Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

25
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) FAHADA INDI 1102007106 ERDIKA SATRIA W1102009098 ARIF GUSASEANO 1102010033 MARLENI 1102010156

description

PPT KIA

Transcript of Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

Page 1: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

FAHADA INDI 1102007106ERDIKA SATRIA W 1102009098ARIF GUSASEANO 1102010033MARLENI 1102010156

Page 2: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

DEFINISIProgram Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu dari enam program pokok Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.

Page 3: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

TUJUAN PROGRAM KIATercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Page 4: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

TUJUAN KHUSUS PROGRAM KIA

1. Meningkatkan kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.

2. Meningkatkan upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.

3. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu meneteki.

4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita.

5. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.

Page 5: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA

Memantapkan dan peningkatan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan pokok :• Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi

seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan.• Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

kompeten diarahkan ke fasilitas kesehatan.• Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar

di semua fasilitas kesehatan.• Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh neonatus

sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

Page 6: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA

• Peningkatan deteksi dini resiko tinggi ibu hamil, baik oleh tenaga kesehatan maupun di masyarakat serta penanganan dan pengamatannya.

• Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.

• Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di semua fasilitas kesehatan

• Peningkatan pelayanan KB sesuai standar

Page 7: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

PELAYANAN DAN JENIS INDIKATOR KIA

• Pelayanan antenatal

Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.

Standar minimal “5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari :

– Timbang berat badan dan ukur tinggi badan– Ukur Tekanan darah– Pemberian Imunisasi TT lengkap– Ukur Tinggi fundus uteri– Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama

kehamilan

Page 8: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan dengan ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

Page 9: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

• Pertolongan PersalinanPertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan

adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.

Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat:

– Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat.

– Dukun bayi

Page 10: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

• Pelayan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan.

Pelayanan yang diberikan adalah :• Pemeriksaan tekanan darah, nadi,

respirasi, dan suhu.• Pemeriksaan tinggi fundus uteri

( involusi uteri).• Pemeriksaan lochia dan pengeluaran

pervaginam lainnya.• Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI

eksklusif 6 bulan.• Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU

sebanyak dua kali, pertama segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam pemberian kapsul vitamin A pertama.

• Pelayanan KB pasca salin

Page 11: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

• Pelayanan Kesehatan NeonatusPelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan

kesehatan sesuai standar yang diberikan tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonates sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah.

Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses neonates terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah kesehatan pada neonatus

Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonates :• Kunjungan neonatal ke-1 (KN1) : 6 – 48 jam setelah lahir.• Kunjungan neonatal ke-2 (KN2) : hari ke 3 – 7 setelah

lahir.• Kunjungan neonatal ke-3 (KN3) : hari ke 8 – 28 hari

setelah lahir.

Page 12: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

Pelayanan kesehatan neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen Terpadu Bayi Muda ( MTBM ) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang meliputi :

a) Pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir• Perawatan tali pusat• Melaksanakan ASI eksklusif• Memastikan bayi telah diberi injeksi Vit K• Memastikan bayi telah diberi salep mata antibiotic.• Pemberian imunisasi hepatitis B-0

b) Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM• Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi

bakteri, icterus, diare, berat badan rendah dan masalah pemberian ASI.

• Pemberian imunisasi hepatitis B-0 bila belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir

• Konseling terhaap Ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi, dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan buku KIA.

• Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.

Page 13: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

DETEKSI DINI RESIKO TINGGI IBU HAMIL, BAIK OLEH TENAGA KESEHATAN MAUPUN OLEH

MASYARAKATDeteksi dini kehamilan dengan faktor risiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi.

Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi tetap mempunyai risiko untuk terjadinya komplikasi.

Faktor risiko pada ibu hamil diantaranya adalah :• Primigravida kurang dari 20 tahun

atau lebih dari 35 tahun .• Anak lebih dari 4• Jarak persalinan terakhir dan

kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun.

• Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan < 9kg selama masa kehamilan.

• Anemia dengan Hb < 11g/dl

Page 14: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

• Tinggi badan kurang dari 145 cm, atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang.

• Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini.• Sedang / pernah menderita penyakit kronis, antara lain : tuberkulosis,

kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin (Diabetes Mellitus, SLE, dll.) tumor dan keganasan.

• Riwayat kehamilan buruk; keguguran berulang, kehamilan ektopik terganggu, mola hidatidosa, ketuban pecah dini, bayi dengan cacat kongenital.

• Riwayat persalinan dengan komplikasi : persalinan dengan seksio sesaria, ekstraksivakum / forceps.

• Riwayat nifas dengan komplikasi : perdarahan paska persalinan, infeksi masa nifas, psikosis post partum ( post partum blues).

• Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat kongenital.

• Kelainan jumlah janin : kehamilan ganda,

janin dempet, janin besar.• Kelainan dan letak posisi janin : lintang/

oblique, sungsang pada usia

kehamilan lebih dari 32 minggu.

Page 15: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

• Komplikasi pada ibu hamil meliputi :– Ketuban pecah dini– Perdarahan pervaginam :

• Ante partum : keguguran, plasenta previa, solusio plasenta

• Intra partum : robekan jalan lahir• Post partum : atonia uteri, retensio plasenta,

plasenta inkaserata, kelainan pembekuan darah, subinvolusi uteri.

– Hipertensi dalam kehamilan (HDK) : tekanan darah tinggi ( sistolik > 140 mmHg, diastolik >90 mmHg), dengan atau tanpa edema pretibial)

– Ancaman persalinan prematur.– Infeksi berat dalam kehamilan : DB, tifus

abdominalis, Sepsis.– Distosia : persalinan macet, persalinan tak

maju.– Infeksi masa nifas.

Page 16: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

• Pelayanan Kesehatan BayiPelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan

kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 x, selama periode 29 hari sampai 11 bulan setelah lahir.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi :– Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari – 2 bulan– Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 – 5 bulan.– Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 – 8 bulan.– Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 – 11 bulan.

Page 17: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

• Pelayanan Kesehatan Anak BalitaSebagai upaya untuk

menurunkan angka kesakitan dan kematian balita, DEPKES RI bekerja sama dengan WHO telah mengembangkan paket pelatihan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS).

Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi :

• Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat dalam buku KIA/KMS.

• Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2 kali setahun.

• Pemberian Vit A dosis tinggi 200.000 IU 2 kali dalam setahun

• Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita.

• Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS.

Page 18: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

• Pelayanan KB berkualitasPelayanan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar

dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan tingkat fertilitas (kesuburan) bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak ( 2 atau lebih anak) serta meningkatkan fertilitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.Pelayanan KB bertujuan untuk menunda (merencanakan) kehamilan. Bagi pasangan Usia Subur yang ingin menjarangkan dan/atau menghentikan kehamilan, dapat menggunakan metode kontrasepsi yang meliputi :

• KB alamiah (sistem kalender, metode amenore laktasi, coitus interuptus).

• Metode KB hormonal (pil, suntik, susuk).

• Metode KB non – hormonal (kondom, AKDR/IUD, vasektomi dan tubektomi).

Disamping itu pengelola program KB

perlu memfokuskan sasaran pada kategori

PUS dengan “4 terlalu”

(terlalu muda, tua, sering dan banyak).

Page 19: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

MANAJEMEN KEGIATAN KIA

• Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sector lain yang terikat dan dipergunakan untuk pemamtauan program KIA secara teknis maupun non teknis.

• Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis dan non teknis, yaitu :1. Indikator Pemantauan Teknis : Indikator ini digunakan oleh para pengelola

program dalam lingkungan kesehatan yang terdiri dari :

Indikator Akses, Indikator Cakupan Ibu Hamil, Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan, Indikator penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakat, Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatan, Indikator Neonatal

2. Indikator Pemantauan Non teknis :Indikator pemerataan pelayanan KIA dan Indikator efektivitas

pelayanan KIA

Page 20: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

SISTEM KESIAGAAN KIA

• Sistem pencatatan-pemantauan• Sistem transportasi-komunikasi• Sistem pendanaan• Sistem pendonor darah• Sistem Informasi KB.

Page 21: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

Didalam konteks pembentukan sistem kesiagaan, pertama-tama masyarakat perlu untuk memahami dan menganalisa kondisi kesehatan mereka saat ini, seperti kondisi kesehatan ibu; kesehatan bayi baru lahir, kesehatan bayi, pelayanan kesehatan, dan berbagai hubungan dan kekuasaan yang memperngaruhi kondisi tersebut agar mereka mampu untuk melakukan aksi guna memperbaiki kondisi tersebut berdasarkan analisa mereka tentang potensi yang mereka miliki.

Jadi, pendekatan yang diaplikasikan dalam Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini akan menentukan proses dan kegiatan berikutnya dalam keseluruhan proses Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA ini.

Page 22: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

Peranan dan Tugas Tenaga Kesehatan Masyarakat Terhadap Kesehatan

Ibu dan Anak

– Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan, serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan masyarakat.

– Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan kegiatan Puskesmas.

– Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan, serta petunjuk teknis sesuai bidang tugasnya.

– Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat.– Melaksanakan upaya kesehatan perorangan.

Page 23: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

– Melaksanakan pelayanan upaya kesehatan/kesejahteraan ibu dan anak, Keluarga Berencana, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegah dan pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan sekolah, kesehatan olahraga, pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja, kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, kesehatan mata, dan kesehatan khusus lainnya, serta pembinaan pengobatan tradisional;.

– Melaksanakan pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembantuan sarana dan pembinaan teknis kepada Puskesmas Pembantu, unit pelayanan kesehatan swasta, serta kader pembangunan kesehatan.

– Melaksanakan pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader pembangunan di bidang kesehatan dan pengembangan kegiatan swadaya masyarakat di wilayah kerjanya.

– Melaksanakan pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan.

– Melaksanakan ketatausahaan dan urusan rumah tangga UPT.– Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja UPTD.– Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Page 24: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)

KESIMPULAN

• Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.

• Tujuan program Kesehatan Ibu dan anak (KIA) adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.

Page 25: Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA)