power point blok 9

23
Struktur serta Peran Hepar dan Lien pada Sistem Cerna Melda Erivhani 102012081- BP17 [email protected] PENDAHULUAN Sistem pencernaan berlangsung pada beberapa struktur tubuh manusia. Struktur tersebutlah yang berperan dalam proses mekanisme kerja pencernaan yang terjadi secara continue dari mulut hingga ke anus, sehingga satu struktur dengan struktur lainnya saling berhubungan dan memiliki fungsi yang saling melengkapi satu sama lain. 1 Dengan memahami struktur dan fungsi organ-organ yang berhubungan dengan pencernaan, beserta mekanisme yang terjadi didalamnya,pembaca diharapkan dapat memahami secara lebih dalam mengenai fungsi hepar pada sistem pencernaan. A. Struktur Makro dan Mikro Alat-alat intra abdomen terbagi dua oleh mesocolon transversum menjadi :

description

power point mahasiswa kedokteran mengenai sistem pencernaan tubuh manusia.

Transcript of power point blok 9

Page 1: power point blok 9

Struktur serta Peran Hepar dan Lien pada Sistem Cerna

Melda Erivhani

102012081- BP17

[email protected]

PENDAHULUAN

Sistem pencernaan berlangsung pada beberapa struktur tubuh manusia. Struktur

tersebutlah yang berperan dalam proses mekanisme kerja pencernaan yang terjadi secara

continue dari mulut hingga ke anus, sehingga satu struktur dengan struktur lainnya saling

berhubungan dan memiliki fungsi yang saling melengkapi satu sama lain. 1

Dengan memahami struktur dan fungsi organ-organ yang berhubungan dengan

pencernaan, beserta mekanisme yang terjadi didalamnya,pembaca diharapkan dapat memahami

secara lebih dalam mengenai fungsi hepar pada sistem pencernaan.

A. Struktur Makro dan Mikro

Alat-alat intra abdomen terbagi dua oleh mesocolon transversum menjadi :

1.Alat-alat supra mesocolica adalah alat-alat yang terletak antara diaphragma dan

mesocolon transversum, yang terdiri dari gaster, duodenum, pancreas, hepar,

vesica fellea, lien

2.Alat- alat infra mesocolica adalah alat- alat yang terletak di bawah mesocolon

transversum.Alat- alat yang terletak antara mesocolon transversum dan linea

terminalis pada panggul, yaitu:

a. intestinum tenuae (usus halus)

b. intestinum crassum (usus besar) 2,3,4

1. Hepar

Page 2: power point blok 9

Hepar menempati sebagian besar rongga abdomen kanan atas.Hepar ini sendiri dibedakan

menjadi dua lobus. yaitu lobus kanan dan kiri. Batas lobus kanan dan kiri adalah sebuah alur

berbentuk huruf H yang ditempati oleh lig. teres hepatis dan lig. venosum Arantii di sebelah

caudal, dan lig. falciforme hepatis di sebelah cranial.Secara anatomis dan fungsional batas lobus

kanan dan kiri sesuai bidang yang melalui alur yang dibentuk oleh kantung empedu dan v. cava

inferior (tidak terlihat dari luar).Lobus kanan terbagi menjadi lobus caudatus dan quadratus oleh

porta hepatis dan fossa sagitalis dextra.

Batas-batas hepar:

• Atas : diaphragma

• Kanan : perpotongan sela iga 4 dengan linea midclavicula, menuju ke bawah sampai iga

7 kanan

• Kiri : sela iga 5 dan rawan iga 6 sampai pertengahan garis para sternal - garis

midclavicular kiri.

• Bawah : sesuai tepi tajam hati ,sebagai garis dari kanan ± 1 cm di bawah arcus costa

sampai rawan iga 9 menuju kiri atas memotong linea mediana pada jarak pertengahan

processus xyphoideus-umbilicus berakhir pada batas ujung kiri atas.

Dari luar hepar terlihat sebagai berikut :

• Bagian yang berhubungan dengan diafragma = facies diaphragmatica.

• Bagian yang menghadap cavum abdomen = facies visceralis = facies inferior.

Facies Inferior Hepatis

Pada facies inferior hepatis dapat dijumpai alur berbentuk H, dengan deskripsi sebagai

berikut:alur melintang sesuai pintu masuk pembuluh darah dan saluran empedu ke dalam hepar

yaituporta hepatis. Di sebelah kanan terdapat alur besar = fossa sagitalis dextra, yang

ditempati v. cava inferior di sebelah atas dan vesica fellea di sebelah bawah depan.Bagian

anterior fossa sagitalis dextra disebut fossa vesica fellea sedangkan bagian posteriornya disebut

fossa vena cava.di sebelah kiri terdapat alur = fossa sagitalis sinistra, yang ditempati oleh : Lig.

Venosum Arantii di sebelah posterior, dan lig. Teres Hepatis di sebelah anterior.

Pada facies inferior hepatis, lobus sinister hepatis berbatasan dengan:

• Oesophagus, menimbulkan jejas = impressio oesophagea

2 | P a g e

Page 3: power point blok 9

lengkung curvatura minor yang masuk ke dalam bursa omentale yaitu

tuberomentale.

Sedangkan lobus dexter hepatis berbatasan dengan :

• duodenum dan pylorus, menimbulkan jejas = impressio duodenali

• colon, menimbulkan jejas = impressio colica

• kanan belakang berbatasan dengan ginjal, menimbulkan jejas : impressio renalis,

berbatasan dengan anak ginjal, menimbulkan jejas yang disebut impressio supra

renalis.

Facies diaphragmatica hepatis

Facies diaphragmatica hepatis berbatasan dengan permukaan bawah paru dan jantung, tentpat

berbatasan dengan jantung sedikit tertekan dan menimbulkan lekukan yang disebjut impressio

cardiaca

Fiksasi hepar

• Terutama dengan diaphragma dan V. cava inferior, lig. falciforme hepatis

(menghubungkan dinding depan abdomen dengan diaphragmai

• Dengan umbilicus (dinding depan )lig. teres hepatis yang berjalan pada tepi bebas

lig. falcifonne hepatis

• Lig. triangulare hepatis merupakan lipatan peritoneum pada kedua ujung kanan

dan kiri hepar, melekat juga pada diafragma, terletak pada pennukaan belakang

hati.o lig. triangulare kiri lebih tebal dan kuat, disebut appendix fibrosa hepatis

o lig. triangulare dexter perkembangannya kurang baik, jadi lebih tipis.

• Lipatan peritoneum yang melapisi hepar di facies diaphragmatica memisahkan diri

membentuk lig. coronarium hepatis.

Lembardepan jaringan ikat ini akan melanjutkan diri menjadi lig.falciforme

hepatis.

3 | P a g e

Page 4: power point blok 9

Lembarbelakang melanjutkan diri ke arah ginjal ikat ini di bawahnya

membatasi suatu kantung : recessus hepato renalis : recessus hepato reno

colica : fossa renalis dextra (Morison), kantung ini penting karena ikut

meradang yang disebabkan tertimbunnya cairan yang berasal dari perforasi

appendicitis/perforasi duodénum.

Pendarahan Hepar

• Pembuluh nadi

a. hepatica communis: merupakan cabang a.Coeliaca

a. hepatica propria:

• merupakan cabang a. hepatica communis

• berjalan dalam lig. hepatoduodenale (bersama-sama dengan V. porta

a.hepatica dextra dan sinistra: merupakan cabang A. hepatica propia

• Pembuluh balik

Menampung darah balik dari alat-alat tractus gastro intestinal melalui V. porta. V.

porta merupakan bagian dari pembuluh balik sistema portal yang mengumpulkan

darah dari alat-alat gastrointestinal untuk dialirkan ke hepar.

Getah Bening

• Permukaan atas hepar: melalui lig. falciforme hepatis disalurkan ke lig. sternale —>

getah bening sepanjang a. mammaria interna, berakhir pada ductus lymphaticus

dexter.

• Bagian dalam hepar: dialirkan sepanjang v. Hepatica —» v. cava inferior —»

menembus diaphragma —> nnll. mediastinales-anteriores —► ductus thoracicus

—» mengikuti V. porta —> nnll. pancreatico lienales—► nll. coeliacae

2. VESICA FELLEA

Letak: sesuai perpotongan batas lateral M. rectus abdomims dan arcus costae dextra. Batas-

batas.

• Depan : hepar dan dinding depan rongga perut.

Blakang: flexura coli dextra/colon transversum dan pars superior duodeni.

Vesica fellea diliputi peritoneum, kecuali bagian yang melekat pada hepar. Bagian-bagian:

4 | P a g e

Page 5: power point blok 9

• fundus vesica fellea

• corpus vesica fellea

• collum vesica fellea

Saluran empedu: ductus cysticus

Mukosa ductus-cysticus mempunyai lipatan berbentuk spiral = válvula spiralis Heisteri.

Ductus cysticus bersama-sama saluran empedu intrahepatal membentuk ductus choledochus.

Ductus choledochus berjalan dalam lig. hepatoduodenale bersama-sama v. porta dan a. hepática

propia.

Pendarahan : a.cystica dan v.cystica

3. LIEN

Lien terletak pada intra peritoneal, pada regio hypochondrica sinistra setinggi Iga 9,10, 11.

Sumbu panjang sesuai iga 10. Proyeksi pada dinding abdomen kira- kira 4 cm sebelah kiri garis

tengahsetinggi ujung processus spinosus vertebra Th 9 - Ll sampai linea axillaris media sinistra.

Bagian-bagian:

Facies diaphragmatica yang menghadap dinding perut serta berbatasan dengan

diafragma,tepi bawah paru kiri, dan sinus phrenico costalis

Faciesvisceralis yang menghadap rongga perut, berbatasan dengan:

• depan : fondus ventriculi.

• Belakang : ren sinister, flexura coli sinistra.

• Bawah : caudapancreas

• Atas : lig. phrenicolienale, lig. Gastrolienal

Fungsi lien:

• membersihkan darah

• reservoir darah

• alat reticulo endothelial yang di dalamnya terdapat jaringan limfoid yang berbeda

dengan jaringan jaringan limfoid lain karena lien berhubungan dengan aliran darah.

5 | P a g e

Page 6: power point blok 9

B. Proses dan Mekanisme Pencernaan

Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan berbagai kelenjar aksesoris

yang mensekresikan getah pencernaan ke dalam saluran itu melalui duktus (saluran). Peristalsis,

gelombang kontraksi berirama oleh otot polos pada dinding saluran pencernaan, akan mendorong

makanan di sepanjang saluran tersebut. Pada beberapa persambungan antara segmen-segmen

terspesialisasi (khusus) pada pipa pencernaan, lapisan otot dimodifikasi menjadi katup berbentuk

cincin yang disebut sfingter (sphincter), yang menutup pipa pencernaan tersebut seperti tali

pengikat, dan mengatur aliran materi di antara ruangan-ruangan dalam saluran itu.

Kelenjar aksesoris sistem pencernaan mamalia adalah tiga pasang kelenjar ludah(salivary

gland), pankreas, hati(liver), dan organ penyimpanannya, kantung empedu (galibladder).

Empat proses pencernaan dasar adalah motilitas, sekresi, pencernaan, dan penyerapan. Aktivitas

pencernaan diatur secara cermat oleh mekanisme-mekanisme hormon dan saraf otonom (baik

intrinsik maupun ekstrinsik) yang sinergistik. Pengaturan ini untuk memastikan bahwa makanan

yang masuk disajikan secara maksimal pada tubuh untuk digunakan sebagai bahan baku atau

untuk menghasilkan energi. Saluran pencernaan terdiri dan suatu saluran kontinu yang berjalan

dari mulut sampai anus, dengan modifikasi lokal yang mencerminkan spesialisasi regional untuk

menjalankan fungsi pencernaan. Lumen saluran pencernaan berhubungan langsung dengan

lingkungan eksternal, sehingga isinya secara teknis berada di luar tubuh, susunan semacam ini

memungkinkan tubuh mencerna makanan tanpa mencerna dirinya sendiri. 1,5,6

Mulut, Faring, dan Esofagus

Makanan memasuki sistem pencernaan melalui mulut, tempat makanan dikunyah dan

dicampur dengan air liur untuk mempermudah proses menelan. Enzim liur, amilase, memulai

pencernaan polisakarida, suatu proses yang berlanjut di lambung setelah makanan ditelan sampai

amilase akhirnya diinaktifkan oleh getah lambung yang asam. Dibandingkan dengan fungsi

pencernaannya yang sekedarnya, air liur lebih penting untuk mempermudah kita berbicara dan

berperan kunci dalam kesehatan gigi. Sekresi air liur dikontrol oleh pusat saliva di medula,

diperantarai oleh persarafan otonom ke kelenjar liur.

Setelah dikunyah, bolus makanan didorong oleh lidah ke bagian belakang tenggorokan, yang

memicu refleks menelan. Pusat menelan di medula mengkoordinasikan sekelompok aktivitas

6 | P a g e

Page 7: power point blok 9

yang menyebabkan penutupan saluran pemapasan dan terdorongnya makanan melalui faring dan

esofagus ke dalam lambung.

Sekresi esofagus, mukus, bersifat protektif. Di mulut, faring, dan esofagus tidak terjadi

penyerapan zat gizi. 5

Rongga Mulut

Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut. Selama pengunyahan,

geligi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat, dan menggerus makanan, yang

membuat makanan tersebut lebih mudah ditelan dan meningkatkan luas permukaannya.

Kehadiran makanan dalam rongga mulut (oralcavity) akan memicu refleks saraf yang menyebab-

kan kelenjar ludah mengeluarkan ludah melalui duktus (saluran) ke rongga mulut. Bahkan

sebelum makanan sesungguhnya berada dalam mulut, ludah bisa dihasilkan sebagai antisipasi

karena adanya hubungan yang telah diketahui antara makan dan waktu dalam satu hari, aroma

masakan, atau rangsangan lain. Pada manusia, lebih dari satu liter ludah disekresikan ke dalam

rongga mulut setiap hari. Terlarut dalam ludah adalah glikoprotein licin (kompleks karbohidrat-

protein) yang disebu musin, yang melindungi lapisan lunak rongga mulut dari rusakan akibat

gesekan dan melumasi makanan supaya lebih mudah ditelan. Ludah mengandung buffer (dapar

atau penyaringan) yang membantu mencegah pembusukan geligi dengan menetralkan asam

dalam mulut. Zat antibakteri dalam ludah juga akan membunuh banyak bakteri yang memasuki

mulut melalui makanan.

Yang terakhir, pencernaan karbohidrat, sumber energi utama tubuh, dimulai dalam rongga

mulut. Ludah mengandung amilase ludah (salivary amylase), enzim pencernaan yang me-

hidrolisis pati (polimer glukosa dari tumbuhan) dan glikoj (polimer glukosa dari hewan). Produk

utama dari pencen oleh enzim ini adalah polisakarida yang lebih kecil dan disal maltosa.

Lidah akan mengecap makanan, memanipulasinya sel; pengunyahan, dan membantu

membentuk makanan menjadi sebuah bola yang disebut bolus. Selama penelanan, lidah

mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya ke dalam faring.1

Fa r ing

Daerah yang kita sebut kerongkongan adalah faring (pharynx), persimpangan yang

menuju ke esofagus dan trakea. Ketika kita menelan, bagian atas batang tenggorokan akan

bergerak ke atas sehingga lubang pembukaannya, glotis, tertutup oleh penutup dari tulang rawan,

yaitu epiglotis. Anda dapat melihat pergerakan ini dalam naik turunnya jakun selama penelanan.

7 | P a g e

Page 8: power point blok 9

Penutupan lubang batang tenggorokan akan melindungi sistem respirasi terhadap masuknya

makanan atau cairan selama penelanan. Mekanisme penelanan secara normal akan menjamin

bahwa bolus akan dipandu ke dalam jalan masuk esofagus.1

Esofagus

Esofagus mengalirkan makanan dari faring turun ke lambung. Peristalsis akan

mendorong bolus sepanjang esofagus yang sempit. Otot pada bagian paling atas esofagus adalah

otot lurik (otot sadar). Dengan demikian, undakan penelanan dimulai secara sadar, tetapi

kemudian gelombang kontraksi tak sadar oleh otot polos pada sisa esofagus selanjutnya akan

menggantikannya. Amilase ludah terus meng-hidrolisis pati dan glikogen sementara bolus

makanan lewat melalui esofagus. 1

Lambung

Lambung, suatu struktur berbentuk seperti kantung yang terletak antara esofagus dan

usus halus, menyimpan makanan yang masuk dalam waktu yang bervariasi sampai usus halus

siap mengolahnya lebih lanjut untuk kemudian diserap. Empat aspek pada motilitas lambung

adalah pengisian, penyimpanan, pencampuran, dan pengosongan lambung. Pengisian lambung

dipermudah oleh relaksasi reseptif otot lambung yang diperantarai oleh saraf vagus.

Penyimpanan makanan di lambung berlangsung di daerah korpus, tempat kontraksi peristaltik

yang sedemikian lemah untuk mencampur makanan karena tipisnya lapisan otot. Pencampuran

makanan berlangsung di antrum yang berotot tebal akibat kontraksi peristaltik yang kuat.

Pengosongan lambung dipengaruhi oleh faktor-faktor di lambung maupun duodenum.

Peningkatan volume dan fluiditas kimus dalam lambung cenderung mempercepat pengosongan

isi lambung. Faktor duodenum, yaitu faktor dominan yang mengontrol pengosongan lambung,

cenderung pengosongan isi lambung sampai duodenum siap untuk menerima dan mengolah

kimus. Faktor-faktor spesifik di duodenum yang menunda pengosongan lambung dengan

menghambat aktivitas peristaltik lambung adalah lemak, asam, hipertonisitas, dan peregangan.

Pencernaan karbohidrat berlanjut di korpus lambung di bawah pengaruh amilase liur yang ikut

tertelan: pencernaan protein dimulai di antrum lambung, tempat peristaltik yang kuat mencampur

aduk makanan dengan getah lambung. Campuran makanan dan getah lambung tersebut berupa

cairan kental yang disebut kimus. Sekresi lambung kedalam lumen lambung mencakup (1) HC1,

yang mengaktifkan pepsinogen, menyebabkan denaturasi protein, dan mematikan bakteri; (2)

8 | P a g e

Page 9: power point blok 9

pepsinogen, yang jika telah diaktifkan, memulai pencernaan protein; (3) mukus, yang

membentuk lapisan pelindung untuk membantu sawar mukosa lambung, sehingga lambung

mampu menampung isi lumennya yang "keras" tanpa ia sendiri ikut tercerna; dan (4) faktor

intrinsik, yang berperan penting dalam penyerapan vitamin B12,suatu konstituen esensial untuk

membentuk sel darah merah. Lambung juga mengeluarkan hormon gastrin kedalam darah, yang

berperan dominan dalam mengatur sekresi lambung. Histamin, suatu stimulan lambung yang

kuat dan secara normal tidak disekresikan, dilepaskan kedalam lambung sewaktu terjadi

pembentukan ulkus.

Baik motilitas maupun sekresi lambung berada di bawah mekanisme kontrol yang kompleks,

yang melibatkan tidak saja gastrin tetapi juga respons vagus dan saraf intrinsik serta hormon

enterogastron (sekretin, kolesistokinin, dan gastric inhibitory peptidé) yang disekresikan oleh

mukosa usus halus. Pengaturan lambung ditujukan untuk menyeimbangkan aktivitas lambung

dengan kemampuan usus halus dalam mengatasi datangnya isi lambung yang asam dan penuh-

lemak. Di lambung tidak terjadi penyerapan zat gizi apapun. 1,5

Sekresi Pankreas dan Empedu

Baik sekresi pankreas eksokrin maupun empedu dari hati masuk ke lumen duodenum.

Sekresi pankreas terdiri dari (1)enzim-enzim pencernaan poten dari sel-sel asinus, yang

mencerna ketiga golongan makanan, dan (2) larutan NaHC03 encer dari sel-sel duktus, yang

menetralkan cairan asam yang datang dari lambung. Netralisasi ini penting untuk melindungi

duodenum dari kerusakan oleh asam dan agar enzim-enzim pankreas, yang akan menjadi inaktif

bila ada asam, melaksanakan tugas pencernaan mereka. Sekresi pankreas terutama berada di

bawah kontrol hormon, yang mencocokkan komposisi getah pankreas dengan kebutuhan di

lumen duodenum.

Hati, organ metabolik terbesar dan terpenting di tubuh, melaksanakan bermacam fungsi.

Kontribusinya untuk pencernaan adalah sekresi empedu, yang mengandung garam-garam

empedu. Garam empedu membantu pencernaan lemak melalui efek deterjen mereka dan mem-

permudah penyerapan lemak melalui pembentukan misel yang larut air yang dapat mengangkut

produk pencernaan lemak ke tempat penyerapan. Di antara waktu makan, empedu disimpan dan

dipekatkan di kandung empedu, yang selama pencernaan makanan dirangsang secara hormonal

untuk berkontraksi dan mengalirkan empedu ke duodenum. Setelah berpartisipasi dalam

pencernaan dan penyerapan lemak, garam-garam empedu direabsorpsi dan dikembalikan melalui

9 | P a g e

Page 10: power point blok 9

sistem porta hepatis ke hati, mereka tidak saja disekresi kembali, tetapi juga berfungsi sebagai

koleretik kuat untuk merangsang sekresi lebih banyak empedu. Empedu juga mengandung

bilirubin, suatu hasil penguraian (degradasi) hemoglobin, yang merupakan produk ekskretorik

utama dalam feses. 1,5

Usus Halus

Usushalus adalah tempat utama pencernaan dan penye-sapan. Segmentasi, motilitas usus

halus yang utama, secara meratamencampur makanan dengan getah pankreas, empedu, dan usus

halus untuk mempermudah pencernaan; motilitas tersebut juga memajankan produk pencernaan

ke permukaan absorptif. Di antara waktu makan, terjadi kompleks mnfintas migratif yang

menyapu lumen menjadi bersih.

Getah yang dikeluarkan oleh usus halus tidak mengandung enzim pencernaan apapun. Enzim-

enzim yang disintesis oleh usus halus bekerja secara intrasel di dalam membran brush border sel

epitel. Enzim-enzim ini menyelesaikan pencernaan karbohidrat dan protein sebelum kedua jenis

zat gizi tersebutmasuk ke dalam darah. Proses penyerapan Na+ yang bergantung pada energi

menghasilkan gaya yang mendorong penyerapan Cl-, air, glukosa, dan asam amino. Pencernaan

lemak seluruhnya dilaksanakan di lumen usus halus oleh lipase pankreas. Karena tidak larut air,

produk-produk pencernaan lemak harus menjalani serangkaian transformasi yang

memungkinkan mereka diserap secara pasif dan akhirnya masuk ke limfe. Usus halus menyerap

hampir semua yang disajikan kepadanya, dari makanan yang masuk ke sekresi pencernaan

sampai sel-sel epitel yang terlepas. Hanya sejumlah kecil cairan dan residu makanan yang tidak

dapat dicerna yang mengalir ke usus besar.

Lapisan dalam usus halus memiliki adaptasi tinggi terhadap fungsi pencernaan dan

penyerapan. Lapisan ini membentuk lipatan-lipatan yang mengandung banyak tonjolan

berbentuk jari, vilus, yang juga dilengkapi oleh sejumlah besar tonjolan berbentuk rambut yang

lebih halus, mikrovilus. Secara keseluruhan, modifikasi-modifikasi permukaan ini sangat

meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk menyimpan enzim-enzim dan untuk

melaksanakan penyerapan aktif dan pasif. Lapisan dalam yang luar biasa ini diganti setiap sekitar

tiga hari untuk memastikan adanya sel-sel epitel yang sehat dan fungsional walaupun kondisi di

dalam lumen sangat "keras".5,6

10 | P a g e

Page 11: power point blok 9

Usus Besar

Kolon terutama berfungsi untuk memekatkan dan menyimpan residu makanan yang tidak

dicerna dan produk sisa empedu sampai mereka dapat dieliminasi dari tubuh sebagai feses. Di

kolon tidak terjadi sekresi enzim pencernaan atau penyerapan zat gizi; pencernaan dan

penyerapan semua zat gizi sudah selesai di usus halus. Kontraksi haustra secara lambat

mengaduk-aduk isi kolon maju-mundur untuk menyelesaikan penyerapan sisa cairan atau

elektrolit. Gerakan massa terjadi beberapa kali sehari, biasanya setelah makan, yang mendorong

feses dalam jarak jauh. Datangnya feses ke dalam rektum memicu refleks defekasi, yang dapat

secara sengaja dihentikan dengan kontraksi sfingter anus eksternus apabila saat untuk

mengeluarkan feses tidak memungkinkan. Sekresi mukus yang bersifat basa dari usus besar

terutama berfungsi sebagai pelindung alamiah. 5,6

C. Enzim-Enzim Pencernaan

Pencernaan Karbohidrat

Pencernaan karbohidrat, yaitu pati dan glikogen, dimulai oleh amilase ludah dalam

rongga mulut yang terus berlanjut dalam usus halus. Amilase pankreas menghidrolisis pati,

glikogen, dan polisakarida yang lebih kecil menjadi disakarida, termasuk maltosa. Enzim maltase

menyempurnakan dan menyelesaikan pencernaan maltosa dan memecahnya menjadi dua

molekul glukosa, suatu gula sederhana. Maltase merupakan salah satu anggota keluarga

disakaridase, dan masing-masing enzim adalah spesifik untuk menghidrolisis disakarida yang

berbeda. Sukrase, misalnya, menghidrolisis sukrosa, dan laktase mencerna laktosa. (Secara

umum, orang dewasa memiliki enzim laktase yang lebih rendah dan dengan demikian

kemampuan orang dewasa lebih rendah untuk mencerna laktosa dibandingkan dengan anak-

anak.) Disakaridase itu dibuat dan berada dalam membran dan matriks ekstraseluler yang

menutupi epitelium usus halus, yang juga merupakan tempat penyerapan gula. Dengan demikian,

tahapan akhir dalam pencernaan karbohidrat tahapan yang menghasilkan monomer yang kaya

energi terjadi di mana monomer-monomer ini sesungguhnya diserap ke dalam darah. 1,5

11 | P a g e

Page 12: power point blok 9

Pencernaan Protein

Pencernaan protein dalam usus halus melibatkan penyelesaian pekerjaan yang dimulai

oleh pepsin dalam lambung. Enzim dalam duodenum membongkar polipeptida menjadi

komponen asam aminonya atau menjadi peptida kecil (fragmen yang panjangnya hanya dua atau

tiga asam amino). Tripsin dan kimotripsin bersifat spesifik untuk ikatan peptida yang berdekatan

dengan asam amino tertentu, dan dengan demikian, seperti pepsin, memutuskan polipeptida

besar menjadi rantai-rantai yang lebih pendek. Karboksipeptidase akan memecah asam amino

satu per satu, yang dimulai pada ujung polipeptida yang memiliki gugus karboksil yang bebas.

Aminopeptidase bekerja dalam arah sebaliknya. Baik aminopeptidase atau karboksipeptidase

sendiri dapat menyempurnakan pencernaan protein. Akan tetapi, kerjasama di antara enzim-

enzim tersebut, serta tripsin dan kimotripsin yang menyerang bagian dalam protein akan sangat

mempercepat hidrolisis protein. Enzim lainnya yang disebut dipeptidase, yang melekat pada

dinding usus, selanjutnya akan mempercepat pencernaan dengan cara memecah peptida-peptida

kecil.

Banyak di antara enzim pencerna protein, seperti aminopeptidase, disekresi oleh epitelium usus

halus. Sebaliknya, tripsin, kimotripsin, dan karboksipeptidase disekresikan dalam bentuk inaktif

oleh pankreas. Enzim usus halus lainnya yang disebut enteropeptidase secara langsung atau tidak

langsung memicu aktivasi enzim-enzim ini di dalam lumen usus halus. 1,5

Pencernaan Asam Nukleat

Pencernaan asam nukleat melibatkan serangan hidrolitik yang mirip dengan yang terjadi

pada protein. Sekelompok enzim yang disebut nuklease menghidrolisis DNA dan RNA dalam

makanan menjadi nukleotida komponennya. Enzim hidrolitik lainnya kemudian akan merombak

nukleotida menjadi nukleosida, basa nitrogen, gula, dan fosfat. 1,5

Pencernaan Lemak

Hampir semua lemak dalam suatu hidangan mencapai usus halus dalam kondisi

sepenuhnya belum tercerna. Hidrolisis lemak adalah permasalahan khusus, karena molekul

lemak tidak larut dalam air. Garam empedu dari kantung empedu yang disekresikan ke dalam

lapisan duodenum akan melapisi droplet-droplet lemak yang sangat kecil dan mencegahnya agar

tidak menyatu, suatu proses yang disebut emulsifikasi. Karena droplet itu kecil, maka luas

permukaan lemak yang besar menjadi terpapar ke lipase, enzim yang menghidrolisis molekul

12 | P a g e

Page 13: power point blok 9

lemak. Dengan demikian, makromolekul dari makanan secara sempurna dihidrolisis menjadi

monomer komponen penyusunnya ketika peristalsis menggerakkan campuran kim dan getah

pencernaan di sepanjang usus halus. Sebagian besar pencernaan diselesaikan lebih awal dalam

perjalanan ini, sementara kim masih berada di dalam duodenum. Daerah dalam usus halus

sisanya, jejunum dan ileum, terutama berfungsi dalam penyerapan nutrien dan air. 1,5

Penyerapan Nutrien

Untuk memasuki tubuh, nutrien yang terakumulasi dalam lumen ketika makanan dicerna

harus melewati atau menembus dinding saluran pencernaan. Nutrien dalam jumlah terbatas di-

serap dalam lambung dan usus besar, tetapi sebagian besar penyerapan terjadi dalam usus halus.

Dinding usus halus memiliki luas permukaan yang sangat besar, sekitar 300 m2, secara kasar

seukuran lapangan tenis. Lipatan sirkuler besar dalam lapis; itu mengandung penjuluran mirip

jari yang disebut vili dan masing-masing sel epitelium vili itu memiliki banyak penjuluran

mikroskopis yang disebut mikrovili, yang menjulu ke lumen usus. Permukaan mikrovili yang

sangat besar merupakan suatu adaptasi yang sangat cocok dengan tugas penyerapan nutrien

Yang menembus inti masing-masing vili adalah suatu anyaman pembuluh darah

mikroskopis (kapiler) dan sebuah pembuluh kecil sistem limfatik yang disebut lakteal. (Selain

sistem sirkulasinya yang membawa darah, vertebrata mempunyai sistem pembuluh tambahan-

sistem limfatik-yang membawa cairan jernih yang disebut limfa (getah bening). Nutrien diserap

melewati epitelium usus halus dan kemudian melewati epitelium uniseluler pada kapiler atau

lakteal. Dengan demikian, hanya dua lapisan tunggal sel epitelium yang memisahkan nutrien

dalam lumen usus dari aliran darah. Pada beberapa kasus, transpor nutrien melewati sel-sel

epitelium bersifat pasif. Gula sederhana fruktosa, misalnya, sebenaryu diserap oleh difusi

menuruni gradien konsentrasinya dari lumen usus halus ke dalam sel epitelium, kemudian keluar

dari sel epitelium ke dalam kapiler. Nutrien lain, termasuk asam amino, peptida kecil, vitamin,

glukosa, dan beberapa macam gula sederhana lainnya, dipompa melawan gradien konsentrasi

melalui membran epitelium.

Asam amino dan gula lewat melalui epitelium, memasuki kapiler, dan dibawa menjauhi

usus halus oleh aliran darah. Setelah gliserol dan asam lemak diserap oleh sel epitelium,

keduanya kemudian digabungkan kembali di dalam sel itu untuk membentuk lemak lagi. Lemak

itu kemudian dicampur dengan kolesterol dan dilapisi dengan protein khusus, membentuk

globula kecil yang disebut kilomikron (chylomicron), yang sebagian besar di antaranya diangkut

13 | P a g e

Page 14: power point blok 9

melalui eksositosis keluar dari sel epitelium dan masuk ke dalam lakteal. Lakteal akan menyatu

dengan pembuluh sistem limfatik yang lebih besar. Limfa yang mengandung kilomikron,

akhirnya dialirkan dari sistem limfatik ke dalam vena besar yang mengembalikan darah ke

jantung.

Berlawanan dengan lakteal, kapiler dan vena yang mengalirkan nutrien menjauhi vili

semuanya akan menyatu ke dalam sebuah saluran sirkulasi tunggal, pembuluh portal hati (hepatic

portal vessel), yang secara langsung menuju ke hati. Laju aliran dalam pembuluh besar ini,

sekitar 1 liter per menit, menjamin bahwa hati, yang memiliki kemampuan metabolik untuk

mengubah berbagai molekul organik menjadi bentuk lain, memiliki akses pertama ke asam

amino dan gula yang diserap setelah makanan dicerna. Darah yang meninggalkan hati bisa

memiliki keseimbangan dalam hal nutrien-nutrien tersebut yang sangat berbeda dengan darah

yang masuk melalui pembuluh portal hati. Sebagai contoh, hati memainkan peranan penting

dalam pengaturan kadar molekul bahan bakar glukosa di dalam darah. Darah yang keluar

meninggalkan hati umumnya memiliki konsentrasi glukosa yang sangat mendekati 0,1%,

terlepas dari kandungan karbohidrat makanan yang dimakan. Dari hati, darah akan mengalir ke

jantung, yang akan memompakan darah dan nutrien yang dikandungnya ke seluruh bagian

tubuh.5,6

Kesimpulan

Hati mempunyai peran penting dalam metabolik tubuh termasuk dalam sistem pencernaan

sedangkan sistem pembuluh limfatik akan bergabung dengan lakteal dalam proses transportasi

nutrien.

14 | P a g e

Page 15: power point blok 9

Daftar Pustaka

1. Campbell NA, Recee JB, Mitchell LG. Manalu W,alih bahasa. Biologi. Edisi 5. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC;2000.p.29-36

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC ; 2003.h.281-95

3. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta : Erlangga;2003.p.40-3

4. Fawcett DW. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta : EGC;2002.h.264-74

5. Sherwood L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta:EGC;2011.h.537-88

6. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta:EGC;2008.

15 | P a g e