ASKEP ANAK PNEUMONIA2.doc

23
LAPORAN PENDAHULUAN “PNEUMONIA PADA ANAK” A. Definisi Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parenchyma paru yang terjadi Pneumonia adalah suatu penyakit peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit (Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak FK Unsri Palembang, 2000). Pneumonia disebabkan oleh virus pathogen yang masuk ke dalam tubuh melalui aspirasi, inhlasi/penyebab sirkulasi : pneumonia paling banyak disebabkan oleh bakteri (KMB, Jilid I, Salemba Medika, 2001). Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dan bronkus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius lobus dan alveoli serta menimbulkan kerusakan jaringan paru dan gangguan

Transcript of ASKEP ANAK PNEUMONIA2.doc

MAKALAH

LAPORAN PENDAHULUAN

PNEUMONIA PADA ANAK

A. Definisi

Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parenchyma paru yang terjadiPneumonia adalah suatu penyakit peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit (Standar Profesi Ilmu Kesehatan Anak FK Unsri Palembang, 2000).

Pneumonia disebabkan oleh virus pathogen yang masuk ke dalam tubuh melalui aspirasi, inhlasi/penyebab sirkulasi : pneumonia paling banyak disebabkan oleh bakteri (KMB, Jilid I, Salemba Medika, 2001).

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru distal dan bronkus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius lobus dan alveoli serta menimbulkan kerusakan jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat (IPD Jilid II, Sarwono Soeparman, 1996).

Pneumonia adalah radang paru-paru disertai dengan eksudasi dan konsolidasi. Pada bayi baru lahir pneumonia yang fatal adalah yang disebabkan oleh sifilis congenital yang disertai dengan generasi lemak pada paru-paru sehingga paru-paru tampak pucat serta tidak mengandung udara (Kamus Kedokteran Dorland, edisi 25 EGC, 1998).

B. Etiologi Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh bakteri yang timbul secara primer atau sekunder setelah infeksi virus. Penyebab tersering pneumonia bakterialis adalah bakteri positif-gram, streptococcus pneumoniae yang menyebabkan pneumonia streptococcus. Bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus beta-hemolitikus juga sering menyebabkan pneumonia, demikian juga pseudomonas aeruginosa.

Pada bayi dan anak-anak penyebab yang paling sering adalah : virus sinsial pernafasan, adenovirus, virus parainfluenza dan virus influenza.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko kematian akibat pneumonia : 1. Umur di bawah 2 bulan

2. Tingkat sosioekonomi rendah

3. Gizi kurang

4. Berat badan lahir rendah

5. Tingkat pendidikan ibu rendah6. Tingkat pelayanan (jangkauan) kesehatan rendah

7. Kepadatan tempat tinggal

8. Imunisasi yang tidak memadai

9. Menderita penyakit kronis.B. Patofisiologi

Adanya gangguan pada terminal jalan nafas dan alveoli oleh mikroorganisme pathogen yaitu virus dan staphylococcus aurens, H. influenzue dan streptococcus pneumonae bakteri

Terdapat infiltrate yang bisanya mengenai pada multiple lobus . terjadanya distruksi sel dengan menaggalkan debris celluler ke dalam lumen yang mengakibatkan gangguan fungsi alveolar dan jalan nafas .

Pada anak kondisi ini dapat akut dan kronik misalnya AIDS, cystic Fibrosis, aspirasi benda asing dan conginetal yang dapat meningkatkan resio pneumonia.C. Manifestasi KlinisTanda dan gejala berupa :

1. Batuk nonproduktif

2. Ingus (nasal discharge)

3. Suara napas lemah

4. Retraksi intercosta

5. Penggunaan otot bantu napas

6. Demam

7. Ronchii

8. Cyanosis

9. Thorak photo menunjukkan infiltrasi melebar

10. Batuk

11. Sakit kepala

12. Sesak nafas

13. Menggigil

14. Berkeringat

15. Lelah.

D. WOC Pneumonia

E. Komplikasi

1. Abses paru

2. Efusi pleural

3. Empisema

4. Gagal napas

5. Perikarditis

6. Meningitis

7. Atelektasis

8. Hipotensi

9. Delirium

10. Asidosis metabolik

11. Dehidrasi

12. Penyakit multi lobular

F. Pemeriksaan Diagnostik1. Sinar X

Mengidentifikasikan distribusi struktural dapat juga menyatakan abses luas/infiltrate, empiema, infiltrasi menyebar atau terlokalisasi, atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul. Pada pneumonia mikoplasma, sinar X dada mungkin bersih.2. GDATidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlihat dan penyakit paru yang ada.

3. JDL Leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan imun seperti AIDS, memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.

4. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darahDapat diambil dengan biopsi jarum, aspirasi trakeal, bronkoskopi fiberoptik, atau biopsi pembukaan paru untuk mengatasi organisme penyebab. Lebih dari 1 tipe organisme ada, bakteri yang umum Diplococcus pneumonia, stapilococcus aureus, A-hemolitik streptococcus, Haemophilus, CMV.

5. Pemeriksaan serologi

Membantu dalam membedakan diagnosis organisme khusus

6. LED

Meningkat

7. Pemeriksaan fungsi paru

Volume mungkin menurun, tekanan jalan napas mungkin meningkat dan komplain menurun, mungkin terjadi perembesan.

8. Elektrolit

Natrium dan klorida mungkin rendah

9. Bilirubin

Mungkin meningkat

10. Aspirasi perkuatan/biopsi jaringan paru terbuka

Dapat menyatakan intraniklear tipikal dan keterlibatan sitoplastik, karakteristik sel raksasa.

G. Penatalaksanaan1. Oksigen 1-2 l/menit2. IVFD dekstrose 10% : NaCl 0,9% = 3:1, +KCl 10 mEq/500 ml cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu dan status dehidrasi.

3. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makanan enteral bertahap melalui selang nasogastirk dengan feeding drip.

4. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin normal dan beta agois untuk memperbaiki transport mukosiler.

5. Koreksi gangguan keseimbangan asam dan basa elektrolit.

6. Antibiotik sesuai hasil biakan atau berikan :

a. Untuk kasus pneumonia communiti base :1. Ampisilin 100 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian

2. Kloramfenikol 75 mg/kg BB/hari dalam 4 kali pemberian

b. Untuk kasus pneumonia hospital base :

1) Sefotaksim 100 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian

2) Amikasin 10-15 mg/kg BB/hari dalam 2 kali pemberian.H. Asuhan Keperawatan Teoritis pada Pneumoniaa. Data Dasar Pengkajian1. Aktivitas/Istirahat

Gejala :Kelemahan, kelelahan

Insomnia

Tanda:Letargi

Penurunan toleransi terhadap aktivitas

2. Sirkulasi

Gejala:Riwayat adanya GJK kronis

Tanda:Takikardia

Penampilan kemerahan atau pucat

3. Integritas Ego

Gejala:Banyaknya stressor, masalah finansial

4. Makanan dan cairan

Gejala:kehilangan nafsu makan, mual/muntah

Tanda:Distensi abdomen

Hiperaktif bunyi usus

Kulit kering dengan turgor buruk

Malnutrisi5. Neurosensori

Gejala :Sakit kepala daerah frontus (influenza)

Tanda:Perubahan mental (bingung, somnolen)

6. Nyeri / Kenyamanan

Gejala :Sakit kepala

Nyeri dada (pleuritik) meningkat oleh batuk : nyeri dada substernal (influenza)

Mialgia, artalgia

Tanda:Melindungi area yang sakit (pasien umumnya tidak pada sisi yang sakit untuk membatasi gerakan)

7. Pernapasan

Gejala:Takipnea, dispnea progresif, pernapasan dangkal, penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal.

Tanda:Sputum, merah muda, berkarat atau purulen

Perkusi : pekak di atas area yang konsolidasi

Fremitus : taktis dan vokal bertahap meningkat dengan konsolidasi

Gesekan fraksi pleural.

Bunyi napas : menurun atau tidak ada diale area yang terlibat, atau nafas bronchial.

Warna pucat atau siunosis bibir/kaku.

8. Keamanan

Gejala:Riwayat gangguan sistem imun

DemamTanda:Berkeringat

Menggigil berulang, gemetaran

9. Pemeriksaan Diagnostik

Sinar X : mengidentifikasi distribusi struktural, dapat juga menyatakan abses luas/infiltrate, empisema, infiltrasi menyebar atau terlokalisasi, atau penyebaran/perluasan infiltrate nodul GDR / nadi oksimetri : tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru yang ada. Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah : dapat diambil dengan biopsi jarum, aspirasi transtrakeal, bronkoskopi fiberoptik atau biopsi pembukaan paru untuk mengatasi organisme penyebab.JDL : Leukositosis biasanya ada, meskipun sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi tekanan imun memungkinkan perkembangannya pneumonia bakterial. Pemeriksaan serologi : membantu dalam membedakan diagnosa organisme khusus. LED meningkat Pemeriksaan fungsi paru Elektrolit : Na & klorida mungkin rendah.

b. Prioritas Masalah 1. Mempertahankan/memperbaiki fungsi pernapasan

2. Mencegah komplikasi 3. Mendukung proses penyembuhan

Memberikan informasi tentang penyakit/prognosis dan pengobatan.

4. Diagnosa yang Mungkin Muncul1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret cairan mukus2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi bronchial3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan meningkatnya sekresi dan akumulasi aksudatDaftar pustaa

Suriadi, S.Kp, MSN, Rita Yuliana, S.Kp. M.Psi Asuhan Keperawatan Pada Anak,Jakarta 2006

Ngastiyah Perawatan anak sakit / Ngastiyah ; editor, Setiawan Jakarta : EGC, 1997

MK : Bersihan jalan nafas tidak efektif

MK : Gangguan pola nafas

MK : Gangguan pemenuhan nutrisi

Hipoksemia

Kerusakan jaringan paru

Anoreksia

Sputum bau dan kental

O2 ke vena alveolar kapiler terhambat

Terbentuknya eksudat dalam alveoli

Produksi sputum meningkat

Ekstrapasasi cairan sirosa ke dalam alveoli

MK : Risiko tinggi kekurangan cairan

Peradangan alveolus (parenkim paru)

Suhu tubuh meningkat

Nyeri

Bakteri/virus

Inhalasi

Tirah baring lama

Aspirasi