Psikotik Akut

59
BAB I STATUS PSIKIATRIKUS Tanggal Masuk : 3 Mei 2012 STATUS PASIEN JIWA Nama : Tn. Nuri Susanto Tanggal lahir/umur : 10 Januari 1997/15 tahun Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam Tingkat Pendidikan : SMP Laki-laki/Perempuan Tempat Lahir : Kuamang Kuning Warga Negara : Indonesia Suku Bangsa : Jawa Pekerjaan : Pelajar Dikirm Oleh: Keluarga Nama Mahasiswa (NIM) : Chakra Putra Pratama (04104705340) Dheevan Thamil Chelvan (04108705123) Rikardo Ladesman LT (040810011073) Netta Lionora (04081001104) Bella Oktaviani (0408100039) Dokter Supervisor/yang mengobati : dr.Laila Sylvia, Sp.KJ 1

Transcript of Psikotik Akut

Page 1: Psikotik Akut

BAB I

STATUS PSIKIATRIKUS

Tanggal Masuk : 3 Mei 2012

STATUS PASIEN JIWA

Nama : Tn. Nuri Susanto

Tanggal lahir/umur : 10 Januari 1997/15 tahun

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Islam

Tingkat Pendidikan : SMP

Laki-laki/Perempuan

Tempat Lahir : Kuamang Kuning

Warga Negara : Indonesia

Suku Bangsa : Jawa

Pekerjaan : Pelajar

Dikirm Oleh: Keluarga

Nama Mahasiswa (NIM) : Chakra Putra Pratama (04104705340)

Dheevan Thamil Chelvan (04108705123)

Rikardo Ladesman LT (040810011073)

Netta Lionora (04081001104)

Bella Oktaviani (0408100039)

Dokter Supervisor/yang mengobati : dr.Laila Sylvia, Sp.KJ

Bangsal :

Kegiatan : Presentasi Kasus

1

Page 2: Psikotik Akut

STATUS PRESENS TANGGAL : 3 MEI 2012

STATUS INTERNUS

Keadaan Umum

Sensoriu

m

: Compos Mentis Suhu : 36,8oC Berat Badan : 45 kg

Nadi : 88x/menit Pernafasan : 18x/menit Tinggi Badan : 160 cm

TD : 110/80 mmHg Turgor : Baik Status Gizi : Cukup

Sistem kardiovaskular : Tidak ada kelainan

Sistem Respiratorik : Tidak ada kelainan

Sistem Gastrointestinal : Tidak ada kelainan

Sistem Urogenital : Tidak ada kelianan

Kelainan Khusus : Tidak ada

STATUS NEUROLOGIKUS

Urat Syaraf Kepala (Panca Indera) : Tidak ada kelainan

Gejala Rangsang Meningeal : Tidak ada

Gejala Peningkatan Tekanan Intrakranial : Tidak ada

Mata : - Gerakan : Gerakan baik ke segala arah, tidak ada kelumpuhan/nistagmus

- Persepsi Mata : Baik, tidak ada diplopia, visus normal

- Pupil :

Bentuk :Bulat, isokor

2

Page 3: Psikotik Akut

Ukuran : 3mm/3mm Refleks Cahaya :+/+ Refleks Konvergensi : +/+

- Refleks Kornea : +/+

- Pemeriksaan Oftalmoskop : Tidak dilakukan

Motorik: - Tonus : eutoni

- Koordinasi : baik

- Turgor : baik

- Refleks : Refleks fisiologis +/+ ; Refleks patologis -/-

- Kekuatan : Kekuatan otot lengan 5/5; otot tungkai 5/5

Sensibilitas : Tidak ada keainan

Susunan saraf vegetatif : Tidak ada kelainan

Fungsi luhur : Tidak ada kelainan

Kelainan khusus : Tidak ada

PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG DIPERLUKAN

Urine Rutin : Tidak dilakukan Khusus : Tidak dilakukan

Tinja Rutin : Tidak dilakukan Khusus : Tidak dilakukan

PEMERIKSAAN ELEKTROENSEFALOGRAM (EEG)

TIDAK DILAKUKAN

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

BRAIN COMPUTERIZED TOMOGRAPHY SCANNING (CT-SCAN

OTAK)

TIDAK DILAKUKAN

3

Page 4: Psikotik Akut

STATUS PSIKIATRIKUS

ALLOANAMNESIS

Diperoleh dari : Tn. Sutrisno

Umur : 31 tahun

Alamat dan Nomor Telepon : Jl. Taruma Negara, Lembah Kuning, Muara

Bungo

Pendidikan : SMA

Hubungan dengan pasien : Kakak Ipar

1. Sebab Utama : Marah-marah

2. Keluhan Utama : -

3. Riwayat perjalanan Penyakit:

+ Sejak 1 minggu yang lalu, os mulai mengaku mendengar suara laki-laki

yang menyuruh os untuk bunuh diri. Namun os menolaknya.

+ 3 hari yang lalu, os mulai mengalami perubahan perilaku ketika anak dari

kakak os meninggal. Os mulai suka marah-marah dengan orang seitar.

Semenjak itu juga os mulai berpikir bahwa orang tua os mulai dirasuki jin dan

timbul suara-suara untuk membuktikannya dengan menekan telapak tangan.

Os mulai beranggapan semua orang tidak suka terhadap dirinya dan berusaha

membunuhnya, memusuhi os. Os beranggapan bahwa tindakannya dirumah

untuk meluruskan permasalahan keluarganya. Os tampak sering menangis

sendiri, berbicara tidak nyambung. Makan/minum (+), mandi(+), kurang tidur,

os dibawa berobat ke RSJ Jambi.

Sekitar 8 bulan yang lalu, os kecelakaan lalu lintas, os sempat dirawat dengan

patah tulang kaki dan trauma kepala. Saat itu os pernah dijanjikan untuk

dibelikan sepede motor, namun sampai sekarang os belum juga dibelikan.

4

Page 5: Psikotik Akut

4. Riwayat hidup dan gambaran kepribadian premorbid

Bayi : Lahir cukup bulan, ditolong dukun, spontan, langsung menangis

Anak : Banyak teman, tertutup

Remaja : Banyak teman, tertutup

5. Riwayat Perkembangan Organobiologik

- Os pernah kecelakaan dengan trauma kepala, pingsan, langsung sadar, 8

bulan yang lalu disertai dengan laserasi dan fraktur pada tungkai kanan. Dari

hasil pemeriksaan di RS os dikatakan patah tukang pada kakinya dan

dilakukan operasi pemasangan pen pada tulang pahanya, tidak ada kelainan di

kepala.

- Riwayat Kejang (-)

6. Riwayat penggunaan Alkohol dan NAPZA

Riwayat mengkonsumsi alkohol dan NAPZA disangkal

7. Riwayat Pendidikan

SD : Tamat, selalu naik kelas dan mendapat peringkat 5 besar

SMP : Saat ini kelas II SMP

Kelas I SMP, os naik kelas dan mendapat peringkat

Kelas II SMP, os semenjak kecelakaan mengalami penurunan

prestasi

8. Riwayat Pekerjaan : os belum pernah bekerja

9. Riwayat Pernikahan : os belum menikah

10. Riwayat Sosioekonomi :

Kedua orang tua os bekerja sebagai penyadap karet (kebun karet milik orang

lian), os tinggal di rumah sendiri.

Kesan sosioekonomi: menengah ke bawah

5

Page 6: Psikotik Akut

11. Riwayat Keluarga

Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga disangkal

Pola asuh : os diperlakukan secara wajar dan adil antar saudara

Hubungan antar keluarga:

Os cukup dekat dan kurang terbuka terhadap kakak antar saudara

perempuannya. Kedua orangtua, os sering bertengkar.

6

Page 7: Psikotik Akut

AUTOANAMNESIS DAN OBSERVASI

Selama dilakukan autoanamnesis juga sekaligus dilakukan observasi atas sikap dan

tingkah laku pasien (bagaimana ekspresi wajah, sikap, dan tingkah laku pasien selama

berbicara atau menjawab pertanyaan yang diajukan).

Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pemeriksa sudah menguasai kerangka yang

terdapat pada “IKHTISAR DAN KESIMPULAN AUTOANAMNESIS DAN

OBSERVASI” (pada halaman 10), agar pemeriksa dapat menangkap dan mengenal

gejala-gejala psikopatologi yang muncul.

Selama autoanamnesis berlangsung, gunakan bahasa yang dimengerti oleh pasien

dan jawaban pasien sedapat-dapatnya ditulis dalan kata-kata asli dari pasien (secara

verbatim). Gejala-gejala psikopatologi yang tidak muncul secara spontan dapat dilakukan

wawancara secara terpimpin, namun usahakan tidak bersifat sugestif.

Hasil autoanamnesis dan observasi ditulis dalam protocol, tulislah yang perlu-perlu

saja. Cerita pasien yang tidak perlu diberi tanda …. Yang memisahkan antara bagian

cerita pasien yang ditulis sebelum dan sesudahnya.

Hasil autoanamnesis dan observasi ditulis dalam protocol seperti di bawah ini:

Kalimat ucapan ditulis dalam tanda petik “…” dan hasil observasi yang berkaitan ditulis

dalam tanda kurung ( ) di belakang kalimat tersebut.

Sebelum penulisan protocol tersebut, terlebih dahulu dedkripsikanlah keadaan dan

penampilan pasien ketika ditemui untuk diajak wawancara.

PEMERIKSA PASIEN INTERPRETASI

(PSIKOPATOLOGI)

“Hallo, perkenalkan saya

Dokter Muda Chakra.

Maaf Anda siapa?”

(Pemeriksa tersenyum

sambil mengulurkan

tangan untuk bersalaman)

“Ya nama saya Nuri”

(Os berpenampilan cukup

rapi dan bersih, membalas

jabat tangan sambil

tersenyum)

Kontak mata,fisik, dan

verbal baik. Adekuat

Kooperatif

Orientasi personal baik

Daya ingat j. panjang

baik

Verbalisasi cara bicara

lancar dan jelas“Nuri ya, umurnya

berapa?”

“Umur saya 15 tahun.”

“Sekolah ya? “Ya kelas 2 SMP.”

7

Page 8: Psikotik Akut

“Alamat rumah dimana?” “Kuamang kuning SpB.” Orientasi personal baik

“Sama siapa ke sini?” “Sama kakak, paman.” Orientasi terhadap orang baik

“Naik apa ke sini?” “Naik mobil tadi saya

dianter.”

Daya ingat baik

“Kamu tahu ini dimana?” “Ya ini ada di RSJ, Jambi” Orientasi tempat baik

“Ya, kamu tahu dibawa

kesini kenapa Nuri?”

(sambil menepuk bahu

penderita)

“Ya, saya dibawa ke sini

karena saya dipaksa ngaku

saya salah, saya mau

buktikan kalau saya benar,

maka saya datang ke sini,

ke dokter biar semua tahu.”

Tilikan terganggu

“Ya, katanya kamu suka

marah-marah dan mukul?”

“Ya saya tidak marah-

marah. Saya tahu kedua

orang tua saya itu bukan

orang tua saya lagi, banyak

orang yang tidak suka

dengan saya, ingin

membunuh saya.”

Waham presekutorik

“Kamu tekan seperti itu,

kamu sayang dengan orang

tuamu?”

(Os mulai menangis)

“Saya sayang sama bapak

saya sama ibuk saya juga

sayang nian.”

(Os menangis tersedu-

sedu)

“Kalau saya maunya dua-

duanya tidak bertengkar,

saya yang nengahin”

Afek labil

“Jadi kamu mukul untuk

nengahin?”

“Biar nggak bertengkar kan

semua.”

8

Page 9: Psikotik Akut

(Os menangis tersedu-

sedu)

… “Ya, saya lanjut ya, jadi

yang kamu pikir, mereka

bukan orang tuamu

darimana pikirannya? ”

“Jadi dilihat dari matanya,

matanya itu udah kaya lain.

Matanya itu udah beda.

Terus saya itu berpikir saya

pegang sininya.”

(sambil memegang sela jari

I dan II tangan kiri dengan

ibu jari tangan kanan dan

telunjuk di bawahnya).

“Ada ilmu-ilmunya kan di

pencak silat itu, kalau

positif di sini pasti terasa

sakit ...”

Waham presekutorik.

“Ya, nggak ada yang sakit,

kalau nggak ada yang sakit

itu berarti siapa?

Ayahmu?”

“Ya, ayah.”

“Tapi kalau sakit itu bukan

ayahmu?”

“Ya, bukan ayah.”

“Kalau dengan keluarga

yang lain ada juga kamu

tekan seperti itu juga?

Sakit nggak kira-kira?”

“Keluarga saya? Kalau

saya ditekan seperti ini,

nggak Pak.”

“Ya terus?” “Kalau saya sakit berarti

saya bohong…Saya nggak

mau pihak satu sama lain

tetap nggak percaya sama

saya,…”

Waham presekutorik

Asosiasi longgar

9

Page 10: Psikotik Akut

“Bukannya sakit kalau

ditekan di sana Nuri?”

“Tidak Pak, kalau sakit

berarti telah dikendalikan

jin Pak dari dalam diri.”

Waham bizzare

“Coba kamu tekan jarimu

sendiri, sakit nggak?”

“Tidak Pak, tidak sakit”

“Kamu tekan seperti itu,

kamu sayang dengan orang

tuamu?”

(Os mulai menangis)

“Saya sayang sama bapak

saya sama ibuk saya juga

sayang nian.”

(Os menangis tersedu-sedu)

“Kalau saya maunya dua-

duanya tidak bertengkar,

saya yang nengahin”

Afek labil

“Jadi kamu mukul untuk

nengahin?”

“Biar ngak bertengkar kan

semua.”

(Os menangis tersedu-sedu)

“Jadi, kamu tekan ya

jarinya ibu?”

“Ya”

“Sejak kapan kamu mulai

bergitu?”

“Mulai sore”

“Sore kapan?” “Sore hari kemarin. Yang

lebih parah itu malam

kemarin.”

Asosiasi longgar

“Kemarin? Gimana itu?” “Ya ini tadi malam ini.” Asosiasi longgar

“Pas kamu tekan, dia

menjerit ya?”

“Dia jerit, terus saya

berusaha itu malah kaki

saya itu digigit, disergap?”

Tilikan terganggu

… “Kira-kira kamu tahu

kenapa kamu disini?”

“Ya tahu karena saya ini

tetap disalahin terus saya

Tilikan terganggu

10

Page 11: Psikotik Akut

ini gak kepingin disalah-

salahin sama orang, saya

ini tetap jalan saya ini jalan

lurus. Pihak-pihak nggak

ada yang rebut.”

Asosiasi longgar

Waham presekutorik

“Ya, ya, terus?” “Terus saya itu mempunyai

iman lebih tinggi itu, kalo

tidak kemarin saya itu udah

meninggal. Saya itu tidak

ada nuding-nuding sama

…”

Waham grandiosa

Asosiasi longgar

“Jadi nggak sakit waktu

kemarin digigit?”

“Iya”

“Kamu ada yang ngejar-

ngejar?”

“Nggak ada”

“Yang jahat sama kamu

ada nggak?”

“Sekarang, nggak ada”

“Orang tua kamu yang

kamu pikir dia bukan

orang tuamu”

“Itu ya sudahlah.”

“Ya, maksud saya itu

mereka jahatin kamu

nggak?”

“Kayaknya kalo mulai

sekarang nggak”

“Kalo kemarin?” “Iya”

“Terus?” “Ya pokoknya kalo

ibaratnya itu saya itu

ngambil jalan kanan yang

kiri itu mau …”

Logore

11

Page 12: Psikotik Akut

“Maksud kamu jalan kanan

kiri itu apa?”

“Ya jalan kanan itu jalan

kebaikan dan jalan kiri itu

jahat. Saya nggak mau dua-

duanya. Saya itu maunya

lurus-lurus saja.”

“Ada nggak denger-denger

suara?”

“Tadi?”

“Ya sekarang, tadi,

kemaren, ada?”

“Kalo tadi sama kemaren

itu sering suaranya itu

dikit-dikit mati, dikit-dikit

mati nggak nyusul mbah.

Mbah saya itu kan udah

meninggal. Nah”

Halusinasi auditorik (+)

Terus? Disuruh apa lagi? ”Disuruh tekan tangan.

Kalo ada yang melihat

seperti itu tekanlah

tangannya. Bacakan ayat

AlQuran 2x. ...”

Ada yang suruh kamu

untuk bunuh diri?

”Dulu ada” Halusinasi auditorik (+)

Kapan? Waktu hari senin, ibu kan

habis pulang dari

mesjid, ....Subuhnya itu

saya melihat ceramah.

Sirkumtansial (+)

Sekarang ada yang nyuruh

kamu bunuh diri ?

Nggak sekarang itu nggak

ada

Apakah pernah merasa

pikiran kamu dimasuki

oleh pikiran kamu sendiri

Nggak ada Thought of insertion (-)

12

Page 13: Psikotik Akut

atau pikiran orang lain?

Kalau pikiran kamu

didengar orang lain ada?

Kapan?

Ya kalo itu ada. Waktu

saya dikasih air minum di

tempat pak minarno

ibaratnya itu kalo udah ada

ilmu itu minum air yang

kalo minum air sama

makan itu nggak sesuai

dengan ilmu orang lain.

Waktu saya dikasih air

minum itu kayak ada yang

nendang-nendang di batin

saya. Trus saya sholat,

berdoa sama Gusti Allah.

Waktu saya sholat itu. saya

merasa diasingkan.

Siar pikiran

Asosiasi longgar

Waham presekutorik

Diasingkan? Ya, tapi saya itu tau

meskipun diasingkan saya

itu tenang

Asosiasi longgar

Waham presekutorik

Taunya dari mana? ”Taunya itu udah positif.

Itu tu kan, itu tu dulur saya,

orangtua saya itu

seandainya kalau itu

perasaanya itu gimana

...”

(os mulai menangis)

Asosiasi longgar

Mood Labil

Dimasuki orang? Ya, terus saya itu

kepinginnya rileks. Udah

berusaha ngilangin tetap

gak bisa tapi kalau sama

orang lain yang itu gak

Asosiasi longgar (+)

13

Page 14: Psikotik Akut

percaya kalau saya itu

dimasukin orang.

Ada mereka ngomong sama

kamu? gak percaya sama

kamu? Gimana komentarnya?

Ada

Komentarnya itu kadang-

kadang allah dimana-mana

duri tak cilik neni piro to

Waktu saya ke rumah pak

januar ngomong alah ilmu mu

ini sak piroro cakmana ini

sakpiro

Iyo, pak, aku nggak papa, trus

saya itu pergi. Saya ke sana

tetap diasingkan kesini juga

diasingkan, trus saya tahu

banyak ya bukan.terus saya

berdoa sama Gusti Allah

Waham presekutorik

Asosiasi longgar

sirkumtansial

Kamu tahu kamu diasingkan

darimana? Mereka yang

ngomong sama kamu atau

mereka yang menjauh?

Mereka yang menjauh Waham preseutorik

Mereka yang menjauh? He emh

(Sambil menganggukkan

kepala)

Kecuali kalau saya kenyataan.

Terus orang itu langsung

menjauh kalo saya ngomong

salah....”

Logore

Asosiasi longgar

Waham presekutorik

Kamu kemarin itu kira-kira

kalau mukul orangtua itu,

orangtua kamu gimana?

Kalau mukul orangtua, ibu, itu

kan orangtua itu.

Blocking

14

Page 15: Psikotik Akut

Jadi? Gak boleh. Kalau di pencak

silat dianjurkan, tapi saya tetap

gak baik.

Discrimintaive judgement baik

Hem, begitu, kenapa pencak

silat dianjurkan?

Kan mereka orang tua kan ?

Ya bukannya kayak gitu mas,

sebenarnya kalo orang itu

sudah kerasukan....”

Asosiasi longgar

Logore

Sirkumtansial

Tapi itu orang tua kamu? Bukan.

Pola pikirnya itu sudah jauh. ...

Karena saya tau matinya saya

bukan ..”

Waham presekutorik

Waham grandiosa

Kamu tau nggak dibawa sama

keluarga kamu ini kenapa?

Mau mastikan saya itu gila tau

tidak

Tilikan terganggu

Kenapa kamu dibilang gila? Saya itu biarlah biar nanti

dibuktikan saya itu gila tau

nggak saya itu biasa saja, kalau

saya itu benar-benar gila

mungkin saya dibawa kesini.

Biar orang lain percaya kalau

saya ini jujur.

Tilikan terganggu

Kamu ada masalah di rumah? (os mulai menangis)

Ya ndak taulah, itu masalahnya

Afek Labil apropriate

Kecelakaan kemarin itu

kapan?

Tanggal 9 bulan 10 tahun 2011 Daya ingat baik

Masalah di sekolah ada? ada

Apa? Saya itu kan sekolah terus.

Apa tuh saya berusaha, loh kok

konco-konco ku pada nyebelin

aku toh, dulut-dulut menen

dulut-dulut mene

Terus gimana masuk ,itu

masuk IPA itu uda masuk,

kelas 6 yang balok itu kan itu

disitu kok ditulis salah coleh

guru, lah itu aku disindir iki.

Kadang-kadang aku sudah

disindir, saya berusaha

Logore

Waham presekutorik

15

Page 16: Psikotik Akut

tenang...”

Jadi kamu itu ada teman yang

nyindir-nyindir, ya?

Tapi itu saya tahu bukan dia Asosiasi longgar

Masalah dengan tetangga ada? Ada, dikit

Apa masalahnya? Saya berusaha saya bohongi.

Padahal, saya takkan menjauhi

saya kalau gak ada masalah

Waham presekutorik

Jadi tetangga menjauhi kamu? Ya, menurut saya itu

masalahnya atau mungkin

besok sadar sendiri

Sama teman-teman kamu ada

masalah?

Ada. Ya itulah saya itu kan

tidur. Saya kalo tidur itu

sekitar orang,orang itu satu

lahan. Saya itu tidak di sini

nggak bisa tidur-tidur.

Inkoheren

Kenapa nggak bisa tidur? Nggak tau, mas, Pokoknya

saya nggak bisa tidur nyenyak

gitu mas. Terus ada orang yang

ngibari layangan, terus saya itu

kencing. Dikira saya membuat

hujan...

Waham bizar

Ooh kencing itu buat hujan

ya?

Ya, katanya kayak gitu, tapi

saya itu tak merasa seperti itu.

Trus saya itu kalo gak kayak

gitu yaya, berusaha gak tau.

Saat tau terus saya itu

berusaha rileks

Waham bizar

Di sekolah ada teman akrab

atau pacar?

Ada

Bagaimana hubungannya itu? Ya, langsung itu waktu ada

rasakan itu kan, lihat saya itu

uda gede. Kakaknya itu saya

bilang. Sok kan samone aku

ato awakno pilih koe pilih

pengganti ne aku.

Iyo aku pilih pengganti ne

Asosiasi longgar

Logore

16

Page 17: Psikotik Akut

Napo to kak?

Ngak lah aku?

Moso ‘lah

Nanti yo, aku tetap mas bantu

ngarep aku ora tidak ingkari.

(Os menirukan suara pacarnya)

Itu dia langsung pergi buat

nyanyi untuk perpisahan

Oh, jadi kamu itu sama dia

langsung nyanyi

Tapi lah kalo saya itu sendiri

lah kalo dia itu khusus kelas 3

sma

Masih sama dia? Ada

masalah?

Nggak ada, tapi saya tau ada

masalah.

Waham presekutorik

Apa masalahnya? Kalo masalahnya itu kan saya

sering sms-sms mungkin orang

kira saya itu kurang baik.

Terus makanya hati saya itu

kan kemari kalo itu ada satu,

dua tiga, yang satu itu sudah

saya lemparin hape. Yang

kedua itu saya pegangin hape

buat nutp yang ini tu besar

nggak tau semua.

Waham presekutorik

Inkoheren

Tangensial

Mereka langsung ngomong

sama kamu atau Cuma kamu

aja yang tau?

Saya aja yang tau Waham presekutorik

Kamu tau pikiran mereka? Tau Waham grandiosa

Kamu bisa baca pikiran

mereka sejak kapan?

Sejak menjadi pelatih

Merasa lebih dari orang lain? Gak saya gak merasa lebih dari

orang lain. Di atas angin masih

ada angin.

Bentuk pikiran simbolik

Kemarin jatuh,ya? Iya

Kepalanya ada terbentur? Ada

Gimana rasanya sekarang soal

kecelakaan ini? Ada kepikiran-

Ya, kepikiran ini, kok dikit-

dikit kok orang tua ini beda

17

Page 18: Psikotik Akut

kepikiran yang lama? pisan. Kalo liat saya itu mau

ikhlas. Koe aro modek-modek

iki. Koe iki tetap salah. Akie

ucapin wes lelah ini awak no

lungo. Owek ngadelngadel

piye anak no kudu lungo.

Terus aku ngomong ini iyo

pak, padahal di batin ini bisa...

Apa itu Bahasa Indonesia nya? Bahasa Indonesianya bukan

bapak kare wewek wes ilah ni

awak no lungo

Apa itu? Kalau awak mau pergi selama-

lamanya itu meninggal,

merelakan daripada aku ini.

Terus saya itu bilang biarlah

saya dibilang gila.

Asosiasi longgar

Tilikan terganggu

Kenapa gitu? Emang ada

orang yang ngomong sama

kamu seperti itu?

Ya, tanggapan saya itu Cuma

bilang, ya saya akan

melakukan sesukamu.

Saya itu sholat, berdoa itu

bukan mau yang lurus-lurus,

bukan mengambil yang kanan,

ngambil yang kiri bukan tetap

berusaha mengimbangi.

Asosiasi longgar

Berapa usia kakak nuri? Kelahiran tahun 1990, berarti

22 tahun

Daya ingat baik

Istrinya mas sutris ini,

namanya siapa?

Mbak Aprianti

Anak pertama itu Rasyid, anak

kedua itu Ahmad Murfad

Wisnuruddin

Yang meninggal itu yang

kedua?

Iya

Gimana dengan mbak

aprianti?

Ya, semenjak kemarin itu agak

baik, sama saja,dikit-dikit tu

tau saya itu wes lungu ae,

lungu ae

Apa itu? Lunguae2 itu pergi aja Asosiasi longgar (+)

18

Page 19: Psikotik Akut

Meskipun saya telepon itu saya

berusaha ditidurkan. Saya

disuruh di dekat ibu, saya tau

weslah waktu ibu tidur, saya

tidur di tempat agus....

Tangensial

Kamu ini suka mengingaat

salah orang gak?

Tidak

Tapi kamu ingat? Ingat, walaupun saya itu kan

ibaratnya orang lihat-lihat saya

itu kan punya sifat pedendam,

pemarah. Padahal saya itu

nggak,…

Kamu nyimpan di hati? Nggak

Kamu punya banyak teman?

Suka di rumah atau suka di

luar?

Kalo dulu itu yang disimpang

kediri nongkrong sore, kalo

nggak itu di SPA (tempat

sekitar os) malam sama beli

gorengan tahu sumedang

Sirkumtansial

Logore

Kamu di sekolah rangking? Iya

Ranking berapa Semester pertama ranking 2,

semester 2 ranking 2, naik

kelas 2 semeser pertama itu

turun drastis

Turun drastis? Semenjak habis

kecelakaan ini?

(os diam)

Ya, Kamu masih merasa

nggak enak? Tetap nggak bisa

nerima?

Iya, tetap meskipun kayak gitu,

tetap ya tetap nggak bisa

nerima tapi gimana lagi, udah

takdir, udah digariskan kalo

nggak terima ya harus kaya

gitu diterima yo wes kaya gitu.

Ekolalia (+)

Masih mengganjal? Masih mengganjal tapi saya

pendam

Ekolalia(+)

Kalau di rumah kamu suka

mukulin orang?

Gak pernah. Kalo mukul orang

kalo orang itu terima. Kalo

nggak diterima.

Discriminative judgement baik

19

Page 20: Psikotik Akut

Orang tua pernah dipukul? Nggak, saya pegang aja

tangannya

Yang kamu pegang berarti

orang lain itu, ya?

Ya, karena saya lihat matanya

itu beda. Saya kalo dibacakan

ayat AlQuran itu langsung

pergi. Saya itu nggak pernah

nyari langsung dan membunuh

satan itu saya nggak mau.

Waham bizarre

Asosiasi longgar

Ibu kamu sering ganggu kamu

ya?

Ganggulah dikit-dikit itu pasti

ada sindiran

Waham presekutorik

Sindirannya itu gimana Hati ikhlas lek awakmu lungo

yo wes mah ikhlas ikhlas (os

mulai menangis)

Afek labil

Semenjak kapan seperti itu? Semenjak malam minggu

kemarin (menangis tersedu-

sedu)

Ya, tapi kamu bisa nahan diri? (Os mengangguk)

Sayang orang tua gak? Sayang, sayang lingkungan,

sayang kakakku

Sering jalan-jalan keluar

rumah? Kenapa? Apa

tujuanmu?

Iya, tujuannya itu memastikan

kalo saya nggak salah

Waham bizarre

Vagabondage

Kemana? Ya kadang-kadang saya itu kan

sama ibu saya. Dak usahlah ke

rumah lek, kerumah kakak

saya itu di depan masjid, ...

Tangensial,

asosiasi longgar,

Ada tujuannya? Ada

Ke mana? Ke rumah siapa? Ke rumah saya itu kan kalo

saya emang bener2 salah,saya

di rumah

Inkoheren

Justru salah ya kalo dirumah?

Jadi gimana?

Nggak. Kalo saya di rumah itu

kan kalo saya yang salah mau

gimana-gimana itu tetap saja

saya dipukulin tapi kalo saya

itu udah salah mau gimana-

gimana tetap aja gak bakal

Inkoheren

Waham presekutorik

20

Page 21: Psikotik Akut

dianggap benar.

Keluar rumah? Keluar rumah itu kadang-

kadang kalo mau nonton futsal.

Futsal itu kan nggak futsal asli.

Lapangan bola voli dibuat

futsal. Terus sama orang tua

itu nggak boleh, saya itu tau,

ya gak papa pak, saya di rumah

saja

Tangensial

Tadi malam itu masih marah-

marah di rumah? Kenapa?

Ya. Saya itu kan udah

berusaha jujur tapi tetep aja...

Asosiasi longgar

Jujurnya itu apa? Ndak Salah

dan ndak gila?

Saya itu ndak salah. Ndak

salah dan ndak gila tapi tetap

saja saya disuruh supaya cepat

ibaratnya itu supaya saya cepet

meninggal.

Trus saya bilang ya udah aku

ikhlas, kalo sampean kompori

aku, lah sampean beleh, ora

bakal iso ibaratnya itu lah

samoean mutusin leher sya itu

gak bisa

Waham grandiosa

Waham presekutorik

Karena kuat? Bukan karena kuat, karena

tahu ibaratnyaitu yang benar

sama yang salah. Kalo

dipukulin kemarin saya paksa

itu mati, tetap saja saya pukul.

Mau pukul itu saudara sendiri

buarinlah, saya digigit, diikat,

terus saya bilang, ya udah

lepasin tangan aku

Ada lempar-lempar barang? Gak

Kesal? Ada, kalo gak sesuai

Yah ada lagi yang mau

dibicarakan?

Tidak ada. Saya itu yang

bingung ama gituan.

21

Page 22: Psikotik Akut

IKHTISAR DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI

(AUTOANAMNESIS DAN OBSERVASI)

KEADAAN UMUM

Kesadaran Umum : Compos Mentis

Perhatian : Adekuat

Sikap : Kooperatif

Inisiatif : Ada

Tingkah Laku Motorik : Normoaktif

Karangan/Tulisan/Gambaran (bila ada lampirkan)

Ekspresi fasial :

Verbalisasi : Jelas Cara bicara: Lancar

Kontak psikis : - Kontak Fisik : Ada

- Kontak Mata : Ada

- Kontak Verbal: Ada

22

Page 23: Psikotik Akut

KEADAAN KHUSUS (SPESIFIK)

1. Keadaan Afektif: Afek labil, mood hipotimik

2. Hidup Emosi

- Stabilitas : Labil

- Dalam-dangkal : Dalam

- Pengendalian : Terkendali

- Adekuat-Inadekuat : Adekuat

- Echt-Unecht : Echt

- Skala Diferensiasi : Menyempit

- Einfuhlung : Dapat dirabarasakan

- Arus Emosi : Cepat

3. Keadaan dan Fungsi Intelek tual

- Daya ingat (amnesia, dsb) : Baik

- Daya Konsentrasi : Baik

- Orientasi :

Tempat : Baik

Waktu : Baik

Personal : Baik

- Luas Pengetahuan Umum dan Sekolah : Sesuai taraf pendidikan

- Discriminative Judgement : Baik

- Discriminative Insight : tergganggu

- Dugaan taraf intelegensi : Rata-rata

- Kemunduran intelektual (demensia, dsb): (-)

4. Kelainan Sensasi dan Persepsi

Ilusi : (-)

Halusinasi : Halusinasi visual : (-)

23

Page 24: Psikotik Akut

Halusinasi akustik : (+)

5. Keadaan Proses Berpikir

Psikomotilitas : Baik

Mutu proses berpikir : Baik

Arus Pikiran

• Flight of ideas (-)

• Inkoherensi (+)

• Sirkumstansial(+)

• Tangensial (+)

• Terhalang(-)

• Terhambat (-)

• Perseverasi (-)

• Verbigerasi (-)

- Isi Pikiran

Pola Sentral (+)

Rasa permusuhan/dendam (+)

Waham curiga dan bizarre (+)

- Os merasa orang tuanya telah dikendalikan

- Os merasa semua orang menjauhi Os dan Os berusaha

membunuh Os

- Os yakin kalau sela jari ditekan terasa sakit, maka berarti telah

dikendalikan oleh jin.

Fobia (-)

Hipokondria (-)

Konfabulasi (-)

Banyak sedikit isi pikiran (banyak)

Perasaan inferior (-)

Perasaan berdosa/salah (+)

Kecurigaan (+) (belum taraf waham)

Lain-lain (-)

24

Page 25: Psikotik Akut

- Pemilikan Pikiran

Obsesi (-)

Alienasi (-)

- Bentuk Pikiran

Autistik (-)

Simbolik (-)

Dereistik (-)

Simetrik (-)

Paralogik (-)

Konkritisasi (-)

Lain-lain (-)

6. Keadaan Dorongan Instinktual dan Perbuatan

Abulia/Hipobulia (-)

Vagabondage (-)

Stupor (-)

Pyromania (-)

Raptus/Impulsivitas (-)

Mannerisme (-)

Kegaduhan Umum (-)

Autisme (-)

Deviasi Seksual (-)

Logore (+)

Ekopraksi (-)

Mutisme (-)

Ekolalia (+)

Lain-lain (-)

7. Kecemasan ( anxiety ) yang terlihat secara nyata ( overt ) : ( tidak ada)

8. Reality Testing Abilit y : RTA terganggu alam pikiran, perasaan dan perbuatan

25

Page 26: Psikotik Akut

PEMERIKSAAN LAIN-LAIN

1. Evaluasi psikologik (oleh psikolog) tanggal : tidak dilakukan

2. Evaluasi social (oleh ahli pekerja social) tanggal : tidak dilakukan

3. Evaluasi lain-lain tanggal : tidak dilakukan

RESUME

Seorang laki-laki umur 15 tahun dibawa ke poliklinik RSJ dengan sebab utama

marah-marah. Berawal dari 1 minggu yang lalu, pasien mulai mendengar suara laki-

laki yang menyuruh bunuh diri. Namun pasien menolaknya. Pasien mulai mengalami

perubahan perilaku sejak 3 hari yang lalu, ketika anak dari kakaknya meninggal.

Pasien mulai suka marah-marah dengan orang sekitar. Semenjak itu juga pasien

mulai berpikir bahwa orang tuanya dirasuki jin dan timbul suara-suara untuk

membuktikannya dengan menekan jari telapak tangan kanan. Pasien mulai

beranggapan semua orang tidak suka terhadap dirinya, memusuhi, dan berusaha

membunuhnya. Pasien beranggapan bahwa tindakannya dirumah untuk meluruskan

permasalahan keluarganya. Pasien tampak sering menangis sendiri, berbicara tidak

nyambung.

Pada pemeriksaan status mentalis didapatkan seorang laki-laki dengan

penampilan yang cukup rapi, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas tenang,

pembicaraan spontan dan lancar, intonasi biasa dan kooperatif, afek labil,

hipotimik, empati dapat dirabarasakan, fungsi intelektual sesuai dengan taraf

pendidikan, daya konsentrasi baik, ada halusinasi auditorik, namun tidak

ditemukan halusinasi visual, terdapat gangguan proses berpikir berupa

sirkumstansial dan tangensial, terdapat pola sentral, rasa permusuhan/dendam,

waham curiga dan bizarre. Terdapat pula ekolalia dan logorea. Secara

keseluruhan yang diutarakan pasien dapat dipercaya, dan RTA pasien

terganggu

26

Page 27: Psikotik Akut

.

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

- AKSIS I : F23.1 Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan

gejala skizofrenia

- AKSIS II : Ciri kepribadian paranoid

- AKSIS III : Luka pada pergelangan kaki

- AKSIS IV : Stresor tidak jelas

- AKSIS V : GAFS 70-61 Beberapa gejala ringan & menetap,

disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

DIAGNOSIS BANDING

- Gangguan Psikotik Akut

- Gangguan Mental Organik

TERAPI

Psikoterapi

Farmakoterapi

- Anti-psikosis : Risperidone 2x2 mg

PROGNOSIS

Dubia ad bonam

27

Page 28: Psikotik Akut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Psikosis adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan

ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya

terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau atau aneh. Psikotis akut

adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung kurang dari satu

bulan dan tidak disertai gangguan mood, gangguan berhubungan dengan

zat, atau suatu suatu gangguan psikotik karena kondisi medis umum.

28

Page 29: Psikotik Akut

Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa

yang :

1. Onsetnya akut (£ 2 minggu)

2. Sindrom polimorfik

3. Ada stresor yang jelas

4. Tidak memenuhi kriteria episode manik atau depresif

5. Tidak ada penyebab organik

B. Epidemiologi

1. Frekuensi Internasional

Berdasarkan studi epidemiologi internasional, bila dibandingkan

dengan skizofrenia, insidensi nonaffective acute remitting psychoses

sepuluh kali lebih tinggi terjadi di negara-negara berkembang daripada

negara-negara industri. Beberapa klinisi meyakini bahwa gangguan ini

lebih sering terjadi pada pasien dengan kelas sosioekonomi yang rendah,

pasien dengan gangguan kepribadian, dan imigran. Pada negara-negara

non industri, beberapa istilah lain sering digunakan untuk menjelaskan

bentuk psikosis yang dipicu oleh stress yang tinggi.

2. Mortality/Morbidity

Sebagaimana episode psikosis lainnya, risiko pasien menyakiti diri

sendiri dan/atau orang lain dapat meningkat

3. Jenis kelamin

Menurut studi epidemiologi internasional, insidensi dari gangguan

ini dua kali lebih tinggi terjadi pada wanita dibandingkan pria. Di Amerika

Serikat, sebuah penelitian mengindikasikan adanya insidensi yang lebih

tinggi pada wanita.

29

Page 30: Psikotik Akut

4. Usia

Gangguan ini lebih sering terjadi pada pasien dengan usia antara

dekade ke tiga hingga awal dekade ke empat. Beberapa klinisi meyakini

bahwa pasien dengan gangguan kepribadian (seperti narcissistic, paranoid,

borderline, schizotypal) lebih rentan berkembang menjadi gangguan

psikosis pada situasi yang penuh tekanan.

C. Etiologi

Di dalam DSM III-R faktor psikososial bermakna dianggap

menyebabkan psikosis reaktif singkat, tetapi kriteria tersebuat telah

dihilangkan dari DSM IV. Perubahan DSM IV menempatkan diagnosis

gangguan psikotik akut di dalam kategori yang sama dengan diagnosis

psikiatrik lainnya yang penyebabnya tidak diketahui dan diagnosis

kemungkinan termasuk kelompok gangguan yang heterogen.

Pasien dengan gangguan psikotik akut yang pernah memiliki

gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan biologis atau

psikologis ke arah perkembangan gejala psikotik. Teori psikodinamika

menyatakan bahwa gejala psikotik adalah suatu pertahanan terhadap

fantasi yang dilarang, penurunan harapan yang tidak tercapai atau suatu

pelepasan dari situasi psikososial tertentu.

D. Gambaran klinis

Gejala gangguan psikotik singkat selalu termasuk sekurangnya satu

gejala psikotik, biasanya dengan onset yang tiba-tiba, tetapi tidak selalu

memasukkan keseluruhan pola gejala yan gditemukan pada skizofrenia.

Beberapa klinisi telah mengamati ibahwa gejala afektif, konfusi, dan

gangguan pemusatan perhatian mungkin lebih sering ditemukan pada

gangguan psikotik singkat daripada gangguan psikotik kronis. Gejala

30

Page 31: Psikotik Akut

karakteristik untuk gangguan psikotik singkat adalah perubahan

emosional, pakaian, atau perilaku yang aneh, berteriak-teriakatau diam

membisu, dan gangguan daya ingat untuk peristiwa yang belum lama

terjadi. Beberapa gejala tersebut ditemukan pada gangguan yang

mengarahkan diagnosis delirium dan jelas memerlukan pemeriksaan

organik yang lengkap, walaupun hasilnya mungkin negatif.

E. Diagnosis

1. PPDGJ III

Pedoman diagnostik

1.) Menggunakan urutan diagnosis yang mencerminkan urutan

prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari

gangguan ini. Urutan prioritas yang digunakan adalah

a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang sama

dengan jangka waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata

dan mengganggu sedikitnya beberapa aspek kehidupan

dan pekerjaan sehari-hari, tidak termasuk periode

prodormal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri

khas yang menentukan seluruh kelompok.

b. Adanya sindrom yang khas (berupa polimorfik =

beraneka ragam dan berubah cepat, atau

schizophrenia-like = gejala skizofrenik yang khas)

c. Adanya stress akut yang berkaitan

d. Tanpa diketahui berapa lama gangguan akan berlangsung

2.) Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi criteria

episode manic atau episode depresif, walaupun perubahan

emosional dan gejala-gejala afektif individual dapat menonjol dari

waktu ke waktu

3.) Tidak ada penyebab organik, seperti trauma kapitis, delirium

atau demensia. Tidak merupakan intoksikasi akibat penggunaan

alcohol atau obat-obatan

31

Page 32: Psikotik Akut

Gejala psikotik berlangsung sekurangnya satu hari tetapi kurang

dari satu bulan. Diagnosis dapat dibuat sebelum periode waktu satu bulan,

tetapi harus diterima sebagai diagnosis sementara. Jika gejala menetap

lebih dari satu bulan, diagnosis berubah menjadi gangguan psikotik

lainnya, seperti gangguan skizofreniform.

2. Bentuk-bantuk psikosis akut (PPDGJ III)

1.) F 23.0 Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia

a. Onset harus akut (dari suatu keadaan nonpsikotik sampai

keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau

kurang);

b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah

dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari

yang sama.

c. Harus ada keadaan emosional yang sama beranekaragamnya;

d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari

gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria

skizofrenia atau episode manik atau episode depresif.

2.) F 23.1 Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala

skizofrenia

a. Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) yang khas untuk gangguan

psikotik polimorfik akut;

b. Disertai gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk diagnosis

skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu

sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas;

c. Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1

bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.

3.) F 23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-like akut)

32

Page 33: Psikotik Akut

a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari

nonpsikosis psikosis);

b. Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi lamanya kurang dari 1

bulan;

c. Tidak memenuhi kriteria psikosis polimorfik akut.

4.) F 23.3 Gangguan psikotik akut lainnya dengan predominan waham

a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari

nonpsikosis psikosis);

b. Waham dan halusinasi;

c. Baik kriteria skizofrenia maupun gangguan psikotik polimorfik

akut tidak terpenuhi.

5.) F 23.8 Gangguan psikotik akut dan sementara lainnya

Gangguan psikotik akut lain yang tidak dapat diklasifikasikan ke

dalam kategori manapun.

6.) F 23.9 Gangguan psikotik akut dan sementara YTT

3. DSM IV

DSM IV memiliki rangkaian diagnosis untuk gangguan psikotik,

didasarkan terutama atas lama gejala. Gangguan psikosis akut dan

sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang berlangsung kurang

dari satu hari tetapi kurang dari satu bulan dan tidak disertai gangguan

mood, gangguan berhubungan dengan zat, atau suatu suatu gangguan

psikotik karena kondisi medis umum.

Untuk gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu hari,

diagnosis sesuai yang harus dipertimbangkan adalah gangguan delusional

(jika waham merupakan gejala psikotik utama), gangguan skizofreniform

(jika gejala berlangsung kurang dari enam bulan) dan skizofrenia jika

gejala telah berlangsung lebih dari enam bulan.

33

Page 34: Psikotik Akut

Gangguan psikotik singkat diklasifikasikan di dalam DSM IV

sebagai suatu gangguan pasikotik dengan durasi singkat. Kriteria

diagnostic ditentukan dengan sekurangnya ada satu gejala psikotik yang

jelas yang berlansung selama satu hari sampai satu bulan.

Kriteria diagnostik untuk gangguan psikotik akut:

a. Adanya satu (atau lebih) gejala berikut:

1. Waham

2. Halusinasi

3. Bicara disorganisasi ( menyimpang atau inkoheren)

4. Perilaku terdisorganisasi jelas atau katatonik

b. Lama suatu episode gangguan adalah sekurangnya satu hari sampai

kurang dari satu bulan.

c. Gangguan yang muncul bukan karena efek fisiologis langsung dari

suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau

kondisi medis umum. Sebutkan jika:

Dengan stressor nyata (psikosis reaktif singkat): jika gejala terjadi

segera setelah dan tampak sebagai respons dari suatu kejadian yang

semdirian atau bersama-sama akan menimbulkan stress yang cukup

besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang sama dalam kultur

orang tersebut.

Tanpa stressor nyata: jika gejala psikotik tidak terjadi segera setelah

atau tampaknya bukan sebagai respons terhadap kejadian yang,

sendirian atau bersama-sama, akan menimbulkan stress yang cukup

besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang sama dalam kultur

orang tersebut.

Dengan onset pascapersalinan: jika onset dalam waktu 4 minggu

setelah persalianan.

(Sumber: DSM IV, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, ed. 4. Hak cipta

American Psychiatric Association, Washington, 1994. Digunakan dengan izin.)

34

Page 35: Psikotik Akut

F. Jenis Stresor

Stressor pencetus yang paling jelas adalah peristiwa kehidupan

yang besar yang dapat menyebabkan kemarahan emosional yang

bermakna pada tiap orang. Contoh peristiwa adalah kematian anggota

keluarga dekat dan kecelakaan kendaraan yang berat. Klinisi lain

berpendapat bahwa stressor mungkin merupakan urutan peristiwa yang

menimbulkan stress sedang, bukannya peristiwa tunggal yang

menimbulkan stress dengan jelas.

G. Diagnosis banding

Diagnosis lain yang dipertimbangkan di dalam diagnosis banding

adalah gangguan buatan (factitious psikotik karena kondisi medis umum

dan gangguan psikotik akibat zat. Seorang pasien mungkin tidak mau

mengakui penggunaan zat , dengan demikian membuat pemeriksaan

intoksikasi zat sulit tanpa menggunakan tes laboratorium. Pasien dengan

epilepsi atau delirium dapat juga datang dengan gejala psikotik seperti

yang ditemukan pada gaangguan psikotik akut.disorder) dengan tanda dan

gejala psikologis yang menonjol, berpura-pura (malingering), gangguan

H. Penatalaksanaan

1. Perawatan di rumah sakit

Perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemeriksaan dan

perlindungan pasien. Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring ketat

terhadap gejala dan pemeriksaan tingkat bahaya pasien terhadap dirinya

sendiri dan orang lain. Lingkungan rumah sakit yang tenang dan

terstruktur juga dapat membantu pasien untuk memperoleh kembali rasa

realitasnya.

2. Farmakoterapi

35

Page 36: Psikotik Akut

Dua kelas utama yang harus dipertimbangkan dalam pengobatan

gangguan psikotik akut adalah obat antipsikotik antagonis reseptor

dopamine dan benzodiazepine. Khususnya pada pasien yang berada dalam

risiko tinggi untuk mengalami efek samping ekstrapiramidal, suatu

antikolinergik kemungkinan harus diberikan bersama-sama dengan

antipsikotik. Pemakaian jangka panjang medikasi harus dihindari dalam

pengobatan gangguan ini, jika medikasi pemeliharaan diperlukan, klinisi

harus mempertimbangkan ulang diagnosis.

3. Psiokoterapi

Walaupun perawatan di rumah sakit dan farmakoterapi merupakan

kemungkinan untuk mengendalikan situasi jangka pendek, bagian yang

sulit dari terapi adalah integrasi psikologis ke dalam kehidupan pasien dan

keluarganya. Psikoterapi individual, keluarga dan keompok mungkin

diperlukan. Diskusi tentang stressor, episode psikotik, dan perkembangan

strategi untuk mengatasinya adalah topik utama bagi terapi tersebut.

I. Prognosis

Pada umumnya pasien dengan gangguan psikotik singkat memiliki

prognosis yang baik dan penelitian di Eropa telah menyatakan bahwa 50

sampai 80 persen dari semua pasien tidak memiliki masalah psikiatrik

berat lebih lanjut. Lamanya gejala akut dan residual seringkali hanya

beberapa hari. Kadang-kadang gejala depresif mengikuti resolusi gejala

psikotik. Bunuh diri adalah suatu keprihatinan pada fase psikotik maupun

fase depresif pascapsikotik.

Ciri prognosis yang baik untuk gangguan psikotik akut:

- Riwayat premorbid yang baik

- Stressor pencetus yang berat

36

Page 37: Psikotik Akut

- Onset gejala mendadak

- Gejala afektif

- Sedikit penumpulan afektif

- Tidak ada saudara yang skizofrenik.

37

Page 38: Psikotik Akut

BAB III

ANALISIS MASALAH

Anamnesis dan pemeriksaan psikiatrik yang dilakukan terhadap pasien

Seorang laki-laki umur 15 tahun dibawa ke poliklinik RSJ dengan sebab

utama marah-marah. Sekitar 8 bulan yang lalu, os kecelakaan lalu lintas, os

sempat dirawat dengan patah tulang kaki dan trauma kepala. Saat itu os

pernah dijanjikan untuk dibelikan sepede motor, namun sampai sekarang os

belum juga dibelikan. Kemudian dari 1 minggu yang lalu, pasien mulai

mendengar suara laki-laki yang menyuruh bunuh diri. Namun pasien

menolaknya. Pasien mulai mengalami perubahan perilaku sejak 3 hari yang

lalu, ketika anak dari kakaknya meninggal. Pasien mulai suka marah-marah

dengan orang sekitar. Semenjak itu juga pasien mulai berpikir bahwa orang

tuanya dirasuki jin dan timbul suara-suara untuk membuktikannya dengan

menekan jari telapak tangan kanan. Pasien mulai beranggapan semua orang

tidak suka terhadap dirinya, memusuhi, dan berusaha membunuhnya. Pasien

beranggapan bahwa tindakannya dirumah untuk meluruskan permasalahan

keluarganya. Pasien tampak sering menangis sendiri, berbicara tidak

nyambung.

Pada pemeriksaan status mentalis didapatkan seorang laki-laki dengan

penampilan yang cukup rapi, kesadaran baik, perilaku dan aktivitas tenang,

pembicaraan spontan dan lancar, intonasi biasa dan kooperatif, afek labil,

hipotimik, empati dapat dirabarasakan, fungsi intelektual sesuai dengan taraf

pendidikan, daya konsentrasi baik, ada halusinasi auditorik, namun tidak

ditemukan halusinasi visual, terdapat gangguan proses berpikir berupa

sirkumstansial dan tangensial, terdapat pola sentral, rasa permusuhan/dendam,

waham curiga dan bizarre. Terdapat pula ekolalia dan logorea. Secara

keseluruhan yang diutarakan pasien dapat dipercaya, dan RTA pasien

terganggu.

38

Page 39: Psikotik Akut

Pada penderita ditemukan gejala psikotik sebagai gejala utama yang

berlangsung hampir setiap hari sejak kurang dari 2 minggu terakhir. Gejala

lain yang ditunjukkan penderita antara lain: mudah curiga terhadap orang lain.

Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di

Indonesia edisi ke III 1993 (PPDGJ-III), tanda dan gejala yang dialami

penderita dapat digolongkan dalam gangguan psikotik akut dan sementara ( F. 23)

Diagnosis banding yang dipertimbangkan adalah gangguan mental

organik. Pada gangguan mental oraganik ditemukan keluhan berupa kondisi

medis umum yang menjadi penyebab gangguan mental ini berlangsung.

Sedangkan pada kasus ini, tidak ditemukan kondisi medis umum yang

menjadi penyebab gangguan ini.

Penatalaksanaan yang diberikan pada penderita ini adalah dengan

farmakoterapi, yaitu antipsikotik atipikal risperidone, dengan pertimbangan

umur pasien masih muda yang memungkinkan fungsi kognitif tidak terganggu

akibat farmakoterapi antipsikotik.

Prognosis penderita ini adalah dubia ad bonam. Alasannya adalah pada

tidak ditemukannya kelainan kondisi medis, penilaian GAF scale dengan

beberapa disabilitas ringan dan fungsi umum baik serta onset penyakit akut

dan adanya dukungan keluarga yang sangat menentukan keberhasilan terapi.

.

39

Page 40: Psikotik Akut

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan, HI dan Sadock, BJ. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku

Psikiatri Klinis. Jilid satu. Binapura Aksara Publisher. Jakarta;

2010

2. Ingram, dkk. 1993. Catatan Klinik Psikiatri. Jakarta: EGC

3. Katona, Cornelius Dn Robertson Mary. 2005. Psychiatry at a Glance. 3th

edition. London: Blackwall Publishing

4. Muslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III.

Jakarta; Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya; 2003

5. Fattemi SH, Clayton PJ. 2008.The Medical Basis of

Psychiatry 3rd Ed. USA: Humana Press

6. Kaplan, Saddock. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jakarta:

Widyaa Medika

40