Blok 6_Skenario 6

21
Struktur dan Mekanisme Sistem Saraf Pusat Tinjauan Pustaka Vincent Stephen M 102013263 C2 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta, Indonesia 1 Struktur dan Mekanisme Sistem Saraf Pusat

Transcript of Blok 6_Skenario 6

Struktur dan Mekanisme Sistem Saraf Pusat Tinjauan Pustaka

Struktur dan Mekanisme Sistem Saraf Pusat

Vincent Stephen M102013263 C2

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJakarta, Indonesia

Alamat korespondensi email: [email protected]

PENDAHULUANOtak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.PEMBAHASANStruktur Makroskopis HypothalamusTerletak di sisi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ke 3.1A. Struktur Bagian anterior hypothalamus adalah substansi kelabu yang menyelubungi kiasma optic, yang merupakan persilangan pada saraf optic. Bagian tengah hypothalamus terdiri dari infundibulum (batang) kelenjar hipofisis posterior tempat melekatnya kelenjar hipofisis.

B. Fungsi Hypothalamus berperan penting dalam pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi vegetative penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan, dan aktivitas seksual. Hypothalamus juga berperan sebagai pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan, dan kemarahan.. Hypothalamus memproduksi hormone yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormone kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan system endokrin.Hypocampus, si penyimpan memoriAdalah bagian dari struktur otak yang berada di bawah lobus temporal. Hypocampus termasuk dalam system limbic. Fungsi hypocampus adalah membentuk, memilih, dan menyimpan memori; terlibat dalam orientasi spasial (ruang) serta terlibat juga dalam emosi.2Amygdale, sang pengatur emosiAdalah bagian dari otak yang bentuknya menyerupai biji almond. Amygdale terdiri atas susunan nuclei yang saling berkumpul. Amygdale masih termasuk dalam system limbic. Fungsinya mengatur emosi, kegelisahan, dan ketakutan.

Struktur Mikroskopis

Sistem Saraf PusatSistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Jaringan saraf dibagi menjadi dua bagian besar susunan saraf pusat (SSP) dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri dari otak serta medulla oblongata dan medulla spinalis, yaitu sebagai pusat pengintegrasi dan komunikasi tubuh. Sistem saraf tepi adalah semua cabang yang keluar dari otak serta medulla oblongata dan medulla spinalis, yaitu terdiri dari neuron dan akson yang terletak di luar SSP (nervus kranialis dari otak, nervus spinalis dari medulla spinalis, dan ganglia terkait).3,4OtakOtak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh mengkonsumsi 25% oksigen, dan menerima 1,55 curah jantung. Pertumbuhan embrionik dari sistem saraf pusat adalah :1. Sistem saraf primitif mulai terbentuk dalam minggu ketiga kehidupan embrionik.2. Penebalan, lempeng saraf, terlihat secara pada garis tengah bagian dorsal eksis embrio. Semua jaringan saraf berasal dari satu lempeng saraf ini.3. Lempeng saraf berinvaginasi untuk membentuk neural groove dan neural plate. Setelah minggu keempat kehamilan, tepi superior pada lipatan menyatu di bagian tengahnya untuk membentuk neural tube.4. Tabung saraf merupakan asal otak dan medulla spinalis. Lapisan sel pada sel tabung saraf membentuk ependim, substansi abu-abu, dan substansi putih. Sel-sel saraf pada kedua sisi tabung saraf berubah menjadi saraf, ganglia, dan sel-sel berkaitan, seperti yang terdapat pada medulla adrenal.5. Bagian kranial pada tabung saraf membentuk tiga pembesaran (vesikel) yang berdiferensiasi untuk membentuk otak; otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Otak depan (prosensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi, telensefalon dan diensefalon. Telensefalon merupakan awal hemisfer serebral atau cerebrum, dan basal ganglia, serta korpus striatum (substansi abu-abu) pada cerebrum. Diensefalon akan menjadi thalamus, hypothalamus, dan epithalamus. Otak tengah (mesensefalon) terus tumbuh, dan pada orang dewasa disebut sebagai otak tengah. Bagian ini terdiri dari pedunkulus, dan korpora quadrigemina. Otak belakang (rhombensefalon) terbagi menjadi dua subdivisi, metensefalon dan mielensefalon. Metensefalon berubah menjadi batang orak (pons) dan cerebellum. Mielensefalon akan berubah menjadi medulla oblongata. Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak dank anal sentral medulla spinalis.

Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari piameter, lapisan arachnoid, dan duramater.1. Piamater adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah untuk mensuplai jaringan saraf.2. Lapisan arachnoid terletak di bagian eksternal piamater dan mengandung sedikit pembuluh darah. Ruang subarachnoid memisahkan lapisan arachnoid dari piamater dan mengandung cairan serebrespinalis (LCS), pembuluh darah, serta jaringan penghubung seperti selaput yang mempertahankan posisi arachnoid terhadap piamater di bawahnya. Berkas kecil jaringan arachnoid, vili arachnoid menonjol ke dalam sinus vena duramater.

Gambar 1. Meningeshttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray769.png

3. Duramater, lapisan terluar, adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan, tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal luar pada duramater melekat di permukaan dalam cranium dan berperan sebagai periosteum dalam pada tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada duramater tertanam sampai ke dalam fisura otak dan terlipat kembali ke arahnya untuk membentuk bagian-bagian seperti : Falx cerebrum terletak dalam fisura longitudinal antar hemisfer serebral. Bagian ini melekat pada krista galli tulang etmoid. Falx cerebellum membentuk bagian pertengahan antar hemisfer serebelar. Tentorium cerebellum memisahkan cerebrum dari cerebellum. Sela diafragma memanjang di atas sela tursika, tulang yang membungkus kelenjar hipofisis.Pada beberapa regio, kedua lapisan ini dipisahkan oleh pembuluh darah besar, sinus vena yang mengalirkan darah keluar dari otak. Ruang subdural memisahkan duramater dari arachnoid pada regio kranial dan medulla spinalis. Ruang epidural adalah ruang potensial antara periosteal luar dan lapisan meningeal dalam pada duramater di regio medulla spinalis.CerebrumCerebrum tersusun dari dua hemisfer cerebral, yang membentuk bagian terbesar otak. Korteks cerebral terdiri dari enam lapisan sel dan serabut saraf. Ketebalan masing-masing lapisan berbeda di berbagai area cerebrum. Ventrikel I dan II (ventrikel lateral) terletak dalam hemisfer cerebral. Korpus callosum yang terdiri dari serabut termielinisasi menyatukan kedua hemisfer. Setiap hemisfer dibagi oleh fisura dan sulcus menjadi empat lobus (frontal, parietal, occipital, dan temporal) yang dinamakan sesuai dengan tulang tempatnya berada.5 Fisura longitudinal membagi cerebrum menjadi hemisfer kiri dan kanan. Fisura transversal memisahkan hemisfer cerebral dan cerebellum. Sulcus pusat (fisura Rolando) memisahkan lobus frontal dari lobus parietal. Sulcus lateral (fisura Sylvius) memisahkan lobus frontal dan temporal. Sulcus parieto-occipital memisahkan lobus parietal dan occipital.Permukaan hemisfer cerebral memiliki semacam konvolusi yang disebut girus. Fungsi girus meliputi (1) girus prasentral, pada setiap hemisfer terletak dalam lobus frontal tepat di depan fisura sentral. Girus ini mengandung neuron yang bertanggungjawab untuk aktivitas motorik volunter. (2) girus postsentral, terletak tepat di belakang fisura sentral, mengandung neuron yang terlibat dalam aktivitas sensorik.Area fungsional korteks cerebral meliputi1. Area motorik primer pada korteks. Area motorik primer terdapar dalam girus presentral. Di sini, neuron (piramidal) mengendalikan kontraksi volunter otot rangka. Aksonnya menjalar dalam traktus piramidal. Area pramotorik korteks terletak tepat di sisi anterior girus presentral. Neuron (ekstrapiramidal) mengendalikan aktivitas motorik yang terlatih dan berulang, seperti mengetik. Area Broca terletak di sisi anterior area premotorik pada tepi bawahnya. Area ini mungkin hanya terdapat pada satu hemisfer saja (biasanya sebelah kiri) dan dihubungkan dengan kemampuan wicara.2. Area sensorik primer terdapat dalam girus postsentral. Di sini, neuron menerima informasi sensorik umum yang berkaitan dengan nyeri, tekanan, suhum sentuhan, dan propriosepsi dari tubuh. Area visual primer terletak dalam lobus occipital dan menerima informasi dari retina mata. Area aduitori primer terletak pada tepi atas lobus temporal, menerima impuls saraf yang berkaitan dengan pendengaran. Area olfaktori primer terletak di permukaan medial lobus temporal, berkaitan dengan indera penciuman. Area pengecap primer (gustatory) terletak dalam lobus parietal dekat bagian inferior girus postsentral, terlibat dalam presepsi rasa.3. Area asosiasi telah dipetakan dalam sistem yang disebut sebagai klasifikasi Brodman. Area wicara Wernicke yang terletak dalam bagian superior lobus temporal, berkaitan dengan pengertian bahasa dan formulasi wicara. Bagian ini berhubungan dengan area wicara Broca.4. Traktus cerebral. Substansi putih cerebrum tersusun dari tiga jenis serabut : (1) traktus asosiasi panjang dan pendek, menghubungkan neuron-neuron pada hemisfer yang sama. (2) serabut komisura menghubungkan satu hemisfer ke area koresponden pada hemisfer lain, missal korpus callosum. (3) serabut proyeksi adalah bagian dari jalur asenden dan desenden yang keluar masuk neuron.5. Basal ganglia adalah kepulauan substansi abu-bau (neuron) yang terletak jauh di dalam substansi putih cerebrum.Gambar 2. Area Brodmann LateralGambar 3. Area Brodmann Medialhttp://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray726-Brodman.png http://en.wikipedia.org/wiki/File:Gray727-Brodman.png

Diensefalon berarti di antara otak, terletak di antara cerebrum dan otak tengah serta tersembunyi di balik hemisfer cerebral, kecuali pada sisi basal. Bagian ini terdiri dari seluruh struktur yang berada di sekitar ventrikel ketiga.1. Thalamus terdiri dari dua massa oval substansi abu-abu yang sebagian tertutup substansi putih. Masing-masing massa menonjol ke luar untuk membentuk sisi dinding ventrikel ke tiga. Banyak nukleus sensorik dan motorik penting yang terletak dalam thalamus, misalnya nukleus genikulasi, nukleus ventral, dan nukleus ventrolateral. Thalamus merupakan stasiun pemancar sensorik utama untuk serabut aferen dari medulla spinalis ke cerebrum. Akson merupakan neuron sensorik muncul dari sinaps tubuh bersama nuclei thalamus untuk mempersepsikan kesadaran akan sensasi. Serabut thalamus merentang dalam traktus talamokortikal ke area sensorik cerebrum untuk lokalisasi, diferensiasi, dan interpretasi sensasi yang lebih baik. Beberapa traktus eferen (motorik) yang keluar dari cerebrum juga bersinapsis dengan neuron thalamus.

2. Hypothalamus terletak di sisi inferior thalamus dan membentuk dasar serta bagian bawah sisi dinding ventrikel ketiga. Bagian anterior hypothalamus adalah substansi abu-abu yang menyelubungi chiasma opticus, yang merupakan persilangan antar saraf optik. Bagian tengah hypothalamus terdiri dari infundibulum (batang) kelenjar hipofisis. Hypothalamus berfungsi sebagai : Pengendalian aktivitas SSO yang melakukan fungsi vegetatif penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh, keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan, dan aktivitas seksual. Pusat otak untuk emosi seperti kesenangan, nyeri, kegembiraan, dan kemarahan. Memproduksi hormon yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormon kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi keseluruhan sistem endokrin.3. Epithalamus membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga. Suatu massa berukuran kecil, badan pineal yang memiliki fungsi endokrin, menjulur dari ujung posterior epithalamus.Sistem limbik terdiri dari sekelompok struktur dalam cerebrum dan diensefalon yang terlibat dalam aktivitas emosional dan terutama aktivitas perilaku tidak sadar. Girus cingulum, girus hipokampus, dan lobus piriformis merupakan bagian sistem limbik dalam korteks cerebral. Fornix dan area septum pada bagian frontal otak dekat bagian radiks bulbus olfaktori adalah bagian sub-kortikal dari sistem limbik. Bagian-bagian hypothalamus, badan mamilari, nukleus amigdaloid, dan beberapa nukleus thalamus anterior tertentu juga termasuk sistem limbik.7,8Otak tengah adalah bagian otak pendekdan terkontriksi yang menghubungkan pons dan cerebellum dengan cerebrum dan berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat reflex. Otak tengah, pons, dan medulla oblongata disebut batang otak. Corpora quadrigemina adalah empat tonjolan bulat yang disebut kolikuli yang menyusun langit-langit otak tengah. Dua kolikulus superior berkaitan dengan refleks visual. Dua kolikulus inferior berkaitan dengan refleks auditori.Pendunkulus cerebral adalah dua berkas serabut silindris yang terbentuk dari traktus asenden dan desenden untuk membentuk bagian dasar otak tengah. Otak tengah mengandung aquaductus Sylvius, yaitu saluran yang menghubungkan ventrikel ketiga dengan ventrikel keempat. Nuklei pada saraf kranial III, IV, dan sebagian saraf kranial V berada dalam otak tengah. Substansi nigra adalah area neuron yang berpigmen yang penting dalam fungsi motorik. Nukelus merah adalah massa neuron merah muda berbentuk oval berperan dalam tonus otot dan postur.Pons (berarti jembatan) hampir semuanya terdiri dari substansi putih. Pons menghubungkan medulla, yang panjang dengan berbagai bagian otak melalui pedunkulus cerebral. Pusart respitatorik terletak dalam pons serta mengatur frekuensi dan kedalaman pernafasan. Nuklei saraf kranial V, VI, dan VII terletak dalam pons, yang juga menerima informasi dari saraf kranial VIII.

CerebellumCerebellum terletak di sisi inferior pons dan merupakan bagian terbesar kedua dari otak. Cerebellum terdiri dari bagian sentral terkontriksi, vermis dan dua massa lateral, hemisfer sereberal. Seperti pada cerebrum, substansi abu-abu membentuk korteks di bagian permukaan, yang kemudian terdorong menjadi lipatan (folla) yang dipishkan oleh fisura. Potongan melintang pada cerebellum dengan substansi abu-abu di bagian luar dan substansi putih di bagian dalamnya terlihat seperti sebuah pohon dan disebut arbor vitae, yaitu pohon kehidupan.Cerebellum bertanggungjawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang dicetuskan di suatu tempat di SSP berlangsung dengan halus bukannya mendadak dan tidak terkoordinasi.Cerebellum juga berfungsi untuk mempertahankan postur. Bagian ini membantu mempertahankan ekuilibrium tubuh. Informasi sensorik dari telinga dalam dibawa ke lobus cerebellum.4,5Formatio retikularis atau sistem aktivasi reticular adalah jarring-jaring serabut saraf dan badan sel yang terbesar di keseluruhan di bagian medulla oblongata, pons, dan otak tengah. Sistem ini penting untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan serta kesadaran.Medulla oblongata dan medulla spinalisMedulla oblongata memiliki panjang sekitar 2,5 cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus memanjang. Bagian ini berakhir pada area foramen magnum tengkorak. Medulla anterior atau ventral terdiri dari tonjolan substansi putih disebut pyramid, yang merupakan lanjutan dari akson dan pedunkulus cerebral. Tepat di area superior medulla spinalis, fisura yang terletak di antara kedua piramida meonjol sedikit ke luat karena sekitar 85% serabut piramida bersilangan ke sisi lain medulla spinalis. Traktus piramidal (traktus kortikospinalis lateral) adaalah jalur motorik utama dari cerebrum ke medulla spinalis. Dekusasi terjadi di sisi kanan otak yang mengendalikan sisi kiri tubuh dan sebaliknya. Sisa 15% akson kemudian memanjang pada traktus kortikospinalis lateral dan bersilangan dalam medulla spinalis. Medulla dorsal atau posterior terdiri dari sebagian dari lanjutan traktus sensorik. Nuklei berperan sebagai pusat pemancar informasi yang dikirim ke pusat otak yang lebih tinggi atau ke cerebellum. Pusat medulla (vital) adalah nuklei yang berperan dalam pengendalian fungsi seperti frekuensi jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan dan muntah. Nuklei yang merupakan asal saraf kranial IX, X, XI, XII terletak dalam medulla.7,8Medulla spinalis adalah korda jaringan saraf yang terbungkus dalam columna vertebrae yang memanjang dari medulla oblongata sampai ke area vertebra lumbal pertama. Medulla spinalis berfungsi sebagai pengendalian berbagai aktivitas refleks dalam tubuh dan sebagai pentransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden. Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih. Walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya seukuran jari kelingking, panjang rata-rata 42 cm. Dua pelebaran, pelebaran lumbal dan pelebaran cervical, menandai sisi keluar saraf spinal besar dan mensuplai lengan dan tungkai. Tigapuluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramen invertebra. Korda berakhir di bagian bawah yang keluar sebelum ujung kedua mengarah ke bawah, disebut korda ekuina, muncul dari columna spinalis pada foramina invertebra lumbal dan sacral yang tepat. Konus medularis (terminalis) adalah ujung kaudal korda. Filum terminal adalah perpanjangan fibrosa piamater yang melekat pada konus medularis sampai ke columna vertebra. Meninges yang melapisi otak juga melapisi korda. Fisura median anterior (ventral) dalam dan fisura posterior (dorsal) yang lebih dangkal menjalar di sepanjang korda dan mambaginya menjadi bagian kanan dan kiri. Struktur internal medulla spinalis terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. Kanalis sentralis berukura kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu bentukny seperti huruf H. Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk, atau kolumna dan mengandung badan sel, dendrite asosiasi, dan neuron aferen, serta akson tidak termielinisasi. Tanduk abu-abu (conu) posterior (dorsal) adalah batang vertikal atas substansi abu-abu. Bagian ini mengandung badan sel yang menerima sinyal melalui saraf spinal dari neuron sensorik. Tanduk abu-abu (conu) anterior (ventral) adalah batang vertikal bawah. Bagian ini mengandung neuron motorik yang aksonnya mengirim impuls melalui saraf spinal ke otot dan kelenjar. Tanduk (conu) lateral adalah protrusi di antara conu posterior dan anterior pada area toraks dan lumbal sistem saraf perifer. Bagian ini mengandung badan sel neuron SSO. Komisura abu-abu menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalisSetiap saraf spinal memiliki satu radiks dorsal dan satu radiks ventral. Radiks dorsal terdiri dari kelompok-kelompok serabut sensorik yang memasuki korda. Radiks ventral adalah penghubung central dan membawa serabut motorik dari korda. Setiap radiks yang memasuki atau menginggalkan korda membentuk tujuh sampai sepuluh cabang radiks (rootlet). Radiks dorsal dan ventral pada setiap sisi segmen medulla spinalis menyatu untuk membentuk saraf spinal. Radiks dorsal ganglia adalah pelebaran radiks dorsal yang mengandung sel neuron sensorik.6Substansi putih korda, yang terdiri dari akson termielinisasi dibagi menjadi funikulus anterior, posterior, dan lateral. Dalam funikulus terdapat fasikulus atau traktus. Traktus diberi nama sesuai dengan lokasi, asal, dan tujuannya.1. Traktus sensorik atau asenden membawa informasi dari tubuh ke otak. Bagian penting traktus asenden meliputi : Fasikulus gracilis dan fasikulus cuneatus. Impuls dari sentuhan dan reseptor peraba masuk ke medulla spinalis melalui radiks dorsal (neuron I). Akson memasuki korda, berasenden untuk bersinapsis dengan nuklei gracilis dan cuneatus di medulla bagian bawah (neuron II). Akson menyilang ke sisi yang berlawanan dan bersinapsis dalam thalamus lateral (neuron III). Terminasinya berada pada aera somestetik korteks cerebral. Traktus ini menyampaikan informasi mengaenai sentuhan, tekanan, vibrasi, posisi tubuht dan gerakan sendi dari kulit, persendian, dan tendon otot. Traktus spinoserebelar ventral (anterior) (berpasangan). Impuls dari reseptor kinestetik (kesadaran akan posisi tubuh) pada otot dan tendon memasuki medulla spinalis melalui radiks dorsal (neuron I) dan bersinapsis dalam conu posterior (neuron II). Akson berasenden di sisi yang sama atau berlawanan dan berterminasi pada korteks cerebelar. Trakstus spinoserebelar ventral membawa informasi mengenai gerakan dan posisi keseluruhan anggota gerak. Traktus spinoserebelar dorsal (posterior). Impuls dari traktus spinoserebelar dorsal memiliki awal dan akhir yang sama dengan impuls dari traktus spinoserebelar ventral; walaupun demikian, akson pada neuron II dalam conu posterior berasenden di sisi yang sama menuju korteks cereberal. Traktus spinoserebelar dorsal membawa informasi mengenai propioresepsi bawah sadar (kesadaran akan posisi tubuh, keseimbangan, dan arah gerakan). Traktus spinothalamik ventral (anterior). Impuls dari reseptor taktill pada kulit masuk ke medulla spinalis melalui radiks dorsal (neuron I) dan bersinapsis dalam conu posterior di sisi yang sama (neuron II). Akson menyilang ke sisi yang berlawanan dan berasenden untuk bersinapsis dalam thalamus (neuron III). Akson berujung dalam area somestetik korteks cerebral. Traktus spinothalamik ventral membawa informasi mengenai sentuhan, suhu, dan nyeri.

2. Traktus motorik (desenden) membawa impuls motorik dari otak ke medulla spinalis dan saraf spinalis menuju tubuh. Fungsi traktus motorik yang penting meliputi : Traktus kortikospinal lateral (piramidal). Neuron I berasal dari area motorik korteks cerebral. Akson saraf berasenden ke medulla, tempat sebagian besar serabut berdekuasi dan terus memanjang sampai conu posterior untuk bersinapsis langsung atau melalui interneuron dengan neuron motorik bagian bawah (neuron II) dalam conu anterior. Akson berterminasi pada lempeng ujung motorik otot rangka. Traktus kortikospinal lateral menghantar impuls untuk koordinasi dan ketepatan gerakan volunter. Traktus kortikospinal (piramidal) ventral (anterior). Neuron I berasal dari sel piramidal pada area motorik korteks cerebral dan berdesenden sampai ke medulla spinalis. Di sini, akson menyilang ke sisi berlawanan tepat sebelum bersinapsis secara langsung maupun melalui interneuron dengan neuron II dalam conu anterior. Traktus kortikospinal ventrka memiliki fungsi yang sama dengan traktus kortikospinal lateral; traktus tersebut menghantar impuls untuk koordinasi dan ketepatan gerakan volunter. Traktus ekstrapiramidal. Serabut dalam sistem ini berasal dari pusat lain; misalnya nuklei motorik dalam korteks cerebral dan area subkortikal di otak. Traktus retikulospinal berasal dari formatioretikularis (neuron I) dan berujung (neuron II) pada sisi yang sama di neuron motorik bagian bawah dalam conu anterior medulla spinalis. Impuls memberikan semacan pengaruh fasilitasi pada ektensor tungkai dan fleksor lengan serta memberikan suatu pengaruh inhibisi yang berkaitan dengan postur dan tonus otot. Traktus vestibulospinal lateral berasal dari nukleus vestibular lateral dalam medulla (neuron I) dan berdesenden pada sisi yang sama untuk berujung (neuron II) dalam conu anterior medulla spinalis. Impuls mempertahankan tonus otot dalam aktivitas refleks. Traktus vestibulospinal medial berasal dari nukleus vestibular medial dalam medulla dan menyilang ke sisi yang berlawanan untuk berakhir pada conu anterior. Traktus ini tidak berdesenden ke bawah area cervical. Traktus ini berkaitan dengan pengendalian otot-otot kepala dan leher. Traktus rubospinal yang berasal dari nukleus merah otak tengah, traktus olivospinal yang berasal dari oliva inferior medulla, dan traktus tektospinal yang berasal dari bagian tektum otak tengah, juga termasuk jenis traktus ekstrapiramidal yang berhubungan dengan postur dan tonus otot.

Pengertian Neurotransmiter Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan bertepatan dengan datangnya potensial aksi. Neurotransmiter adalah bahan kimia endogen yang mengirimkan sinyal dari neuron ke sel target di sinaps . Neurotransmitter yang dikemas ke dalam vesikel sinaptik berkerumun di bawah membran di sisi presynaptic sinaps, dan dilepaskan ke dalam celah sinaptik, di mana mereka mengikat pada reseptor dimembran pada sisi postsynaptic dari sinaps. Pelepasan neurotransmiter biasanya mengikuti kedatangan sebuah potensial aksi pada sinapsis, tetapi juga dapat mengikuti potensi listrik dinilai. Rendahnya tingkat dasar rilis jugaterjadi tanpa stimulasi listrik

Cara Kerja Neurotransmiter Neurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskaninformasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor. Sifat neurotransmiteradalah sebagai berikut: Disintesis di neuron presinaps Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis.5

Gambar 2.3 Tahapan yang dialami neurotransmitter

VASKULARISASI OTAK Darah mengalir ke otak melalui dua arteri karotis dan dua arteri vertebralis.Arteri karotis interna, setelah memisahkan diri dari arteri karotis komunis, naik danmasuk ke rongga tengkorak melalui kanalis karotikus, berjalan dalam sinus kavernosus,mempercabangkan arteri untuk nervus optikus dan retina, akhirnya bercabang dua : arteri serebrianterior dan arteri serebri media.Arteri karotis intern memberikan vaskularisasi pada regio sentral dan lateralhemisfer.Arteri serebri anterior memberikan vaskularisasi pada korteks frontalis, parietalis bagian tengah, korpus kalosum dan nukleus kaudatus.Arteri serebri media memberikan vaskularisasi pada korteks lobus frontalis, parietalis dan temporalis.Sistem vertebral dibentuk oleh arteri vertebralis kanan dan kiri yang berpangkal di arterisubklavia, menuju dasar tengkorak melalui kanalis transversalis di kolumna vertebralisservikalis, masuk rongga kranium melalui foramen magnum, lalu mempercabangkan masing-masing sepasang arteri serebeli inferior. Pada batas medula oblongata dan pons, keduanya bersatu menjadi arteri basilaris dan setelah mengeluarkan 3 kelompok cabang arteri, pada tingkatmesensefalon, arteri basilaris berakhir sebagai sepasang cabang arteri serebri posterior. Arteri vertebralis memberikan vaskularisasi pada batang otak dan medula spinalisatas. Arteri basilaris memberikan vaskularisasi pada pons. Arteri serebri posterior memberikan vaskularisasi pada lobus temporalis,oksipitalis, sebagian kapsula interna, talamus, hipokampus, korpus genikulatum danmamilaria, pleksus koroid dan batang otak bagian atas2Pengertian Contusio CerebriSecara definisi Contusio Cerebri didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak akibat adanya kerusakan jaringan otak disertai perdarahan yang secara makroskopis tidak mengganggu jaringan. Contosio sendiri biasanya menimbulkan defisit neurologis jika mengenai daerah motorik atau sensorik otak., secara klinis didapatkan penderita pernah atau sedang tidak sadar selama lebih dari 15 menit atau didapatkan adanya kelainan neurologis akibat kerusakan jaringan otak. Pada pemerikasaan CT Scan didapatkan daerah hiperdens di jaringan otak, sedangkan istilah laserasi serebri menunjukkan bahwa terjadi robekan membran pia-arachnoid pada daerah yang mengalami contusio serebri yang gambaran pada CT Scan disebut Pulp brain

PenutupKesimpulanSistem saraf pusat adalah sistem dalam tubuh manusia yang sangat penting, karena dalam sistem ini manusia dapat hidup, melakukan aktivitas, hingga mengatur fungsi-fungsi tubuh. Dalam sistem saraf pusat terdapat bagian-bagian otak, medulla spinalis dan faktor-faktor yang mendukung kinerja dari organ tersebut. Cidera pada Sistem Saraf pusat ini dapat membahayakan keadaan seseorang, salah satunya adalah cidera Contusio Cerebri yang menyebabkan seseorang tak sadarkan diri.1Daftar pustaka1. Pearche E. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2000.h.275-94.1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2006.h.23-30, 262-5.1. Faiz O, Moffat D. At aglance anatomi. Jakarta: Erlangga; 2003.h.122-6.1. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi 5 Jilid 3. Jakarta: Erlangga; 2004.h.218-27.1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004.h.154-73.1. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta:EGC; 2002.h.227-323.1. Sherwood L. Fisilogi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta:EGC; 2001.h.104-6.1. Price SA, Wilson LM. Anatomi dan fisiologi sistem saraf. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2005.h.1007.

12