Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

18
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TIFOID Identitas Klien Nama : An. AM Umur : 7 tahun Jenis kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Veteran 99 Jirek Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Pelajar Tanggal masuk RS : 11 Juni 2011 Tanggal pengkajian : 13 Juni 2011 No.MR : 132709 Dx medis : Demam Typhoid Alasan Masuk Klien kiriman UGD masuk ke ruang rawat inap anak pada hari sabtu 11 Juni 2011 jam 08.30 wib diantar oleh keluarga dengan keluhan demam naik turun sejak hari selasa 7 Juni 2011 (5 hari), nafsu makan tidak ada, lemah, letih, muntah 4x sejak hari senin. Keluarga mengatakan pada hari selasa tersebut telah berobat ke puskesmas tetapi panasnya tidak turun, kemudian pada hari kamis klien berobat ke poly anak RSI Ibnu Sina dengan Dr.Hj. Rahmi Yetti K, SpA dan beliau menganjurkan agar klien periksa darah ke lab dan dirawat di rumah sakit. Riwayat Kesehatan sekarang Ibu klien mengatakan klien demam naik turun sejak hari selasa 7 Juni 201, suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari,

description

tifoid

Transcript of Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

Page 1: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TIFOID

Identitas Klien

Nama                           :  An. AM

Umur                           : 7 tahun

Jenis kelamin               :  Perempuan

Alamat                        :  Jl. Veteran 99 Jirek

Agama                         :  Islam

Pendidikan                  :  SD

Pekerjaan                     :  Pelajar

Tanggal masuk RS      :  11 Juni 2011

Tanggal pengkajian     :  13 Juni 2011

No.MR                        :  132709

Dx medis                     :  Demam Typhoid

   

Alasan Masuk

     Klien kiriman UGD masuk ke ruang rawat inap anak pada hari sabtu 11 Juni

2011 jam 08.30 wib diantar oleh keluarga dengan keluhan demam naik turun sejak

hari selasa 7 Juni 2011 (5 hari), nafsu makan tidak ada, lemah, letih, muntah 4x

sejak hari senin. Keluarga mengatakan pada hari selasa tersebut telah berobat ke

puskesmas tetapi panasnya tidak turun, kemudian pada hari kamis klien berobat ke

poly anak RSI Ibnu Sina dengan Dr.Hj. Rahmi Yetti K, SpA dan beliau menganjurkan

agar klien periksa darah ke lab dan dirawat di rumah sakit.

  Riwayat Kesehatan sekarang

Ibu klien mengatakan klien demam naik turun sejak hari selasa 7 Juni 201, suhu

tubuh meningkat pada sore dan malam hari, nafsu makan tidak ada, tidak mau

minum, klien juga merasa pusing dan nyeri pada bagian perutnya. Ibu klien juga

mengatakan BB klien sebelum sakit 28 kg dan setelah sakit turun menjadi 25 kg

(3kg). Observasi selama pengkajian klien terlihat lemah, badan klien terasa panas,

mukosa bibir kering, mulut kering, bibir pecah-pecah, lidah kelihatan kotor dan

berwarna putih. Klien terpasang infus RL

  

Kebutuhan Dasar

Page 2: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

No Aktifitas Sebelum sakit Sakit

1 Pola Nutrisi

a.       Frekuensi

makan

b.      Diit

c.       Intake cairan

d.      Nafsu makan

3 x 1 porsi

Makan Nasi

+  6-7  gelas (@250

mL)/ perhari

Biasa

3 x 1 porsi, habis ¼

porsi

Makan Lunak

1-2 gelas/ hari, klien

terpasang RL 12 tts/mnt

Kurang

2 Pola Eliminasi

BAB

a.       Frekuensi

b.      Warna

c.       Konsistensi

d.      Penggunaan

pencahar

BAK

a.       Frekuensi

b.      Warna

c.       Bau

1 x 2 hari

Kuning

Lembek

Tidak ada

+ 5x sehari

Kuning muda

Urine khas

1 x 2 hari

Kuning

Lembek

Tidak ada

+ 4-5 x sehari

Kuning muda

Urine khas

3 Pola Istirahat

a.       Tidur siang

b.      Tidur malam

+ 1-2 jam sehari

+ 8 jam sehari

+ 1-2 jam sehari

+ 5-6 jam sehari (nyeri)

4 Personal Hygiene

a.       Mandi

b.      Gosok gigi

c.       Keramas

2x sehari

2x sehari

1x2 hari

Dilap oleh keluarga

1x sehari

Tidak pernah

5.     Pemeriksaan Fisik    

KU pasien       :Sedang

Kesadaran       : Composmentis

Tanda – tanda vital :

         S : 38,4 oC BB sebelum sakit 28 kg

         P : 28 x/mnt BB setelah sakit 25 kg

Page 3: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

         N : 84 x/mnt

Kepala   : Simetris ki/ka, rambut berwarna hitam, panjang dan tidak berminyak, tidak

ada lesi pada kepala

Mata      : Simetris ki/ka, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, palpebra tidak

edema, pupil bereaksi terhadap cahaya, dan tidak ada gangguan dalam penglihatan

Hidung  : Simetris ki/ka, tidak terdapat secret  pada hidung, bernafas

tidak menggunakan cuping hidung,  tidak ada gangguan dalam penciuman.

Mulut     : Mukosa mulut  kering, bibir pecah-pecah, lidah terlihat kotor dan berwarna

putih

Telinga   : Simetris ki/ka, tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan dalam

pendengaran

Leher     : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tyroid, tidak ditemukan distensi vena

jugularis

Thoraks  : 

 I   :  Simetris ki/ka, pergerakan dinding dada normal, P=28 x/I (20-30x/menit)

P   :  Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan

P   :  Sonor pada kedua area paru

A  :  Bunyi nafas vesikuler, tidak ada wheezing

Abdomen : 

 I   :  Simetris ki/ka, warna kulit sawo matang

P   :  Nyeri pada epigastrium dan perut kanan atas

P   :  Perut kembung

A  :  Bising usus (+)

Integumen : Integritas kulit utuh, turgor kulit kering, tidak ada dekubitus

Genitalia  : Tidak dilakukan pemeriksaan

Ekstremitas :

-            Pada ekstremitas atas bagian dextra terpasang IVFD RL 12 tts/mnt, teraba

nadi 84  x/mnt pada arteri radialis

-            Pada ekstremitas bawah terdapat bekas gigitan nyamuk berupa bercak-

bercak berwarna hitam.

6.     Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium :

-          Kimia Klinik,  tanggal 10 Juni 2011

Page 4: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

Tes Widal

Sty O        :  (+)1/80,  (+)1/160

Sty H        :  (+)1/80,  (+)1/160, (+)1/320

-          Darah,  tanggal 10 Juni 2011

WBC        :  3,9. 103/ mm3  (3,0 – 11,0)

RBC         :  4,51. 106/ mm3  (3,20 – 6,00)

HGB        :  12,4 g/dl  (9,0 – 17,5)

HCT         :  36,8 g/dl  (9,0 – 17,5)

PLT          :  262. 103/mm3

LED         :  37/70. 103/mm3

-          Darah,  tanggal 11 Juni 2011

WBC        :  5,1. 103/ mm3  (3,0 – 11,0)

RBC         :  4,73. 106/ mm3  (3,20 – 6,00)

HGB        :  12,9 g/dl (9,0 – 17,5)

HCT         :  38,8 g/dl  (9,0 – 17,5)

PLT          :  143. 103/mm3

-          Hematologi,  tanggal 12 Juni 2011

Hemoglobin : 12,0 gr/dl               n : 11-14 gr/dl

Leukosit : 5500 / mm3                

Trombosit : 124.000/ mm3

Hematokrit : 37,4                          n : 37-43, 100%

7.     Penatalaksanaan

Pengobatan meliputi :

a.       Oral

-          Amoxicillin, 3x2 cth

-          Kloramfenikol, 4x2 tab

-          Dumin 250, 3x1 tab

b.      IVFD

-          RL 12 tts/mnt

c.       Diit

-           Makan Lunak

Page 5: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3
Page 6: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

ANALISA DATA KEPERAWATAN

N

O

ANALISA ETIOLOGI MK

1 DS

- Ibu klien

mengatakan suhu

tubuh klien

meningkat

- Ibu klien

mengatakan demam

klien naik turun

DO

- Suhu 38,4˚C

Invasi bakteri salmonela thipy di GIT

Enterotoksis dari bakteri mulai dikeluarkan

Terjadi Inflamasi

Mediator kimia dan pirogen meningkat

Menstimulus set point di hipotalamus u/

meningkatkan suhu tubuh

Suhu tubuh meningkat

hipertermi

Hyperthermi

2 DS

- Ibu klien

mengatakan suhu

tubuh klien

meningkat

- Ibu mengatakan BB

anak menurun

- Ibu klien

mengatakan bahwa

klien muntah 4x

sejak hari senin

- Ibu klien mengeluh

klien lemah

- Ibu klien

mengatakan klien

Invasi bakteri salmonela thipy di GIT

Enterotoksis dari bakteri mulai dikeluarkan

Terjadi Inflamasi di usus

Malabsorbsi cairan dan nutrisi tubuh

Kompensasi usus untuk mengeluarkan

feses yang banyak

Dorongan BAB tinggi

Diare

Kekurangan

volume cairan

Page 7: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

tidak mau minum

DO

- mukosa bibir kering,

mulut kering, bibir

pecah-pecah, lidah

kelihatan kotor dan

berwarna putih

- turgor kulit kering

- Hct 37,4

- Suhu 38.4˚C

- BB 28 25. Turun

3kg

- Klien terlihat lemah

Cairan tubuh keluar bersama dengan

elektrolit

Kekurangan volume cairan kurang dri

kebutuhan

3 DS

- Ibu klien

mengatakan klien

tidak ada nafsu

makan

- Klien mengatakan

nyeri di bagian

perutnya

- Ibu klien

mengatakan klien

BBnya turun 3kg

DO

- Nyeri pada

epigastrium dan

perut kanan atas

- Kurang makan,

makanan hanya

habis ¼

Invasi bakteri salmonela thipy di GIT

Enterotoksis dari bakteri mulai dikeluarkan

Terjadi Inflamasi di usus

Malabsorbsi cairan dan nutrisi tubuh

Nutrisi tidak diserap tubuh

BB turun

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Nutrisi kurang

dari

kebutuhan

tubuh

Page 8: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

- Klien terlihat lemah

- mukosa bibir kering,

mulut kering, bibir

pecah-pecah, lidah

kelihatan kotor dan

berwarna putih

4 DS

- Ibu klien

mengatakan klien

tidak ada nafsu

makan

- Klien mengatakan

merasa pusing dan

nyeripada bagian

perutnya

DO

- Nyeri pada

epigastrium dan

perut kanan atas

-

Nyeri Akut

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF

1 Nyeri Akut b.d agens cidera biologis (penyakit) d.d

perubahan nafsu makan dan melaporkan nyeri secara

verbal

2 Hipertermia b.d penyakit d.d peningkatan suhu tubuh di

atas kisaran normal

3 Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif

d.d penurunan tugor kulit, penurunan turgor lidah,

membrane mukosa kering, kulit kering, peningkatan hct,

Page 9: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

peningkatan suhu tubuh, penurunan berat badan, dan

kelemahan.

4 Nutrisi kurang dari kebuthuhan tubuh b.d faktor biologis,

ketidamampuan untuk mengabsorbsi nutrient d.d nyeri

abdomen, menghindari makanan, kurang makan,

penurunan berat badan, lemah

Page 10: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dx. No 1 Nyeri Akut

Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, nyeri

pasien dapat berkurang

KH Saat dilakukan evaluasi didapatkan skor 4 dari skala NOC

NOC Pain Level - 2102

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5

1

2

3

4

Nyeri yang dilaporkan

Hilang nafsu makan

Mual

Intoleransi makanan

NIC Pain management – 1400

1. Lakukan penkajian nyeri mengenai karakteristik, onset, frekuensi, kualitas,

intensitas nyeri, dan faktor yang memungkinkan

2. Explore pengetahuan klien mengenai nyerinya

3. Determinasi akibat dari nyeri, misal gangguan tidur, makan, aktivitas, dll

4. Minta keluarga untuk selalu menemani dan mendukung klien

5. Berikan penjelas penyebab terjadinya nyeri

6. Ajarkan bagaiamana mengatasi nyeri baik secara farmakologis dan

nonfarmakologi

7. Evaluasi keefektifan pain control

NIC Nausea management - 1450

1. Lakukan pengkajian mual mengenai frekuensi, durasi, severity, dan faktor

risiko.

2. Kaji ketidaknyamanan secara non verbal

3. Evaluasi riwayat mual

4. Dapatkan riwayat diet klien

5. Identifikasi faktor penyebab

6. Pastikan bahwa antiemetic diberikan untuk menangani mual

7. Identifikasi strategi untuk menangani mual

8. Ajarkan terapi nonfarmakologi

9. Berikan dorongan untuk makan sedikit

Page 11: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

10. Instruksikan untuk makan tinggi karbohidrat dan rendah lemak

11.Makanan berupa liquid atau bubur, dingin, tidak berbau

12.Timbang secara reguler

Page 12: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dx. No 2 Hipertermi

Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, suhu

pasien berangsur turun

KH Saat dilakukan evaluasi didapatkan skor 3 dari skala NOC

NOC Infection Severity - 0703

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

Demam

Tidak stabilnya suhu

Nyeri

Simptom GI

Lethargy

Tidak nafsu makan

NIC Fever Treatmen – 3740

1. Monitor suhu secara rutin

2. Monitor kehilangan cairan klien

3. Monitor warna kulir dan suhu

4. Monitor WBC, Hgb, dan Hct

5. Monitor intake dan output

6. Administrasikan obat antipiretik

7. Selimuti klien hanya dengan kain

8. Administrasikan infuse IV RL

9. Kompres dengan air hangat pada lipatan lipatan missal siku, ketiak

Page 13: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dx. No 3 Kekurangan Volume Cairan

Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, kebutuhan

cairan klien terpenuhi

KH Saat dilakukan evaluasi didapatkan skor 4 dari skala NOC

NOC Hydration - 0602

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

Turgor kulit

Membrane mukosa

Intake cairan

Peningkatan Hct

Kehilangan BB

NIC Fluid/Electrolyte management – 2080

1. Monitor adanya keabnormalan pada elektolit

2. Gunakan specimen lab untuk mengkaji elektrolit

3. Timbang tiap hari

4. Sarankan untuk oral intake

5. Berikan infuse yang sesuai

6. Monitor hasil lab mengenai keseimbangan cairan

7. Intake sama dengan output

8. Monitor tanda-tanda vital

9. Monitor tanda gejala ketidakseimbangan elektrolit

Page 14: Asuhan Keperawatan Pasien Tifoid Kel 3

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Dx. No 4 Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, nutrisi

klien mulai teratasi

KH Saat dilakukan evaluasi didapatkan skor 4 dari skala NOC

NOC Nutritional status - 1004

NO INDIKATOR 1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

Intake nutrisi

Intake makanan

Intake cairan

Energy

Ratio berat

Hct

Hydrasi

NIC Nutrition management – 1100

1. Kaji apakah klien memiliki alergi

2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan tipe nutrisi

yang dibutuhkan untuk klien

3. Berikan makanan yang ringan, bubur, dan hambar

4. Diet dianjurkan TKTP dan rendah serat untuk pemenuhan energy dan

meminimalisir terjadinya diaere yang lebih parah

5. Timbang BB tiap hari untuk mengetahui peningkatan BB

6. Kolaborasikan mengenai tindakan pemberian makanan parenteral jika asupan

peroral klien sangat kurang

7. Kolaborasikan pemberian antasida atau anti emetic lainnya untuk mengurangi

mual.