blighted ovum.doc

15
STATUS PASIEN I. IDENTITAS ISTRI SUAMI Nama : Ny. Diyah Khristiany Nama : Tn. Albertus Budi W Usia : 31 tahun Usia : 31 tahun Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia Agama : Katholik Agama : Katholik Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Pegawai Negeri Alamat : Rumdis Banpres blok I1 no.5, Ciangsana-Bogor Masuk RS : 01 September 2006 Jam 10.00 WIB Keluar RS : 02 September2006 Jam 12.00 WIB II. ANAMNESIS Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 01 September 2006 jam 15.00 WIB. Keluhan Utama : Pasien merasa hamil disertai keluarnya flek-flek coklat dari vagina sejak 1 minggu yang lalu. 1

description

BO

Transcript of blighted ovum.doc

Page 1: blighted ovum.doc

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS

ISTRI SUAMI

Nama : Ny. Diyah Khristiany Nama : Tn. Albertus Budi W

Usia : 31 tahun Usia : 31 tahun

Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia

Agama : Katholik Agama : Katholik

Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Pegawai Negeri

Alamat : Rumdis Banpres blok I1 no.5,

Ciangsana-Bogor

Masuk RS : 01 September 2006 Jam 10.00 WIB

Keluar RS : 02 September2006 Jam 12.00 WIB

II. ANAMNESIS

Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 01 September 2006 jam 15.00 WIB.

Keluhan Utama :

Pasien merasa hamil disertai keluarnya flek-flek coklat dari vagina sejak 1

minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien G2P1A0 hamil 8 minggu mengeluh keluar flek-flek coklat dari vagina

sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh mules-mules dan sakit

pinggang. Selama kehamilan ini, pasien sering merasa lemas dan pusing, nyeri

perut ringan, tidak ada mual muntah, nafsu makan baik

Riwayat Haid :

Menarche : 12 tahun Siklus Haid : 28 hari

Lamanya : 1 minggu Banyaknya : 2 - 3 pembalut/hari

1

Page 2: blighted ovum.doc

HPHT : 22-03-05

UG : (B x 4) + H + K (B) : 7

19-08-05

22-03-05

H = 27 B = 4

(4x 4) + 27 + K (4) : 7 = 16 + 5, 29 = 21, 29

21 minggu

Riwayat Perkawinan :

Menikah dengan suami pertama sejak 4 tahun yang lalu.

Riwayat Keluarga Berencana :

12 tahun yang lalu pernah menggunakan KB spiral , tetapi hanya 3 hari karena

nyeri. Sejak 8 tahun yang lalu, pasien menggunakan pil KB sampai bulan Maret

2005.

Riwayat Kehamilan :

- Anak I tahun 1991 keguguran pada usia kehamilan 3 bulan, tetapi tidak

dikuret, pendarahan selama 4 bulan

- Anak II tahun 1992 hamil, keluar flek setitik, pada saat 6 bulan kehamilan

perut mulai kempes dan dikatakan hamil anggur

- Anak III tahun 1993 laki-laki, 3100 g, aterm, ditolong oleh bidan

- Anak IV tahun 1994 perempuan, 3400 g, aterm, ditolong oleh bidan

- Anak V tahun 1997 keguguran pada usia kehamilan 3 bulan, tidak di

kuret

- Anak VI tahun 2005 hamil ini

Riwayat Penyakit Dahulu :

2

Page 3: blighted ovum.doc

Alergi, sakit maag, penyakit jantung, hati, paru-paru, diabetes melitus disangkal

pasien

Riwayat Penyakit Keluarga :

Ibu menderita tekanan darah tinggi

Ibu dan adik kandung perempuan juga pernah mengalami keguguran

Riwayat Operasi : tidak ada

Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi :

Pekerjaan guru SMP, status sosial ekonomi sedang. Merokok dan minum

alkohol disangkal.

III. PEMERIKSAAN FISIK GENERALISATA

Tanggal 19 Agustus 2005 Jam 10.00 WIB

Keadaan Umum : baik

Kesadaran : CM

Tanda Vital : TD 120/80 mm Hg Suhu : 36 ,5 ºC

Nadi : 80x/ menit Nafas : 19x/menit

Tinggi/berat badan : 150 Cm / 46 Kg

Mata : Konjungtiva Anemis -/- Sklera Ikterik -/-

Leher : Pembesaran Tiroid (-) Pembesaran KGB (-)

Thorax :

1. Cor : S1 S2 Murni, Murmur (-), Gallop (-)

2. Pulmo : Vesikuler, Ronkhi (-) / (-), Wheezing (-) / (-)

3. Mammae : Simetris, tidak ada benjolan, ASI (-)

Abdomen : Tidak teraba fundus uteri

Nyeri tekan (-), hati dan limpa tidak teraba

BU (+) N

Ekstremitas : Odem -/-

3

Page 4: blighted ovum.doc

Varises -/-

IV. PEMERIKSAAN OBSTREKTIKUS

Inspeksi : abdomen tidak membuncit

Auskultasi Doppler : DJJ tidak terdengar

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG : Kantong Gestasi (+) diameter 31 mm

Mudigah tidak berkembang

VI. DIAGNOSIS

Hamil 21 minggu, G6 P2 A3, Blighted Ovum

VII. DIAGNOSIS BANDING

Mola Hidatidosa

Kehamilan Ektopik

VIII. RENCANA PENATALAKSANAAN

Rencana Terapi :

Kuretage

Amoxicillin 3 x 500 mg

Asam mefenamat 3x 500 mg

Hemobion 2 x 1

Rencana Edukasi :

Menyarankan kepada pasien untuk menjalani terapi seperti yang

direncanakan

Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan kuretage yang akan

dilakukan

4

Page 5: blighted ovum.doc

Menyarankan kontrasepsi mantap kepada pasien mengingat usia yang telah

mencapai 42 tahun,mempunyai 2 orang anak laki-laki dan perempuan, juga

adanya riwayat abortus dan blighted ovum

IX. PROGNOSIS

Keadaan pasien dapat membaik bila dilakukan terapi yang tepat.

X. LAPORAN TINDAKAN

Inform Consent

Tindakan Kuretage 19 Agustus 2005 jam 11.30

1. Pasien dalam posisi lithotomi

2. Dilakukan pemberian neuroleptik analgetik

Sulfas Atropin 0,25 mg

Diazepam 5 mg

Ketalar 60 mg

3. Tindakan A & antisepsis genitalia eksterna dan sekitarnya

4. Kandung kencing dikosongkan

5. Dipasang spekulum bawah

6. Dipasang tenakulum pada bibir portio jam 12

7. Sondage masuk 9 cm, antefleksi

8. Dengan cunam abortus dikeluarkan jaringan sebanyak ± 100 cc

9. Dengan kuret tumpul secara sistematis dikeluarkan jaringan ± 50 cc

10. Setelah diyakini bersih, tindakan dihentikan. Injeksi Methergin 1 ampul

XI. OBSERVASI

Pemeriksaan tanggal 19 Agustus 2005 jam 16.00

S : Lemah (+), pusing (+)

O : KU : sakit sedang Kesadaran : CM

TD 120/80 mmHg Nadi 82x/menit

Napas 19x/menit Suhu 36,5º C

5

Page 6: blighted ovum.doc

Mata : konjuctiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

Cor : S1 S2 N, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : Sn vesikuler, Ronkhi (-), Wheezing (-)

Mamae : simetris, tidak ada benjolan, ASI (-)

Abdomen : lemas, nyeri tekan (-), bising usus sangat lemah

Lain : perdarahan per vaginam (+)

A : Post kuretage jam IV

P : Makan dan minum biasa

Amoxicillin 3 x 500 mg

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Hemobion 2 x 1

XII. RESUME

Pasien 42 tahun, G6 P2 A3 hamil 20 minggu dengan diagnosis Blighted Ovum.

Dilakukan terapi kuretage dengan anestesi berupa Sulfas Atropin 0,25 mg,

Diazepam 5 mg, dan Ketalar 60 mg. Keluar jaringan kurang lebih sebanyak 50

cc dan setelah tindakan selesai pasien diinjeksi Methergin 1 ampul. Terapi lain

yang diberikan adalah Amoxicillin 3x500mg, Asam Mefenamat 3x500mg,

Hemobion 2x1. Dan pasien dapat dipulangkan dalam keadaan baik.

6

Page 7: blighted ovum.doc

ANALISIS KASUS

Pasien 42 tahun, G6 P2 A3 hamil 21 minggu didiagnosis sebagai Blighted Ovum

berdasarkan data – data berikut ini :

I. ANAMNESIS

Keluhan Utama :

Pasien merasa hamil disertai keluarnya flek-flek coklat dari lubang kemaluan

sejak 2 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang :

Sebulan yang lalu pasien memeriksakan diri ke Puskesmas karena merasa hamil 4

bulan, tetapi dari hasil pemeriksaan, rahim tidak teraba dan oleh bidan diberi obat

penguat. Selama kehamilan ini, pasien sering merasa lemas dan pusing, tidak ada

mual muntah, nafsu makan baik

HPHT 22-03-05

UG 21 minggu

Riwayat Penyakit Keluarga :

Ibu menderita tekanan darah tinggi

Ibu dan adik kandung perempuan juga beberapa kali mengalami keguguran

Riwayat Kehamilan :

- Anak I tahun 1991 keguguran pada usia kehamilan 3 bulan, tetapi tidak

dikuret, pendarahan selama 4 bulan

7

Page 8: blighted ovum.doc

- Anak II tahun 1992 hamil, keluar flek setitik, pada saat 6 bulan kehamilan

perut mulai kempes dan dikatakan hamil anggur

- Anak III tahun 1993 laki-laki, 3100 g, aterm, ditolong oleh bidan

- Anak IV tahun 1994 perempuan, 3400 g, aterm, ditolong oleh bidan

- Anak V tahun 1997 keguguran pada usia kehamilan 3 bulan, tidak di

kuret

- Anak VI tahun 2005 hamil ini

II. PEMERIKSAAN

Inspeksi : abdomen tidak membuncit

Auskultasi Doppler : DJJ tidak terdengar

USG : Merupakan diagnosis pasti pada Blighted Ovum

Kantong Gestasi (+) diameter 31 mm

Mudigah tidak berkembang

III. TERAPI YANG DIBERIKAN

Kuretage

Amoxicillin 3 x 500 mg

Asam Mefenamat 3 x 500 mg

Hemobion 2 x 1

8

Page 9: blighted ovum.doc

TINJAUAN PUSTAKA

BLIGHTED OVUM

DEFINISI

Blighted Ovum dikenal juga dengan sebutan “kehamilan anembrionik” atau ”aborsi

preklinik”. Blighted Ovum merupakan telur yang sudah dibuahi dan berimplantasi pada

uterus diikuti perkembangan kantung gestasi. Namun, telur yang telah dibuahi ini tidak

dapat berkembang melebihi enam minggu dan diserap kembali oleh uterus. Plasenta terus

berkembang dan kadar hormon kehamilan tetap tinggi meskipun mudigah telah mati,

sehingga tubuh ibu biasanya masih merespon adanya kehamilan. Merupakan bentuk

abortus spontan pada awal kehamilan yang sering dijumpai.

ETIOLOGI

Seringkali penyebab Blighted Ovum adalah kesalahan kromosom pada hasil konsepsi.

Yaitu pada waktu pemisahan separuh informasi genetik ovum atau sperma yang akan

dipakai untuk membentuk kehamilan. Dapat juga karena rendahnya kualitas dari ovum

atau sperma itu sendiri. Belakangan ini, ditemukan bahwa paparan pada sinar-x, berbagai

virus, dan TORCH yang terlalu dini merupakan penyebab yang mungkin. Kejadian

Blighted Ovum yang berulang dapat ditaksir dari umur wanita, sebab semakin tua umur,

semakin tinggi risiko abnormalitas suatu kromosom. Penyebab selain kelainan kromosom

adalah rendahnya kadar hormon, namun hal ini jarang karena hal tersebut dapat diberikan

9

Page 10: blighted ovum.doc

terapi yang antara lain dengan pil progesteron. Pada wanita yang mengalami abortus

berulang pada awal kehamilan, mungkin mempunyai problem genetik, dan problem ini

diturunkan pada anak yang dilahirkan hidup normal. Akan terjadi abortus pada

kehamilan abnormal jika tidak dilakukan pembersihan uterus yang benar. Risiko utama

pada kehamilan ini biasanya adanya distres mental wanita yang mengetahui bahwa

dirinya hamil.

TANDA DAN GEJALA

Mungkin tidak ditemukan adanya pendarahan per vaginam, tetapi ibu mengeluhkan

keluarnya flek-flek berwarna coklat. Kadang-kadang sang ibu mengalami abortus tanpa

menyadari kalau dirinya sedang hamil. Umumnya mereka merasakan adanya gejala

kehamilan terutama pada trimester pertama. Tanda dan gejala kehamilannya seperti

amenorrhea, tes kehamilan positif, kram abdomen ringan, keluarnya sedikit darah atau

flek dari vagina, tes kehamilan yang positif.

PEMERIKSAAN

Adanya Blighted Ovum diketahui bila pada pemeriksaan kehamilan tidak dapat didengar

denyut jantung janin, dan diagnosis dapat dipastikan jika pada pemeriksaan

ultrasonografi tampak kantung gestasi berdiameter lebih dari 30mm, tidak tampak adanya

mudigah dan kantung kuning telur. Jika penghitungan umur kehamilan normal 8-9

minggu, denyut jantung janin sudah dapat dideteksi dengan ultrasonografi. Kantung

gestasi dapat terlihat pada awal minggu keempat, sedangkan kantung kuning tampak kira-

kira pada kehamilan lima minggu.

PENGOBATAN

Penatalaksanaan terbaik pada Blighted Ovum adalah dengan dilatasi dan kuretage.

PENCEGAHAN

10

Page 11: blighted ovum.doc

Pada banyak kasus, blighted ovum tidak dapat dicegah. Pasangan suami-istri disarankan

untuk menjalani pemeriksaan dan konseling genetik jika terjadi abortus pada awal

kehamilan. Umumnya blighted ovum terjadi hanya satu kali. Bila kasus blighted ovum

berulang, maka program bayi tabung dapat disarankan dan pemeriksaan genetik

diperlukan untuk menyingkirkan adanya kelainan genetik. Kebanyakan para dokter akan

merekomendasikan pasangan yang mengalami abortus, menunggu sedikitnya 1-3 siklus

menstruasi sebelum memutuskan untuk kembali hamil.

DAFTAR PUSTAKA

1. Cunningham, F Gary, MD et al. Williams Obstetrics 21st edition. McGraw-Hill.

2001.

2. Saifuddin, Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

dan Neonatal edisi I cetakan VII. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Jakarta. 2004.

3. Wiknjosastro G.Hanifa, Saifuddin Abdul Bari, Trijatmo R.Ilmu Kebidanan. Edisi

ke-3.Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2002.

www.americanpregnancy.org/blighted_ovum.html

www.ivillage.co.uk/blighted_ovum

www.earlypath.com

www.mayoclinic.com

www.blightedovum.kokopuff.net

11