BAB II TINJAUAN KONSEP A. Definisidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl...mungkin...

27
BAB II TINJAUAN KONSEP A. Definisi Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indra seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun, dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik (Maramis, 2004). Halusinasai adalah suatu sensori persepsi terhadap suatu setan dan suara manusia yang berbicara terhadap dirinya, sering terjadi pada pasien skizofenia (Stuart, dkk, 1995). Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai halusinasi diatas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa halusinasi adalah persepsi klien melalui panca indra terhadap lingkungan tanpa ada stimulus atau rangsangan yang nyata. Sedangkan halusinasi pendengaran adalah kondisi dimana pasien mendengar suara, terutamanya suara-suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu. Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang paling umum. Klien bisa mendengar suara seperti Tuhan, suara setan atau suara orang-orang terdekat yang diterima sebagai suatu yang berbeda dari pemikiran klien. B. Jenis-jenis Halusinasi

Transcript of BAB II TINJAUAN KONSEP A. Definisidigilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl...mungkin...

BAB II

TINJAUAN KONSEP

A. Definisi

Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya rangsangan apapun pada panca

indra seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun, dasarnya

mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik (Maramis, 2004).

Halusinasai adalah suatu sensori persepsi terhadap suatu setan dan suara

manusia yang berbicara terhadap dirinya, sering terjadi pada pasien skizofenia

(Stuart, dkk, 1995).

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

halusinasi diatas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa halusinasi

adalah persepsi klien melalui panca indra terhadap lingkungan tanpa ada stimulus

atau rangsangan yang nyata. Sedangkan halusinasi pendengaran adalah kondisi

dimana pasien mendengar suara, terutamanya suara-suara orang yang sedang

membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan

sesuatu.

Halusinasi pendengaran merupakan halusinasi yang paling umum. Klien bisa

mendengar suara seperti Tuhan, suara setan atau suara orang-orang terdekat yang

diterima sebagai suatu yang berbeda dari pemikiran klien.

B. Jenis-jenis Halusinasi

Halusinasi menurut Rasmun (2001), itu dapat menjadi :

1. Halusinasi penglihatan (Visual, optic) : Tak berbentuk (sinar, kilapan atau pola

atau cahaya) atau yang berbentuk (orang, binatang, barang yang dikenal) baik itu

yang berwarna atau tidak).

2. Halusinasi pendengaran (akustik) : suara manusia, hewan, binatang, mesi, barang,

kejadian alamiah atau music.

3. Halusinasi penciuman (olfaktorius) : mencium sesuatu bau.

4. Halusinasi pengeap (gustatorik) : Merasa / mengecap sesuatu.

5. Halusinasi Peraba (taktil) : merasa diraba, disentuh, ditiup, disinari atau seperti

ada ulat bergerak dibawah kulitnya.

6. Halusinasi Kinestetik : Merasa badannya bergerak dalam sebuah ruangan atau

anggota badannya bergerak (umpamanya anggota badan bayangan atau

phantomlimb).

7. Halusinasi Veseral : Perasaan tertentu timbul didalam tubuhnya.

8. Halusinasi Hipnagogik : Terdapat ada kalanya pada seorang yang normal, tetap

sebelum tidur persepsi sensorik bekerja salah.

9. Halusinasi hipnopompik : Seperti nomor 8, tetapi terjadi tepat sebelum terbangun

sama sekali dari tidurnya. Disamping itu ada pula pengalaman halusinatorik

dalam impian yang normal.

10. Halusinasi hiterik : Timbul pada nerosa histerik karena konflik emosional.

C. Tahapan Halusinasi, Karakteristik dan Perilaku

1. Tahap karakteristik perilaku klien

Tahap I (comforting)

Memberi rasa nyaman tingkat ansietas sedang secara umum, halusinasi

merupakan suatu kesenangan.

a. Mengalami ansietas, kesepian, rasa bersalah dan ketakutan.

b. Mencoba berfokus pada pikiran yang dapat menghilangkan ansietas.

c. Fikiran dan pengalaman sesori masih ada dalam control kesadaran non

psikotik

d. Mengerakkan bibir tanpa suara

e. Pergerakan mata yang cepat

f. Respon verbal yang lambat

g. Diam dan berkonsentrasi.

Tahap II (Condemning)

a. Menyalahkan

b. Tingkat kecemasan berat secara umum halusinasi menyebabkan perasaan

antipasti

c. Pengalaman sensori menakutkan

d. Merasa dilecehkan oleh pengalaman sensori tersebut

e. Mulai merasa kehilangan control

f. Menarik diri dari orang lain non psikotik

g. Terjadi peningkatan denyut jantung pernafasan dan tekanan darah

h. Perhatian dengan lingkungan berkurang

i. Konsentrasi terhadap pengalaman sensori kerja

j. Kehilangan kemampuan.

Tahap III (Controling)

a. Mengontrol

b. Tingkat kecemasan berat

c. Pengalaman halusinasi tidak dapat ditolak lagi

d. Klien menyerah dan menerima pengalaman sensori (halusinasi)

e. Kesepian bila pengalaman sensori berakhir psikotik

f. Perintah halusinasi ditaati

g. Sulit berhubungan dengan orang lain

h. Perhatian terhadap lingkungan berkurang hanya beberapa detik

i. Tidak mampu mengikuti perintah dari perawat, tremor dan berkeringat.

Tahap IV (Conquering)

a. Klien sudah dikuasai oleh halusinasi

b. Klien panik pengalaman sensori mungkin menakutkan jika individu tidak

mengikuti perintah halusinasi, biar berlangsung dalam beberapa jam atau hari

apabila tidak ada.

(http://deyyjayu.blogspot.com/2007/03/halusinasi.html).

D. Etiologi

Menurut Towsend (1998), kemungkinan eteologi pada klien dengan

halusinasi adalah :

1. Panik

2. Menarik diri

3. Stres berat yang mengancam ego yang lemah

Menarik diri merupakan kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan

diterima sebagai ketentuan orang lain dan sebagai suatu keadaan yang negatif atau

mengancam.

Faktor pencetus

1. Biologis

Abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurobiology yang mal

adaptif yang baru mulai dipahami, yang termasuk dalam hal ini sebagai berikut :

a. Penelitian pencitraan otak sudah mulai menunjukkan keterlibatan otak yang

lebih luas dalam perkembangan skizofrenia. Lesu pada area control,

temporal dan limbik paling berhubungan dengan perilaku psikotik

b. Beberapa kimia otak dikaitkan dengan skizofrenia, hasil penelitian

menunjukan bahwa :

1)Dopamin neurotransmitter yang berlebihan

2)Ketidakseibangan antara dopamine dan neurotransmitter lain

3)Masalah-masalah reseptor dopamine

4)Para ahli biokimia menggunakan bahwa halusinasi merupakan hasil dari

espon metabolik terhadap stress yang menyebabkan lepasnya neurokimia

halusioganik (Struart dkk, 1991).

2. Psikologi

Teori psikodinamik untuk terjadinya respon neurobiologik yang mal

adaptif belum didukung oleh penelitian (Struart dkk, 1991).

3. Sosio budaya

Stres yang menumpuk dapat menunjang terhadap awitan skizofrenia dan

gangguan psikotik lain, tapi tidak diyakini sebagai penyebab utama gangguan

(Struart dkk, 1991).

Penyebab halusinasi

Halusinasi pendengaran paling sering terdapat pada klien gangguan jiwa

(skizofrenia). Halusinasi terjadi pada klien gangguan jiwa gangguan jiwa

(skizofrenia) dan gangguan manik (Shives, 1998). Menurut Barbara (1997) klien

mendengar suara-suara misalnya suara Tuhan, iblis atau yang lain. Halusinasi yang

dialami berupa dua suara atau lebih yang mengomentari tingkah laku atau pikiran

klien. Suara-suara yang diperintah untuk bunuh diri atau membunuh orang lain.

E. Strategi Merawat Pasien Halusinasi

Halusinasi, sehingga klien tidak larut dalam halusinasinya. Tindakan yang

sudah lazim yang dilakukan untuk mengontrol halusinasi adalah dengan cara

menghardik halusinasi jika halusinasi muncul, mengajak ngobrol perawat atau

seseorang untuk diajak ngobrol, menyembunyikan diri dengan kegiatan yang

bermanfaat dan yang terakhir adalah mengkonsumsi obat, dapat pula disebutkan

sebagai berikut :

1. Membina hubungan interpersonal, saling percaya

2. Mengkaji gejala halusinasi

3. Fokus pada gejala dan minta individu untuk menguraikan apa yang sedang terjadi.

4. Identifikasi kemungkinan pernah menggunakan obat atau alcohol

5. Jika ditanya, katakana secara singkat bahwa anda tidak sedang mengalami

stimulasi yang sama.

6. Buntu individu untuk menguraikan dan membandingkan halusinasi yang sekarang

dengan terakhir dialaminya.

7. Dorong individu untuk mengamati dan menguraikan pikiran, perasaan dan

tindakan sekarang atau yang lalu berkaitan dengan halusinasi yang dialami.

8. bantu individu menguraikan kebutuhan yang mungkin tercermin pada pada isi

halusinasinya.

9. bantu individu mengidentifikasi apakah ada hubungan antara halusinasi dengan

kebutuhan yang mungkin tercermin.

10. Sarankan dan perkuat penggunaan interpersonal dalam pemenuhan kebutuhan.

11. Identifikasi bagaimana gejala psikologis lain telah mempengaruhi kemampuan

individu untuk melaksanakan aktivitas hidup sehari-hari (Rasmun, 2001).

F. Penatalaksanaan pada Pasien Halusinasi

Keperawatan kesehatan mental psikiatri adalah suatu bidang spesialisasi

praktik keperawatan yang menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan

penggunaan diri secara terpauti sebagai kiatnya. Halusinasi visual sering terjadi pada

saat klien bangun tidur / saat akan tidur ataupun saat klien tidak ada pekerjaan dan

termenung / melamun. Dalam penatalaksanaan mengenal tuk-tuk proses keperawatan

klien dengan halusinasi yaitu :

1. Membina hubungan saling percaya

2. Menjelaskan pada klien tentang apa yang dialami sekarang, jelaskan bahwa itu

merupakan halusinasi, baik itu pengertian ataupun sebabnya.

3. Menjelaskan cara-cara mengatasi (menghardik, nonton tv dan melakukan

pekerjaan tertentu yang menyembunyikan.

4. Menjelaskan pada keluarga tentang gangguan jiwa yang dialami klien, bagaimana

cara mengontrolnya juga dukungan dari keluarga.

5. Menjelaskan pada klien tentang obat yang di minum baik jenis, dosis, kegunaan

maupun efek samping (Rasmun, 2001).

G. Pohon Masalah

Resiko Perilaku Kekerasan Terhadap Diri Sendiri Akibat

Halusinasi pendengaran Masalah utama

Isolasi sosial Penyebab

H. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan (Rasmun, 2001) yang dapat diangkat adalah :

1. Halusinasi Pendengaran

2. Isolasi Sosial

3. Resiko Perilaku Kekerasan

I. Intervensi keperawatan

No DiagnosaKeperawa

tan

Tujuan KriteriaHasil

Intervensi Rasional

1. Halusinasi Tum : Klien

Pendengaran

dapatmengontrolhalusinasiSp1p :Klien dapat

membinahubungansaling percaya.

Sp2p :

Setelah 1 xinteraksiklienmenunjukkan tanda –tandapercayakepadaperawat:

1. ekspresi wajahbersahabat2. .menunjukkanrasasenang3. adakontakmata4. mauberjabattangan5. maumenyebutkannama6. maumenjawab salam7. maududukberdampingandenganperawatbersediamengungkapkanmasalahyangdihda

Bina hubungan salingpercaya denganmenggunakan prinsipkomunikasi teraupetika.Sapa Pasien dengan

ramah baik verbalmaupun non verbal

b. Perkenalkan diridengan sopan

c.Tanyakan namalengkap dan namapanggilan yangdisukai Pasien

d. Jelaskan tujuanpertemuan

e. Jujur dan menepatijanji

f. Tunjukkan sikapempati dan menerimaPasien apa adanya

g. Beri perhatian danperhatikan kebutuhandasar Pasien

h. Tanyakan perasaanklien dan masalahyang dihadapi klien

i. dengarkan denganpenuh perhatianekspresi perasaan klien.

Setelah 2x interaksi

Membinahubungansalingpercaya

Klienmengenalhalusinasiyangdialaminya

Kliendapatmengontrolhalusinanya yang

Klien dapatmengenalhalusinasinya.

Sp3p :Klien dapatmengontrolhalusinasi.

Setelah 2xinteraksiklienmenyatakanperasaan danresponnyasaatmengalamihalusinasi:1. m

arah2. ta

kut3. se

dih4. se

nang5. c

emas6. je

ngkel

1.etelah 3xinteraksiklienmenyebutkantindakanyangbiasanyadilakukanuntukmengendalikanhalusinasinya.

2.etelah 3xinteraksiklienmenyebutkan carabarumengontrol

klien menyatakanperasaan dan responnyasaat mengalamihalusinasi:

1. marah2. takut3. sedih4. senang5. cemas6. jengkel

1.Adakan kontak seringdan singkat secarabertahap

2.Observasi tingkahlaku klien terkaitdenganhalusinasinya.(dengar/lihat/ raba/ kecap),jika menemukan kliendengan halusinasi:a.Tanyakan aakah

klien mengalamisesuatu (halusinasidengar/ lihat/penghidu/ raba/kecap)

b. Jika klienmenjawab ya,tanyakan aa yangsedang dialaminya

c.Katakan bahwaperawat percayaklien mengalamihal tersebut, namunperawat sendiritidakmengalaminya(dengan nadabersahabat tanpamenuduh ataumenghakiminya)

dialaminya

Keluargamendukung dalamupayapengobatan klien

Sp4p :Klienmendapatdorongan darikeluarga dalammengontrolhalusinasi

halusinasi.

3.etelah 3xinteraksikliendapatmemilihdanmemperagakan caramengatasihalusinasi(dengar/penghidu/raba/kecap)

4.etelah 3xinteraksiklienmelaksanakan carayang telahdipilihuntukmengendalikanhalusinasinya.

5.etelah 3xpertemuanklienmengikutiteraiaktifitaskelompok.

1. Setelah 4xpertemuankeluarga,keluarga

d. Katakan bahwaada klien lain yangmengalami halyang sama.

e.Katakana bahwaperawat akanmembantuklien jikakien sedangtidakberhalusinasi.klarifikasi tentangadanya pengalamanhalusinasi,diskusikandenganklien

1) Isi ,waktu , frekuensiterjadinya halusinasi(pagi,siang,sore,malam atausering, kadang-kadang)

2) Situasi dan kondisiyang

3) menimbulkanhalusinsi

4) Diskusikan denganklien apa yangdirasakan jikaterjadi halusinasidan berikesempatanuntukmengungkapkanpersaannya.

5) Diskusikan denganklien apa yangdilakukan untuk

Kliendapatmemnfaatkan obatdenganbaik

Kliendapatmembinahubungansaling

Sp5p :Klienmemanfaatkanobat denganbaik

menyatakan setujuuntukmengikutipertemuandenganperawat

2.Setelah 4xinteraksikeluargamenyebutkanpengertian, tanda,dangejala,prosesterjadinyahalusinasidantindakanuntukmengendalikanhalusinasi.

1.Setelah 5xinteraksiklienmenyebutkan:

1.Manfaatminumobat2.erugiantidakminumobat3.

ama,warna,dosis,

mengatasi perasaantersebut.

6) Diskusikan tentangdampak yang akandialaminya bilaklien menikmatihalusinasinya.

1. Identifikasi bersama kliencara atau tindakanyang dilakukan jikaterjadi halusinasi(tidur, marah,menyibukkan diridan lain- lain).

2. Diskusikan cara yangdigunakan klien

a.Jika cara yangdigunakan adaptifberi pujiaan

b. Jika cara yangdigunakanmaldaptif

3.Diskusikan carabaruuntuk memutus/mengontroltimbulnyahalusinasi:

a. Katakan pada dirisendiri bahwa initidak nyata,katakana tidak maudengar/ melihat/penghidu/ raba adasaat halusinasiterjadi)

b. Menemui orang lain(perawat/ teman/anggota kelurgauntuk menceritakantentanghalusinasinya

c. Membuat orang

percaya

Klienmampumenyebutkanpenyebabmenarikdiri

Klienmampumenyebutkankeuntunganberhubungan sosialdankerugianmenarikdiri

2. Isolasisosial

Tum : Kliendapatberinteraksidengan oranglainSp 1p:Klien dapatmembinahubungan

efekterapidan efeksampingobat

2.Setelah 5xinteraksiklienmendemontrasikanpenggunaan obatdenganbenar.

3.Setelah 5xinteraksiklienmenyebutkan akibatberhentiminumobat tanpakonsultasidokter.

melaksanakanjadwal kegiatansehari- hari yangtelah disusun

d. Memintakeluarga/teman/perawat menyapajika sedangberhalusinasi.

4. Bantu klien memilih carayang sudahdianjurkan dan latihuntuk mencobanya.

5. Berikesempatan untukmelakukan cara yangdipilih dan dilatih

6.Pantau pelaksanaanyang telah diilih dandilatih,jika berhasilberhasil beri pujiaan.

7.Anjurkan klienmengikuti teraiaktifitas kelompok.Beri orientasirealita,stimuluspersepsi.

1. Bina hubungan salingpercaya dengan

a. Beri salamsetiapberinteraksi

b. Perkenalkannama, namapanggilanperawat dantujuan perawatberkenalan

Kliendapatmelaksanakanhubungansosialsecarabertahap

Klienmampumenjelaskanperasaanya setelahberhubungan social

Kliendapatdukungankeluarga

saling percaya,

Sp 2p:Klien mampumenyebutkanpenyebabmenarik diri

Setelah 1xinteraksiklienmenunjukkan tanda –tandapercayakepada/terhadapperawat.1. Wajahcerah,tersenyu2. Mauberkenalan3. Adakontak mata4. Bersediamenceritakan perasaan5. Bersediamengungkapkanmasalahnya.

Setelah 2 Xinteraksi

c. Tanyakan danpanggil namakesukaan klien

d. Tunjukkan sikapjujur danmenepati janjisetiap klienberinteraksi

e. Tanyakanperasaan kliendan masalahyang dihadapiklien

f. Buat kontrakinteraksi yangjelas

g. Dengarkandengan penuhperhatianekspresiperasaan klien.

1.Tanyakan pada kliententang

a. Orang yangtinggal serumah/ teman sekamarklien

b. Orang yangpaling dekatdengan klien dirumah / di ruangperawatan.

c. Apa yangmembuat kliendekat denganorangterdekatnya?

d. Orang yangtidak dekatdengan klien dirumah / di ruangperawatan.

e. Apa yangmembuat klientidak dekat

dalammemperluashubungansosial

Kliendapatmemanfaatkanobatdenganbaik

Sp 3p:Klien mampumenyebutkankeuntunganberhubungansosial dankerugianmenarik diri

Sp 4p:Klien dapatmelaksanakan

klien dapatmenyebutkan minimalsatupenyebabmenarik diridari :1. Diri

sendiri2. Orang

lain3. Lingkun

gan

Setelah 3Xinteraksidengan kliendapatmenyebutkankeuntunganberhubungansosial,misalnya

1. Banyakteman2. Tidakkesepian3. Bisadiskusi

dengan orangtersebut.

f. Upaya yangsudah dilakukanagar dekatdengan oranglain.

2. Diskusikan bersamaklien tentang manfaatberhubungan sosialdan kerugian menarikdiri

3. Beri pujian terhadapkemampuan klienmengungkapkanperasaannya.

1. Tanyakan pada kliententang

a. Manfaat hubungansosialb. Kerugian menarikdiri

2. Diskusikan bersamaklien tentang manfaatberhubungan sosialdan kerugian menarikdiri

3. Beri pujian terhadapkemampuan klienmengungkapkanperasaannya

1. Observasi perilakuklien saat berhubungansosial2. Beri motivasi dan

bantu klien untukberkenalan /berkomunikasidengan :a. Perawat lainb. Klien lain

Hubungan salingpercayamemungkinkanterbukapadaperawatdansebagaidasaruntukintervensiselanjutnya

Pengungkapanperasaandalamataulingkungan yangmengncam akanmenolongklienuntuksampaikepadaakhirpenyelesaianpersoalan

Mengetahuiperilaku

hubungansosial secarabertahap

Sp5p:Klien mampumenjelaskanperasaanyasetelahberhubungansosial

4. Salingmenolong

Dankerugianmenarik diri,misalnya

1. Sendiri2.Kesepian3.Tidak

bisa diskusi

Setelah 4Xinteraksiklien dapatmelaksanakan hubungansosial secarabertahapdengan

1. Perawat2. Perawatlain3. Klienlain4.Kelompok

Setelah 5Xinteraksi

c. Kelompok3. Libatkan klien dalam

Terapi AktivitasKelompok Sosialisasi.

4 Diskusikan jadwalharian yang dapatdilakukan untukmeningkatkankemampuan klienbersosialisasi.

5. Beri motivasi klienuntuk melakukankegiatan sesuaidengan jadwal yangtelah dibuat

6. Beri pujianterhadap kemampuanklien memperluaspergaulannya melaluiaktivitas yangdilaksanakan

1. Diskusikanpentingnya peranserta keluargasebagai pendukunguntuk mengatasiperilaku menarik diri

2 Diskusikan potensikeluarga untukmembantu klienmengatasi perilakumenarik diri.

3 Jelaskan padakeluarga tentang :

a. Pengertian menarikdirib. Tanda dan gejalamenarik diric. Cara merawat klienmenarik diri

4. Latih keluarga caramerawat klien menarikdiri

1. Diskusikan

yangdilakukanoleh kliensehinggamemudahkan untukintervensi

Mengeksplorasiperasaanklienterhadapperilakukekerasanyangbiasadilakukan, untukmengetahuiperilakukekerasanyangbiasaklienlakukandandenganbantuanperawatbisa

Sp 6p:Klienmendapatdukungankeluaragadalammemperluashubungansosial

Sp 7p:Klien dapatmemanfaatkanobat dengan

klien dapatmenjelaskanperasaannyasetelahberhubungansosialdengan :

1. Oranglain2.Kelompok

Setelah 6Xinteraksiklien dapatmenjelaskanperasaannyasetelahberhubungansosialdengan :

1. Oranglain2.Kelompok

pentingnya peranserta keluargasebagai pendukunguntuk mengatasiperilaku menarik diri

2 Diskusikan potensikeluarga untukmembantu klienmengatasi perilakumenarik diri.

3 Jelaskan padakeluarga tentang :

a. Pengertian menarikdirib. Tanda dan gejalamenarik diric. Cara merawat klienmenarik diri

4. Latih keluarga caramerawat klien menarikdiri5. Tanyakan perasaan

keluarga setelahmencoba cara yangdilatihkan

6 . Beri motivasikeluarga agarmembantu klienuntuk bersosialisasi

7 . Beri pujian kepadakeluarga atasketerlibatannyamelatih klien dirumah sakit

1.Diskusikan denganklien tentang manfaatdan kerugian tidakminum obat, nama,warna, dosis, cara danefek sampingpenggunaan obat.

2 Pantau klien saatpenggunaan obat

3 Beri pujian jika klienmenggunakan obat

membedakanperilakuyangkonstruktif dengandestruktif,dapatmembantu klienmenggunakan carayangdapatmenyelesaikanmasalahMengeksplorasiperasaanklienterhadapperilakukekerasanyangbiasadilakukan, untukmengetahuiperilakukekerasanyangbiasaklienlakukandandenganbantuanperawatbisamembedakanperilakuyangkonstrukti

3. ResikoPerilakukekerasan

baik

Tum:Klien dapatmengontrolperilakukekerasan.Sp 1p:

1. Setelah1Xinteraksiklienmenyebutkan :

a. Manfaatminumobatb.Kerugiantidakminumobatc. Nama,

warna,dosis,efekterapidan efeksampingobat

2. Setelah1Xinteraksiklienmendemonstrasikanpenggunaan obatdengan

dengan benar.4 Diskusikan akibat

berhenti minum obattanpa konsultasidengan dokter.

5. Anjurkan klienuntuk konsultasikepada dokter/perawatjika terjadi hal-halyang tidak diinginkan.

1. Bina hubungansaling percaya

dengan :a. Beri salam setiap

berinteraksib. Perkenalkan nama,

nama panggilanperawat dan tujuan

f dengandestruktif,dapatmembantu klienmenggunakan carayangdapatmenyelesaikanmasalah

Kliendapatmengubah perilakudestruktifmenjadikonstruktif Kliendapatmengubah perilakudestruktifmenjadikonstruktif

Agarkliendapat

Klien dapatmembinahubungansaling percaya

Sp 2p:Klien dapatmengidentifi-kasi penyebabperilakukekerasan yangdilakukannya.

benar.3. Setelah

1Xinteraksiklienmenyebutkan akibatberhentiminumobat tanpakonsultasidokter

1. Setelahdilakukantindakan1xpertemuanklienmenunjukkan tanda-tandapercayakepadaperawat:a. Wajah

cerah,tersenyum

b. Mauberkenalan

c. Adakontakmata

d. Bersediamenceritakanperasaa

perawatberinteraksi

c. Tanyakan danpanggil namakesukaan klien

d. Tunjukan sikapempati, jujur danmenepati janjisetiap kaliberinteraksi

e. Tanyakan perasaanklien dan masalahyang dihadapiklien.

f. Buat kontrakinteraksi yangJelas

g. Dengarkan denganpenuh perhatianungkapan perasaanklien.

2. Bantu klienmengungkapkanperasaan marahnya:a. Motivasi klien

untukmenceritakanpenyebab rasakesal ataujengkelnya.

b. Dengarkan tanpamenyela ataumemberipenilaian setiapungkapanperasaan klien

mempelajariperilakukonstruktif yanglain

Mengetahuibagaimanakeluargadalammenghadapi danmerawatpasienselamadirumah

Sp 3p:Klien dapatmengidentifikasi tanda-tandaperilakukekerasan

n

2. Setelah1xpertemuan klienmenceritakanpenyebabperilakukekerasanyangdilakukannya:Menceritakanpenyebabperasaanjengkel/kesal baikdari dirisendirimaupunlingkunganya

1. Setelah1xpertemuan klienmenceritakantanda-tanda saatterjadiperialkukekerasan:

a. Tandafisik :matamerah,tanganmengepal, ekspresitegang,

3. Bantu klienmengungkapkantanda-tanda perilakukekerasan yangdialaminya:a. Motivasi klien

menceritakankondisi fisik(tanda-tanda fisik)saat perialkukekerasan terjadi

b. Motivasi klienmenceritakankondisi emosinya(tanda-tandaemosional) saatterjadi perilakukekerasan.

c.Motivasi klienmenceritakankondisi hubungandengan orang lain(tanda-tandasosial) saat terjadiperilakukekerasan

4. Diskusikan denganklien perialkukekerasan yangdilakukannya selamaini :

a. Motivasi klien

Klien dankeluargadapatmengetahui mana-manaobat yangdiminumolehklien,dapatmengetahuikegunaanobat yangdikonsumsi olehklien,dapatmengetahui prinsipbenaragartidakterjadikesalahandalammengkonsumsiobat,kliendapatmemilikikesadaranpentingnya minumobat danbersediaminumobat

Sp4p:Klien dapatmengidentifi-kasi jenisperilakukekerasan yangpernahdilakukanya

dan lain-lain

b. Tandaemosional :perasaanmarah,jengkel,bicarakasar.

c. Tandasosial :bermusuhan yangdialamisaatterjadiperilakukekerasan

4. Setelah1xpertemuan klienmenjelaskan :

a. Jenis-jenisekspresikemarahan yangselamaini telahdilakukannya.

b. Perasaansaatmelakukankekerasan.

c. Efektifitas carayangdipakaidalam

menceritakan jenis-jenis tindakkekerasan yangselama ini pernahdilakukannya.

b. Motivasi klienmenceritakanperasaan kliensetelah tindakkekerasan tersebutterjadi.

c. Diskusikan apakahdengan tindakkekerasan yangdilakukannyamasalah yangdialami teratasi.

5. Diskusikan denganklien akibat negatif(kerugian) cara yang

dengankesadaransendiri,mengetahui efeksampingobatsedinimungkinsehinggatindakandapatdilakukansesegeramungkinuntukmenghindarikomplikasi,reinforcementpositifdapatmemotivasikeluargadan klienserta

Sp 5p:Klien dapatmengidentifikasi akibatperialkukekerasan

menyelesaikanmasalah .

5. Setelah1xpertemuan klienmenjelaskan akibattindakkekerasanyangdilakukannya.

a. Dirisendiri:luka,dijauhiteman, dll

b. Oranglain/keluarga:luka,tersinggung,ketakutan

dilakukan pada:a. Diri sendirib. Orang lain/

keluargac. Lingkungan

Sp 6p:Klien dapatmengidentifikasi carakonstruktifdalammengungkapkan kemarahan

, dll.c. Lingkung

an:barangataubendanrusak.

6. Setelah1xpertemuan klien:

Menjelaskan cara-cara yangsehatmengungkapkanmarah.

6. Diskusikan denganklien:a. Apakah klien mau

memepelajari carabarumengungkapkancara marah yangsehat.

b. Jelaskan berbagaialternatif pilihanuntukmengungkapkanmarah selainperilakukekerasan yangdiketahui klien.

c. Jelaskan cara-carasehat untukmengungkapkanmarah1) Cara fisik:

nafas dalam,pukul bantalatau kasur,olahraga.

2) Verbal:mengungkapkan bahwadirinya sedangkesal kepadaorang lain.

3) Sosial: latihanasertif denganorang lain.

4) Spiritual:sembahyang/doa, dzikir,meditasi, dsbsesuaikeyakinanagamanyamasing-masing

7.1 Diskusikan carayang mungkin untukdipilih dan anjurkan

Sp 7p:Klien dapatmendemonstrasikan caramengontrolperilakukekerasan

7. Setelah3xpertemuan klienmemperagakancaramengontrolperilakukekerasan:

a. Fisik:tariknafasdalam,memukulbantal/kasur.

b. Verbal:mengungkapkan

klien memilih carayang mungkin untukmengungkapkankemarahan.

7.2 Latih klienmemperagakan carayang dipilih:

a. Peragakan caramelaksanakancara yang dipilih

b. Jelaskan manfaatcara tersebut

c. Anjurkan klienmenirukanperagaan yangsudah dilakukan

d. Beri penguatanpada klien,perbaiki carayang belumsempurna.

7.3 Anjurkan klienmenggunakan carayang sudahdilakukan dilatihsaat marah/ jengkel.

8.1Diskusikanpentingnya peranserta keluarga

Sp 8p:Klienmendapatdukungankeluarga untukmengontrolperilakukekerasan

perasaanjengkelataukesalpadaorranglaintanpamenyakiti.

c. Spiritual:sambahyang/doa, zikir,meditasi, dsbsesuaikeyakinanagama.

8. Setelah2xpertemuankeluarga:a. Menjel

askancaramerawatkliendenganperilakukekerasan.

b.Mengungkapkanrasapuasdalam

sebagai pendukungklien untukmengatasi perialkukekerasan.

8.2 Diskusikan potensikeluarga untukmembantu klienmengatasi perilakukekerasan.

8.3 Jelaskan pengertian,penyebab, akibat dancara merawat klienperilaku kekerasanyang dapatdilaksanakan olehhkeluarga.

8.4 peragakan caramerawat klien(menangani perilakukekerasan)

8.5 Beri kesempatankeluarga untukmemperagakanmemperagakanulang

8.6 Beri pujian kepadakeluarga setelahperagaan.

8.7 Tanyakan perasaankeluarga setelahmencoba cara yangdilatihkanDiskusikanpentingnya peranserta keluargasebagai pendukungklien untukmengatasi perialkukekerasan.

9.1 Jelaskan manfaatmenggunakan obatsecara teratur dankerugian jika tidakmenggunakan obat.

9.2 jelaskan kepadaklien;

Sp 9p:Klienmenggunakanobat sesuaiprogram yangtelahditetapkan

merawatklien

9.1 Setelah2xpertemuan klienmenjelaskan:a. Manfa

atminumobat.

b. Kerugiantidakminumobat.

c. Namaobat.

d. Bentuk dannamaobat.

e. Dosisyangdiberikankepadanya.

a. Jenis obat (nama,warna, danbentuk obat)

b. Waktu pemakaianc. Cara pemakaiand. Efek yang

dirasakan klien.9.3 Anjurkan klien:

a. Minta danmenggunakanobat tepat waktu.

b. Lapor ke perawat/dokter jikamengalami efekyang tidak biasa.

c. Beri pujianterhadapkedisiplinan klienmenngunakanobat.

f. Waktupemakaianya.

g. Carapemakaiannya.

h. Efekyangdirasakan.

9.2 Setelah2xpertemuan klienmenggunakan obatsesuaiprogram