BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN...
Transcript of BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN...
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. R DENGAN FRAKTUR FEMUR
DI IRNA A2 RSUP Dr KARIADI SEMARANG
A. Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Maret 2008
1. Biodata :
Identitas Pasien
Nama : Ny R
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Status perkawinan : Nikah
Alamat : Ngesrep RT 08 / 02 Banyumanik Semarang
Diagnosa : Fraktur Femur
Tanggal masuk : 07 Maret 2008
No. Register : 5712938
Penanggung jawab
Nama : Tn D
Umur : 35 tahun
Pekerjaan : Wira swasta
Hubungan dengan pasien : Suami
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri dipaha kiri
b. Riwayat penyakit sekarang
± 45 menit sebelum masuk RSUP klien terserempet motor, klien terkena
ban depan lalu jatuh, kepala terbentur aspal jalan, tidak mual, tidak muntah
dan klien tidak pingsan, klien terjatuh dan ditolong orang disekitar kemudian
didudukan kaki dan pantat kiri terasa sakit, klien mengeluh sakit terasa senut–
senut dan kaki tidak dapat digerakkan.alu oleh keluarga klien dibawa ke
RSUP Dr. karyadi semarang
c. Riwayat penyakit dahulu
4 tahun yang lalu klien pernah mengalami kecelakaan tertabrak sepeda
montor juga. kemudian orang tua membawa klien ke RSUP Dr karyadi
semarang pada waktu itu sudah dilakukan foto rontgen dan hasilnya tidak
mengalami patah tulang.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang menderita seperti klien alami sekarang ini
yaitu fraktur femur.
3. Pola kesehatan fungsional
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan kesehatan
Klien mengerti tentang patah tulang yaitu putusnya pada tulang. Klien
berusaha menjaga kesehatan kalau sakit klien meminta suami untuk berobat
kepelayanan terdekat.
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit nafsu makan klien baik. Klien makan 3 x sehari, nasi, lauk-pauk,
susu, ± 6 gelas air putih.
Selama sakit klien makan 3 x sehari dengan 1 porsi, klien tidak mual, tidak
muntah sehingga yang disediakan dari RS 1 porsi habis yaitu makan: nasi,
sayur, lauk pauk, 1 gelas air putih.
c. Pola Eliminasi
Sebelum sakit klien BAB 2 x sehari tidak ada keluhan, BAB ± 1000 cc / hari,
tanpa keluhan.
Selama sakit klien belum BAB. Selama 5 hari Dan klien BAK ± 1000 cc /
sehari
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit klien dapat beraktivitas dan ber gerak bebas tanpa alat bantu dan
bantuan orang lain
Selama di RS Klien hanya berbaring di tenpat tidur dan klien tampak lemah.
Dalam pemenuhan kebutuhan dibantu oleh keluarga dan perawat dan klien
hanya bisa miring kanan dan kiri di tempat tidur karena kondisi fraktur yang di
alami saat ini.
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien dapat tidur 7-8 jam / hari tanpa ada gangguan.
Selama dirawat di RS klien sulit untuk tidur karena terganggu faktor
lingkungan, dan klien hanya dapat tidur 4 jam pada malam hari , dan pada
siang hari klien tidur 2-3 jam.
f. Pola persepsi dan kognitif
Klien mengatakan nyeri di bagaian kaki kiri jika untuk bergerak terasa senut-
senut.
P : Nyeri di rasakan saat untuk miring nyeri bertambah jika untuk bergerak atau
bergeser dan berkurang bila untuk berbaring di tempat tidur
Q : Nyeri terasa senut-senut
R : Nyeri di rasakan di kaki kiri
S : Nyeri Skala 5
T : Nyeri hilang timbul.
g. Pola hubungan dengan orang lain
Pola hubungan dengan orang lain baik, hubungan dengan orang tuanya juga
baik maupun di masyarakat sekitarnya tanpa adanya gangguan
h. Persepsi diri dan konsep diri
1) Persepsi diri
Klien ingin cepat sembuh dan bisa pulang dan bantu orang tua.
2) Status emosi
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan sedih, kalau kakinya tidak bisa
buat berjalan dan klien takut / cemas. Klien dapat berkomunikasi dengan
baik, kooperatif.
3) Konsep diri
a) Citra diri/ body image
Klien menyukai semua bagian tubuhnya klien tidak merasa rendah diri
kalau kakinya seperti ini.
b) Identitas
Klien menyadari dirinya adalah perempuan dan klien bersyukur.
c) Peran
Di rumah peran keluarga sebagai
d) Ideal diri
Klien ingin cepat sembuh dan segera pulang dan menjalin rumah tangga
semoga dapat momongan, dan cita-cita ingin menjadi orang sukses
mendirikan ruko untuk berbisnis
e) Harga diri
Klien tidak merasa rendah diri walaupun kakinya patah tulang dan kini
suaminya klien mendampingi dan memberi semangat agar cepat sembuh
dan spalek dilepas.
i. Pola mekanisme koping
Selama sakit klien tidak menyalahkan orang lain, tapi kondisinya seperti fraktur
ini adalah musibah.sehingga klien hanya berdoa semoga cepat sembuh.
j. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum sakit klien menjalankan sholat 5 waktu dan selalu berdoa. Selama di
RS klien tak bisa sholat 5 waktu dan hanya berdoa.
4. Pengkajian Fisik
a. Penampilan / keadaan umum : cukup
b. Tingkat kesadaran : composmentis
c. TTV : TD : 110 / 70 mm Hg Suhu : 370 C
Nadi: 100 x / menit RR: 24 x / menit
d. Kepala : bentuk mesochepal. Rambut pendek hitam ,tidak mudah di cabut
kulit kepala bersih
e. Mata : konjungtiva tak anamis sklera tidak ikterik penglihatan baik
Hidung : bersih tidak ada sekret , tidak ada nafas cuping hidung.
f. Telinga : tidak ada sekret dan nyeri tekan , tidak ada pembekakan, tidak
menggunakan alat bantu dengar.
Mulut : selaput mukosa lembab , mulut cukup bersih gigi masih lengkap
Leher : tidak terpsang trakeostomy , vena jagularis tidak menonjol tidak
ada pembesaran tyroid
g. Dada dan thorax
Simetris, tidak ada bunyi nafas tambahan.
h. Jantung :
Inspeksi : Ictus tak tampak
Palpasi : Ictus teraba SIC V LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I., II murni tidak bising, tidak ada gallop
Paru-paru :
Inspeksi : simetris, dinamis
Palpasi : teraba kanan dan kiri
Perkusi : sonar seluruh lapisan paru-paru
Auskultasi : vesicular
Abdomen :
Inspeksi : datar
Auskultasi : bising usus 10-12 x menit
Perkusi : Bunyi abdomen Timpani
Palpasi : Supel, tidak teraba adanya massa
i. Ekstermitas:
Atas : Tidak ada luka warna sawo matang, bersih tidak ada edema
Bawah : Terpasang skin traksi pada kaki kiri tampak luka memar pada
paha kiri atas bagian luar klien mengatakannyeri
perabaan hangat
Genital : Bersih genital tidak terpasang kateter.
Kulit : Warna kuning, turgor kulit elastik bersih.
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboraturium klinik pada tanggal 7 Maret 2008.
Hematologi Nilai Satuan Normal
HB
hematokrit
Eritrosit
MCH
11-40
33,5
4-16
27-40
95 %
%
Juta/mmk
Pg
11.50-14.80
37 0-44.0
4.20-5.20
24.00-30.00
MCV
MCHC
Lekosil
Trombosit
DDW
MPV
80-70
53-90
29-40
344.0
12.00
6.90
Pl
g kill
ribu/mmk
ribu/mmk
%
H
77.00-95.00
29.00-36.00
4.50-13.00
150 0-400.0
11.60-14.00
4.00-11.00
b. Pemeriksaan rontgen pada tanggal 10 maret 2008
Hasil dari rontgen patah pada femur terdapat patahan Os berbentuk miring.
Terapy :
- Parentral - Per Oral
Infus RL 20 Tetes / menit VIT BC+C3 x 1 tab
Cefotaxim 2 X 1 gr Asam mefenamet 500 mg
Remopain 3 x 10 mg
Tramadol 2 x 1 Amp
Diit yang diperoleh : Tinggi kalori dan tinggi protein.
PENGELOMPOKAN DATA No
Hari / Tanggal
Data Ds Dan Do Ttd
1. Rabu
12 maret
2008
DS : - Klien mengatakan nyeri di bagian kaki kiri jika
untuk bergerak terasa senut – senut.
- Klien mengatakan kalau sampai kakinya tidak
bisa buat berjalan.
- Klien mengatakan nyeri pada luka kaki kirinya
DO : - Ekspresi wajah meringis tampak kesakitan
P : Nyeri di rasakan saat untuk miring, nyeri
bertambah bila bergerak atau bergeser dan
berkurang bila untuk berbaring di tempat
tidur
Q : Nyeri terasa senut – senut
R : Nyeri di rasakan di kaki kiri
S : Nyeri skala 5
T : Nyeri hilang timbul
- TTV : TD :110/70 mmHg Suhu : 3700 C
N : 100 x / menit RR : 24 x /menit
- Terdapat fraktur, klien hanya bisa miring-
miring, tampak terpasang spalek, terdapat
fraktur
- Lemah
- Klien tampak sedih
- Terdapat luka memar di paha kiri atas
- Luka lecet pada kaki kiri bagian paha
- Luka lecet diameter 2 cm
- Luka memar pada paha
- Kulit bengkak
B . ANALISA DATA
No
Dx
Data fokus Problem Etiologi
1. DS : Klien mengatakan nyeri di
bagian kaki kiri jika untuk
bergerak terasa senut - senut
DO :
- Wajah tampak kesakitan
P : Nyeri di rasakan saat untuk
miring, nyeri bertambah bila
untuk bergerak atau bergeser
dan berkurang bila untuk
berbaring di tempat tidur
Q : Nyeri terasa senut – senut
R : Nyeri di rasakan di kaki kiri
S : Nyeri skala 5
T : Nyeri hilang timbul
- TTV :
TD :110 / 70 mmHg
Nadi :100 x / mnit
RR : 24 x / mnit
Suhu : 370 C
Gangguan rasa
nyaman Nyeri
Cidera jaringan
2.
DS :Klien mengatakan susah untuk
menggerakan kaki kirinya
DO :
- Terdapat fraktur
- Klien hanya bisa miring
miring
- Klien tampak terpasang
spalek
- Hasil foto rontgen dengan
patahan miring
Gangguan
mobilitas fisik
Kerusakan
Muskuloskeletal
3.
DS : Klien mengatakan nyeri pada
kaki kiri.
DO :
- Terdapat luka fraktur
- Luka lecet pada bagian paha
- Luka lecet diameter 2 cm
- Luka memar
- Kulit bengkak
Resiko infeksi
kaki kiri bagian
paha
Adanya luka
tertutup fraktur
femur
C. PATHWAYS KEPERAWATAN
Benturan dan cidera akibat kecelakaan
Trauma dalam tubuh
Trauma gangguan metabolik, patologik baik terbuka maupun tertutup
FRAKTUR Kerusakan jaringan Mencapai tulang Mengenai jaringan lunak Tulang Periostenum Serabut saraf Terputusnya kontinuitas Kerusakan jaringan jaringan lunak Kena reseptor KerusakanMuskulos Luka Nyeri keletalnyeri gerak Kerusakan integritas kulit
Terputusnya pembuluh Darah dan saraf
Terpapar dunia luar
Gangguan mobilitas fisik
Oedema
Kuman mudah masuk Menekan ujung saraf
Tekanan jaringan meningkat Resti infeksi
Gangguan rasa nyaman nyeri
D . DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d Cidera jaringan ditandai dengan
DS : klien mengatakan nyeri di bagian kaki kiri jika untuk bergerak terasa senut-
senut.
DO : wajah tampak kesakitan, nyeri di rasakan saat untuk miring, nyeri
bertambah untuk bergerak atau bergeser dan berkurang untuk berbaring di
tempat tidur, nyeri terasa senut - senut, nyeri di rasakan di kaki kiri, nyeri
skala 5, nyeri hilang timbul.
2. Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neuro muskuler
di tandai dengan
DS : klien mengatakan susah untuk menggerakan kaki kirinya
DO : terdapat luka fraktur, klien hanya bisa miring – miring, klien tampak
terpasang spalek.
3. Resiko infeksi kaki kiri bagian paha b.d adanya luka tertutup fraktur femur DS :
klien mengatan nyeri pada kaki kiri
DO : Terdapat luka lecet pada bagian paha , luka memar , luka lecet diameter 2
cm, kulit bengkak.
E. NURSING CARE PLAN (NCP)
No
Dx
Tujuan dan kriteria hasil intervensi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan cidera jaringan.
Setelah di lakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam nyeri berkurag degan
KH :
- Nyeri berkurang bila berbaring
- Mampu beraktivitas - Tampak rileks - Skala nyeri berkurang dari 5 menjadi
3
a. Kaji karakteristik
nyeri bila terjadi
bergerak.
b. Beri posisi nyaman
seperti tiduran
terlentang
pertahankan fraktur
femur.
c. Pertahankan
imobilisasi bagian
yang sakit dengan
tirah baring
d. Ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
e. kalaborasi pemberian
analgetik, asam
mefenamet 3 x 500
mg, remopain 3x 10
mg, tramadol 1 amp
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan
kerusakan muskuloskeletal
Setelah di lakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam gangguan mobilitas fisik
berkurang dengan
KH :
- Klien mampu beraktifitas sesuai
a. Kaji gangguan
mobilitas fisik ynag
dihasilkan oleh
cidera.
b. Anjurkan perawatan
diri separti oral
higiene contohnya
kemampuan
- Menunjukkan teknik yang
memampukan melakukan aktifitas
mandi, gosok gigi
c. Ubah posisi secara
periodik seperti
menggeserkan kaki /
memindah
d. Libatkan keluarga
dalam pemenuhan
ADL
e. Kolaborasi dengan
ahli fisioterapi
3. Resiko infeksi kaki kiri bagian paha
berhubungan dengan adanya luka tertutup
fraktur femur.
Setelah di lakukan tindakan keperawatan
selama 2 x 24 jam tidak terjadi infeksi.
KH :
- Tanda – tanda infeksi tidak ada yaitu
rubor kolor dolor tumor fungsiolaesa.
- Tanda – tanda vital normal ( S : 36 –
370 C ) luka bersih dan kering
- Leukosit 4.50-13.00
a. Monitor TTV tiap 4
jam sekali.
b. Observasi luka
terhadap infeksi
c. Lakukan perawatan
luka
d. Ajarkan kepada klien
untuk menjaga luka
tetap bersih
e. Kalaborasi pemberian
antibiotik Cefotaxim
2 x 1 gram
IMPLEMENTASI
No
Dx
Tanggal /
waktu
Implementasi Respon TT
Dx
I.
12 maret
2008
08.30 wib
− Mengkaji tingkat
nyeri
S :
P : klien mengatakan
nyeri di rasakan
I.
I.
10.00 wib
− Memberi posisi yang
nyaman
− Mengajarkan teknik
relaksasi
saat untuk miring
nyeri bertambah
bila untuk
bergerak atau
bergeser dan
berkurang bila
untuk berbaring di
tempat tidur
Q : Nyeri terasa senut-
senut
R : Nyeri dirasakan di
kaki kiri.
S : Nyeri skala 5
T : Nyeri hilang
timbul
O :
Klien tampak
kesakitan
Klien masih tampak
gelisah
Ekspresi wajah
tampak tegang.
S : Klien mengatakan
gimana caranya
O : Klien menggeserkan
tubuhnya.
S : Klien mau untuk
mendengarkan dan
mempratekkan
kembali tentang
I.
I.
I.
11.30 wib
12.00 wib
13 maret
2008
− Memonitor TTV
teknik relaksasi nafas
dalam yang di ajarkan
oleh perawat
O :
Klien dapat
mempratek kan
dengan cara – cara
untuk melakukan
teknik relak sasi nafas
dalam yang di ajarkan
oleh perawat
Klien tampak rileks
S : Klien mengatakan
tekanan darah saya
berap mas?
O :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 100 x / menit
Suhu : 37,5 0 C
RR : 24 x / menit
S: Klien mengatakan
sakit apa tidak ?
O :
Cefotaxim 1 x 1 gram
Remopain 3 x 10 mg
S : Klien mengatakan
masih nyeri
− Injeksi obat
− Mengkaji tingkat
Nyeri
I.
Dx
I.
08.30
10.00
14 maret
2008
07.30 wib
− Memonitor TTV
− Melakukan
perawatan luka
− Mengkaji tingkat
nyeri
O :
Skala nyeri 4
Klien masih tegang
Ekspresi wajah
meringis.
S : Klien mengatakan
tensi saya berapa ya
mas….?
O :
TD : 100 / 70 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Suhu : 37,5 0C
RR : 24 x / menit
S : Klien mengatakan
perih pada luka
O :
Mengompres luka
denga Nacl dengan
betadine
Terdapat luka lecet
diameter 2 Cm.
S : Klien mengatakan
masih terasa nyeri,
Nyeri tersa senut-
senut, Nyeri dirasakan
dikaki kiri, Nyeri
hilang timbul
O :
I.
I.
08.30 wib
10.30 wib
− Mengatur tetesan
infus
− Memonitor TTV
Ekspresi wajah
tampak tegang, Skala
nyeri 3
S : -
O : Infus Rl 20 tetes /
menit.
S : Klien mengatakan
berapa mas..?
O:
TD : 110 / 80 mmHg
Suhu : 3705 C
Nadi : 100 x / menit
RR : 24 x menit
Dx
II
II.
13 maret
2008
09.00 wib
09.30 wib
− Mengkaji mobilitas
klien
− Mendorong
perawatan diri
− Mengubah posisi
secara periodik
S : klien mengatakan
masih terasa sakit
buat duduk
O :
Klien tampak
kesakitan.
Klien lemas, lelah
Klien di atas tempat
tidur.
Kaki kiri masih
terpasang traksi.
S : -
O :
Klien tampak
menggerakan tubuh
nya sendiri.
Klien berusaha untuk
duduk.
S : klien mengatakan
masih sakit
O :
Klien tampak lemas
Klien duduk di
tempat tidur di bantu
perawat dan orang
tua.
II.
II.
Dx
II.
11.00 wib S : Suami mengatakan
mau melakukan dan
melaksanakan
pemenuhan ADL
pada istrinya
− Libatkan keluarga
untuk dalam
pemenuhan ADL
O : Suami mengerti yang
di ucapkan oleh
perawat
11.30 wib S : Klien mengatakan
gimana tensi saya
mas..?
− Memonitor TTV O : TD : 100 /70 mmHg Nadi : 88 x / menit Suhu : 37 0C RR : 24 x / menit. S : - − Mengatur tetesan
infus O : Infus RL 20 Tetes /
menit. 14 maret
2008
S : Klien mengatakan
masih susah buat
duduk
− Mengkaji mobilitas
klien 11.00 wib
O : Klien masih lemah. Klien diatas tempat
tidur.
Kaki kiri masih
terpasang traksi.
Dx
II.
13.00 wib
− Melibatkan keluarga
dalam pemenuhan
ADL
− Menginjeksi obat
S : Keluarga mengatakan
akan melaksanakan
pemenuhan ADL
pada istrinya seperti
mendudukan klien
agar tidak iritasi pada
punggungnya.
O : Kluarga
melaksanakan yang
diucapkan perawat
separti mendudukan
klien agar tidak
iritasi pada
punggungnya
S : Klien mengatakan
obat apa ya mas..?
O :
Tramadol 2 x1 Amp
Cefotaxim 1 x 1 gr.
Dx
III
III
14 maret
2008
07.30 wib
10.30 wib
− Mengobservasi luka
− Memonitor TTV
S : -
O :
Luka tampak memar.
Luka tampak
kemerahan.
Luka bengkak.
S : -
O :
TD : 110 / mmHg
III
III.
Dx
III.
10.00 wib
11.30 wib
15 Maret
2008
08.00 wib
11.30 wib
Suhu : 37,50 C
Nadi : 100 x / menit
RR : 24 x / menit
S : Klien mengatakan
sakit , perih pada
luka
− Melakukan
perawatan luka
O :
Membersihkan luka
dengan mengompres
luka denga NaCl di
campur betadine.
Luka bersih.
Menutup luka dengan
kasa steril.
Luka tertutup rapi.
S : Obat apa ya mas − Memberikan obat
anti biotik O :
Cefotaxim 1x 1 gram Tramadol 1 Amp Vit BC + C3 x 1 tab
S : - − Mengkaji area luka O :
Luka masih memar. Luka tertutup rapi.
S : - − Monitor TTV O :
TD : 120 / 80 mmHg
EVALUASI
Suhu : 37,60 C
Nadi : 84 x / menit
RR : 24 x / menit
Tgl No
Dx
Evaluasi TT
14 maret
2008
14 maret
2008
15 maret
2008
1.
2.
3.
S : Klien mengatakan nyeri berkurang
O :
Klien tampak rileks.
Ekspresi wajah tampak tegang.
Nyeri skala 3.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Observasi tanda – tanda vital.
Latih rentangan gerak aktif dan pasif.
Kala borasi pemberian analgetik as
mefamet 1 x 500 mg.
S : Klien mengatakan susah menggerakkan
kaki kirinya karena terpasang spalek,
traksi.
O : Klien tampak di tempat tidur pemenuhan
ADL di bantu oleh perawat dan keluarga.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi.
Bantu perawatan diri klien.
Ubah posisi secara periodik.
S :
O :
Luka bersih dam kering. Tidak terdapat
tanda-tanda infeksi ( rubor, kolor, dolor,
fungsiolaesa ).
A : Masalah teratasi sebagian.
P : lanjutkn intervensi.
Monitor TTV terutama suhu tubuh.
Rawat luka lecet dengan NaCL dan ditetesi
betadine.
Kalaborasi pemberian injeksi.