran yang berbentuk huruf C dengan panjang hanya sekitar 25
cm, di mana ia akan menghubungkan gaster dengan jejunum. Duodenum terbagi menjadi
empat bagian, yaitu: pars superior, pars descendens, pars horizontalis, dan pars ascendens.
6 | P a g e
Pada pars descendens duodenum terdapat muara dari ductus choledochus dan ductus
pancreaticus, di mana keduanya bergabung untuk membentuk ampula hepatopancreatica
yang akan bermuara sebagai papilla duodeni major. Pada pars ascendens yang merupakan
bagian terakhir dari duodenum, ia akan berjalan ke atas dan ke kiri ke flexura
duodenojejunalis, di mana flexura ini difiksasi oleh ligamentum Treitz, yang melekat pada
crus dextrum diaphragma.3
Perdarahan dari duodenum berasal dari truncus coeliacus dan a.mesenterica superior.
Truncus coeliacus melalui a.gastroduodenalis superior dan cabangnya
a.pancreaticoduodenale memberikan darah kepada bagian duodenum yang proksimal dari
muara ductus choledochus. A.mesenterica superior, melalui cabangnya yaitu
a.pancreaticoduodenalis inferior memberikan darah kepada bagian duodenum yang terdapat
distal dari muara ductus choledochus.3
Jejunum dan ileum panjangnya sekitar 6 meter, dimana dua per lima bagian atas
merupakan jejunum. Masing-masing memiliki gambaran yang berbeda meskipun batas antara
keduanya tidak begitu jelas. Perdarahan jejunum dan ileum berasal dari cabang-cabang
a.mesenterica superior. Pembuluh-pembuluh ini beranastomosis satu dengan yang lain untuk
membentuk serangkaian arcade. Bagian paling bawah dari ileum juga diperdarahi oleh a
ileocolica.3
Intenstinum Crassum (Usus Besar atau Kolon)
Caecum adalah bagian pertama intestinum crassum yang akan beralih menjadi colon
ascendens. Hampir seluruh caecum diliputi oleh peritoneum, tetapi tidak memiliki
penggantungnya. Ketika ileum memasuki caecum, ia membentuk sebuah katup yang disebut
valva ileocaecalis dan mengantar ke ostium valvae ileocaecalis. Perdarahan caecum adalah
berasal dari a.ileocolica yang adalah cabang dari a.mesenterica superior.4
Appendix vermiformis merupakan organ sempit yang memiliki otot dan banyak jaringan
limfoid. Appendix vermiformis diliputi seluruhnya oleh peritoneum dan memiliki
penggantungnya yaitu mesenteriolum/mesoappendix. Perdarahan dari appendix vermiformis
adalah dari a.appendicularis, yang merupakan cabang dari aileocolica.4
Colon manusia dibagi menjadi empat bagian, colon ascendens, colon transversum, colon
descendens, dan colon sigmoideum. Colon ascendens adalah lanjutan dari caecum, lalu
berlanjut hingga sampai di permukaan inferior lobus hepatis dexter, dan berbelok ke kiri
membentuk flexura coli dextra dan berlanjut sebagai colon transversum. Colon transversum
menyilang rongga abdomen dan menempati region umbilikalis. Colon transversum berjalan
7 | P a g e
dari flexura coli dextra hingga ke flexura coli sinistra yang terdapat di bawah lien. Setelah
flexura coli sinistra, colon berubah nama menjadi colon descendens, karena berjalan ke
bawah hingga ke pinggir pelvis dan akan melanjutkan diri menjadi colon sigmoideum. Colon
sigmoideum berbentuk seperti huruf S, di mana ia menghubungkan colon descendens dengan
rektum. Keseluruhan colon diperdarahi oleh cabang-cabang yang berasal dari a.mesenterica
superior dan a.mesenterica inferior. Bagian akhir dari intestinum crassum adalah rektum dan
canalis analis atau anus.4
Gambar no.4 : Usus Besar
Fungsi usus besar, antara lain :
8 | P a g e
1. Usus besar mengabsorbsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan
mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mukus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormon pencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses, dimana :
Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi padatnya
adalah bakteri dan sisanya yang 2% sampai 3% adalah nitrogen, zat sisa organik dan
anorganik dari sekresi pencernaan, serta mukus dan lemak.
Fases juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat dan selulosa
yang tidak tercerna. Warna coklat berasal dari pigmen empedu, bau berasal dari kerja
bakteri.4
Proses Dasar Pencernaan
Awal dari pencernaan adalah masuknya makanan ke mulut, di teruskan ke oesophagus,
lambung, usus halus, usus besar hingga akhirnya di keluarkan dalam bentuk feses dan urin.
Fungsi dari sistem pencernaan ini adalah untuk memindahkan zat gizi atau neutrien, air,
elektrolit, dari makanan ke lingkungan internal tubuh. Proses pencernaan sendiri melibatkan
empat faktor penting yaitu motilitas atau gerakan, sekresi, digesti atau pencernaan serta
absorbs atau penyerapan.5
Motilitas
Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran
pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi
dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk
mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah
dinding saluran pencernaan melebar secara permanen. Dalam proses motilitas terjadi
dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan mencampur. Gerakan propulsif yaitu
gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat
ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat
kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan. Gerakan kedua
adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai fungsi yaitu mencampur makanan
dengan getah pencernaan dan memaksimalkan penyerapan pada usus. Yang berperan
9 | P a g e
dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot
polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar
saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan
lapisan longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler
mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi,
sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal
menyebabkan saluran memendek.5
Sekresi
Sejumlah getah pencernaan disekresikan atau dikeluarkan ke dalam lumen
saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin yang terlihat sepanjang rute, masing-masing
dengan produk sekrestorik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari
air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan,
seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sel-sel sekretorik mengekstrasi dari plasma
sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah yang penting untuk menghasilkan produk
sekretorik mereka. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energi, baik untuk
transport aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel (sebagian berdifusi secara pasif)
maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma. Sel-sel eksokrin
ini memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energi yang
diperlukan dalam proses sekresi. Sekresi tersebut dikeluarkan dalam lumen saluran
pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai. Dalam keadaan
normal sekresi pencernaan dirarbsorbsi kembali ke dalam suatu bentuk atau bentuk lain
untuk dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam
pencernaan.5
Pencernaan
Pencernaan mengacu pada proses penguraian makanan dari yangs struktunya
kompleks diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-
enzim yang diproduksi didalam sistem pencernaan. Manusia mengonsumsi tiga
kategori biokimiawi makanan kaya energi yakni karbohidrat, protein dan lemak.
Molekul-molekul besar tersebut tidak mampu menembus membran plasma utuh untuk
diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Proses pencernaan
menguraikan molekul-molekul makanan besar ini menjadi molekul nutrien yang lebih
kecil yang dapat diserap.6
Penyerapan
10 | P a g e
Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus.
Melalui proses penyerapan (arbsorbsi), satuan-satuan kecil yang dapat diserap yang
dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit,
dipindahkan dari lumen ke dalam darah atau limfe.6
Metabolisme Zat Nutrien
Proses Pencernaan Lemak (Lipid)
Secara singkat proses pencernaan lemak sudah dimulai dari mulut, yakni dengan
dikeluarkannya enzim lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil lemak ke dalam
komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki esofagus, lemak dalam bolus akan
dilembekkan dengan suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke lambung dan
dimulailah pencernaan yang sesungguhnya. Lambung akan menghasilkan lipase gastrik untuk
memecah lemak menjadi digliserid dan monogliserid. Setelah itu komponen lemak yang
tergabung dalam kimus (sudah tercampur enzim-enzim lambung) akan masuk ke duodenum,
menyebabkan stimulasi dinding usus untuk menghasilkan:5
1. Hormon sekretin dari sel S yang akan menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim
pankreas.
2. Pankreozimin,juga menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim pankreas, dan
3. Kolesistokinin dari sel CCK untuk stimulasi empedu menghasilkan cairan empedu.
Di duodenum, lipase usus dan lipase pankreas lebih jauh lagi memecah lemak menjadi
monogliserid agar dapat diabsorbsi usus, dalam hal ini lemak akan dibentuk menjadi asam
lemak bebas dan gliserol. Selain itu empedu yang distimulasi hormon CCK akan
menghasilkan garam empedu untuk kemudian berikatan dengan lemak membentuk misel.5
Misel akan digunakan untuk mengangkut asam lemak rantai panjang ke dinding usus
agar bisa diabsorbsi. Asam lemak rantai panjang selanjutnya akan diabsorbsi masuk ke sel
absorptif usus kemudian berubah bentuk menjadi trigliserida lalu bergabung atau
"diselubungi" protein membentuk kilomikron. Setelah itu ia akan keluar dari sel absorptif
secara eksositosis dan masuk ke lakteal menuju pembuluh limfe untuk beredar di sirkulasi
sistemik melewati duktus thoraksikus kemudian masuk vena subklavia kiri. Dalam waktu 10
menit pasca makan, setengah dari jumlah kilomikron di sirkulasi akan dibersihkan lipoprotein
lipase untuk dipecah menjadi asam lemak dan gliserol kemudian didistribusikan ke hepar dan
jaringan adiposa tubuh. Sementara itu garam empedu yang dihasilkan untuk membentuk
11 | P a g e
misel, usai digunakan akan diserap ileum kemudian dialirkan ke vena porta untuk di recycle
dan digunakan kembali (siklus enterohepatik).6
Proses Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan karbohidrat di mulai dari mulut. Makanan berkarbohidrat yang diperoleh
kemudian dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase. Amilase
menguraikan karbohidrat menjadi glukosa. Bila berada di dalam mulut cukup lama, sebagian
diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase di ludah bekerja paling baik pada pH
ludah yang bersifat netral.7
Pencernaan karbohidrat di dalam usus halus dilakukan oleh enzim-enzim disakarida
yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase.
Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida.7
Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel
usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi
monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan
secara pasif, tapi bisa konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien
konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.7
Sisa-sisa pencernaan yang tidak dapat dicerna seperti pati nonkarbohidrat atau serat
makanan dan sebagian kecil pati akan masuk ke dalam usus besar. Ini merupakan substrat
potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisme di dalam usus besar. Substrat potensial
lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang sudah dicernakan,
laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan
fruktan.7
Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida,
hidrogen, metan, dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam
asetat, asam propionat, dan asam butirat.7
Proses Pencernaan Protein
Pencernaan protein dimulai di lambung yaitu oleh bantuan enzim pepsin dan disekresi
dalam bentuk tidak aktif yaitu pepsinogen. Kondisi lambung yang asam akan mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin memecah protein menjadi polipeptida.
Pencernaan protein berlanjut di usus halus atau duodenum. Enzim-enzim pankreas yaitu
tripsin, kimotripsin, dan karbosipeptidase disekresi dalam bentuk tidak aktif. Enzim
enterokinase akan mengubah tripsinogen menjadi tripsin. Selanjutnya, tripsin akan mengubah
12 | P a g e
enzim-enzim lain ke bentuk aktif. Enzim-enzim tersebut akan mencerna polipeptida menjadi
peptide.8
Enzim brush border seperti karbosipeptidase, aminopeptidase, dan dipeptidase
memecah peptide dan dipeptida menjadi asam amino. Setiap harinya sekitar 50 g asam amino
harus diabsorpsi untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen positif yaitu sintesis protein
(nitrogen) melebihi kecepatan pemecahan dan pembuangannya. Keseimbangan nitrogen
negatif berarti pemecahan protein melebihi sintesisnya, hal ini terhadi pada waktu sakit,
misalnya infeksi atau luka bakar.8
Asam amino kemudian diabsorpsi ke dalam kapiler darah usus halus. Protein yang tidak
dapat terurai bersamaan dengan yang lainnya akan bercampur dengan air dan akan masuk ke
dalam kolon atau usus besar.8
Enzim-Enzim Pencernaan5
Mulut
1. Enzim ptialin
Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi
enzim ptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.
2. Enzim amilase
Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar
pankreas.
Kerja enzim amilase yaitu : Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung
atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul
kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan
molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.
Lambung
Enzim pencernaan di lambung adalah pepsin, renin dan lipase.
1. Enzim Pepsin
Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen.
Selanjutnya pepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja
enzim pepsin yaitu :
13 | P a g e
Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang
lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut
oleh darah.
2. Enzim Renin
Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin
untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering
disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat
dicerna.
3. Enzim Lipase
Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara
kerja enzim lipase yaitu :
Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks
yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening,
sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase
memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih
sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka
pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe). Enzim pencernaan
bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan
tidak ikut diproses.
Pankreas
Pankreas berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan (dalam bentuk getah
pancreas) yang nantinya akan dibawah ke duodenum melalui saluran pancreas.
1. Enzim tripsin
Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua
belas jari (duodenum). Fungsi mengubah protein menjadi polipeptida. Disekresikan
dalam bentuk inaktif (tripsinogen) dan diaktifkan dalam duodenum (tripsin).
2. Kemotripsin
14 | P a g e
Fungsi mengubah pepton menjad polipeptida. Inaktif (kemotripsinogen) dan aktif
(kemotripsin).
3. Amilase Pankreas
Fungsi mengubah pati menjadi maltose. Hampir sama dengan amylase di saliva.
4. Karboksi Peptidase
Fungsi mengubah peptide menjadi Asam amino.
5. Nuklease
Fungsi katalisa asam mukleat menjadi komponen nukleotida.
Hati
Meskipun hati tidak memegang peran yang begitu besar dalam system pencernaan, hati
menghasilkan empedu yang berguna dalam mencerna lemak. Cairan empedu dihasilkan oleh
hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan
biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal
dari rombakan sel darah merah (eritrosit) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk
membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak
menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi. Lemak yang
sudah berwujud emulsi ini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana lagi.7
Usus Halus
ENZIM FUNGSI
Enterokinase Mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin
Laktase Mengubah laktosa menjadi glukosa
Dipeptidase Mengubah pepton menjadi AA
Maltase Mengubah maltose menjadi glukosa
Disukarase Mengubah disakarida menjadi monosakarida
Peptidase Mengubah polipeptida menjadi AA
Sukrase Mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Lipase Mengubah tri-asilgliserol menjadi gliserol dan AA
Kesimpulan
15 | P a g e
Demam naik turun serta lemas dan mulut pahit yang dirasakan oleh perempuan berusia 22
tahun tersebut karena adanya gangguan pada sistem pencernaannya. Disini yang terganggu
adalah organ gaster dan intenstinum terutama pada bagian ileumnya. Selain itu juga karna
adanya gangguan pada enzim-enzim pencernaan yang berperan khusus enzim pencernaan
pada gaster dan intenstinum. Selain itu juga karena ada bakteri yang menyerang. Bakteri yang
berasal dari makanan pinggir jalan tersebut.
Daftar Pustaka
1. Wibowo DS, Paryana W. Anatomi tubuh manusia. Bandung : Graha Ilmu ; 2007.
2. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran : Sistem digestivus. Edisi 6.
Jakarta : EGC ; 2006. h. 148 - 52.
3. Bloom, Fawctt. Buku ajar histologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2002.
4. Eroschenko VP. Atlas histologi dengan korelasi fungsional. Jakarta : EGC ; 2003. h.
215 - 22.
5. Sumardjo D. Pengantar kimia. Jakarta : EGC ; 2009. h. 20 - 4.
6. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Edisi 20. Jakarta : Penerbit Buku Indonesia EGC ;
2003. h. 281 - 95.
7. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 6. Jakarta : EGC ; 2009. h. 327 - 75.
8. Guyton, arthur C : Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit, ed 8.alih bahasa, Petrus
Adrianto. Jakarta: EGC; 2006.h.345-9
16 | P a g e