Askep Cemas 2011.doc

41
Rev. 25-11-11 MODUL II - B ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ANSIETAS Tsunami, gempa dan konflik yang berkepanjangan telah membawa dampak yang sangat besar terhadap kesehatan baik fisik maupun psikologis pada masyarakat NAD. Salah satu contoh dampak psikologis adalah timbulnya ansietas. Pengalaman kehilangan orang yang dicintai, harta benda dan lingkungan sosial saat tsunami, gempa dan konflik dapat menyebabkan masyarakat NAD rentan mengalami ansietas. Pada modul ini akan dibahas tentang asuhan keperawatan klien yang mengalami ansietas dan koping individu tidak efektif. A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu: 1. Melakukan pengkaji pasien dengan ansietas 2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien dengan ansietas 3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan ansietas 4. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga pasien ansietas 5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah ansietas 75

Transcript of Askep Cemas 2011.doc

Page 1: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

MODUL II - B

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ANSIETAS

Tsunami, gempa dan konflik yang berkepanjangan telah membawa dampak yang sangat

besar terhadap kesehatan baik fisik maupun psikologis pada masyarakat NAD. Salah satu

contoh dampak psikologis adalah timbulnya ansietas.

Pengalaman kehilangan orang yang dicintai, harta benda dan lingkungan sosial saat

tsunami, gempa dan konflik dapat menyebabkan masyarakat NAD rentan mengalami

ansietas.

Pada modul ini akan dibahas tentang asuhan keperawatan klien yang mengalami ansietas

dan koping individu tidak efektif.

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu:

1. Melakukan pengkaji pasien dengan ansietas

2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien dengan ansietas

3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan ansietas

4. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga pasien ansietas

5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah

ansietas

6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan ansietas

B. Pengkajian Pasien dengan Ansietas

1. Pengertian

Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi

suatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut

75

Page 2: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara

ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian tersebut.

Ansietas terbagi menjadi tiga macam yaitu: ansietas ringan, yang disebabkan oleh

ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan meyebabkan seseorang menjadi

waspada, ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal

yang dirasakan penting dan mengesampingkan hal yang lain sehingga perhatian

hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu dengan terarah,

ansietas berat adalah jika seseorang mengalami pengurangan lapang persepsi

sehingga cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak

dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi

ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat

memusatkan pada suatu area lain.

Ketika mengalami ansietas, individu menggunakan berbagai mekanisme koping

atau cara penyelesaian masalah, dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara

sehat merupakan penyebab utama perilaku yang patologis, sehingga mengalami

koping individu yang tidak efektif.

Koping individu tidak efektif adalah keadaan dimana seorang individu mengalami

atau berisiko mengalami ketidakmampuan dalam menangani kecemasan karena

ketidakadekuatan sumber-sumber baik sumber fisik, sumber perilaku maupun

sumber kognitif.

2. Penyebab

Cemas dapat disebabkan oleh:

a. Adanya perasaan takut tidak diterima dalam satu lingkungan

tertentu

b. Adanya pengalaman traumatis seperti trauma akan perpisahan,

kehilangan atau bencana

c. Rasa frustrasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan

76

Page 3: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

d. Ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan fisiologis atau

gangguan terhadap kebutuhan dasar

e. Ancaman terhadap sistem diri, antara lain: ancaman terhadap identitas diri,

harga diri, kehilangan serta perubahan status peran.

3. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala pada Ansietas

Respons fisik yang mungkin ditemukan:

a. Sering napas pendek

b. Nadi dan tekanan darah naik

c. Mulut kering

d. Anoreksia

e. Diare/konstipasi

f. Gelisah

g. Berkeringat

h. Tremor

i. Sakit kepala

j. Sulit tidur

Respons kognitif:

a. Lapang persepsi menyempit

b. Tidak mampu menerima rangsang luar

c. Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya

Respons perilaku dan emosi:

a. Gerakan tersentak-sentak

b. Bicara berlebihan dan cepat

c. Perasaan tidak aman

B. Tanda dan Gejala pada Koping Tidak Efektif

Apabila individu sudah mengalami koping yang tidak efektif maka tanda dan gejala yang

dijumpai adalah:

77

Page 4: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

a. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta

bantuan

b. Menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai

c. Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan: mengalami ketegangan

peran, konflik peran

d. Mengungkapkan tentang kesulitan akan stress kehidupan

e. Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar: makan minum, kebersihan diri,

istirahat dan tidur, berdandan

f. Perubahan dalam interaksi sosial: menarik diri, tergantung, manipulatif, impulsif

g. Perilaku destruktif: merusak diri, penyalahgunaan zat

h. Sering sakit

i. Rasa khawatir kronis

j. Berbohong atau memanipulasi

C. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data-data yang ditemukan pada saat pengkajian, maka diagnosa

keperawatan:

1. Ansietas

2. Koping Individu Tidak Efektif

D. Tindakan Keperawatan

Saudara dapat memilih tindakan keperawatan berikut sesuai dengan kondisi pasien

1. Ansietas

a. Tindakan keperawatan untuk pasien:

1) Tujuan:

a) Pasien mampu mengenal ansietas

b) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi

c) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk

mengatasi ansietas

78

Page 5: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

2) Tindakan keperawatan:

a) Bina hubungan saling percaya

Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar

pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.

Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya

adalah:

(1) Mengucapkan salam terapeutik

(2) Berjabat tangan

(3) Menjelaskan tujuan interaksi

(4) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien

b) Bantu pasien mengenal ansietas:

(1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.

(2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas

(3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas

(4) Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas

c) Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa

percaya diri:

(1) Pengalihan situasi

(2) Latihan relaksasi:

(a) Tarik napas dalam

(b) Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot

(3) Hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)

d) Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali ansietas muncul

Sp 1 Pasien : - Membina hubungan saling percaya - Membantu pasien mengenal ansietas - Mengajarkan tehnik relaksasi dengan pengalihan situasi.- Memasukan ke jadual kegiatan harian pasienFase Orientasi:

“Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya AW, panggil saya ibu A, saya perawat yang akan merawat bapak dan datang kerumah bapak seminggu dua kali, yaitu hari rabu dan Sabtu jan 10.00 pagi. “Nama bapak siapa, suka dipanggial apa?”“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Oh, jadi bapak merasa tidak nyaman?”, “Baiklah

79

Page 6: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

pak, kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang bapak rasakan. “Berapa lama kita bincang-bincang? “Bagaimana kalau 30 menit”.”Dimana tempatnya pak? Bagaimana kalau disini saja?”

Fase Kerja:“Apa yang bapak rasakan?, “Bagaimana perasaan itu bisa muncul?”. “Apa yang bapak lakukan jka perasaan itu cemas itu muncul?”. “Oh, jadi bapak mondar-mandir dan banyak bicara jika perasaan cemas dan tidak nyaman itu muncul”.”Ada peristiwa apa sebelum ansietas itu muncul? “Atau adakah hal-hal yang bapak pikirkan sebelumnya?” “Jadi bapak akan merasa cemas jika ada pekerjaan bapak yang belum bisa bapak selesaikan. Bisa kita diskusikan apa yang membuat pekerjaan bapak tidak selesai? Oh, jadi bapak merasa beban kerja yang diberikan diluar kesanggupan bapak untuk menyelesaikannya. . “Apakah sebelumnya bapak pernah mendapatkan beban kerja yang tinggi pula? Apakah bapak bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu bapak mampu menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara bapak menyelesaikan pekerjaan itu waktu dulu?”. Baiklah pak, saya akan mengajarkan satu cara mengatasi kecemasan bapak yaitu dengan mengalihkan ke hobi atau kegiatan yang Bapak senangi seperti, mendengarkan musik, atau jalan-jalan di pantai. Aktivitas tersebut merupakan cara untuk menukar suasana dan akhirnya dapat menurunkan kecemasan bapak. “Apa hobi bapak? “, Oh bapak senang bercocok tanam di halaman!”Nah, bapak bisa jalan-jalan di sekeliling rumah sambil memperhatikan tanaman bapak. Kira-kira jam berapa bapak akan melakukan kegiatan ini setiap harinya? Jadi bapak akan melakukannya sore sesudah sholat ashar.

Fase Terminasi:

“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bincang-bincang?”, Baiklah pak, jangan lupa nanti jam empat atau jika nanti bapak merasa cemas coba bapak jalan-jalan ke sekeliling rumah dan perhatikan tanaman-tanaman yang bapak tanam”. “Dua hari lagi saya akan datang untuk mengajarkan latihan relaksasi, jam 10.00 yah Pak, Assalamualaikum Wr Wb.”

Sp 2 Pasien: - Mengevaluasi latihan pengalihan situasi- Mengajarkan dan melatih latihan relaksasi tarik napas dalam- Memasukan ke jadual kegiatan harianFase Orientasi:“Assalamualaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini?’ Apakah bapak sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk menghilangkan kecemasan Bapak?’, Bisa saya lihat jadual kegiatan harian bapak?“ Bagus sekali. Apakah perasaan cemas berkurang? Hari ini saya akan mengajarkan bapak tentang latihan relaksasi dengan tehnik tarik napas dalam.” Berapa lama kita akan berlatih pak? “Bagaimana jika 30 menit?” Dimana kita diskusi? “Bagaimana jika di taman bunga bapak?”

80

Page 7: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

Fase Kerja:Pak, coba bapak ulangi lagi apa yang bapak rasakan jika cemas muncul?”Ya, jadi bapak merasa seluruh badan bapak tegang, baik fikiran maupun fisik, Nah, latihan relaksasi ini bermanfaat untuk membuat fisik bapak relak atau santai. Dalam latihan ini bapak harus memusatkan pikiran dan perhatian bapak pada pernapasan, gerakan mengembang dan mengempisnya otot dada bapak saat bernapas . Bisa kita mulai pak?” Sekarang bapak silahkan duduk bersila seperti saya. Pertama-tama: bapak tarik napas perlahan-lahan, dalam hitungan satu, bapak pikirkan bahwa udara memasuki bagian bawah paru-paru bapak, pada hitungan dua bapak bayangkan udara mengisi bagian tengah paru-paru bapak dan pada hitungan tiga bapak bayangkan seluruh paru-paru bapak sudah terisi dengan udara, setelah itu tahan napas dalam hitungan tiga setelah itu bapak hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah, sekarang bapak lihat saya mempraktekkanya. “Sekarang coba bapak praktekkan! “Wah, bagus sekali bapak sudah mampu melakukannya. “ Ayo kita latih kembali selama lima sampai 10 kali. Bagus sekali. Fase teminasi:“bagaimana perasaan bapak setelah latihan tarik napas dalam ini?”Jadi sudah berapa cara yang kita pelajari untuk mengatasi kecemasan bapak, bisa bapak sebutkan?” Bagus sekali.” Jam berapa bapak akan berlatih cara ini? Mari kita masukan ke jadual harian bapak.”Setiap kali bapak mulai merasa cemas, bapak bisa langsung praktekkan cara ini.Dan latih juga sesuai jadual yang sudah bapak buat. “Lusa saya akan datang lagi untuk mengajarkan latihan yang lain yaitu dengan mengendurkan dan mengencangkan seluruh otot bapa agar terasa rileks dan nyaman. Seperti biasa pak Jam 10.00 WIB. Assalamualaikum Pak ahmad.

Sp 3 Pasien : - Mengevaluasi latihan tarik napas dalam- Mengajarkan dan melatih latihan mengerutkan dan mengendurkan otot- Memasukan ke jadual kegiatan harian

Fase Orientasi:““Assalamualaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini?’ Apakah bapak sudah melatih kembali cara napas dalam untuk menghilangkan kecemasan Bapak?’Bisa saya lihat jadual kegiatan bapak? Wah, bagus sekali, bagaimana perasaannya, lebih baik?“Hari ini kita akan mendiskusikan tentang latihan relaksasi dengan relaksassi otot.” Berapa lama kita akan berlatih pak? “Bagaimana jika 30 menit?” Dimana kita diskusi? “Bagaimana jika di ruang tamu ini saja?”

Fase Kerja:Dalam melakukan latihan relaksasi mengerutkan dan mengendurkan otot, yang perlu diperhatikan adalah konsentrasi bapak terhadap gerakan-gerakan otot. Bapak jangan memikirkan hal yang lain saat latihan ini hanya fokus pada otot, Baik Pak, kita mulai, posisi duduk saja, namun harus santai. Otot yang akan kita latih mulai dari otot muka

81

Page 8: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

sampai otot kaki. Baik pak kita mulai silahkan bapak kerutkan otot muka seperti ini, kemudian kendurkan, lagi pak?” kerutkan otot muka, kendurkan, Baik sekali, Nah sekarang otot pungung pak, kerutkan otot punggung, kendurkan, mari kita ulangi sampai tiga kali. Sekarang otot perut yah pak, silahkan kerutkan……kendurkan, Lagi pak, sampai bapak merasa nyaman. Nah sekarang otot tangan yah Pak, kerutkan….kendurkan. nah sekarang yang terakhir otot kaki, silahkan bapak kerutkan kemudian kendurkan. Bagus sekali. Fase Terminasi:“Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan? Coba sebutkan berapa cara yang dipelajari. Nah sekarang masukkan lagi cara barusan dalam jadwal.”Hari Rabu depan saya akan mengajarkan bapak satu cara lagi yaitu dengan menghipnotis diri sendiri. Jamnya sama ya, sampai jumpa. Assalamu’alaikum.

Sp 4 Pasien: - Mengevaluasi latihan mengerutkan dan mengendurkan otot- Mengajarkan dan melatih latihan relaksasi hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)- Memasukan ke jadual kegiatan harian

Fase Orientasi:“Assalamualaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini?’ Apakah bapak sudah melatih 3 cara yang sudah kita pelajari? Cara mana yang paling bapak sukai? Apakah cara itu dapat mengurangi kecemasan Bapak?’, “ Pak, hari ini kita akan mendiskusikan tentang latihan relaksasi dengan menghipnotis diri sendiri atau latihan 5 jari.” Berapa lama kita akan berlatih pak? “Bagaimana jika 30 menit?” Dimana kita diskusi? “Bagaimana jika di ruang ini saja?”Fase Kerja:Baiklah Pak, Kita akan mulai latihan lima jari. Latihan ini berguna untuk mensugesti pikiran bapak agar tidak terfokus pada kecemasan. Latihan ini berguna untuk meningkatkan semangat, menimbulkan kedamain di hati bapak, dan dapat bapak lakukan setiap kali bapak merasa tegang.” Bapak bisa lakukan latihan ini dengan berbaring, mata ditutup, lingkungan harus tenang atau sunyi sehingga bapak bisa konsentrasi. Baiklah Pak, langkah pertama, bapak sentuhkan ibu jari dengan telunjuk, sambil melakukannnya, bapak kenang saat bapak merasa sehat, menikmati kegiatan fisik yang menyenangkan, misalkan bapak bayangkan ketika bapak baru saja selesai mengikuti pertandingan bulu tangkis dan bapak menjadi pemenangnya. Kedua, bapak sentuhkan ibu jari bapak dengan jari tengah, sambil melakukannya, kenang saat bapak pertama kali jatuh cinta, saat bapak pertama kali bertemu dengan istri bapak dan kenangan indah bapak yang lain dengan istri bapak. Ketiga, sentuhkan ibu jari bapak dengan jari manis dan bayangkan ketika bapak pertama menerima pujian yang paling berkesan. Terakhir sentuhkan ibu jari bapak dengan kelingking dan bayangkan bapak berada di satu tempat yang paling bapak sukai, misalnya pantai, bayangkan bapak berjalan disekeliling pantai, kembangkan imajinasi bapak. Nah, bapak masih ingat apa yang harus bapak bayangkan tiap ibu jari bersentuhan dengan jari lainnya?” Sekarang silahkan bapak coba, saya akan mememani bapak disini. Sudah Pak?’Bagus sekali bapak nampak santai saat melakukan latihan ini.”

82

Page 9: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

Fase Terminasi:Bagaimana perasaan bapak setelah mempraktekkannya sendiri? Apa bapak merasa rileks? .Coba bapak sebutkan lagi ada berapa cara yang sudah kita pelajari untuk mengatasi cemas bapak. Seperti cara latihan yang lain, bapak bisa melakukan latihan ini sendiri setiap kali bapak merasa tegang dan sesuai jadual. Seperti cara yang lain, jam berapa akan bapak latih cara ini, silahkan bapak masukan ke dalam jadual kegiatan harian bapak. Baiklah Pak, “Saya rasa latihan kita cukup, dua hari lagi saya akan datang untuk melihat apakah kecemasan bapak sudah benar-benar berkurang. “Assalamualaikum Pak!”

b. Tindakan keperawatan untuk keluarga 1) Tujuan:

a) Keluarga mampu mengenal masalah ansietas pada anggota keluarganya

b) Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah ansietas

c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami ansietas

d) Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien dengan ansietas

e) Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami ansietas

2) Tindakan keperawatan

a) Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien

b) Diskusikan tentang proses terjadinya ansietas serta tanda dan gejala

c) Diskusikan tentang penyebab dan akibat dari ansietas

d) Diskusikan cara merawat pasien dengan ansietas dengan cara mengajarkan

tehnik relaksasi :

(1) Mengalihka situasi

(2) Latihan relaksasi : napas dalam, mengerutkan dan mengendurkan otot

(3) Menghipnotis diri sendiri (latihan 5 jari)

e) Diskusikan dengan keluarga perilaku pasien yang perlu dirujuk dan

bagaimana merujuk pasien

Sp 1 Keluarga:

- Membina hubungan saling percaya

- Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga

- Menjelaskan proses terjadi, tanda dan gejala, penyebab ansietas pada

pasien

83

Page 10: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

Fase Orientasi:“Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya AW, panggil saya ibu A, saya perawat yang akan merawat bapak ahmad dan akan datang kerumah ibu seminggu dua kali, yaitu hari rabu dan Sabtu jan 10.00 pagi. “Nama Ibu siapa, suka dipanggil apa?”“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa yang ibu rasakan selama merawat bapak Ahmad?’, “Baiklah bu, kita akan berbincang-bincang kondisi bapak Ahmad. “Berapa lama kita bincang-bincang? “Bagaimana kalau 30 menit”.”Dimana tempatnya bu? Bagaimana kalau disini saja?”

Fase Kerja:“Menurut ibu apa yang diderita bapak Ahmad?” Yah, ibu benar, bapak Ahmad menderita cemas yaitu adanya perasaan tidak nyaman, tidak berdaya dan tidak menentu, Menurut ibu apa yang menyebabkan pak Ahmad menderita kecemasan?. Oh, begitu, jadi bu, kecemasan muncul akibat adanya adanya perasaan takut tidak diterima di lingkungan, adanya rasa frustasi karena tidak dapat mencapai tujuan dan adanya ancaman terhadap diri pak Ahmad, contohnya adalah rasa takut akan tidak mampu menjadi kepala rumah yang baik. Saat Pak Ahmad cemas, perilaku apa yang sering muncul?” Selain perilaku yang ibu sebutkan tadi, tanda lain yang sering pula muncul secara fisik adalah: sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik, tidak napsu makan, diare atau sulit buang air besar, dan tampak gellisah. Untuk tingkat konsentrasi akan terlihat bahwa persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang dari luar dan hanya berfokus pada yang menjadi perhatian pak Ahmad. Sementara untuk perilaku dan emosi akan terlihat adanya gerakan yang tersentak-sentak, bicara cepat dan berlebihan, sulit tidur dan adanya perasaan tidak aman. Yach. Jadi Pak Achmad cemas. Dan perlu dibantu agar teratasi

Fase Terminasi:“ Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi?’ Bisa ibu ulangi lagi apa itu cemas dan apa penyebab serta tanda-tandanya. Bagus sekali ibu sudah mampu menyebutkan. Nanti ibu pikirkan lagi apa saja tanda dan gejala saat bapak Ahmad menderita cemas dan kalau sudah terjadi ingatkan dia melakukan cara yang sudah kami ajarkan. Dua hari lagi saya akan datang lagi untuk menjelaskan bagaimana cara merawat cemas Pak Achmad, jam sepuluh yah Bu!”Assalamualaikum Wr Wb

Sp 2 Keluarga : Mengajarkan cara merawat pasien dengan latihan relaksasi

Fase Orientasi:Assalamualiakum Ibu, Bagaimana perasaan ibu hari ini?” Apakah Ibu melihat tanda-tanda cemas pada Bapak Bapak Ahmad? Baiklah Bu, sesuai dengan kesepakan kita, hari

84

Page 11: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

ini akan berbincang-bincang tentang cara merawat pak Ahmad yang mengalami kecemasan. “Berapa lama kita akan diskusi Bu? Bagaimana kalau 30 menit. Di ruang tamu aja ya Bu?”

Fase Kerja:“Bu, untuk mengatasi kecemaan ada empat cara yang dapat kita lakukan, yaitu pengalihan situasi, latihan tarik napas dalam, latihan relaksasi otot dan tehnik hipnotis lima jari. Latihan- latihan ini berguna untuk mengurangi kecemasan, dan membuat kita lebih rileks. Cara pertama yaitu dengan pengalihan situasi. Saat Pak Ahmad mulai cemas coba ibu ajak pak Ahmad jalan-jalan ke tempat yang pak Ahmad sukai dan aman, misalnya pak Ahmad kan suka berkebun yah Bu?, Cara kedua adalah dengan latihan tarik napas dalam dimana ibu bantu pak Ahmad menarik napas dalam-dalam dalam hitungan tiga, kemudian tahan napas dalam hitungan tiga dan terakhir keluarkan napas sambil meniup dalam hitungan tiga. Pak Ahmad sudah dilatih Bu. Cara yang ketiga adalah dengan latihan relaksasi otot, dimana pak Ahmad diminta mengerutkan dan mengendurkan otot-ototnya dari otot bagian atas sampai otot paling bawah. Cara yang keempat adalah dengan hipnotis diri sendiri dengan menggunakan kelima jari kita. Caranya adalah pak Ahmad diminta untuk menyentuh ibu jari dan telunjuk sambil membayangkan saat selesai berolah raga, kemudian ibu jari menyentuh jari tengah sambil membayangkan ketika sedang jatuh cinta, menikah dan lainnya. Kemudian pak Ahmad ibu minta untuk menyentuh ibu jari dengan jari tengah sambil membayangkan saat pertama kali mendapat pujian yang palingberkesan terakhir sentuhkan ibu jari dengan kelilingking dan bayangkan ketika berada di temapt yang paling kita sukai. Kegiatan ini harus dilakukan di tempat yang tenang dan nyaman. Bagaimana Bu, sudah jelas? Jadi ada 4 cara yang dapat Ibu bantu dilakukan pak Ahmad, dan semua sudah masuk jadwal harian Pak Ahmad Tolong Ibu ingatkan untuk dilakukan dan beri pujian.Fase Terminasi:Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi tentang cara merawat pak ahmad?”Ibu bisa mengingat-ingat cara cara tadi, ini saya berikan leaflet yang bisa ibu baca. Dua hari lagi saya akan datang lagi,saya akan menemani ibu untuk mempraktekkan langsung satu cara untuk mengatasi kecemasan.”Cara mana yang ibu pilih?” Oh, Jadi kita akan latihan cara tarik napas dalam dulu, baiklah bu, untuk hari ini saya rasa cukup. “ada yang masih ingin ibu diskusikan dengan saya?” Jika tidak, saya pamit Bu, “Assalamualaikum. Sampai jumpa.”

Sp 3 Keluarga: Melatih keluarga merawat pasien dengan ansietas (tarik napas dalam)

Fase Orientasi:

Assalamualiakum Ibu, Bagaimana perasaan ibu hari ini?”apakah ibu sudah hapal cara-cara merawat Bapak Ahmad melalui tehnik relaksasi?baiklah Bu, sesuai dengan kesepakan kita, hari ini saya akan menemani ibu melatih pak ahmad cara tarik napas dalam “Berapa lama kita akan latihan Bu? Bagaimana kalau 30 menit? Mana Pak Ahmad? Ya, mari kita duduk bersama di sini. Fase Kerja:Sebelumnya perawat sudah membuat kontrak dengan pasien.

85

Page 12: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

Assalamualaikum Pak Ahmad, seperti yang suster katakan hari ini suster akan menemani istri bapak untuk melatih bapak cara tarik napas dalam. Bapak bersedia kan?’” Silahkan ibu mencoba. Wah, bagus sekali ibu sudah mampu melatih bapak Ahmad dengan benar.Perawat dan keluarga pamit meninggalkan pasienFase Terminasi:Bagaimana perasaan ibu setelah melatih Pak Ahmad? Ibu bisa melatih cara ini setiap kali ibu melihat pak Ahmad cemas. Dua hari lagi saya akan datang lagi,saya akan menemani ibu untuk mempraktekkan langsung satu cara lain untuk mengatasi kecemasan.”Cara mana yang ibu pilih?” Oh, cara menghipnotis tehnik lima jari, baiklah bu, untuk hari ini saya rasa cukup. “ada yang masih ingin ibu diskusikan dengan saya?” Jika tidak, saya pamit Bu, “Assalamualaikum.

Sp 3 keluarga ini diulangi untuk tehnik relaksasi yang lain

Sp 4 Keluarga : Merujuk pasien dengan ansietas

Fase Orientasi:

“Assalamualaikum bu, bagaimana keadaan ibu hari ini? Sudah ibu latih kembali pak Ahmad untuk mengatasi cemasnya?, “Wah, bagus sekali. Bagaimana kondisi Pak ahmad? Jadi sudah tidak cemas ya? Hari ini saya akan menjelaskan tentang perilaku bapak Ahmad yang harus segera ibu rujuk dan bagaimana cara merujuk,”Apa ibu masih ingat? Dimana kita akan bicara? Berapa lama Bu?”Fase Kerja:

“Apa ibu masih ingat tanda dan gejala pak Ahmad jika cemasnya muncul?,”Bisa ibu ulangi lagi?”Nah bu jika ibu melihat tanda-tanda seperti napas pendek, rasa tercekik dan berdebar, sakit dada, pucat, hipotensi,tidak mampu berfokus pada hal lain, tidak dapat berfikir logis, mengamuk dan marah,ketakutan, teriak-teiak, perilaku tidak terkendali dan persepsinya kacau, Sebaiknya ibu langsung bawa pak Ahmad ke puskesmas, disana saya akan membantu ibu mengatasi perilaku pak Ahmad, atau ibu bisa bertemu perawat CMHN yang lain yaitu pak Saleh,dan juga bisa diperiksa dokter, mungkin perlu makan obat. Jika kondisi pak Ahmad tidak membaik, kita akan rjuk pak Ahmad ke RSU terdekat, disana ada psikiater yang akan menangani pak Ahmad.Fase Terminasi:

“Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi?’ Baik bu, jangan lupa jika pak Ahmad sudah menunjukkan perilaku yang sudah kita diskusikan tadi, langsung ibu rujuk.. Baiklah bu, karena kondisi bapak Ahmad sudah membaik dan keluargapun sudah mempunyai kemampuan untuk merawat pak Ahmad secara mandiri, Saya tidak lagi datang kerumah ibu, Jika ada sesuatu ibu bisa menghubungi saya di puskesmas. “Assalamualaikum bu,”

86

Page 13: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

2. Koping individu tidak efektif

a.Tindakan keperawatan untuk pasien:

1) Tujuan:

a) Pasien mampu mengenal koping individu tidak efektif

b) Pasien mampu mengatasi koping individu tidak efektif

c) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan koping yang konstruktif

untuk mengatasi ansietas

2)Tindakan keperawatan

a) Kaji status koping yang digunakan oleh klien:

(1) Tentukan kapan mulai terjadi perasaan tidak nyaman, gejala, hubungannya

dengan peristiwa dan perubahannya.

(2) Kaji kemampuan untuk menghubungkan fakta-fakta pengalaman dan

perilakunya

(3) Dengarkan dengan cermat dan amati ekspresi wajah, gerakan tubuh,

kontak mata, posisi tubuh, intonasi dan intensitas suara

(4) Tentukan risiko terhadap membahayakan diri sendiri dan tindakan yg

dibutuhkan

b) Berikan dukungan jika pasien mengungkapkan perasaannya

(1) Jelaskan bahwa perasaan-perasaan yg dimilikinya memang sulit

(2) Jika individu menjadi pesimis,upayakan untuk lebih memberikan harapan,

pandangan realistis

c) Motivasi untuk melakukan evaluasi perilakunya sendiri

(1) Apa yang positif pada dirinya?

(2) Apa yang perlu ditingkatkan?

(3) Apa yang dipelajari tentang dirinya dan self reinforcement.

e) Bantu klien untuk memecahkan masalah dengan cara yang konstruktif

(1) Identifikasi masalah yang dirasakan

(2) Identifikasi penyebab masalah

(3) Gali cara pasien menyelesaikan masalah di masa lalu

(4) Diskusikan beberapa cara menyelesaiakan masalah

87

Page 14: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

(5) Diskusikan keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan

(6) Bantu pasien memilih cara penyelesaian masalah yang berhasil

f) Ajarkan alternatif koping yang konstruktif seperti:

(1) Bicara terbuka dengan orang lain untuk kekuatan sosial

(2) Kegiatan fisik untuk pemulihan kekuatan fisik

(3) Melakukan cara berfikir yang konstruktif untuk kemampuan kognitif

(4) Melakukan aktivitas konstruktif untuk kekuatan psikomotor

Sp 1 Pasien: - Membina hubungan saling percaya - Membantu pasien mengenal koping yang tidak efektif - Mengajarkan koping yang konstruktif: bicara terus terang dengan orang lainFase Orientasi:

“Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya A, panggil saya ibu A, saya perawat yang akan merawat bapak dan datang kerumah bapak seminggu dua kali, yaitu hari rabu dan Sabtu jan 10.00 pagi. “Nama bapak siapa, suka dipanggil apa?”“Bagaimaa persaan bapak hari ini? Oh, jadi bapak merasa kesal dan orang lain memusuhi bapak?”, “Baiklah pak, kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang bapak rasakan. “Berapa lama kita bincang-bincang? “Bagaimana kalau 20 menit”.”Dimana tempatnya pak? Bagaimana kalau disini saja?”

Fase Kerja:

Sejak kapan bapak sering merasa kesal dan orang lain memusuhi bapak?” Sebelumnya apakah bapak mempunyai masalah?”Oh, jadi bapak merasa ada perasaan tidak nyaman dan cemas sebelum bapak kesal. Apa yang sudah bapak lakukan untuk mengurangi kecemasan bapak tersebut?’Oh, jadi bapak belum melakukan apa-apa untuk mengatasi kecemasan bapak. Pak, perilaku kesal,marah dan bermusuhan bapak itu sebenarnya muncul akibat bapak tidak mendapatkan cara yang sehat untuk mengatasi kecemasan bapak.”Pak, dengan. marah dan memusuhi orang lain apakah masalah bapak selesai?’ Apakah kemarahan dan sikap bermusuhan dapat mengurangi kecemasan bapak?’ Jadi, apa yang dapat simpulkan dari perilaku bapak? Bagus sekali, jadi bapak sekarang sudah menyadari bahwa dengan marah dan bermusuhan tidak akan menyelesaikan ataupun mengurangi kecemasan bapak, malah akan menambah masalah baru. Sebelum ini, apakah bapak pernah mempunyai masalah. dimana bapak berhasil mengatasi masalahnya?” Boleh saya tau masalah apa itu pak? “ bagaimana cara bapak menyelesaikannya?” Oh, jadi dulu kalau ada masalah bapak, lebih banyak mendekatkan diri pada Allah dan mengadu saat sholat malam, Perasaan bapak menjadi tenang?’ Bagus sekali pak, apakah bapak punya cara yang lain?’. Oh, bapak juga dulu jika ada masalah pergi memancing ikan? Menurut bapak, apa keuntungan cara memancing ikan dan berserah diri pada Allah?, yah, baik sekali, apa yang bapak sebutkan. Pa, Jika saat

88

Page 15: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

ini masalah bapak berhubungan dengan orang lain. Apakah dengan cara yang bapak miliki tadi masalah bisa teratasi?’bagaimana orang yang sedang bermasalah dengan bapak tersebut tau?”. Pak, untuk melegakan perasaan bapak, sebaiknya bicarakan masalah bapak dengan orag lain. Bapk bisa bicara dengan saya, atau dengan orang yang bapak nyaman bicara dengannya. Dengan siapa bapak dekat?, oh dengan istri bapak? Bagimana kalau nanti kita berlatih untuk mengungkapkan perasaan bapak pada istri bapak?’.

Fase Terminasi:

“ Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi?. Jika, bapak merasa kesal atau marah, bapak bisa kembali memakai cara yang bapak miliki selama ini yaitu mendekatkan diri pada Allah dan bicara terus terang dengan orang lain. Dua hari lagi saya akan datang mendiskusikan tentang kegiatan bermanfaat yang dapat bapak lakukan.”

Sp 2 Pasien :

- Mengevaluasi pelaksanaan tehnik bicara terus terang dengan orang lain- Mengajarkan koping konstruktif: melakukan kegiatan yang konstruktif- Memasukan ke jadual kegiatan harianFase Orientasi:

“Assalamualaikum Pak, bagaimana perasaan bapak hari ini? “ Apakah muncul kembali perasaan kesal bapak selama kita tidak bertemu?” Sudah bapak ungkapkan perasaan bapak tersebut pada orang lain? Baiklah pak, hari ini kita kita akan mendiskusikan tentang kegiatan bermanfaat yang biasa bapak lakukan dan langsung kita buat jadual kegiatannya. Berapa lama kita diskusi? Dimana tempatnya Pak?’Fase Kerja:

Kegiatan apa yang biasa bapak lakukan untuk mengisi waktu luang?”Kegiatan yang bapak sebutkan sebaiknya kegiatan yang bapak senangi untuk dilakukan. Oh, jadi bapak senang memancing dan berkebun, selain itu apa masih ada kegiatan lain yang bapak sukai?” Oh, bapak, senang main catur dan mengurus burung kakatua. Baiklah pak, bagaimana kalau sekarang kita bersihkan burung kakatua bapak, apakah bapak bersedia.Dampingi pasien mengurus binatang kesukaannya, sambil mendamping alihkan perhatian pasien akan kecemasanya Dan berikan reinforcemen positif.“Bagus sekali bapak bisa merawat binatang peliharaan bapak. Menurut bapak, perlukah kita merawat burung kakaktua setiap hari?, jam berapa bapak ingin melaksanakannya?’Oh, Jam 09 pagi, sekarang saya tulis dijadual kegiatan ini yah Pak, Untuk kegiatan main catur jam berapa bapak ingin lakukan? Oh, pukul empat sore saat bapak-bapak banyak berkumpul di kantor RW. Saya masukkan ke jadual juga yah Pak.Fase Terminasi :

Bagaimana perasaan bapak setelah saya dampingi merawat binatang peliharaan bapak?”Sebaiknya bapak lakukan kegiatan yang sudah kita susun. Dua hari lagi saya

89

Page 16: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

akan datang untuk melihat pelaksanaan jadual kegiatan bapak.

Sp 3 Pasien:- Mengevaluasi jadual kegiatan harian- Mengajarkan koping konstruktif: melakukan kegiatan yang konstruktif- Mengajarkan koping konstruktif : kegiatan fisik /olah raga - Memasukkan ke jadual kegiatan harian

Fase Orientasi:

“Assalamualaikum pak, bagaimana perasaan bapak hari ini?” Sudah bapak lakukan kegiatan yang kita susun dua hari yang lalu? Bisa saya lihat? Wah, bagus sekali Pak, hari ini kita akan diskusi tentang kegiatan lain yang bisa bapak lakukan Berapa menit pak? Bagaimana kalau di ruangan ini saja pak.

Fase Kerja:

“Kemarin bapak sebutkan tentang kegiatan yang bapak senangi adalah berkebun, Bagiamana kalau saya dampingi bapak untuk berkebun?Dampingi pasien berkebun, sambil mendamping alihkan perhatian pasien akan kecemasanya Dan berikan reinforcemen positif.Wah, bagus sekali, bapak sangat terampil dalam merawat kebun bunga ini. Menurut bapak, apakah perlu kegiatan ini dilakukan setiap hari? Jam berapa bapak ingin melakukannya? Bagimana jika pukul tujuh pagi, karena pukul itu udara masih segar dan belum panas. Bagaimana Pak?’Saya masukkan ke jadual yah pak?”Pak, selain kegitan yangbapak senangi, bapak juga dapat melakukan olah raga yang bapak sukai? Olah raga apa yang bapak sukai? Oh, bapak suka lari pagi, jam berapa bapak ingin melakukannya?

Fase Terminasi:

“Bagaimana perasaan bapak setelah diskusi?”Coba bapak sebutkan lagi jadual kegiatan bapak. Nanti bapak tetap lakukannya kegiatan-kegiatan ini, karena kondisi bapak semakin membaik dan keluarga bapak sudah mampu mendampingi bapak, saya tidak lagi datang ke rumah bapak. Jika ada sesuatu bapak bisa datang ke puskesmas

b. Tindakan untuk keluarga

1) Tujuan:

a) Keluarga mampu mengenal masalah koping tidak efektif pada anggota

keluarganya

b) Keluarga mampu memahami proses terjadinya masalah koping tidak efektif

c) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami koping tidak

efektif

90

Page 17: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

d) Keluarga mampu mempraktekkan cara merawat pasien dengan koping tidak

efektif

e) Keluarga mampu merujuk anggota keluarga yang mengalami koping tidak

efekif

2) Tindakan keperawatan

a) Diskusikan tentang pengertian koping tidak efektif

b) Diskusikan tentang tanda dan gejala koping tidak efektif

c) Diskusikan tentang penyebab dari koping tidak efektif

d) Diskusikan cara merawat pasien dengan koping tidak efektif dengan cara:

(1) Membantu pasien mengenal koping yang tidak efektif

(2) Mengajarkan pasien mengembangkan koping yang sehat

(a) bicara dengan orang lain

(b) Melakukan aktivitas yang konstruktif

(c) Olah raga

e) Dampingi keluarga menerapkan cara merawat pasien langsung pada pasien

f) Diskusikan bagaimana cara merujuk anggota keluarga jika sudah tidak

dapat ditangani di rumah.

Sp 1 Keluarga: - Membina hubungan saling percaya - Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala an penyebab dari koping tidak efektif

Fase Orientasi:“ Assalamualaikum bu, Nama saya AW, biasa dipanggil ibu A, saya perawat yang akan merawat Bapak Aziz, nama ibu siapa?”Suka dipanggil apa?’ Baiklah ibu Ratih, apa yang ibu rasakan selama merawat Bapak Azis? Baiklah Bu, bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kondisi Bapak Azis, Berapa lama kita bisa berdiskusi bu? “Bagaimana jika 30 menit? Dimana kita bisa diskusi bu?, Bagaimana kalau di ruang tamu ini saja.

Fase Kerja:Apa yang Ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat Pak Aziz?Bu, perilaku bapak Aziz biasa kita sebut koping yang tidak efektif, Koping adalah cara seseorang mengatasi masalahnya. Jadi bapak Aziz sudah tidak tepat dalam mengatasi masalahnya sehingga masalahnya tidak selesai dan Pak Aziz berperilaku seperti yang ibu sebutkan lagi, yaitu marah-marah dan bersikap bermusuhan. Penyebab dari

91

Page 18: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

terjadinya masalah ini adalah ketidakmampuan bapak Aziz menghadapi kecemasannya. Perilaku yang sering tampak pada pasien adalah:adanya rasa kuatir yang kronis, cemas, mengatakan ketidakmampuan mengatasi masalahnya, gangguan dalam berinteraksi dengan orang lain, sering berbohong, sering sakit, sering bersikap bermusuhan dan sering kali tidak mampu untuk berterus terang. Menurut ibu Ratih, kira-kira mana dari tanda-tanda yang kita diskusikan tadi ada pada pak Azis?”.Fase Terminasi:“ Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi?’ Bisa ibu ulangi lagi apa itu koping tidak efektif dan apa penyebab serta tanda-tandanya. Bagus sekali ibu sudah mampu menyebutkan. Nanti ibu pikirkan lagi apa saja tanda dan gejala lain pada bapak Azis . Dua hari lagi saya akan datang lagi untuk menjelaskan bagaimana cara merawat pasien dengan koping tidak efektif, jam sepuluh yah Bu!”Assalamualaikum Wr Wb

Sp 2 Keluarga: Mengajarkan cara merawat pasien dengan koping individu tidak efektif

Fase Orientasi:‘Assalamualaikum bu, Bagaimana perasaan ibu hari ini?’ Apa sudah ibu temukan tanda lain pada bapak azis yang mengalami koping tidak efektif?’ Bu, sesuai dengan kesepakatan kita, saya akan menjelaskan tentangn bagaimana cara merawat pasien dengan koping tidak efektif, Dimana kita bisa diskusi bu?”bagaimana kalau kita diskusi selama 20 menit dan temapatnya disina saja.”Fase Kerja:“Hal pertama yang perlu ibu lakukan untuk mengatasi koping tidak efektif pada bapak Azis adalah menyadarkan beliau akan koping yang tidak efektif tersebut. Ibu bisa mendiskusikan kembali tentang penyebab masalah pada bapak Azis kemudian diskusikan pula mengapa bapak azis menggunakan koping menyangkal semua permasalahannya sehingga membuat pak Azis bermusuhan dengan lingkungan sekitarnya termasuk ibu. Setelah itu ibu bantu pak Azis untuk menilai apakah pola kopingnya itu baik, dan bisa menyelesaikan masalahnya?,” Ibu, setelah beliau menyadari pola kopingnnya yang tidak efektif, coba ibu diskusikan dengan beliau tentang pola koping yang dulu dimiliki beliau, misalnya dulu apabila ada masalah bapak Azis selalu bercerita pada orang lain tentang masalahnya. Selain koping yangn sehat yanng dimiliki pak Azis, ibu bisa menganjurkan pak Azis menggunakan koping lai seperti olah raga, dan melakukan aktivitas yang sehat, misalnya melakukan hobi.Fase Terminasi:Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi?”Bisa ibu sebutukan lagi bagaimana cara merawat pak Azis, Bagus sekali ibu sudah mampu menjelaskan ulang. Bu, bagaimana jika dua hari lagi, jam 10.00 saya datang kembali untuk mendampingi ibu merawat bapak Azis, bagaimana kalau kita latih cara pertama yaitu dengan latihan bicara dengan orang lain?”Apakah ibu bersedia, Baiklah Bu, Saya pamit dulu, assalamualaikum.”

92

Page 19: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

Sp 3 Keluarga: Melatih keluarga menerapkan cara merawat pasien dengan koping tidak efektif langsung pada pasien

Fase Orietasi:“Assalamualaikum bu, Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah mengingat kembali cara-cara merawat bapak Azis seperti yang kita diskusikan dua hari yang lalu?” Baiklah bu, sesuai dengan kesepakatan kita, hari ini saya akan mendampingi ibu melatih pak Azis menggunakan koping yang sehat selama 30 menit, dimana akan kita latih bu?”, bagaimana kalau di ruangan tamu ini saja.

Fase Kerja:Sebelumnya perawat sudah membuat kontrak dengan pasien.Assalamualaikum Pak Azis, seperti yang suster katakan hari ini suster akan menemani istri bapak untuk melatih bapak bagaimana mendiskusikan masalah bapak, sehingga bapak bisa menemuka jalan keluar yang sehat. Bapak bersedia kan?’” Silahkan ibu mencoba. Wah, bagus sekali ibu sudah mampu melatih bapak Aziz dengan benar.Perawat dan keluarga pamit meninggalkan pasien

Fase Terminasi:Bagaimana perasaan ibu setelah melatih pak Azis?”Ibu bisa melatih cara ini setiap kali ibu melihat pak Azis mempunyai masalah. Dua hari lagi saya akan datang lagi,saya akan menjelaskan tentang bagaiman cara merujuk bapak Azis jika kondisinya tidak memungkinkan dirawat di rumah, baiklah bu, untuk hari ini saya rasa cukup. “ada yang masih ingin ibu diskusikan dengan saya?” Jika tidak, saya pamit Bu, “Assalamualaikum.

Sp 4 Keluarga: merujuk pasien dengan koping tidak efektif

Fase Orientasi: “Assalamualaikum ibu, Bagaimana perasaan ibu hari ini?, Apakah ibu sudah mulai mempraktekkan cara-cara yang kita diskusikan kemarin? Wah, bagus sekalil, Bu, sesuai rencana dan kesepatan kita sebelumnya, hari ini saya akan menjelaskan tentang kondisi apa saja yang harus ibu perhatikan dari bapak Azis. Berapa lama kita berdiskuasi?’ Dimana tempatnya?’

Fase Kerja:Bu, jika kondisi bapak Azis tetap tidak berubah dan perilakunya semakin tidak terarah, atau pak Azis tidak dapat menemukan pola penyelesaian yang baik, Sebainya ibu bawa pak Azis ke puskesmas, “Ibu dapat menemui saya disana.” Disana akan ada dokter umum selain saya yang akan membantu pak Azis. “Jika perilakunya masih seperti itu, kita akan merujuk pak Azis ke RSU dimana disana ada dokter ahli jiwa yang akan membantu pak Azis.

Fase Terminasi:“Bagaimana perasaan ibu setelah kita diskusi?’ Bisa ibu sebutkan lagi perilaku-perilaku

93

Page 20: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

bapak Azis yang perlu dirujuk? Bagus sekali, ibu bisa menjelaskan ulang. Baiklah bu, karena kondisi bapak Ahmad sudah membaik dan keluargapun sudah mempunyai kemampuan untuk merawat pak Ahmad secara mandiri, Saya tidak lagi datang kerumah ibu, Jika ada sesuatu ibu bisa menghubungi saya di puskesmas. “Assalamualaikum bu,”

94

Page 21: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

E. Evaluasi

1. Evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dengan masalah ansietas

PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA DENGAN MASALAH ANSIETAS

Nama Pasien :PKM :Nama Perawat :

Petunjuk pengisian:1. Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di

bawah ini.2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi

No KemampuanTgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl

A Pasien1 Membina hubungan saling percaya2 Menyebutkan penyebab ansietas3 Menyebutkan situasi yang

menyertai ansietas4 Menyebutkan perilaku terkait

ansietas5 Melakukan tehnik pengalihan

situasi6 Melakukan tehnik tarik napas

dalam7 Melakukan tehnik relaksasi otot8 Melakukan tehnik lima jariB Keluarga1 Menyebutkan pengertian ansietas2 Menyebutkan tanda dan gejala

ansietas3 Menyebutkan penyebab ansietas4 Menyebutkan latihan relaksasi5 Melatih pasien tehnik pengalihan

situasi6 Melatih pasien tehnik tarik napas

dalam7 Melatih pasien tehnik relaksasi otot8 Melatih pasien tehnik hipnotis lima

jari9 Menyebutkan perilaku pada pasien

yang perlu segera dirujuk10 Menyebutkan cara merujuk

95

Page 22: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

2. Evaluasi pasien dan keluarga terhadap diagnosa Koping Individu Tidak EfektifPENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA

DENGAN MASALAH KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF

Nama Pasien : PKM :Nama Perawat :

Petunjuk pengisian:1. Berilah tanda (V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di

bawah ini.2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan supervisi

No KemampuanTgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl

A Pasien1 Menyebutkan penyebab koping

yidak efektif2 Menyebutkan mekanisme koping

yang konstruktif yang pernah dimiliki

3 Melatih kembali koping konstruktif yang pernah dimiliki

4 Menggunakan koping baru: Bicara pada orang lain

5 Menggunakan koping baru: melakukan kegiatan yang konstruktif

6 Menggunakan koping baru: olah raga

B Keluarga1 Menyebutkan pengertian koping

tidak efektif2 Menyebutkan tanda dan gejala

koping tidak efektif3 Menyebutkan penyebab koping

tidak efektif4 Membantu pasien mengenal

masalah koping tidak efektif5 Melatih pasien bicara pada orang

lain sebagai koping6 Melatih pasien melakukan olah

raga7 Melatih melakukan aktivitas yang

konstruktif8 Menyebutkan cara merujuk

96

Page 23: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

3. Evaluasi kemampuan perawat untuk diagnosa ansietas

No Kemampuan Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl

Sp 1 P1 Membina hubungan saling percaya2 Membantu pasien mengenal ansietas3 Mengajarkan tehnik relaksasi dengan

pengalihan situasiNilai Sp 1 PSp 2 P

1 Mengevaluasi pelaksanaan JKH2 Mengajarkan tehnik relaksasi dengan

tarik napas dalam3 Memasukkan ke JKH

Nilai Sp 2 PSp 3 P

1 Mengevaluasi pelaksanaan JKH2 Mengajarkan tehnik relaksasi dengan

mengerutkan dan mengendurkan otot3 Memasukkan ke JKH

Nilai Sp 3 PSp 4 P

1 Mengevaluasi pelaksanaan JKH2 Mengajarkan tehnik relaksasi dengan

hipnotis diri sendiri3 Memasukkan ke JKH

Nilai Sp 4 PSp 1 K

1 Membina hubungan saling percaya2 Menjelaskan pengertian ansietas3 Menjelaskan penyebab ansietas4 Menjelaskan tanda dan gejala ansietas

Nilai Sp 1 KSp 2 K

1 Mengajarkan cara merawat pasien dengan ansietas : Pengalihan situasi

2 Mengajarkan cara merawat pasien dengan ansietas : tarik napas dalam

3 Mengajarkan cara merawat pasien dengan ansietas : mengerutkan dan mengendurkan otot

97

Page 24: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

4 Mengajarkan cara merawat pasien dengan ansietas : hipnotis diri sendiriNilai Sp 2 KSp 3 K

1 Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas: pengalihan situasi

2 Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas: tarik napas dalam

3 Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas: mengerutkan dan mengendurkan otot

4 Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi ansietas : hipnotis diri sendiriNilai Sp 3 KSp 4 K

1 Mengajarkan keluarga merujuk pasien dengan ansietas

2 Nilai Sp 4 K

98

Page 25: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

4. Evaluasi kemampuan perawat untuk diagnosa koping individu tidak efektif

No Kemampuan Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl

Sp 1 P1 Membina hubungan saling percaya2 Membantu pasien mengenal koping

tidak efektif3 Mengajarkan koping konstruktif :

bicara terbuka dengan orang lain4 Memasukan ke JKH

Nilai Sp 1 PSp 2 P

1 Mengevaluasi pelaksanaan JKH2 Mengajarkan koping konstruktif :

melakukan kegiatan 3 Memasukkan ke JKH

Nilai Sp 2 PSp 3 P

1 Mengevaluasi pelaksanaan JKH2 Mengajarkan koping konstruktif :

latihan fisik/olah raga3 Memasukkan ke JKH

Nilai Sp 3 PSp 1 K

1 Membina hubungan saling percaya2 Menjelaskan pengertian koping tidak

efektif3 Menjelaskan penyebab koping tidak

efektif4 Menjelaskan tanda dan gejala koping

tidak efektifNilai Sp 1 KSp 2 K

1 Mengajarkan cara merawat pasien dengan koping tidak efektif: bicara terbuka dengan orang lain

2 Mengajarkan cara merawat pasien dengan koping tidak efektif: melakukan aktivitas yang konstruktif

3 Mengajarkan cara merawat pasien

99

Page 26: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

dengan koping tidak efektif: latihan fisik/olah ragaNilai Sp 2 KSp 3 K

1 Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi koping tidak efektif: bicara terbuka dengan orang lain

2 Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi koping tidak efektif: melakukan aktivitas yang konstruktif

3 Mengajarkan keluarga melatih pasien mengatasi koping tidak efektif: latihan fisik/olah ragaNilai Sp 3 KSp 4 K

1 Mengajarkan keluarga merujuk pasien dengan koping tidak efektifNilai Sp 4 K

100

Page 27: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

F. Pendokumentasian1. Dokumentasi hasil pengkajian

Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:________________________________IV.3. keluhan fisik:_______________________________________________________VI.4. Alam perasaan:Sedih KuatirKetakutan Gembira berlebihanPutus asaJelaskan:___________________________________________________________

VIII. Mekanisme Koping Adaptif MaladaptifBicara dengan orang lain Minum alkoholMampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihTehnik relaksasi Bekerja berlebihanAktivitas konstruktif MenghindarOlah raga Mencederai diriLainnya:__________________ Lainnya:__________________Masalah keperawatan:____________________________________________________

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik______________________________Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik______________________________Masalah dengan pendidikan, spesifik_________________________________________Masalah dengan pekerjaan, spesifik___________________________________________Masalah dengan perumahan, spesifik__________________________________________Masalah ekonomi, spesifik_________________________________________________Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik______________________________Masalah lainnya, spesifik______________________________Masalah keperawatan:_______________________________________________

101

Page 28: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11

2. Dokumentasi hasil asuhan keperawatan

CATATAN KEPERAWATAN DI KOMUNITAS (CMHN)Nama Pasien : Ibu IstiNama Puskesmas : Kuto BaroNo RM : 090876Tanggal : 15 Mei 2011

DATA : Pasien nampak gelisah, mondar-mandir, banyak bicara dan pikiran hanya berfokus pada anaknya yang tidak mengunjunginya di Bireun. Anak pasien bekerja di Banda Aceh. Pasien mengatakan di Banda Aceh masih rawan gempa dan tsunami. Menurut suami pasien istrinya sudah dua hari tidak napsu makan. Dari hasil observasi tampak pasien napasnya pendek, tekanan darah 140/90 mmHg.

DIAGNOSA KEPERAWATAN: AnsietasTINDAKAN KEPERAWATAN: 1. Mendiskusikan tentang perasaan pasien saat ini2. Mendiskusikan tentang situasi yang menimbulkan ansietas3. Mendiskusikan penyebab ansietas4. Mengajarkan cara tehnik relaksasi tarik napas dalam5. Memberikan pujian pada pasien

EVALUASI :Subjektif : Pasien mengatakan:- Perasaannya tidak nyaman, kuatir dan was-was, akan terjadi sesuatu pada anaknya- Perasaan itu muncul setiap kali rindu pada anaknya- Anak pasien yang kedua meninggal di Banda Aceh saat bencana tsunamidatang- Anaknya sudah dua minggu tidak menelpon dirinya- Perasaannya agak lega setelah latihan tarik napas dalam Objektif : ekspresi tegang, tatap napas cepat, bicara mendominasiAnalisa : Masalah belum teratasiPerencanaan :

- Memotivasi keluarga mendampingi pasien latihan tarik napas dalam- Mengajarkan latihan relaksasi : mengerutkan dan mengerutkan otot Tanda Tangan

Nama Perawat : Setio Budi

102

Page 29: Askep Cemas 2011.doc

Rev. 25-11-11 103