Makalah Blok 6 Mata

23
Tinjauan Pustaka Struktur, Fungsi, dan Mekanisme Kerja Mata Janetty Tjandra 102012109 D9 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara no.6 Jakarta 11510 Telepon : 021-5694 2061; Fax : 021-5631731 Abstrak Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya , yang dilakukan mata paling s ederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. M ata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual . Bola mata berdiameter ± 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar. Mata terdiri atas lapisan luar, tengah, dan dalam. Bagian- bagian dalam bola mata yang berperan dalam fungsi penglihatan sehari-hari antara lain kornea, sklera, pupil, iris, lensa mata, retina, saraf optik, dan bagian-bagian lainnya. Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Mata merupakan salah satu organ yang penting dan juga rumit dalam tubuh kita. Maka dari itu jika kita mengalami gangguan 1

Transcript of Makalah Blok 6 Mata

Page 1: Makalah Blok 6 Mata

Tinjauan Pustaka

Struktur, Fungsi, dan Mekanisme Kerja Mata

Janetty Tjandra

102012109

D9

[email protected]

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara no.6 Jakarta 11510

Telepon : 021-5694 2061; Fax : 021-5631731

Abstrak

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya, yang dilakukan mata paling sederhana tak

lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih

kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Bola mata berdiameter ± 2,5 cm di-

mana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada

bagian luar. Mata terdiri atas lapisan luar, tengah, dan dalam. Bagian-bagian dalam bola mata yang

berperan dalam fungsi penglihatan sehari-hari antara lain kornea, sklera, pupil, iris, lensa mata,

retina, saraf optik, dan bagian-bagian lainnya. Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang

sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke semua bagian ini memiliki

fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan

menjadikan mata mustahil dapat melihat. Mata merupakan salah satu organ yang penting dan juga

rumit dalam tubuh kita. Maka dari itu jika kita mengalami gangguan pada organ ini akan sangat

mengganggu kegiatan sehari-hari. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai struktur mata

secara makroskopik dan mikroskopik. Selain itu akan ada penjelasan mengenai mekanisme pengli-

hatan dan juga pemeriksaan visus serta faktor-faktor yang mempengaruhi berkurangnya pengli-

hatan.

Kata kunci : visual, kornea, sklera, iris, pupil, iris, retina, visus

Abstract

Eyes are part of visual organs to detect lights, simply to determine the surroundings whether are

light or dark. Eyes for more complex definition, used to translate visual code to our brains. Eyeball

± 2.5 cm in diameter in which 5/6 parts immersed in the eye socket, and only the sixth part of it is

1

Page 2: Makalah Blok 6 Mata

visible on the outside. Eye consists of the outer layer, middle, and inner. The parts inside the eyeball

which plays a role in everyday visual function include cornea, sclera, pupil, iris, lens, retina, optic

nerve and other parts. The human eye has a way of working that perfect auto, eyes formed with 40

different main elements to all of this section and has an important function in the process of looking

at the damage or absence of a functioning part of it will make impossible the eye can see. Eyes are

important to our body system. Thus if we experience a disruption in this organ will greatly disrupt

daily activities. In the discussion this time will discuss the structure of the macroscopic and micro-

scopic eye. On this paper there will be an explanation of the mechanics of vision and visual acuity

examination as well as the factors affecting the decreased vision.

Keyword : visual, cornea, sclera, iris, pupil, lens, retina, visus

Pendahuluan

Mata merupakan suatu struktur sferif berisi cairan yang mempunyai fungsi sebagai indera

penglihat. Mata terletak di dalam tulang orbita serta dilindungi oleh sejumlah struktur yaitu

kelopakmata/palpebra, alis mata, konjungtiva, dan alat-alat lakrimal (Aparatus lakrimalis). Organ

ini seringdigambarkan berbentuk seperti bola, namun pada kenyatannya mata berbentuk lonjong.

Mata memiliki struktur umum sebagai berikut:

- Sklera (bagian putih mata) merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif

kuat.

- Konjungtiva merupakan selaput tipis yang melapisi bagiandalam kelopak mata dan bagian

luar sklera.

- Kornea adalah struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari

iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.

- Pupil adalah daerah hitam di tengah-tengah iris.

- Iris merupakan jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea

dan didepan lensa berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara

merubah ukuran pupil.1

Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat

iris, selain member warna pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai

kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada

2

Page 3: Makalah Blok 6 Mata

di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan

cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Ketika ca-

haya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang

keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan se-

jauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan

struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan

retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari

berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.1

Struktur Makroskopis Mata

Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor, yang mengubah en-

ergi cahaya menjadi impuls saraf.2 Secara makroskopik, bola mata berdiameter ±2,5 cm dimana 5/6

bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian

anterior. Bagian anterior mata yang terlihat yaitu sclera (bagian putih mata), kornea, iris, dan pupil.

Selain itu terdapat pula struktur tambahan mata, di antaranya adalah alis,kelopak mata (palpebra)

yang dipisahkan oleh fissure palpebra, conjunctiva(membrane mukosa transparan), dan apparatus

lacrimalis (menjaga permukaan bolamata tetap lembab). Terdapat beberapa struktur aksesori pada

mata, yaitu antara lain:2

1. Orbita adalah lekukan tulang yang berisi bola mata. Hanya seperlima rongga orbita yang ter-

isi bola mata; sisa rongga berisi jaringan ikat dan adiposa, serta otot mata ekstrinsik yang be-

rasal dari orbita dan menginsersi bola mata.2 Ada dua lubang pada orbita mata, yaitu fora-

men optik berfungsi untuk lintasan saraf optik dan arteri optalmik, dan fisura orbital supe-

rior berfungsi untuk lintasan saraf dan arteri yang berkaitan dengan otot mata.

2. Tiga pasang otot mata (dua pasang otot rektus dan satu pasang otot oblik) memungkinkan

mata untuk bergerak bebas kearah vertikal, horizontal, dan menyilang.

3. Alis mata melindungi mata dari keringat; kelopak mata (palpebrae) atas dan bawah melin-

dungi mata dari kekeringan dan debu.

4. Filsura palpebral, atau ruang antara kelopak mata atas dan bawah, ukurannya bervariasi di

antara individu dan menentukan penampakan mata.

5. Kantus medial terbentuk dari sambungan (junction) medial kelopak mata atas dan bawah;

kantus lateral terbentuk dari sambungan lateral kelopak mata atas dan bawah.

3

Page 4: Makalah Blok 6 Mata

6. Karunkel adalah elevasi kecil pada sambungan medial. Bagian in berisi kelenjar sebasea dan

kelenjar keringat.

7. Konjungtiva adalah lapisan pelindung tipis epitelium yang melapisi setiap kelopak (kon-

jungtiva palpebral) dan terlipat kembali di atas permukaan anterior bola mata (bulbar, atau

okular konjungtiva).

8. Lempeng tarsal pada setiap kelopak mata adalah bubungan jaringan ikat yang rapat. Kelen-

jar meibomian, yang merupakan pembesaran kelenjar sebasea pada lempeng tarsal,

mensekresi barier berminyak untuk mencegah air mata yang berlebihan pada kelopak mata

bagian bawah.

9. Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air mata yang mengandung garam,

mokosa dan lisosim, suatu bakteriosida. Cairan ini membasahi permukaan mata dan mem-

pertahankan kelembabannya. Kegiatan berkedip dapat menekan kelenjar lakrimal dan

menyebabkan produksi air mata yang keluar melalui pungtum papila lakrimal yang

menyambung kantong lakrimal. Kantong membuka ke dalam duktus nasolakrimal, yang

pada gilirannya akan masuk ke rongga nasal.

Mata mempunyai beberapa lapisan yang mengandung bagian-bagian mata lainnya. Lapisan-lapisan

tersebut antara lain yaitu:2

1. Lapisan terluar yang keras pada bola mata adalah tunika fibrosa. Bagian posterior tunika fi-

brosa adalah sklera opaque yang berisi jaringan ikat fibrosa putih.

2. Sklera memberi bentuk bola mata dan memberikan tempat perlekatan untuk otot ekstrinsik.

3. Kornea adalah perpanjangan anterior yang transparan pada sklera di bagian depan ma-

ta.bagian ini mentransmisi cahaya dan mamfokuskan berkas cahaya.

Lapisan tengah bola mata disebut tunika vaskular (uvea), dan tersusun dari koroid, badan siliaris,

iris dan pupil. Penjelasannya adalah sebagai berikut:2

a) Lapisan koroid adalah bagian yang sangat terpigmentasi untuk mencegah refleksi internal

berkas cahaya. Bagian ini juga tervaskularisasi untuk memberikan nutrisi pada mata, dan

elastik sehingga dapat menarik ligamen suspensori.

b) Badan siliaris, suatu penebalan di bagian anterior lapisan koroid, mengandung pembuluh

darah dan otot siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensorik, tempat perlekatan lensa. Otot

4

Page 5: Makalah Blok 6 Mata

ini penting dalam akomodasi penglihatan, atau kemampuan untuk mengubah fokus dari

obyek berjarak dekat di depan mata.

c) Iris, perpanjangan sisi anteroid koroid, merupakan bagian mata yang berwarna bening.

Bagian ini terdiri dari jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, yang berfungsi untuk

mengendalikan diameter pupil.

d) Pupil adalah ruang tebuka yang bulat pada iris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masuk

ke interior mata.

Lensa adalah struktur bikonveks yang bening tepat di belakang pupil. Elastisitasnya sangat tinggi,

namun dapat menurun seiring proses penuaan. Rongga mata lensa memisah interior mata menjadi

dua rongga yaitu rongga anterior dan rongga posterior.3

- Rongga anterior terbagi menjadi dua ruang, yaitu:3

a) Ruang anterior terletak di belakang kornea dan didepan iris. Ruang posterior terletak

didepan lensa dan di belakang iris.

b) Ruang tersebut berisi aqueous humor, suatu cairan bening yang diproduksi prosesus

siliaris untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lensa dan kornea. Aqueous humor men-

galir ke saluran schlemm dan masuk ke sirkulasi darah vena.

c) Tekanan intraokular pada aqueous humor penting untuk mempertahankan bentuk

bola mata. Jika aliran aqueous humor terhambat, tekanan akan meningkatkan dan

mengakibatkan kerusakan penglihatan, suatu kondisi yang disebut glaukoma.

- Rongga Posterior, terletak di antara lensa dan retina dan berisi Vitreus Humor, semacam gel

transparan yang juga berperan untuk mempertahankan bentuk bola mata dan memperta-

hankan posisi retina terhadap kornea.

Retina, Lapisan terdalam mata, adalah lapisan yang tipis dan transparan. Lapisan ini terdiri dari

lapisan terpigmentasi luar dan lapisan jaringan saraf dalam.3

a) Lapisan terpigmentasi luar pada retina melekat pada lapisan koroid, lapisan ini adalah

lapisan sel tunggal epitel kuboidal yang mengandung pigmen melanin dan berfungsi untuk

menyerap cahaya berlebih dan mencegah refleksi internal berkas cahaya yang melalui bola

mata.lapisan ini juga menyimpan vitamin A.

5

Page 6: Makalah Blok 6 Mata

b) Lapisan jaringan saraf dalam (optikal), yang terletak bersebelahan dengan lapisan terpig-

mentasi adalah struktur kompleks yang terdiri dari berbagai jenis neuron yang tersusun

dalam sedikitnya sepuluh lapisan terpisah.

Sel batang dan kerucut adalah reseptor fotosensitif yang terletak berdekatan dengan lapisan terpig-

mentasi.

o Sel Batang adalah neuron silindris bipolar yang bermodifikasi menjadi dendrit sen-

sitif cahaya. Setiap bola mata berisi sekitar 120 juta sel batang dan terletak terutama

pada perifer retina. Sel batang tidak sensitif terhadap warna dan bertanggung jawab

untuk penglihatan di malam hari.

o Sel Kerucut berperan sebagai persepsi warna .Sel ini berfungsi pada tingkat intensi-

tas cahaya yang tinggi dan berperan dalam penglihatan siang hari.

o Neuron Bipolar, membentuk lapisan tengah dan menghubungkan sel batang dan sel

kerucut ke sel –sel ganglion.

o Sel ganglion mengandung akson yang bergabung pada regia khusus dalam retina un-

tuk membentuk saraf optik.

o Sel Horizontal dan sel amakrin, merupakan sel lain yang di temukan dalam retina,

sel ini berperan untuk menghubungkan sinaps-sinaps lateral.

o Cahaya masuk melalui lapisan ganglion, lapisan bipolar dan badan sel batang serta

kerucut untuk menstimulasi prosesus dendrit dan memicu impuls saraf.3 Kemudian

impuls saraf menjalar dengan arah terbalik melalui kedua lapisan sel saraf.

c) Bintik buta (diskus optik) adalah titik keluar saraf optik. Karena tidak ada fotoreseptor pada

area ini,maka tidak ada sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh ke area ini.

d) Lutea Makula adalah area kekuningan yang terletak agak lateral terhadap pusat.

e) Fovea adalah pelekukan sentral makula lutea yang tidak memiliki sel batang danhanya men-

gandung sel kerucut. Bagian ini adalah pusat visual mata; bayangan yang terfokus disini

akan diinterpretasi denga jelas dan tajam oleh otak.

f) Jalur Visual ke otak.4

· Saraf optik terbentuk dari akson sel-sel ganglion yang keluar dari mata dan bergabung

tepat disisi superior kelenjar hipofisis membentuk kiasma optik.

6

Page 7: Makalah Blok 6 Mata

· Pada kiasma optik, serabut neuron yang berasal dari separuh bagian temporal (lateral)

setiap retina tetap berada di sisi yang sama sementara serabut neuron yang berasal dari

separuh bagian nasal (medial) setiap retina menyilang ke sisi yang berlawanan.

· Setelah kiasma otik, serabut akson membentuk traktus optik ,yang memanjang untuk

bersinapsis dengan neuron dalam nuklei genikulasi lateral talamus.aksonnya menjalar ke

korteks lobus oksipital.

· Sebagian akson berhubungan dengan kolikuli superior, okulomotorik, dan nuklei prak-

tekum untuk berpartisipasi dalam refleks pupilaris dan siliaris.

Struktur Mikroskopis Mata

Bulbus Okuli atau bola mata dibagi menjadi tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu tunika fibrosa, tu-

nika vaskulosa, dan tunika nervosa.

1. Tunika Fibrosa

a. Kornea merupakan lapisan yang tampak jernih sebab mengandung sedikit air, memiliki susunan

serat kolagen teratur, dan mengandung zat antar sel berupa asam kondroitin sulfat. Selain itu kornea

memiliki banyak saraf sensoris dan bersifat avaskular atau tidak dilewati pembulh darah. Kornea

mendapat makanan dari difusi dari humor akues dan pembuluh darah di limbus kornea.5 Kornea ter-

diri dari 5 lapisan, yaitu:

- Epitel kornea : berupa epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk

- Membrana bowmani : membrana basalis yang menebal, terdiri dari fibril kolagen yang halus

- Stroma / substansia propia : lapisan paling tebal, tidak ada pembuluh darah, serat kolagen

tersusun rapi dan mengandung sel-sel fibroblas

- Membrana descemeti : terdiri dari serat kolagen yang tersusun seperti jala

- Endotel kornea : epitel selapis gepeng

b. Limbus kornea, terdiri dari beberapa lapisan sebagai berikut.

- Epitel konjungtiva bulbi, terdiri dari epitel selapis gepeng dan dapat diubah menjadi epitel

berlapis kubis / silindris

- Jaringan ikat konjungtiva bulbi, merupakan campuran dari serat kolagen dan serat elastin

- Stroma limbus merupakan jaringan ikat

7

Page 8: Makalah Blok 6 Mata

- Saluran Sclemm, lubang yang menampung humor akues

- Jaringan trabekular yang terdapat di antara celah fontana

c. Sklera merupakan jaringan ikat padat kolagen yang serat-seratnya berjalan ke segala arah. Sub-

stansia dasar cukup banyak dengan sedikir fibroblas dan serat elastin. Sebagian besar non vaskular.

Antara sklera dan koroid terdapat suatu lapisan tipis yang disebut area kribosa. Bagian posterior

dari sklera yang berlubang ditembus oleh nervus optius.

2. Tunika Vaskulosa

a. Iris, terdiri dari beberapa lapisan sebagai berikut.

- Endotel, merupakan epitel selapis gepeng

- Lapisan jaringan ikat jarang mengandung fibroblas dan sel pigmen

- Lapisan jaringan ikat jarang yang mengandun pembuluh darah

- Musculus sfingter pupil (otot polos, dipersarafi oleh serat saraf parsimpatis) dan musculus

dilatator pupilae (dipersarafi oleh serat saraf simpatis, untuk menarik iris dan memperlebar pupil).

Pada musculus dilatator pupilae ini bukanlah otot sebenarnya, melainkan percabangan dari

mioepitel.

- Pars iridika retina, terdiri dari 2 lapisan sel kubis berpigmen.5

b. Korpus Siliaris

- Musculus siliaris yang terdiri dari pars meridionalis, pars radiate, pars sirkularis

- Jaringan ikat vaskular

- Pars siliaris retina yang terdiri dari 2 lapisan sel kubis

- Epitel siliaris yang membentuk humor akuos.5

c. Koroidea, terdiri dari beberapa lapisan sebagai berikut.

- Lapisan suprakoroidea / fuska sklera terdiri dari serat kolagen dan elastin

- Lapisan vaskulosa mengandung pembuluh darah yang menuju korpus siliaris

- Lapisan koriokapilaris yang merupakan tempat berakhirnya cabang koroidea. Di antara

kapilar ada jala-jala serat kolagen dan serat elastin yang halus, sedikit fibroblas dan melanosit.

8

Page 9: Makalah Blok 6 Mata

- Lapisan elastika Bruch5

3. Tunika Nervosa

a. Pars optika retina, terdiri dari 10 lapisan

- Membran limitans dalam: membran basal sel Muller 

- Lapisan serat saraf nerve optikus: akson berasal dari sel-sel ganglion

- Lapisan sel-sel ganglioner: mengandung sel ganglion, neuron ketiga, dan neuroglia

- Lapisan plexiform dalam: merupakan tempat hubungan neuron kedua dan ketiga. Sinaps antara sel

bipolar, sel amakrin dan sel ganglion

- Lapisan granular / inti dalam: inti-inti dan badan sel dari sel bipolar dan sel horizontal dan

sel amakrin

- Lapisan plexiform luar: akson sel batang dan kerucut bersama dendrit, sel bipolar dan sel

horizontal.disini hubungan antara neuron pertama dankedua

- Lapisan granular / inti luar: Inti - inti sel batang dan kerucut bersama badan selnya

- Lapisan limitans luar 

 

- Lapisan batang kerucut: suatu organ akhir saraf yang terletak paling luar dekat epitel pigmen, di

sini terdapat sel muller berfungsi sebagai penyokong. Lapisan epitel pigmen: sel - sel berpigmen,

melekat pada koroid, menyerap cahaya, mencegah pemantulan.5

 Mekanisme Penglihatan

Mekanisme penglihatan secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut, yaitu cahaya masuk ke mata

melalui kornea lewat pupil yang lebar-sempitnya dapat diatur oleh iris. Setelahitu cahaya akan dibi-

askan oleh lensa dan kemudian bayangan jatuh di retina yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.

Sel-sel batang dan kerucut kemudian meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik. Kemudian

bayangan diteruskan ke otak, yang kemudian di otak bayangan akan terlihat tidak terbalik seperti

aslinya. Namun selain penjelasan secara singkat tersebut, akan dibahas pula dua hal yang berkaitan

erat dengan mekanisme penglihatan, yaitu akomodasi dan refraksi.

1. Akomodasi

9

Page 10: Makalah Blok 6 Mata

Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea mem-

punyai fungsi memfokuskan objek secara tetap, demikian pula bola mata. Kemampuan lensa mata

untuk memfokuskan objek disebut daya akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi ako-

modasi,makin dekat benda yang dilihat semakin kuat mata/lensa berakomodasi. Dayaakomodasi ini

tergantung kepada umur. Usia semakin tua, daya akomodasi semakin turun. Hal ini disebabkan

kekenyalan lensa/elastisitas lensa semakin berkurang.6 Jarak terdekat dari benda agat masih dapat

dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada “titik dekat”/punctum proksimum. Jarak  punc-

tum proksimum terhadap mata dinyatakan dalam P (meter) maka 1 P disebut Aksial proksimum,

pada saat ini mata berakomodasi sekuat-kuatnya. Sedangkan jarak terjauh dari benda agar masih da-

pat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada “titik jauh”/punctum remotum. Jarak punctum

remotum terhadap mata dinyatakan dalam r (meter) maka 1 r disebut Aksialremoktum, pada saat ini

mata tidak berakomodasi. Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata presbiopi.6

2. Refraksi

Cahaya adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri dari paket-paket individual energy

seperti partikel yang disebut foton yang berjalanmenurut cara-cara gelombang. Gerakan ke depan

suatu gelombang cahayadalam arah tertentu dikenal dengan berkas cahaya. Berkas-berkas cahayadi-

vergen yang mencapai mata harus dibelokkan ke arah dalam untuk difokuskan kembali ke sebuah

titik peka-cahaya di retina agar dihasilkan suatu bayangan yang akurat mengenai sumber cahaya.

Pembelokan inilah yang disebut sebagai refraksi.7 Refraksi terjadi ketika berkas berpindah dari satu

medium dengankepadatan (densitas) tertentu ke medium dengan kepadatan yang berbeda. Cahaya

bergerak lebih cepat melalui udara daripada melalui media transparan lainnya. Ketika suatu berkas

cahaya masuk ke medium dengan densitas yang lebih tinggi, cahaya tersebut melambat (sebaliknya

juga berlaku). Berkas cahaya mengubah arah perjalanannya jika mengenai medium baru pada tiap

sudut selain tegak lurus.

Dua faktor penting dalam refraksi : densitas komparatif antara dua media (semakin besar perbedaan

densitas, semakin besar derajat pembelokan) dan sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua

(semakin besar sudut, semakin besar pembiasan). Dua struktur yang paling penting dalam kemam-

puan refraktif mata adalah kornea dan lensa. Permukaan kornea, struktur pertama yang dilalui ca-

haya sewaktu masuk mata , berperan besar dalam reftraktif total karena perbedaan densitas perte-

muan udara/kornea jauh lebih besar dari pada perbedaan densitas antara lensa dan cairan yang men-

gelilinginya. Kemampuan refraksi kornea seseorang tetap konstan karena kelengkungan kornea

tidak pernah berubah. Sebaliknya kemampuan refraksi lensa dapat disesuaikan dengan men-

gubahkelengkungannya sesuai keperluan untuk melihat dekat/jauh. Struktur-struktur refraksi pada

mata harus membawa bayangan cahaya terfokus di retina agara penglihatan jelas. Apabila bayangan

sudah terfokus sebelum bayangan mencapai retina atau belum terfokus sebelum mencapai retina, 10

Page 11: Makalah Blok 6 Mata

bayangan tersebut tampak kabur. Berkas-berkas cahaya yang berasal dari benda dekat lebih diver-

gen sewaktu mencapai mata daripada berkas-berkas dari sumber  jauh. Berkas dari sumber cahaya

yang terletak lebih dari 6 meter (20 kaki) dianggap sejajar saat mencapai mata. Untuk kekuatan re-

fraktif mata tertentu, sumber cahaya dekat memerlukan jarak yang lebih besar di belakang lensa

agar dapat memfokuskan daripada sumber cahaya jauh, karena berkas dari sumber cahaya dekat

masih berdivergensi sewaktu mencapai mata. Untuk mata tertentu, jarak antara lensa dan retina se-

lalu sama. Untuk membawa sumber cahaya jauhdan dekat terfokus di retina (dalam jarak yang

sama), harus dipergunakan lensa yang lebih kuat untuk sumber dekat. Kekuatan lensa dapat dis-

esuaikan melalui proses akomodasi.

Pemeriksaan visus

Visus adalah ketajaman atau kejernihan penglihatan, sebuah bentuk yang khusus dimana tergantung

dari ketajaman fokus retina dalam bola mata dan sensitifitas dari interpretasi di otak. Untuk meng-

hasilkan detail penglihatan, sistem optik mata harus memproyeksikan gambaran yang fokus pada

fovea, sebuah daerah di dalam makula yang memiliki densitas tertinggi akan fotoreseptor konus/

kerucut sehingga memiliki resolusi tertinggi dan penglihatan warna terbaik. Ketajaman dan pengli-

hatan warna sekalipun dilakukan oleh sel yang sama, memiliki fungsi fisiologis yang berbeda dan

tidak tumpang tindih kecuali dalam hal posisi. Ketajaman dan penglihatan warna dipengaruhi secara

bebas oleh masing-masing unsur.8

Untuk mengetahui visus adalah dengan menggunakan suatu pecahan matematis yang menyatakan

perbandingan 2 jarak, yang juga merupakan perbandingan ketajaman penglihatan seseorang dengan

ketajaman penglihatan orang normal. Visus biasa dilakukan menggunakan optotipe Snellen.

11

Page 12: Makalah Blok 6 Mata

Gambar 1. Optotipe Snellen

Biasanya pemeriksaan tajam penglihatan ditentukan dengan melihat kemampuan membaca huruf-

huruf  berbagai ukuran pada jarak baku untuk kartu. Pasien dinyatakan dengan angka pecahan

seperti 20/20 untuk  penglihatan normal. Pada keadaan ini, mata dapat melihat huruf pada jarak 20

kaki yang seharusnya dapatdilihat pada jarak tersebut. Tajam penglihatan normal rata-rata bervari-

asi antara 6/4 hingga 6/6 (atau 20/15 atau20/20 kaki). Tajam penglihatan maksimum berada di

daerah fovea, sedangkan beberapa faktor seperti penerangan umum, kontras, berbagai uji warna,

waktu papar, dan kelainan refraksi mata dapat merubah tajam penglihatan mata.9

Ketajaman normal memiliki visus 20/20 yang merupakan jarak antara subjek dengan chart. Hal ini

menjelaskan jarak dimana garis yang membentuk huruf dapat dipisahkan dengan sudut penglihatan

minimal 1menit, yang dibaca pada mata tanpa kelainan refraktif dalam jarak 20 ft. Pengukuran ini

sama dengan visus 6/6dimana jarak 6 meter. Visus 20/20 menunjukkan ketajaman mata normal,

10/20 ketajaman dianggap separuh normal, dan 20/10 memiliki ketajaman dua kali orang normal.

Ketajaman visual diukur berdasarkan resolusi spasial dari proses sistem penglihatan. Simbol

berwarna hitam pada background berwarna putih digunakanuntuk kontras maksimum dan jarak

yang ditetapkan 6 meter merupakan jarak minimum mata normal untuk melihat tanpa melakukan

12

Page 13: Makalah Blok 6 Mata

akomodasi.9 Dalam pemeriksaan, lensa digunakan dalam berbagai kekuatan untuk memperbaiki ke-

lainan refraktif yang ada dan menggunakan pinhole akan memperbaiki kelainan refraktif. Biasanya

huruf digunakan dalam melakukan pemeriksaan (Snellen chart) namun simbol lain (huruf E yang

menghadap ke segala arah) juga dapat digunakan.

Rumus mengukur visus

V = d / D

Keterangan :

V = Visus

d = jarak antara optotipe dengan subjek yang diperiksa

D = jarak sejauh mana huruf-huruf masih dapat dibaca mata normal

Kelainan-kelainan pada Mata

Mata yang mempunyai titik jauh terhingga akan memberikan bayangan benda secara tajam pada se-

laput retina, dikatakan mata emetrop. Mata emetrop mempunyai PP sekitar 25 cm, disebut mata

normal, sedangkan mata emetrop yang mempunyai PP lebih dari 25cm diseput presbiop.6

Berikut ini adalah macam kelainan pada mata yang sering terjadi:

1. Miopia (rabun jauh)

Kelainan ini disebabkan karena daya akomodasi yang lemah dan juga lensa mata yang pendek atau

terlalu cembung, sehingga bayangan benda jatuh tidak tepat pada retina melainkan di depan retina.

Mata ini tidak dapat melihat benda jauh dan dibutuhkan kacamata dengan lensa negatif/cekung.

2. Hipermetropia (rabun dekat)

Rabun dekat disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan benda tidak tepat pada retina

melainkan di belakang retina. Mata ini tidak dapat melihat benda dekat dan dibutuhkan kacamata

dengan lensa postif/cembung. Dengan lensa cembung, sinar yang jatuh di belakang retina akan

dikembalikan tepat pada retina.

 

3. Presbiopia

Presbiopia adalah kelainan pada mata yang disebabkan oleh faktor usia sehingga daya akomodasi

matanya berkurang. Penderita ini tidak dapat melihat benda dekat dan tidak dapat melihat benda

jauh dengan jelas. Penderita ini harus menggunakan kacamata berlensa cekung dan cembung sekali-

gus.

 

4. Astigmatisma

13

Page 14: Makalah Blok 6 Mata

Astigmatisma adalah kelainan mata yang disebabkan kelengkungan kornea mata yang tidak berben-

tuk bola sehingga sinar-sinar yang masuk tidak terpusat sempurna. Akibatnya, benda yang dilihat

ada bayangannya. Penderita ini dapat dibantu dengan kacamata berlensa silindris.

Faktor-faktor berkurangnya penglihatan

Berikut ini adalah faktor-faktor yang membuat berkurangnya penglihatan:

1. Radiasi

Radiasi ultraviolet, radiasi gelombang mikro akan radiasi inframerah dapat menimbulkan kekeruhan

pada lensa serta melemahnya otot siliaris sehingga menurunkan kemampuan akomodasi mata.

2. Umur

Kemampuan akomodasi semakin menurun seiringan dengan bertambahnya umur. Dengan pertam-

bahan umur maka akan terbentuk serabut-serabut lamel secara terus menerus sehingga lensa

bertambah besar dan berkurang elastisitasnya. Hal ini menyebabkan sifat kecembungan lensa se-

makin menurun pula. Penurunan kecembungan lensa menyebabkan berkurangnya ketegangan pada

zonula zin yang diakibatkan oleh kontraksi otot siliar yang terdapat di badan siliar semakin lemah.

Kontraksi otot siliar yang semakin lemah berarti kemampuan akomodasi juga semakin menurun.

3. Metabolik

Sistem metabolisme tubuh yang terganggu misalnya karena diabetes dapat menyebabkan perubahan

pada lensa dalam mekanisme aldose-reduktase dalam jangka panjang akan menyebabkan kekeruhan

pada lensa dan menurunkan kemampuan akomodasi mata.

4. Penyakit

Jenis-jenis penyakit mata yang dapat menyebabkan menurunnya kemampuan akomodasi antara lain

katarak dan glaukoma. Penyakit bukan dari jenis penyakit mata yang dapat menurunkan kemam-

puan akomodasi adalah hipertensi. Bila mata yang mengandung penyakit tersebut dipakai terlalu

lama untuk melihat dekat maka kemampuan akomodasi menjadi lemah. Akibatnya penglihatan

menjadi berkurang sampai kabur.

Kesimpulan

Berkurangnya penglihatan pada seorang ibu berusia 45 tahun dalam skenario dapat dipengaruhi

oleh struktur mata yang berubah oleh karena faktor-faktor seperti radiasi, umur, metabolisme, dan

penyakit. Berkurangnya lapangan penglihatan ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada

14

Page 15: Makalah Blok 6 Mata

struktur mata baik makroskopik maupun mikrokopik, juga adanya kemungkinan gangguan pada

mekanisme kerja mata.

Daftar Pustaka

1. Roizen MF. Optic Physiology. New York: Candice Fuhran; 2007.p.471-7.

2. Suratun, Heryati, Manurung S, Raenah E. Sistem keseimbangan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2006.h.112-4.

3. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008.h.369

4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2005.h.184-5.

5. Singh I. Teks dan atlas histologi manusia. Jakarta: Binarupa Aksara; 2006.h. 115-20.

6. Gabriel JF. Fisika kedokteran. Jakarta: Penerbit EGC; 2006.h.144-9.

7. James B, Chew C, Bron A. Oftalmologi. 9th ed. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.h.354-62.

8. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit EGC; 2009.h.455-6

9. Swartz MH. Buku ajar diagnostik fisik. Jakarta: Penerbit EGC; 2002.h.249-52.

15