BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

67
28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum PT Dharma Samudera Fishing Industries 4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT Dharma Samudera Fishing Industries PT Dharma Samudera Fishing Industries atau yang biasa disingkat menjadi PT DSFI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang processing ikan dan ekspor ikan. PT Dharma Samudera Fishing industries sejak didirikannya pada tanggal 2 oktober 1973, PT Dharma Samudera Fishing industries terus berkembang sampai saat ini. PT Dharma Samudera Fishing Industries memiliki cabang di Kendari yang bergerak di bidang pengolahan ikan, menjual serta menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan hasil laut. Perseroan berdiri pada tahun 1973 dan kegiatan komersial dimulai pada tahun 1983 dengan beroprasinya pabrik di Kendari, Sulawesi Tenggara. Tabel 4.1 menunjukan alamat lengkap PT. Dharma Samudera Fishing Industries. Tabel 4.1 Alamat Lengkap PT. Dharma Samudera Fishing Industries Kota Alamat Jakarta Jl. Laksamana R.E Martadinata 1, Tanjung Priok, Jakarta 14310 Indonesia Kendari Jl. R.A. Kartini no. 39, Kel. Kendari Caddi, Kendari 93126, Sulawesi Tenggara, Indonesia Sumber: Annual Report PT Dharma Samudera Fishing Industries Tabel 4. 1 Alamat Lengkap PT. Dharma Samudera Fishing Industries

Transcript of BAB IV HASIL PENELITIAN DAN...

28

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Dharma Samudera Fishing Industries

4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT Dharma Samudera Fishing

Industries

PT Dharma Samudera Fishing Industries atau yang biasa disingkat menjadi

PT DSFI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang processing ikan dan

ekspor ikan. PT Dharma Samudera Fishing industries sejak didirikannya pada

tanggal 2 oktober 1973, PT Dharma Samudera Fishing industries terus berkembang

sampai saat ini. PT Dharma Samudera Fishing Industries memiliki cabang di

Kendari yang bergerak di bidang pengolahan ikan, menjual serta menjalankan

usaha-usaha di bidang perdagangan hasil laut. Perseroan berdiri pada tahun 1973

dan kegiatan komersial dimulai pada tahun 1983 dengan beroprasinya pabrik di

Kendari, Sulawesi Tenggara. Tabel 4.1 menunjukan alamat lengkap PT. Dharma

Samudera Fishing Industries.

Tabel 4.1

Alamat Lengkap PT. Dharma Samudera Fishing Industries

Kota Alamat

Jakarta Jl. Laksamana R.E Martadinata 1, Tanjung Priok, Jakarta 14310

Indonesia

Kendari Jl. R.A. Kartini no. 39, Kel. Kendari Caddi, Kendari 93126,

Sulawesi Tenggara, Indonesia Sumber: Annual Report PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 1 Alamat Lengkap PT. Dharma Samudera Fishing Industries

29

Sampai dengan 31 Desember 2015, PT Dharma Samudera memiliki 2 (dua)

pabrik, yakni di Jakarta dan Kendari, dengan jumlah karyawan sebanyak 531

(Sumber: PT Dharma Samudera Fishing Industries Annual Report 2015) berikut

perinciannya:

Tabel 4.2

Komposisi Sumber Daya Manusia PT Dharma Samudera Fishing Industries

Pendidikan Jumlah Jabatan Jumlah

Pasca Sarjana 2 Komisaris 2

Sarjana 11 Direksi 4

Diploma 6 Manager 9

SMU 185 Pengawas 20

SMP 294 Pelaksana 496

SD 133

Total 531 Total 531 Sumber: Annual Report PT Dharma Samudera Fishing Industries 2016

Tabel 4. 2 Komposisi Sumber Daya Manusia PT Dharma Samudera Fishing Industries

Dengan kebutuhan akan produk olahan yang sangat pesat saat ini, terutama

dari permintaan luar negeri PT Dharma Samudera Fishing Industries sudah

melengkapi alur produksinya dengan sistem HACCP (Hazard Analysis Critical

Control Point), sehingga memperpudah PT Dharma Samudera Fishing Industries

memasarkan produknya untuk keperluan ekspor terutama ke Uni Eropa dan

Amerika Serikat. Pada saat ini PT Dharma Samudera Fishing Industries sedang

mempersiapkan sumber daya manusianya untuk mendapatkan sertifikasi BRC

(British Retail Consortium), hal ini diperlukan agar PT Dharma Samudera Fishing

Industries mampu mengembangkan pasarnya lebih luas lagi, dengan pasar yang

besar maka PT Dharma Samudera Fishing Industries akan mampu mengembangkan

usahanya lebih besar lagi.

30

4.1.2 Struktur Organisasi

. Pada umumnya, sebuah perusahaan memiliki struktur organisasi yang

merupakan pola formal aktivitas dan hubungan serta alur komando antara berbagai

sub-unit organisasi.

Dengan adanya struktur organisasi, dapat dilihat bagaimana konfigurasi

posisi, penjabaran tugas dan tanggung jawab serta garis wewenang di antara sub-

unit suatu organisasi. Gambar 4.1 menunjukkan struktur organisasi yang terdapat

pada PT Dharma Samudera Fishing Industries.

31

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT Dharma Samudera Fishing Industries

Sumber: Annual Report PT Dharma Samudera Fishing Industries 2016

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT Dharma Samudera Fishing Industries

Rapat Pemegang Sahan

Direktur Utama

Direktur Marketing

Manajer Marketing

Manager Adm Export/Import

Direktur Oprasional

Manager Pengadaan

Manager Pabrik

Manager KSO

Direktur Keuangan

Manager Keuangan

Manager Akuntansi dan

Pajak

Manager SDMU dan OA

Manager Maintenance

Audit InternalSekretaris

Perusahaan

Komisaris utamaKomisaris

Independen

32

4.1.3 Uraian Tugas (Job Description)

1. Direktur Oprasional

Fungsi

Merencanakan, mengatur, dan mengoordinasi serta memonitor pelaksanaan

kegiatan oprasional perusahaan.

Tanggung Jawab

1. Membuat, menyusun, dan merencanakan konsep dan rancangan strategi

berkenaan dengan aktivitas oprasional perusahaan

2. Bertanggung jawab atas bagian pengadaan, KSO, dan pabrik.

3. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi dan

mengevaluasi bagian pengadaan, KSO, dan pabrik secara

bertanggungjawab.

4. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja bagian

pengadaan, KSO, dan pabrik.

5. Memberikan laporan kepada Direktur utama mengenai progress

pengadaan, KSO, dan pabrik.

6. Membimbing bawahan agar bekerja lebih efisien, berdisiplin, dan

mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditentukan perusahaan.

7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur Utama.

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Pendidikan minimum S1 atau telah bekerja minimal 7 tahun di

bidangnya

33

2. Mampu melakukan koordinasi dengan bagian lain.

3. Mempunyai kemampuan komunikasi yang memadai.

4. Mampu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

pengadaan, KSO dan alur kerja processing ikan.

2. Manager Pabrik

Fungsi

Membantu Direktur Operasional untuk merencanakan, mengatur, dan

mengoordinasi serta memonitor pelaksanaan kegiatan oprasional

perusahaan.

Tanggung Jawab

1. Memastikan proses produksi dalam pabrik berjalan dengan lancar dan

sesuai dengan standar yang berlaku dalam HACCP.

2. Membimbing bawahan agar bekerja lebih efisien, berdisiplin, dan

mentaati peraturan dan kebijakan yang telah ditentukan perusahaan.

3. Memantau perkembangan progress produksi perusahaan.

4. Mengikuti perkembangan progress di lapangan melalui laporan progress

produksi, menganalisisnya dan memberikan pengarahan tentang

perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan untuk mencapai peningkatan,

baik kuantitas maupun kualitas perusahaan.

5. Memberikan laporan kepada Direktur Operasional mengenai progress

produksi dan keaadan pabrik.

6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur

Operasional.

34

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Pendidikan minimum S1 atau telah bekerja minimal 5 tahun di

bidangnya

2. Mampu berbahasa inggris

3. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik.

4. Mampu melakukan koordinasi dengan bagian lain.

5. Mempunyai kemampuan komunikasi yang memadai.

6. Mampu memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan proses

produksi dan kondisi pabrik.

3. Sortir

Fungsi

Memilah bahan baku yang masuk berdasarkan kualitas, jenis, dan ukuran

untuk proses selanjutnya

Tanggung Jawab

1. Melakukan pemeriksaan bahan baku yang masuk dan mencegah adanya

kontaminasi terhadap bahan baku yang masuk kedalam pabrik.

2. Melakukan pengelompokan ikan terhadap jenis dan ukuran.

3. Melakukan pemeriksaan suhu ikan.

4. Melakukan pencatatan laporan akan bahan baku yang masuk ke dalam

pabrik.

5. Melakukan eliminasi dan penanganan terhadap ikan yang ditolak untuk

dimasukkan kedalam tahap produksi berukutnya.

35

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Memiliki pendidikan minimal SMP dan pengalaman 1 tahun.

2. Memiliki kepribadian yang jujur dan teliti

3. Memiliki kemauan untuk berkembang

4. Memiliki kemampuan untuk melakukan handling bahan baku secara

cermat dan tepat guna.

4. Kerik

Fungsi

Melakukan pengerikan terhadap sisik ikan yang masuk ke dalam proses

produksi,

Tanggung Jawab

1. Melakukan pengerikan ikan dengan cermat agar tidak merusak bahan

baku.

2. Menangani ikan yang sudah dikerik untuk proses berikutnya.

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Pendidikan minimal SD.

2. Memiliki kepribadian yang jujur dan teliti.

3. Memiliki kemauan untuk belajar dan berkembang.

5. Process

Fungsi

Melakukan prosses pemotongan ikan agar sesuai dengan spesifikasi

konsumen atau sesuai dengan standar jual.

36

Tanggung Jawab

1. Melakukan pemeriksaan ikan secara organoleptik

2. Melakukan dan memeriksa pencucian ikan dengan suhu yang sudah

ditentukan.

3. Melakukan penanganan terhadap kontaminasi benda asing (jika masih

ada)

4. Melakuka pemotongan ikan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.

5. Melakukan sizing terhadap ikan

6. Melakukan trimming terhadap ikan.

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Pendidikan minimal SMP dengan pengalaman minimal 1 tahun

2. Memiliki ketrampilan di bidang processing ikan

3. Memiliki kepribadian jujur dan teliti

4. Memiliki kemauan untuk belajar dan berkembang.

6. Packing

Fungsi

Melakukan pengemasan produk sesuai dengan spesifikasi yang diminta

konsumen.

Tanggung Jawab

1. Melakukan pengecekan terhadap kontaminasi benda asing (jika masih

ada).

2. Melakukan sizing dan penimbangan ikan

3. Melakukan vacuum packaging terhadap produk ikan

37

4. Melakukan metal detecting terhadap produk ikan

5. Memastikan dan melakukan labeling sesuai dengan informasi buyer

6. Melakukan pemeriksaan terhadap produk yang akan di-packing/repack.

7. Melakukan pengecekan suhu ruang penyimpanan

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Pendidikan SMP dengan pengalaman minimal 1 tahun di bidang

processing.

2. Mampu mengorprasikan mesin vacuum dan metal detector.

3. Memiliki kepribadian yang jujur dan teliti.

4. Memiliki kemauan untuk belajar dan berkembang.

7. Cold Storage

Fungsi

Melakukan penyimpana produk ke dalam cold storage, dan memastikan

kondisi suhu cold storage.

Tanggung Jawab

1. Melakukan pengecekan penggunaan label dan dus yang sesuai dengan

spesifikasi buyer.

2. Melakukan pengecekan suhu container.

3. Melakukan pengecekan produk yang akan dieskspor.

4. Melakukan pengecekan suhu cold storage.

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Memiliki pendidikan minimal SMP dengan pengalaman minimal 1

tahun.

38

2. Memiliki pengetahuan mengenai FIFO.

3. Memiliki kepribadian yang jujur dan teliti.

4. Memiliki Kemauan untuk belajar dan berkembang.

8. Warehouse

Fungsi

Melakukan Inventory Control terhadap produk yang siap dipasarkan.

Tanggung Jawab

1. Melakukan pengajuan pemesanan barang.

2. Melakukan treatment kepada barang yang akan siap dipasarkan.

3. Melakukan pengecekan harga pasar secara rutin.

4. Melakukan pengecekan barang yang diterima berdasarkan surat jalan.

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Pendidikan minimal SMA dengan pengalaman minimal 1 tahun.

2. Memiliki pengetahuan di bidang inventory control .

3. Memiliki kebribadian yang jujur dan teliti.

4. Memiliki kemauan untuk belajar dan berkembang.

9. Quality Control

Fungsi

Melakukan pengecekan kualitas produk yang telah di proses agar tidak

terjadi kesalahan dalam penjualan.

Tanggung Jawab

1. Melakukan pengecekan suhu ikan.

2. Melakukan suhu ruang pendingin.

39

3. Melakukan pemeriksaan metal detector.

4. Melakukan pemeriksaan packing dan labeling.

5. Melakukan pemeriksaan terhadap pemakaian dan alat-alat laboratorium.

6. Melakukan pemeriksaaan penggunaan bahan kimia yang kontak

langsung kepada produk.

7. Melakukan pemeriksaan terhadap pest control.

8. Pengecekan sanitasi peralatan dan karyawan saat proses pengolahan.

9. Melakukan penanganan jika terjadi kontaminasi bahan kimia pada

kayawan.

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Memiliki pendidikan minimal SMA dan pengalaman minimal 1 tahun.

2. Memiliki pengetahuan di bidang GMP dan SSOP.

3. Memiliki kepribadian yang jujur dan teliti.

4. Memiliki kemauan belajar dan berkembang.

10. Security

Fungsi

Melakukan pengecekan keamanan di dalam proses produksi.

Tanggung Jawab

1. Meminimalisir pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan.

2. Melakukan penanganan terhadap tindak pelanggaran.

3. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

Kualifikasi dan Kompetensi

1. Pendidikan minimal SMP dengan pengalaman minimal 1 tahun.

40

2. Memiliki kepribadian yang bertanggung jawab, jujur, dan teliti.

3. Memiliki kemauan belajar dan berkembang.

4.2 Pelaksanaan Rancangan Standar Kinerja di PT Dharma Samudera

Fishing Industries

Standar kinerja sangat dibutuhkan bagi setiap organisasi terutama bagi PT

Dharma Samudera Fishing Industries, dengan adanya standar kinerja yang baik dan

terukur maka akan memudahkan karyawan dalam melakukan pekerjaannya.

Standar kinerja yang jelas dan terukur memberikan karyawan target dan tolok ukur

yang jelas dalam melakukan pekerjaanya.

4.2.1 Metode Penetapan Standar Kinerja di PT Dharma Samudera Fishing

Fishing Industries

Berdasarkan hasil wawancara yang di lakukan dengan manajer SDMU PT

Dharma Samudera Fishing Industri didapatkan bahwa penetapan standar kinerja

yang dilakukan di PT Dharma Samudera Fishing Industries terutama pada bagian

produksi belum menggunakan metode tertentu. Pada saat ini penerapan standar

kinerja yang dilakukan adalah dengan didasarkan kompetensi yang dibutuhkan oleh

posisi tertentu, lebih jelasnya PT Dharma Samudera Fishing Industries

memberkatkan penetapan standar kinerja karyawannya dengan menggunakan

pendekatan keahlian yang dibutuhkan dari jabatan tersebut, kemampuan spesifik

yang dibutuhkan dari jabatan tersebut, dan kebutuhan dari jabatan tersebut data-

data tersebut terdapat pada job description yang dimiliki oleh jabatan tersebut.

41

4.2.2 Proses Penetapan Standar Kinerja pada Divisi processing PT Dharma

Samudera Fishing Industries

Proses penetapan standar kinerja di PT Dharma Samudera Fishing

Industries terutama di bagian produksi berdasarkan hasil wawancara dengan

manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dilihat dari alur pekerjaan

yang dilakukan oleh karyawan dan keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan dalam

melakukan pekerjaanya, dengan pengawasan dari divisi Human Resources

Development dan divisi Operasional. Lebih jelasnya dipaparkan dalam Diagram

4.1.

Diagram 4.1

Proses Penetapan Standar Kinerja pada Divisi Processing PT Dharma

Samudera Fishing Industries

Karyawan Manager Proses SDMU

Sumber: Wawancara dengan Manager HRD PT Dharma Samudera fishing Industries

Diagram 4. 1 Proses Penetapan Standar Kinerja pada Divisi Processing PT Dharma Samudera Fishing Industries

Start

Melakukan

Pekerjaan

Alur Kerja Analisis

Laporan

Standar

Kinerja

Pemberian

Feedback

End

42

4.2.3 Hasil Penetapan Standar Kinerja di PT Dharma Samudera Fishing

Industries

Standar kinerja yang di tetapkan oleh PT Dharma Samudera dijelaskan

dalam gambar 4.2 dan gambar 4.3

Gambar 4.2

Standar Kinerja Karyawan PT Dharma Samudera Fishing Industries

Lembar 1

Sumber: Standar Kinerja PT Dharma Samudera Fishing Industri 2016

Gambar 4. 2 Standar Kinerja Karyawan PT Dharma Samudera Fishing Industries Lembar 1

43

Gambar 4.3

Standar Kinerja Karyawan PT Dharma Samudera Fishing Industries

Lembar 2

Sumber: Standar Kinerja PT Dharma Samudera Fishing Industri 2016

Gambar 4. 3 Standar Kinerja Karyawan PT Dharma Samudera Fishing Industries Lembar 2

44

Berdasarkan gambar 4.2 dan gambar 4.3 yang dipaparkan pada gambar diatas

terlihat bahwa standar kinerja masih tercampur dengan kompetensi yang harus

dimiliki karyawan dan juga belum adanya target atau batas minimal pencapaian

setiap poin pekerjaan yang dilakukan, sehingga tidak ada ukuran yang jelas

bagaimana pencapain terhadap tugas-tugas yang dibebankan kepada karyawan PT

Dharma Samudera Fishing Industries.

4.3 Rancangan Standar Kinerja Divisi Processing PT Dharma Samudera

Fishing Industries

Dalam merancang standar kinerja untuk divisi processing PT Dharma

Samudera Fishing Industries maka dibentuklah taskforce yang terdiri dari Manager

SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan Kabid Inspeksi dan Verifikasi

BKIPM.

4.3.1 Proses Penetapan Standar Kinerja Divisi Processing PT Dharma

Samudera Fishing Industries

Proses penetapan standar kinerja divisi processing PT Dharma Samudera

Fishing Industries lebih jelas dipaparkan dalam diagram 4.2

45

Diagram 4.2

Proses Penetapan Standar Kinerja Divisi Processing PT Dharma Samudera

Fishing Industries

Karyawan

Processing

Manager

Processing

Task Force SDMU Direktur

Oprasional

Direktur

Sumber: Hasil diskusi dengan manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries

Diagram 4. 2 Proses Penetapan Standar Kinerja Divisi Processing PT Dharma Samudera Fishing Industries

Karyawan melakukan pekerjaan seperti biasanya sesuai dengan tugas-tugas

yang diberikan. Kemudian manajer processing mencatat tugas-tugas yang

dilakukan oleh karyawan dan melakukan pembobotan berdasarkan presentase tugas

yang membutuhkan effort lebih besar dibandingkan tugas lainnya. Setelah kepala

bagian melakukan pembobotan kemudian di serahkan kepada taskforce yang

sebelumnya sudah dibuat oleh perusahaan untuk perancangan standar kinerja.

Taskforce menganalisis hasil laporan pengamatan bobot tugas dan merumuskan

indikator kinerja dari tugas-tugas tersebut. Setelah indikator kinerja dibuat barulah

taskforce melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu menyusun standar kinerja dan

pencapaian standar kinerja melalui Focus Group Discussion sampai ditemukan

Start

Melakukan

pekerjaan

Daftar

Tugas

Bobot

Tugas

Analisa

Laporan

Rumusan

Indikator

Standar

kinerja

Informasi

SK

Feedback

Informasi

SK

Informasi

SK

Informasi

SK

Feedback Memberi

Masukan

Memberi

Masukan

End

46

hasil yang dirasa cocok dengan kondisi PT. Dharma Samudera saat ini. Informasi

mengenai standar kinerja kemudian diteruskan ke bagian SDMU untuk diminta

persetujuan atas standar kinerja yang telah dirumuskan. Bagian SDMU juga

memiliki wewenang untuk memberikan feedback atas persetujuan Direktur dan

Direktur Oprasional kepada karyawan atas standar kinerja. Setelah mendapatkan

persetujuan dari bagian SDMU standar kinerja yang dibuat diteruskan ke Direktur

Oprasional untuk diminta persetujuan atas standar kinerja yang telah dirumuskan

dan disetujui oleh bagian SDMU. Direktur oprasional juga memiliki wewenang

untuk memberikan feedback namun tidak secara langsung melainkan melalui

manajer processing dan Manajer SDMU untuk ditindaklanjuti. Setelah

mendapatkan persetujuan dari Direktur Oprasional standar kinerja diteruskan ke

Direktur untuk mendapatkan persetujuan masukan-masukan yang berkaitan dengan

standar kinerja kepada Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Manajer

Processing.

4.3.2 Perumusan Bobot Tugas Karyawan

Berdasarkan pada job description yang dimiliki oleh PT Dharma Samudera

Fishing Industries dilakukan pembobotan tugas karyawan berdasarkan presentase

dicurahkan usaha terbesarnya dalam menjalankan tugas tersebut.

Tabel 4.3

Perumusan Bobot Tugas Karyawan PT Dharma Samudera Fishing

Industries

Bobot (%)

Sortir

1 Pemeriksaan bahan baku yang masuk secara

organoleptik

20

47

2 Penanganan kontaminasi benda asing pada ikan 20

3 Pencatatan laporan bahan baku yang masuk 20

4 Penanganan ikan yang diterima/ditolak 10

5 Melakukan sizing dan penimbangan ikan 20

6 Pemekrisaan suhu pencucian ikan 10

Total 100

Kerik

1 Melakukan pengerikan ikan 60

2 Penanganan ikan setelah pengerikan 40

Total 100

Proses

1 Pemeriksaan ikan secara organoleptik 20

2 Pemekrisaan dan melakukan pencucian ikan 10

3 Penanganan kontaminasi benda asing pada ikan 20

4 Pemotongan ikan sesuai dengan spesifikasi 20

5 Melakukan sizing dan penimbangan ikan 10

6 Melakukan trimming ikan 10

Total 100

Packing

1 Penanganan kontaminasi benda asing pada ikan 20

2 Melakukan sizing dan penimbangan ikan 10

3 Melakukan pengemasan dengan mesin vaccum terhadap

produk ikan

20

4 Melakukan pengecekan kontaminasi serpihan logam

dengan menggunakan metal detector

20

5 Pengecekan suhu pada produk yang akan dipacking 10

6 Melakukan pemberian label dan dus sesuai dengan

spesifikasi buyer

20

Total 100

Cold Storage

1 Pengecekan pemberian label dan dus sesuai dengan

spesifikasi buyer

20

2 Memastikan suhu cold storage (-20°C) 20

3 Memastikan suhu container untuk pengiriman ikan 20

4 Pmeriksaan produk ikan yang akan di ekspor 10

5 Melakukan inventory control dengan menggunakan

metode FIFO

20

6 Melakukan pemeliharaan cold storage 10

Total 100

Warehouse

1 Melakukan pengajuan pemesanan dan pembelian barang 20

2 Melakukan treatment kepada barang yang akan dijual. 30

3 Melakukan pemantauan harga ikan dipasaran secara rutin 20

4 Melakukan pengecekan barang yang diterima

berdasarkan surat jalan

30

48

Total 100

Quality Control

1 Melakukan pengukuran suhu ikan 15

2 Melakukan suhu cold storage 15

3 Melakukan kalibrasi mesin metal detector 15

4 Pengecekan hasil packing dan labeling 5

5 Pengecekan perawatan dan pemakaian alat-alat

laboratorium (sanitasi)

10

6 Pengecekan proses loading barang kedalam container 5

7 Melakukan pengujian klorin 10

8 Melakukan pest control internal 10

9 Penanganan pertama pada kontak langsung bahan kimia

berbahaya terhadap karyawan

5

Total 100

Security

1 Pengawasan terhadap tindakan pelanggaran 40

2 Penanganan terhadap tindak pelanggaran 20

3 Melakukan pencatatan dan pelaporan keamanan 40

Total 100 Sumber: Hasil diskusi dengan Manager SDMU PT Dharma Samudera Fishing Idustries

Tabel 4. 3 Perumusan Bobot Tugas Karyawan PT Dharma Samudera Fishing Industries

4.3.3 Perumusan Indikator Kinerja Karyawan Berdasarkan Tugas–tugas

yang Dibebankan

Setelah diketahui presentase effort dari tugas-tugas yang diberikan, lalu

dilakukan perumusan indikator-indikator kinerja karyawan berdasarkan tugas-tugas

yang dibebankan oleh perusahaan. Indikator ini sebagai acuan dalam penetapan

standar kinerja berikutnya.

1. Sortir

Bagian sortir merupakan bagian yang melakukan kontak pertama

pada bahan baku atau produk yang masuk kedalam produk, untuk itu bagian

sortir harus memastikan penanganan yang tepat terhadap bahan baku dan

menjaga bahan baku agar tidak rusak saat turun dari container dan

49

dimasukkan keldalam pabrik, serta memastikan bahwa tidak adanya benda

asing yang terdapat dalam produk yang memungkinkan untuk

mengkontaminasi produk maupun pabrik. Penjelasan indikator-indikator

kerja bagian sortir lebih jelasnya dipaparkan dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4

Indikator Kinerja Karyawan Bagian Sortir

No Tugas Indikator

1 Pemeriksaan bahan

baku yang masuk

secara organoleptik

Kemampuan melakukan pemeriksaan

bahan baku syang masuk secara

organoleptik

2 Penanganan

kontaminasi benda

asing pada ikan

Ketepatan penanganan kontaminasi

benda asing pada ikan

3 Pencatatan laporan

bahan baku yang

masuk

Jumlah laporan bahan baku yang masuk

Ketepatan pencatatan bahan baku yang

masuk

4 Penanganan ikan

yang diterima/ditolak Ketepatan penanganan ikan yang

diterima

Ketepatan penanganan ikan yang ditolak

5 Melakukan sizing

dan penimbangan

ikan

Ketepatan dalam melakukan sizing dan

penimbangan ikan

6 Pemeriksaan suhu

pencucian ikan Ketepatan pemeriksaan suhu pencucian

ikan Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 4 Indikator Kinerja Karyawan Bagian Sortir

2. Kerik

Bagian kerik memiliki fungsi untuk melakukan pembersihan ikan

dari sisik, presisi dan ketelitian sangat dibutuhkan untuk karyawan kerik.

Penjelasan indikator-indikator kinerja bagian kerik dipaparkan lebih jelas

pada tabel 4.5.

50

Tabel 4.5

Indikator Kinerja Karyawan Bagian Kerik

No Tugas Indikator

1 Melakukan

pengerikan ikan Ketepatan pengerikan ikan

2 Penanganan ikan

setelah pengerikan Ketepatan penangan ikan setelah

pengerikan Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 5 Indikator Kinerja Karyawan Bagian Kerik

3. Proses

Bagian proses memiliki fungsi mempersiapkan bahan baku menjadi

produk yang siap jual melalui tahapan-tahapan yang sudah ditentukan oleh

perusahaan untuk memastikan produk sesuai dengan spesifikasi buyer.

Bagian proses harus memiliki ketelitian yang tinggi dan pemahaman

terhadap spesifikasi ikan pesanan buyer untuk memastikan produk tidak

ditolak dan merugikan perusahaan. Indikator-Indikator kinerja yang

diperlukan karyawan bagian proses dijelaskan lebih lanjut dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6

Indikator Kinerja Karyawan Bagian Proses

No Tugas Indikator

1 Pemeriksaan ikan

secara organoleptik Kemampuan melakukan pemeriksaan

ikan secara organoleptic

2 Pemeriksaan

pencucian ikan Melakukan pemeriksaan suhu ikan yang

dicuci

3 Penanganan

kontaminasi benda

asing pada ikan

Ketepatan penanganan kontaminasi

benda asing pada ikan

4 Pemotongan ikan

sesuai dengan

spesifikasi

Melakukan pemotongan kepala ikan

Melakukan pembuangan insang dan isi

perut

Melakukan pembuangan tulang dan

kulit

51

5 Melakukan sizing

dan penimbangan

ikan

Ketepatan dalam melakukan sizing dan

penimbangan ikan

6 Melakukan trimming

ikan Ketepatan melakukan trimming ikan

Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 6 Indikator Kinerja Karyawan Bagian Proses

4. Packing

Bagian packing memiliki fungsi untuk melakukan pengemasan pada

produk, dalam melakukan pengemasan diperlukan pemahaman mengenai

pengoprasian alat-alat pengemasan seperti mesin vaccum dan metal

detector, selain itu bagian packing juga harus memastikan bahwa

pengemasan dilakukan dengan benar untuk menjaga kualitas produk dalam

pengiriman dengan menggunakan dus dan plastik yang sesuai dengan

spesifikasi dan penggunaan label yang tepat. Indikator-indikator kinerja

karyawan bagian packing dijelaskan lebih rinci dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7

Indikator Kinerja Karyawan Bagian Packing

No Tugas Indikator

1 Penanganan

kontaminasi benda

asing pada

ikan

Ketepatan penanganan kontaminasi

benda asing pada ikan

2 Melakukan sizing

dan penimbangan

ikan

Ketepatan melakukan sizing dan

penimbangan ikan

3 Melakukan

pengemasan dengan

mesin vaccum

terhadap produk

ikan

Pemahaman penggunaan mesin vaccum

Ketepatan melakukan pengemasan

dengan mesin vaccum

4 Melakukan

pengecekan

kontaminasi

Pemahaman penggunaan mesin metal

detector

52

serpihan logam

dengan

menggunakan metal

detector

Ketepatan melakukan pengecekan

kontaminasi serpihan logam

5 Pengecekan suhu

pada produk yang

akan dikemas

Ketepatan suhu produk yang akan di

packing/repack

6 Melakukan

pemberian label dan

dus sesuai dengan

spesifikasi buyer

Ketepatan pemberian label

Ketepatan informasi pada label

Ketepatan penggunaan dus

Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishign Industries

Tabel 4. 7 Indikator Kinerja Karyawan Bagian Packing

5. Cold Storage

Bagian cold storage memiliki fungsi untuk memastikan sistem

pendingin yang digunakan untuk menyimpan bahan baku dan produk

berfungsi sebagaimana mestinya demi kelangsungan produksi, serta

menjaga kebersihan ruang cold storage untuk mencegah kontaminasi

terhadap produk dan bahan baku. Indikator-indikator kinerja karyawan

bagian cold storage lebih dijelaskan lebih rinci dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8

Indikator Kinerja Karyawan Bagian Cold Storage

No Tugas Indikator

1 Pengecekan

pemberian label dan

dus sesuai dengan

spesifikasi buyer

Pengecekan ketepatan pemberian label

Pengecekan ketepatan informasi pada

label

Pengecekan ketepatan penggunaan dus

2 Memastikan suhu

cold storage Ketepatan suhu cold storage pada saat

penyimpanan produk

3 Memastikan suhu

container untuk

pengiriman ikan

Ketepatan suhu container untuk

pengiriman ikan

Kondisi container yang digunakan

untuk pengiriman

53

4 Pmeriksaan produk

iekan yang akan di

ekspor

Kelengkapan surat ekspor

Kesesuaian produk dengan spesifikasi

buyer

5 Melakukan

inventory control

dengan

menggunakan

metode FIFO

Pemahaman metode FIFO

Pemahaman lokasi penempatan barang

dalam cold storage

6 Melakukan

pemeliharaan cold

storage

Pengecekan berkala kebersihan cold

storage

Pengecekan berkala thermometer cold

storage Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 8 Indikator Kinerja Karyawan Bagian Cold Storage

6. Warehouse

Bagian warehouse memiliki fungsi untuk memastikan kelengkapan

instrumen barang yang sudah siap untuk dijual, melakukan pengecekan harga

pasaran bahan baku maupun produk dan memastikan ketersediaan bahan baku

untuk diolah di pabrik. Indikator-indikator kinerja karyawan bagian warehouse

dijelaskan lebih rinci pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Indikator Kinerja Karyawan Warehouse

No Tugas Indikator

1 Melakukan

pengajuan

pemesanan dan

pembelian barang

Jumlah pemesanan dan pembelian

Ketepatan pengajuan pesanan dan

pembelian

2 Melakukan

treatment kepada

barang yang dijual

Pemahaman letak barang

Mendistribusikan barang

Pencetakan stiker/label

Pemotongan stiker/label

Penempelan stiker/label pada dus

Pemeriksaan bahan kemasan, bahan

kimia dan komposisi

54

3 Melakukan

pemantauan harga

ikan di pasaran

secara rutin

Akurasi harga yang dipantau

Frekuensi pemantauan harga

4 Melakukan

pengecekan barang

yang diterima

berdasarkan surat

jalan

Pemahaman isi surat jalan

Pemahaman barang yang masuk

Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 9 Indikator Kinerja Karyawan Warehouse

7. Quality Control

Bagian quality control memiliki fungsi untuk memastikan kualitas produksi dari

hulu ke hilir dan telah menerapkan sistem HACCP (Hazard Analysis Critical

Control Point) dan sesuai dengan spesifikasi HC (Health Certificate) yang

diberlakukan atau disyaratkan oleh buyer. Indikator-indikator kinerja karyawan

bagian quality control dijelaskan lebih rinci pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Indikator Kinerja Karyawan Bagian Quality Control

No Tugas Indikator

1 Melakukan

pengukuran suhu

ikan

Pemahaman cold chain

Pemahaman suhu minimum ikan

2 Melakukan

pemeriksaan cold

storage

Pemahaman cold chain

Pengecekan kebersihan cold storage

Pengecekan akurasi thermometer

3 Melakukan kalibrasi

mesin metal

detecting

Frekuensi kalibrasi mesin metal

detector

Pemahaman cara kerja mesin metal

detector

4 Pengecekan hasil

packing dan labeling Ketepatan penggunaan kemasan

Ketepatan penggunaan label

5 Pengecekan

perawatan dan

pemakaian alat-alat

Frekuensi perawatan alat-alat yang

digunakan dalam proses produksi

Ketepatan perawatan alat

Ketepatan pemakaian alat

55

laboratorium

(sanitasi)

6 Pengecekan proses

loading barang

kedalam container

Ketepatan penggunaan mesin angkut

Ketepatan penyusunan barang di dalam

container

Durasi loading barang

7 Melakukan

pengujian klorin Pemahaman metode paper test dan

pengenceran klorin

Tingkat konsetrasi klorin

8 Melakukan pest

control internal Frekuensi pest control internal

Pengecekan lingkungan produksi

Pengecekan bangunan dan fasilitas

Pengecekan sanitasi peralatan produksi

Pengecekan supply air

Pengecekan fasilitas hygine dan sanitasi

Pengecekan gudang penyimpanan

Pengecekan pengelolaan limbah

9 Penanganan pertama

pada kontak

langsung bahan

kimia berbahaya

terhadap karyawan

Ketepatan penanganan pertama pada

kontak langsung bahan kimia berbahaya

Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 10 Indikator Kinerja Karyawan Bagian Quality Control

8. Security

Bagian security memiliki fungsi untuk memastikan keamanan selama

proses produksi, mengawasi terhadap perilaku pelanggaran, dan melakukan

penanganan terhadap pelanggaran yang terjadi selama proses produksi di

pabrik. Indikator-indikator kinerja karyawan bagian security dijelaskan lebih

rinci pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Indikator Kinerja Karyawan Bagian Security

No Tugas Indikator

1 Pengawasan

terhadap tindakan

pelanggaran

Jumlah pelanggaran

Ketepatan cara pengawasan karyawan

56

2 Penanganan

terhadap tindak

pelanggaran

Jumlah pelanggaran yang diselesaikan

Ketepatan cara menangani pelanggaran

3 Melakukan

pencatatan dan

pelaporan keamanan

Akurasi pencacatatan dan pelaporan

keamanan

Sumber; Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 11 Indikator Kinerja Karyawan Bagian Security

4.3.4 Perumusan Standar Kinerja dan Tingkat Minimum Kinerja

Karyawan

Tugas berikutnya dari task force yang dibentuk adalah perumusan standar

kinerja berdasarkan indikator kinerja, melihat bagaimana pencapaian minimal yang

dirasa oleh task force cocok untuk divisi processing PT Dharma Samudera Fishing

Industries dan bagaimana kriteria dari pencapaian apabila melebihi standar kinerja

yang diterapkan.

1. Sortir

Perumusan standar kinerja bagian sortir didasarkan pada indikator-

indikator kinerja yang telah dibuat pada tahap sebelumnya dan disusun agar

karyawan dapat dengan jelas melihat informasi pencapaian target dari

pekerjaan di bagian sortir. Contohnya tugas pemeriksaan bahan baku yang

masuk secara organoleptik memiliki indikator kinerja kemampuan

karyawan yang bersangkutan dalam melakukan pemeriksaan bahan baku

secara organoleptik, sehingga target pencapaian karyawan adalah nilai

organoleptik bahan baku yang masuk minimal 7 dan kemampuan untuk

melakukan pemeriksaan organoleptik dengan tepat dan baik, karyawan

dapat melebihi standar jika pemeriksaan organoleptik bahan baku bernilai

lebih dari 7 dan karyawan mampu mengajarkan serta mencontohkan

57

pemeriksaan ikan secara organoleptik kepada karyawan lain. Lebih

lengkapnya standar kinerja karyawan bagian sortir dijelaskan pada tabel

4.2.

Tabel 4.12

Standar Kinerja Karyawan Bagian Sortir

No. Indikator Standar Criteria for

Exceed/Meet

Pemeriksaan bahan baku yang masuk secara organoleptic

1 Kemampuan

melakukan

pemeriksaan bahan

baku yang masuk

secara organoleptik

Nilai organoleptik

bahan baku yang

masuk minimal 7

Karyawan mampu

melakukan

pemeriksaan secara

organoleptik

Nilai organoleptik

bahan baku yg masuk

>7

Karyawan mampu

memberikan contoh

kepada rekan kerja

Penanganan kontaminasi benda asing pada ikan

1 Ketepatan penanganan

kontaminasi benda

asing pada ikan

Kejadian adanya

kontaminasi benda

asing <4 kejadian

pertahun.

Tidak ada benda asing

pada ikan pada setiap

barang yg masuk

Pencatatan laporan bahan baku yang masuk

1 Jumlah laporan bahan

baku yang masuk

Seluruh laporan

bahan baku yang

masuk

terdokumentasi

dengan benar

95% laporan bahan

baku yang masuk

diselesaikan <1 hari

Karyawan mampu

melakukan

pengembangan dari

sistem dokumentasi

laporan

<5% laporan yang

masuk diselesaikan

<1hari

2 Ketepatan pencatatan

bahan baku yang masuk

Pencatatan bahan

baku berdasarkan

jenis ikan, ukuran

dan kualitas

Karyawan mampu

melakukan

pengembangan dari

sistem dokumentasi

laporan

Penanganan ikan yang diterima/ditolak

1 Ketepatan penanganan

ikan yang diterima

Penanganan ikan

dilakukan dengan

bersih, cepat, dingin

>95% Penanganan ikan

dilakukan dengan

bersih, cepat, dingin

58

(suhu ikan maksimal

5oC)

(suhu ikan maksimal

5oC)

2 Ketepatan penanganan

ikan yang ditolak

Ikan yang ditolak

disimpan pada

wadah yang bersih

dan dijaga pada suhu

maksimal 5oC

sebelum

dikembalikan ke

suplier

>95% Ikan yang

ditolak disimpan pada

wadah yang bersih dan

dijaga pada suhu

maksimal 5oC sebelum

dikembalikan ke suplier

Melakukan sizing dan penimbangan ikan

1 Ketepatan sizing dan

penimbangan ikan

Ikan

dipisahkan/disortasi

berdasarkan ukuran

oleh karyawan yang

terlatih

Penimbangan

dilakukan

menggunakan

timbangan

terkalibrasi

>95% Ikan

dipisahkan/disortasi

berdasarkan ukuran

oleh karyawan yang

terlatih

Pengawasan suhu pencucian ikan

1 Ketepatan suhu

pencucian ikan

Suhu pencucian

(maksimal 5oC)

diperiksa setiap 30

menit menggunakan

thermometer

>95% Suhu pencucian

(maksimal 5oC)

diperiksa setiap 30

menit menggunakan

thermometer Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan

Kepala Badan Inspeksi dan Verifikasi BKIPM

Tabel 4. 12 Standar Kinerja Karyawan Bagian Sortir

2. Kerik

Perumusan standar kinerja bagian kerik didasarkan pada indikator-

indikator kinerja yang telah di buat pada tahap sebelumnya dan disusun agar

karyawan dapat dengan jelas melihat informasi pencapaian target dari pekerjaan

di bagian kerik. Contohnya tugas melakukan pengerikan ikan memiliki

indikator ketepatan pengerikan ikan, sehingga pencapaiannya adalah jika hasil

pengerikan ikan yang dilakukan oleh karyawan tidak memiliki sisa ikan pada

59

tulang dan dapat dikatakan melebihi standar jika 95% hasil pengerikan ikan

tidak memiliki sisa ikan pada tulang. Standar kinerja karyawan bagian kerik

dapat dilihat lebih jelas pada tabel 4.13.

Tabel 4.13

Standar Kinerja Karyawan Bagian Kerik

No. Indikator Standar Criteria for

Exceed/Meet

Melakukan pengerikan ikan

1 Ketepatan pengerikan

ikan

Tidak ada sisa ikan

yang menempel

pada bagian tulang

>95% pengerjaan kerik

tidak ada sisa ikan yang

menempel pada bagian

tulang

Penanganan ikan setelah proses pengerikan

1 Cara penganan ikan

setelah proses

pengerikan

Ikan ditempatkan

pada wadah yang

bersih dengan suhu

maksimal 5oC

>95% Ikan ditempatkan

pada wadah yang bersih

dengan suhu maksimal

5°C Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan

Kepala Badan Inspeksi dan Verifikasi BKIPM

Tabel 4. 13 Standar Kinerja Karyawan Bagian Kerik

3. Proses

Perumusan standar kinerja bagian proses didasarkan pada indikator-

indikator kinerja yang telah di buat pada tahap sebelumnya dan disusun agar

karyawan dapat dengan jelas melihat informasi pencapaian target dari

pekerjaan di bagian proses. Contohnya tugas karyawan bagian proses salah

satunya adalah melakukan pemotongan terhadap ikan, sehingga salah satu

indikatornya adalah melakukan pemotongan ikan dan karyawan dapat

dikatakan melakukan pekerjaanya dengan baik apabila 95% hasil

potongannya baik dan rapi. Standar kinerja karyawan bagian proses lebih

lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.14.

60

Tabel 4.14

Standar Kinerja Karyawan Bagian Proses

No. Indikator Standar Criteria for

Exceed/Meet

Pemeriksaan ikan secara organoleptik

1 Kemampuan

melakukan

pemeriksaan bahan

baku yang masuk

secara organoleptik

Nilai organoleptik

bahan baku yang

masuk minimal 7

Nilai organoleptik

bahan baku yang masuk

>7

Penanganan kontaminasi benda asing pada ikan

1 Ketepatan suhu

pencucian ikan

Suhu pencucian

maksimal 5oC

100% suhu pencucian

ikan menepati standar

Penanganan kontaminasi benda asing pada ikan

1 Ketepatan

penanganan

kontaminasi benda

asing pada ikan

Tidak ada benda asing

pada ikan

Kejadian ditemukan

benda asing pada ikan

<4 kejadian pertahun

Melakukan Pemotongan ikan sesuai spesifikasi

1 Melakukan

pemotongan kepala

ikan

Penggunaan pisau

dengan tepat

95% pemotongan ikan

dilakukan dengan teliti

dan tepat

Mampu melatih

karyawan lain

mengenai penggunaan

pisau yang tepat

>95% pemotongan ikan

dilakukan dengan teliti

dan tepat

2 Melakukan

pembuangan insang

dan isi perut

Penggunaan pisau

dengan tepat

95% pembuangan

insang dan isi perut

dilakukan dengan teliti

dan tepat

Mampu melatih

karyawan lain

mengenai penggunaan

pisau yang tepat

>95% pembuangan

insang dan isi perut

dilakukan dengan teliti

dan tepat

61

3 Melakukan

pembuangan tulang

dan kulit

Penggunaan Pisau

dengan tepat

95% pembuangan

tulang dan kulit

dilakukan dengan teliti

dan tepat

Mampu melatih

karyawan lain

mengenai penggunaan

pisau yang tepat

>95% pembuangan

tulang dan kulit

dilakukan dengan teliti

dan tepat

Melakukan sizing dan penimbangan ikan

1 Ketepatan sizing dan

penimbangan ikan

Ikan

dipisahkan/disortasi

berdasarkan ukuran

oleh karyawan yang

terlatih

Penimbangan

dilakukan

menggunakan

timbangan terkalibrasi

>95% Ikan

dipisahkan/disortasi

berdasarkan ukuran

oleh karyawan yang

terlatih

Melakukan trimming pada ikan

1 Ketepatan trimming

pada ikan

95% hasil trimming

tidak terdapat tulang

halus pada ikan dan

bentuk potongan ikan

rapi

>5% hasil trimming

tidak terdapat tulang

halus pada ikan dan

bentuk potongan ikan

rapi Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan

Kepala Badan Inspeksi dan Verifikasi BKIPM

Tabel 4. 14 Standar Kinerja Karyawan Bagian Proses

4. Packing

Perumusan standar kinerja bagian packing didasarkan pada

indikator-indikator kinerja yang telah di buat pada tahap sebelumnya dan

disusun agar karyawan dapat dengan jelas melihat informasi pencapaian

target dari pekerjaan di bagian packing. Contohnya tugas melakukan

pengemasan dengan menggunakan mesin vaccum salah satu indikator

kinerjanya adalah ketepatan penggunaan mesin vaccum, sehingga standar

62

kinerja karyawan bagian packing adalah memastikan tidak adanya

kebocoran pada plastik yang digunakan dan karyawan dapat dikatakan

melebihi standar jika kurang dari 5% dari hasil kerja memiliki kebocoran

palstik pada saat melakukan proses vaccum. Standar kinerja karyawan

bagian packing lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.15.

Tabel 4.15

Standar Kinerja Karyawan Bagian Packing

No. Indikator Standar Criteria for

Exceed/Meet

Penanganan kontaminasi benda asing ikan

1 Ketepatan penanganan

kontaminasi benda

asing pada ikan

Kejadian adanya

kontaminasi benda

asing <4 kejadian

pertahun.

Tidak ada benda asing

pada ikan pada setiap

barang yg masuk

Melakukan sizing dan penimbangan ikan

1 Ketepatan sizing dan

penimbangan ikan

Ikan

dipisahkan/disortasi

berdasarkan ukuran

oleh karyawan yang

terlatih

Penimbangan

dilakukan

menggunakan

timbangan

terkalibrasi

>95% Ikan

dipisahkan/disortasi

berdasarkan ukuran

oleh karyawan yang

terlatih

Melakukan pengemasan dengan mesin vaccum

1 Ketepatan melakukan

pengemasan dengan

mesin vaccum

Tidak ada kebocoran

pada plastik yang

digunakan untuk

membungkus ikan

<5% Kebocoran pada

plastik yang digunakan

untuk membungkus

ikan

2 Pemahaman

penggunaan mesin

vaccum

Memahami cara

penggunaan mesin

vaccum

Mampu mengajarkan

karyawan lain cara

penggunaan mesin

vaccum

63

Melakukan pengecekan kontaminasi serpihan logam dengan menggunakan

Metal Detector

1 Pemahaman

penggunaan mesin

metal detector

Memahami cara

penggunaan mesin

metal detector

Mampu mengajarkan

karyawan lain cara

penggunaan mesin

metal detector

2 Ketepatan melakukan

pengecekan

kontaminasi serpihan

logam

95% ikan yang telah

dikemas dilewatkan

di mesin metal

detector

Metal detector

dilakukan kalibrasi

menggunakaan

metal fragment

setiap jam selama

operasi

Seluruh ikan yang telah

dikemas dilewatkan di

mesin metal detector

Dapat melakukan

efisiensi dalam

kalibrasi metal detector

Pengecekan suhu produk yang akan di packing

1 Ketepatan suhu produk

yang akan di

packing/repack

Suhu produk saat

dikemas minimal

-18oC untuk

“frozen”

Suhu produk saat

dikemas <-18oC untuk

“frozen”

Melakukan pemberian label yang sesuai dengan spesifikasi buyer

1 Ketepatan pemberian

label

95% produk telah

diberi label

<5% kesalahan

pemberian label produk

2 Ketepatan informasi

pada label

95% Label sesuai

dengan spesifikasi

produk (jenis,

ukuran)

<5% kesalahan

infromasi dala label

3 Ketepatan penggunaan

dus

95% Dus yang

digunkan sesuai

dengan spesifikasi

produk (jenis,

ukuran)

<5% kesalahan

penggunaan dus

Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan

Kepala Badan Inspeksi dan Verifikasi BKIPM

Tabel 4. 15 Standar Kinerja Karyawan Bagian Packing

5. Cold Storage

Perumusan standar kinerja bagian cold storage didasarkan pada

indikator-indikator kinerja yang telah di buat pada tahap sebelumnya dan

64

disusun agar karyawan dapat dengan jelas melihat informasi pencapaian

target dari pekerjaan di bagian cold storage. Contohnya tugas memastikan

suhu cold storage memiliki indikator kinerja ketepatan suhu cold storag

Suhu cold storage -25oC dengan fluktuasi suhu kurang lebih 2oC dan

karyawan dapat dikatakan melebihi standar apabila dapat menjaga fluktuasi

suhu kurang dari 2°C. Standar kinerja karyawan bagian cold storage lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16

Standar Kinerja Karyawan Bagian Cold Storage

No. Indikator Standar Criteria for

Exceed/Meet

Pengecekan pemberian label dan dus sesuai dengan spesifikasi buyer

1 Pengecekan ketepatan

pemberian label

95% produk telah

diberi label

<5% kesalahan

pengecekan label

produk

2 Pengecekan ketepatan

informasi pada label

95% Label sesuai

dengan spesifikasi

produk (jenis,

ukuran)

<5% kesalahan

pengecekan infromasi

dalam label

3 Pengecekan ketepatan

penggunaan dus

95% Dus yang

digunakan sesuai

dengan spesifikasi

produk (jenis,

ukuran)

<5% kesalahan

pengecekan

penggunaan dus

Memastikan suhu cold storage

1 Ketepatan suhu cold

storage pada saat

penyimpanan produk

Suhu cold storage -

25oC dengan

fluktuasi suhu + 2o

Fluktuasi suhu <2°

Memastikan suhu container untuk pengiriman ikan

1 Ketepatan suhu

container untuk

pengiriman ikan

Suhu container

minimal -25oC

Suhu container <-25oC

65

2 Kondisi container yang

digunakan untuk

pengiriman

95% Container

bersih dan tidak

berbau

<5% container yang

bermasalah

Pemeriksaan produk ikan yang akan di ekspor

1 Kelengkapan surat

ekspor

95% proses ekspor

menyertakan Heath

Sertificate, Surat

Persetujuan Muat,

dan Nomor

Registrasi untuk

ekspor

<5% berkas kurang

2 Kesesuaian produk

dengan spesifikasi

buyer

95% dari spesifikasi

produk yang siap

ekspor sesuai

dengan yang tertulis

pada dokumen

<5% produk tidak

sesuai dengan

spesifikasi buyer

Melakukan inventory control dengan menggunakan metode FIFO

1 Pemahaman metode

FIFO

95% Produk yang

lebih dulu masuk,

akan dikeluarkan

lebih dulu

<5% produk tidak

berdasarkan FIFO

2 Pemahaman lokasi

penempatan barang

dalam cold storage

Masing-masing

lokasi pada cold

storage diberi kode

untuk spesifikasi

produk dan negara

tujuan ekspor

Mampu melakukan

pengembangan efisensi

dalam pemberian kode

dan penempatan produk

Melakukan pemeliharaan cold storage

1 Pengecekan berkala

kebersihan cold storage

Pengecekan

dilakukan setiap hari

95% dari kondisi

cold storage bebas

dari bunga es, bersih

dan tidak berbau

Mampu melakukan

pengembangan dalam

efisensi pengecekan

cold storage

<5% ditemukan

masalah dalam cold

storage

2 Pengecekan berkala

thermometer cold

storage

Pengecekan

dilakukan setiap hari

Mampu melakukan

pengembangan dalam

efisiensi pengecekan

thermometer cold

storage

66

95% dari hasil

pemeriksaan kondisi

thermometer baik

<5% kondisi

thermometer buruk

Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan

Kepala Badan Inspeksi dan Verifikasi BKIPM

Tabel 4. 16 Standar Kinerja Karyawan Bagian Cold Storage

6. Warehouse

Perumusan standar kinerja bagian warehouse didasarkan pada

indikator-indikator kinerja yang telah di buat pada tahap sebelumnya dan

disusun agar karyawan dapat dengan jelas melihat informasi pencapaian

target dari pekerjaan di bagian warehouse. Contohnya salah satu tugas

karyawan bagian warehouse adalah melakukan pemantauan harga ikan di

pasaran secara rutin dan memiliki indikator kinerja akurasi harga yang

dipantau, sehingga karyawan memiliki tingkat pencapaian jika mampu

melakukan pengecekan harga masing-masing produk di pasar nasional dan

internasional dan dikatakan melebihi target jika mampu melakukan 100%

akurasi pada pemantauan harga. Standar kinerja karyawan bagian

warehouse lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17

Standar Kinerja Karyawan Bagian Warehouse

No. Indikator Standar Criteria for

Exceed/Meet

Melakukan pengajuan pemesanan dan pembelian barang

1 Jumlah pemesanan dan

pembelian

95% jumlah

pemesanan barang

dilakukan dengan

tepat

<5% kesalahan dalam

melakukan pemesanan

barang

67

2 Ketepatan pengajuan

pesanan dan pembelian

95% prosedur

pengajuan pesanan

dan pembelian

dilakukan dengan

tepat

<5% kesalahan

kesalahan dalam

pengajuan pesanan dan

pembelian

Melakukan treatment kepada barang yang dijual

1 Pemahaman letak

barang

95% Barang

ditempatkan sesuai

identitas di masing-

masing lokasi

<5% barang tidak

ditempatkan sesuai

identitas

2 Mendistribusikan

barang

95% Barang

didistribusikan

menggunakan alat

transportasi yang

sesuai dengan

spesifikasi

<5% Barang tidak

didistribusikan

menggunakan alat

transportasi yang sesuai

dengan spesifikasi

3 Pencetakan Stiker/label 95% Bentuk dan

informasi pada

stiker/label sesuai

dengan spesifikasi

produk, setelah

dikomunikasikan

dengan buyer yang

berguna untuk

menginformasikan

tentang produk

dalam kemasan

<5% bentuk dan

informasi pada

stiker/label tidak sesuai

dengan spesifikasi

produk, setelah

dikomunikasikan

dengan buyer yang

berguna untuk

menginformasikan

tentang produk dalam

kemasan

4 Pemotongan

Stiker/label

95% stiker/label

dipotong dengan

rapi

<5% stiker/label tidak

dipotong dengan rapi

5 Penempelan

Stiker/label pada dus

95% stiker/label

yang sesuai dengan

spesifikasi produk

yang sedang

dikemas

<5% stiker/label yang

tidak sesuai dengan

spesifikasi produk yang

sedang dikemas

6 Pemeriksaan bahan

kemasan

95% Bahan

pengemas yang

masuk harus dalam

kondisi bersih,

dibungkus, tidak

rusak

<5% Bahan pengemas

yang tidak masuk

dalam kondisi bersih,

dibungkus, tidak rusak

68

Penyimpanan bahan

pengemas di ruang

khusus dan tetap

dijaga kebersihannya

Mampu

mengembangkan

pengemasan barang

7 Pemeriksaan bahan

kimia dan komposisi

95% Bahan kimia

harus berlabel, berisi

informasi tentang

isi/komposisi dan

cara penggunan,

penyimpanan

Bahan kimia

disimpan di ruang

khusus

<5% Bahan kimia tidak

berlabel, tidak berisi

informasi tentang

isi/komposisi dan cara

penggunan,

penyimpanan

Efisiensi penyimpanan

bahan kimia

Melakukan pemantauan harga ikan di pasaran secara rutin

1 Akurasi harga yang

dipantau

Harga masing-

masing produk di

pasar nsional dan

internasional

100% akurasi

2 Frekuensi pemantauan

harga

Setiap hari 100% akurasi

Melakukan pengecekan barang yang diterima berdasarkan surat jalan

1 Pemahaman isi surat

jalan

Mengerti tentang isi

surat jalan

Mampu mengjarkan

karyawan lain

2 Pemahaman barang

yang masuk

Mengerti tentang

jenis ikan, kualitas

ikan, dan grading

ikan.

Mampu mengajarkan

kepada karyawan lain

Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan

Kepala Badan Inspeksi dan Verifikasi BKIPM

Tabel 4. 17 Standar Kinerja Karyawan Bagian Warehouse

7. Quality Control

Perumusan standar kinerja bagian quality control didasarkan pada

indikator-indikator kinerja yang telah di buat pada tahap sebelumnya dan

disusun agar karyawan dapat dengan jelas melihat informasi pencapaian

target dari pekerjaan di bagian quality control. Contohnya salah satu tugas

karyawan bagian quality control adalah melakukan kalibrasi mesin metal

69

detector yang memiliki indikator kinerja melakukan pengecekan kalibrasi

mesin metal detector secara berkala, sehingga memiliki standar kinerja

metal detector dikalibrsi menggunakan metal fragment sebelum proses

dimulai, setiap jam pada saat proses berlangsung dan setelah selesai proses

produksi dan karyawan dianggap bisa melampaui target juga mampu

melakukan efisiensi dalam melakukan proses metal detecting yang

ditetapkan saat ini. Standar kinerja karyawan bagian quality control lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.18.

Tabel 4.18

Standar Kinerja Karyawan Bagian Quality Control

No. Indikator Standar Criteria for

Exceed/Meet

Melakukan pengukuran suhu ikan

1 Pemahaman cold chain Suhu dingin yang

harus diterapkan di

seluruh tahap proses,

yaitu maksimal 5oC

untuk produk segar

(fresh) dan minimal

-18oC untuk produk

beku (frozen)

Mampu mengajarkan

cold chain kepada

karyawan lain

2 Pemahaman suhu

minimum ikan

Suhu terpanas yang

harus dipenuhi oleh

ikan beku

Mampu mengajarkan

pemahaman suhu

minimum ikan

70

Melakukan pemeriksaan cold storage

1 Pemahaman cold chain Suhu dingin yang

harus diterapkan di

seluruh tahap proses,

yaitu maksimal 5oC

untuk produk segar

(fresh) dan minimal

-18oC untuk produk

beku (frozen)

Mampu mengajarkan

cold chain kepada

karyawan lain

2 Pengecekan kebersihan

cold storage

Cold storage hanya

digunakan untuk

menyimpan produk

akhir (end product)

Tidak ada

sampah/kotoran

Tidak ada bunga es

Mampu melakukan

pengembangan dan

efisiensi penyimpanan

pada cold storage

3 Pengecekan akurasi

thermometer

Thermometer

sebagai penunjuk

suhu cold storage

diperiksa setiap 2

jam untuk

memastikan bahwa

suhu memenuhi

persyaratan (- 25oC,

fluktuasi suhu 2o)

Akurasi 100%

Melakukan kalibrasi mesin metal detecting

1 Frekuensi kalibrasi

mesin metal detector

Metal detector

dikalibrsi

menggunakan metal

fragment sebelum

proses dimulai,

setiap jam pada saat

proses berlangsung

dan setelah selesai

proses produksi

Melakukan efisiensi

dalam melakukan

proses metal detecting

71

2 Pemahaman cara kerja

mesin metal detector

Metal detector

berfungsi untuk

mendeteksi adanya

metal fragment di

dalam produk.

Setip produk

dilewatkan pada

metal detector

sebelum disimpan

dlm cold storage

Mampu mengajarkan

dan memberikan

masukan kepada

karyawan lain

mengenai pemahaman

metal detecting

Pengecekan hasil packing dan labeling

1 Ketepatan penggunaan

kemasan

95% Bahan

pengemas yang

digunakan sesuai

dengan spesifikasi

produk akhir yang

akan dikemas

<5% tidak sesuai

dengan spesifikasi

2 Ketepatan penggunaan

label

95% Label

digunakan yang

sesuai dengan

spesifikasi produk

akhir yang akan

dikemas

<5% tidak sesuai

dengan spesifikasi

Pengecekan perawatan dan pemakaian alat-alat laboratorium (sanitasi)

1 Frekuensi perawatan

alat-alat yang

digunakan dalam

proses produksi

Minimal 1 kali

seminggu

>1 seminggu

2 Ketepatan perawatan

alat

Memiliki mekanik

yang paham

terhadap setiap

peralatan produksi

Efisiensi dalam

perawatan alat produksi

3 Ketepatan pemakaian

alat

Operator terlatih

dalam

mengoperasinalkan

peralatan

Efisiensi pemakaian

alat

72

Pengecekan proses loading barang kedalam container

1 Ketepatan penggunaan

mesin angkut

95% Proses

pengangkutan

barang dari cold

storage ke container

menggunakan crane

<5% kesalahan

pengangkutan barang

dari cold storage ke

container menggunakan

crane

2 Ketepatan penyusunan

barang di dalam

container

95% Barang disusun

di container sesuai

dengan jenis produk

dan lot produksi

<5% kesalahan

penyusunan barang

3 Durasi loading barang Proses loading harus

dilakukan dengan

cepat menyesuaikan

dengan volume

barang yang akan

dimuat ke dalam

container dengan

waktu kurang dari 2

jam

Efisiensi durasi loading

barang

Melakukan pengujian klorin

1 Pemahaman metode

paper test dan

pengenceran klorin

Paper test

merupakan metode

test cepat untuk

mengetahui dan

memantau kadar

larutan khlorin di

masing-masing titik

penggunaan

Mampu mengajarkan

kepada karyawan lain

mengenai paper test

2 Tingkat konsetrasi

klorin

Konsentrasi klorin :

- Foot bath : 200

ppm

- Cuci tangan : 50

ppm

- Pencucian alat : 50

ppm

- Pencucian produk :

15 ppm

Melakukan pest control internal

1 Frekuensi pest control

internal

2 kali sehari,

sebelum dan setelah

proses produksi

Melakukan efisiensi

dalam melakukan pest

control

2 Pengecekan lingkungan

produksi

2 kali sehari,

sebelum dan setelah

proses produksi

selesai

Melakukan efisiensi

dalam melakukan

pengecekan lingkungan

produksi

73

3 Pengecekan bangunan

dan fasilitas

1 kali sehari,

sebelum proses

produksi dimulai

Melakukan efisiensi

pengecekan bangunan

dan fasilitas

4 Pengecekan sanitasi

peralatan produksi

- sebelum proses

produksi

- Setiap 4 jam sekali

- Setelah proses

produksi selesai

Melakukan efisiensi

pengecekan sanitasi

peralatan produk

5 Pengecekan supply air 1 kali sehari,

sebelum proses

produksi dimulai

Melakukan efisiensi

dalam melakukan

pengecekan supply air

6 Pengecekan fasilitas

hygine dan sanitasi

- sebelum proses

produksi

- Setiap 4 jam sekali

- Setelah proses

produksi selesai

Melakukan efisiensi

fasilitias hygine dan

sanitasi

7 Pengecekan gudang

penyimpanan

2 kali sehari,

sebelum dan setelah

proses produksi

selesai

Melakukan efisiensi

dalam pengecekan

gudang penyimpanan

8 Pengecekan

pengelolaan limbah

- sebelum proses

produksi

- Setiap 4 jam sekali

- Setelah proses

produksi selesai

Melakukan efisiensi

dalam melakuka

pengolahan limbah

Penanganan pertama pada kontak langsung bahan kimia berbahaya terhadap

karyawan

1 Ketepatan penanganan

pertama pada kontak

langsung bahan kimia

berbahaya

Pada saat karyawan

terkena baahn kimia

berbahaya langsung

dilakukan

penanganan dengan

membawa ke klinik

dan dilanjutkan ke

dokter

Efisiensi penanganan

terhadap kontak

pertama yang terjadi

Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan

Kepala Badan Inspeksi dan Verifikasi BKIPM

Tabel 4. 18 Standar Kinerja Karyawan Bagian Quality Control

8. Security

Perumusan standar kinerja bagian security didasarkan pada

indikator-indikator kinerja yang telah di buat pada tahap sebelumnya dan

74

disusun agar karyawan dapat dengan jelas melihat informasi pencapaian

target dari pekerjaan di bagian security. Contohnya salah satu tugas

karyawan bagian security adalah melakukan pengawasan terhadap tindakan

pelanggaran dengan indikator jumlah pelanggaran, sehingga memiliki

standar kinerja jumlah pelanggaran kurang dari 4 (empat) kejadian pertahun

dan dapat dikatakan melebihi standar kinerja jika tidak ada pelanggaran

yang terjadi selama proses produksi. Standar kinerja karyawan bagian

quality control lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.19.

Tabel 4.19

Standar Kinerja Karyawan Bagian Security

No. Indikator Standar Criteria for

Exceed/Meet

Pengawasan terhadap tindakan pelanggaran

1 Jumlah pelanggaran Pelanggaran kurang

dari 4 kejadian

pertahun

Tidak ada pelanggaran

2 Ketepatan cara

pengawasan karyawan

Pengawasan

dilakukan secara

menyeluruh dan

tidak subjektif

Efisiensi cara

pengawasan dan

penurunan tingkat

pelanggaran

Penanganan terhadap tindak pelanggaran

1 Jumlah pelanggaran

yang diselesaikan

95% pelanggaran

yang terjadi

diselesaikan

<5% pelanggaran tidak

terselesaikan

2 Ketepatan cara

menangani pelanggaran

Menangani

pelanggaran secara

objektif

Efisiensi cara

menangani pelanggaran

yang terjadi

75

Melakukan pencatatan dan pelaporan keamanan

1 Akurasi pencacatatan

dan pelaporan

keamanan

Pencatatan laporan

keamanan disusun

secara teroganisir

Melakukan

pengembangan

penyusunan laporan Sumber: Hasil diskusi dengan Manajer SDMU PT Dharma Samudera Fishing Industries dan

Kepala Badan Inspeksi dan Verifikasi BKIPM

Tabel 4. 19 Standar Kinerja Karyawan Bagian Security

4.3.5 Hasil Rancangan Standar Kinerja Divisi Processing PT Dharma

Samudera Fishing Industries

Berikut ini adalah hasil perancangan standar kinerja divisi processing PT

Dharma Samudera Fishing Industries dengan membentuk task force untuk

merumuskan standar kinerja karyawan.

PT Dharma Samudera Fishing Industries dapat melihat standar kinerja dari

setiap bagian pada divisi processing yang ada di perusahaan, tidak hanya melihat

standar kinerja namun PT Dharma Samudera Fishing Industries juga memiliki

informasi bagaimana target pencapaian dari karyawan untuk setiap indikator

pekerjaan dan kriteria jika karyawan melebihi standar yang diterapkan perusahaan.

Standar kinerja yang dibuat juga dapat membantu pihak manajemen PT Dharma

Samudera Fishing Industries untuk menciptakan dasar dari penilaian kerja

karyawan karena sudah terdapat batasan-batasan minimal dari setiap indikator

pekerjaan yang akan dinilai.

1. Sortir

Standar kinerja karyawan bagian sortir PT Dharma Samudera

Fishing Industries dijelaskan pada tabel 4.20 yang berisi tugas-tugas, bobot

tugas, indikator kerja, standar kinerja, dan kriteria jika telah melebihi

ekspektasi manajemen.

76

Tabel 4.20

Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Sortir PT

Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 20 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Sortir PT Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Dharma Samudra Fishing Industries, Tbk

Standar Kinerja Karyawan

Divisi Proses

Bagian Sortir

Indikator dan Bobot Standar Kinerja Criteria For

Exceed/Meets

Pemeriksaan Bahan Baku yang Masuk Secara Organoleptik 20%

Kemampuan melakukan pemeriksaan bahan baku yang masuk secara organoleptik

Nilai organoleptik bahan baku yang masuk minimal 7

Nilai organoleptik bahan baku yg masuk >7

Karyawan mampu melakukan pemeriksaan secara organoleptik

Karyawan mampu memberikan contoh kepada rekan kerja

Penanganan Kontaminasi Benda Asing Pada Ikan 20%

Ketepatan penanganan kontaminasi benda asing pada ikan

Kejadian adanya kontaminasi benda asing <4 kejadian pertahun.

Tidak ada benda asing pada ikan pada setiap barang yg masuk

Pencatatan Laporan Bahan Baku yang Masuk 20%

Jumlah laporan bahan baku yang masuk

Seluruh laporan bahan baku yang masuk terdokumentasi dengan benar

Karyawan mampu melakukan pengembangan dari sistem dokumentasi laporan

95% laporan bahan baku yang masuk diselesaikan <1 hari

<5% laporan yang masuk diselesaikan <1hari

77

Ketepatan pencatatan bahan baku yang masuk

Pencatatan bahan baku berdasarkan jenis ikan, ukuran dan kualitas

Karyawan mampu melakukan pengembangan dari sistem dokumentasi laporan

Penanganan Ikan yang Diterima/Ditolak 10%

Ketepatan penanganan ikan yang diterima

Penanganan ikan dilakukan dengan bersih, cepat, dingin (suhu ikan maksimal 5°C)

>95% Penanganan ikan dilakukan dengan bersih, cepat, dingin (suhu ikan maksimal 5oC)

Ketepatan penanganan ikan yang ditolak

Ikan yang ditolak disimpan pada wadah yang bersih dan dijaga pada suhu maksimal 5°C sebelum dikembalikan ke suplier

>95% Ikan yang ditolak disimpan pada wadah yang bersih dan dijaga pada suhu maksimal 5oC sebelum dikembalikan ke suplier

Melakukan sizing dan penimbangan ikan 20%

Ketepatan sizing dan penimbangan ikan

Ikan dipisahkan/disortasi berdasarkan ukuran oleh karyawan yang terlatih

>95% Ikan dipisahkan/disortasi berdasarkan ukuran oleh karyawan yang terlatih

Penimbangan dilakukan menggunakan timbangan terkalibrasi

Pengawasan suhu pencucian ikan 10%

Ketepatan suhu pencucian ikan

Suhu pencucian (maksimal 5°C) diperiksa setiap 30 menit menggunakan thermometer

>95% Suhu pencucian (maksimal 5°C) diperiksa setiap 30 menit menggunakan thermometer

Sumber: Hasil FGD dengan Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Kepala bagian Inspeksi

dan Verifikasi BKIPM

78

2. Kerik

Standar kinerja karyawan bagian kerik PT Dharma Samudera

Fishing Industries dijelaskan pada tabel 4.21 yang berisi tugas-tugas, bobot

tugas, indikator kerja, standar kinerja, dan kriteria jika telah melebihi

ekspektasi manajemen.

Tabel 4.21

Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Kerik PT

Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 21 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Kerik PT Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Dharma Samudra Fishing Industries, Tbk

Standar Kinerja Karyawan Divisi Proses

Bagian Kerik

Indikator dan Bobot Standar Kinerja Criteria For

Exceed/Meets

Melakukan Pengerikan Ikan 60% Ketepatan pengerikan ikan

Tidak ada sisa ikan yang menempel pada bagian tulang

>95% pengerjaan kerik tidak ada sisa ikan yang menempel pada bagian tulang

Penanganan Ikan Setelah Proses Pengerikan 40% Cara penganan ikan setelah proses pengerikan

Ikan ditempatkan pada wadah yang bersih dengan suhu maksimal 5°C

>95% Ikan ditempatkan pada wadah yang bersih dengan suhu maksimal 5°C

Sumber: Hasil FGD dengan Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Kepala bagian Inspeksi

dan Verifikasi BKIPM

3. Proses

79

Standar kinerja karyawan bagian kerik PT Dharma Samudera

Fishing Industries dijelaskan pada tabel 4.22 yang berisi tugas-tugas, bobot

tugas, indikator kerja, standar kinerja, dan kriteria jika telah melebihi

ekspektasi manajemen.

Tabel 4.22

Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Kerik PT

Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 22 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Kerik PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 23 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Kerik PT Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Dharma Samudra Fishing Industries, Tbk Standar Kinerja Karyawan Divisi Proses

Bagian Proses

Indikator dan Bobot Standar Kinerja Criteria For

Exceed/Meets

Pemeriksaan Ikan Secara Organoleptik 20% Kemampuan melakukan pemeriksaan bahan baku yang masuk secara organoleptik

Nilai organoleptik bahan baku yang masuk minimal 7

Nilai organoleptik bahan baku yang masuk >7

Pemeriksaan dan Melakukan Pencucian Ikan 10% Ketepatan suhu pencucian ikan

Suhu pencucian maksimal 5°C

100% suhu pencucian ikan menepati standar

Penanganan Kontaminasi Benda Asing Pada Ikan 20% Ketepatan penanganan kontaminasi benda asing pada ikan

Tidak ada benda asing pada ikan

Kejadian ditemukan benda asing pada ikan <4 kejadian pertahun

Pemotongan Ikan Sesuai Spesifikasi 20% Melakukan pemotongan kepala ikan

Penggunaan pisau dengan tepat

Mampu melatih karyawan lain mengenai

80

penggunaan pisau yang tepat

95% pemotongan ikan dilakukan dengan teliti dan tepat

>95% pemotongan ikan dilakukan dengan teliti dan tepat

Melakukan pembuangan insang dan isi perut

Penggunaan pisau dengan tepat

Mampu melatih karyawan lain mengenai penggunaan pisau yang tepat

95% pembuangan insang dan isi perut dilakukan dengan teliti dan tepat

>95% pembuangan insang dan isi perut dilakukan dengan teliti dan tepat

Melakukan pembuangan tulang dan kulit

Penggunaan Pisau dengan tepat

Mampu melatih karyawan lain mengenai penggunaan pisau yang tepat

95% pembuangan tulang dan kulit dilakukan dengan teliti dan tepat

>95% pembuangan tulang dan kulit dilakukan dengan teliti dan tepat

Melakukan Sizingdan Penimbangan Ikan 10% Ketepatan sizing dan penimbangan ikan

Ikan dipisahkan/disortasi berdasarkan ukuran oleh karyawan yang terlatih

>95% Ikan dipisahkan/disortasi berdasarkan ukuran oleh karyawan yang terlatih

Penimbangan dilakukan menggunakan timbangan terkalibrasi

Melakukan Trimming Ikan 10% Ketepatan trimming pada ikan

95% hasil trimming tidak terdapat tulang halus pada ikan dan bentuk potongan ikan rapih

>5% hasil trimming tidak terdapat tulang halus pada ikan dan bentuk potongan ikan rapih

Sumber: Hasil FGD dengan Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Kepala bagian Inspeksi

dan Verifikasi BKIPM

81

4. Packing

Standar kinerja karyawan bagian packing PT Dharma Samudera

Fishing Industries dijelaskan pada tabel 4.24 yang berisi tugas-tugas, bobot

tugas, indikator kerja, standar kinerja, dan kriteria jika telah melebihi

ekspektasi manajemen.

Tabel 4.24

Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Packing PT

Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 24 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Packing PT Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Dharma Samudra Fishing Industries, Tbk

Standar Kinerja Karyawan

Divisi Proses

Bagian Packing

Indikator dan Bobot Standar Kinerja Criteria For

Exceed/Meets

Penanganan Kontaminasi Benda Asing Ikan 20% Ketepatan penanganan kontaminasi benda asing pada ikan

Kejadian adanya kontaminasi benda asing <4 kejadian pertahun.

Tidak ada benda asing pada ikan pada setiap barang yg masuk

Melakukan Sizingdan Penimbangan Ikan 10%

Ketepatan sizing dan penimbangan ikan

Ikan dipisahkan/disortasi berdasarkan ukuran oleh karyawan yang terlatih

>95% Ikan dipisahkan/disortasi berdasarkan ukuran oleh karyawan yang terlatih

Penimbangan dilakukan menggunakan timbangan terkalibrasi

82

Melakukan Pengemasan Dengan Mesin Vaccum 20%

Ketepatan melakukan pengemasan dengan mesin vaccum

Tidak ada kebocoran pada plastik yang digunakan untuk membungkus ikan

<5% Kebocoran pada plastik yang digunakan untuk membungkus ikan

Pemahaman penggunaan mesin vaccum

Memahami cara penggunaan mesin vaccum

Mampu mengajarkan karyawan lain cara penggunaan mesin vaccum

Melakukan Pengecekan Kontaminasi Metal Fragment Dengan Metal Detector 20% Pemahaman penggunaan mesin metal detector

Memahami cara penggunaan mesin metal detector

Seluruh ikan yang telah dikemas dilewatkan di mesin metal detector

Ketepatan melakukan pengecekan kontaminasi serpihan logam

95% ikan yang telah dikemas dilewatkan di mesin metal detector

Seluruh ikan yang telah dikemas dilewatkan di mesin metal detector

Metal detector dilakukan kalibrasi menggunakaan metal fragment setiap jam selama operasi

Dapat melakukan efisiensi dalam kalibrasi metal detector

Pengecekan Suhu Produk yang Akan Di Packing 10% Ketepatan suhu produk yang akan di packing/repack

Suhu produk saat dikemas minimal -18°C untuk “frozen”

Suhu produk saat dikemas <-18°C untuk “frozen”

Melakukan Pemberian Label yang Sesuai Dengan Spesifikasi Buyer 20% Ketepatan pemberian label

95% produk telah diberi label

<5% kesalahan pemberian label produk

Ketepatan informasi pada label

95% Label sesuai dengan spesifikasi produk (jenis, ukuran)

<5% kesalahan infromasi dala label

83

Ketepatan penggunaan dus

95% Dus yang digunkan sesuai dengan spesifikasi produk (jenis, ukuran)

<5% kesalahan penggunaan dus

Sumber: Hasil FGD dengan Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Kepala bagian Inspeksi

dan Verifikasi BKIPM

5. Cold Storage

Standar kinerja karyawan bagian Cold Storage PT Dharma

Samudera Fishing Industries dijelaskan pada tabel 4.24 yang berisi tugas-

tugas, bobot tugas, indikator kerja, standar kinerja, dan kriteria jika telah

melebihi ekspektasi manajemen.

Tabel 4.25

Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Cold Storage PT

Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 25 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Cold Storage PT Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Dharma Samudra Fishing Industries, Tbk

Standar Kinerja Karyawan

Divisi Proses

Bagian Packing

Indikator dan Bobot Standar Kinerja Criteria For

Exceed/Meets

Pengecekan pemberian label dan dus sesuai dengan spesifikasi buyer 20%

Pengecekan ketepatan pemberian label

95% produk telah diberi label

<5% kesalahan pengecekan label produk

Pengecekan ketepatan informasi pada label

95% Label sesuai dengan spesifikasi produk (jenis, ukuran)

<5% kesalahan pengecekan infromasi dalam label

84

Pengecekan ketepatan penggunaan dus

95% Dus yang digunkan sesuai dengan spesifikasi produk (jenis, ukuran)

<5% kesalahan pengecekan penggunaan dus

Memastikan suhu cold storage 20%

Ketepatan suhu cold storage pada saat penyimpanan produk

Suhu cold storage -25oC dengan fluktuasi suhu + 2°

Fluktuasi suhu <2°

Memastikan suhu container untuk pengiriman ikan 20%

Ketepatan suhu container untuk pengiriman ikan

Suhu container minimal -25°C

Suhu container <-25°C

Kondisi container yang digunakan untuk pengiriman

95% Container bersih dan tidak berbau

<5% container yang bermasalah

Pengecekan Suhu Produk yang Akan Di Packing 10%

Ketepatan suhu produk yang akan di packing/repack

Suhu produk saat dikemas minimal -18°C untuk “frozen”

Suhu produk saat dikemas <-18°C untuk “frozen”

Pemeriksaan produk ikan yang akan di ekspor 10%

Kelengkapan surat ekspor

95% proses ekspor menyertakan Heath Sertificate, Surat Persetujuan Muat, dan Nomor Registrasi untuk ekspor

<5% berkas kurang

Kesesuaian produk dengan spesifikasi buyer

95% dari spesifikasi produk yang siap ekspor sesuai dengan yang tertulis pada dokumen

<5% produk tidak sesuai dengan spesifikasi buyer

Melakukan inventory control dengan menggunakan metode FIFO 20%

85

Pemahaman metode FIFO

95% Produk yang lebih dulu masuk, akan dikeluarkan lebih dulu

<5% produk tidak berdasarkan FIFO

Pemahaman lokasi penempatan barang dalam cold storage

Masing-masing lokasi pada cold storage diberi kode untuk spesifikasi produk dan negara tujuan ekspor

Mampu melakukan pengembangan efisensi dalam pemberian kode dan penempatan produk

Melakukan pemeliharaan cold storage 10%

Pengecekan berkala kebersihan cold storage

Pengecekan dilakukan setiap hari

Mampu melakukan pengembangan dalam efisensi pengecekan cold storage

95% dari kondisi cold storage bebas dari bunga es, bersih dan tidak berbau

<5% ditemukan masalah dalam cold storage

Pengecekan berkala thermometer cold storage

Pengecekan dilakukan setiap hari

Mampu melakukan pengembangan dalam efisiensi pengecekan thermometer cold storage

95% dari hasil pemeriksaan kondisi thermometer baik

<5% kondisi thermometer buruk

Sumber: Hasil FGD dengan Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Kepala bagian Inspeksi

dan Verifikasi BKIPM

6. Warehouse

Standar kinerja karyawan bagian Warehouse PT Dharma Samudera

Fishing Industries dijelaskan pada tabel 4.25 yang berisi tugas-tugas, bobot

tugas, indikator kerja, standar kinerja, dan kriteria jika telah melebihi

ekspektasi manajemen.

86

Tabel 4.26

Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Warehouse PT

Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 26 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Warehouse PT Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Dharma Samudra Fishing Industries, Tbk Standar Kinerja Karyawan Divisi Proses

Bagian Warehouse

Indikator dan Bobot Standar Kinerja Criteria For

Exceed/Meets

Melakukan pengajuan pemesanan dan pembelian barang 20%

Jumlah pemesanan dan pembelian

95% jumlah pemesanan barang dilakukan dengan tepat

<5% kesalahan dalam melakukan pemesanan barang

Ketepatan pengajuan pesanan dan pembelian

95% prosedur pengajuan pesanan dan pembelian dilakukan dengan tepat

<5% kesalahan kesalahan dalam pengajuan pesanan dan pembelian

Melakukan Treatment Kepada Barang yang Dijual 30% Pemahaman letak barang

95% Barang ditempatkan sesuai identitas di masing-masing lokasi

<5% barang tidak ditempatkan sesuai identitas

Mendistribusikan barang

95% Barang didistribusikan menggunakan alat transportasi yang sesuai dengan spesifikasi

<5% Barang tidak didistribusikan menggunakan alat transportasi yang sesuai dengan spesifikasi

87

Pencetakan Stiker/label

95% Bentuk dan informasi pada stiker/label sesuai dengan spesifikasi produk, setelah dikomunikasikan dengan buyer yang berguna untuk menginformasikan tentang produk dalam kemasan

<5% bentuk dan informasi pada stiker/label tidak sesuai dengan spesifikasi produk, setelah dikomunikasikan dengan buyer yang berguna untuk menginformasikan tentang produk dalam kemasan

Pemotongan Stiker/label

95% stiker/label dipotong dengan rapih

<5% stiker/label tidak dipotong dengan rapih

Penempelan Stiker/label pada dus

95% stiker/label yang sesuai dengan spesifikasi produk yang sedang dikemas

<5% stiker/label yang tidak sesuai dengan spesifikasi produk yang sedang dikemas

Penyimpanan bahan pengemas di ruang khusus dan tetap dijaga kebersihannya

Mampu mengembangkan pengemasan barang

Pemeriksaan bahan kemasan

95% Bahan pengemas yang masuk harus dalam kondisi bersih, dibungkus, tidak rusak

<5% Bahan pengemas yang tidak masuk dalam kondisi bersih, dibungkus, tidak rusak

Pemeriksaan bahan kimia dan komposisi

95% Bahan kimia harus berlabel, berisi informasi tentang isi/komposisi dan cara penggunan, penyimpanan

<5% Bahan kimia tidak berlabel, tidak berisi informasi tentang isi/komposisi dan cara penggunan, penyimpanan

Bahan kimia disimpan di ruang khusus

Efisiensi penyimpanan bahan kimia

Melakukan pemantauan harga ikan di pasaran secara rutin 20% Akurasi harga yang dipantau

Harga masing-masing produk di pasar nsional dan internasional

100% akurasi

Frekuensi pemantauan harga

Setiap hari 100% akurasi

88

Melakukan pengecekan barang yang diterima berdasarkan surat jalan 30% Pemahaman isi surat jalan

Mengerti tentang isi surat jalan

Mampu mengjarkan karyawan lain

Pemahaman barang yang masuk

Mengerti tentang jenis ikan, kualitas ikan, dan grading ikan.

Mampu mengajarkan kepada karyawan lain

Sumber: Hasil FGD dengan Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Kepala bagian Inspeksi

dan Verifikasi BKIPM

7. Quality Control

Standar kinerja karyawan bagian Quality Control PT Dharma

Samudera Fishing Industries dijelaskan pada tabel 4.26 yang berisi tugas-

tugas, bobot tugas, indikator kerja, standar kinerja, dan kriteria jika telah

melebihi ekspektasi manajemen.

Tabel 4.27

Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Quality Control

PT Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 27 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Quality Control PT Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Dharma Samudra Fishing Industries, Tbk

Standar Kinerja Karyawan

Divisi Proses

Bagian QC

Indikator dan Bobot Standar Kinerja Criteria For

Exceed/Meets

Melakukan pengukuran suhu ikan 15%

89

Pemahaman cold chain

Suhu dingin yang harus diterapkan di seluruh tahap proses, yaitu maksimal 5oC untuk produk segar (fresh) dan minimal -18°C untuk produk beku (frozen)

Mampu mengajarkan cold chain kepada karyawan lain

Pemahaman suhu minimum ikan

Suhu terpanas yang harus dipenuhi oleh ikan beku

Mampu mengajarkan pemahaman suhu minimum ikan

Melakukan pemeriksaan cold storage 20%

Pemahaman cold chain

Suhu dingin yang harus diterapkan di seluruh tahap proses, yaitu maksimal 5oC untuk produk segar (fresh) dan minimal -18oC untuk produk beku (frozen)

Mampu mengajarkan cold chain kepada karyawan lain

Pengecekan kebersihan cold storage

Cold storage hanya digunakan untuk menyimpan produk akhir (end product)

Mampu melakukan pengembangan dan efisiensi penyimpanan pada cold storage

Pengecekan akurasi thermometer

Thermometer sebagai penunjuk suhu cold storage diperiksa setiap 2 jam untuk memastikan bahwa suhu memenuhi persyaratan (- 25°C, fluktuasi suhu 2°)

Akurasi 100%

Melakukan kalibrasi mesin metal detector 15%

Frekuensi kalibrasi mesin metal detector

Metal detector dikalibrsi menggunakan metal fragment sebelum proses dimulai, setiap jam pada saat proses berlangsung dan setelah selesai proses produksi

Melakukan efisiensi dalam melakukan proses metal detecting

90

Pemahaman cara kerja mesin metal detector

Metal detector berfungsi untuk mendeteksi adanya metal fragment di dalam produk.

Mampu mengajarkan dan memberikan masukan kepada karyawan lain mengenai pemahaman metal detecting

Setip produk dilewatkan pada metal detector sebelum disimpan dlm cold storage

Pengecekan hasil packing dan labeling 5%

Ketepatan penggunaan kemasan

95% Bahan pengemas yang digunakan sesuai dengan spesifikasi produk akhir yang akan dikemas

<5% tidak sesuai dengan spesifikasi

Ketepatan penggunaan label

95% Label digunakan yang sesuai dengan spesifikasi produk akhir yang akan dikemas

<5% tidak sesuai dengan spesifikasi

Pengecekan perawatan dan pemakaian alat-alat laboratorium (sanitasi) 10%

Frekuensi perawatan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi

Minimal 1 kali seminggu >1 seminggu

Ketepatan perawatan alat

Memiliki mekanik yang paham terhadap setiap peralatan produksi

Efisiensi dalam perawatan alat produksi

Ketepatan pemakaian alat

Operator terlatih dalam mengoperasinalkan peralatan

Efisiensi pemakaian alat

Pengecekan proses loading barang kedalam container 5%

Ketepatan penggunaan mesin angkut

95% Proses pengangkutan barang dari cold storage ke container menggunakan crane

<5% kesalahan pengangkutan barang dari cold storage ke container menggunakan crane

91

Ketepatan penyusunan barang di dalam container

95% Barang disusun di container sesuai dengan jenis produk dan lot produksi

<5% kesalahan penyusunan barang

Durasi loading barang Proses loading harus dilakukan dengan cepat menyesuaikan dengan volume barang yang akan dimuat ke dalam container dengan waktu kurang dari 2 jam

Efisiensi durasi loading barang

Melakukan pest control internal 10%

Frekuensi pest control internal

2 kali sehari, sebelum dan setelah proses produksi

Melakukan efisiensi dalam melakukan pest control

Pengecekan lingkungan produksi

2 kali sehari, sebelum dan setelah proses produksi selesai

Melakukan efisiensi dalam melakukan pengecekan lingkungan produksi

Pengecekan bangunan dan fasilitas

1 kali sehari, sebelum proses produksi dimulai

Melakukan efisiensi pengecekan bangunan dan fasilitas

Pengecekan sanitasi peralatan produksi

Sebelum proses produksi

Melakukan efisiensi pengecekan sanitasi peralatan produk Setiap 4 jam sekali

Setelah proses produksi selesai

Pengecekan supply air

1 kali sehari, sebelum proses produksi dimulai

Melakukan efisiensi dalam melakukan pengecekan supply air

Pengecekan fasilitas hygine dan sanitasi

sebelum proses produksi

Melakukan efisiensi fasilitias hygine dan sanitasi Setiap 4 jam sekali

Setelah proses produksi selesai

Pengecekan gudang penyimpanan

2 kali sehari, sebelum dan setelah proses produksi selesai

Melakukan efisiensi dalam pengecekan gudang penyimpanan

92

Pengecekan pengelolaan limbah

Sebelum proses produksi

Melakukan efisiensi dalam melakuka pengolahan limbah Setiap 4 jam sekali

Setelah proses produksi selesai

Melakukan pengujian klorin 10%

Pemahaman metode paper test dan pengenceran klorin

Paper test merupakan metode test cepat untuk mengetahui dan memantau kadar larutan khlorin di masing-masing titik penggunaan

Mampu mengajarkan kepada karyawan lain mengenai paper test

Tingkat konsetrasi klorin

Konsentrasi klorin :

- Foot bath : 200 ppm

- Cuci tangan : 50 ppm

- Pencucian alat : 50 ppm

- Pencucian produk : 15 ppm

Penanganan pertama pada kontak langsung bahan kimia berbahaya terhadap karyawan 5% Ketepatan penanganan pertama pada kontak langsung bahan kimia berbahaya

Pada saat karyawan terkena baahn kimia berbahaya langsung dilakukan penanganan dengan membawa ke klinik dan dilanjutkan ke dokter

Efisiensi penanganan terhadap kontak pertama yang terjadi

Sumber: Hasil FGD dengan Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Kepala bagian Inspeksi

dan Verifikasi BKIPM

8. Security

Standar kinerja karyawan bagian Security PT Dharma Samudera

Fishing Industries dijelaskan pada tabel 4.27 yang berisi tugas-tugas, bobot

93

tugas, indikator kerja, standar kinerja, dan kriteria jika telah melebihi

ekspektasi manajemen.

Tabel 4.28

Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Security PT

Dharma Samudera Fishing Industries

Tabel 4. 28 Layout Standar Kinerja Karyawan Divisi Processing Bagian Security PT Dharma Samudera Fishing Industries

PT. Dharma Samudra Fishing Industries, Tbk

Standar Kinerja Karyawan

Divisi Proses

Bagian Security

Indikator dan Bobot Standar Kinerja Criteria For

Exceed/Meets

Pengawasan terhadap tindakan pelanggaran 40%

Jumlah pelanggaran Pelanggaran kurang dari 4 kejadian pertahun

Tidak ada pelanggaran

Ketepatan cara pengawasan karyawan

Pengawasan dilakukan secara menyeluruh dan tidak subjektif

Efisiensi cara pengawasan dan penurunan tingkat pelanggaran

Penanganan Kontaminasi Benda Asing Pada Ikan 20%

Jumlah pelanggaran yang diselesaikan

95% pelanggaran yang terjadi diselesaikan

<5% pelanggaran tidak terselesaikan

Ketepatan cara menangani pelanggaran

Menangani pelanggaran secara objektif

Efisiensi cara menangani pelanggaran yang terjadi

94

Melakukan pencatatan dan pelaporan keamanan 40%

Akurasi pencacatatan dan pelaporan keamanan

Pencatatan laporan keamanan disusun secara teroganisir

Melakukan pengembangan penyusunan laporan

Sumber: Hasil FGD dengan Manajer SDMU, Direktur Oprasional, dan Kepala bagian Inspeksi

dan Verifikasi BKIPM