Asuhan Keperawatan Dan He Meningitis

23
ASUHAN KEPERAWATAN DAN HE GANGGUAN NEUROLOGI PADA ANAK ILUSTRASI KASUS: Kasus III Seorang perempuan 2 tahun dibawa oleh keluarganya ke RS karena mengeluh demam. Anak kelihatan gelisah dan selalu memegang kepalanya. Berdasarkan pengkajian didapatkan data : kelelahan, perubahan daya mengingat, perubahan tingkah laku, sakit kepala,sakit-sakit pada otot-otot, adanya Reaksi pupil terhadap cahaya, adanya disfungsi pada saraf III, IV, dan VI, refleks Brudzinski dan refleks Kernig (+), Nausea, Vomiting Tugas: Jelaskan tentang konsep penyakit Meningitis Pengertian Etiologi Tanda dan Gejala Patofisiologi (sampai munculnya masalah keperawatan) Pemeriksaan diagnostik Penetalaksanaan Buatlah Askep berdasarkan kasus di atas (data bs ditambahkan) Penkes apa yang bisa diberikan untuk persiapan klien pulang 1. Pengertian Meningitis Meningitis adalah radang pada meningen atau membrane (selaput) yang mengelilingi otak dan medulla spinalis yang disebabkan oleh bakteri piogenik,virus, dan organisme jamur.(Arif Muttaqin,2008) Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996).

Transcript of Asuhan Keperawatan Dan He Meningitis

ASUHAN KEPERAWATAN DAN HEGANGGUAN NEUROLOGI PADA ANAK

ILUSTRASI KASUS:Kasus III Seorang perempuan 2 tahun dibawa oleh keluarganya ke RS karena mengeluh demam. Anak kelihatan gelisah dan selalu memegang kepalanya. Berdasarkan pengkajian didapatkan data : kelelahan, perubahan daya mengingat, perubahan tingkah laku, sakit kepala,sakit-sakit pada otot-otot, adanya Reaksi pupil terhadap cahaya, adanya disfungsi pada saraf III, IV, dan VI, refleks Brudzinski dan refleks Kernig (+), Nausea, Vomiting Tugas: Jelaskan tentang konsep penyakit Meningitis Pengertian Etiologi Tanda dan Gejala Patofisiologi (sampai munculnya masalah keperawatan) Pemeriksaan diagnostik Penetalaksanaan Buatlah Askep berdasarkan kasus di atas (data bs ditambahkan) Penkes apa yang bisa diberikan untuk persiapan klien pulang1. Pengertian Meningitis Meningitis adalah radang pada meningen atau membrane (selaput) yang mengelilingi otak dan medulla spinalis yang disebabkan oleh bakteri piogenik,virus, dan organisme jamur.(Arif Muttaqin,2008)Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok, Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996). 2. Etiologi dari Meningitis yaitu:Penyebab-Penyebab dari meningitis menurut arif mutaqin (2008)a. Bakteri piogenikDisebabkan oleh bakteri pembentuk pus, terutama meningokokus, pneumokokus, dan basil influenza.b. VirusYang disebabkan oleh agen-agen virus yang bervariasi c. Organisme jamurd. Faktor maternal : ruptur membran fetal, infeksi maternal pada minggu terakhir kehamilane. Faktor imunologi : defisiensi mekanisme imun, defisiensi imunoglobulin.f. Kelainan sistem saraf pusat, pembedahan atau injury yang berhubungan dengan sistem persarafanBerdasarkan penyebabnya ini meningitis dapat diklasifikasikan menjadi:Meningitis bacterial (sepsis)a) Meningitis bacterial (sepsis) adalah suatu keadaan ketika meningen atau selaput otak mengalami peradangan akibat bakteri (arif mutaqin 2008). Meningitis bacterial ini selalu bersifat purulenta. Pada umumnya meningitis purulenta timbul sebagai komplikasi dari septikimia. Tanda tanda potognomik yang memberikan pengarahan kepada jenis bakteri yang bersangkutan dapat ditemukan dalam bentuk : Otitis media yang hilang timbul dengan banyak mengeluarkan eksudat menunjuk pada infeksi pneumokokusb) Meningitis SerosaMeningitis serosa merupakan komplikasi dari tuberculosis terutama pada anak anak. Sarang infeksi tuberculosis di luar susunan saraf, pada umumnya di paru paru, melepaskan mikrobakterium tuberculosis. Melalui lintasan hematogen sampai ke korteks serebri dan akhirnya mati dan berbiak dan membentuk eksudat kaseosa.leptomeninges yang menutupi sarang infeksi di korteks dapat ikut terkena dan menimbulkan meningitis sirkumskripta. Tetapi eksudat kaseosa dapat pecah dan masuk serta membawa kuman tuberculosis ke dalam ruang subarachnoid. Pada meningitis tuberkulosa (Serosa) didapat liquor yang jernih,poliositoisis limpositer yang berjumlah 10 -350/mm kubik, kadar glukosa yang lebih rendah dari 40 %, jumlah protein yang lebih dari 40 % dan terus melonjak pada pemeriksaan berikutnya dan kadar CL di bawah 680%. (mahar mardjito,2009)

3. Tanda dan gejala meningitis adalahGejala meningitis diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :1. Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)2. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma.3. Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb: a) Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena adanya spasme otot-otot leher.b) Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi kearah abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.c) Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka gerakan yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.4. Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.5. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat purulen dan edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-tanda vital(melebarnya tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala, muntah dan penurunan tingkat kesadaran.6. Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.7. Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul, lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata3a. Tanda-tanda rangsang meningeal yang dialami An.Aa. Kaku kudukCara pemeriksaan : penderita tidur terlentang, tangan pemeriksa ditempatkan dibawah kepala pasien, lakukan fleksi lateral kemudian secara pasif kepala penderita kita fleksi ekstensi. Interpretasi : Kaku kuduk positif bila sewaktu melakukan gerakan tersebut kita merasakan adanya suatu tahanan. dan dagu tidak dapat mencapai dada. Pada keadaan iritasi selaput otak, fleksi lateral dan hiperekstensi kepala biasanya dapat dilakukan dengan mudah , sedangkan pada kelainan lain (misalnya miositis otot kuduk, abses retrofaringeal, artritis servikalis) biasanya terganggu.b. Tanda KernigCara memeriksa : penderita berbaring terlentang, fleksi paha pada sendi panggul sampai membuat sudut 90o kemudian lakukan ekstensi pada sendi lutut. Biasanya ekstensi dapat dilakukan sampai sudut 1350 . Interpretasi : Tanda kernig positif bila terdapat tahanan dan nyeri sebelum tercapai sudut 135o. Pada meningitis tandanya biasanya positif bilateral sedangkan pada HNP lumbal dapat unilateral.c. Tanda Brudzinski I ( Brudzinskis neck sign )Cara memeriksa : penderita berbaring terlentang, tangan kiri ditaruh dibawah kepala penderita, tangan kanan diatas dada penderita. Lakukan gerakan fleksi pada kepala penderita dengan cepat. Interpretasi : Tanda Brudzinski I positif bila timbul fleksi involunter pada kedua tungkai. Sebelumnya perlu diperhatikan adanya kelumpuhan karena tungkai tidak akan bisa difleksikan.d. Tanda Brudzinski II (Brudzinskis kontralateral leg sign )Cara memeriksa : penderita tidur terlentang, satu tungkai difleksikan pada sendi panggul sedangkan tungkai yang satu lagi berada dalam keadaan ekstensi (lurus).Interpretasi : Tanda Brudzinski II positif bila tungkai yang satu ikut pula fleksi. Perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah ada kelumpuhan pada tungkai.

4. Patofiologi gangguan neurologis yang dialami An.A yaitu :Meningitis bakteri dimulai sebagai infeksi dari oroaring dan diikuti dengan septikemia, yang menyebar ke meningen otak dan medula spinalis bagian atas.Faktor predisposisi mencakup infeksi jalan nafas bagian atas, otitis media, mastoiditis, anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain, prosedur bedah saraf baru, trauma kepala dan pengaruh imunologis. Saluran vena yang melalui nasofaring posterior, telinga bagian tengah dan saluran mastoid menuju otak dan dekat saluran vena-vena meningen; semuanya ini penghubung yang menyokong perkembangan bakteri.Organisme masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan reaksi radang di dalam meningen dan di bawah korteks, yang dapat menyebabkan trombus dan penurunan aliran darah serebral. Jaringan serebral mengalami gangguan metabolisme akibat eksudat meningen, vaskulitis dan hipoperfusi. Eksudat purulen dapat menyebar sampai dasar otak dan medula spinalis. Radang juga menyebar ke dinding membran ventrikel serebral. Meningitis bakteri dihubungkan dengan perubahan fisiologis intrakranial, yang terdiri dari peningkatan permeabilitas pada darah, daerah pertahanan otak (barier oak), edema serebral dan peningkatan TIK.Pada infeksi akut pasien meninggal akibat toksin bakteri sebelum terjadi meningitis. Infeksi terbanyak dari pasien ini dengan kerusakan adrenal, kolaps sirkulasi dan dihubungkan dengan meluasnya hemoragi (pada sindromWaterhouse-Friderichssen) sebagai akibat terjadinya kerusakan endotel dan nekrosis pembuluh darah yang disebabkan oleh meningokokus.

5. Pemerikasaan diagnostic yang dilakukan untuk menegakkan diagnose adalah lumbal PungsiLumbal Punksi merupakan prosedure neuro diagnostik yang paling sering dilakukan, Indikasi Lumbal Punksi:a. Untuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk pemeriksan sel, kimia dan bakteriologib. Untuk membantu pengobatan melalui spinal, pemberian antibiotika, anti tumor dan spinal anastesic. Untuk membantu diagnosa dengan penyuntikan udara pada pneumoencephalografi, dan zat kontras pada myelografiKontra Indikasi Lumbal Punski:a. Adanya peninggian tekanan intra kranial dengan tanda-tanda nyeri kepala, muntah dan papil edemab. Penyakit kardiopulmonal yang beratc. Ada infeksi lokal pada tempat Lumbal Punksi.

ASUHAN KEPERAWATAN ANAKDENGAN GANGGUAN NEUROLOGI (MENINGITIS)di RS.B1. Pengkajian Data subyektifData obyektif

Keluarga mengeluh anak demam Keluarg mengatakan terjadi perubahan daya ingat, perubahan tingkah laku Anak mengatakan sakit kepala dan sakit pada otot-otot

Anak terlihat gelisah dan selalu memegang kepalanya Anak tampak kelelahan Adanya reaksi pupil terhadap cahaya adanya disfungsi pada saraf III, IV, dan VI, refleks Brudzinski dan refleks Kernig (+) Nausea, Vomiting

2. Diagnosa keperawatan pada anak Aa. analisa data NODATA FOKUSANALISA MASALAHMASALAH KEPERAWATAN

1. DS : sakit kepala keluarga mengatakan terjadi perubahan daya ingat dan tingkah lakuDO : disfungsi saraf III, IV, VI refleks Brudzinski dan refleks Kernig (+) Anak terlihat gelisah dan selalu memegang kepalanyaEksudat selaput otak meningkat

Kerusakan area reabsorbsi (vili arachnoid)

Menekan pembuluh darah otakPenurunan aliran darah arteri dan venaPerfusi jaringan serebral tidak efektif

Perfusi jaringaan serebral tidak efektif

2. DS : Keluarga mengeluh anak demamDO : -

Eksudat di selaput otak

Mempengaruhi sistem thermoregulasi (hipotalamus)

Peningkatan suhuHipertermia

3. Ds : Nausea Do : Anak tampak kelelahan Vomiting

Akumulasi CSF meningkatEdema

TIK meningkat

Merangsang reflek muntah

Muntah

Defisit volume cairanKekurangan volume cairan

b. Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah vena arteri d/d sakit kepala keluarga mengatakan terjadi perubahan daya ingat dan tingkah laku disfungsi saraf III, IV, VI, refleks Brudzinski dan refleks Kernig (+) dan Anak terlihat gelisah dan selalu memegang kepalanya 2. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan secara aktif, kurangnya intake cairan (mual & muntah) dan pasien tampak lemah3. hipertermia b/d proses penyakit d/d keluarga mengeluh anak demam

3. INTERVENSI KEPERAWATAN NO.Diagnosa KeperawatanKriteria HasilINTERVENSIRASIONAL

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah vena arteri d/d sakit kepala keluarga mengatakan terjadi perubahan daya ingat dan tingkah laku disfungsi saraf III, IV, VI, refleks Brudzinski dan refleks Kernig (+) dan Anak terlihat gelisah dan selalu memegang kepalanyaSetelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam diharapkan perfusi jaringan serebral efektif dengan kriteria hasil :1. NOC : Tissue Prefusion (cerebral) Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan (3) Tidak ada ortostatik hipertensi (3) Nyeri kepala terkontrol (4) Reflek kerusakan neurologi berkurang (2) Kelemahan berkurang (3) Fungsi saraf spinal sensori dan motorik (2)

2. NOC : Kognitif Berkomunikasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan (2) Menunjukkan perhatian, konsentrasi dan orientasi (2) Memproses informasi (2)

NIC : Pain managenent Lakukan pengkajian nyeri yang komprehensif(lokasi, skala,durasi, frekuensi, dan fakor presipitasi) Pastikan pasien mendapatkan perawatan penuh perhatian tentang nyeri Kontrol faktor lingkungan yang mencetuskan nyeri Sediakan informasi tentang nyeri (penyebab, rentang waktu dan penanganan) Dukungan pasien menggunakan analgesic yang adekuatNIC : Cerebral perfuson promotion Konsultasikan dengan dokter untuk memutuskan parameter hemodinamik dan mempertahankan rentang hemodinamik Berikn agen untuk meluaskan volume intravaskular (koloid,produk darah, kritaloid) Berikan obat antikoagulan,antiplatelet sesuai order Monitor protrombin time dan partial trhomboplastin time Jaga rentang hematokrit norml Hindari fpada leksi leher atau ekstermitas Monitor adanya pendarahan Monitor CVP Monitor respirasi statusNIC : oxigen theraphy Bersihkan sekret oral, nasal dan trakeal jika perlu Pertahankan patensi jalan napas Monitor aliran oksigen Berikan suplementasi oksigen sesuai intruksi Monitor efektifitas terapi oksigen (pulse oksimetri, BGA jika perlu)Dengan menidentifikasi, intervensi yang tepat dan pemberian analgetik dapat mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien

Meningkatkan fungsi sirkulasi serebri secara maksimal.

Memenuhi kebutuhan oksigen jaringan dan sel otak

2. Hipertermi b/d proses penyakit

Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal

Batasan Karakteristik: kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal serangan atau konvulsi (kejang) kulit kemerahan pertambahan RR takikardi saat disentuh tangan terasa hangat

Faktor faktor yang berhubungan : penyakit/ trauma peningkatan metabolisme aktivitas yang berlebih pengaruh medikasi/anastesi ketidakmampuan/penurunan kemampuan untuk berkeringat terpapar dilingkungan panas dehidrasi pakaian yang tidak tepatSetelah diberikan auhan keperawatan selama 3 x 34 jam hiperterima teratasi dengan kriteria hasil :1. NOC : ThermoregulationKriteria Hasil : Suhu tubuh dalam rentang normal (4) Nadi dan RR dalam rentang normal (3) Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman2. NOC : infection severity : Penurunan kadar SDP (3) Cairan kolonisasi cerebrospinal (2)

NIC : Infection Control Pertahankan tehnik isolasi jika perlu Ajarkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum da seduah berkunjung Pertahankan lingkungan aseptic yang optimal Berikan antibiotic jika perlu Ajarkan kepada anggota keluarga dan pasien cara untuk menghindari infeksi. Dukung persiapan dan penyediaan makanan yang amanNIC : Fever Treatment Monitor suhu secara berkala Monitor IWL Monitor warna dan suhu kulit Monitor penurunan tingkat kesadaran Selimuti pasien Lakukan tapid sponge Monitor aktifitas kejang Monitor WBC, Hb, dan Hct Monitor intake dan output Berikan anti piretik Berikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam Berikan cairan intravena Kompres pasien pada lipat paha dan aksila Tingkatkan sirkulasi udara Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil

NIC : Vital Sign Monitoring Monitor TD, nadi, suhu, dan RR Catat adanya fluktuasi tekanan darah Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri Monitor kualitas dari nadi Monitor frekuensi dan irama pernapasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan abnormal Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign

Menghindari infeksi nasokomial dan meningkatkan kesehatan

Mengatasi kehilangan cairan tubuh dan membantu memperbaiki fungsi serebri.

Membantu memonitor kondisi perkembangan penyakit

3. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan secara aktif, kurangnya intake cairan (mual & muntah)

Batasan Karakteristik : Kelemahan Haus Penurunan turgor kulit/lidah Membran mukosa/kulit kering Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi Pengisian vena menurun Perubahan status mental Konsentrasi urine meningkat Temperatur tubuh meningkat Hematokrit meninggi Kehilangan berat badan seketika (kecuali pada third spacing)Faktor-faktor yang berhubungan: Kehilangan volume cairan secara aktif Kegagalan mekanisme pengaturan

Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan cairan terpenuhi dengankriteria hasil :

NOC: Fluid balance TD dalam rentang normal (3) Turgor kulit (4) Balance 24 jam intake dan output (3) Membran mukosa lembab (3)

Nutritional Status : Food and Fluid Intake : Intake makanan via oral (3) Intake cairan IV (4)

NIC : Fluid Management Timbang popok/pembalut jika diperlukan Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan Monitor vital sign Monitor masukan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian Lakukan terapi IV Monitor status nutrisi Berikan cairan Berikan cairan IV pada suhu ruangan Dorong masukan oral Berikan penggantian nesogatrik sesuai output Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Tawarkan snack ( jus buah, buah segar ) Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi

Untuk memenuhi dan mempertahankan keseimbangan cairan

6. Pendidikan kesehatan pada pasien di atasPENDIDIKAN KESEHATANPenkes yang dapat diberikan pada pasien dengan meningitis adalah :1. Berikan penjelasan pada keluarga tentang faktorm- faktor resiko yang dapat memperberat penyakit.2. Berikan penjelasan pada keluarga agar pasien minum obat secara teratur,melakukan control kembali ke rumah sakit.3. Berikan penjelasan pada keluarga tentang bagaimana cara mencegah kekambuhan penyakitnya. Misalnya dengan :a. Menjaga stamina atau daya tahan tubuh dengan menkonsumsi makanan bergisi dan istirahat yang cukup.b. Menghindari anggota keluarga dan tetangga yang sedang sakit, terutama penyakit menular.c. Menjaga kebersihan diri (Personal hygiene).4. Berikan penjelasan pada keluarga tentang cara mengenali tanda tanda pasien terkena serangan berulang.5. Anjurkan pasien untuk melakukan imunisasi meningitis kepada anggota keluarga yang lain.

SGD 1SISTEM NEURO BEHAVIOURMENINGITIS PADA ANAK

OLEH:KELOMPOK II

1. I KETUT PURNAWAN (1302115026)2. NI WAYAN ARWATI(1302115027)3. NI MADE AGUSTINI(1302115028)4. IDA AYU CUPU TURI(1302115008)5. NMI MADE ARTINI(1302115010)6. DON FRANSISKUS DVG(1302115012)7. AGUSTINA MBILIYORA(1302115017)8. NI PUTU DESTRIANA WARDANI(1302115035)9. NINA MARLENCI SAE(1302115036)10. NI LUH SUARDANI(1302115003)11. SAYU NGURAH WIDIASIH(1302115005)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN BFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA2014