BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB...

93
9 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. Tinjauan Medis A. Kehamilan 1. Definisi Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9bulan 7hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo,2009;H.90). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (Minggu) atau 10 bulan (Lunar Months). Kehamilan dibagi atas triwulan (Trimester) : 1 antara minggu 0-12, II antara minggu 12-28, III antara minggu 28-40 (Mochtar,2012;H.69). kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu(minggu ke 13 hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke 40). (Prawirohardjo, 2010;h.213). Beberapa definisi kehamilan diatas dapat disimpulkan kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin yang normalnya berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu. Selama kehamilan terbagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama 0-12 minggu, trimester kedua 12-28 minggu, dan trimester ketiga 28-40 minggu. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

9

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Tinjauan Medis

A. Kehamilan

1. Definisi

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin. Lamanya hamil normal yaitu 280 hari (40 minggu atau 9bulan 7hari)

dihitung dari hari pertama haid terakhir (Prawirohardjo,2009;H.90).

Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 pekan (Minggu) atau 10

bulan (Lunar Months). Kehamilan dibagi atas triwulan (Trimester) : 1

antara minggu 0-12, II antara minggu 12-28, III antara minggu 28-40

(Mochtar,2012;H.69).

kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu

berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu(minggu ke 13

hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke

40). (Prawirohardjo, 2010;h.213).

Beberapa definisi kehamilan diatas dapat disimpulkan kehamilan

adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin yang

normalnya berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu. Selama

kehamilan terbagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama 0-12

minggu, trimester kedua 12-28 minggu, dan trimester ketiga 28-40

minggu.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

10

10

2. Etiologi

Konsepsi terjadi ketika sperma dan ovum menyatu, dan ini

menandai kemungkinan dimulainya kehidupan yang baru. Konsepsi

terjadi sebagai dampak beberapa peristiwa kompleks yang mencakup

proses pematangan akhir spermatozoa dan oosit, transpor gamet didalam

saluran genetalia wanita, selanjutnya peleburan gamet pria dan wanita,

pembentukan jumlah kromosom diploid. (Holmes, 2012; h. 17).

Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses

yang penting. Peristiwa ovulasi akan membebaskan oosit sekunder dan

sel-sel adheren kompleks kemulut oosit dan ovarium. Fertilisasi umumnya

terjadi di tuba uterina. Spermatozoa harus telah berada di tuba saat oosit

tiba. Setelah fertilisasi dalam tuba uterina, ovum yang matang akan

menjadi zigot sel diploid (Cuningham. Leveno. Bloom. Hauth. Rouse.

Spong. 2013;h. 49)

3. Tanda dan Gejala

a. Tanda dugaan kehamilan

1) Amenore.

2) Mual dan muntah (emesis).

3) Ngidam.

4) Sinkope atau pingsan.

5) Payudara tegang.

6) Sering miksi.

7) Konstipasi atau obstipasi.

8) Pigmentasi kulit.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

11

11

9) Epulsi.

10) Varises atau oenampakan pembuluh darah vena.

b. Tanda tidak pasti kehamilan

1) Rahim membesar, sesuai tuanya hamil.

2) Pada pemeriksaan dalam, dijumpai tanda Hegar, tanda

Chadwicks, tanda Piscaseck, kontraksi Braxton Hicsk, dan teraba

ballottement.

3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif.

c. Tanda pasti kehamilan

1) Gerakan janin dalam rahim.

2) Terlihat/teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin.

3) Denyut jantung janin. Didngar dengan stetoskop Leannec, alat

kardiotokografi, alat Dopoler. Dilihat dengan ultrasonografi.

Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat

kerangka janin, ultrasonografi.(Manuaba,2010)

4. Pembagian Kehamilan

a. Trimester Pertama

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.

Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa

ia sedang mengandung. Seluruhperiode zigot dan embrionik dan dua

minggu pertama periode janin (dari total 10 minggu kehidupan setelah

fertilisasi) berada pada 12 minggu pertama kehamilan dihitung dari

masa menstruasi terahir, yang merupakan trimester pertama (Varney,

2007;h.501;h.504).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

12

12

b. Trimester Kedua

Trimester kedua sering dikenal sebai periode kesehatan yang baik,

yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala

ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil. Namun, trimester

kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur kedalam dan

paling banyak mengalami kemunduran. Trimester kedua sebenarnya

terbagi atas dua fase : pra-quickening dan pasca-quickening.

Quickening menunjukan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah,

yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas

psikologis utamanya pada trimester kedua, yakni mengembangkan

identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri yang berbeda dari ibunya.

Trimester kedua, yang berlangsung 15 minggu, mencakup minggu ke-

13 hingga minggu ke-27 mengacu pada LMP (Last Menstrual Periode).

Usia kehamilan ini ekuivalen dengan minggu ke-11 hingga minggu ke-

25 sejak pascafertilisasi (Varney, 2007;h.502;h.511).

c. Trimester Ketiga

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi

sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar

menanti kehadiran sang bayi. Trimester ketiga, berlangsung 13

minggu, mencakup minggu ke-28 hingga minggu ke-40 mengacu pada

LMP. Usia ini ekuivalen dengan minggu ke-26 hingga minggu ke-38

sejak pascafertilisasi (Varney, 2007;h. 503;h. 511).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

13

13

5. Perubahan Fisiologi dalam Kehamilan

a. Sistem Reproduksi

1) Uterus

Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gram

dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan

berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin,

plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan

volume totalnya mencapai 5 Liter bahkan dapat mencapai 20 Liter

atau lebih. Pada akhir kehamilan uterus berkapasitas 500 sampai

1000 kali lebih besar daripada keadaan tidak hamil.

Selama kehamilan, pembesaran uterus terjadi akibat

peregangan dan hipertrofi mencolok sel-sel otot, sementara

produksi miosit baru terbatas. Peningkatan ukuran sel otot diiringi

oleh akumulsi jaringan fibrosa, terutama di lapisan otot eksternal,

dan peningkatan jaringan elastik. Anyaman yang terbentuk ikut

memperkuat dinding uterus.

Pembesaran uterus paling mencolok terjadi di fundus. Pada

bulan-bulan pertama kehamilan, tuba uterina serta ligamentum

ovarii proprium dan ligamnetum teres uteri melekat sedikit di

bawah apeks fundus. Selanjutnya struktur-struktur tersebut

terletak sedikit di atas bagian tengah uterus.

Susunan sel otot uterus selama kehamilan terdiri dari tiga

lapisan, yaitu:

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

14

14

a) Suatu lapisan luar berbentuk tudung, yang melengkung

menutupi fundus dan meluas kedalam berbagai ligamentum

b) Lapisan tengah, yang terdiri dari anyaman padat serta otot-

otot yang ditembus disegala arah oleh pembuluh darah.

c) Lapisan dalam, dengan serat-serat mirip sfingter mangelilingi

orifisium tuba uterina dan ostrium internum servisis.

Bagian utama dinding uterus di bentuk oleh lapisan tengah.

Setiap sel dilapisan ini memiliki dua lengkungan sehingga

persilangan antara dua otot akan menghasilkan bentuk mirip

angka delapan. Susunan ini sangat penting karena ketika

kontraksi setelah pelahiran, sel-sel ini memeras pembuluh darah

sehingga berfungsi sebagai pengikat.

Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti

bentuk asli seperti buah pir. Seiring dengan perkembangan

kehamilan, daerah fundus dan korpus akan membulat. Pada akhir

kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga

pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh

dinding abdominal,

2) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak

dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan

vaskularisasi dan terjadinya edema pada seluruh serviks,

bersamaan dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia pada

kelenjar-kelenjar serviks.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

15

15

3) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan

pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum

yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi

maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu

akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah

yang relatif minimal.

4) Vagina dan Perineum

Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia

terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva,

sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang

dikenal dengan tanda Chadwick. Dinding vagina mengalami

banyak perubahan yang mengalami peregangan pada waktu

perslinan dan meningkatnya kekebalan mukosa, mengendornya

jaringan ikat, dan hipertrofi sel polos.

Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, di mana

sekresi akan berwarna keputihan, menebal, dan pH antara 3,5-6

yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat

dlikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari

lactobacillus acidophilus.

b. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi

kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah

payudara dan paha. Perubahan ini dikenal dengan nama striae

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

16

16

gravidarum. Pada banyak perempuan kulit di garis pertengahan

perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang

disebut dengan linea nigra.

Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang bervariasi pada

wajah dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma

gravidarum. Selain itu, pada areola dan dan daerah genetalia juga

akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi ini biasanya akan

hilang atau sangat jauh berkurang setelah persalinan. Estrogen dan

progesteron diketahui mempunyai peran dalam melanogenesis dan

diduga bisa menjadi faktor pendorongnya.

c. Payudara

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya

menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah

ukurannya dan vena-vena di bawah kulit akan lebih terlihat. Puting

payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak. Setelah bulan

pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut kolostrum

dapat keluar. Pada bulan yang sama areola akan lebih besar dan

kehitaman. Kelenjar montgmmery, yaitu kelenjar sebasea dari areola,

akan membesar dan cenderung untuk menonjol keluar. Jika payudara

makin besar, striae seperti yang terlihat pada perut akan muncul.

Ukuran payudra sebelum kehamilan tidan mempunyai hubungan

dengan banyaknya air susu yang akan dihasilkan setelah bersalin.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

17

17

d. Perubahan Metabolik

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan

berasal dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan

cairan ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan

bertambah 12,5 kg. Pada trimester ke-2 dan ke-3 perempuan dengan

gizi baik dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0,4

kg, sementara pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih

penambahan berat badan per minggu 0,5 kg dan 0,3 kg. Peningkatan

jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis.

Minimal penambahan cairan selama kehamilan adalah 6,5 l.

WHO mengajurkan asupan protein per hari pada ibu hamil 51 g.

Konsentrasi lemak, lipoprotein, dan apoliprotein dalam plasma akan

meningkat selama kehamilan. Selama kehmailan ibu akan menyimpan

30 gram kalsium yang sebagian besar akan digunakan untuk

pertumbuhan janin. Jumlah itu diperkirakan hanya 2,5 % dari total

kalsium ibu. Zinc (Zn) sangat penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan janin. Pada perempuan hamil dianjurkan asupan

mineral ini 7,3-11,3 mg/hari. Asam folat diperlukan untuk pertumbuhan

dan pembelahan sel dalam sintesis DNA/RNA. Mengkonsumsi asam

folat dianjurkan sampai usia kehamilan 12 minggu, karena defisiensi

asam folat selama kehamilan akan menyebabkan terjadinya anemia

megaloblastik.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

18

18

e. Sistem Kardiovaskuler

Pada minggu ke-5 cardiac output akan meningkat dan perubahan

ini terjadi untuk mengurangi resistensi vascular sistemik. Volume darah

akan meningkat secara progesif mulai minggu ke 6-8 kehamilan dan

mecapai puncaknya pada minggu ke 32-34 dengan perubahan kecil

setelah minggu tersebut. Volume plasma akan meningkat kra-kira 40-

45%. Hal ini dipengaruhi oleh aksi progesteron dan estrogen pada

ginjal yang diinisiasi oleh jalur renin-angiotensin dan aldosteron.

Penambahan volume darah ini sebagian besar berupa plasma dan

eritrosit.

Eritropetin ginjal akan meningkatkan jumlah sel darah merah

sebanyak 20-30%, tetapi tidak sebanding dengan peningkatan volume

plasma sehingga akan mengakibatkan hemodilusi dan penurunan

konsentrasi hemoglobin dari 15 g/dl menjadi 12,5 g/dl, dan pada 6%

perempuan bisa mencapai di bawah 11 g/dl. Kebutuhan zat besi

selama kehamilan lebih kurang 1.000 mg atau rata-rata 6-7 mg/hari.

Hipervolemia selama kehamilan mempunyai fungsi berikut:

a) Untuk menyesuaikan pembesaran uterus terhadap hipertrofi system

vaskuler.

b) Untuk melindungi ibu dan janin terhadap efek yang merusak dari

arus balik vena dalam posisi terlentang dan berdiri.

c) Untuk menjaga ibu dari efek kehilangan darah yang banyak pada

saat persalinan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

19

19

Volume darah ini akan kembali seperti sediakala pada 2-6 minggu

setelah persalinan. Kehamilan juga mempengaruhi keseimbangan

koagulasi intravaskuler dan fibrinolisis sehingga menginduksi suatu

keadaan hiperkoagulasi.

f. Sistem Endokrin

Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ±

135%. Hormon prolaktin akan meningkat 10x lipat pada saat

kehamilan aterm. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga

15,0 ml pada saat persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar dan

peningkatan vaskularisasi. Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan

menurun pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat

secara progresif. Aksi yang penting dari hormon paratiroid adalah

untuk memasok janin dengan kalsium yang adekuat. Kelenjar adrenal

pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormon

androstenodion, testosterone, dioksikortikosteron, aldosteron, dan

kortisol akan meningkat, sementara itu, dehidrosteron sulfat akan

menurun.

g. Sistem muskuloskeletal

Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada

kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke posisi

anterior, lordosis menggeser pusat daya barat ke belakang kearah dua

tungkai. Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis akan meningkat

mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas

tersebut dapat mengakibatkan perubahan sikap ibu dan pada akhirnya

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

20

20

menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung

terutama pada akhir kehamilan

(cuningham. Leveno. Bloom. Hauth. Rouse. Spong. 2013, H.112-135)

6. Pemeriksaan Penunjang

1). Deteksi HCG

Pada hari ke 14 setelah fertilisasi, korion pada blastokista

mensekresikan hormon chorionic gonadotrophin (HCG) yang dapat

dideteksi dari darah ibu atau urin ibupada saat terhentinya haid. Uji

kehamilan modern mengidentifikaso swubunit beta HG secara

spesifik dan subunit ini dapat didetekdi meskipun kadarnya hanya 25

IU/l atau 2mIU/mL HCG. Uji ini tersedia secara komersil berupa

seperangkat alat tes berbentuk slide yang sederhana.

2). USG

Pemeriksaan USG dapat mendeteksi kantong gestasi di

dalam uterus dalam waktu 5-6 minggu setelah amenore.

Pemeriksaan melalui vagina dapat mengidentifikasi janin secara dini

pada usia kehamilan 6 minggu. Pemeriksaan melalui abdomen pada

usia kehamilan 7 minggu. USG adalah satu-satunya teknik yang

dapat mengkonirmasi viabilitas janin pada awal

kehamilan.(Harnetty,2010 h.63-64)

7. Ketidaknyamanan Kehamilan

a. Nausea

Nausea dengan atau tanpa disertai muntah-muntah, ditafsirkan

keliru sebagai morning sickness, tetapi paling sering terjadi pada siang

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

21

21

atau sore atau bahkan sepanjang hari. Nausea lebih kerap terjadi pada

saat perut kosong sehingga biasanya lebih parah di pagi hari (Varney,

2007;h. 536).

b. Ptialisme (Salivasi Berlebihan)

Ptialisme merupakan kondisi yang tidak lazim, yang dapat

disebabkan oleh peningkatan keasaman di dalam mulut atau

peningkatan asupan zat pati, yang menstimulasi kelenjar saliva pada

wanita yang rentan mengalami salivasi berlebihan (Varney, 2007;h.

537).

c. Keletihan

Keletihan dialami pada trimester pertama, namun alasannya

belum diketahui. Salah satu dugaan adalah bahwa keletihan

diakibatkan oleh penurunan dratis laju metabolisme dasar pada awal

kehamilan, tetapi alasan hal ini terjadi masih belum jelas. Dugaan lain

adalah bahwa peningkatan progesteron memiliki efek menyebabkan

tidur. Metode untuk meredakannya adalah meyakinkan kembali bahwa

keletihan adalah hal yang normal dan bahwa keletihan akan hilang

secara spontan pada trimester ke dua. Latihan ringan dan nutri yang

baik juga dapat membantu mengatasi keletihan (Varney, 2007;h. 537-

538).

d. Nyeri Punggung Bagian Atas

Nyeri punggung bagian atas terjadi selama trimester pertama

akibat peningkatan ukuran payudara, yang membuat payudara

menjadi berat. Pemberasan ini dapat mengakibatkan tarikan otot

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

22

22

jikapayudara tidak disokong adekuat. Metode untuk mengurangi nyeri

ini ialah menggunakan BH yang berukuran sesuai ukuran payudara

(Varney, 2007;h. 538).

e. Leukorea

Leukore adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan

konsistensi tental atau cair, yang dimulai pada trimester pertama.

Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen

pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil Doderlin.

(Varney, 2007;h. 538).

f. Peningkatan Frekuensi Berkemih (Nonpatologis)

Frekuensi berkemih selama trimester pertama terjadi akibat

peningkatan berat badan pada fudus uterus. Hal ini menimbulkan

tekanan langsung pada kandung kemih. Tekanan ini akan berkurang

seiring uterus terus membesar dan keluar dari panggul sehingga

menjadi salah satu organ abdomen. Sementara kandung kemih

merupakan organ panggul. Metode yang dapat dilakukan untuk

mengurangi frekuensi berkemih ini adalah menjelaskan mengapa hal

tersebut menjadi terjadi dan mengurangi asupan cair sebelum tidur

sehingga wanita tidak perlu bolak balik kemar mandi pada saat

mencoba tidur (Varney, 2007;h. 538).

g. Nyeri Ulu Hati

Timbul menjelang akhir trimester ke dua dan bertahan hingga

trimester ke tiga. Nyeri ulu hati adalah kata lain untuk regurgitasi atau

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

23

23

refluks isi lambung yang asam menuju asofagus bagian bawah akibat

peristaltis balikan. (Varney, 2007;h. 538-539).

h. Flatulen

Peningkatan flatulen diduga akibat penurunan motilitas

gastrointestinal. Hal ini kemungkinan merupakan akibat efek

peningkatan progesteron yang merelaksasi otot halus dan akibat

pergeseran serta tekanan pada usus halus karena pembesaran uterus.

Cara untuk mengurangi flatulen. (Varney, 2007;h. 539).

i. Konstipasi

Konstipasi diduga terjadi akibat penurunan peristaltis yang

disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi

peningkatan jumlah progesteron. Pergeseran dan tekanan pada usus

akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat

menurunkan motilitas pada saluran gatrointestinal sehingga

menyebabkan konstipasi. (Varney,2007;h. 539).

j. Hemoroid

Semua penyebab konstipasi berpotensi menyebabkan hemeroid.

Progesteron juga menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus

besar. Selain itu, pembesaran uterus mengakibatkan peningkatan

tekanan, secara spesifik juga secara umum pada vena hemeroid.

Tekanan ini akan mengganggu sirkulasi vena dan mengakibatkan

kongestian pada vena panggul. (Varney,2007;h. 539-540).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

24

24

k. Dispareunia

Nyeri saat berubungan seksual dapat berasal dari sejumlah

penyebab selama kehamilan. Perubahan fisiologis dapat menjadi

penyebab, seperti kongesti vagina/panggul akibat gangguan sirkulasi

yang dikarenakan tekanan uterus yang membesar atau tekanan

bagian presentasi. (Varney, 2007;h. 540-541).

Kebutuhan psikologis ibu hamil

8. Kebutuhan psikologis ibu hamil menurut (Kuswanti, 2014;h.135-138)

adalah sebagai berikut:

a. Support keluarga

Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat

berpengaruh, sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan

mempengaruhi keluarga. Kehamilan merupakan krisis bagi kehidupan

keluarga dan diikuti oleh stress dan kecemasan.Hubungan antara

wanita dan ibunya terbukti signifikan dalam adaptasi terhadap

kehamilan dan menjadi ibu. Keberadaan ibu disamping anak

perempuannya selama masa kanak-kanak.

b. Support dari tenaga kesehatan

1) Trimester I

a) Menjelaskan dan meyakinkan pada ibu bahwa apa yang terjadi

padanya adalah suatu yang normal.

b) Membantu untuk untuk memahami setiap perubahan yang

terjadi baik fisik maupun psikologis.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

25

25

c) Meyakinkan bahwa ibu akan mulai merasa lebih baik dan

berbahagia pada trimester kedua.

2) Trimester II

a) Mengajarkan ibu tentang nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-

tanda bahaya.

b) Bersama ibu dan keluarga dalam merencanakan kelahiran dan

rencana kegawatdaruratan.

3) Trimester III

a) Memberikan penjelasan bahwa yang dirasakan oleh ibu adalah

normal

b) Menenangkan ibu.

c) Membicarakan kembali dengan ibu bagaimana tanda-tanda

persalinan yang sebenarnya.

d) Meyakinkan bahwa anda akan selalu berada bersama ibu untuk

membantu melahirkan bayinya.

c. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan

Selama kehamilan mungkin ibu mengeluhkan bahwa ia

mengalami berbagai ketidaknyamanan, meskipun bersifat umum dan

tidak mengancam keselamatan jiwa, tetapi dapat saja menjemukan

dan menyulitkan bagi ibu. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus

mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbagai macam keluhan

dan membantunya mencari cara untuk mengatasinya sehingga ibu

dapat menikmati kehamilannya dengan aman dan nyaman. Keluarga

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

26

26

dapat memberikan perhatian dan dukungan sehingga ibu merasa

aman dan tidak sendiri dalam menghadapi kehamilannya.

d. Persiapan menjadi orang tua

Persiapan menjadi orang tua sangat penting karena setelah bayi

lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah

dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama mempunyai anak,

persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang

yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan

nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua.Bagi pasangan yang

sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari pengalaman

mengasuh anak sebelumnya.

e. Persiapan sibling

Sibling rilvary adalah rasa persaingan diantara saudara kandung

akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3

tahun. Sibling rivalry biasanya ditunjukan dengan penolakan terhadap

kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh

dari ibunya atau melakukan kekerasan terhadap adiknya. Kehadiran

seorang adik yang baru dapat merupakan krisi utama bagi seorang

anak.

9. Penatalaksanaan Medis

a. Tujuan asuhan antenatal (Prawirohardjo, 2009. Hal 90)

1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

dan tumbuh kembang bayi.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

27

27

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan

social ibu dan bayi.

3) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan.

4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian asi ekslusif.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

b. Kebijakan program menurut (Prawirohardjo, 2009. 90)

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama

kehamilan. Satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan

kedua, dua kali pada triwulan ketiga.

c. Setiap kehamilan dalam perkembangannya mempunyai risiko

mengalami penyulit dan komplikasi oleh karena itu pelayanan

antenatal harus dilakukan secara rutin, terpadu dan sesuai standar

pelayanan antenatal yang berkualitas. Pelayanan antenatal

diupayakan agar memenuhi standar kualitas, yaitu;

a. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan;

b. Pengukuran tekanan darah;

c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA);

d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri);

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

28

28

e. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi

tetanus toxoid sesuai status imunisasi;

f. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama

kehamilan;

g. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ);

h. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal

dan konseling, termasuk Keluarga Berencana);

i. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin

darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan

darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya);

j. Tatalaksana kasus

(Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2015; h. 56; h.57)

10. Asuhan kebidanan kehamilan fisiologis

1. Data Subjektif

a. identitas klien: nama, umur, ras/suku, alamat, agama pekerjaan

maksud pertanyaan ini adalah untuk identifikasi penderita dan

menentukan status sosial ekonominya yang harus kita ketahui,

misalnya untuk menentukan anjuran apa atau pengobatan apa

yang akan diberikan. Umur juga hal yang penting karena ikut

menentukan prognosis kehamilan.

b. Riwayat pernikahan

jika orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar

sekali dan ini harus diperhitungkan dalam persalinan (anak

mahal).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

29

29

c. Riwayat kesehatan

Berhubungan dengan masalah kesehatan pada klien,

d. Riwayat obstetri

pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosis persalinan dan

pimpinan persalinan, karena jalannya persalinan yang lampau

adalah hasil ujian-ujian dari segala faktor yang mempengaruhi

persalinan.

e. Riwayat menstruasi

Memberikan kesan tentang faal alat reproduksi

f. Riwayat KB

Untuk mengetahui KB terakhir dan KB yang akan datang.

menurut Ummi Hani,dkk 2010 h.86-103.

2. Data objektif

a. Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah

Menurut Prawirohardjo (2010;h.135) selama kehamilan

tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan

nilai dasar, tekanan darah yang adekuat mempertahankan

fungsi plasenta, kenaikan tekanan darah normal selama

kehamilan pada sistolik tidak lebih dari 20 mmHg dan pada

diastolik tidak lebih dari 10-15 mmHg. Sehingga tidak ada

komplikasi atau masalah pada tekanan darahnya.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

30

30

2) Nadi

Menurut Varney (2007;h.687) frekuensi denyut nadi akan

mengalami sedikit kenaikan saat ada kontraksi dan akan

kembali rendah saat penurunan his. Sehingga tidak terdapat

masalah pada frekuensi nadinya.

3) Pernafasan

Menurut Varney (2007;h.687) saat menjelang persalinan

akan sedikit terjadi peningkatan dikarenakan adanya

peningkatan metabolisme. Sehingga tidak terdapat masalah

pada respirasinya.

4) Suhu

Menurut Manuaba (2010) menyebutkan bahwa suhu aksila

dalam keadaan normal berkisar antara 36,5 ºC. Sehingga

pada kasus tidak terdapat masalah pada suhunya.

b. Palpasi abdomen

1) Leopold I

Tujuan dari pemeriksaan Leopold I adalah untuk

menentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan umur

kehamilan. Selain itu, dapat juga ditentukan bagian janin

mana yang terletak pada fundus uteri.

Teknik pelaksanaan:

a) Kedua telapak tangan pemeriksaan dletakkan pada puncak

fundus uteri.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

31

31

b) Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia

kehamilan.

c) Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus

(bokong atau kepala atau kosong).

2) Leopold II

Palpasi Leopold II ini bertujuan untuk mengetahui bagian

yang ada di sebelah kanan atau kiri perut ibu.

Teknik pelaksanaan:

a) Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun kebawah

sampai disamping kiri dan kanan umbilikus.

b) Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi

auskultasi denyut jantung janin nantinya.

c) Tentukan bagian-bagian kecil janin.

3) Leopold III

Palpasi Leopold III ini bertujuan untuk bagian janin yang

berada di sebelah bawah uterus ibu.

Teknik pelaksanaan :

a) Pemeriksaan ini dilakukan dengan hati-hati oleh karena

dapat menyebabkan perasaan tak nyaman bagi pasien.

b) Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk

tangan kanan.

c) Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan

ditentukan apakah sudah mengalami enggagement atau

belum.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

32

32

4) Leopold IV

Pada Leopold IV, selain bertujuan untuk menentukan

bagian janin mana yang terletak dibawah, juga dapat

menentukan bagian berapa bagian dari kepala janin yang

telah masuk dalam pintu atas panggul.

Teknik pelaksanaan:

a) Pemeriksaan mengubah posisi sehingga menghadap ke

arah kiri pasien.

b) Kedua telapak tangan ditempatkan disisi kiri dan kanan

bagian terendah janin.

c) Digunakan untuk menentukan sampai berapa jauh derajat

desensus janin.

(Kuswanti 2014;h.104-108)

3. Menentukan usia kehamilan menurut menurut Ummi Hani,dkk h.79 -

80

a. Rumus Naegele

HPHT adalah tanggal dimana ibu bau mengeluarkan darah

menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti menstruasi yang

seperti biasa. HPL tanggal HPHT ditambahkan 7, bulan HPHT

dikurangi 3, tahun HPHT ditambahkan 1. Menentukan umur

kehamilan dihitung secara rinci hari-hari yang sudah dilalui

dimulai dari HPHT sampai tanggal waktu perhitungan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

33

33

b. Gerakan pertama fetus

pada primigravida biasanya dirasakan pada usia 18 minggu,

sedangkan pada mltigravida sekitar 16 minggu.

c. Perkiraan TFU

a. 1/3 atas symfisis atau 3 jari diatas simfisis (uk 12 minggu).

b. ½ simpisis-pusat (uk 16 minggu)

c. 2/3diatas simpisis atau 3 jari dibawah pusat (20 minggu)

d. Setinggi pusat (24 minggu)

e. 1/3 diatas pusat atau 3 jari diatas pusat (uk 28 minggu)

f. ½ pusat-procesus xipoideus (uk 32 minggu)

g. Setinggi procesus xipoideus (uk 36 minggu)

B. Persalinan

1. Definisi

Persalinan adalah proses ketika kontraksi teratur, ritmik, dan nyeri

menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks dan penurunan bagian

presentasi. Mengakibatkan ekspulsi janin dan plasenta dari ibu

(Harnetty,2012, h.217)

Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang

normal. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan

janin turun kebawah jalan lahir, kelahiran adalah proses dimana janin dan

ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. (Prawirohardjo 2009, h. 100)

Persalinan dan kelahiran normal adalah ketika proses peneluaran

janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir

spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

34

34

jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Prawirohardjo 2009,

h.100).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa persalinan

adalah suatu proses yang normal pada kehamilan cukup bulan (37-42

minngu) dengan tanda yaitu kontraksi yang kuat dan teratur yang

menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks sehingga presentasi

terbawah janin dapat turun dan lahir dari jalan lahir.

Persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut:

a. Persalinan spontan

Bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.

b. Persalinan buatan

Bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.

c. Persalinan anjuran

Bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditambahkan dari luar

dengan jalan rangsangan.

(Johariyah, 2012)

2. Kala dalam Persalinan

Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu Kala I Waktu untuk

pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan lengkap 10 cm, Kala II

pengeluaran janin sewaktu uterus dengan kekuatan his ditambah

kekuatan mengedan mendorong janin keluar hingga lahir, Kala III Waktu

untuk pelepasan dan pengeluaran uri, Kala IV Mulai dari lahirnya uri,

selama 1-2 jam.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

35

35

a. Kala I (kala pembukaan)

Inpartu (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur

darah (bloody show) karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan

mendatar (effacement).

Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu:

1) Fase laten : pembukaan serviks yang berlangsung lambat sampai

pembukaan 3 cm, lamanya 7-8 jam

2) Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:

a) Periode akselerasi: berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4.

b) Periode dilatasi maksimal (steady): selama 2 jam, pembukaan

berlangsung cepat menjadi 9 cm.

c) Periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam

pembukaan menjadi 10 cm (lengkap)

b. Kala II (kala pengeluaran janin)

Kala II adalah kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat,

cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah

turun dan masuk ke ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada

otot-otot dasar panggul yang melauli lengkung ferleks menimbulkan

rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau

buang air besar, dengan tanda anus membuka. Pada waktu his,

kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka, dan perineum

meregang. Dengan his dan mengedan yang terpimpin, akan lahir

kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi berlangsung

selama 1 ½ jam, pada multu ½-1 jam

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

36

36

c. Kala III ( kala pengeluaran uri)

Setelah bayi lahir, kontraksi Rahim bersifat sebentar. Uterus teraba

keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang

menjadi 2 kali lebih tebal dari sebelumnya.

Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran

uri. Dalam waktu 5-10 menit, seluruh plasenta terlepas, terdorong ke

dalam vagina, dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan

dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya

berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta

disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.

d. Kala IV

Kala IV adalah kala pengawasan selama 1 jam setelah bayi dan uri

lahir untuk mengamati keadaan ibu, terutama terhadap bahaya

perdarahan postpartum.

(Mochtar, 2012;h.34)

3. Proses adaptasi fisiologi

a. Perubahan organ reproduksi

1) . Otot uterus

(a) Distribusi otot polos tidak merata di uterus

(b) Paling banyak di segmen atas Rahim (SAR) perbandingan otot

polos : jaringan ikat = 90:10.

(c) Di segmen bawah Rahim (SBR) 20:80, sehingga kontraksi

uterus paling kuat pada SAR.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

37

37

(d) Memiliki 3 lapisan anatomis: paling luar (longitudinal dan

srikuler), lapisan tenga berbentuk spiral dan banyak terdapat

vaskularisasi, lapisan dalam berbentuk longitudinal.

2) Kontraksi uterus.

(a) Pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga

timbul kontraksi

(b) Kontraksi Braxton hicks mulai dirasakan pada akhir kehamilan.

(c) Mulai usia kehamilan 7 minggu, ireguler, tidak tersinkronasi,

fokal, frekueensi tinggi, intensitas jarang.

(d) Pada pertengahan kehamilan sampai dengan minggu sebelum

aterm, intensitas emakin meningkat.

3) Perubahan bentuk Rahim.

Pada setiap kontraksi sumbu panjang Rahim bertambah

panjang sedangkan ukuran melintang berkurang. Pertumbuhan

uterus pada kehamilan dan persalinan.

(a) Berat uterus.

(i) Pada saat sebelum hamil berat uterus sekitar 50 gram pada

nulipara, dan 60-70 gram pada multipara.

(ii) Pada saat hamil berat uterus akan meningkat menjadi 20

kali lipat menjadi sekitar 1000 gram.

(iii) Pada kehamilan uterus mengalami hyperplasia yang

dikarenakan adanya pengaruh estrogen, kemudian

mengalami hipertrofi sehingga terjadi perubahan bentuk

bundar menjadi silindris.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

38

38

(iv) Otot uterus dipersyarafi oleh serat adrenergic, kolinergik,

peptidergik.

(v) Faal ligamentum rotundum dalam persalinan adalah pada

tiap kontraksi, fundus yang tadinya bersandar pada tulang

punggung pindah ke depan mendesak dinding perut depan

ke depan.

(b) Perubahan pada serviks.

Terjadi pendataran dan pembukaan serviks

(i) Pendataran adalah : pemendekan dari canalis servikalis,

yang semula berupa saluran yang panjangnya beberapa mm

sampa 3 cm, menjadi satu lubang saja dengan pinggir yang

tipis.

(ii) Pembukaan adalah : pembesaran dari ostium externum

yang tadinya berupa suatu lubang dengan diameter

beberapa mm menjadi lubang yang dapat dilalui janin.

(iii) Serviks mengandung konsentasi kolagen yang sangat tinggi,

dan kondisi serviks menutup rapat sampai sebelum

pengeluaran janin.

(iv) Setelah persalinan, serviks kembali kaku karena ikatan

antara glikopretein dengan kolagen.

(c) Perubahan vagina dan dasar panggul.

Dalam kala I ketuban ikut merenggangkan bagian atas vagina

yang sejak kehamilan mengalami perubahan sehingga dapat di

lalui oleh anak. Setelah ketuban pecah, segala perubahan akan

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

39

39

terjadi, terutama pada dasar panggul di timbulkan oleh bagian

depan janin. Oleh bagian depan janin yang maju, dasar panggul

diregang menjadi saluran dengan dinding-dinding yang tipis.

b. Perubahan system kardiovaskuler.

1) Tekanan darah.

a) Pada setiap kontraksi 400 ml darah di keluarkan dari uterus

ke dalam system vaskuler maternal. Sehingga meningkatkan

cardiac output / curah jantung (volume) darah yang di pompa

keluar oleh jantung) 10-15% pada kala I.

b) Kenaikan terjadi selama kontraksi (sistolik rata-rata naik 15,

10-15 mmHg. Diastolic 5-10 mmHg antara kontraksi tekanan

darah normal kembali.

c) Rasa sakit, takut dan cemas akan meningkatkan tekanan

darah.

2) Detak jantung.

a) Berhubungan dengan peningkatan metabolism, detak

jantung secara dramatis naik selama kontraksi. Antara

kontraksi detak jantung sedikit meningkat daripada sebelum

persalinan.

b) Denyut nadi pada kala I adalah <100x/menit.

c. Perubahan metabolism.

Metabolism aerobic dan anaerobic akan secara berangsur

meningkat disebabkan kekhawatiran dan aktivitas otot skeletal.

Peningkatan ini direfleksikan dengan peningkatan suhu tubuh, denyut

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

40

40

nadi, output kardiak, pernafasan dan kehilangan cairan yang

mempengaruhi fungsi renal.

d. Perubahan suhu tubuh.

(1) Berhubungan karena peningkatan metabolism, pengeluaran

energy ekstra (berasal dari metabolism glikogen di dalam otot)

terutama saat terjadi kontraksi. Suhu tubuh sedikit meningkat

selama persalinan terutama selama dan setelah persalinan.

(2) Kenaikan suhu tidak boleh lebih dari 1-2 F (0,5-1 C).

(3) Suhu tubuh kala I berkisar <38 C.

e. Perubahan pernafasan.

(1) Berhubungan dengan peningkatan metabolism, kenaikan kecil

pada laju pernafasan dianggap normal. Hiperventilasi yang lama

dianggap tidak normal.

(2) Sulit untuk mendapatkan penemuan angka yang akurat

mengenai pernafasan karena angka dan iramanya di pengaruhi

oleh rasa tegang, rasa nyeri, kekhawatiran, serta penggunaan

teknik-teknik bernafas.

f. Perubahan system renal.

(1) Poliuri sering terjadi selama persalinan, mungkin disebabkan

output kardiak, peningkatan angka filtrasi glomerular dan

peningkatan aliran plasma renal. Protein urin dianggap biasa

dalam persalinan.

(2) Kandung kemih harus sering di evaluasi setiap 2 jam untuk

melihat apakah kandung kencing penuh dan harus dikosongkan

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

41

41

karena akan memperlambat penurunan bagian terendah. Selain

itu trauma terhadap kandung kemih dari tekanan yang terus

berlangsung akan menyebabkan hipotoni kandung kemih serta

retensi urin selama masa segera setelah pasca persalinan.

g. Perubahan gastrointestinal.

(1) Motilitas lambung dan absorpsi makanan padat secara

substansial berkurang selama persalinan.

(2) Pengeluaran getah perut kurang menyebabkan aktivitas

pencernaan hamper berhenti dan pengosongan lambung

menjadi sangat lamban.

(3) Rasa mual dan muntah-muntah biasa terjadi sampai berakhirnya

kala I persalinan.

h. Perubahan hematologi.

Haemoglobin meningkat sampai 1,2 gr/100ml selama persalinan

dan akan kembali pada tingkat seperti sebelum persalinan sehari

setelah pascapersalinan kecuali ada perdarahan post partum.

i. Perubahan endokrin.

System endokrin akan di aktifkan selama persalinan dimana

terjadi penurunan kadar progesterone dan peningkatan kadar

estrogen, prostaglandin dan oksitosin.

j. Perubahan system musculoskeletal.

Akibat peningkatan aktivitas otot menyebabkan terjadinya nyeri

pinggang dan sendi, yang merupakan akibat dari peningkatan

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

42

42

kelemahan sendi saat kehamilan aterm. Pada saat persalinan ibu

bersalin dapat merasakan kram kaki.

(Johariyah, 2012. Hal 39)

4. Mekanisme persalinan (Cuningham. Leveno. Bloom. Hauth. Rouse.

Spong, 2013;h.57)

Pada awitan persalinan, posisi janin terhadap jalan lahir penting

untuk mengetahui rute kelahiran. Sehingga, posisi janin di dalam rongga

uterus harus ditentukan saat awitan persalinan. Orientasi janin

sehubungan dengan pelvis maternal di bahas dalam kaitannya dengan

letak, presentasi, sikap, dan posisi janin.

a. Letak janin

Hubungan antara aksis panjang janin terhadap ibu disebut dengan

istilah letak janin dan terbagi menjadi memanjang atau melintang.

Kadang-kadang, aksis janin dan maternal dapat melewati sudut 45

derajat, membentuk letak oblik, yang tidak stabil dan selalu menjadi

letak memanjang atau melintang saat persalinan. Factor predisposisi

letak melintang meliputi multiparitas, plasenta previa, hidramnions,

dan anomaly uterus.

b. Presentasi janin

Bagian terpresentasi adalah bagian tubuh janin yang terendah di

dalam maupun di bagian terdekat jalan lahir. Bagian tersebut dapat

dirasakan melalui serviks pada pemeriksaan vagina. Maka, pada

letak memanjang, bagian yang terpresentasi adalah kepala atau

bokong, sehingga disebut (secara berurutan) presentasi kepala dan

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

43

43

bokong. Ketika letak janin pada aksis panjangnya adalah transversal,

bahu merupakan bagian yang terpresentasi dan di rasakan melalui

serviks pada pemeriksaan vagina.

c. Postur atau sikap janin

Pada beberapa bulan terakhir kehamilan, janin membentuk postur

khusus yang disebut sebagai sikap atau habitus. Normalnya, janin

membentuk massa ovoid yang secara kasar sesuai dengan bentuk

rongga Rahim. Janin menjadi terlipat atau membungkuk kearah

dirinya sendiri sedemikian rupa sehingga bagian punggung menjadi

berbentuk cembung, kepala mengalami fleksi maksimal sehingga

dagu hamper menyentuh dada, paha terfleksi di depan abdomen, dan

tungkai tertekuk pada lutut. Pada semua presentasi kepala, lengan

biasanya menyilang di depan dada atau sejajar pada masing-masing

sisi. Umbilicus terletak pada celah diantaranya dan ekstremitas

bawah. Postur yang khas ini disebabkan oleh cara pertumbuhan janin

dan penyesuaian dirinya terhadap rongga Rahim.

Pengecualian yang abnormal terhadap sikapn ini terjadi ketika kepala

janin meluas secara progresif dari presentasi verteks ke presentasi

wajah. Akibatnya terjadi perubahan progresif sikap janin dari kontur

kolumna vertebralis yang konveks (fleksi) menjadi konkaf (ekstensi)

d. Posisi janin

Posisi mengacu pada hubungan antara bagian yang di anggap

sebagai bagian presentasi janin terhadap sisi kanan atau kiri jalan

lahir. Dengan demikian, masing-masing presentasi dapat memiliki

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

44

44

dua posisi kanan atu kiri. Oksiput, dagu (mentum), dan sacrum janin

masing-masing adalah titik penentu pada presentasi verteks, wajah,

atau bokong. Karena bagian presentasi janin dapat berada baik di

posisi kanan ataupun kiri, terhadap presentasi oksipital kanan dan

kiri, presentasi dagu kanan dan kiri, presentasi sacrum kanan dan

kiri, yang masing-masing disingkat menjadi LO dan RO (Left and

Right Occiput), LM dan RM (Left and Right Mental) serta LS dan RS

(Left and Right Sacral)

5. Tanda gejala persalinan (Varney, 2008)

a. Lightening

Adalah penurunan bagian presentasi bayi ke dalam pelvis minor.

Pada presentasi sefaalik, kepala bayi biasanya menancap (engaged)

setelah lightening. Wanita sering menyebut lightening sebagai

“kepala bayi sudah turun”. Lightening dapat menimbulkan rasa tidak

nyaman akibat tekanan bagian presentasi pada struktur di area pelvis

minor seperti:

1) Ibu jadi sering berkemih karena kandung kemih di tekan

sehingga ruang yang tersisa untuk ekspansi berkurang.

2) Perasaan tidak nyaman akibat tekanan panggul yang

menyeluruh, yang membuat ibu merasa tidak enak dan timbul

sensasi terus-menerus bahwa sesuatu perlu di keluarkan atau ia

perlu defekasi.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

45

45

3) Kram pada tungkai, yang di sebabkan oleh tekanan bagian

presentasi pada saraf yang menjalar melalui foramen iskiadikum

mayor dan menuju ke tungkai.

4) Peningkatan statis vena yang menghasilkan edema dependen

akibat tekanan bagian presentasi pada pelvis minor menghambat

aliran balik darah dari ekstremitas bawah.

Lightening menyebabkan tinggi fundus menurun ke posisi yang

sama dengan posisi fundus pada usia kehamilan 8 bulan. Pada

kondisi ini, anda tidak lagi dapat melakukan pemeriksaan ballotte

terhadap kepala janin yang sebelumnya dapat di gerakan di atas

simfisis pubis pada palpasi abdomen. Padalangkah keempat

pemeriksaan leopold ini, jari-jari anda yang sebelumnya merapat

sekarang akan memisah lebar.

Pada primigravida biasanya lightening terjadi sebelum persalinan.

Hal ini kemungkinan di sebabkan peningkatan intensitas kontraksi

Braxton hicks dan tonus otot abdomen yang baik, yang memang lebih

sering di temukan pada primigravida.

Dengan mengetahui lightening sudah terjadi, bidan mendapat

kepastian bahwa perubahan tubuh yang di alami ibu normal sehingga

bidan dapat menjelaskan mengapa hal itu terjadi`

b. Perubahan serviks

Mendekati persalinan, serviks semakin matang selama masa

hamil serviks dalam keadaan menutup, panjang, dan lunak, sekarang

serviks masih lunak, dengan konsistensi seperti pudding, dan

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

46

46

mengalami sedikit penipisan (effacement) dan kemungkinan sedikit

dilatasi. Evaluasi kematangan serviks akan tergantung pada individu

wanita dan laritasnya, contoh : pada masa hamil, serviks ibu

multipara secara normal mengalami pembukaan 2cm, sedangkan

pada primigravida dalam kondisi normal serviks menutup.

Perubahan serviks diduga terjadi akibat peningkatan intensitas

kontraksi Braxton hicks. Serviks menjadi matang selama periode

yang berbeda-beda sebalum persalinan. Kematangan serviks

mengindikasikan kesiapannya untuk persalinan.

c. Persalinan palsu

Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri,

yang memberi pengaruh signifikan terhadap serviks. Kontraksi pada

persalinan palsu sebenarnya timbul akibatkontraksi Braxton hicks

yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak sekitar 6 minggu kehamilan.

Persalinan palsu dapat terjadi selama berhari-hari atau secara

intermiten bahkan tiga atau empat minggu sebelum awitan persalinan

sejati. Persalinan palsu sangat nyeri dan wanita dapat mengalami

kurang tidur dan kekurangan energy dalam menghadapinya.

d. Bloody show

Plak lendir deseklresi serviks sebagai hasil proliferasi kelenjar

lendir serviks pada awal kehamilan. Plak ini menjadi sawar pelindung

dan menutup jalan lahir selama kehamilan. Pengeluaran plak lendir

inilah yang dimaksud sebagai bloody show.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

47

47

Bloody show paling sering terlihatsebagai rabas lendir bercampur

darah yang lengket dan harus dibedakan dengan cermat dari

perdarahan murni. Ketika melihat rabas tersebut, wanita seringkali

berfikir bahwa ia melihat tanda persalinan. Kadang-kadang seluruh

plak lendir dikeluarkan dalam bentuk masa. Plak yangberlangsung

dan terlihat pada vagina sering kali disangka tali pusat yang lepas

oleh tenaga obstetric yang belum berpengalaman. Padahal,

umumnya tali pusat dikeluarkan dalamsatu sampai dua hari.

Bloody show merupakan tanda persalinan yang akan terjadi

biasanya dalam 24 hingga 48 jam. Akan tetapi, bloody show bukan

merupakan tanda persalinan yang bermakna jika pemeriksaan vagina

sudah dilakukan 48 jam sebelumnya karena rabas lendir yang

bercampur darah selama waktu tersebut mungkin akibat trauma kecil

terhadap, atau perusak plak lendir saat pemeriksaan tersebut

dilakukan.

e. Lonjakan energy

Banyak wanita mengalami lonjakan energy kurang lebih 24

sampai 48 jam sebelum awitan persalinan. Setelah beberapa hari

dan minggu merasa letih secara fisik dan lelah karena hamil, mereka

terjaga pada suatu hari dan menemukan diri mereka bertenaga

penuh. Umumnya, para wanita ini merasa enerjik selama beberapa

jam sehingga mereka semangat melakukan berbagai aktifitas yang

sebelumnya tidak mampu mereka lakukan, tetapi saat ini mereka

merasa perlu melakukannya sebelum kedatangan bayi. Akibatnya,

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

48

48

mereka memasuki masa persalinan dalam keadaan letih dan sering

kali persalinan menjadi sulit dan lama.

f. Gangguan saluran cerna

Ketika tidak ada penjelasan yang tepat untuk diare, kesulitan

mencerna, mual, dan muntah, diduga hal-hal tersebut merupakan

gejala menjelang persalinan walaupun belum ada penjelasan untuk

hal ini.

6. Partograf

Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan. Tujuan

utama penggunaan partograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan

kemajuan persalinan dan mendeteksi apakah proses persalinan berjalan

normal

a. Cara pengisian halaman depan partograf

1) Informasi tentang ibu

lengkapi bagian awal atas partograf secara teliti saat memulai

asuhan persalinan, waktu kedatangan, perhatikan kemungkinan

ibu datang dalam fase lasten, catat waktu pecah ketuban.

2) DJJ

dengan menggunakan metode seperti pemeriksaan fisik nilai dan

catat DJJ setiap 30 menit. Normal DJJ diantara garis tebal 180

dan 100 akan tetapi penolong harus waspada apabila DJJ

dibawah 120 dan diatas 160

3) Warna dan adanya air ketuban

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

49

49

U: utuh, J: ketuban sudah pecah berwarna jernih, M; ketuban

pecah bercampur mekonium, D: ketuban pecah bercampur

darah, K: ketuban pecah dan tidak ada air ketuban. Mekonium

dalam cairan ketuban tidak selalu menunjukan gawat janin. Jika

terdapat mekonium pantau DJJ untuk mengenali gawat janin

(DJJ<100atau >180 kali permenit).

4) Molase adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala

bayi dapat menyesuaikan diri dengan bagian keras panggul 0

(sutura terpisah), 1 (sutura bersentuhan), 2 (sutura tumpang tindih

dapat dipisahkan), 3 (sutura tumpang tidih tidak dapat dipisah)

5) Pembukaan serviks

nilai dan catat pembukaan servik setiap 4 jam. Saat ibu dalam fase

aktif catat pada partograf

6) Kontraksi

periksa kontraksi setiap 30 menit kontraksi per 10 menit. Tanda

titik-titik di kotak untuk kontraksi yang lamanya kurang dari 20

detik, tanda garis-garis untuk kontraksi yang lamanya 20-40 detik,

blok kotak untuk kontraksi yang lamanya lebih dari 40 detik.

b. Bagian belakang partograf

Merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses

persalinan dan kelahiran, serta tindakan-tindakan yang dilakukan

sejak persalinan kala I sampai kala IV (termasuk bayi baru lahir).

prawirohardjo 2014; h.315-324

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

50

50

7. Penatalaksanaan dasar keputusan perawatan kala I menurut (Varney,

2012; h.695-716)

a. Makan dan minum melalui mulut

Makan dan minum untuk ibu yang persalinannya normal di setujui.

Namun megingat mortalitas lambung, absorbsi lambung, dan sekresi

asam lambung menurun selama persalinan sehingga makan dan

minum yang dapat dicerna oleh lambung.

b. Posisi dan ambulasi

Ibu yang dalam posisi persalinan harus mengupayakan posisi yang

nyaman baginya, dengan catatan tidak ada kontra indikasi posisi

terkait. Posisi yang dapat diambil antara lain terlentang, recumben,

dada-lutut, tangan lutut, berdiri, berjalan, jongkok

c. Relaksasi

Mengambil nafas dan mengeluarkan nafas dalam setelah masing-

masing kontraksi relaksasi ini baik diajarkan pada wanita pada

persalinan fase aktif

8. Pimpinan persalinan normal menurut Manuaba 2012, h.324

a. Saat baru datang

1) Tanda yang muncul

His teratur adekuat, sudah ada pembawa tanda atau telah banyak

mengeluarkan cairan, kontak kesadaran baik

2) Asuhannya

a) Dilakukan admission test

Ukuran tanda vital, tingkat kesadaran, palpasi leopold

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

51

51

b) Menentukan masuknya kepala janin

c) Lakukan pemeriksaan dalam

d) Menentukan pembukaan, kedudukan dan posisinya, dan

ketubannya

e) Lakukan penjelasan tentang hasil pemeriksaan

f) Jelaskan bahwa kemungkinan persalinan akan berlangsung

g) Dilakukan observasi

DJJ janin, his, penurunan kepala, dilakukan setiap 10 menit

jika his adekuat atau ½ jam.

9. Pimpinan persalinan menurut Mochtar, 2012; h.76-81

a. Kala 1

Pekerjaan penolong dalam kala I adalah mengawasi wanita inpartu

dengan baik, menanamkan semangat pada wanita tersebut bahwa

proses persalinan adalah fisiologis. Tanamkan rasa percaya diri dan

percaya pada penolong. Apabila ketuban belum pecah wanita inpartu

boleh duduk dan jalan-jalan, jika berbaring sebaiknya ke sisi

terletaknya punggung janin. Jika ketuban sudah pecah maka wanita

tersebut dilarang jalan-jalan harus berbaring, pemeriksaan dalam

dilarang kecuali ada indikasi karena setiap pemeriksaan kan

membawa infeksi. Dalam kala pembukaan dilrang mengejan karena

belum waktunya dan hanya akan membuang tenaga ibu. Kala I

berakhir apabila pembukaan sudah lengkap sampai 10 cm.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

52

52

b. Kala II

Pada permulaan kala II umumnya kepala janin sudah masuk dalam

ruang panggul. Ketuban yang menonjol iasanya akan pecah sendiri,

apabila belum pecah ketuban hars dipecahkan. His datang lebih

sering dan lebih kuat, lalu timbulah his mengedan penolong harus

sudah siap memimpin persalinan. Posisi ibu saat mengejan yaitu

posisi terbaring sambil merangkul kedua pahanya dengan kedua

lengan sampai batas siku. Kepala diangkat sedikit hingga dagu

mengenai dada. Mulut dikatup atau dengan sikap seperti sebelumnya

tetapi badan miring kearah terdapatnya punggung janin dan hanya

satu kaki yang dirangkul yaitu yang sebelah atas. Apabila kepala

janin telah sampai di dasar panggul vulva mulai membuka, rambut

kepala kelihatan, setiap kali his kepala lebih maju, anus membuka,

perineum meregang, penolong harus menahan perineum dengan

tangan kanan bealaskan kain kasa atau kain steril supaya tidak

terjadi robekan.

Perasat Ritgen yaitu apabila perineum menegang dan menipis

tangan kiri penolong menekan bagian belakang kepala janin ke arah

anus, tangan kanan di perineum. Dengan ujung-ujung jari tangan

kanan dicoba mengait dagu janinuntuk di dorong pelan-pelan ke arah

simfisis. Dengan pimpinan yang baik dan sabar lahirlah

kepaladengan ubun ubun kecil dibawah simfisis kemudian secara

berturut-turut munculah ubun-ubun besar, dahi, muka dan dagu.

Perhatikan apakah ada lilitan tali pusat, kalau ada lepaskan, kepala

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

53

53

akan mengadakan putaran paksi kearah tedapatnya puggung janin.

Lahirlah bahu depan dengan menarik kepala kebawah,lalu bahu

depan dengan menarik kepala ke atas. Melahirkan badan, bokong,

dan kaki lebih mudah yaitu dengan mangait kedua ketiak janin.

Bayi baru lahir yang sehat dan normal akan segera menarik nafas

dan menangis. Mulut dan hidung dibersihkan, tali pusat di klem paa 2

tempat 5 dan 10 cm dari umbilikus lalu di gunting, ujung tali pusat

diikat dengan benang atau klem plastik. Bayi di letakan di perut ibu.

Lakukan pemeriksaan ulang pada ibu kontraksi, kandung kemih

penuh atau tidak. Kalau penuh kandung kemih harus di kosongkan

sebab dapat menghalangi kontraksi dan menyulitkan kelahiran uri.

c. Kala III

Kala III berlangsung mulai dari bayi lahir sampai uri keluar lengkap.

Biasanya uri akan lahir spontan pada 15- 30 menit dapat di tunggu

hingga 1 jam.

Pimpinan kala III biasanya rahim yang telah menyelesaikan tugas

berat akan beristirahat beberapa menit dalam masa ini tugas kita

adalah memeriksa keadaan ibu (tanda vital, mengawasi perdarahan,

dan mencari tanda-tanda pelepasan uri). Lalu lahirkan uri.

d. Kala IV

Kala pengawasan pada 1-2 jam setelah uri lahir. Darah yang keluar

harus ditakar sebaik-baiknya. Jumlah perdarahan yang dianggap

normal adalah 250 cc atau 100-300 cc. Apabila perdarahan lebih dari

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

54

54

500 cc hal tersebut abnormal dan dicari sebabnya. Jangan

meninggalkan wanita bersalin pada 1 jam setelah bayi dan uri lahir.

10. 60 langkah persalinan menurut (Prawirohardjo, 2014)

a. Melihat tanda dan gejala kala dua

1) Ibu mempunyai keinginan untuk meneran

2) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rectum

dan/vaginanya.

3) Perenium menonjol.

4) Vulva vagina dan sfingter anal membuka

b. Menyiapkan pertolongan persalinan

1) Memastikan perlengkapan, bahan, dan obat-obatan esensial siap

di gunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan

menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set.

2) Mengenakan baju penutup atau clemek plastic yang bersih.

3) Melepaskan semua perhiasan yang di pakai di bawah siku,

mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir

dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai / pribadi

yang bersih.

4) Memakai sarung tangan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan

dalam.

5) Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan

memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi / steril) dan

meletakkan kembali ke partus set / wadah disinfeksi tingkat tinggi

atau steril tanpa mengontaminasi tabung suntik.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

55

55

c. Memastikan pembukaan lengkap dengan janin baik

1) Membersihkan vulva dan perenium, menekannya dengan hati-hati

dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kassa

yang sudah di basahi air disinfeksi tingkat tinggi. Jika mulut

vagina, perenium, atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,

membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari

depan ke belakang. Membuang kapas atau kassa yang

terkontaminasi dalam wadah yang benar. Mengganti sarung

tangan jika terkontaminasi (meletakan kedua sarung tangan

tersebut dengan benar di dalam larutan dekontaminasi)

2) Dengan menggunakan teknik aseptic, melakukan pemeriksaan

dalam untuk memastikan bahwa pembukaan serviks sudah

lengkap. Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan

pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi

3) Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan

tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan

klorin 0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik

serta merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.

Mencuci kedua tangan.

4) Memeriksa denyut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir

untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (100-180

kali/menit)

d. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan

meneran

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

56

56

1) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin

baik. Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai

dengan keinginannya.

a) Menunggu hingga ibu mempunyai keinginan untuk meneran.

Melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta

janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan

mendokumentasikan temuan.

b) Menjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka

dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu

mulai meneran

2) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk

meneran. (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah

duduk dan pastikan ia merasa nyaman)

3) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang

kuat untuk meneran:

a) Membimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai

keinginan untuk meneran.

b) Mendukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk

meneran

c) Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai dengan

pilihannya (tidak meminta ibu berbaring terlentang).

d) Menganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi.

e) Menganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi

semangat pada ibu.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

57

57

f) Menganjurkan asupan cairan peroral.

g) Menilai DJJ setiap 5menit

h) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi

segera waktu 120 menit (2 jam) meneran untuk ibu primipara

atau 60 menit (1 jam) untuk ibu multipara, merujuk segera.

Jika ibu tidak mempunyai keinginan unutuk meneran.

i) Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok, atau mengambil

posisi yang aman. Jika ibu belum ingin meneran dalam 60

menit, anjurkan ibu untuk mulai meneran pada puncak

kontraksi-kontraksi tersebut dan beristirahat di antara

kontraksi.

j) Jika bayi belum lahir atau kelahiran bayi belum akan terjadi

segera setelah 60 menit meneran, merujuk ibu dengan

segera.

4) Persiapan pertolongan kelahiran bayi

a) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6

cm, letakan handuk bersih di atas perut ibu untuk

mengeringkan bayi.

b) Meletakan kain yang bersih di lipat 1/3 bagian, di bawah

bokong ibu.

c) Membuka partus set.

d) Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan

e. Menolong kelahiran bayi

Lahirnya kepala

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

58

58

1) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,

lindungi perenium dengan sarung tangan yang di lapisi kain tadi,

letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan

yang lembut dab tidak menghambat pada kepala bayi,

membiarkan kepala keluar perlahan-lahan. Menganjurkan ibu

untuk meneran perlahan-lahan atau bernafas cepat saat kepala

lahir

2) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan

kain atau kassa yang bersih.

3) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai

jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses

kelahiran bayi:

a) Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat

bagian atas kepala bayi.

b) Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di

dua tempat dan memotongnya

4) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar

secara spontan

Lahir bahu

1) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua

tangan di masing-masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk

meneran saat berkontraksi berikutnya. Dengan lembut menariknya

kearah bawah dan kea rah luar hingga bahu anterior muncul di

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

59

59

bawah akus pubis dan kemudian dengan lembut menarik ke arah

atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.

2) Setelah kedua bahu di lahirkan, menelusurkan tangan mulai

kepala bayi yang berada di bagian bawah kea rah perenium,

membiarkan bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut.

Mengendalikan kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati

perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh

bayi saat di lahirkan.menggunakan tangan anterior (bagian atas)

untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya

lahir.

3) Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di

atas (anterior) dari punggung kea rah kaki bayi untuk

menyangganya saat punggung kaki lahir. Memegang kedua mata

kaki bayi dengan hati-hati membantu kalahiran kaki

f. Penanganan bayi baru lahir

1) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakan

bayi di atas perut ibudengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah

dari tubuhnya (bilatali pusat terlalu pendek, meletakan bayi di

tempat yang memungkinkan). Bila bayi mengalami asfiksia,

lakukan resusitasi.

2) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan

biarkan kontak kulit ibu-bayi. Lakukan penyuntikan oksitosin/i.m.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

60

60

3) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari pusat

bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kea rah ibu

dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (kea rah ibu)

4) Memegang tali pusat dengan sarung tangan, melindungi bayi dari

gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem tersebut.

5) Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan

menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yang bersih dan kering,

menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka. Jika bayi

mengalami kesulitan bernapas, ambil tindakan yang sesuai.

6) Memberikan bayi kepada ibunya dan menganjurkan ibu untuk

memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu

menghendakinya.

g. Oksitosin

1) Meletakan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi

abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.

2) Membritahu kepada ibu bahwa ia akan di suntik

3) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan

oksitosin 10 unit I.M. di gluteus 1/3 atas paha kanan ibu bagian

luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.

h. Penegangan tali pusat terkendali.

1) Memindahkan klem pada tali pusat.

2) Meletakan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di

atas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

61

61

palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat

dan klem dengan tangan yang lain.

3) Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan

penegangan kea rah bawah pada tali pusat dengan lembut.

Lakukan tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah

uterus dengan cara menekan uterus kea rah atas dan belakang

(dorso kranial) dengan hati-hati untuk membantu mencegah

terjadinya inversion uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40

detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga

kontraksi berikut mulai.

4) Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang anggota

keluarga untuk melakukan rangsangan putting susu.

i. Mengeluarkan plasenta

1) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil

menarik tali pusat kea rah bawah dan kemudian kea rah atas,

mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawan

arah pada uterus.

a) Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga

berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva.

b) Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali

pusat selama 15 menit.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 54: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

62

62

(1) Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit I.M.

(2) Menilai kandung kemih dan dilakukan kateterisasi

kandung kemih dengan menggunakan teknik aseptic jika

perlu.

(3) Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.

(4) Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit

berikutnya.

(5) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit

sejak kelahiran bayi.

2) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran

plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar

plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan

melahirkan selaput ketuban tersebut.

a) Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi

tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu

dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau

forceps disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan

bagian selaput yang tertinggal.

j. Pemijatan uterus

1). Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan

masase uterus, meletakan telapak tangan di fundus dan

melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut

hingga uterus berkontraksi (fundus menjadi keras)

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 55: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

63

63

k. Menilai perdarahan

1) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu

maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa

plasenta di dalam kantung plastic atau tempat khusus.

2) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan

segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.

l. Melakukan Prosedur Pasapersalinan

1) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan

baik.

2) Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke

dalam larutan klorin 0,5 %, membilas kedua tangan yang masih

bersarung tangan tersebut dengan air disinfeksi tingkat tinggi dan

mengeringkannya dengan kain bersih dan kering.

3) Menempatkan klem tali pusat disinfeksi tingkat tinggi atau steril

atau mengikatkan tali disinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati

kelilin tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.

4) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang

berseberangan dengan simpul mati yang pertama.

5) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan

klorin 0,5 %.

6) Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.

Mmemastikan handuk atau kainnya bersih atau kering.

7) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 56: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

64

64

8) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdarahan

pervaginam :

a) 2-3 kali dalam 15 menit pertama pacapersalinan.

b) Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan.

c) Setiap 20 – 30 menit pada jam kedua pascapersalinan.

d) Jika uterus tidak kontraksi dengan baik laksanakan perawatan

yang sesuai untuk menatalaksanaan tonia uteri.

e) Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan, lakukan

penjahitan dengan anestesi local dan menggunakan teknik

yang sesuai.

9) Mengajarkan pada ibu/keluarga bahgaimana melakukan

massase uterus dan memeriksa kontraksi uterus.

10) Mengevaluasi kehilangan darah.

11) Memeriksa tekanan darah, nadi dan kandung kemih setiap 15

menit selama satu jam perttama pascapersalinan dan setiap 30

menit jam kedua setelah pascapersalinan.

a) Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam kedua jam

pertama pascapersalinan

b) Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak

normal.

m. Kebersihan dan Keamanan

1) Menempatkan semua pralatan di dalam larutan klorin 0,5 %

untuk dekontaminasi (10 menit ). Mencuci dan membilas

peralatan setelah dekontaminasi.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 57: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

65

65

2) Mebuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat

sampah yang sesuai.

3) Membersihkan ibu dengan menggunakan air disinfeksi tinggat

tinggi. Membersihkan cairan ketuban, lender, dan darah.

Membantu ibu memakaikan pakaian yang bersih dan kering.

4) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan

ASI. Menganjurkan keluarga untuk memberikan minuman dan

makanan yang diinginkan.

5) Mendekontaminasi daerah yang digunakan utuk melahirkan

dengan larutan klorin 0,5 % dan membilas dengan air bersih.

6) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5

%, membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya

daklam larutan klorin 0,5 % delama 10 menit.

7) Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.

n. Dokumentasi

1) Melengkapi patograf

C. Nifas

1. Definisi

Masa nifas (puerperium) adalah masa pemulihan kembali, mulai

dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra

hamil. (Mochtar, 2012; h. 87)

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang di mulai setelah

plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 58: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

66

66

keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-

kira 6 minggu. (Sulistyawati, 2009)

Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan

mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis

sebenarnya sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan

pendampinganm melalui asuhan kebidanan maka tidak menutup

kemungkinan akan terjadi keadaan patologis. (Sulistyawati, 2009).

2. Perubahan fisiologis masa nifas (Prawirohardjo, 2009. 122)

a. Perubahan fisik.

b. Involusi dan pengeluaran lochia.

c. Laktasi / pengeluaran air susu ibu.

d. Perubahan system lainnya.

e. Perubahan psikis.

3. Tujuan asuhan masa nifas (Prawirohardjo, 2009. 122)

a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

b. Melaksanakan skrining yang komperhensif, mendeteksi masalah,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun

bayinya.

c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,

nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada

bayinya dan perawatan bayi sehat.

d. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 59: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

67

67

4. Menurut Mochtar, 2012 nifas dibagi dalam 3 periode:

a. Puerperium dini: yaitu kepulihan saat ibu telah diperbolehkan berdiri

dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan

boleh bekerja setelah 40 hari

b. Puerperium intermediate: yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat

genitalia yang lamanya 6-8 minggu.

c. Puerperium lanjut: yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan

kembali sehat sempurna, terutama jika selama hamil atau sewaktu

persalinan timbul komplikasi. Waktu untuk mencapai kondisi sehat

sempurna dapat beminggu-minggu, bulanan, atau tahunan.

5. Involusi alat-alat kandungan (Mochtar, 2012)

a. Uterus secara bengasur-asur menjadi kecil (berinvolusi) hingga

akhirnya kembali seperti sebelum hamil.

b. Bekas implantasi uri: placental bed mengecil karena kontraksi dan

menonjol ke kavum uteri dengan diameter 7,5 cm. sesudah 2 minggu

menjadi 3,5 cm, pada minggu keenam 2,4 cm dan akhirnya pulih.

c. Luka-luka pada jalan lahir jika tidak disertai infeksi akan sembuh

dalam 6-7 hari.

d. Rasa nyeri, yang disebut after pains (merian atau mulas-mulas)

disebabkan kontraksi Rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca

persalinan. Perlu diberikan pengertian pada ibu mengenai hal

tersebut dan jika terlalu mengganggu, dapat diberikan obat-obat anti

nyeri dan anti mulas.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 60: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

68

68

e. Lokia adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina

dalam masa nifas:

1) Lokia rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput

ketuban, sel-sel desidua, vernik kaseosa, lanugo, dan meconium,

selama 2 hari pascapersalinan.

2) Lokia sanguinolenta: berwarna merah kuning, berisi darah dan

lendir, hari ke 3-7 pascapersalinan.

3) Lokia serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada

hari ke 7-14 pascapersalinan.

4) Lokia rubra: cairan putih, setelah 2 minggu.

5) Lokia purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah

berbau busuk.

6) Lokiastasis: lokia tidak lancar keluarnya.

f. Serviks setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti

corong, berwarna merah kehitaman. Konsistensinya lunak, kadang-

kadang terdapat perlukaan-perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan

masih bisa dimasukan ke rongga Rahim, setelah 2 jam dapat dilalui

oleh 2-3 jari, setelah 7 hari biasanya dapat dilalui 1 jari.

g. Ligamen-ligamen: ligament fascia dan diafragma pelvis yang

meregang pada waktu persalinan setelah bayi lahir secara

berangsur-angsur menjadi ciut dan putih kembali. Akibatnya, tidak

jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena

ligamentum rotundum menjadi kendor. Setelah melahirkan, wanita

Indonesia memiliki kebiasaan “berkusuk” atau “berurut”. Sewaktu

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 61: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

69

69

dikusuk, tekanan intraabdomen bertambah tinggi. Karena

ligamentum, fascia dan jaringan penunjang menjadi kendor setelah

melahirkan, jika dilakukan kusuk/urut banyak wanita akan mengeluh

kandungannya turun atau terbalik. Untuk memulihkan kembali,

sebaiknya dengan latihan-latihan dan senam pascapersalinan.

6. Menurut (Mochtar, 2012; h. 87) tinggi fundus uteri menurut masa involusi

yaitu

a. Bayi lahir (setinggi pusat)

b. Uri lahir (2 jari dibawah pusat)

c. 1 minggu (pertengahan pusat simfisis

d. 2 minggu (tidak teraba di atas simfisis)

e. 6 minggu (bertambah kecil)

f. 8 minggu (sebesar normal)

7. Perawatan Pasca persalinan menurut (Mochtar, 2012; h. 88)

a. Mobilisasi dini. Setah ibu bersalin ibu boleh istirahat terlentang hingga

8 jam setelah itu ibu mulai mobilisasi dini.

b. Diet. Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori

c. Perawatan payudara

d. Pendidikan tentang laktasi

8. Menurut (Prawirohardjo, 2009. 123) paling sedikit 4 kali kunjungan masa

nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk

mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 62: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

70

70

a. 6-8 jam setelah persalinan:

1) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

2) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan rujuk bila

perdarahan berlanjut.

3) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota

keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri.

4) Pemberian ASI awal.

5) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

6) Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.

b. 6 hari setelah persalinan.

1) Memastikan invousi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi,

fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak

ada bau.

2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan

abnormal.

3) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan

istirahat.

4) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak

memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

5) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali

pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 63: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

71

71

c. 2 minggu setelah persalinan

Sama seperti 6 hari setelah persalinan

d. 6 minggu setelah persalinan

1) Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau

bayi alami

2) Memberikan konseling untu kb secara dini.

D. Bayi Baru Lahir

1. Definisi

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-

42 minggu dengan berat lahir antara 2500-4000 gram. (Sondakh, 2013)

2. Bayi baru lahir dikatakan normal jika termasuk dalam kriteria sebagai

berikut:

1. Berat badan lahir bayi antara 2500-4000 gram.

2. Panjang badan bayi 48-50 cm.

3. Lingkar dada bayi 32-34 cm.

4. Lingkar kepala bayi 33-35 cm.

5. Bunyi jantung dalam menit pertama ± 180 kali/menit, kemudianturun

sampai 140-120 kalli/menit pada saat bayi berumur 30 menit.

6. Pernapasan cepat pada menit-menit pertama kira-kira 80

kali/menit disertai pernapasan cuping hidung, retraksi suprasternal

dan intercostal, serta rintihan hanya berlaangsung 10-15 menit.

7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan

cukup terbentuk dan dilapisi verniks kaseosa.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 64: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

72

72

8. Rambut lanugo telah hilang, rambut kepala tumbuh baik.

9. Kuku telah agak panjang dan lemas.

10. Genetalia: testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia mayora

telah menutupi labia minora (pada bayi perempuan).

11. Refleks isap, menelan, dan moro telah terbentuk.

12. Eliminasi, urin, dan mekonium normalnya keluar pada 24 jam

pertama. Mekonium memiliki karakteristik hitam kehijauan dan

lengket.

Sondakh, 2013

3. Evaluasi nilai APGAR

Evaluasi ini digunakan 5 menit pertama sampai 10 menit. Hasil

pengamatan masing-masing aspek dituliskan dalam skala skor 0-2.

TANDA SKOR 0 1 2

1. Appereance (warnakulit) Seluruh tubuh biru atau pucat

Tubuh merah ekstremitas biru

Seluruh tubuh kemerahan

2. Pulse (Bunyi jantung) Tidak ada < 100 > 100 3. Grimace (Refleks) Tidak ada Ekstremitas

sedikit fleksi Gerakan aktif

4. Activity (Aktivitas) Tidak ada Sedikit gerak Menangis kuat 5 Respiratory (Pernapasan)

Tidak ada Lambat, tidak teratur

Menangis

Interpretasi

a. Nilai 1-3 asfiksia berat.

b. Nilai 4-6 asfiksia sedang.

c. Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 65: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

73

73

4. Penatalaksanaan Medis

Asuhan segera pada bayi baru lahir normal adalah asuhan yang

diberikan pada bayi selama jam pertama setelah kelahiran. Asperk

penting dari asuhan segera setelah lahir adalah:

a. Menjaga agar bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi

dengan kulit ibu, caranya sebagai berikut:

1) Pastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi

dengan kulit ibu.

2) Ganti handuk/kan yang basah, dan bungkus bayi tersebut dengan

selimut dan memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan

baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.

3) Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap

15 menit.

4) Apabila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksila bayi.

5) Apabila suhu bayi kurang dari 36,5 derajat celcius, segera

hangatkan bayi. (Yongky.dkk,2012; hal:51)

b. Mengusahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya

sesegera mungkin, caranya sebagai berikut:

1) Berikan bayi kepada ibunya secepat mungkin. Kontak dini antara

ibu dan bayi penting untuk kehangatan mempertahankan panas

yng benar pada bayi baru lahir dan ikatan batin dan pemberian

ASI.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 66: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

74

74

2) Doronglah ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi tetap siap

dengan menunjukkan rooting reflek, jangan paksakan bayi untuk

menyusu.

3) Jangan pisahkan bayi sedikitnya stau jam setelah persalinan.

(Yongky.dkk,2012; hal:51)

c. Menjaga pernafasan, caranya sebagai berikut:

1) Memeriksa pernafasan dan warna kulit setiap 5 menit.

2) Jika tidak bernafas, lakukan hal-hal sebagai berikut: keringkan

bayi dengan selimut atau handuk hangat, gosoklah punggung bayi

dengan lembut.

3) Jka belum bernafas setelah 1 menit muli resusitasi.

4) Bila bayi sianosis/kulit biru, atau sukar bernafas/frekuensi

pernafasan 30>60 kali/menit, berikan oksigen dengan kateter

nasal.

(Yongky.dkk,2012; hal:52)

d. Merawat mata, caranya sebagai berikut:

1) Berikan eritromicin 0,5% atau tetrasiklin 1%, untuk pencegahan

penyakit mata.

2) Berikan tetes mata perak nitrat atau neosporin segera setelah

lahir. (Yongky.dkk,2012; hal:52)

5. Periode Transisional

Periode transisional mencakup tiga periode, meliputi periode

pertama reaktivitas, fase tidur, dan periode kedua reaktivitas.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 67: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

75

75

Karakteristik masing-masing periode memperlihatkan kemajuan bayi

baru lahir kea rah fungsi mandiri.

a. Periode pertama reaktivitas

Periode pertama reaktivitas berakhir kira-kira 30 menit setelah

kelahiran.

1) Karakteristik

a) Tanda-tanda vital bayi baru lahir sebagai berikut: frekuensi

nadi apical yang cepat dengan irama yang tidak teratur.

Frekuensi pernapasan mencapai 80 kali/menit, irama tidak

teratur dan beberapa bayi mungkin dilahirkan dengan

keadaan pernapasan cuping hidung, ekspirasi mendengkur

serta adanya retraksi.

b) Fluktuasi warna dari merah jambu pucat ke sianosis.

c) Bising usus biasanya tidak ada, bayi biasanya tidak berkemih

ataupun mempunyai pergerakan usus, selama periode ini.

d) Bayi baru lahir mempunyai sedikit jumlah mucus, menangis

kuat, refleks mengisap yang kuat. Tip khusus: selama periode

ini, mata bayi terbuka lebih lama, daripada hari-hari

selanjutnya. Saat ini adalah waktu yang paling baik untuk

memulai proses periode pelekatan karena bayi baru lahir

dapat mempertahankan kontak mata untuk waktu yang lama.

(Ladewig,2013;hal:154)

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 68: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

76

76

2) Kebutuhan perawatan khusus selama periode pertama reaktivitas

a) Kaji dan pantau frekuensi jantung dan pernapasan, setiap 30

menit pada 4 jam pertama setelah kelahiran.

b) Jaga bayi agar tetap hangat (suhu di aksila/kulit berkisar

antara 36,5°C dan 37°C) dengan penggunaan selimut hangat

atau lampu penghangat diatas kepala.

c) Tempatkan ibu dan bayi bersama-sama kulit ke kulit, untuk

memfasilitasi perlekatan.

d) Tunda pemberian obat tetes mata sebagai profilaksis pada 1

jam pertama untuk meningkatkan interaksi antara orang tua

dengan bayi. (Ladewig,2013;hal:154)

3) Fase tidur

Fase tidur dimulai kira-kira 30 menit setelah periode pertama

reaktivitas, dan bisa berakhir dari satu menit sampai 2-4 jam.

a) Karakteristik

Saat bayi berada pada fase tidur, frekuensi jantung dan

pemasaran menurun. Selama tidur, frekuensi pernapasan dan

nadi apical kembali ke nilai dasar.

b) Kestabilan warna kulit, terdapat beberapa akrosianosis. Bising

usus bisa didengar.

c) Kebutuhan perawatan yang khusus diperlukan selama fase

tidur, ayi tidak berespon terhadap stimulus eksternal, tetapi

bapak dan ibu tetap dapat menikmati memeluk dan

menggendong bayinya. (Ladewig,2013;hal:154)

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 69: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

77

77

b. Periode kedua reaktivitas

Periode kedua reaktivitas berakhir sekitar 4-6 jam.

1) Karakteristik

a) Bayi mempunyai tingkat sensitivitas tinggi terhadap

stimulus internal dan lingkungan. Kisaran frekuensi nadi

apical dari 120 sampai 160 kali/menit dan dapat bervariasi

mulai (>160 kali/menit). Frekuensi pernapasanya berkisar

dari 30 hingga 60 kali/menit, dengan periode pernapasan

yang lebih cepat, tetapi pernapasan tetap stabil (tidak ada

pernapasan cuping hidung ataupun retraksi)

b) Fruktuasi warna kulit dari warna merah jambu atau

kebiruan ke sianotik ringan disertai dengan bercak-bercak.

c) Bayi kerap kali berkemih dan meneluarkan mekonium

selama periode ini.

d) Peningkatan sekresi mukus dan bayi bisa tersedak saat

sekresi. Refleks pengisapan sangat kuat, dan bayi bisa

sangat aktif. (Ladewig,2013;hal:155)

2) Kebutuhan perawatan khusus periode kedua reaktivitas

a) Pantau secara ketat bayi baru lahir terhadap kemungkinan

tersedak saat pngeluaran mucus yang berlebihan yang

dalam keadaan normal memang terdapat. Gunakan pipet

untuk mengeluarkan mukus dan ajari orang tua bagaimana

cara menggunakannya.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 70: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

78

78

b) Pantau setiap kejadian apnea dan mulai metode stimulasi

segera, jika dibutuhkan (misalnya hentakkan punggung

bayi, miringkan bayi)

c) Kaji keinginan bayi untuk (mengisap, menelan) dan

kemampuan untuk makakn (tidak tersedak atau muntah

selama makan, tidak muntah dengan makanan masih

dalam bentuk utuh,pada saat makan).

(Ladewig,2013;hal:155)

6. Kunjungan neonatal menurut profil Kesehatan Indonesia 2014; h.110

a. KN 1 pada umur 6-48 jam

Asuhan yang diberikan yaitu perawatan tali pusat, pemberian asi

eksklusif, menjaga kehangatan bayi, konseling tanda-tanda bahaya

BBL, imunisasi, perawatan bayi sehari-hari dan pencegahan infeksi.

b. KN 2 pada umur 3-7 hari

Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu, menganjurkan ibu untuk

menjaga kehangatan bayi, anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi bayi, beritahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah

c. KN 3 pada umur 8-28 hari

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, menganjurkan ibu untuk tetap

menjaga kehangatan bayi, menganjurkan ibu untuk tetap

memberikan ASI eksklusif smpai umur 6 bulan, memberikan konselin

imunisasi BCG, dan polio 1 serta menganjurkan ibu untuk melakukan

imunisasi BCG dan polio 1.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 71: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

79

79

E. Keluarga Berencana

1. Definisi

Keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak,

jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi,

perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk

mewujudkan keluarga yang berkualitas. (Profil kesehatan, 2014)

2. Macam-macam Kontrasepsi

A. Kontrasepsi Hormonal

Ada empat jenis kontrasepsi hormonal

1) Pil kombinasi (estrogen/progesteron).

a) Definisi

Merupakan kontrasepsi oral yang umum dijumpai. Pil ini

diminum setiap hari selama 21 atau 28 hari, tergantung

formulasi dan perdarahan luruh secara normal akan terjadi

pada hari-hari bebas pil atau selama 7 hari meminum plasebo

dari kemasan obat setiap harinya.

b) Mekanisme kerja pil kombinasi yaitu

(1) Pil mencegah ovulasi

(2) Endrometrium tidak berkembang secara normal dan tidak

adanya korpus luteum mencegah endrometrium menjadi

tempat yang cocok untuk implantasi janin.

(3) Perubahan lendir serviks menyebabkan kecilnya

kemungkinan penetrasi sperma.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 72: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

80

80

c) Jenis pil kombinasi

(1) Monifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone aktiv ekstrogen/progestin (E/P)

dalam dosis yang sama, tanpa 7 tablet tanpa hormone

aktiv.

(2) Bifasik ; pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone aktiv ekstrogen/progestin (E/P)

dengan dua dosis yang berbeda denagn 7 tablet tanpa

hormone aktv.

(3) Trifasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormone aktic ekstrogen dan progestin (E/P)

dengan 3 dosis yang berbeda denagn 7 tablet tanpa

hormone aktiv.

d) Isi kandungan pil kombinasi

Pil gabungan berisi salah satu dari dua jenis hormon estrogen.

Yang paling sering digunakan adalah hormon etinil atau

hormon mestranolyang jarang digunakan. Semua pil

mengandung antara 20 sampai 50 mikrogram estrogen.

e) Yang Dapat Menggunakan Pil Kombinasi

Pada prinsipnya hamper semua ibu boleh menggunakan pil

kombinasi, seperti:

(1) Usia reproduksi.

(2) Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak.

(3) Gemuk atau kurus.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 73: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

81

81

(4) Menginginkan metode kontrasepsi dengan efektivitas

tinggi.

(5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui.

(6) Setelah melahirkan 6 bulan yang tidak memberikan ASI

esklusif, sedangkan semua cara kontrasepsi yang

dianjurkan tidak cocok bagi ibu tersebut.

(7) Pasca keguguran.

f) Yang tidak boleh menggunakan pil kombinasi.

(1) Hamil atau dicurugai hamil.

(2) Menyusui eksklusif.

(3) Perdarahan pervagina yang belum diketahui penyebabnya.

(4) Penyakit hati akut (hepatitis).

(5) Merokok dengan usia > dari 35 tahun.

2) Pil yang mengandung progesteron saja.

Pil progesteron saja tidak mengandung estrogen dan kadang-

kadang dikenal sebagai pil mini. Efektifitas pil ini kurang kuat

dibandingkan dengan efektiitas pil kombinasi. Angka kegagalannya

biasanya berkisar sebesar 2 sampai 3 per seratus wanita setiap

tahunnya.

Indikasi:

a. Apabila terdapat kontraindikasi atau ketidakcocokan terhadap

estrogen.

b. Usia lebih dari 35 tahun.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 74: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

82

82

c. Perokok berat

d. Hipertensi

e. Digunakan selama menyusui

f. Pasien diabetes

3) Suntikan atau implan yang mengandung progesteron saja

a) Kontasepsi suntikan progesti

(1) Jenis

Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya

mengandung progestin, yaitu :

(a) Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depo Povera),

mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3

bulan dengan cara disuntik intramaskular (di daerah

bokong).

(b) Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang

mengandung 200 mg Noretindron Enantat, diberikan

setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramaskular.

(2) Cara kerja

(a) Mencegah ovulasi.

(b) Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan

kemampuan penetrasi sperma.

(c) Menjadikan selaput lender rahim tipis dan atrofi.

(d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 75: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

83

83

(3) Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik memiliki efektivitas yang tinggi,

dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan/tahun, asal

penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang

telah ditentukan.

(4) Keterbatasan

(a) Sering ditemukan haid, seperti :

(b) Siklus haid yang memendek atau memanjang.

(c) Perdarahan yang banyak atau sedikit.

(d) Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercah

(spotting).

(e) Tidak haid sama sekali.

(f) Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan

kesehatan (harus kembali untuk suntikan).

(5) Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin

(a) Usia reproduksi

(b) Nultipara dan yang telah memiliki anak.

(c) Mengehendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang

memiliki efektivitas tinggi.

(d) Meneyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

(e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 76: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

84

84

(6) Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikan

progestin

(a) Setelah abortus atau keguguran.

(b) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki

tubektomi.

(c) Perokok.

(d) Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah

gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit.

(e) Menggunakan obat untuk epilepsy (fenitoin dan

barbiturate) atau obat tuberkolosis (rifampisis.

(f) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung

estrogen.

(g) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

(h) Anemia definisi besi.

(i) Mendekati usia menaopause yang tidak mau atau tidak

boleh menggunakan pil

b) Implant

Implant adalah satu-satunya sediaan progesteron implant

yang menggantikan Norplant. Preparat implan berupa batang

tunggal fleksibel berisi etonogestrel yang diletakan subdermal

dan sangat efektif sampai tiga tahun.

(Hanretty, 2014 ; H 403)

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 77: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

85

85

B. Metode Amenore Lakktasi (MAL)

Metode amenore laktasi (MAL) adalah kontrasepsi yang

mengandalkan meberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya

hanya diberikan ASI tanpa tambahan makan atau minum apapun

lainya.(bkkbn,2014)

1. MAL dapat dipalai sebagai kontrasepsi bila :

a) Menyusui secara penuh (full breast feeding); lebih efektif bila

pemberian > 8x sehari.

b) Efektif bayi kurang dari 6 bulan.

c) Harus dilakukan dengan pemakaian metode kontrasepsi lainya.

2. Cara kerja MALL

Penundaan/penekanan ovulasi

3. Keuntungan Kontrasepsi MAL

a) Efektivitas tinggi (keberhasilan 98% pada enam bulan pasca

persalinan).

b) Segera efektif.

c) Tidak mengganggu senggama.

d) Tidak ada efek samping secara sistematik.

e) Tidak perlu pengawasan medis.

f) Tidak perlu obat atau alat

g) Tanpa biaya

(bkkbn,2014;MK-2)

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 78: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

86

86

4. Keuntungan non kontrasepsi

a) Untuk bayi

(a) Mendapatkan kekebalan pasif (mendapatkan antibody

perlindungan lewat ASI.

(b) Sumber asupan gizi terbaik dan sempurna untuk tumbuh

kembang bayi yang optimal.

Terhindar dari keterpaparan terhadap konstaminasi dari luar,

susu lain atau formula atau alat minm yang di pakai.

(bkkbn,2014;MK-2)

b) Untuk ibu

(a) Mengurangi perdarahan pasca persalinan.

(b) Mengurangi resiko anemia.

5. Instruksi kepada klian (hal yang harus disampaikan kepada klian).

a) Seberapa sering ibu harus menyusui

Bayi disusui secara on demand (menurut kebutuhan bayi).

Berikan bayi menyelesikan menghisap dari satu payudara

sebelum memberikan payudara lain, supaya bayi mendapatkan

cuckup banyak susu ahir (hind milk).

Bayi hanya membutuhkan sedikit ASI dari payudara berikut

atau sama sekali pada waktu memerlukan lagi. Ibu dapat

memulai dengan memberikan payudara lain pada waktu

menyusui berikutnya sehingga kedua payudara memproduksi

banyak susu.(kkbn,2014)

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 79: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

87

87

b) Waktu antara 2 pengosongan payudara tidak lebih dari 4 jam.

c) Biarkan bayi menghisap sampai dia sendiri yang melepaskan

hisapannya.

d) Susui bayi ibu juga pada malam hari karena menyusui waktu

malam membantu mempertahankan cakupan pesediaan ASI.

C. Metode keluarga berencana alamiah (KBA)

1. Metode kalender

a) Definisi

Senggama dihindari pada masa subur yaitu dekat dengan

pertengahan sikluas haid atau terdapat tanda-tanda adanya

kebuburan yaitu keluarnya lindir encer dari liang. Untuk

perhitungan masa subur di pakai rumus siklus terpanjang

dikurangi 11, siklus terpendek dikurangi 18. Antara waktu

senggama dihindari.

b) Yang dapat menggunakan KBA

1) Semua perempuan sesame reproduksi, baik sikluas haid

teratus maupun tidak teratur, tidak haid baik karena

menyusui maupun premenopouse.

2) Semua perempuan dengan paritas berapapun termasuk

multipara.

3) Perempuan kurus ataupun gemuk

4) Perempuan yang merokok.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 80: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

88

88

5) Perempuan dengan alasan kesehatan tertentu a.l hipertensi

sedang, varieses, dismenorea, sakit kepada sendang atau

hebat, mioma uteri, endometritis, kista avarii, anemia

defisiensi besi, hepatitis virus, malaria, thrombosis vena

dalam, tau emboli paru.

6) Pasangan dengan alasab agama atau fislosofi untuk tidak

menggunakan metode kontrasepsi lain.

7) Perempuan yang tidak bisa menggunakan metode

kontrasepsi lain.

8) Pasangan yang ingin pantang senggam albih dari seminggu

pada setiap siklua haid.

9) Pasangan yang ingin dan trmotivasi untuk mengopservasi,

mencatat, dan menilai tanda gejala kesuburan.

c) Yang seharusnya tidak menggunakan KBA

1) Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah

kesehatan membuat hamil menjadi suatu kondisi resiko

tinggi.

2) Perempuan sebelumnya mendapat haid (menyusui, segera

setelah abortus), kecuali MOB

3) Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur, keluali

MOB.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 81: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

89

89

4) Perempuan yang pasanganya tidak mau bekerja sama

(berpantang) selama waktu tertentu dalam sirkulasi siklua

haid.

5) Perempuan yang tidak suka menyentuh daerah genetalia

D. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

1) Profil

1) Sangat eefktif, reversible dan berjangka panjang (dapat

samapi 10 taun)

2) Haid menjadi lama dan lebih banyak.

3) Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatian.

4) Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.

5) Tidak boleh di pakai oleh perempuan yang terpapar pada

Infeksi Menulat Seksual (IMS). . (Kkbn,2014)

2) Jenis

a) AKDR CuT-380A

Kecil, kerangka dari plastic yang felksible, berbentuk huruf T

diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu).

b) AKDR lain yang beredar di indonesia ialah NOVA T

(schering).

3) Cara kerja

1) Menghambat kamampuan sperma u tuk masuk ke tuba fallopi.

2) Mempengaruhi fertilisasi ovum mencapai kavum uteri.

3) AKDR bekrtja terutama mencegah sperma dan ovum

bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 82: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

90

90

dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi

kemampuan sperma untuk fertilisasi.

4) Memungkinkan utuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

4) Keuntungan

1) Sebagi kontrasepsi efektif tinggi.

2) AKDR dapat efektif segera setelah pemasnagn.

3) Metode jangka panang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan

tidak peril dig anti).

4) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

5) Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu

khawatir terjadi kehamilan.

6) Membantu mencegah kehamilan etopik. . (bkkbn,2014;MK-81)

5) Yang dapat menggunakan AKDR

1) Usia peroduktif.

2) Keadaan multipara.

3) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang.

4) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi.

5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui.

6) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.

7) Resiko rendah IMS.

8) Tidak menghendaki metode hormonal.

9) Tidak menyukai untuk mengingat-ngingat minum pil setiap

hari.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 83: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

91

91

10) Tidak menghendaki hamil setelah 1-5 hari senggama (lihat

kontrasepsi darurat). (bkkbn,2014;MK-82)

E. Tubektomi

Tubektomi menurut (Kkbn,2014) adalah metode kontasepsi untuk

perempuan yang tidak ingin anak lagi. Perlu prosedur bedah untuk

melakukan tubektomi sehingga diperlukan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan tambahan lainnya untuk memastikan apakalh seorang

klien sesuai untuk menggunakan metode ini.

a. Keuntungan

Mempunyai efek terhadap kehamilan dan penyakit radang panggul

(PID). Bebrapa studi menunjukan efek protektif terhadap kanker

ovarium.

b. Resiko

Walaupun jarang, tetapi dapatterjadi komplikasi tindakan bedah

dan nastesi. Penggunaan anastesi local sangat mengurangi resiko

terkait dengan tindakan anastesi umum. (bkkbn,2014;MK-90)

c. Tubektomi sesuai untuk

1) Pasangan yang tidak ingin menambah anak lagi.

2) Ibu pasca perssalinan.

3) Ibu menyusui.

4) Tidak ingin menggunakan kontrasepsi yang harus di pakai

atau disiapkan setiap waktu.

5) Perempuan dengan gangguan kesehatan yang bertambahnya

berat jika terjadi kehamilan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 84: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

92

92

6) Penggunaan kontrasepsi yang menimbulkan gangguan pola

haid. (bkkbn,2014;MK-90)

d. Penapisan konseling tubektomi

1) Masih ada berbagai jenis kontrasepsi jika klien belum mantap

tubektomi.

2) Tubektomi adalah prosedur bedah inor.

3) Selain menguntungkan, tubektomi juga memiliki resiko.

4) Setelah tubektomi, klien tidak dapat hamil lagi.

5) Tubektomi bersifat permanan.

6) Klien dapat (setiap saat) membataskan pilihan untuk

menggunakan tubektomi selama prosedur tubektomi belum di

lakukan. (bkkbn,2014;MK-90)

e. Manfaat

Kontrasepsi

1) Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama

satu tahun pertama penggunaan).

2) Tidak mengurangi proses menyusui.

3) Tidak tergantung pada factor senggama.

4) Baik bagi pasien apabila kematian akan beresiko kesehatan

serius.

5) Pembedahan sederhana, tidak dilakukan anastesi local.

6) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.

7) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 85: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

93

93

Nonkontrasepsi

Berkurangnya resiko kanker ovarium. (bkkbn,2014;MK-91)

f. Yang dapat menjalankan tubektomi menurut (bkkbn,2014;MK-92)

1) Usia >26 tahun.

2) Paritas > 2.

3) Yakin telah mempunyai keluarga yang sesuai dengan

kehendaknya.

4) Pada kehmilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang

serius.

5) Pascapersalinan.

6) Pascakeguuran.

7) Pagam dan secara sukarela setuju dengan prosedut

tubektomi.

F. Vasektomi

Vasektomi menurut (bkkbn,2014;MK-95) adalah metode kontrasepsi

untuk laki-laki yang tidak ingin anak lagi. Perlu prosedur bedah untuk

melakukan vasektomi sehingga diperlukan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan tambahan lainya untuk memastikan apakah seseorang

klien susuai untukk menggunakan kontrasepsi vasektomi.

1) Efektifitas

a) Setelah masa pengosongan sperma dari vasikula seminalis

(20 kali ejakuasi menggunakan kondom) maka kehamilan

hanya terjadi pada 1 per 100 perempuan per tahun pertama

penggunaan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 86: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

94

94

b) Pada mereka yan tidak dapat memastikan (analisis sperma)

masih adanya sperma pada ejakuasi atau tidak patuh

menggunakan kondom hingga 20 kali ejakuasi maka

kehamilan terjadi pada 2-3 per 100 perempuan pada tahun

pertama penggunaan.

c) Selama 3 tahun penggunaan, terjadi sekitar 4 kehamilan per

100 perempuan. (bkkbn,2014;MK-96)

2) Yang dapat menggunakan kontrasepsi vasektomi menurut

(bkkbn,2014;MK-97)

a. Dari semua usia produktif (biasanya <50).

b. Tidak ingin anak lagi, menghentikan fertilisasi, ingin metode

kontrasepsi yang sangat efektif dan permanen.

c. Yang istrinya memiliki masalah usia, paritas untuk kesehatan

di mana kehamilan yang dapat menimbulkan resiko

kesehatan atau ancaman keselamatan jiwa.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 87: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

95

95

II. Tinjauan Asuhan Kebidanan

Menurut Kepmenkes No.938/MENKES/SK/VII/2007 tentang standar

asuhan kebidanan.

Pengertian Standar Asuhan Kebidanan :

Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses

pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai

dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan

kiat kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa dan atau

masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan

pencatatan asuhan kebidanan.

STANDAR I : Pengkajian.

1. Pernyataan Standar.

Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan

lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

2. Kriteria Pengkajian.

a. Data tepat, akurat dan lengkap.

b. Terdiri dari Data Subyektif (hasil Anamnesa; biodata, keluhan

utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan latar belakang sosial

budaya).

c. Data Obyektif (hasil Pemeriksaan fisik, psikologis dan pemeriksaan

penunjang).

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 88: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

96

96

STANDAR II : Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan.

1. Pernyataan Standar.

Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,

menginterpretasikan secara akurat dan logis untuk menegakkan

diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.

2. Kriteria Perumusan Diagnosa dan atau Masalah Kebidanan.

a. Diagnosa Bidan sesuai dengan nomenklatur kebidanan.

b. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien.

c. Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan secara mandiri,

kolaborasi dan rujukan.

STANDAR III : Perencanaan.

1. Pernyataan Standar.

Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan

masalah yang ditegakkan.

2. Kriteria Perencanaan.

a. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan

kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipasi dan asuhan

secara komprehensif.

b. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.

c. Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya

klien/keluarga.

d. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien

berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan

yang diberikan bermanfaat untuk klien.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 89: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

97

97

e. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,

sumber daya serta fasilitas yang ada.

STANDAR IV : Implementasi.

1. Pernyataan Standar.

Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara

komprehensif, efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based

kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif

dan rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan

rujukan.

2. Kriteria Implementasi.

a. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-

spiritual-kultural.

b. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien

dan atau keluarganya (inform consent).

c. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based.

d. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.

e. Menjaga privacy klien/pasien.

f. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi.

g. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan.

h. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan

sesuai.

i. Melakukan tindakan sesuai standar.

j. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 90: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

98

98

STANDAR V : Evaluasi

1. Pernyataan Standar

Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan

untuk melihat keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai

dengan perubahan perkembangan kondisi klien.

2. Kriteria Evaluasi

a. Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai

kondisi klien.

b. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan

atau keluarga.

c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.

d. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.

STANDAR VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan

1. Pernyataan Standar

Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan

jelas mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan

dalam memberikan asuhan kebidanan.

2. Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan

a. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada

formulir yang tersedia (Rekam Medis/KMS/Status Pasien/Buku

KIA).

b. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP.

c. S adalah data subyektif, mencatat hasil anamnesa.

d. O adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 91: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

99

99

e. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah

kebidanan.

f. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan

penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan

antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif;

penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan rujukan.

III. Aspek Hukum

A. Landasan hukum kewenangan bidan

Berdasarkan PEMENKES RI nomor 1464/MENKES/PER/XI/2010

tentang penyelenggaraan praktik bidan pada:

pasal 9 dijelaskan bahwa bidan dalam menjalankan praktiknya,

berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi pelayanan

kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehatan

reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

Pasal 10 menjelaskan bahwa dalam memberikan pelayanan

kesehatan ibu meliputi konseling pada masa pra kehamilan,

kehamilan normal, persalinan normal , ibu nifas normal, ibu menyusui

dan konseling pada masa antara dua kehamilan.

Dalam pasal 11 dijelaskan bahwa dalam memberikan pelayanan

kesehatan anak, bidan berwenang untuk memberikan asuhan bayi

baru lahir normal, dan dalam memberikan penyuluhan.

Pasal 12 koseling tentang kesehatan reproduksi perempuan dan

KB tercantum.

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 92: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

100

100

B. Wewenang bidan Berdasarkan PEMENKES RI nomor

1464/MENKES/PER/XI/2010 tentang penyelenggaraan praktik bidan

menyebutkan bahwa dalam pasal 14 bidan yang menjalankan praktik di

daerah yang tidak memiliki dokter, dapat melakukan pelayanan

kesehatan di luar kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9.

C. Standar Kompetensi Bidan

Diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor:369/MENKES/SK/III/2007

Kompetensi ke 1 Bidan mempunyai persyaratan pengetahuan dan

keterampilan dan ilmu-ilmu sosial, kesehatan

masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari

asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya,

untuk wanita, bayi baru lahir dan keluarganya.

Kompetensi ke 2 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,

pendidikan kesehatan yang tanggap terhadap

budaya dan pelayanan menyeluruh dimasyarakat

dalam rangka untuk meningkatkan kehidupan

keluarga yang sehat, perencanaan kehamilan dan

kesiapan menjadi orang tua.

Kompetensi ke 3 Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi

untuk mengoptimalkan kesehatan selama

kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017

Page 93: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3994/3/Ade Rahmawati BAB II.pdf · Penyatuan ovum dan sperma saat fertilisasi merupakan proses yang ... Payudara

101

101

atau rujukan dari komplikasi tertentu.

Kompetensi ke 4 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,

tanggap terhadap kebudayaan setempat selama

persalinan, memimpin selama persalinan yang

bersih dan aman, menangani situasi

kegawatdaruratan tertentu untuk mengoptimalkan

kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.

Kompetensi ke 5 Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan

menyusui yang bermutu tinggi dan tanggap

terhadap budaya setempat.

Kompetensi ke 6 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,

komprehensif pada bayi baru lahir sehat sampai

dengan 1 bulan.

Kompetensi ke 7 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,

komprehensif pada bayi dan balita sehat (1 bulan–5

bulan).

Kompetensi ke 8 Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan

komprehensif pada keluarga, kelompok dan

masyarakat sesuai dengan budaya setempat.

Kompetensi ke 9 Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau

ibu dengan gangguan sistem reproduksi.

(KEPMENKES RI,2010;h.5

Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Ade Rahmawati, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2017