Laporan Kasus Blighted Ovum

31

Click here to load reader

description

OBSGYN

Transcript of Laporan Kasus Blighted Ovum

LAPORAN KASUSPASIEN DENGAN BLIGHTED OVUM

Pembimbing :dr. Cipta Pramana, Sp.OG

Disusun Oleh :Aditya Edo MulyonoNim: 01.210.6067KEPANITRAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD KOTA SEMARANGPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG2014

BAB IPENDAHULUAN

Penyebab utama abortus spontan pada kehamilan trimester pertama adalah blighted ovum, terhitung sebesar 50% dari semua kejadian abortus pada kehamilan trimester pertama. Diperkirakan kejadian blighted ovum salah satunya diakibatkan oleh adanya infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes Simpleks).Pada kasus blighted ovum yang disebabkan oleh infeksi TORCH, khususnya toxoplasmosis sebagian besar orang yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala klinis yang nyata. Infeksi T. gondii merupakan penyebab utama kematian janin karena T. gondii dapat ditularkan ke janin melalui plasenta (transplasenta) dari ibu yang terinfeksi atau saat melahirkan pervaginam. Mekanisme imunitas toxoplasmosis yang seperti apa yang dapat mempengaruhi terjadinya blighted ovum sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Hal ini kemungkinan dikarenakan oleh sulitnya memperoleh bahan biopsi yang cocok, penyelidikan gagal untuk memberikan data informatif pada tahap infeksi dan pengaruh perlakuan yang diberikan. Faktor biaya juga tidak dipungkiri menjadi kendala karena biasanya membutuhkan dana yang tidak sedikit baik dari segi pegumpulan sampel maupun pada proses penelitiannya sendiri.Blighted ovum merupakan suatu kelainan pada kehamilan yang baru terdeteksi setelah berkembangnya ultrasonografi, yang pada mulanya diperkirakan sebagai abortus biasa. Diperkirakan di seluruh dunia blighted ovum merupakan 60% dari penyebab kasus keguguran, di ASEAN mencapai 51%, di Indonesia ditemukan 37% dari setiap 100 kehamilan (WHO, 2012).Frekuensi berlipat dua dari 12% pada wanita berusia kurang dari 20 tahun menjadi 26% pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun. Namun kembali lagi belum diketahui apakah keguguran yang tidak disadari, juga dipengaruhi oleh usia dan paritas.

BAB IIILUSTRASI KASUS

I. IDENTITAS PENDERITANama: Ny. MNama suami: Tn. AUsia: 28 tahunUsia: 33 tahun Pendidikan: SMPPendidikan: SMAPekerjaan: Wiraswasta Pekerjaan: WiraswastaAgama: IslamAgama: IslamSuku Bangsa: JawaSuku Bangsa: JawaAlamat: Ngemplak, Mranggen, Demak, Jawa TengahNo. CM: 24.44.32II. ANAMNESISKeluhan Utama : Hamil muda dengan keluar darah dari jalan lahir sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dari poli kandungan dengan keluhan keluar darah flek-flek dari jalan lahir sejak 1 minggu yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar tidak disertai gumpalan. Pasien mengatakan 3 kali mengganti pembalut per hari. Keluhan mulas-mulas pada perut bawah disangkal. Keluhan keluar gumpalan daging disangkal. Keluhan demam disangkal, keluhan pusing dan lemas juga disangkal.Pasien saat ini hamil anak ketiga usia kehamilan 3 bulan. Pasien mengetahui kehamilan saat terlambat haid satu bulan, kemudian memeriksakan urin dengan testpack hasilnya positif. Keluhan mual muntah saat ini diakui oleh pasien. Selain itu pasien mengatakan perutnya terasa membesar, payudara membesar, menegang dan puting menghitam.

Riwayat Haid : Menarche usia 13 tahunHPHT: 23 September 2014 Lama : 7 hariHPL : 30 Juni 2015 Siklus : 28 hari

Riwayat Pernikahan :1x / 2007 / 21 tahun / 25 tahun

Riwayat Obsetri G3P2A0I. 2006 / / 2800 gram / Lahir di Bidan / Spontan / Aterm / SehatII. 2013 / IUFDIII. Hamil iniRiwayat ANC sewaktu hamil terakhir:3 kali di bidan, TT (-), USG 1x

Riwayat Kontrasepsi: kb suntik dan pil satu tahun yang lalu selama satu tahun

Riwayat Gyn: kista (-), mioma (-), abortus (-)

Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi (-), DM (-), asma (-), alergi(-), jantung (-)

Riwayat Penyakit Keluarga : Hipertensi (+) yaitu ayah dan ibu, DM (-), asma (-), alergi(-), jantung (-)

III. Pemeriksaan Fisik (22/12/2014)Status Generalis- Keadaan umum: Baik- Kesadaran: Compos mentis- Keadaan gizi: Baik- Tanda-tanda vital: Tekanan darah = 130/80 mmHgNadi = 80 kali/menit Pernapasan = 20kali/menit Suhu = 36,4C- Berat badan: 57 kgTinggi badan : 154 cm- Kepala: Normosefal, tidak teraba benjolan- Mata: Konjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/- Pupil bulat, isokor, reflex cahaya +/+- Telinga: Normotia, sekret -/-, serumen -/-- Hidung: Bentuk normal, sekret -/-- Mulut dan Tenggorok :Bibir: tidak sianosisUvula : di tengahFaring : tidak hiperemisLidah : tidak kotorTonsil: ukuran T1/T1, tenang, tidak hiperemis- Leher: Trakea di tengah Kelenjar tiroid tidak membesar- KGB:Retroaurikuler, submandibula, cervical, supraclavicula, aksila,inguinal tidak teraba membesar.- Payudara: Simetris kanan dan kiri, areola mammae tidak retraksi, Tampak hiperpigmentasi pada areola mammae, Tidak teraba massa, tanda radang (-), nyeri tekan (-)-Thoraks :a. Paru : Inspeksi : Retraksi (-), bentuk simetris pada saat statis& dinamis Palpasi : Stem fremitus kanan kiri sama kuat. Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru. Auskultasi : Suara dasar vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)

b. Jantung : Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis. Palpasi : Ictus cordis teraba, ICS V linea midclavicula sinistra. Perkusi: Batas kiri : di ICS V, Linea midclaviculasinistra Batas kanan: Sejajar ICS V, linea midsternal dekstra Batas pinggang jantung : di ICS III linea parasternalsinistra Auskultasi : Bunyi Jantung I/II regular, murmur (-/-) gallop (-/-).

Abdomen: status obstetrikus Anus dan genitalia: Tidak tampak adanya kelainan pada anus dan genitalia Ekstremitas: Akral teraba hangat, tidak terdapat edema pada kedua tungkai Neurologis: Tidak tampak adanya defisit neurologis

Status ObstetriTFU: 3 jari diatas simphisisDJJ: -HIS: -Leopold: -

Status GinekologiPemeriksaan Luar Inspeksi : sikatrik (-), tanda radang (-), dinding perut datar, lineanigra (-) striae gravidarum (-) perdarahan flek-flek (+) Palpasi : nyeri tekan (-), TFU: 3 jari diatas simpisis pubis Inspekulo : vulva uretra dan vagina tidak ada kelainan permukaan portio licin, erosi (-), massa (-)ostium uteri externa tertutup, fluksus (+)Pemeriksaan Dalam Fluksus: (+) Flour albus: (-) Vulva uretra vagina : tidak ada kelainan, dinding vagina licin Portio: lunak, ostium uteri externa tertutup,nyeri tekan (-) penipisan (-) Corpus uteri: seukuran telur angsa Cavum douglas : tidak menonjol Adneksa parametrium : kanan : tidak teraba massakiri : tidak teraba massa

IV.PEMERIKSAAN PENUNJANG Tanggal Pemeriksaan : 22/12/2014HEMATOLOGIHASILNILAI NORMAL

Golongan DarahO

Hemoglobin10,012 16 g / Dl

Hematokrit34,4037-47 %

Jumlah Leukosit104 .8 10.8 / L

Jumlah Trombosit381(150 400).10^3 / L

Masa Perdarahan / BT02 min 00 sec1-3

Masa Pembukan / CT08 min 15 sec5-15

KIMIA KLINIKHASILNILAI NORMAL

Glukosa Darah Sewaktu9570 115 mg/dL

Natrium141.0134.0 147.0 mmol/L

Kalium4.403.50 5.20 mmol/L

Kalsium1.231.12 1.32 mmol/L

IMUNOLOGIHASILNILAI NORMAL

HBsAgNegatifNegatif

Pemeriksaan USGTanggal 22 Desember 2014

Kesan : tampak kantong kehamilan yang kosong dengan diameter 3,06 cm

DIAGNOSIS KERJAG3P2A0U28H12+6Blighted Ovum

RESUMETelah diperiksa seorang pasien perempuan datang ke poli kandungan RSUD kota Semarang , tanggal 22 Desember 2014 dengan keluhan keluar darah flek-flek dari jalan lahir sejak satu minggu yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar tidak disertai gumpalan. Pasien mengatakan baru tiga kali mengganti pembalut. Keluhan mulas-mulas pada perut bawah disangkal. Keluhan keluar gumpalan daging disangkal. Keluhan demam disangkal, keluhan pusing dan lemas juga disangkal.Pasien saat ini hamil anak ketiga usia kehamilan tiga bulan.Riwayat obstetrik dari pasien tersebut didapatkan bahwa, kehamilan pertama pasien lahir spontan dengan bayi sehat, laki laki, berat badan 2800 gram ditolong oleh bidan pada tahun 2006. Kehamilan kedua pasien mengalami kondisi intra uterine fetal death. Kehamilan ketiga adalah kehamilan iniPasien mengatakan sebelumnya belum pernah menderita penyakit seperti ini. Riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi, penyakit jantung disangkal. Riwayat penyakit keluar pasien ialah hipertensi pada kedua orang tua pasien.Pemeriksaan Fisik didapatkan: Tekanan darah : 130/80 mmHgStatus Gyn Fluksus: (+) Flour albus: (-) Vulva uretra vagina : tidak ada kelainan, dinding vagina licin Portio: lunak, ostium uteri externa tertutup,nyeri tekan (-) penipisan (-) Corpus uteri: seukuran telur angsa Cavum douglas : tidak menonjol Adneksa parametrium : kanan : tidak teraba massakiri : tidak teraba massa

Status Obstetri TFU: 3 jari diatas simphisis DJJ: - HIS: - Leopold: -

PEMERIKSAAN PENUNJANG Tanggal Pemeriksaan : 22/12/2014HEMATOLOGIHASILNILAI NORMAL

Hemoglobin10,012 16 g / Dl

Hematokrit34,4037-47 %

Dari pemeriksaan USG pada tanggal 22 Desember 2014 didapatkan:

Kesan : tampak kantong kehamilan yang kosong dengan diameter 3,06 cmPerencanaan:Rencana terapiIVFD RL 20 tpmMisoprostol 400 ugAmoxicilin 3x500 mgAsam Mefenamat 3x500 mgMethergin 3x0,125 mg

Rencana rawat inapPengawasan keadaan umum, tanda vital, tanda-tanda perburukan.Memonitor input dan output cairan.Memonitor jumlah tetesan infus per menit.Memfasilitasi kebutuhan nutrisi

Rencana operatifCurretage

EDUKASIMenjelaskan kepada keluarga tentang kondisi ibu dan janinnya.

PROGNOSAIbu: Ad vitam : bonam Ad functionam: dubia ad bonam Ad sanationam: dubia ad bonam

Janin : Ad vitam: malam Ad functionam: malam

PukulFollow up

22/12/201411.00 WIBS : Pasien datang dari poli dengan keluhan keluar darah flek-flek dari jalan lahir sejak satuminggu yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar tidak disertai gumpalan. Pasien mengatakan baru tiga kali mengganti pembalut. Keluhan mulas-mulas pada perut bawah disangkal. Keluhan keluar gumpalan daging disangkal. Keluhan demam disangkal, keluhan pusing dan lemas juga disangkal.Pasien saat ini hamil anak ketiga usia kehamilan tiga bulan. O :Keadaan umum: BaikKesadaran: Compos mentisTanda-tanda vital: Tekanan darah = 130/80 mmHgNadi = 80 kali/menitPernapasan = 20kali/menitSuhu = 36,4CStatus Generalis Mata : CA -/-,SI -/- Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-) Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-) Abdomen : BU (+) N Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/-Status Gyn PPV (+) Fl/Fx : -/+A:G3P2A0U28 H12+6Blighted OvumP : IV RL 20 tpm, Observasi keadaan umum, tanda tanda vital, ppv Menganjurkan pasien untuk istirahat dahulu (bed rest) Konsul lab dan gizi untuk memberikan nutrisi pasien Pro curretage

22/12/201415.00 WIBS: (-)O: Keadaan umum baik / Compos Mentis TTV baik (TD : 120/80, N : 86x/m, RR:20, S:36,5 C) Status Generalis Mata : CA -/-,SI -/- Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-) Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-) Abdomen : BU (+) N Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/-Status Gyn PPV (+) Fl/Fx : -/+A: G3P2A0U28 H12+6Blighted Ovum P: Pengawasan keadaan umum dan PPV Rencana curettage jam 10.00 tanggal 23 Desember 2014

22/12/201422.00 WIBS: (-)O: Keadaan umum baik / Compos Mentis TTV baik (TD : 120/80, N : 84x/m, RR:20, S:36,3 C) Status Generalis Mata : CA -/-,SI -/- Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-) Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-) Abdomen : BU (+) N Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/-Status Gyn PPV (+) Fl/Fx : -/+A: G3P2A0U27 H12+6Blighted Ovum P: Pengawasan keadaan umum dan PPV Rencana curettage jam 10.00 tanggal 23 Desember 2014 Persiapan operasi, Pasien puasa mulai jam 04.00 WIB Misoprostol 1 x 2 tab

23/12/201408.00 WIBS: Pasien cemas akan operasi nantiO: Keadaan umum baik, compos mentis TTV baik (TD : 120/80, N : 84x/m, RR:20, S:36,3 C) Status Generalis Mata : CA -/-,SI -/- Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-) Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-) Abdomen : BU (+) N Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/-Status Gyn PPV (+) Fl/Fx : -/+A: G3P2A0U28 H13Blighted Ovum P: Pengawasan keadaan umum dan PPV Rencana curettage jam 10.00 Pasien diminta untuk melanjutkan puasa

23/12/201410.00 WIBS: Pasien cemas akan operasi nantiO: Keadaan umum baik, compos mentis TTV baik (TD : 120/80, N : 84x/m, RR:20, S:36,3 C) Status Generalis Mata : CA -/-,SI -/- Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-) Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-) Abdomen : BU (+) N Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/-Status Gyn PPV (+) Fl/Fx : -/+A: G3P2A0U28 H13Blighted Ovum P: Pasien diberangkatkan menuju kamar operasi

23/12/201411.00 WIBPasien datang dari kamar operasiS: Pasien merasa masih lemas, Keluar darah dari jalan lahir (+)O: Keadaan umum baik, compos mentis TD : 100/70, N:80. RR: 20, S:37,2Status Generalis Mata : CA -/-,SI -/- Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-) Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-) Abdomen : BU (+) N Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/-Status Gyn PPV (+) Fl/Fx : -/+A: P2A1U28Post Curretage H+0 a.i blighted ovumP: Observasi keadaan umum, TTV, PPV PO : Amoxicilin 3x1 tab, Asam Mefenamat 3x1 tab, Methergin 3x1 tab

23/12/201421.30 WIBS: Keluar darah dari jalan lahir (+)O: Keadaan umum baik, compos mentis TD : 100/70, N:80. RR: 20, S:37,2Status Generalis Mata : CA -/-,SI -/- Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-) Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-) Abdomen : BU (+) N Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/-Status Gyn PPV (+) Fl/Fx : -/+A: P2A1U28Post Curretage H+0 a.i blighted ovumP:Observasi keadaan umum, TTV, PPV

24/12/201408.00 WIBS: Keluar darah dari jalan lahir tinggal sedikitO: Keadaan umum baik, compos mentis TD : 120/70, N:80. RR: 20, S:36,9Status Generalis Mata : CA -/-,SI -/- Cor :S1-S2regular, Murmur(-),Gallop(-) Pulmo : SNVesikuler,wheezing (-), ronchi (-) Abdomen : BU (+) N Ekstremitas atas dan bawah:OE -/-,AD -/-Status Gyn PPV (+) Fl/Fx : -/+A: P2A1U28Post Curretage H+1 a.i blighted ovumP:Pasien dibolehkan pulang

Laporan Operasi1. Ibu diposisikan litotomi diatas meja operasi dengan TIVA2. Asepsis dan antisepsis daerah vulva dan sekitarnya3. Pasang duk steril, kecuali daerah tindakan4. Pasang speculum pada daerah posterior, jepit portio anterior dengan tenaculum5. Sonde 10 cm, antefleksi kuretase endometrium, sesuai hasil konsepsi 5 cm sistematis keluar jaringan.6. Injeksi Metergin 1 amp 1x, perdarahan baru tidak ada7. Lepas alat8. Operasi selesai

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

2 3 3.1 DefinisiBlighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada bayi di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif. Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum yang telah dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi dalam trimester pertama sebelum seorang wanita tahu tentang kehamilannya. Tingginya tingkat kelainan kromosom biasanya menyebabkan tubuh wanita secara alami mengalami keguguran.

3.2 EtiologiBlighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak meneruskan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi normal dan sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang buruk.Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.

3.3 PatofisiologiPada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.

3.4 Gejala dan TandaBlighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk: periode menstruasi terlambat kram perut minor vagina atau bercak perdarahan tes kehamilan positif pada saat gejala ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan hampir sama dengan kehamilan normal

3.5 Diagnosis1. Anamnesis2. Pemeriksaan Fisik3. Pemeriksaan Penunjang (USG) diagnosis pasti, bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7 minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilanan embriogenikdapat ditegakkan bilapada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak dijumpai adanya strukturmudigah dan kantong kuning telur.

Gambar 1 : Blighted Ovum Gambar 2 : Kehamilan Normal

Diagnosis perdarahan pada kehamilan mudaGejala/TandaServiksUterusPemeriksaan USGDiagnosis

Bercak hingga sedang, nyeri perut bawahMenutupSesuai dengan usia kehamilanGS +, FP +, FM +, FHM +Abortus Imminens

Perdarahan sedikit,nyeri tidak adaMenutupLebih kecil usia kehamilanGS -Abortus komplet

Perdarahan banyak, nyeri perut bawahmembuka teraba jaringanLebih kecil usia kehamilanUterus membesar, GS -, gambaran massa echoic intra uterineAbortus inkomplet

Perdarahan sedikit, tidak disertai nyeriTertutupLebih kecil usia kehamilanGS +, FP +, FM (-)FHM (-)Missed Abortion

Perdarahan sedikit, tidak ada nyeriTertutupSesuai usia kehamilanGS +, FP - (Usia kehamilan > 8 minggu)Blighted Ovum

Perdarahan sedikit, nyeri sekaliTerbuka, teraba kulit ketubanSesuai usia kehamilanGS +, FP +, FM +, FHM +Abortus insipiens

Perdarahan sedikit samapai sedangTertutup/terbukaLehih besar usia kehamilanGS -, tampak gambaran badai salju (Snowtorm appearance)Mola Hidatidosa

Perdarahan sedikit, nyeri perut bawah, defense muscular, kadang ada tanda pre syokTertutup, nyeri goyang serviks/porsio (Slinger pain)Lebih kecil usia kehamilanUterus membesar, tak didapatkan GS intra uterine, tampak gambaran massa irregular di retrouterina atau di komu uteriKehamilan Ektopik Terganggu (KET)

Keterangan : GS (Gestational Sacc), FP (Fetal plate), FM (Fetal movement), FHM (Fetal heart movement)

3.6 PencegahanDalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan seharusnya melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di awal kehamilan. Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih dari satu kali pada wanita. Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak hamil, pada kasus diabetes mellitus gula darah harus dikontrol, melakukan pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan membiasakan pola hidup sehat.

3.7 PenatalaksanaanTerapi pada kasus Blighted ovum adalah dengan evakuasi hasil konsepsi dengan kuretase. Namun pada pemeriksaan ginekologi (pemeriksaan dalam vagina) umumnya ostium uteri ekstemum masih menutup, sehingga tidak bisa langsung dilakukan kuretase sehingga dilakukan terlebih dahulu dengan dilatasi serviks bisa dengan pemberian obat misoprostol pervaginam atau memasang stiff hegar ke dalam kanalis servikalis. Bila serviks sudah membuka baru bisa dilakukan kuretase.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prawirohardjo Sarwono. Abortus. Ilmu Kebidanan. Edisi IV. Jakarta : FK UI, 2011.2. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu Kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka; 2011.h.550-63. Cunningham FG, Gant FN, Leveno KJ, dkk. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta: EGC, 2005.