BAB 1 cva bleeding

12
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke disebabkan oleh obstruksi pembuluh darah di otak atau iskemik yang mengarah pada infark serebral, sedangkan stroke hemoragik disebabkan oleh rupturnya pembuluh darah di sekitar otak yag mengarah pada ICH dan SAH (AHA, 2015). Stroke hemoragik adalah adanya perdarahan spontan di dalam otak. Penyebab utamanya adalah hipertensi kronik dan adanya degenerasi pembuluh darah cerebral. Perdarahan dapat terjadi di dalam otak dan ruang subarakhnoid karena ruptur dari arteri atau ruptur dari aneurisma (Parinding dkk, 2105). Stroke menempati peringkat ketiga di dunia sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Angka kematian yang tinggi disebabkan oleh ICH pada 7 hari pertama. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, walaupun dapat diatasi dengan pengobatan yang intensif (Mangunsong, 2015). Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 795.000 orang mengalami stroke yang

description

stroke

Transcript of BAB 1 cva bleeding

7

BAB 1

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Stroke disebabkan oleh obstruksi pembuluh darah di otak atau iskemik yang mengarah pada infark serebral, sedangkan stroke hemoragik disebabkan oleh rupturnya pembuluh darah di sekitar otak yag mengarah pada ICH dan SAH (AHA, 2015). Stroke hemoragik adalah adanya perdarahan spontan di dalam otak. Penyebab utamanya adalah hipertensi kronik dan adanya degenerasi pembuluh darah cerebral. Perdarahan dapat terjadi di dalam otak dan ruang subarakhnoid karena ruptur dari arteri atau ruptur dari aneurisma (Parinding dkk, 2105). Stroke menempati peringkat ketiga di dunia sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Angka kematian yang tinggi disebabkan oleh ICH pada 7 hari pertama. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut, walaupun dapat diatasi dengan pengobatan yang intensif (Mangunsong, 2015). Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 795.000 orang mengalami stroke yang baru atau berulang. Dari jumlah tersebut, sekitar 610.000 merupakan serangan awal dan 185.000 merupakan stroke berulang. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar 87% dari stroke di Amerika Serikat ialah iskemik, 10% sekunder untuk perdarahan intraserebral, dan 3% lainnya mengarah pada perdarahan subaraknoid (Parinding dkk, 2105). Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan (17,9%), DI Yogyakarta (16,9%), Sulawesi Tengah (16,6%), diikuti Jawa Timur (16%) dimana terjadi peningkatan gejala seiring dengan bertambahnya umur, tertinggi pada umur 75 tahun. Untuk prevalensi stroke di ruang ICU IGD Rumkital dr. Ramelan Surabaya pada periode bulan April Juni 2015 ditemukan dari 158 pasien, sebanyak 38 pasien (24,05%) mengalami stroke.Otak adalah jaringan yang sangat rapuh dan kompleks. Otak membutuhkan setidaknya 20% dari cardiac output agar berfungsi dengan baik (Lewis et al., 2011). Pada pasien dengan stroke hemoragik terjadi ruptur pada pembuluh darah serebral. Sehingga darah yang membawa nutrisi serta oksigen, tidak sampai ke jaringan otak yang harusnya dilewati dan dapat menyebabkan kematian jaringan serebral. Kerusakan dapat menyebar ke jaringan otak di sekitar daerah yang mengalami ruptur karena darah yang keluar dari sistem vaskuler. Penyebab tersering terjadinya ICH adalah hipertensi. Penyebab lainnya adalah aneurisma dan malformasi vaskuler. Perdarahan cenderung terjadi di jaringan otak yang dalam. Subarachnoid hemorrhage (SAH) disebabkan oleh rupturnya pembuluh darah di permukaan otak. Sedangkan tipe infark mempunyai prognosis yang buruk dimana meninggalkan penurunan fungsi saraf yang ekstensif (Davis, 2007). Beberapa masalah keperawatan yang terjadi pada pasien stroke adalah potensial komplikasi: peningkatan TIK, gangguan mobilitas fisik, ketidakefektifan perfusi jaringan serebral, ketidakefektifan bersihan jalan nafas, resiko injuri, gangguan sensori persepsi, resiko kerusakan integritas kulit, inkontinensia, defisit perawatan diri, gangguan komunikasi verbal Hal tersebut dapat menimbulkan masalah keperawatan penurunan curah jantung, nyeri akut, ketidakefektifan pola nafas, gangguan pola tidur, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, gangguan pertukaran gas, kelebihan volume cairan, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi aktivitas, defisit pengetahuan dan defisit perawatan diri (Davis, 2007). Disebutkan dalam Davis (2007) Time is brain, yang mana semakin cepat pasien dengan stroke mendapatkan treatment, semakin banyak kesempatan fungsi otak yang bisa diselamatkan. Pemeriksaan penunjang pertama kali yang dilakukan adalah CT scan untuk menentukan jenis stroke. Pada acute ischemic strokes yang terjadi kurang dari 1224 jam tidak akan nampak gambarannya di CT scan. Maka sarankan untuk melakukan angiography scans 24 jam setelah melakukan CT scan (Thompson, 2011). Beberapa hal yang harus diperhatikan pada 48 jam pertama untuk penatalaksanaan stroke adalah: peningkatan TIK; TTV; oksigenasi; maintenance tekanan darah; Hypohyperglycemia; temperatur tubuh; DVT; nutrisi; konstipasi; resiko infeksi dan Imobilitas (RN, 2012).Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil kasus CVA Bleeding & ICH dalam studi kasus ini dikarenakan saat melakukan pengkajian mendapatkan hasil bahwa kasus CVA Bleeding & ICH merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di Rumkital dr. Ramelan Surabaya dan memiliki prognosis yang buruk, demikianlah salah satu alasan penulis mengambil judul kasus Asuhan Keperawatan pada Tn. D dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH di ICU IGD Rumkital dr.Ramelan Surabaya..1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah, maka penulis membuat karya tulis ilmiah tentang asuhan keperawatan pasien diagnosa medis CVA Bleeding & ICH, untuk itu penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut Bagaimanakah pelaksanaan asuhan keperawatan pasien dengan CVA Bleeding & ICH di ICU IGD Rumkital dr.Ramelan Surabaya ?1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan Umum

Menggambarkan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH di ICU IGD Rumkital dr.Ramelan Surabaya.1.3.2 Tujuan Khusus1. Menggambarkan hasil pengkajian pada pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH di ICU IGD Rumkital dr.Ramelan Surabaya.2. Menggambarkan analisa masalah, prioritas masalah dan menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH di ICU IGD Rumkital dr.Ramelan Surabaya.

3. Menggambarkan perencanaan tindakan untuk mengatasi diagnosa keperawatan pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH di ICU IGD Rumkital dr.Ramelan Surabaya.

4. Menggambarkan tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH di ICU IGD Rumkital dr.Ramelan Surabaya.

5. Menggambarkan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH di ICU IGD Rumkital dr.Ramelan Surabaya.1.4 Manfaat

Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak :1. Secara teoritis

Dengan pemberian asuhan keperawatan secara cepat, tepat dan efisien akan memberikan kontribusi ilmu pengetahuan khususnya dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH.

2. Secara Praktis

a. Bagi Institusi Rumah Sakit

Hasil studi kasus ini, dapat sebagai masukan untuk menyusun kebijakan pedoman penatalaksanaan pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH sehingga penatalaksanaan dini bisa dilakukan dan dapat menghasilkan kebaikan bagi pasien yang mendapatkan asuhan keperawatan di institusi rumah sakit yang bersangkutan.b. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil karya tulis ilmiah ini, dapat digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada pasien dengan CVA Bleeding & ICH serta meningkatkan pengembangan profesi keperawatan.c. Bagi Keluarga dan Pasien

Hasil karya tulis ini, dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan kepada keluarga tentang deteksi dini penyakit CVA Bleeding & ICH sehingga keluarga mampu menggunakan pelayanan medis gawat darurat. Selain itu dapat digunakan sebagai acuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang terdiagnosa medis CVA Bleeding & ICH.

d. Bagi Penulis Selanjutnya

Hasil karya tulis ilmiah ini, dapat digunakan sebagai perbandingan atau gambaran tentang asuhan keperawatan pasien dengan CVA Bleeding & ICH sehingga penulis selanjutnya mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbaru.

1.5 Metode Penulisan1. Metode

Metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa atau gejala yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan yang mempelajari, mengumpulkan, membahas data dengan menggunakan studi pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.2. Teknik Pengumpulan dataa. Wawancara

Wawancara adalah pengambilan data melalui percakapan baik dengan pasien, keluarga maupun tim kesehatan lain.b. Observasi

Observasi adalah pengambilan data melalui pengamatan secara langsung terhadap keadaan, reaksi, sikap dan perilaku pasien yang dapat diamati.c. Pemeriksaan

Meliputi pemeriksaan fisik dan laboratorium yang dapat menunjang menegakkan diagnosa dan penanganan selanjutnya.

3. Sumber Data

a. Data primer

Adalah yang diperoleh dari pasien.

b. Data sekunder

c. Adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat dengan pasien, catatan medik perawat, hasil pemeriksaan, dan tim kesehatan lain.

4. Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari jurnal & buku sumber yang berhubungan dengan judul karya tulis ilmiah dan masalah yang dibahas1.6 Sistematika Penulisan

Agar lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami studi kasus ini, secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :1. Bagian awal, memuat halaman judul, abstrak penulisan, persetujuan komisi pembimbing, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak.

2. Bagian inti terdiri dari lima bab, yang masing-masing bab terdiri dari subbab berikut ini :

BAB 1 : pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan karya tulis ilmiah.

BAB 2 : landasan teori, berisi tentang konsep penyakit dari sudut pandang medis dan asuhan keperawatan pasien dengan diagnosa medis CVA Bleeding & ICH.BAB 3 : hasil berisi tentang deskripsi data hasil pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evalusi asuhan keperawatan pasien.

BAB 4 : pembahasan, berisi tentang analisis studi kasus based on evidenced.

BAB 5 : penutup, berisi kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir, terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.