CBD Non Psikotik RRO
-
Upload
rizky-syawaluddin-djamal -
Category
Documents
-
view
78 -
download
4
description
Transcript of CBD Non Psikotik RRO
CASE BASED DISCUSSION
NON PSIKOTIK
Pembimbing:
dr.Aliyah Himawati, Sp.KJ
Disusun oleh :
Mira Arlita R.(07-077)
Riduan Adoro Lumban Gaol(08-033)
Jeannette Diana(08-035)
Rheny Giovanny(08-036)
Otniel Budi Krisetya(08-039)
Jonggi Mathias(08-042)
Rizky Syawaluddin Djamal(08-043)
Puspita Ayu Margaretha(08-044)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
PERIODE 6 AGUSTUS 2012 – 8 SEPTEMBER 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2012
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
0
2012
Lembar Pengesahan
Kasus Non Psikotik
Telah Diterima dan Disetujui
Pada Agustus 2012
Oleh Pembimbing Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Prof. DR. Soerojo Magelang
Mengetahui
Magelang, 27 Agustus 2012
dr. Aliyah Himawati, Sp.KJ
No. Rekam medis : 63879
Tanggal kunjungan : 15 Agustus 2012
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
1
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny D
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru SD
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1 (Tamat)
Status pernikahan : Menikah
Alamat : Semplon No 23 RT 06/01 Kemirirejo,Magelang
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Alloanamnesis diperoleh dari :
Nama : Nn A
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat : Semplon No 23 RT06/01Kemirirejo,Magelang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Pernikahan : Belum menikah
Hubungan : Anak pasien
Autoanamnesis pada tanggal 14 Agustus 2012 dan 15 Agustus 2012.
Alloanamnesis pada tanggal 15 Agustus 2012.
A. Keluhan Utama
Pasien sulit tidur sejak 1 bulan yang lalu.
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
2
Autoanamnesis
Pasien datang ke poli RSJS Magelang dengan keluhan sulit tidur sejak 1
bulan belakangan ini. Pasien mengaku sulit sekali memulai tidur dan sering
sekali terbangun pada malam hari dan tidak dapat tidur kembali. Saat memulai
tidur pasien membutuhkan waktu lebih dari setengah jam dari mulai
mematikan lampu hingga tertidur. Dalam satu hari pasien hanya tidur sekitar
3-4 jam. Pasien pernah mengalami hal ini sejak 1 tahun yang lalu, namun
keluhan yang timbul satu tahun lalu lebih ringan daripada keluhan saat ini.
Awalnya pasien memiliki beban pikiran karena merasa bersalah telah
mengambil pembantu tetangga sebelah rumahnya dan mengirim pembantu
rumah tangga tersebut ke Jakarta. Pembantu tersebut mengaku kepada pasien
bahwa merasa tidak betah bekerja di rumah tetangganya. Setelah pembantu
tersebut dikirim ke Jakarta, tampak keluarga dari tetangga pasien kesulitan
dalam mengurus pekerjaan rumah tangga sehingga akhirnya pasien merasa
bersalah dan menyalahkan dirinya. Setelah kejadian tersebut pasien sering
memikirkan hal itu pada saat ingin tidur. Pasien juga mengeluhkan anak
pertamanya yang sudah 5 tahun kuliah namun belum juga lulus, padahal
menurut pasien, anaknya seharusnya sudah lulus sejak tahun lalu. Pasien juga
mengeluh suaminya suka membalas SMS dari tetangganya walaupun isi SMS
tersebut sebenarnya sekedar pembicaraan yang masih dalam batas wajar,
namun pasien merasa cemburu akan hal tersebut. Pasien juga sering merasa iri
hati dengan tetangganya karena barang-barang milik tetangganya tidak
dimiliki oleh pasien. Hal-hal tersebut membuat pasien merasa terganggu
sehingga pasien sulit beraktivitas dan sulit tidur.
Di malam hari pasien juga sering terganggu oleh suara dengkuran
suaminya sehingga hal tersebut semakin membuat pasien tidak bisa tidur.
Pasien merasa takut mengganggu jika hendak membangunkan suaminya yang
mendengkur sehingga pasien lebih sering mencoba tidur dalam keadaan
demikian namun tetap tidak bisa tidur. Dalam kehidupan sehari-hari pasien
biasanya memasak untuk keluarganya setelah pulang mengajar dari sekolah
tempat pasien bekerja, namun sejak timbulnya keluhan pasien merasa tidak
bersemangat untuk melakukan pekerjaan rumahnya dan mencoba untuk tidur
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
3
namun tetap tidak dapat tidur dan akhirnya hanya merebahkan diri di ranjang
tanpa dapat tidur.
Alloanamnesis
Menurut anak kedua pasien, pasien mulai tampak terlihat murung sejak 4
bulan yang lalu. Padahal pasien sebelumnya dikenal banyak orang sebagai
sosok yang periang dan punya sifat yang lebih terbuka jika mempunyai suatu
masalah dan juga sering bercerita termasuk kepada anaknya. Anak pasien
mulai menyadari hal ini sejak ibu pasien pernah meminta tolong untuk
ditemani ke apotik, ternyata anaknya melihat pasien membeli obat tidur.
Menurut anak pasien, ibunya menjadi terlihat tidak bersemangat bahkan
menjadi jarang memasak padahal sebelum timbulnya keluhan pasien selalu
bangun pagi untuk memasak dan membangunkan semua anggota keluarga
dirumah. Akhir-akhir ini anak pasien juga sering melihat ibunya belum
tertidur saat tengah malam, namun pasien tetap di tempat tidur dan tidak
melakukan aktivitas fisik lain. Sebelum mengalami gangguan, pasien sering
mengajak anaknya untuk pergi atau pun sekedar mencari kegiatan bersama-
sama, namun sekarang justru anak pasien mencoba mengajak ibunya untuk
beraktivitas tapi pasien menolak karena merasa tidak bersemangat dan merasa
malas untuk bergerak. Jika ada waktu senggang di rumah, pasien lebih sering
terlihat murung dan terkesan menutup diri di kamar. Sebelum timbul keluhan
pasien juga sering bergaul dengan lingkungan sekitar rumahnya seperti
mengobrol atau pergi bersama ke suatu tempat, sekarang pasien lebih terkesan
menarik diri dari pergaulan dengan orang-orang sekitarnya dan hanya
mengikuti kegiatan arisan dengan tetangga, selebihnya pasien tidak ada minat
sama sekali. Sehari-hari pasien tetap beraktivitas sebagai guru SD, setelah
pulang mengajar pasien hanya di rumah. Pasien masih tetap melakukan
perawatn diri dengan baik seperti makan,minum, mandi, dan lainnya.
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
4
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
Pasien pernah mengalami keadaan seperti ini sebelumnya dan sudah
berobat. Pasien didiagnosa gangguan cemas pada saat itu dan menjalani
pengobatan. Pasien tetap meminum obat namun belakangan ini pasien
tidak meminumnya karena takut keadaanya sekarang dipengaruhi oleh
obat yang diberikan. Pasien lupa nama obat yang diberikan.
2. Riwayat Gangguan Medis Umum
Pasien belum pernah dirawat di Rumah Sakit. Riwayat trauma kepala (-),
kejang (-). Tidak terdapat darah tinggi ataupun kencing manis.
3. Riwayat Penggunaan NAPZA, Alkohol, Rokok
Pasien tidak merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol dan tidak
memakai zat adiktif lainnya.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien adalah anak kelima dari delapan bersaudara. Pasien merupakan
anak yang dikehendaki oleh ibu dan ayah pasien. Kondisi ibu saat hamil
sehat dan tidak ada kelainan. Pasien lahir dengan usia kehamilan 9 bulan
dan ditolong oleh dukun di rumah.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
-Psikomotorik
Tidak ada data yang valid pada pertumbuhan pasien dan pengembangan
seperti: pertama kalinya mengangkat kepala, berguling, duduk,
merangkak, berdiri, berjalan-berlari, memegang benda-benda di
tangannya, meletakkan segala sesuatu di mulutnya, memegang benda-
benda di tangannya.
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
5
-Psikososial
Tidak ada data yang valid mengenai pasien di usia berapa mulai
tersenyum saat melihat wajah lain, dikejutkan oleh suara, ketika tertawa
pertama pasien atau menggeliat ketika diminta untuk bermain, atau
bermain bertepuk tangan dengan orang lain.
-Komunikasi
Tidak ada data yang valid pada saat pasien mulai mengucapkan kata-kata
seperti 'ibu' atau 'ayah', atau berbicara.
-Emosi
Tidak ada data yang valid reaksi pasien ketika bermain, takut dengan
orang asing, ketika mulai menunjukkan kecemburuan atau daya saing
terhadap lainnya dan pelatihan menggunakan toilet.
Kognitif
Tidak ada data yang valid yang usia pasien dapat mengikuti obyek,
mengakui ibunya, mengenali anggota keluarganya.
Tidak ada data yang valid pada saat pasien pertama kali meniru suara
yang terdengar, atau memahami perintah sederhana.
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11tahun)
-Psikomotor
Tidak ada data yang valid pada saat pertama kali pasien mengendarai
sepeda roda tiga atau sepeda, jika pasien pernah terlibat dalam setiap jenis
olahraga.
-Psikososial
Tidak ada data tentang identifikasi jenis kelamin pasien, interaksi dengan
lingkungannya
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
6
Tidak ada data yang pada saat pasien pertama masuk sekolah dasar,
seberapa baik pasien menangani pemisahan dari orang tua, seberapa baik
dia bermain dengan teman-teman baru di hari pertama sekolah.
-Komunikasi
Tidak ada data yang valid tentang kemampuan pasien untuk membuat
teman-teman di sekolah, dan berapa banyak teman-teman pasien memiliki
selama periode sekolahnya.
-Emosional
Tidak ada data yang valid tentang adaptasi pasien di bawah tekanan,
setiap insiden mengompol tidak diketahui.
-Kognitif
Tidak ada data yang valid pada pencapaian pasien di sekolah, seberapa
baik pasien dalam kemampuan membaca dan nilai.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir (pubertas) dan Remaja
Pasien melanjutkan pendidikannya sampai ke tingkat SMA lalu
melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien menempuh pendidikan TK, SD, SMP, SMA ,dan menamatkan
program S1 ilmu keguruan dengan prestasi yang baik. Bidang ilmu
keguruan yang diambil oleh pasien adalah mengenai bimbingan
konseling (BK)
b. Riwayat Pekerjaan
Setelah menamatkan sekolah tinggi ilmu keguruan, pasien melamar
pekerjaan sebagai guru SD di suatu sekolah negeri. Pasien mengajar
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
7
pelajaran SD seperti matematika, Bahasa Indonesa, IPA, IPS, Mulok,
dan jika diperlukan pasien menjadi pembimbing konsultasi di SD.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah sebanyak 1 kali dan tahun ini menginjak 25
tahun usia pernikahan. Pernikahan ini merupakan pernikahan yang
pasien kehendaki. Pasien dikaruniai 2 orang anak, anak pertama laki-
laki dan anak kedua perempuan. Kondisi rumah tangga pasien
termasuk keluarga yang rukun.
d. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan penegak hukum karena
melakukan pelanggaran hukum.
e. Riwayat Aktivitas Sosial
Sebelum timbul gangguan keluhan pasien dikenal sangat baik dalam
bersosialisasi dengan tetangga. Namun sekarang pasien nampak lebih
menarik diri dari lingkungan sosial dan hanya mengikuti arisan
dengan tetangganya jika ada. Di rumah pasien, sebelum timbul
gangguan pasien di kenal sebagai sosok yang aktif bekerja sperti
memasak, menyapu, mengurus cucu, bersifat terbuka pada keluarga
jika ada masalah. Sejak timbul gangguan, pasien hanya lebih sering
terlihat tidur-tiduran di ranjang namun tidak dapat tidur dan terlihat
tidak bersemangat.
f. Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam dan mendapatkan ilmu agama islam pertama
kali dari orangtua pasien. Pasien taat melaksanakan sholat 5 waktu
setiap hari.
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
8
g. Riwayat Psikoseksual
Pasien menyadari dirinya seorang perempuan dan selama ini
berpenampilan dan berperilaku sebagaimana seorang perempuan,
dan memiliki ketertarikan terhadap laki-laki.
h. Riwayat Situasi Hidup
Saat ini pasien tinggal bersama suami, kedua anak, 1 menantu dan 1
cucu di rumah mereka sendiri. Pasien tinggal di rumah yang layak
untuk ditempati.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak kelima dari delapan bersaudara. Pasien dibesarkan
oleh ayah dan ibu pasien. Ayah pasien dan ibu pasien sudah meninggal
karena penyakit kanker hati dan penyakit paru. Kakak pertama pasien sudah
meninggal dan disebabkan oleh penyakit kanker. Saudara kandung atau
kedua orang tua pasien tidak ada yang pernah mengalami gtangguan keluhan
yang sepeti dialami oleh pasien. Adik kandung dari ibu pasien mengalami
keadaan seperti pasien namun sudah meninggal saat ini.
Genogram: pohon keluarga
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
9
F. Riwayat Sosial Ekonomi Sekarang
Pasien tinggal bersama suami, kedua anak, 1 menantu dan 1 cucu. Untuk
kebutuhan sehari-hari dipenuhi dari pendapatan suami yag bekerja sebagai
PNS dan pasien yang bekerja sebagai guru SD. Keuangan keluarga pasien
tergolong cukup untuk kehidupan sehari-hari.
G. Taraf Kepercayaan
Autoanamnesis : dapat dipercaya
Alloanamnesis : dapat dipercaya
. Grafik Perjalanan Penyakit
Symptom
1 tahun lalu 1 Bulan lalu 1 hari SMRS
Role Function
III. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Tampak seorang wanita, wajah sesuai usia, rawat diri baik, cara
berpakaian rapih, kebersihan diri baik.
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
10
2. Kesadaran psikiatri : Jernih
3. Pembicaraan:
Kuantitas : Sedikit
Kualitas : Spontan, volume cukup.
4. Tingkah laku:
Hiperaktif : -
Normoaktif : -
Hipoaktif : +
Echopraxsia : -
Katatonia : -
Negativisme Aktif : -
Katapleksi : -
Stereotipik : -
Mannerism : -
Otomatime : -
Mutisme : -
Akhatisia : -
Agresif : -
Tik : -
Sonambulisme : -
Agitasi : -
Ataksia : -
Mimikri : -
Kompulsif : -
Impulsif : -
Abulia : -
5. Sikap:
Kooperatif : +
Non-kooperatif : -
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
11
Indifferent : -
Apatis : -
Tegang : -
Dependent : -
Aktif : -
Pasif : -
Infantile : -
Curiga : -
Bermusuhan : -
Labil : -
Rigid : -
Negativisme Pasif : -
Stereotopik : -
Katalepsi : -
Fleksibilitas cerea : -
6. Kontak Psikis
Mudah ditarik, mudah dicantum
B. Alam Perasaan
1. Mood :
Disforik : +
Euthyme : -
Hiperthimik :-
Hipothimik : -
Euphoria : -
Ekspansive : -
Irritable : -
Elevated : -
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
12
2. Afek :
Appropiate : +
Inappropiate : -
Restrictive : -
Blunted : -
Flat : -
Labil : -
C. Gangguan Persepsi
1. Ilusi
Visual : -
Auditorik : -
Olfaktorik : -
Gustatorik : -
Taktil : -
2. Halusinasi
Visual : -
Auditorik : -
Olfaktorik : -
Gustatorik : -
Taktil : -
Kinestetik : -
3. Depersonalisasi : -
4. Derealisasi : -
D. Proses Pikir
1. Isi Pikir
Idea of reverence : -
Preokupasi : -
Obsesi : -
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
13
Fobia : -
Waham
Kebesaran : -
Berdosa : -
Dikejar : -
Curiga : -
Cemburu : -
Somatic : -
Magic Mistic : -
Kacau (Bizzare) : -
Thought of Echo : -
Thought of Insertion : -
Thought of Withdrawl : -
Thought of Broadcasting : -
Delution of Control : -
Delution of Influence : -
Delution of Passivity : -
Delution of Perception : -
2. Arus Pikir
a) Kuantitas
Logorrhea : -
Remming : -
Blocking : -
Mutisme : -
b) Kualitas
Koheren : +
Inkoherensi : -
Konfabulasi : -
Asosiasi longgar : -
Sirkumtansial : -
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
14
Asosiasi bunyi : -
Word Salad : -
Jawaban Irrelevan : -
Flight of Idea : -
Neologisme : -
Tangensialitas : -
Perseverasi : -
Verbigerasi : -
Ekolalia : -
3. Bentuk Pikir
Realistik : +
Non-realistik : -
Dereistik : -
Autistik : -
E. Sensorium dan Kognitif
1. Tingkat Kesadaran : Jernih
2. Orientasi Waktu : Baik
Tempat : Baik
Personal : Baik
Situasional : Baik
3. Daya Ingat Jangka Panjang : Baik
4. Daya Ingat Jangka Pendek : Baik
5. Daya Ingat Segera : Baik
6. Konsentrasi : Baik
7. Perhatian : Baik
8. Kemampuan Baca Tulis : Baik
9. Pikiran Abstrak : Baik
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
15
F. Tilikan
True insight
Intelectual insight
Impaired insight
I. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
1. Kesadaran : Tampak sakit ringan
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda vital
Tekanan darah : 130/70 mmHg
Nadi : 92 kali/menit
Respirasi : 17 kali/menit
Suhu : 36,5 ºc
4. Kepala (Mata dan THT)
Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Telinga : Normotia/normotia, sekret -/-
Mulut : Sianosis (-)
Tenggorokan : Faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Hidung : Vavum nasi lapang/lapang, sekret -/-
5. Thorax
a. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak teraba
Palpasi : Ictus cordis terada di ICS V 2 cm medial linea
mid- clavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Suara jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
b. Paru
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
16
Inspeksi : Pergerakan dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor kanan=kiri
Auskultasi : Bunyi napas dasar veikuler
6. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani
7. Urogenital : Dalam batas normal
8. Ekstremitas :
Superior Inferior
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Cappilary refill test < 2 detik < 2 detik
Deformitas -/- -/-
B. Pemeriksaan Neurologis
1. Kaku kuduk : Tidak ditemukan
2. Saraf kranialis : Dalam batas normal
3. Motorik
Motorik Superior Inferior
Gerakan N/N N/N
Kekuatan 5/5 5/5
Tonus N/N N/N
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
17
Trofi E/E E/E
4. Sensorik : Sensibilitas dalam batas normal
5. Refleks fisiologis : +/+
6. Refleks patologis : -/-
II. RESUME
Seorang perempuan usia 48 tahun, beragama Islam, suku Jawa datang sendiri
dengan keluhan sulit tidur, sejak sebulan sebelum masuk Rumah Sakit, pasien
terlihat sulit tidur, terbangun di malam hari dan tidur-tiduran jika di rumah ada
waktu luang. Sejak sebulan lalu pasien juga tampak lebih pendiam dan tertutup,
pasien mulai tidak mau berkomunikasi dengan keluarga, lebih sering menyendiri
dan hilang minat untuk bekerja serta pasien mulai sulit makan, bila tidak di
ingatkan pasien tidak akan makan. Dalam kehidupan sehari-hari pasien tetap
bangun pagi untuk bersiap-siap bekerja namun pasien tidak lagi memasak pagi-pagi
untuk keluarganya seperti yang biasa dilakukan pasien sebelum timbul keluhan.
Pekerjaan pasien sehari-hari di rumah di bantu oleh seorang pembantu sehingga
biasanya yang dilakukan oleh pasien adalah memasak namun hal tersebut juga
tidak dilakukan oelh pasien. Bila anak perempuan pasien melihat ibunya tidur-
tiduran,sering pasien diajak anaknya untuk berjalan-jalan ke luar rumah namun
pasien menolak dengan alasan sedang tidak ingin bergerak, merasa lelah dan ingin
tiduran,tetapi pasien sendiri tidak dapat tidur. Pasien juga tampak ketakutan jika
masalahnya atau keluarganya diketahui oleh tetangga disekitar tempat tinggalnya
seperti misalnya segera menutup pintu rumahnya jika sedang membicarakan
masalah keluarga.
Didapatkan:
Pembicaraan : Menurun, spontan, ide cerita sedikit
Perilaku : Hipoaktif
Mood : Disforik
Arus pikir : Koheren
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
18
III. FORMULA DIAGNOSIS
Pada pasien ini didapatkan adanya :
Sindrom Depresi : Perilaku hipoaktif, mood disforik, kehilangan .
Sindrom Anxietas : Ketakutan, minat dan rasa senang berkurang, mudah
lelah dan malas melakukan pekerjaan, hati murung dan
sedih.
IV. DIAGNOSIS BANDING
F 32 EPISODE DEPRESIF
( PPDGJ III )
Gejala utama : ( Pada derajat ringan, sedang dan berat )
- Afek depresif
- Kehilangan minat dan kegembiraan.
- Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lelah yang nyata sesudah bekerja sedikit saja) dan menurunnya
aktifitas.
Gejala lainnya :
- Konsentrasi dan perhatian berkurang
- Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
- Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak beguna
- Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
- Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
- Tidur terganggu
- Nafsu makan berkurang
F 32.1 Episode Depresif Sedang
Pedoman diagnosis menurut PPDGJ III Kondisi pada pasien
a. Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala
utama depresi seperti pada episode depresi ringan
(F 32.0)
Terpenuhi
b. Ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan Terpenuhi
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
19
sebaiknya 4)dari gejala lainnya
c. Lamanya seluruh episode berlangsung
minimum sekitar 2 mingguTerpenuhi
d. Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan
kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah
tangga
Terpenuhi
F 41.2 Gangguan Campuran anxietas dan Depresi
Pedoman diagnosis menurut PPDGJ III Kondisi pada pasien
a. Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi,
dimana masing-masing tidak menunjukkan
rangkaian gejala yang cukup berat untuk
menegakkan diagnosis tersendiri untuk anxietas,
beberapa gejala otonomik harus ditemukan
walaupun tidak terus-menerus, disamping rasa
cemas atau kekhawatiran berlebihan
Terpenuhi
b. Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi
yang lebih ringan, maka harus dipertimbangkan
kategori gangguan anxietas lainnya atau gangguan
anxietas fobik
Tidak Terpenuhi
c. Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas
yang cukup berat untuk menegakkan masing-
masing diagnosis, maka kedua diagnosis tersebut
harus dikemukakan, dan didiagnosis gangguan
campuran tidak dapat digunakan. Jika karena
sesuatu hal hanya dapat dikemukakan suatu
diagnosis maka gangguan depresif harus
diutamakan
Tidak Terpenuhi
d. Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan
strees kehidupan yang jelas, maka harus
digunakan kategori F 43.2 gangguan penyesuaian
Tidak Terpenuhi
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
20
V. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS I : F 32.1 Episode Depresi Sedang
AXIS II : Ciri kepribadian ekstrovet
AXIS III : Tidak ditemukan kelainan
AXIS IV : - Masalah dengan keluarga
Pasien merasa terbebani karena anak pasien yang pertama belum
juga lulus kuliah ilmu keguruan padahal telah berkuliah selama 5
tahun. Pasien juga sering merasa cemburu pada suaminya karena
sering membalas SMS dari tetangganya walaupun sebenarnya isi
dari SMS tersebut masih dalam batas yang wajar. Pasien mulai
kehilangan semangat untuk bekerja di rumah seperti bangun pagi-
pagi untuk menyiapkan sarapan. Pekerjaan di rumah pasien njuga
di bantu oleh pembantu yang mengerjakan beberapa pekerjaan
rumah pasien namun pembantu tersebut tidak tinggal bersama
dirumah. Karena dibantu oleh pembantu,pekerjaan yang dilakukan
pasien dirumah biasanya memasak dirumah setelah pulang dari
bekerja,namun hal tersebut juga tidak dilakukan oleh pasien karena
merasa badannya malas untuk bergerak dan tidak merasa
bersemangat. rumahnya.
- Masalah sosial
Pasien jarang mengikuti kegiatan sosial dilingkungan sekitar
rumahnya dan hanya mengikuti kegiatan arisan. Pasien tidak
mempunyai teman dekat di sekitar lingkungan rumahnya.
AKSIS V : GAF 60-51 (Gejala sedang (morderate), disabilitas sedang.
VI. PENATALAKSANAAN
A. Non Farmakologis
Terapi Suportif :
Terapi suportif diberikan oleh terapis dengan tujuan agar pasien
mempunyai kepercayaan diri dan mau meningkatkan kemampuan untuk
menjalani kehidupannya, mendapat dukungan untuk sembuh, dan
bersemangat dalam menghadapi tantangan kehidupan di waktu-waktu
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
21
yang akan datang. Kepada pasien juga disarankan untuk melakukan
kegiatan yang menenangkan atau membuat santai misalnya
mengembangkan hobi. Diperlukan adanya motivasi dari pasien untuk
sembuh, minimal sembuh sosial dan adanya kemampuan pasien untuk
dapat bekerja sama secara aktif dengan dokter sehingga tercapai tujuan
terapeutik. Terapi berorientasi terhadap masalah sekarang dan
pemecahannya. Ditekankan pengertian pada pasien bahwa terapi ini
juga digunakan bersama-sama dengan obat.
Edukasi Keluarga
- Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang keadaan
pasien dan rencana terapi yang akan diberikan kepada pasien.
- Meminta keluarga untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada
pasien dalam menghadapi masalah.
- Menerangkan tentang gejala penyakit pasien yang timbul akibat cara
berpikir yang salah, mengatasi perasaan dan sikapnya terhadap
masalah yang dihadapi
- Memberikan penjelasan mengenai obat yang akan diminum, waktu
pemberian dan efek samping, agar pemberian obat dapat secara
teratur oleh keluarga serta memotivasi pasien agar minum obat
dengan teratur dan mau kontrol secara teratur sesuai dengan anjuran
dokter.
- Meminta keluarga untuk tidak mengucilkan pasien, melainkan harus
terus mendukungnya, dan memberikan pekerjaan-pekerjaan yang
ringan agar dapat dikerjakannya.
B. Farmakoterapi
Obat Anti Depresi : Fluoxetine
Fluoxetine merupakan antidepresan golongan SSRI
Mekanisme : - Menghambat “re-uptake aminergic neurotransmitter”
- Menghambat penghancuran oleh enzim “Monoamine
Oxidase”
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
22
Dosis Anjuran: 20-40 mg/h
Sediaan : 10-20 mg
Indikasi : Memenuhi butir-butir diagnostik Sindrom Depresi
Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari
mengalami:
1. Rasa hati yang murung
2. Hilang minat dan rasa senang
3. Kurang tenaga hingga mudah lelah dan kendur
kegiatan
Keadaan di atas disertai gejala-gejala:
1. Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian
2. Pengurangan rasa harga diri dan rasa percaya diri
3. Pikiran perihal dosa dan diri tidak berguna lagi
4. Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa
depan
5. Gagasan atau tindakan mencederai diri/bunuh diri
6. Gangguan tidur
7. Pengurangan nafsu makan
Kontra Indikasi:
Penyakit jantung koroner, MCI, khususnya pada pasien usia lanjut
Glaukoma,retensi urin, hipertrofi prostat, gangguan fungsi hati,
epilepsi
Pada penggunaan obat Lithium , dapat mengakibatkan kelainan
fungsi jantung,ginjal,dan kelenjar thyroid
Penggunaan TCA tidak dianjurkan untuk wanita hamil yang
mengalami depresi karena dapat memberikan efek teratogenik
terutama wanita yang hamil pada trimester pertama dan TCA juga
dapat disekresikan melalui ASI sehingga membahayakan asupan
bayi.
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
23
Interaksi obat: SSRI + MAOI = Serotonin Malignant Syndrome dengan
gejala-gejala: gastrointestinal distress (mual,muntah,diare), agitation
(mudah marah, ganas), restlessness (gelisah), gerakan kedutan otot, dan
lain-lain.
Efek samping : SSRI: sedasi,otonom, dan kardiologik yang minimal
MAOI:hipotensi ortostatik,miksi di malam hari (pasien
yang lanjut usia),
VII. PROGNOSIS
Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga (+): Buruk
Dukungan keluarga dan lingkungan: Baik
Status sosial ekonomi : menengah Baik
Stresor : (+) Baik
Kepribadian premorbid : ciri kepribadian introvert Buruk
Onset usia : 48 tahun Baik
Perjalanan penyakit : kronik Buruk
Jenis penyakit : Depresi
Penyakit organik : (-) Baik
Regresi (-) Baik
Respon terapi (obat-obatan) Baik
Kepatuhan minum obat : patuh Baik
Prognosis :
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungsionum : Bonam
Ad Sanationum : Bonam
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
24
DAFTAR PUSTAKA
1. Kaplan dan Sadock. Sinopsis Psikiatri jilid 2, Ilmu Pengetahuan Perilaku dan Psikiatri Klinis. Edisi Ketujuh.Jakarta : Binarupa Aksara.2010.
2. Maslim R. Panduan Praktis, Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Cetakan III. PT Nuh Jaya. Jakarta.2007. h : 23-30
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNIKA Atma Jaya. Jakarta.2003.
LAMPIRAN FOTO-FOTO HOME VISIT
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
25
Case Based Discussion Non PsikotikFakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
26