BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

22
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab satu, telah dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan dan tujuan dari penelitian ini. Oleh karena itu, pada bab dua akan diberikan penjelasan mengenai definisi dan tinjauan secara teori yang terkait dengan fenomena dalam latar belakang. Landasan teori tersebut digunakan peneliti sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini. Teori-teori tersebut mencakup: A. Pengertian skizofrenia, yang meliputi kriteria diagnostik untuk skizofrenia, sebab-sebab skizofrenia, dan gejala skizofrenia. B. Pengertian mengenai keluarga sebagai salah satu unit terkecil dalam masyarakat. C. Dukungan sosial keluarga, yang meliputi pengertian dukungan sosial, dukungan sosial keluarga, dukungan sosial keluarga untuk penderita skizofrenia, komponen dukungan sosial keluarga, dan faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan sosial keluarga. A. Pengertian Skizofrenia Menurut Durand dan Barlow (2007), skizofrenia adalah gangguan psikotik yang merusak yang dapat melibatkan gangguan yang khas dalam berpikir (delusi), persepsi (halusinasi), pembicaraan, emosi dan perilaku. Di samping itu, Nevid, Rathus dan Greene (2003) menjelaskan skizofrenia sebagai sindrom klinis yang membingungkan dan

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab satu, telah dijelaskan mengenai latar belakang

permasalahan dan tujuan dari penelitian ini. Oleh karena itu, pada

bab dua akan diberikan penjelasan mengenai definisi dan tinjauan

secara teori yang terkait dengan fenomena dalam latar belakang.

Landasan teori tersebut digunakan peneliti sebagai acuan dalam

melakukan penelitian ini. Teori-teori tersebut mencakup:

A. Pengertian skizofrenia, yang meliputi kriteria diagnostik

untuk skizofrenia, sebab-sebab skizofrenia, dan gejala

skizofrenia.

B. Pengertian mengenai keluarga sebagai salah satu unit

terkecil dalam masyarakat.

C. Dukungan sosial keluarga, yang meliputi pengertian

dukungan sosial, dukungan sosial keluarga, dukungan

sosial keluarga untuk penderita skizofrenia, komponen

dukungan sosial keluarga, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi dukungan sosial keluarga.

A. Pengertian Skizofrenia

Menurut Durand dan Barlow (2007), skizofrenia adalah

gangguan psikotik yang merusak yang dapat melibatkan

gangguan yang khas dalam berpikir (delusi), persepsi

(halusinasi), pembicaraan, emosi dan perilaku. Di samping

itu, Nevid, Rathus dan Greene (2003) menjelaskan

skizofrenia sebagai sindrom klinis yang membingungkan dan

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

melumpuhkan, serta merupakan gangguan psikologis yang

paling berhubungan dengan pandangan populer tentang gila

atau sakit mental. Sedangkan dilihat dari sudut pandang

psikofarmakologi, skizofrenia merupakan penyakit otak yang

timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah

satu sel kimia dalam otak.

Individu yang didiagnosa menderita skizofrenia, dapat

dilihat melalui gejala-gejala perilaku yang dibagi menjadi

gejala positif dan gejala negatif. Gejala-gejala positif

ditunjukkan dengan pembicaraan yang kacau, delusi,

halusinasi, gangguan kognitif dan persepsi. Sedangkan gejala

negatifnya antara lain seperti avolition (menurunnya minat

dan dorongan), berkurangnya keinginan bicara dan

miskinnya isi pembicaraan, afek yang datar, serta

terganggunya relasi personal. Tampak bahwa gejala-gejala

skizofrenia menimbulkan kendala dalam kemampuan

individu untuk berfikir dan memecahkan masalah, kehidupan

afek dan menggangu relasi personal. Keseluruhan gejala

yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami

penurunan fungsi ataupun ketidakmampuan dalam menjalani

hidupnya, sangat terhambat produktivitasnya dan nyaris

terputus relasinya dengan orang lain (Gerald, Neale & Kring,

2006).

Dengan melihat pengertian dan gejala-gejala pada

penderita skizofrenia, maka tampak bahwa dalam kemampuan

berpikir, memecahkan masalah, kehidupan afek dan relasi

sosialnya menjadi sangat terganggu. Di samping itu, prognosis

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

untuk pasien penderita skizofrenia sendiri pada umumnya kurang

begitu menunjukkan hasil yang baik. Hanya sekitar 25% pasien

dapat pulih dari episode awal dan fungsinya dapat kembali pada

tingkat premorbid, dan sekitar 25% pasien tidak akan pernah

pulih dan perjalanan penyakitnya cenderung memburuk.

Sedangkan 50% pasien lainnya mengalami kekambuhan periodik

dan ketidakmampuan berfungsi dengan efektif kecuali untuk

waktu yang singkat (Harris, 1984 dalam Arif, 2006).

1. Kriteria Diagnostik Untuk Skizofrenia

Menurut DSM-IV TR (APA, 2000), paling tidak terdapat

enam kriteria diagnostik skizofrenia, yaitu:

a. Gejala khas

Dua atau lebih dari yang berikut ini, masing-

masing muncul cukup jelas selama jangka waktu satu

bulan (atau kurang, bila ditangani dengan baik) :

1. Delusi

2. Halusinasi

3. Pembicaraan kacau

4. Tingkah laku kacau

5. Gejala negatif

b. Disfungsi sosial atau okupasional

c. Durasi

Gejala gangguan ini tetap ada untuk paling sedikit 6

bulan. Periode 6 bulan ini mencakup paling tidak 1 bulan

kemunculan gejala.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

d. Tidak termasuk gangguan schizoaffective atau gangguan

mood

e. Tidak termasuk gangguan karena zat atau karena kondisi

medis

f. Hubungan dengan Pervasive Developmental Disorder.

Bila ada riwayat autistic disorder atau gangguan PDD

lainnya, diagnosis tambahan skizofrenia hanya dibuat bila

ada halusinasi atau delusi yang menonjol, selama paling

tidak 1 bulan (atau kurang, bila tertangani dengan baik).

Untuk jenis skizofrenia sendiri, menurut Nevid, Rathus

dan Greene (2003) dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu :

a. Skizofrenia tipe paranoid

Para penderita skizofrenia tipe paranoid secara

mencolok tampak berbeda karena delusi dan

halusinasinya, sementara keterampilan kognitif dan afek

mereka relatif utuh. Mereka pada umumnya tidak

mengalami disorganisasi dalam pembicaraan atau afek

datar. Mereka biasanya memiliki prognosis yang lebih

baik dibandingkan penderita skizofrenia tipe lainnya.

Dalam DSM-IV-TR, untuk memasukkan seseorang ke

dalam subtipe ini harus memiliki preokupasi dengan satu

macam waham atau lebih, atau halusinasi pendengaran

yang sering tetapi tanpa disertai adanya disorganisasi

dalam pembicaraan, atau disorganisasi perilaku atau

perilaku katatonik, atau afek datar yang mencolok.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

b. Skizofrenia tipe tidak terorganisasi

Skizofrenia tipe ini dihubungkan dengan ciri-ciri

seperti perilaku yang kacau, pembicaraan yang tidak

koheren, halusinasi yang jelas dan sering, afek yang datar

atau tidak sesuai, dan waham yang tidak terorganisasi

yang sering melibatkan tema-tema seksual atau religius.

Hendaya sosial sering ditemui pada orang dengan

skizofrenia tidak terorganisasi. Mereka juga menunjukkan

kedunguan dan mood yang gamang, cekikikan dan

berbicara yang tidak-tidak. Mereka sering mengabaikan

penampilan dan kebersihan mereka dan kehilangan

kontrol terhadap kandung kemih dan saluran pembuangan

makanan.

c. Skizofrenia tipe katatonik

Skizofrenia tipe katatonik adalah salah satu jenis

skizofrenia yang ditandai dengan hendaya yang jelas dalam

perilaku motorik dan perlambatan aktivitas yang berkembang

menjadi stupor namun mungkin berubah secara tiba-tiba

menjadi fase agitasi. Orang-orang dengan skizofrenia

katatonik mungkin dapat menunjukkan bentuk perangai atau

seringai yang tidak biasa, atau mempertahankan postur yang

aneh, tampak kuat selama berjam-jam meskipun tungkai

mereka menjadi kaku atau membengkak. Ciri yang

mengejutkan namun kurang umum adalah waxy flexibility,

yang menampilkan posisi tubuh tetap, sebagaimana posisi

yang dipaparkan oleh orang lain terhadap mereka. Mereka

tidak akan merespons pertanyaan atau komentar selama masa

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

tersebut, yang dapat berlangsung selama berjam-jam.

Bagaimanapun sesudahnya mereka mungkin mengatakan

mendengar apa yang dikatakan oleh orang lain selama masa

itu.

d. Skizofrenia tipe I dan Tipe II

Skizofrenia tipe I ditandai dengan simtom yang lebih

mencolok, disebut simtom positif, seperti halusinasi, waham,

asosiasi yang longgar, serta kemunculan yang mendadak dan

tiba-tiba, kemampuan intelektual yang tetap terpelihara, dan

respons yang lebih baik terhadap pengobatan antipsikotik.

Skizofrenia tipe II berhubungan dengan pola yang terdiri dari

defisit yang lebih besar atau simtom negatif skizofrenia. Hal

ini mencakup hilang atau berkurangnya fungsi-fungsi

normal, sebagaimana ditunjukkan dengan ciri-ciri seperti

hilangnya ekspresi emosi, rendahnya atau tidak adanya

tingkat motivasi, hilangnya kesenangan dalam aktivitas,

penarikan diri secara sosial, dan kemiskinan pembicaraan,

kemunculan lebih bertahap, hendaya intelektual, dan respons

yang lebih buruk terhadap obat-obatan antipsikotik.

2. Sebab-sebab Skizofrenia

Durand dan Barlow (2007) menjelaskan beberapa penyebab

seseorang menderita skizofrenia antara lain disebabkan oleh

pengaruh genetik, pengaruh neurobiologis, serta pengaruh

psikologis dan sosial. Penyebab skizofrenia tersebut dijelaskan

lebih detail sebagai berikut:

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

a. Pengaruh genetik

Serangkaian penelitian yang mendukung pernyataan bahwa

gen bertanggung jawab membuat sebagian individu rentan

terhadap skizofrenia adalah penelitian mengenai keluarga,

saudara kembar, anak adopsi, dan studi-studi tentang

keterkaitan dan asosiasi. Persentase bagi penderita skizofrenia

dilihat dari hasil penelitian tentang keluarga-keluarga

penderita skizofrenia dan terutama anak-anak kembar satu

telur dapat dilihat dari grafik di bawah ini (Maramis, 1995):

Posisi dalam Keluarga Persentase

Penderita

Skizofrenia

Saudara tiri 0,9 % - 1,8

%

Saudara kandung 7 % - 15 %

Salah satu orang tua menderita

skizofrenia

7 % - 16 %

Kedua orang tua menderita skizofrenia 40 % - 68 %

Kembar heterozigot 2 % - 15 %

Kembar monozigot 61 % - 86 %

Tabel 2.1

Persentase etiologi penderita skizofrenia dilihat dari faktor

keturunan

Dari penelitian tersebut memberi pandangan dan hasil

bahwa skizofrenia melibatkan lebih dari satu gen. Hal ini

sering disebut sebagai fenomena quantitative trait loci, dimana

skizofrenia yang sering terjadi mungkin disebabkan oleh

beberapa gen yang berlokasi di tempat-tempat yang berbeda di

seluruh kromosom. Hal ini juga mengklarifikasi mengapa ada

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

gradasi tingkat keparahan pada orang-orang yang mengalami

gangguan ini dan mengapa resiko untuk mengalami penyakit

ini semakin tinggi dengan semakin banyak anggota keluarga

yang memiliki penyakit ini.

b. Pengaruh neurobiologis

Salah satu penyebab skizofrenia adalah adanya malfungsi

otak. Dalam berbagai macam kasus, beberapa obat-obatan

antipsikotik (neuroleptik) memberikan dampak yang positif

dalam mengurangi gejala yang dialami oleh penderita

skizofrenia. Selain itu struktur otak dari penderita skizofrenia

terlihat berbeda dengan individu pada normalnya. Sebagai

contoh, adanya pembesaran ventrikel yang terlihat pada semua

orang yang mengalami skizofrenia. Ukuran ventrikel tersebut

mungkin tidak menjadi masalah, tetapi dilasi ventrikel

menunjukkan bahwa bagian-bagian otak yang berbatasan

dengannya tidak berkembang penuh atau mengalami atrofi,

sehingga memungkinkan ventrikel menjadi lebih besar. Bukti

bahwa skizofrenia adalah penyakit biologis berbasis otak

mempunyai perkembangan pesat selama dua dekade terakhir.

Hal ini telah didukung dengan sistem pencitraan otak dinamis

yang tepat menunjukkan gelombang pengalihan jaringan yang

terjadi di otak orang yang menderita skizofrenia

(http://www.schizophrenia.com/history.htm).

Sementara itu, penelitian Computed Tomography (CT)

otak dan penelitian post mortem mengungkapkan perbedaan-

perbedaan otak penderita skizofrenia dari otak normal

walaupun belum ditemukan pola yang konsisten. Penelitian

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

aliran darah, glukogen, dan Brain Electrical Activity Mapping

(BEAM) mengungkapkan turunnya aktivitas lobus frontal

pada beberapa individu penderita skizofrenia. Fungsi lobus

frontal tersebut adalah : mengontrol ekspresi bicara, menerima

informasi dari seluruh otak dan menggabungkan informasi-

informasi tersebut menjadi suatu pemikiran, perencanaan, dan

perilaku, serta mengontrol perilaku individu, membuat

keputusan, kepribadian, dan menahan diri.

Status hiperdopaminergik yang khas untuk traktus

mesolimbik (area tegmentalis ventralis di otak tengah ke

berbagai struktur limbic) menjadi penjelasan patofisiologis

yang paling luas diterima untuk skizofrenia. Beberapa bukti

perbedaan struktur otak tersebut dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 2.1 Perbedaan struktur otak penderita skizofrenia dan yang

bukan penderita skizofrenia

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

Pada gambar di atas terlihat jelas adanya perbedaan struktur

otak penderita skizofrenia dan yang tidak menderita

skizofrenia, khususnya pada bagian lobus frontal.

c. Pengaruh psikologis dan sosial

Pengaruh psikososial juga berperan penting dalam

membuat seseorang menderita skizofrenia, sebagai

contoh, beberapa penelitian yang telah dilaksanakan

memberikan hasil bahwa stressor emosional atau pola

interaksi baik keluarga maupun lingkungan yang lebih

luas dapat memicu seseorang untuk mengidap

skizofrenia.

3. Gejala Skizofrenia

Durand dan Barlow (2007) menjelaskan gejala skizofrenia

yang terdiri dari gejala positf, gejala negatif, dan gejala

disorganisasi. Secara lebih lengkap akan dijelaskan sebagai

berikut :

a. Gejala positif

Yang termasuk dalam gejala positif ini adalah:

1. Delusi

Delusi adalah keyakinan yang oleh kebanyakan

anggota masyarakat dianggap sebagai

misinterpretasi terhadap realitas yang juga sering

disebut dengan gangguan isi pikiran (disorder of

thought content). Delusi yang sering dijumpai pada

penderita skizofrenia adalah bahwa orang lain

bermaksud buruk terhadapnya. Waham atau delusi

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

dapat memiliki bentuk yang berbeda. Beberapa di

antaranya yang umum terjadi adalah waham

persekusi, waham referensi, waham dikendalikan,

dan waham kebesaran (Nevid, Rathus dan Greene,

2003).

2. Halusinasi

Halusinasi adalah gejala psikotik dari gangguan

perseptual di mana berbagai hal dapat dilihat, didengar

atau diindera meskipun hal-hal itu tidak riil atau benar-

benar ada. Halusinasi juga terdapat beberapa bentuk, di

antaranya: halusinasi auditoris, halusinasi taktil,

halusinasi somatis, halusinasi visual, halusinasi

gustatoris dan halusinasi olfaktoris.

b. Gejala negatif

Yang termasuk dalam gejala negatif adalah:

1. Avolisi

Avolisi berarti ketidakmampuan untuk memulai atau

mempertahankan berbagai macam kegiatan. Penderita

gejala ini, menunjukkan minat yang rendah untuk

melakukan sesuatu, bahkan fungsi-fungsi dasar sehari-

hari termasuk kesehatan pribadi.

2. Alogia

Alogia mengacu pada relatif ketiadaan pembicaraan.

Orang dengan alogia mungkin merespons pertanyaan

dengan jawaban-jawaban pendek yang isinya terbatas

dan mungkin tampak tidak tertarik untuk bercakap-

cakap. Kadang-kadang alogia berbentuk komentar yang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

terlambat atau respons yang lambat terhadap pertanyaan

yang diajukan.

3. Anhedonia

Anhedonia adalah ketiadaan perasaan senang yang

dialami oleh sebagian penderita skizofrenia. Seperti

halnya beberapa macam gangguan suasana

perasaan, anhedonia memberikan isyarat sikap tidak

peduli terhadap kegiatan-kegiatan yang biasanya

dianggap menyenangkan, termasuk makan, interaksi

sosial dan hubungan sosial.

4. Pendataran afek

Pengekspresian afek atau ketiadaan ekspresi ini

merupakan gejala yang penting bagi perkembangan

skizofrenia. Gejala ini memperlihatkan penderita

seperti orang yang mengenakan topeng karena tidak

memperlihatkan emosi pada saat mereka mestinya

memperlihatkannya.

c. Gejala disorganisasi

Gejala disorganisasi merupakan gejala skizofrenia yang

paling sedikit diteliti dan oleh sebab itu paling sedikit

diketahui. Gejala ini meliputi berbagai macam perilaku

eratik yang mempengaruhi pembicaraan, perilaku

motorik, dan reaksi emosional.

4. Pengobatan Terhadap Penderita Skizofrenia

Pengobatan terhadap penderita skizofrenia harus

dilakukan secepat mungkin, karena keadaan psikotik yang

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

lama menimbulkan kemungkinan yang lebih besar bahwa

penderita menuju ke kemunduran mental (Maramis, 1995).

Penderita skizofrenia memiliki prognosa kesembuhan yang

sangat kecil. Namun demikian, dengan pengobatan dan

bimbingan yang baik, penderita dapat ditolong untuk terus

mengembangkan diri dengan cara melakukan pekerjaan yang

sederhana sesuai dengan kemampuannya baik di rumah

maupun di lingkungan sekitarnya. Maramis (1995)

menyebutkan beberapa pengobatan yang dapat diusahakan

yaitu:

a. Farmakoterapi

Pasien dengan skizofrenia menahun, diberikan neroleptika

dalam jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya

dengan dosis yang naik turun sesuai dengan keadaan

pasien. Hasilnya lebih baik bila neroleptika mulai diberi

dalam dua tahun pertama dari penyakit. Tidak ada dosis

standar untuk obat ini, tetapi dosis ditetapkan secara

individual.

b. Terapi elektro-konvulsi (TEK)

TEK diduga dapat memperpendek serangan skizofrenia

dan mempermudah kontak dengan penderita, tetapi tidak

dapat mencegah serangan yang akan datang. Terapi ini

baik diterapkan pada jenis katatonik terutama stupor.

c. Terapi koma insulin

Pengobatan melalui terapi koma insulin, bila diberikan

pada permulaan penyakit, hasilnya berdampak positif.

Persentasi kesembuhan lebih besar bila dimulai dalam

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

waktu 6 bulan sesudah penderita jatuh sakit. Pengobatan

jenis ini memberi hasil yang baik pada penderita

skizofrenia jenis katatonia dan paranoid.

d. Psikoterapi dan rehabilitasi

Psikoterapi suportif individual atau kelompok serta

bimbingan yang praktis dengan maksud untuk

mengembalikan penderita ke masyarakat menunjukkan

hasil yang positif bagi penderita. Psikiater atau pihak

medis di panti rehabilitasi diharapkan dapat mendorong

penderita untuk kembali membangun relasi dengan orang

lain. Bila dimungkinkan, penderita dapat disarankan untuk

terlibat melakukan pekerjaan ringan atau diberi tanggung

jawab selama di panti rehabilitasi sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya. Hal ini juga dapat

membantu mempersiapkan penderita ketika penderita

akan kembali ke rumah.

e. Lobotomi prefrontal

Pengobatan jenis ini dapat dilakukan bila terapi lain secara

intensif tidak berhasil dan bila penderita sudah sangat

mengganggu lingkungan sekitar.

B. KELUARGA

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang

terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang

berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998).

Bentuk keluarga yang sering dijumpai adalah nuclear family

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

atau keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,

dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh

sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau

keduanya dapat bekerja di luar rumah.

Menurut Scharff & Scharf (1991), keluarga adalah

suatu sistem yang berisi sejumlah relasi yang berfungsi secara

unik. Definisi mengenai keluarga tersebut menegaskan bahwa

hakikat keluarga adalah relasi yang terjalin antar-individu,

yang merupakan komponen di dalamnya. Jadi, setiap anggota

keluarga terhubungkan satu sama lain dalam suatu matriks

relasi yang kompleks. Dalam matriks relasi ini, terdapat saling

keterkaitan antara satu anggota dengan anggota yang lain.

dengan demikian dapat dipahami, bahwa bila sesuatu menimpa

atau dialami oleh salah satu anggota keluarga, dampaknya

akan mengenai seluruh anggota keluarga yang lain.

C. DUKUNGAN SOSIAL

1. Pengertian Dukungan Sosial

Pengertian dukungan sosial menurut Gottlieb (dalam

Smet, 1994) adalah suatu dukungan yang terdiri atas informasi

yang menuntun individu untuk menyadari dan mengerti bahwa

ia diperhatikan dan disayangi. Informasi-informasi ini dapat

berupa nasehat verbal atau non verbal, juga termasuk di

dalamnya pemberian bantuan secara nyata, serta tindakan yang

berupa keakraban sosial atau kehadiran individu yang

bersangkutan yang bermanfaat dalam mempengaruhi perilaku

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

maupun emosi individu.

Kemudian Sarafino (dalam Smet, 1994) mengatakan bahwa

dukungan sosial adalah suatu dorongan yang dirasakan oleh

individu atau penghargaan akan kepedulian yang telah diberikan

oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya sehingga

dukungan itu dapat dirasakan sangat penting. Menurut Casel

(dalam Sheridan & Radmacher,1992) dukungan sosial adalah

kehadiran orang lain yang dapat membuat individu percaya

bahwa dirinya dicintai, diperhatikan dan merupakan bagian dari

kelompok sosial yaitu keluarga, rekan kerja dan teman dekat.

Dukungan sosial juga dapat digambarkan sebagai

hubungan interpersonal pada kelompok tertentu. Oleh karena

itu, di dalam kelompok tersedia tempat untuk menyalurkan

emosi pada waktu yang dibutuhkan. Kelompok ini biasanya

memberikan dukungan berupa kesatuan dalam keluarga, teman-

teman dan rekan kerja. Mereka dapat menyediakan dukungan

emosi dan informasi antara satu anggota kepada anggota yang

lain. Kelompok-kelompok pendukung ini menyediakan timbal

balik dan hubungan yang dapat meningkatkan rasa

kebersamaan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kaplan, Sallis,

Patterson (2006) dalam pernyataan berikut :

Social Support has also been described as interpersonal

ties to a specific group that povides emotional assistance

in times of need. This group of support usually includes

such entities as family, friends, and professionals. They

can provide both emotional and informational support.

These support groups readily provide feedback and

encoragement therefore increasing the feelings of

connectedness.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

Pernyataan di atas menegaskan bahwa dukungan sosial

melibatkan keluarga, teman atau tenaga profesional dalam

memberikan dukungan sosial, baik dukungan emosional

maupun dukungan instrumental yang dibutuhkan oleh

seseorang.

2. Dukungan Sosial Keluarga

Keluarga merupakan suatu sistem terbuka yang terdiri dari

semua unsur dalam sistem, mempunyai struktur, tujuan atau

fungsi dan mempunyai organisasi internal, seperti sistem yang

lain. bila salah satu anggota keluarga mengalami gangguan,

hal ini akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain.

Keluarga juga merupakan suatu matriks dari perasaan

beridentitas dari anggota-anggotanya, merasa memiliki dan

berbeda. Tugas utamanya adalah memelihara pertumbuhan

psikososial anggotanya dan kesejahteraan selama hidupnya

(Lefley,1989).

Secara umum keluarga juga membentuk unit sosial yang

paling kecil yang mentransmisikan tuntutan-tuntutan dan nilai-

nilai dalam masyarakat, dan kemudian melestarikannya.

Keluarga harus dapat beradaptasi dengan kebutuhan-

kebutuhan masyarakat sementara keluarga juga membantu

pertumbuhan dan perkembangan anggotanya dan kemudian

menjaga kontinuitas secara cukup untuk memenuhi fungsinya

sebagai kelompok referensi dari individu.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

Konsep di atas memperjelas bahwa seluruh anggota

keluarga saling bergantung dan selalu berinteraksi satu dengan

yang lainnya. Seluruh anggota keluarga berusaha

menghilangkan gangguan-gangguan baik yang bersifat fisik

atau psikis yang ada pada anggota keluarga lain. Berdasarkan

hal ini keluarga saling menjaga yang satu dengan yang lain

tidak hanya dalam keadaan sehat, tetapi juga dalam

menghadapi keadaan sakit.

Di sisi lain, Hurlock (1996) merumuskan dukungan sosial

keluarga sebagai suatu dukungan kesenangan, perhatian,

penghargaan atau pertolongan yang berupa informasi atau

nasehat verbal dan atau non verbal, bantuan nyata, atau

tindakan yang diterima individu dari keluarga. Namun

demikian dalam semua tahap kehidupan, semua dukungan

sosial keluarga membuat keluarga mampu berfungsi dengan

berbagai kepandaian dan akal, sebagai akibatnya hal ini

meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dukungan

keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa

kehidupan, yang sifat dan jenis dukungan sosial tersebut

berbeda dalam berbagai tahap-tahap siklus kehidupan.

Dukungan keluarga dapat berupa dukungan sosial internal,

seperti dukungan orang tua terhadap anak, dan juga dukungan

sosial eksternal. Dukungan sosial keluarga membuat keluarga

mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal.

Sebagai akibatnya hal ini meningkatkan kesehatan dan

adaptasi keluarga.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

3. Dukungan Sosial Keluarga Untuk Penderita Skizofrenia

Dalam penelitian Browne dan Courtney (2007),

menegaskan bahwa akibat dari skizofrenia adalah penderita

mengalami kesulitan untuk mempertahankan peran mereka

dalam keluarga dan memiliki hubungan yang tidak stabil

dengan orang lain, termasuk di dalamnya adalah orang-orang

terdekatnya. Maka, keluarga berperan penting dalam

menolong dan mendukung penderita untuk mencapai kembali

kestabilan hubungan dengan lingkungan dan memahami peran

mereka di lingkungan tempat tinggalnya.

Dukungan sosial yang ditunjukkan oleh keluarga sebagai

seorang caregiver bagi pasien penderita skizofrenia,

merupakan salah satu intervensi pendukung proses medik yang

disarankan oleh beberapa psikiater. Gracia, Chang, Young, &

Jenkins (2006) mengadakan sebuah penelitian mengenai

dukungan keluarga terhadap individu yang menderita

skizofrenia. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa

dukungan dari keluarga menjadi salah satu prediktor dalam

keberhasilan merawat anggota skizofrenia. Hal ini ditunjukkan

dengan pemberian dukungan instrumental oleh keluarga secara

langsung meningkatkan penggunaan jasa medis yang baik

untuk menunjang pengobatan pasien skizofrenia. Selain itu,

hal yang berpengaruh dalam proses penyembuhan adalah

dukungan keluarga secara emosional.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

4. Aspek Dukungan Sosial Keluarga

House (Smet, 1994) juga membedakan aspek-aspek dalam

dukungan sosial, yaitu :

a. Dukungan emosional

Dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian,

penegasan dan perhatian terhadap orang yang

bersangkutan.

b. Dukungan penghargaan

Dukungan ini terjadi lewat ungkapan hormat

(penghargaan) positif untuk orang itu, dorongan maju atau

persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan

perbandingan positif orang itu dengan orang-orang lain,

seperti orang-orang yang kurang mampu atau lebih buruk

keadaannya (menambah penghargaan diri).

c. Dukungan instrumental

Mencakup bantuan langsung yang diwujudkan dalam

bentuk uang, tenaga, waktu dan pemberian hadiah atau

reward.

d. Dukungan informatif

Mencakup pemberian informasi, nasehat, petunjuk-

petunjuk, saran-saran, dan umpan balik.

Jenis dukungan yang diterima dan diperlukan oleh setiap

orang berbeda-beda tergantung pada keadaannya masing-

masing. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan komponen-komponen dukungan sosial yang

diadaptasi dari House bagi keluarga yang memberikan

dukungan kepada anggota keluarga yang menderita

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

skizofrenia. Teori tersebut digunakan dalam penelitian ini

karena peneliti melihat bahwa aspek-aspek tersebut mampu

memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai

bentuk-bentuk dukungan sosial yang keluarga berikan kepada

anggota keluarga yang menderita skizofrenia pasca perawatan.

5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Sosial

Keluarga

Cobb (dalam Smet, 1994) mempertimbangkan dukungan

sosial sebagai petunjuk informasi bagi partisipan agar

mempercayai bahwa ia diperhatikan dan dicintai, dihargai,

menuju pada jaringan komunikasi, dan kewajiban bersama.

Untuk itu terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

efektivitas dukungan sosial, yaitu :

a. Pemberian dukungan

Berdasarkan jumlah pemberi dukungan, dalam hal ini

dukungan sosial diartikan sebagai jumlah orang yang

memberikan bantuan kepada seseorang yang

membutuhkan. Semakin banyak yang memberikan

dukungan maka akan berdampak semakin positif terhadap

individu penerima dukungan tersebut.

b. Jenis dukungan yang diberikan

Salah satu faktor yang juga berpengaruh terhadap

efektifitas dari sebuah dukungan antara lain adalah

dukungan yang diterima sesuai dengan jenis dukungan

yang sedang dibutuhkan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6771/2/T1... · yang dialami mengakibatkan pasien skizofrenia mengalami ... macam waham atau lebih,

c. Penerimaan dukungan

Faktor berikut yang mempengaruhi efektivitas dari

dukungan sosial berkaitan dengan kemampuan individu

merasakan kualitas dari dukungan yang diterima akan

memberikan keuntungan yang lebih besar daripada yang

mengabaikan bantuan yang telah diterima.

d. Faktor permasalahan yang dihadapi

Individu yang yakin bahwa akan ada orang yang

membantunya bila ia mengalami kesulitan cenderung

lebih percaya diri daripada individu yang tidak merasa

yakin bilamana ada orang yang bersedia membantunya.

e. Faktor waktu pemberian dukungan

Bilamana dukungan yang diberikan kepada orang lain

tersebut tepat pada waktunya, pada saat seseorang itu

sedang membutuhkannya.

f. Faktor lama pemberian dukungan

Dukungan yang diberikan kepada seseorang dalam bentuk

apapun tetapi dukungan tersebut diberikan dalam jangka

waktu yang lama akan membuat seseorang menjadi

termotivasi.

Beberapa faktor di atas adalah hal-hal yang berpengaruh

terhadap berhasil atau tidaknya dukungan sosial yang diberikan

terhadap tujuan yang ingin dicapai.