BAB 2 CVA fs

download BAB 2 CVA fs

of 10

Transcript of BAB 2 CVA fs

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    1/22

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi Fisiologi

    a. Otak

    Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang

    lebih 100 triliun neuron. Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu

    serebrum (otak besar), serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), dan

    diensefalon.

    Serebrum terdiri dari dua hemisfer serebri, korpus kolosum dan

    korteks serebri. asing!masing hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalis

    yang merupakan area motorik primer yang bertanggung "a#ab untuk 

    gerakan!gerakan $oluntar, lobur parietalis yang berperanan pada kegiatan

    memproses dan mengintegrasi informasi sensorik yang lebih tinggi

    tingkatnya, lobus temporalis yang merupakan area sensorik untuk impuls

     pendengaran dan lobus oksipitalis yang mengandung korteks penglihatan

     primer, menerima informasi penglihatan dan menyadari sensasi #arna.

    Serebelum terletak di dalam fosa kranii posterior dan ditutupi oleh

    duramater yang menyerupai atap tenda yaitu tentorium, yang

    memisahkannya dari bagian posterior serebrum. %ungsi utamanya adalah

    sebagai pusat refleks yang mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot,

    serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan

    keseimbangan sikap tubuh.

    4

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    2/22

    Bagian!bagian batang otak dari ba#ak ke atas adalah medula

    oblongata, pons dan mesensefalon (otak tengah). edula oblongata

    merupakan pusat refleks yang penting untuk "antung, $asokonstriktor,

     pernafasan, bersin, batuk, menelan, pengeluaran air liur dan muntah. &ons

    merupakan mata rantai penghubung yang penting pada "aras

    kortikosereberalis yang menyatukan hemisfer serebri dan serebelum.

    esensefalon merupakan bagian pendek dari batang otak yang berisi

    a'uedikus syl$ius, beberapa traktus serabut saraf asenden dan desenden dan

     pusat stimulus saraf pendengaran dan penglihatan.

    iensefalon di bagi empat #ilayah yaitu talamus, subtalamus,

    epitalamus dan hipotalamus. alamus merupakan stasiun penerima dan

     pengintegrasi subkortikal yang penting. Subtalamus fungsinya belum dapat

    dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus akan menimbulkan

    hemibalismus yang ditandai dengan gerakan kaki atau tangan yang

    terhempas kuat pada satu sisi tubuh. *pitalamus berperanan pada beberapa

    dorongan emosi dasar seseorang. +ipotalamus berkaitan dengan pengaturan

    rangsangan dari sistem susunan saraf otonom perifer yang menyertai

    ekspresi tingkah dan emosi (Oman., clain, Scheet, -00).

     b. Sirkulasi darah otak 

    Otak menerima 1/ curah "antung dan menggunakan -0

    konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme aerobiknya. Otak 

    diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri

    $ertebralis. a dalam rongga kranium, keempat arteri ini saling

     berhubungan dan membentuk sistem anastomosis, yaitu sirkulus illisi.

    2rteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotiskomunis kira!kira setinggi ra#an tiroidea. 2rteri karotis interna masuk ke

    dalam tengkorak dan bercabang kira!kira setinggi kiasma optikum, men"adi

    arteri serebri anterior dan media. 2rteri serebri anterior memberi suplai

    darah pada struktur!struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen basal

    ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan bagian!bagian (terutama

    medial) lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik 

    3

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    3/22

    dan korteks motorik. 2rteri serebri media mensuplai darah untuk lobus

    temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri.

    2rteria $ertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subkla$ia sisi

    yang sama. 2rteri $ertebralis memasuki tengkorak melalui foramen

    magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. edua arteri ini

     bersatu membentuk arteri basilaris, arteri basilaris terus ber"alan sampai

    setinggi otak tengah, dan di sini bercabang men"adi dua membentuk 

    sepasang arteri serebri posterior. 5abang!cabang sistem $ertebrobasilaris

    ini memperdarahi medula oblongata, pons, serebelum, otak tengah dan

    sebagian diensefalon. 2rteri serebri posterior dan cabang!cabangnya

    memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan

    temporalis, aparatus koklearis dan organ!organ $estibular.

    arah $ena dialirkan dari otak melalui dua sistem 6 kelompok $ena

    interna, yang mengumpulkan darah ke 7ena galen dan sinus rektus, dan

    kelompok $ena eksterna yang terletak di permukaan hemisfer otak, dan

    mencurahkan darah, ke sinus sagitalis superior dan sinus!sinus basalis

    lateralis, dan seterusnya ke $ena!$ena "ugularis, dicurahkan menu"u ke

     "antung (Oman., clain, Scheet, -00).

    2.2 Pengertian CVA

    Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun

    global akibat terhambatnya peredaran darah ke otak. 8angguan peredaran darah

    otak berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di

    otak. Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan at makanan men"adi

    terganggu. ekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian selsaraf (neuron). 8angguan fungsi otak ini akan memunculkan ge"ala stroke

    (Oman., clain, Scheet, -00).

    Stroke atau 572 (5erebro 7ascular isease) adalah kehilangan fungsi otak 

    yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak. Stroke adalah

    cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak. Stroke dapat

    ter"adi karena pembentukan thrombus disuatu arteri serebrum, akibat emboli yang

    9

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    4/22

    mengalir ke otak dari tempat lain di tubuh, atau akibat perdarahan otak (Oman.,

    clain, Scheet, -00).

    Stroke dapat dibagi men"adi - kategori utama yaitu, stroke iskemik dan

    stroke hemoragic. edua kategori ini merupakan suatu kondisi yang berbeda,

     pada stroke hemoragic terdapat timbunan darah di subarachnoid atau intraserebral,

    sedangkan stroke iskemik ter"adi karena kurangnya suplai darah ke otak sehingga

    kebutuhan oksigen dan nutrisi kurang mencukupi.

    Stroke hemoragik adalah disfungsi neurologis fokal yang akut dan

    disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang ter"adi secara spontan

     bukan oleh karena trauma kapitalis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh

    arteri, $ena, kapiler ("oenaidi #id"a"a et,al, 1::4) yang dikutip oleh utta'in,

    -00.

    Stoke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh

    darah otak. Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf akut yang disebabkan oleh

    karena gangguan peredaran darah otak dimana secara mendadak (dalam beberapa

    detik) atau secara cepat (dalam beberapa "am) timbul ge"ala dan tanda yang sesuai

    dengan fokal di otak yang terganggu (&erti#i, -010)

    Stroke hemoragik adalah stroke yang ter"adi akibat perdarahan intrakranial

    atau intraserebri meliputi perdarahan didalam ruang subarachnoidatau didalam

     "aringan otak itu sendiri. &erdarahan ini dapat ter"adi karena aterosklerosis dan

    hipertensi. &ecahnya pembuluh darah otak menyebabkan pembesaran darah

    kedalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran,

     pemisahan "aringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak,

     "aringan otak tertekan sehingga ter"adi infark otak, edema, dan mungkin herniasi

    otak (&erti#i, -010)Beberapa uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bah#a stroke hemoragik 

    adalah salah satu "enis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah

    otak yang menyebabkan gangguan peredaran darah otak sehingga menimbulkan

    gangguan fungsi saraf akut dimana secara mendadak dan cepat timbul ge"ala dan

    tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang terganggu

    /

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    5/22

    2.3 Etiologi Dan Fator !esio

    &enyebab perdarahan otak yang paling umum ter"adi adalah 6

    1. 2neurisma berry, biasanya defek kongenital

    -. 2neurisma fusiformis dan aterosklerosis

    ;. 2neurisma mikotik dari $askulitis nekrose dan emboli sepsis

    4. alformasi arterio$ena (27), ter"adi hubungan persambungan

     pembuluh darah arteri, sehingga darah arteri langsung masuk $ena

    3.

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    6/22

    &eningkatan tekanan darah yang terus!menerus akan mengakibatkan

     pecahnya pembuluh darah sehingga dapat ter"adi perdarahan dalam parenkim otak 

    yang bisa mendorong struktur otak dan merembes kesekitarnya bahkan dapat

    masuk kedalam $entrikel atau ke ruang intracranial. *kstra$asi darah ter"adi di

    derah otak dan subaraknoid, sehingga "aringan yang ada disekitarnya akan

    tergeser dan tertekan. arah ini sangat mengiritasi "aringan otak, sehingga dapat

    mengakibatkan penekanan pada arteri disekitar perdarahan. Bekuan darah yang

    semula lunak akhirnya akan larut dan mengecil karena ter"adi penekanan maka

    daerah otak disekitar bekuan darah dapat membengkak dan mengalami nekrosis

    karena ker"a enim!enim maka bekuan darah akan mencair, sehingga terbentuk 

    suatu rongga (Oman., clain, Scheet, -00).

    8angguan neurologis tergantung letak dan beratnya perdarahan. &embuluh

    darah yang mengalami gangguan biasanya arteri yang berhubungan langsung

    dengan otak. imbulnya penyakit ini mendadak dan e$olusinya dapat secara cepat

    dan konstan, berlangsung beberapa menit bahkan beberapa hari. gambaran klinis

    yang sering muncul antara lain6 pasien mengeluh sakit kepala berat, leher bagian

     belakang kaku, muntah penurunan kesadaran dan ke"ang. eluasnya perdarahan

    sampai ke sistem $entrikel, herniasi lobus temporal dan penekanan mesensefalon

    atau mungkin disebabkan karena perembesan darah ke pusat!pusat yang $ital.

    &enimbunan darah yang cukup banyak dibagian hemisfer serebri masih dapat

    ditolerir tanpa memperlihatkan ge"ala!ge"ala klinis yang nyata sedangkan adanya

     bekuan darah dalam batang otak sebanyak 3 ml sa"a sudah dapat mengakibatkan

    kematian (&rice = ilson,-009).

    2.$ %ani#estasi Klinisanifestasi akibat stroke, yaitu6

    1. aerah arteri serebri media

    a. +emiplegi kontralateral, sering disebut hemianestesi

     b. +emianopsi homonim kontralateral

    c. 2fasia bila mengenai hemisfer 

    d. 2praksia bila mengenai hemisfer nondominan

    :

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    7/22

    -. aerah arteri serebri anterior 

    a. +emiplegi dan hemianestesi kontralateral terutama di tungkai

     b. ?nkontinensia urin

    c. 2fasia dan apraksia tergantung hemisfer mana yang terkena

    ;. aerah arteri posterior 

    a. +emianopsi homonim kontralateral mungkin tanpa mengenai daerah

    makula karena daerah ini "uga diperdarahi oleh arteri serebri media

     b. @yeri talamik spontan

    c. +emibalisme

    d. 2leksi bila mengenai hemisfer dominan

    4. aerah $ertebrobasiler 

    a. Sering fatal karena mengenai "uga pusat!pusat $ital dibatang otak 

     b. +emiplegi altemans atau tetraplegi

    c. elumpuhan pseudobulbar (disatri, disfagi, emosi labil)

    2.& Kom'liasi

    omplikasi stroke meliputi6

    1. e"ang pada pasien pasca stroke

    -. rombosis 7ena alam (7) dan emboli pulmonum

    ;. &erdarahan saluran cerna

    4. ikubitus

    3. &neumonia

    9. Stress

    /. Bekuan darah

    . @yeri pundak dan subluAation

    2.( Pemerisaan Pen)n*ang

    a. 5 Scan 6 didapatkan hiperdens fokal, kadang!kadangmasuk $entrikel,

    menyebar ke permukaan otak 

     b.

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    8/22

    d. pemeriksaan foto thoraks 6 dapat memperlihatkan keadaan "antung,

    apakah terdapat pembesaran $entrikel kiri yang merupakan salah satu

    tanda hipertensi kronis pada penderita stroke

    e. sinar tengkorak 6 menggambarkan perubahan kelen"ar lempeng pineal

    f. electro encephalografi C **8 6 mengidentifikasi masalah didasarkan

     pada gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang

    spesifik.

    2.+ Penatalasanaan

    Stadium hiperakut

    indakan pada stadium ini dilakukan di ?nstalasi Cmenit dan cairan kristoloid atau koloid D hindari pemberian

    cairan deAtrose atau salin dalam +-O. dilakukan pemeriksaan 5 Scan

    otak, *8, %oto horaA, arah &erifer lengkap, dan "umlah trombosit,

     protrombin time C ?@

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    9/22

    Gambar 2.1. Jenis Stroke Iskemik (Terjadi Penyumbatan Pembuluh

     Darah)

    erapi umum 6 letakkan kepala pasien pada posisi ;0F, kepala dan

    dada pada satu bidan D ubah posisi tidur setiap - "amD mobilisasi dimulai

     bertahap bila hemodinamik sudah stabil. Selan"utnya, bebaskan "alan

    napas, beri oksigen 1!- liter per menit sampai didapatkan hasil analisis

    gas darah. Eika perlu, dilakukan intubasi. emam diatasi dengan

    kompres dan antipiretik, kemudian dicari penyebabnya D "ika kandung

    kemih penuh, dikosongkan. &emberian nutrisi dengan cairan isotonic,

    kristaloid atau koloid 1300!-000 m> dan elektrolid sesuai kebutuhan,

    hindari cairan mengandung glukosa atau salin isotonic. &emberian

    nutrisi peroral hanya "ika fungsi menelannya baikD "ika didapatkan

    gangguan menelan atau kesadaran menurun dian"urkan melalui selang

    nasogastric.

    erapi khusus6 ditu"ukan untuk reperfusi denagn pemberian

    antiplatelet seperti aspirin dan antikoagulan, atau yang dian"urkan

    dengan trombolitik rt!&2 (recombinant tissue &lasminogen 2cti$ator).

    apat "uga diberi agen neuroproteksi, yaitu sitikolin atau pirasetam.

    1-

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    10/22

    2.11 CA!A PEN,UKU!AN TIN,KAT KESADA!AN

    a. ,lasgo- Coma Sale /,CS0

    a) Reson !embuka !ata

    Spontan 4

    erhadap bicara ;

    erhadap nyeri -

    idak ada respon 1

    b) Reson "erbal 

    erorientasi 3

    &ercakapan yang membingungkan 4

    &enggunaan kata!kata yang tidak sesuai ;

    Suara mengguman -

    idak ada respon 1

    #) Reson !otorik 

    engikuti perintah 9

    enun"uk tempat rangsangan 3

    enghindar dari stimulasi 4

    %leksi abnormal (dekortikasi) ;

    *kstensi abnormal (deserebrasi) -

    idak ada respon 1

     Penilaian$

     @ilai ; 6 kesadaran terburuk 

     @ilai ;!3 6 koma yang dalam

     @ilai 9!10 6 gangguan kesadaran intermediate

     @ilai 11!14 6 kesadaran lebih baik  @ilai 13 6 terbaik 

    . Penggamaran stim)l)s an res'on lien

    a) &anggil pasien dengan namanya

     b) &anggil namanya dengan keras

    c) ombinasikan memanggil nama dengan sentuhan ringan

    1;

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    11/22

    d) ombinasikan memanggil nama dengan sentuhan kasar (guncangan

    dan ke"utan)

    e) imbulkan nyeri

    . Sala Tingat /!easi Stim)li0

    1 er"agaD tidak menunda respon

    - engantuk tetapi berespon terhadap stimulus lembut. Bingung

    tentang nama, tempat dan #aktu

    ; Sangat mengantuk, berespon terhadap rangsangan yang kuat dengan

    orientasi gerakan mata, memenuhi perintah atau menun"uk dan

    secara aktif berupaya untuk menyingkirkan stimulus

    4 idak sadar. apat menun"uk tetapi tidak berhasil menyingkirkan

    stimulus

    3 idak sadar. 8erakan menghindar pada setiap stimulus

    9 idak sadar. 8erakan fleksi yang umum terhadap nyeri

    / idak sadar. 8erakan ekstensi yang umum terhadap nyeri

    idak sadar. idak berespon pada stimulasi nyeri

    2.12 ASU4AN KEPE!A5ATAN K6IEN DEN,AN ST!7KE 8 CVA

    B6EEDIN,

    14

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    12/22

    2.12.1 Penga*ian

    &engka"ian merupakan tahap a#al dan landasan proses

    kepera#atan untuk mengenal masalah klien, agar dapat memberi arah

    kepada tindakan kepera#atan. ahap pengka"ian terdiri dari tiga kegiatan,

    yaitu pengumpulan data, pengelompokkan data dan perumusan diagnosis

    kepera#atan (arilynn *. oenges et al, -000).

    &engumpulan data

    &engumpulan data adalah mengumpulkan informasi tentang status

    kesehatan klien yang menyeluruh mengenai fisik, psikologis, sosial

     budaya, spiritual, kognitif, tingkat perkembangan, status ekonomi,

    kemampuan fungsi dan gaya hidup klien. (arilynn *. oenges et al,

    -000)

    (a) ata demografi

      eliputi nama, umur (kebanyakan ter"adi pada usia tua), "enis

    kelamin, pendidikan, alamat, peker"aan, agama, suku bangsa, tanggal

    dan "am

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    13/22

    (e)

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    14/22

    Biasanya klien mengalami kesukaran untuk istirahat karena

    ke"ang ototCnyeri otot

    &ola hubungan dan peran

      2danya perubahan hubungan dan peran karena klien

    mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan

     bicara.

    &ola persepsi dan konsep diri

      lien merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, mudah marah,

    tidak kooperatif.

    &ola sensori dan kognitif 

      &ada pola sensori klien mengalami gangguan penglihatanC

    kekaburan pandangan, perabaanCsentuhan menurun pada muka dan

    ekstremitas yang sakit. &ada pola kognitif biasanya ter"adi

     penurunan memori dan proses berpikir.

    &ola reproduksi seksual

      Biasanya ter"adi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa

     pengobatan stroke, seperti obat anti ke"ang, anti hipertensi,

    antagonis histamin.

    &ola penanggulangan stress

      lien biasanya mengalami kesulitan untuk memecahkan

    masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan

     berkomunikasi.

    ?ntegritas ego

    erdapat ge"ala perasaan tak berdaya, perasaan putus asa

    dengan tanda emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah,

    sedih dan gembira, kesulian mengekspresikan diri (arilynn *.

    oenges et al, -000).

    &ola tata nilai dan kepercayaan

      lien biasanya "arang melakukan ibadah karena tingkah laku

    yang tidak stabil, kelemahanCkelumpuhan pada salah satu sisi

    tubuh. (arilynn *. oenges et al, -000).

    (h) &emeriksaan fisik  

    1/

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    15/22

    eadaan umum

    • esadaran6 umumnya mengelami penurunan kesadaran

    • Suara bicara6 kadang mengalami gangguan yaitu sukar 

    dimengerti, kadang tidak bisa bicara

    • anda!tanda $ital6 tekanan darah meningkat, denyut nadi

     ber$ariasi

    &emeriksaan integumen

    • ulit6 "ika klien kekurangan O- kulit akan tampak pucat dan

     "ika kekurangan cairan maka turgor kulit kan "elek. i samping

    itu perlu "uga dika"i tanda!tanda dekubitus terutama pada

    daerah yang menon"ol karena klien stroke hemoragik harus

     bed rest -!; minggu

    • uku 6 perlu dilihat adanya clubbing finger, cyanosis

    • eher 6 kaku kuduk "arang ter"adi (Satyanegara, 1::)

    &emeriksaan dada

      &ada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar 

    ronchi, #heeing ataupun suara nafas tambahan, pernafasan tidak 

    teratur akibat penurunan refleks batuk dan menelan, adanya

    hambatan "alan nafas. erokok merupakan faktor resiko.

    &emeriksaan abdomen

      idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang

    lama, dan kadang terdapat kembung.

    &emeriksaan inguinal, genetalia, anus

    adang terdapat incontinensia atau retensio urine

    &emeriksaan ekstremitas

    Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.

    1

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    16/22

    &emeriksaan neurologi

    • &emeriksaan ner$us cranialis6 Gmumnya terdapat gangguan

    ner$us cranialis 7?? dan ?? central. &englihatan menurun,

    diplopia, gangguan rasa pengecapan dan penciuman, paralisis

    atau parese #a"ah.

    • &emeriksaan motorik6 +ampir selalu ter"adi kelumpuhanC

    kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kelemahan, kesemutan,

    kebas, genggaman tidak sama, refleks tendon melemah secara

    kontralateral, apraksia

    • &emeriksaan sensorik6 apat ter"adi hemihipestesi, hilangnya

    rangsang sensorik kontralteral.

    • &emeriksaan refleks

    • &ada fase akut reflek fisiologis sisi yang lumpuh akan

    menghilang. Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan

    muncul kembali didahuli dengan refleks patologis.

    • SinkopCpusing, sakitkepala, gangguan status mentalCtingkat

    kesadaran, gangguan fungsi kognitif seperti penurunan memori,

     pemecahan masalah, afasia, kekakuan nukhal, ke"ang, dll

    (arilynn *. oenges et al, -000).

    -) &emeriksaan penun"ang

    a) &emeriksaan radiologi

    (1) 5 scan6 didapatkan hiperdens fokal, kadang!kadang

    masuk $entrikel, atau menyebar ke permukaan otak.

    (>inardi id"a"a, 1::;), edema, hematoma, iskemia dan

    infark (arilynn *. oenges et al, -000).

    (-)

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    17/22

    adanya titik oklusi atau ruptur (arilynn *. oenges et al,

    -000).

    (4) &emeriksaan foto thoraA6 dapat memperlihatkan keadaan

     "antung, apakah terdapat pembesaran $entrikel kiri yang

    merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada

     penderita

    stroke. (Eusuf isbach, 1:::), menggambarkan perubahan

    kelen"ar lempeng pineal daerah berla#anan dari massa

    yang meluas (arilynn *. oenges et al, -000).

     b) &emeriksaan laboratorium

    (1) &ungsi lumbal6 pemeriksaan likuor yang merah biasanya

    di"umpai pada perdarahan yang masif, sedangkan

     perdarahan yang kecil biasanya #arna likuor masih normal

    (Aantokhrom) se#aktu hari!hari pertama. (Satyanegara,

    1::). ekanan normal biasanya ada trombosis, emboli dan

    ?2. Sedangkan tekanan yang meningkat dan cairan yang

    mengandungdarah menun"ukkan adanya perdarahan

    subarachnoid atau intrakranial. adar protein total

    meningkat pada kasus trombosis sehubungan dengan proses

    inflamasi (arilynn *. oenges et al, -000).

    (-) &emeriksaan darah rutin

    (;) &emeriksaan kimia darah6 pada stroke akut dapat ter"adi

    hiperglikemia. 8ula darah dapat mencapai -30 mg dalam

    serum dan kemudian berangsur!angsur turun kembali.

    (Eusuf isbach, 1:::)(4) &emeriksaan darah lengkap6 unutk mencari kelainan pada

    darah itu sendiri.

    2.12.2 Diagnosa e'era-atan

    1. &erubahan perfusi "aringan otak (serebral) berhubungan dengan

     perdarahan intracerebral, edema serebral, gangguan oklusi (arilynn

    *. oenges et al, -000).

    -0

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    18/22

    -. erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, parastesia,

    hemipareseChemiplagia (arilynn *. oenges et al, -000).

    ;. 8angguan persepsi sensori 6 perabaan yang berhubungan dengan

     penekanan pada saraf sensori, penurunan penglihatan (arilynn *.

    oenges et al, -000).

    4. 8angguanCkerusakan komunikasi $erbal berhubungan dengan

     penurunan sirkulasi darah otak, kerusakan neuromuskuler, kehilangan

    tonus otot fasial, kelemahan umum (arilynn *. oenges et al, -000).

    3. 8angguan eliminasi al$i (konstipasi) berhubungan dengan imobilisasi,

    intake cairan yang tidak adekuat (arilynn *. oenges et al, -000)

    9.

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    19/22

     perubahan tingkat kesadaran, kehilangan memori, perubahan respon

    motorikCsensori, gelisah, defisit sensori, bahasa, intelektual dan emosi,

     perubahan 7S.

    Tujuan 6 &erfusi "aringan otak dapat tercapai secara optimal

     %riteria hasil  6

    • lien tidak gelisah, mempertahankan tingkat kesadaran

     biasanyaCmembaik, fungsi kognitif dan motorikCsensori

    • idak ada tanda ? meningkat

    • enun"ukkan tidak ada kelan"utan deteriorasiCkekambuhan defisit

    • anda!tanda $ital stabil (nadi 6 90!100 kali permenit, suhu6 ;9!;9,/ 5,

     pernafasan 19!-0 kali permenit)

     Ren#ana tindakan 6

    a) Berikan pen"elasan kepada keluarga klien tentang sebab!

    sebab gangguan perfusi "aringan otak dan akibatnya

     b) 2n"urkan kepada klien untuk bed rest total

    c) Obser$asi dan catat tanda!tanda $ital dan kelainan tekanan

    intrakranial tiap dua "am

    d) Berikan posisi kepala lebih tinggi 13!;0 dengan letak  

     "antung (beri bantal tipis)

    e) 2n"urkan klien untuk menghindari batuk dan menge"an

     berlebihan

    f) 5iptakan lingkungan yang tenang dan batasi pengun"ung

    g) olaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obat

    neuroprotektor 

     Rasional

    a) eluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan

     b) Gntuk mencegah perdarahan ulang

    c) engetahui setiap perubahan yang ter"adi pada klien

    secara dini dan untuk penetapan tindakan yang tepat

    d) engurangi tekanan arteri dengan meningkatkan draimage

    $ena dan memperbaiki sirkulasi serebral

    --

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    20/22

    e) Batuk dan menge"an dapat meningkatkan tekanan intra

    kranial dan potensial ter"adi perdarahan ulang

    f) akukan gerak pasif pada ekstrimitas yang sakit

    d) Berikan papan kaki pada ekstrimitas dalam posisi

    fungsionalnya

    e) inggikan kepala dan tangan

    f) olaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien

     Rasional 

    a) enurunkan resiko ter"adinnya iskemia "aringan akibat

    sirkulasi darah yang "elek pada daerah yang tertekan

     b) 8erakan aktif memberikan massa, tonus dan kekuatan otot

    serta memperbaiki fungsi "antung dan pernapasan

    -;

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    21/22

    c) Otot $olunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila

    tidak dilatih untuk digerakkan

    ;. 8angguan persepsi sensori6 perabaan yang berhubungan dengan

     penekanan pada saraf sensori

    Tujuan 6 eningkatnya persepsi sensorik6 perabaan secara optimal.

     %riteria hasil  6

    • lien dapat mempertahankan tingakat kesadaran dan fungsi persepsi

    • lien mengakui perubahan dalam kemampuan untuk meraba dan merasa

    • lien dapat menun"ukkan perilaku untuk mengkompensasi terhadap

     perubahan sensori

     Ren#ana tindakan

    a) entukan kondisi patologis klien

     b) a"i kesadaran sensori, seperti membedakan panasCdingin,

    ta"amCtumpul, posisi bagian tubuhCotot, rasa persendian

    c) Berikan stimulasi terhadap rasa sentuhan, seperti memberikan klien

    suatu benda untuk menyentuh, meraba. Biarkan klien menyentuh

    dinding atau batas!batas lainnya.

    d) >indungi klien dari suhu yang berlebihan, ka"i adanya lindungan yang

     berbahaya. 2n"urkan pada klien dan keluarga untuk melakukan

     pemeriksaan terhadap suhu air dengan tangan yang normal

    e) 2n"urkan klien untuk mengamati kaki dan tangannya bila perlu dan

    menyadari posisi bagian tubuh yang sakit. Buatlah klien sadar akan

    semua bagian tubuh yang terabaikan seperti stimulasi sensorik pada

    daerah yang sakit, latihan yang memba#a area yang sakit mele#ati garis

    tengah, ingatkan indi$idu untuk mera#ata sisi yang sakit.

    f) +ilangkan kebisinganCstimulasi eksternal yang berlebihan.

    g) >akukan $alidasi terhadap persepsi klien

     Rasional

    a) Gntuk mengetahui tipe dan lokasi yang mengalami gangguan, sebagai

     penetapan rencana tindakan

    -4

  • 8/20/2019 BAB 2 CVA fs

    22/22

     b) &enurunan kesadaran terhadap sensorik dan perasaan kinetik 

     berpengaruh terhadap keseimbanganCposisi dan kesesuaian dari gerakan

    yang mengganggu ambulasi, meningkatkan resiko ter"adinya trauma.

    c) elatih kembali "aras sensorik untuk mengintegrasikan persepsi dan

    intepretasi diri. embantu klien untuk mengorientasikan bagian dirinya

    dan kekuatan dari daerah yang terpengaruh.

    d) eningkatkan keamanan klien dan menurunkan resiko ter"adinya

    trauma.

    e) &enggunaan stimulasi penglihatan dan sentuhan membantu dalan

    mengintegrasikan sisi yang sakit.

    f) enurunkan ansietas dan respon emosi yang

     berlebihanCkebingungan yang berhubungan dengan sensori berlebih.

    g) embantu klien untuk mengidentifikasi ketidakkonsistenan dari

     persepsi dan integrasi stimulus.

    -3