BAB IV icu

5
BAB IV PEBAHASAN Tn. S saat ini didiagnosa penyakit CKD gred IV dan ICH. Klien masuk RSDK pada tanggal 18 Desember 2013 dikarenakan mengalami kelemahan ekstremitas kiri secara tiba-tiba. Tn. S juga menjalani HD rutin 2 kali dalam seminggu. 3 hari sebelum masuk ICU, Tn. S mengalami penurunan kesadaran menjadi somnolen dan bradikardi kemudian Tn. S dirawat di ruang HND. 4 jam sebelum masuk ICU, Tn. S muntah-muntah dan mengalami gagal nafas. Untuk menjaga kepatenan jalan nafas Tn. S maka dipasanglah ETT di ruang HND sebelum dipindahkan keruang ICU. Klien yang terpasang ETT sebagian besar mengalami penumpukkan secret di jalan nafas karena tidak adanya reflek batuk pada klien yang terpasang ETT. Saat akan dipasang ventilator, terdengar suara gurgling dan mulut klien tampak mengeluarkan banyak sputum, sehingga muncul masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif dan tindakan yang dilakukan adalah melakukan suction secara berkala pada klien dan selalu memantau bersihan jalan nafas klien secara berkala untuk mengatahui apakah terdengar suara gurgling ataupun snoring dari mulut klien. Suction bertujuan untuk mengeluarkan secret yang menumpuk di saluran pernafasan klien melalui selang yang telah terhubung dengan mesin suction. Prinsip dilakukannya suction adalah Aseptik yaitu menjaga kesterilan alat dan proses suction, Atraumatik yaitu pasien tidak mengalami trauma pada saluran pernapasan. Asianotik yaitu,

description

FASFCASF

Transcript of BAB IV icu

Page 1: BAB IV  icu

BAB IV

PEBAHASAN

Tn. S saat ini didiagnosa penyakit CKD gred IV dan ICH. Klien masuk RSDK pada

tanggal 18 Desember 2013 dikarenakan mengalami kelemahan ekstremitas kiri secara tiba-

tiba. Tn. S juga menjalani HD rutin 2 kali dalam seminggu. 3 hari sebelum masuk ICU, Tn. S

mengalami penurunan kesadaran menjadi somnolen dan bradikardi kemudian Tn. S dirawat

di ruang HND. 4 jam sebelum masuk ICU, Tn. S muntah-muntah dan mengalami gagal nafas.

Untuk menjaga kepatenan jalan nafas Tn. S maka dipasanglah ETT di ruang HND sebelum

dipindahkan keruang ICU.

Klien yang terpasang ETT sebagian besar mengalami penumpukkan secret di jalan

nafas karena tidak adanya reflek batuk pada klien yang terpasang ETT. Saat akan dipasang

ventilator, terdengar suara gurgling dan mulut klien tampak mengeluarkan banyak sputum,

sehingga muncul masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif dan tindakan yang

dilakukan adalah melakukan suction secara berkala pada klien dan selalu memantau bersihan

jalan nafas klien secara berkala untuk mengatahui apakah terdengar suara gurgling ataupun

snoring dari mulut klien. Suction bertujuan untuk mengeluarkan secret yang menumpuk di

saluran pernafasan klien melalui selang yang telah terhubung dengan mesin suction. Prinsip

dilakukannya suction adalah Aseptik yaitu menjaga kesterilan alat dan proses suction,

Atraumatik yaitu pasien tidak mengalami trauma pada saluran pernapasan. Asianotik yaitu,

pasien tidak mengalami sianosis atau kekurangan O2. Pasien ini memenuhi ke 3 prinsip

tersbut, sehingga bisa dilakukan suction.

Gagal nafas pada klien berdampak terjadinya kerusakan ventilasi pernapasan spontan.

Penatalaksanaan klien yang mengalami kerusakan ventilasi spontan adalah dengan

pemasangan ventilator pada klien dan pemantauan kesadaran klien serta hemodinamik klien

secara terus menerus. Maka dari itu, Tn. S dipasang ventilator mekanik. Ventilator adalah

suatu alat yang digunakan untuk membantu seluruh atau sebagian pernafasan klien.(www.

perawatan.gawatdarurat.com) Klien mendapatkan ventilator mode mode Spontan, RR 14

x/mnt, Tidal Volume 347, PEEP 5, F1O2 50%, Sens/P. Support -2/10.

Selama klien terpasang ventilator kecukupan kebutuhan oksigen klien dan

keseimbangan asam basa klien dipantau dengan Blood Gas Analisis (BGA). hasil BGA pada

Page 2: BAB IV  icu

tanggal 5 Januari 2014 pada pukul 17.39 WIB dengan hasil : pH : 7,22; pCO2: 28 mmHg;

pO2: 152 mmHg, HCO3: 11,5 mmol/L; BE: -14,8; A-aDO2: 134; PF ratio: 304. Hasil

pemeriksaan tersebut ditemukan nilai HCO3- menurun. Menurunnya nilai HCO3-

menyebabkan pH darah menjadi rendah sehingga terjadilah asidosi metabolik. Sebagai wujud

kopensasi, tubuh akan menurunkan PCO2 dengan mengeluarkan CO2 lewat paru-paru,

sehingga terjadi hiperventilasi. Berdasarkan hasil BGA didapatkan masalah keperawatan

gangguan pertukaran gas pada klien. Gangguan pertukaran gas selain ditentukan dari hasil

BGA juga didukung dari pengkajian fisik paru klien, yaitu pengembangan dada simetris, ada

penggunaan otot bantu pernafasan, terdengar suara ronkhi. Penatalaksaan keperawatan pada

Ny. S dengan gangguan pertukaran gas salah satunya adalah dengan pemberian posisi semi

fowler dan pemantauan hasil BGA.

Pada pengkajian Circulation ditemukan data TD= 99/45 mmHg, MAP= 54, HR= 45

x/menit, SpO2 100%, nadi lemah dan teratur, akral teraba dingin, capillary refill <2 detik,

tidak ditemukan sianosis, diaforesis (+). Dissability klien menggambarkan keadaan umum

lemah, pasien terlihat gelisah, kesadaran samnolen dengan nilai GSC E3M5VETT, bereaksi

terhadap cahaya (+/+), pupil isokhor ka/ki 2,5mm. Terdapat hemirapase sinistra. Hasil MCT-

SCAN menunjukkan adanya perdarahan pada nucleus lentiformis kanan kapsula ekstrena

kanan, dengan ferifokal edema disekitarnya gambaran stroke hemoragic. Berdasarkan data

tersebut timbul masalah keperawatan Ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan

dengan kekurangan suplai O2.

Pada hari pertama perawatan di ICU, Kesadaran Somnolen, HR rata-rata klien

berkisar antara 45-60 x/mnt, TD berkisar antara 90-130/45-90 mmHg, Ventilator mode

spontan 50%, Ps 10, pada gambaran EKG tertera sinus bradikardi, T tall, kadang VT dan

muncul VES. Penurunan kesadaran dapat disebabkan oleh……………

Bradikardi disebabkan oleh……. maka dari itu, dokter member advia memberikan

dopamine untuk meningkatkan HR. Fungsi Dopamin adalah…….T tall menandakan adanya

hiperkalemia. hal ini dibuktikan dengan hasil pemeriksaan elektrolit yaitu Kalium: 7,3

mmol/L, Natrium: 134,1 mmol/L, Clorida : 102,6 mmol/L. Kalium yang tinggi dapat

menyebabkan………….. Adanya gelombang VT dan VES menandakan…… sehingga perlu

diwaspadai adanya henti jantung secara mendadak.

Suction dilakukan secara berkala terutama saat secret banyak dan menimbulkan bunyi

ronki. Hasil BGA tanggal 6/1/2014 menunjukkan pH: 7,19, PCO2: 21 mmHg (L), PO2: 193

Page 3: BAB IV  icu

mmHg (H), HCO3: 8,0 mmol/L (L), Be: -18,3 mmol/L. Hasil ini menunjukkan alkaliosis

metabolic masih berlanjut. Dokter memberi advis untuk HD. HD dilakukan untuk……..

- Pada hari kedua pasca HD klien tampak masih somnolen, namun hemodinamik klien menunjukkan perbaikan yaitu TD: 130/87 mmHg, RR: 20 x/menit, HR: 100x/menit dan suhu: 37oC. Namun, masalah yang timbul kemudian adalah hipertensi. perubahan tekanan darah yang tadinya hipotensi menjadi hipertensi dapat disebabkan oleh pengruh obat,,,,,,….. Hasil BGA menunjukka pH: 7, 40, PCO2: 31 mmHg, PO2: 185 mmHg dan HCO3: 23,0 mmol/L, BE: -2,9 . hasil ini menunjukkan adanya perbaikan pH darah klien sehingga gangguan pertukaran gas dapat teratasi sebagian.

(evaluasi sumatif, masalh yg terselesaikan dan belum terselesaikan, alas an blm

terselesaikan)

Untuk mencapai masalah yang belum terselesaikan perawat menyarankan untuk

selalu memantau adanya penumpukkan secret dijalan nafas klien, melakukan suction secara

berkala, memantau BGA klien secara berkala, memantau kecukupan pemberian oksigen

melalui ventilator pada klien, memantau hemodinamik klien setiap jam, dam melanjutkan

pemebrian terapi pengobatan,