BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41474/5/BAB IV.pdfterhadap Sikap Ibu...
-
Upload
truonghanh -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitianeprints.umm.ac.id/41474/5/BAB IV.pdfterhadap Sikap Ibu...
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Desain penelitan merupakan strategi yang memandu dan digunakan peyidik
dalam pengumpulan data dan menginterprestasikan data dari mana kemudian
digambarkan sebagai kesimpulan (Muharto, 2016). Penelitian ini menggunakan Pre-
eksperimental yaitu dengan menggunakan satu kelompok yang akan dilakukan intervensi
pendidikan kesehatan dengan melihat pre dan post serta tidak memiliki kelompok
kontrol dan kelompok pembanding (Swarjana, 2012). Desain penelitian ini
menggunakan One group pretest posttest design yang merupakan rancangan pre-pascates
dalam satu kelompok yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek yang sebelumnya dilakukan intervensi dan setelah itu
di lakukan observasi (Nursalam, 2017).
Gambar 4.1 Skema Desain Penelitian One group pra-post test
Keterangan :
O1 : Observasi /pretest sebelum dilakukan perlakuan
X : Bentuk perlakuan yang dilakukan oleh peneliti
O2 : Observasi/posttest setelah dilakukan perlakuan
O1
Pretest
X
Intervensi
O2
Posttest
Compare
35
4.2 Kerangka Penelitian
Berikut adalah kerangka kerja dalam penelitian ini :
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian : Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Sikap Ibu dalam Menangani Kejang Demam Pada Anak
Populasi : Ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan – 5 tahun di Desa Bunut Wetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang berjumlah 45 orang.
Tehnik Sampling : Purposive Sampling
Identifikasi variabel : Penilaian sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak dengan Pretest dengan menggunakan kuesioner
Intervensi : Pendidikan kesehatan tentang penangan kejang demam
Identifikasi variabel :Penilaian sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak dengan Posttest dengan menggunakan kuesioner
Analisa data : Uji McNemar
Hasil : Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap perubahan sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak
Sampel : Ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan – 5 tahun di Desa Bunut Wetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang berjumlah 30 orangberjumlah 45 orang.
Kesimpulan
H0 : Pendidikan kesehatan tidak efektif terhadap perubahan sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak
H1 : Pendidikan kesehatan efektif terhadap perubahan sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak
36
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan objek atau pun subjek yang memiliki
karakteristik dan telah ditetapkan oleh peneliti yang bertujuan untuk melakukan
penelitian serta mengambil kesimpulan (Sujarweni, 2015). Populasi yang digunakan
didalam penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan – 5 tahun di Desa
Bunut Wetan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang berjumlah 45 orang.
4.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diambil untuk diteliti dan hasil
penelitiannya digunakan sebagai representasi dari populasi secara keseluruhan (Suryani,
2016). Sampel yang dapat digunakan di dalam penelitian ini adalah Ibu yang berjumlah
30 orang yang memenuhi kriteria inklusi sedangkan 15 lainnya tidak bersedia menjadi
responden. Kriteria inklusi dan eksklusi sampel pada penelitian ini adalah :
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah penentuan sampel yang didasarkan atas karakteristik
umum pada subjek penelitian diambil dari populasi yang sudah memenuhi
syarat untuk melakukan penelitian (Nursalam, 2017). Kriteria inklusi dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ibu yang mempunyai anak berusia 3 bulan sampai 5 tahun
b. Ibu dengan anak yang pernah mempunyai riwayat kejang demam
c. Ibu yang mempunyai pendidikan minimal lulusan SD
d. Bersedia menjadi responden
37
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria untuk mengeluarkan subjek yang memenuhi
kriteria inklusi dari studi oleh karena memiliki berbagai macam sebab
(Nursalam, 2017). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
:
a. Ibu dengan anak yang memiliki penyakit bawaan/kronis
b. Anak yang memiliki riwayat keluarga epilepsi/infeksi sistem saraf pusat
c. Ibu menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian
4.3.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi responden yang diambil dari populasi yang
bertujuan untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara yang
ditempuh dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan data
dimana jumlah sampel sama dengan populasi dan apabila jumlah populasi yang kurang
dari 100, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2011).
4.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah segala bentuk data, informasi yang sudah ditetapkan oleh
peneliti untuk dilakukan analisis data atau kesimpulan (Sugiyono, 2009). Adapun
variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel independen (bebas)
Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau nilainya
menentukan variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel independen didalam
penelitian ini adalah pendidikan kesehatan.
38
2. Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan
oleh variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak.
4.5 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel operasional yang dilakukan penelitian
berdasarkan karakteristik yang diamati dan ditentukan berdasarkan parameter ukuran
dalam penelitian serta mengungkapkan variabel dari skala pengukuran masing-masing
variabel tersebut (Donsu, 2016).
39
Tabel 4.5 : Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Ibu Dalam Menangani Kejang Demam Pada Anak
No Variabel Definisi Operasional
Indikator Skala Alat Ukur Hasil Ukur
1. Variabel independen : Pendidikan kesehatan
Pemaparan informasi pada ibu yang memiliki anak berusian 3 bulan sampai 5 tahun dengan riwayat kejang demam yang bertujuan untuk mengetahui penanganan tentang kejang demam.
1. Ibu mampu memahami definisi dari kejang demam
2. Ibu mampu memahami tanda dan gejala dari kejang demam.
3. Ibu mampu memahami penyebab dari kejang demam.
4. Ibu mampu memahami faktor resiko dari kejang demam.
5. Ibu mampu memahami penanganan dari kejang demam
SOP SAP
2. Variabel dependen: Sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak
Persepsi dan perasaan ibu terhadap anak yang mengalami kejang demam
1. Ibu mampu menerima dan mau memperhatikan stimulus yang diberikan pada anak yang mengalami kejang demam
Nominal Kuesioner Positif: Apabila nilai 45-88 = X> mean Negatif Apabila nilai 22-44 = X< mean (Azwar, 2011).
40
2. Ibu mampu memberikan respon atau stimulus pada anak yang mengalami kejang demam
3. Ibu mampu menghargai dengan cara mengajak orang untuk mendiskusikan tentang kejang demam
4. Ibu mampu bertanggung jawab dengan cara melakukan tindakan yang sesuai pada anak kejang demam
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli yaitu hari pertama dilakukan pretest dan
intervensi pendidikan kesehatan kemudian menunggu 2 minggu kemudian dilakukan
posttest yang dilaksanakan di Desa Bunut Wetan RT 05/RW 07 Wilayah Kerja
Puskesmas Pakis Kabupaten Malang.
4.7 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah pedoman tertulis seperti wawancara atau pengamatan dan
daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk mendapatkan berbagai macam informasi
41
dari responden (Nursalam, 2017).Jenis intrumen pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan jenis pengukuran dengan
cara mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan
secara tertulis (Nursalam, 2017). Kuesioner ini digunakan untuk melihat sikap ibu
dalam menangani kejang demam pada anak.
4.7.1 Kuesioner Sikap ibu dalam menangani kejang demam pada anak
Kuesioner untuk mengukur sikap ibu dalam menangani kejang demam pada
anak diadopsi dari Mohammad Barzegar, Tahun 2016 dengan menggunakan kuesioner
KACP yang diberikan kepada ibu yang mempunyai anak usia 3 bulan sampai 5 tahun
diwilayah Pakis Kabupaten Malang yang telah dimodifikasi dan berisi 22 pertanyaan
yang bertujuan untuk mengetahui sikap ibu dalam menangani kejang demam pada
anak.Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berdasarkan materi yang telah diuraikan
pada tinjauan diajukan berdasarkan materi yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka
dan menggunakan alat bantu laptop dan leaflet. Jenis kuesioner yang dibagikan
langsung ke responden yang bersifat pertanyaan tertutup dimana alternatif jawaban
sudah ditentukan terlebih dahulu olesh peneliti dan responden hanya memilih dari
alternatif yang telah disediakan. Kuesioner pada penelitian ini menggunakan skala likert
yang merupakan teknik kuesioner pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur
sikap dengan 4 katagori tingkat persetujuan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) (Budiaji, 2013). Kemudian jawaban dari para
responden akan diberikan bobot nilai dengan sikap tingkat persetujuan yaitu Sangat
Setuju (SS) diberi nilai 4, Setuju (S) diberi nilai 3, Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2 dan
Sangat Tidak Setuju diberi nilai 1. Kuesioner sikap ibu dalam penanganan kejang
demam pada anak dinilai dalam 2 katagori yaitu apabila sikap positif berjumlah nilai
42
45-88 = X> mean dan apabila sikap negatif berjumlah nilai 22-44 = X< mean (Azwar,
2011).
Tabel 4.7.1 Kisi-kisi kuesioner Sikap Ibu dalam Menangani Kejang Demam Pada Anak
No Pertanyaan Jumlah Nomor Pertanyaan
1. Menerima 4 6, 9, 16, 20
2. Memberikan respon 7 1, 2, 4, 8, 10, 11, 19
3. Menghargai 3 14, 15, 17
4. Bertanggung jawab 8 3, 5, 7, 12, 13, 18, 21, 22
Jumlah 22
4.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.7.2.1 Uji Validitas
Pada suatu penelitian, dalam pengumpulan data diperlukan adanya alat dan cara
pengumpulan data yang baik sehingga data yang dikumpulkan merupakan data yang
valid reliable, dan aktual (Nursalam, 2017). Validitas adalah pengukuran dan
pengamatan yang berarti prinsip keandalan intrumen dalam pengumpulan data.
Intrumen harus dapat mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas pada penelitian
ini menggunakan SPSS (Statistical Product for Social Sciences) windows 07. Pengujian
menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,05 dengan kriteria pengujian adalan
sebagai berikut :
a Item pertanyaan jika dikatakan valid nilai signifikan ≤ 0,05
b Item pertanyaan jika dikatakan tidak valid nilai signifikan ≥0,05
43
Instrumen penelitian berupa kuesioner ini telah dilakukan uji validitas dengan
jumlah responden 10 dengan jumlah 22 pertanyaan dinyatakan valid. Variabel sikap
masyarakat dalam penanganan kejang demam didapatkan nilai kolerasi pearson
terendah adalah 0,702 pada butir nomor 14 sedangkan untuk nilai kolerasi pearson
tertinggi adalah 0.972 pad butir nomor 11. Semua item pertanyaan memiliki nilai
kolerasi pearson lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,632 sehingga dapat disimpulkan
bahwa item-item tersebut valid dalam artian dapat digunakan untuk mengukur sikap
ibu dalam penanganan kejang demam pada anak.
4.7.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasilpengukuran atau pengamatan bila fakta atau
kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali kali dalam waktu yang berlainan
(Nursalam, 2017). Uji reabilitas yang digunakan pada penelitian ini menggunakan SPSS
(Statistical Product for Social Sciences) windows 07 dengan kriteria suatu intrumen
dikatakan reliabel jika pengujian adalah sebagai berikut :
a Tes dikatakan reliabel jika nilai α > (0,600)
b Tes dikatakan tidak reliable jika nilai α < (0,600)
Hasil perhitungan reliabilitas yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan
nilai r table dengan n atau jumlah responden dan taraf signifikan 5%. Uji reliabilitas
diketahui dengan nilai Chrobach’s alpha pada kuesioner sikap ibu dalam penanganan
kejang demam sebesar 0,976 dengan menggunakan nilai kritis 0,600 sebagai
perbandingan dan karena Chrobach’s alpha lebih besar dari pada nilai kritis
perbandingan maka variabel sikap ibu dalam penanganan kejang demam dikatakan
reliabel dan dapat digunakan didalam penelitian.
4.8 Prosedur Pengambilan data
Menurut Alhamda (2016) menyatakan bahwa prosedur pengambilan data meliputi :
44
a. Persiapan
Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan meliputi pembuatan kuesioner
atau daftar pertanyaan untuk dibagikan ke respoden dan setelah itu peneliti
menyiapkan materi untuk di sampaikan ke responden serta peralatan yang
dibutuhkan seperti laptop, banner, leaflet, papan dan lainnya. Pada tahap ini
juga peneliti mempersiapkan surat izin pendahuluan dan penelitiannya kepada
Instasi Pemerintah seperti Bankesbangpol, Dinas Kesehatan dan Puskesmas
Pakis Kabupaten Malang serta melakukan pengumpulan data setelah surat ijin
diterima dengan melaui metode wawancara.
b. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini peneliti memilih sempel yang akan dijadikan sebagai
responden. Peneliti mendatangani responden, memperkenalkan diri,
menjelaskan maksud dan tujuan peneliti dan meminta persetujuan (Informed
Consent) untuk menjadi responden. Semua responden yang sudah terpilih
dibagikan kuesioner guna untuk melihat sikap dalam penenganan kejang
demam sebelum dilakukan intervensi. Setelah tahap pretest, peneliti melakukan
intervensi dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang penanganan
kejang demam dengan menggunakan alat bantu LCD proyektor dan
penyebaran leaflet. Penggunaan LCD proyektor dan leaflet ini bertujuan untuk
mempermudah responden dalam membantu pemahaman terhadap materi yang
disampaikan oleh peneliti. Pelaksanaan pemberian intervensi ini dilakukan dua
sesi selama satu hari. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang
penanganan kejang demam, peneliti kembali menilai sikap dengan memberikan
kuesioner ke responden (posttest) dan jarak pemberian kuesioner setelah
45
intervensi (posttest) selama 2 minggu karena banyak terdapat faktor yang
mempengaruhi sikap diantaranya adalah faktor internal dan eksternal.
c. Metode pengumpulan data
Tahap pengumpulan data peneliti menggunakan metode kuesioner dengan
menggunakan Likert Scale dan kuesioner dikumpulkan kepeneliti. Kemudian
peneliti mengecek kelengkapan identitas responeden dan memeriksa kembali
apabila ada pengisian kuesioner yang kurang lengkap.
d. Proses penyusunan alat ukur ini untuk penelitian atau pengumpulan data dapat
dilakukan melalui penentuan konsep variabel penelitian dan susunan
pertanyaan berdasarkan indikator.
4.9 Analisa Data
Analisa data adalah upaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan
statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian
dengan tujuan mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan
karakteristik populasi (Sujarweni, 2014).
4.9.1 Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis setiap
variabel dari hasil penelitian dan berfungsi untuk meringkas kumpulan data tersebut
berubah menjadi informasi yang berguna dan pengolahan datanya hanya satu variabel
saja (Sujarweni, 2014).Dalam penelitian ini distribusi frekuensi responden digunakan
untuk mendeskrisikan karakteristik responden yang berupa karakteristik numerik dan
katagorik. Pada penelitian ini karakteristik kategorik meliputi tingkat pendidikan
sedangkan karakteristik numerik meliputi usia.
46
4.9.2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan lebih dari dua variabel dan
berfungsi untuk mengetahui hubungan, perbandingan dan pengaruh antar variabel
(Sujarweni, 2014). Analisa yang digunakan didalam penelitian ini bertujuan untuk
mengukur sebelum perlakukan (pretest) dan sesudah perlakuan (postest) pemberian
pendidikan kesehatan dengan menggunakan uji McNemar. Syarat uji ini yaitu
menggunakan 2 variabel dengan data pre post distribusi data tidak normal atau
nominal.
4.10 Etika Penelitian
Menurut Alimul (2011), Etika penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
aspek etika apa saja yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a Informed Consent (Lembar persetujuan)
Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian yang diberikan pada subjek yang akan diteliti yang
bertujuan untuk persetujuan menjad responden. Peneliti menjelaskan maksud
dan tujuan penelitian yang akan dilakukan dan responden menandatangani
lembar persetujuan tersebut. Informed Consent dalam penelitian ini diberikan
kepada ibu yang mempunyai anak dengan kejang demam di Pakis Kabupaten
Malang.
b Anonimity (Tanpa nama)
Anonimity (Tanpa nama) adalah mebagikan lembar pengantar kuesioner kepada
subjek penelitian yang bertujuan bahwa subjek mengetahui identitas peneliti,
maksud dan tujuan, serta manfaat dari penelitian. Untuk menjaga kerahasiaan
responden maka peneliti tidak akan mencantumkan nama responden tetapi
47
cukup dengan memberikan kode atau inisial untuk menjaga kerahasiaan
identitas responden.
c Confidentiality (Kerahasiaan)
Confidentiality (Kerahasiaan) yakni data dan informasi yang mengenai responden
didalam kuesioner dan hanya peneliti saja yang dapat mengetahui informasi
dari responden. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti karena
hanya data kelompok tertentu yang akan dilaporkan pada saat hasil riset.
d Justice (Keadilan)
Justice (Keadilan) merupakan keadilan didalam penelitian yang berkaitan pada
pemilihan sampel dari populasi agar responden diperlakukan secara adil dan
peneliti tetap memberikan prosedur yang sama dengan menggunakan alat ukur
yang sama pada ibu yang menjadi responden.