ASKEP
-
Upload
indah-rosita-syafruddin -
Category
Documents
-
view
21 -
download
3
Transcript of ASKEP
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. TA DENGAN PENYAKIT JANTUNG ISKEMIK
DIRUANG KENANGA RSUD TUGUREJO SEMARANG
Tanggal masuk : 31 Mei 2012
Tanggal pengkajian : 02 Juni 2012
No Register : 206920
Diagnosa Medis : Jantung Iskemik, Takikardi, Dispnea.
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Ny. TA
Umur : 31 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Tambak aji 3/XI, ngaliyan. Semarang
2. Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 36 Tahun
Pekerjaan : Guru olahraga SD
Hubungan dengan pasien : Suami
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan sesak nafas dan nyeri dada kiri.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2 tahun yang lalu klien didiagnosa penyakit jantung dan sudah ± 4x dirawat di rumah
sakit. Klien baru 1 minggu pulang dari rumah sakit karena penyakit yang sama yaitu
jantung dan dispnea. 1 hari sebelum masuk rumah sakit, klien berjalan kaki keliling
kantor suaminya dengan jarak ± 8 km dan sampai disana klien tidak bertemu dengan
suaminya. Lalu klien pulang kerumah dengan berjalan kaki hingga sampai rumah,
setelah itu klien merasa dadanya sakit dan sesak, badan terasa kaku, tangan dan kaki
tidak bisa digerakan lalu klien dibawa ke RS Tugurejo oleh saudaranya dan masuk
IGD. Di IGD klien didiagnosa takikardi dan dispnea, kemudian pihak rumah sakit
meminta klien untuk di rawat inap di ruang HND. Selama berada di ruang rawat
pasien mendapatkan perawatan secara intensif, dan selama masa perawatan klien
didiagnosa tambahan yaitu penyakit jantung iskemik. Saat ini klien merasa sesak
nafas dan lemas. Klien juga merasakan nyeri didadanya seperti ditusuk-tusuk, skala
nyeri pada angka 8 dari 10. Klien tampak meringis kesakitan sambil memegangi dada
kirinya.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Keluarga mengatakan sebelumnya klien sempat dirawat dirumah sakit yang sama
dengan keluhan sakit jantung. 2 tahun yang lalu klien didiagnosa mempunyai penyakit
jantung dan sudah ± 4 x dirawat di RS karena gejala yang sama yaitu sesak nafas,
nyeri dada dan takikardi, klien pernah dirawat di ICU sekitar 1 minggu yang lalu klien
dirawat diruang flamboyan RSUD Tugurejo.
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Hasil pengkajian didapatkan bahwa ibu dari klien memiliki penyakit jantung
sedangkan dari pihak suami klien (Tn. S) keluarga yang memiliki penyakit keluarga
adalah kedua orangtua beliau, kedua orangtua dari pihak suami memiliki penyakit
asma.
F. GENOGRAM
Keterangan
: Laki-laki telah meninggal
: Perempuan telah meninggal
: Klien Ny. TA 39 tahun
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal dalam satu rumah
G. PENGKAJIAN fISIK (Head to Toe)
Pengkajian primer
Airway : Tidak terdapat sekret.
Breathing : RR = 35 x/menit, irama teratur, inspirasi=ekspirasi, Menggunakan
otot bantu pernapasan
Circulation : HR 143 x/menit, akral hangat, capillary refill < 2 detik, tidak sianosi.
Disability : Keadaan umum lemah, tingkat kesadaran composmentis
Jenis/Keterangan 02 juni 2012 03 juni 2012 04 juni 2012
Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
GCS E4M6V5 E4M5V5 E4M6V5
Keadaan umum Lemah Lemah lemah
TD 113/74 mmHg 113/74 mmHg 98/62 mmHg
Nadi 143 x/menit 143 x/menit 106 x/menit
Suhu 36,00C 360C 390C
RR 28 x/menit 28 x/menit 30 x/menit
BB 50 kg 50 kg 50 kg
TB 148 cm 148 cm 148 cm
IMT 22,8 N.W 22,8 N.W 22,8 N.W
SPO2 98 100 99
Pengkajian sekunder
Pengkajian head to toe :
1. Kepala
Bentuk mesochepal, rambut kotor, kasar, bau, lengket, kulit kepala tidak ada lesi,
warna kulit kepala sama seperti area yang lain dan penyebaran rambut merata.
2. Mata
Mata kanan : Konjungtiva anemis, diameter pupil 0,5 cm sama antara kanan dan
kiri, reflex pupil terhadap cahaya baik.
Mata kiri : Konjungtiva anemis, diameter pupil 0,5 cm sama antara kanan dan
kiri, reflex pupil terhadap cahaya baik.
3. Hidung
Bersih, lembab, tidak mengeluarkan secret, terpasang nasal kanul O2 3 liter/menit.
4. Telinga
Pendengaran baik, telinga bersih namun ada sedikit serumen dikanan dan kiri
telinga klien.
5. Mulut
Mukosa bibir kering, tidak sianosis, gigi masih lengkap, tidak ada karies gigi,
pasien mengatakan selama di rumah sakit hanya berkumur, tidak pernah gosok
gigi dan mulut klien bau.
6. Leher
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limpa dan tiroid, trachea berada di
tengah, tidak lesi atau edem.
7. Paru–paru
I : Pergerakan dada simetris, tidak ada lesi, luka atau edem pada daerah dada
dan ada retraksi didinding dada.
Pa : Taktil fremitus fibrasi teraba simetris anatara kanan dan kiri, pergerakan
dada simetris.
Pe : Sonor di seluruh lapang paru-paru
Au : Terdengar bunyi vasikuler di seluruh lapang paru.
8. Payudara
Payudara kiri klien terlihat 3X lebih besar dari payudara kanan, klien masih
menyusui ananknya berusia 5 bulan namun karena sakit klien tidak menysui
ananknya dan ASInya tidak pernah dikeluarkan oleh klien, klien menyususi
anaknya hanya sebelah kiri sedangkan payudara sebelah kanan jarang digunakan
untuk menyusui, saat ditekan payudara tidak sakit.
9. Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
Pa : Ictus cordis teraba di SIC V linea midklavikula
Pe : Pekak
Au : Ireguler, terdapat Bunyi jantung S1 dan S2 , ada suara tambahan murmur
10. Abdomen
I : Bentuk perut simetris, datar, tidak terdapat lesi atau edem, kulit disekitar
perut lembab karena berkeringat.
Au : Bising usus 6 x/menit
Pa : Tidak terdapat nyeri dibagian abdomen.
Pe : Timpany
11.Genetalia
Tidak terpasang kateter, perineum bersih, memakai popok untuk dewasa.
12.Ekstremitas
Atas : Akral hangat, terdapat bengkak pada kedua tangan karena plebitis,
capillary refill dalam 1 detik, turgor kulit normal
Bawah : Akral hangat, tidak terdapat edema, capillary refill dalam 1 detik, turgor
kulit normal
13.Kulit
Warna kulit sawo matang, peyebaran warna kulit dan rambut merata. Integritas
kulit utuh, kenyal dan lembab karena klien terus berkeringat dan Kulit klien
tampak kemerahan.
H. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Oksigenasi
Tindakan dilakukan pada : Sabtu, 02 Juni 2012 (10.00 WIB)
Data Objektif
Airway : Tidak terdapat sekret.
Breathing : RR = 35 x/menit, irama teratur, inspirasi=ekspirasi, Menggunakan
otot bantu pernapasan, terpasang nasal kanul O2 3 liter/menit.
Circulation: HR 143 x/menit, akral hangat, capillary refill 1 detik, tidak sianosis.
Data Subjektif
Pasien mengatakan pusing, sesak napas nyeri pada dada kiri klien, klien hanya
hanya bisa berbaring, klien mengaku tidak kuat duduk jika duduk akan bertambah
pusing.
2. Kebutuhan nutrisi
Tindakan dilakukan pada : Sabtu, 03 Juni 2012 (13.00 WIB)
Sebelum Masuk RS
Bentuk makanan : Nasi, sayur, mie, lauk pauk, frekuensi 3 x/hari dan BB = 53
Kg. Klien juga suka makanan instan dan jajan dipinggir jalan, klien suka makan
saos dan pedas.
Setelah Masuk RS
Bentuk makanan : Bubur tanpa santan rendah garam (BTS-RG), klien terlihat
tidak menghabiskan makanan yang telah disediakan oleh pihak rumah sakit. Klien
terus meminta makanan dari luar rumah sakit tetapi tidak diijinkan. Nafsu makan
menurun dan klien hanya makan sekitar 1/4 dari porsi yang disediakan, klien juga
meminta makan nasi.
BB = 50 kg IMT = 50
TB= 148 cm (1.48)2
= 22,8 NW
Pemeriksaan lab:
Hemoglobin = 13,60 g/dL
Glukosa darah sewaktu = 144 mg/dl
3. Cairan dan Elektrolit
Sebelum Masuk RS
Klien minum + 1 ltr/hari, air yang dikonsumsi adalah air putih dan teh manis.
Setelah Masuk RS
Balance Cairan (BC) pada tanggal 02 juni 2012
Intake
Minum : 200 cc
Infuse : 1500 cc
Air dalam makanan : 100 cc
Air hasil metabolism e : 100 cc_ +
Total Intake : 1900 cc
Output
Urine : 300 cc
IWL : 250 cc
Keringat : 50 cc
Feces : 0 cc__ +
Total output : 600 cc
Balance Cairan = Intake – Output
= 1900 – 600
= + 1300 cc
Pemeriksaan lab elektrolit :
Natrium : 3,6 mmol/L
Kalium : 139 mmol/L
Chlorida : 104 mmol/L
4. Kebutuhan Eliminasi
Tindakan dilakukan pada : Sabtu, 02 Juni 2012 (21.00 WIB)
Sebelum Masuk RS
BAK : 3-4 x/hari, warna kuning.
BAB : 2 hari sekali.
Setelah Masuk RS
BAK : BAK cukup banyak, urine 1000 cc/hari, dan urine berwarna kuning
pekat
BAB : Klien mengatakan sejak masuk rumah sakit klien belum BAB sejak ±
4 hari yang lalu. Dulu saat dirawat juga di RS ± 3 minggu klien jarang
BAB, pada abdomen bagian bawah teraba keras namun klien tidak
merasakan keluhan berarti diabdomennya.
5. Termoregulasi
Tindakan dilakukan pada : Senin, 04 Juni 2012 (15.00 WIB)
Sebelum Masuk RS
Suhu : Klien mengatakan jarang mengalami demam, keringat keluar banyak ketika
klien selesai beraktivitas.
Setelah Masuk RS
Saat dilakukan pengkajian suhu tubuh 390 C
6. Higiene dan Integritas Kulit
Sebelum Masuk RS
Klien mandi mnggunakan sabun 2 x/hari, sikat gigi ketika mandi menggunakan
pasta gigi, dan klien mengganti pakaiannya setelah mandi.
Setelah Masuk RS
Klien mengatakan selama berada di rumah sakit hanya cuci muka, cuci tangan,
kaki, badan (mandi menggunakan waslap) dibantu oleh keluarga atau perawat,
pakaian selalu diganti setiap hari.
Keadaan kulit :
Warna kulit sawo matang, penyebaran warna dan rambut merata, integritas kulit
utuh, kenyal, lembab karena klien berkeringan dan klien mengeluh merasa nyeri di
bagian tangan kanan dan kiri akibat plebitis.
7. Aktivitas dan Latihan
Sebelum Masuk RS
Bathing Dressing Toileting Transfering Continance Feeding
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Setelah Masuk RS
Bathing Dressing Toileting Transfering Continance Feeding
Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu
Indeks karzt/angka ketergantungan: G
8. Persepsi Sensori
Sebelum Masuk RS
Penglihatan : Mampu melihat dengan baik
Pendengaran : Mampu mendengar dengan baik
Perasa : Mampu membedakan rasa manis, asam/asin, dan manis
(normal)
Penciuman : Klien dapat mencium bau seperti bau minyak kayu putih
Peraba : Peka terhadap rangsangan dingin, panas, dan nyeri
Setelah Masuk RS
Penglihatan : Mampu melihat dengan baik
Pendengaran : Mampu mendengar dengan baik
Perasa : Klien merasa lidahnya terasa pahit dan jika makan terasa
hambar.
Penciuman : Klien dapat mencium bau seperti bau minyak kayu putih
Peraba : Peka terhadap rangsangan dingin, panas, dan nyeri
9. Istirahat dan Tidur
Sebelum Masuk RS
Klien mengatakan kalau waktu tidur selama di rumah ± 9-10 jam/hari, dan klien
mengatakan tidak mengalami gangguan tidur.
Setelah Masuk RS
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur baik siang maupun malam hari.
Saat berada di rumah sakit, klien tampak lebih sering tidur. Ketika klien
terbangung, klien terkadang tampak gelisah dan mengeluh nyeri pada kedua
tangannya.
10. Kebutuhan Seksualitas
Klien sudah menikah, usia pernikahan klien ± 9 tahun, klien dikaruniai 3 orang
anak, dan saat ini payudara klien terlihat membesar pada payudara kiri ini
disebabkan karena anak ke-3 hanya mau minum ASI pada payudara kanan.
11. Rekreasi dan Spritual
Sebelum Masuk RS
Keluarga mengatakan klien dan keluarga liburan ketika ada waktu luang seperti
berkeliling semarang, apabila pihak sekolah Tn. S mengadakan liburan dan boleh
membawa keluarganya Tn. S akan mengajak klien beserta anak-anaknya ikut
liburan. Keluarga mengatakan kalau klien bukanlah orang yang rajin sholat.
Setelah Masuk RS
Klien mengatakan kesepian, ingin pulang dan berkumpul dengan anak dan
keluarga. Keluarga mengatakan selama sakit, klien lebih mendekatkan diri kepada
Tuhan.
12. Stress dan Koping
Klien mengatakan parah dan berserah kepada Tuhan, klien mengatakan
merindukan anak dan orangtuanya. Semenjak dirawat dirumah sakit keluarga
sering mengajak klien untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.
13. Kebutuhan Informasi
Klien mengatakan kalau klien sakit jantung dan sesak napas. Klien kurang
pengetahuan tentang perawatan payudara.
14. Konsep Diri
a) Identitas diri : Klien mengetahui ia adalah seorang wanita, bekerja sebagai
pedagang dan ibu rumah tangga
b) Peran : Klien mengatkan saat ini sebagai seorang istri dan ibu.
c) Citra tubuh : klien mengatakan menyukai tubuhnya
d) Ideal diri : Klien mengatakan sudah pasrah terhadap sakitnya, namun
klien masih berharapbisa sembuh.
e) Harga diri : klien mengatakan tidak malu di rawat di RS.
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hasil pemeriksaan laboratorium Tanggal 31 Mei 2012 Jam 13.22
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMALHEMATOLOGIDarah Rutin (WB EDTA)
Leukosit EritrositHemoglobinHematokritMCVMCHMVHCTrombositRDWDiff Count
Eosinofil AbsolutBasofil absoluteNetrofil absoluteLimfosit absoluteMonosit absoluteEosinofilBasofilNetrofilLimfositMonosit
KIMIA KLINIK (SERUM)Glukosa sewaktuCholesterol total
Trigliserida
SGOTSGPTKaliumNatriumChloridaCalcium
9.334.6013.6038.6083.9029.6035.2035612.90
L 0.020.057.081.660.52
L 0.200.50
H 75.90L 17.80
5.60
H 144181
61
18153.61391049.6
10^3/uL10^6/uLg/dL%fLpgg/dL10^3/uL%
10^3/uL10^3/uL10^3/uL10^3/uL10^3/uL%%%%%
mg/dLmg/dL
ug/dL
U/LU/Lmmol/Lmmol/Lmmol/Lmg/dL
3.6 – 113.8 – 5.211.7 – 15.535 – 4780 – 10026 – 3432 – 36150 – 44011.5 – 14.5
0.045 – 0.440 – 0.21.8 – 80.9 – 5.20.16 – 12 – 40 – 150 – 7025 – 402 – 8
< 125< 200 : desirable200-239 : borderline high >= 240 : high< 150 : borderline high200–499 : high>= 500 : very high0 – 350 – 353.5 – 5.0135 – 14595.0 – 1058.1 – 10.4
b. Hasil pemeriksaan EKG
Sinus TachycardiaSinus takikardia adalah denyut jantung lebih dari 100X/menit, dengan kata lain ini menunjukan irama sinus normal karena mempunyai gelombang P, kompleks QRS, interval PR, dan gelombang T. Nyeri, merokok, CHF, demam tinggi, kecemasan, hipoksia, olahraga, gagal jantung tahapawal dan obat-obatan tertentu dapat menyebabkan sinus takikardi.
Twave Abnormality, Possible Autetolateral IschemiaTwave Abnormality menunjukan terjadinya keabnormalan pada gelombang T Possible Autetolateral Ischemia adalah menandakan kemungkinan terjadinya iskemia pada jantung kiri lateral
Twave Abnormality, Possible Inferior ischemiaTwave Abnormality menunjukan terjadinya keabnormalan pada gelombang T Possible Inferior ischemia menandakan kemungkinan terjadinya iskemik bagain bawah
Possible Right Ventricular Hypertrophy Kemungkinan ventrikel kanan hipertrofi
Kesan : Abnormal EKG
J. TERAPI
OBAT INDIKASI KONTRAINDIKASI EFEK SAMPING
ISDN
3x 5 mg
Pencegahan angina pektoris, hipertensi pulmonal, gagal jantung kongestif yang kurang berespon terhadap glikosida dan diuretik.
Hipotensi berat, obstruksi kardiomiopati hipertropik, perikarditis konstriktif, stenosis aorta dan mitral, TIK yang tinggi, infark miokardium dengan preload rendah.
Sakit kepala, mual, muntah, pusing, lemah, taki-kardia, hipotensi, methemoglobin, reaksi alergi kulit.
Aspilet
1x 80 mg
Pengobatan dan pencegahan angina pektoris dan infark miokardial, demam, nyeri
Kelainan perdarahan, asma, ulkus peptikum aktif.
Ulkus peptikum, gangguan saluran pencernaan, peningkatan waktu perdarahan, hipotrombinemia, reaksi hipersensitifitas, pusing, telinga berdenging tanpa rangsang dari luar
Digoksin
1x ½ tab
. Gagal jantung, ventrikel vibrilasi, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal dan flutter atrium.
Total AV blok, hipokalemia, gagal ginjal, kardiomiopati, sindrom WPW, fibrilasi ventrikel, hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan riwayat intoleransi terhadap preparat digitalis.
Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala.Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel prematur multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.Gejala neurologik : depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingung dan halusinasi visual. Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai gangguan visus.
Ranitidin IV 50 mg
Tukak lambung dan usus 12 jari. Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison"
Penderita gangguan fungsi ginjal - wanita hamil dan menyusui
Diare, nyeri otot, pusing, dan timbul ruam kulit, malaise,nausea, konstipasi
Paracetamol
Oral 500 mg
Meredakan rasa sakit, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot dan menurunkan demam yang menyertai flu/influenza dan demam sesudah vaksinasi
Penderita gangguan fungsi ginjal - wanita hamil dan menyusui
Reaksi kulit seperti urtikaria, mengantuk.
Alprazolam
Oral
0.5 mg
Pengobatan hipertensi ,jantung koroner,seperti angina pektoris stabil kronik ,angina pektoris paska infark (kecuali 8 hr pertama paska infark miokardia akut)
Hipersensitif terhadap benzodiazepin, glaukoma, susut sempit akut, miastenaia gravis
Mengantuk, sakit kepala, pusing,
mual,muntah dan diare
K. ANALISA DATA
No. Tanggal/Waktu
Data Fokus Etiologi Masalah Nama/TTD
1 2 Juni 2012
DS:- Klien mengatakan masih sesak- Klien mengatakan lemas
DO: - Klien tampak sesak dan gelisah- Klien terpasang nasal kanul O2 : 3 liter/menit- TD =113/74 mmHg- RR = 28 x/ menit- N = 143 x/ menit- S = 36,00C
ketidakseimbangan perfusi ventilasi
Gangguan Pertukaran Gas
2 2 Juni 2012
DS: - Klien mengatakan lemas dan kedinginan
DO:- Kesadaran : composmentis- Wajah klien tampak pucat- Capillary refill < 2 detik- Takikardi- Auskultasi jantung terdapat bunyi tambahan s3 \
(Murmur), irregular- TTV:
TD =113/74 mmHgRR = 28 x/ menitN = 143 x/ menitS = 36,00C
- EKG Sinus Tachycardia Twave Abnormality, Possible Autetolateral
Ischemia Twave Abnormality, Possible Inferior 15
Iskemik miokard
Resiko penurunan curah jantung
Chemia Possible Night Ventricular Hypertrophy Kesan : Abnormal EKG
- Riwayat jantung iskemik3. 2 Juni
2012DS:- Klien mengatakan dada kirinya sakit seperti di
tusuk-tusuk, jika digerakkan bertambah sakit- Klien mengatakan skala nyeri 8
DO:- Klien tampak meringis- Klien memegangi dada sebelah kiri- Klien tampak cemas dan lemas- TTV:
TD = 113/74mmHg N = 143 x/ menitS = 360CRR = 28 x/menit
- Payudara kiri tampak membesar dan berisi
Iskemik miokard akibat sumbatan arteri koroner
Nyeri Akut
4. 2 Juni 2012
DS:- Klien mengatakan lemas dan tidak kuat duduk - Klien mengatakan pusing- Klien mengatakan sakit di kedua tangannya
DO:- Punggung tangan klien nampak kemerahan,
bengkak, dan nyeri tekan- Indeks kart g- Klien nampak bedrest- Diagnosa medis dyspneu dan takikardi
Ketidakseimbangan antara suplai darah dan O2
Intoleransi aktivitas
5 4 Juni 2012
DS:- Klien mengatakan payudaranya membesar
sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu- Klien mengatakan masih menyusui anaknya yang
berusia 5 bulan, namun karena klien sakit, klien
Inflamasi pada payudara kiri klien
Hipertermi
tidak menyusui anaknya dan ASInya tidak pernah dikeluarkan
- Klien menyusui anaknya hanya yang sebelah kiri, sedangkan yang sebelah kanan jarangdigunakan klien untuk menyusui
- Klien mengatkan tidak sakit jika payudara kirinya ditekan, hanya tubuhya terasa panas
DO:- Suhu tubuh klien 390C- Payudara kiri klien lebih besar 3x lipat dari besar
payudara kanan- Payudarakiri klien teraba keras dan mengeluarkan
ASI jika ditekan- Klien tampak gelisah dan tidak bisa tidur- Mukosa bibir klien kering- Kult klien tampak kemerahan
Diagnosa keperawatan yang muncul :
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi2. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan iskemik miokard3. Nyeri berhubungan dengan iskemia miokard4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2
5. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi pada payudara kiri klien
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan criteria hasil KODE
NIC
INTERVENSI TTD
1 Gangguan
pertukaran gas
berhubungan
dengan
ketidakseimbanga
n perfusi ventilasi
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 X 24 jam
tidak terjadi ganguan pertukaran
gas pada Ny.TA dengan criteria
hasil :
1. Klien tidak mengeluh
sesak
2. Klien tidak gelisah
3. Klien tidak pucat
4. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal
3350 1. Bina hubungan saling percaya
antara perawat dan klien
2. Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
3. Auskultasi bunyi jantung,
jumlah, irama dan denyut jantung
4. Monitor suara nafas
5. Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes,
biot
6. Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya
ventilasi dan suara tambahan
7. Posisikan pasien posisi yang
nyaman : Semi fowler
8. Observasi sianosis khususnya
membran mukosa
9. Monitor respirasi dan status O2
10. Kolaborasi dalam pemberian O2
11. Kolaborasi dalam pemberian
injeksi dan obat per oral sesuai
indikasi.
2 Penurunan curah
jantung
berhubungan
dengan iskemik
miokard
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
dengan setiap pertemuan @ 15
menit, penurunan kardiak
output , dengan Kriteria Hasil:
1. Keefektifan kardiak output.
2. Tanda-tanda vital dalam
rentang normal
3. Tidak terjadi sianosis
4. Akral hangat
4040 1. Pantau TD, N. S, RR dan HR
(periksa dalam keadaan klien
berbaring, duduk dan berdiri
apabila memungkinkan).
2. Auskultasi adanya S3, S4 dan
adanya murmur.
3. Auskuktasi bunyi napas yang
muncul.
4. Berikan makanan dalam porsi
sedikit tetapi mudah untuk
dikunyah dan ditelan
5. Kolaborasi pemberian oksigen
sesuai dengan kebutuhan klien.
6. Kolaborasi dalam pemberian obat
injeksi dan per oral
3 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1400 1. Pantau nyeri (karakteristik,
berhubungan
dengan iskemia
miokard
keperawatan selama 3x24 jam,
dengan setiap pertemuan @ 15
menit pasien tidak mengalami
nyeri dengan Kriteria Hasil :
1. Mampu mengontrol
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
2. Melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan
menggunakan
manajemen nyeri
3. Mampu mengenali nyeri
(skala,letak, intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri)
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
lokasi, intervensi, durasi).
2. Catat respon verbal atau non
verbal, perubahan hemodinamik.
3. Ciptakan lingkungan yang
tenang, aman, nyaman dan
tunjukan perhatian yang tulus
kepada klien.
4. Ajarkan melakukan teknik
relaksasi (napas dalam, distraksi
visualisasi, dan bimbingan
imajinasi).
5. Berikan kompres untuk
mengurangi nyeri
6. Berikan Breast Care
7. Kolaborasi mengenai pemberian
obat sesuai dengan indikasi.
8. Berikan bantuan apabila klien
atau keluarga membutuhkannya.
5. Tanda vital dalam
rentang normal
4 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam,
dengan setiap pertemuan @ 20
menit Klien dapat toleransi,
dengan criteria hasil:
- Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
tekanan darah, nadi dan
RR
- Mampu melakukan
aktivitas sehari hari
(ADLs) secara mandiri
- Keseimbangan aktivitas
dan istirahat
1. Pantau HR, keadaan dan
perubahan TD sebelum, sesudah
dan selama aktivitas sesuai
dengan indikasi.
2. Anjurkan klien untuk membatasi
aktivitas.
3. Anjurkan klien untuk
meningkatkan istirahat.
4. Anjurkan klien untuk
menghindari peningkatan
tekanan abdominal.
5. Batasi pengunjung sesuai dengan
keadaan klinis klien.
6. Bantu klien meningkatakan
aktivitas secara bertahap sesuai
dengan keadaan klinis klien.
7. Kolaborasi penggunaan obat
sesuai dengan indikasi.
5 Hipertermi berhubungan dengan proses
Setelah dilakuka tindakan selama
1 x 24 jam, suhu tubuh klien
1. Monitor keadaan umum dan
TTV klien
inflamasi pada payudara kiri klien
dalam rentan normal dengan
criteria hasil:
- TTV dalam rentan normal
- Payudara klien tidak
mengalami pembengkakan
- Klien dapat tidur dan
tampak tenang
2. Monitorsuhu klien setiap 1 jam
sampai suhu dalam rentan
normal
3. Kolaborasi dengan tim medis
untuk memberikan obat
antipiretik
4. Berikan kompres hangat di
bagian lipatan tubuh klien
5. Anjurkan klien untuk banyak
minum
6. Lakukan breast care dan
kompres air hangat di payudara
kiri klien
IMPLEMENTASI
TGL/JAM NO.
DP
IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF TTD
2 Juni 201209.00 WIB
1 1. Membina hubungan saling percaya antara
perawat dan klien
S: klien mengatakan senang berkenalan
dengan perawat
O: Pasien memperhatikan penjelasan dari
perawat
INDAH
ISMA
NURUL
09.15 WIB
09.20WIB
09.30 WIB
09.35 WIB
09.40 WIB
09.50 WIB
2. Mengkaji suara nafas dan pola nafas, kaji
adanya suara tambahan
3. Mengauskultasi bunyi jantung, jumlah, irama
dan denyut jantung
4. Memonitor TTV dan KU
5. Memposisikan pasien posisi yang nyaman :
Semi fowler
6. Mengobservasi sianosis khususnya membran
mukosa
7. memonitor respirasi dan status SPO2
S: klien mengatakan sesak napas
O: RR 35x/Menit, Ireguler, Suara Nafas
Vesikuler Diseluruh Lapang Paru
S: klien mengatakan dada kirinya sakit seperti
ditusuk
O: Ireguler, terdapat Bunyi jantung S1 dan S2,
ada suara tambahan murmur, nadi: 143
x/menit
S: klien mengatakan badannya terasa lemas
O:nafas cepat
S : Klien mengatakan nyaman dengan posisi
semi fowler
O: Klien tampak lebih rileks
S : klien mengatakan sesak
O: Membran mukosa tidak mengalami
sianosis
S : -
DAMAI
ASTRIN
ARIF
10.00 WIB
10.05 WIB
8. Berkolaborasi dalam pemberian O2 sebanyak 3
Lt/ Menit melalui nasal kanul
9. Berkolaborasi dalam pemberian injeksi dan
obat per oral sesuai indikasi.
O: RR :28 x per menit, takipnea, SPO2 94 %
S: klien mengatakan cukup merasakan oksigen
yang masuk
O: selang nasal kanul terpasang dengan
sebanyak 3 Lt/ Menit
S : klien mengatakan tidak sakit di injeksi
O: obat injeksi berhasilkan diberikan selang
infuse dan klien meminum obat oralnya sesuai
dengan waktu yang ditentukan
2 Juni 20129.0 WIB
11.20 WIB
2 1. Memantau TTV klien
2. mengauskultasi adanya S3, S4 dan adanya
S: klien mengatakan lemas dan nyeri pada
dada kiri
O:
TD =113/74 mmHg
RR = 28 x/ menit
N = 143 x/ menit
S = 36,00C
S: -
INDAH
ISMA
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF
11.25 WIB
12.00 WIB
12.30 WIB
murmur.
3. memberikan makanan dalam porsi sedikit tetapi
mudah untuk dikunyah dan ditelan
4. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai dengan
kebutuhan klien.
5. Kolaborasi dalam pemberian obat injeksi dan
per oral
O: Terdengar suara mur mur
S: klien mengatakan tidak nafsu makan.
O: klien tidak nafsu makan.
S: klien mengatakan nafasnya lebih ringan
O: klien tampak lebih tenang
3 Juni 201213.00 WIB
13.05 WIB
13.15 WIB
13.30 IB
3 1. Pantau nyeri (karakteristik, lokasi, intervensi,
durasi).
2. Catat respon verbal atau non verbal, perubahan
hemodinamik.
3. Ciptakan lingkungan yang tenang, aman,
nyaman dan tunjukan perhatian yang tulus
kepada klien.
4. Ajarkan melakukan teknik relaksasi (napas
dalam, distraksi visualisasi, dan bimbingan
imajinasi).
5. Memberikan kompres hangat untuk mengurangi
S: Klien mengatakan nyeri di dada sebelah kiriO: Klien tampak meringis
S:O: Klien tampak meringis kesakitan
S: -O: Klien tampak lebih nyaman dengan keadaan yang tenang.
S: -O: klien mengikuti intruksi perawat
S : KLien mengatakan nyeri berkurang ketika dikompres
INDAH
ISMA
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF
13.40 WIB
15.30 WIB
nyeri
6. Kolaborasi mengenai pemberian obat sesuai
dengan indikasi.
7. Berikan bantuan apabila klien atau keluarga
membutuhkannya.
O: Klien tampak lebih nyaman
S: Klien mengatakan bila memerlukan bantuan akan menghubungi perawat.O: Klien Kooperatif
3 Juni 201216.00 WIB
16.15 WIB
16.30 WIB
16.35 WIB
16.45 WIB
17.30 WIB
4 1. Pantau HR, keadaan dan perubahan TD
sebelum, sesudah dan selama aktivitas sesuai
dengan indikasi.
2. Anjurkan klien untuk membatasi aktivitas.
3. Anjurkan klien untuk meningkatkan istirahat.
4. Anjurkan klien untuk menghindari peningkatan
tekanan abdominal.
5. Batasi pengunjung sesuai dengan keadaan klinis
klien.
6. Bantu klien meningkatakan aktivitas secara
bertahap sesuai dengan keadaan klinis klien.
7. Kolaborasi penggunaan obat sesuai dengan
indikasi.
S: Klien mengatakan pusingO: Tanda-tanda vital klien mengalami perubahan sebelum dan sesudah aktivitas.
S : KLien mengatakan akan membatasi aktivitasnyaO: Klien tampak lemahS : KLien mengatakan mau untuk beristirahatO: KLien tampak lemahS: -O: KLien Kooperatif
S : -O: Klien tampak lebih nyaman dengan pengunjung yang tidak terlalu banyakS: -O: Klien tampak mengalami perkembangan yang baik
INDAH
ISMA
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF
4 Juni 201214.0 WIB
1. Memonitor keadaan umum dan TTV klien S: klien mengatakan badannya lemas dan terasa panasO: keadaan umum klien lemas, kesadaran
INDAH
ISMA
14.40 WIB
15.30 WIB
15.40 WIB
16.00 WIB
2. Berkolaborasi dengan tim medis untuk
memberikan obat antipiretik
3. Memberikan kompres hangat di bagian lipatan
tubuh klien
4. Menganjurkan klien untuk banyak minum
5. Melakukan breast care dan kompres air hangat
di payudara kiri klien
composmentis, TD 98/62 mmHg, nadi 106, suhu 390C, RR 30 x/mnt
S:klien akan minum obatnya setelah makanO: klien meminum obatnya setelah klien selesai makan
S: klien merasa lebih nyamanO: klulit klien tampak kemerahan
S: klien mengatakana akan banyak minumO: klien minum sedikit-sedikit
S: klien mengatakan payudaranya tidaksakit ketika ditekan-tekanO : payudara kiri klien tampak lebih besar dan terasa keras
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF
EVALUASI SUMATIF
No. Dx. Kep Tanggal/ Waktu Evaluasi Sumatif TTD/ Nama
1 5/05/2012
11.20 WIB
S:
- klien mengatakan sudah tidak sesakO:
- klien tidak terlihat sesak walaupun tidak diberikan oksigen lewat nasal kanul
- klien terlihat tenang, tidak sianosis- klien dapat berbicara dengan lancar- RR : 30 x/mnt dan SPO2 : 99 %
A:
Masalah teratasi (klien sudah tidak sesak, klien terlihat tenang, RR 30x/mnt)
P:
Monitor pola nafas klien, jika klien terlihat sianosis atau merasa sesak, berikan O2 3 lt/mnt
INDAH
ISMA
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF
2 5/05/2012
11.40 WIB
S:
- Klien mengatakan sudah merasa lebih baik dari pada kemarin.
- klien mengatakan masih lemas tapi sudah dapat bangun untuk duduk dan berpindah posisi dengan dibantu.
- klien mengatakan tidak kedinginan lagiO:
- KU cukup baik, Kesadaran Composmentis- Ekstremitas tidak pucat dan akral hangat- capillary refill <2 detik- SPO2 : 99 %
INDAH
ISMA
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF
- TTV:TD : 107/64 mmHg, Nadi 108 x/mnt, RR 30 x/mnt, suhu 38,00C
A:
Masalah teratasi sebagian (nyeri dada berkurang, klien tidak merasa sesak, akral hangat dan tidak pucat/sianosis)
P:
Lanjutkan intervensi:
- Pantau KU dan TTV - Berikan terapi medikasi sesuai advis dokter- Berikan cairan infuse sesuai advis- Berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
klien dan diit yang tepat sesuai indikasi- Ajarkan klien untuk latihan ADL secara bertahap
3 5/05/2012
12.20 WIB
S:
- klien mengatakan nyeri sudah berkurang menjadi skala 5 dari 10
- nyeri masih dirasakan seperti di tusuk-tusuk di dada kiri dan masih terasa walaupun dalam keadaan istirahat dan semakin sakit ketika beraktifitas.
O:
- klien terlihat tenang - payudara kiri klien masih terlihat membesar,
namun tidak ada nyeri tekan- TTV klien:
TD 107/ 64 mmHg, nadi 108 x/mnt, RR 30 x/mnt, suhu 380C
INDAH
ISMA
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF
A:
Masalah teratasi sebagian (payudara klien tidak sakit, klien mengatakan nyeri berkurang)
P:
Lanjutkan intervensi:
- anjurkan klien untuk menggunakan teknik relaksasi ketika nyeri dirasakan
- Lakukan brestcare setiap hari- anjurkan klien untuk lebih rileks dan tidak stress
4 5/05/2012
12.40 WIB
S:
- klien mengatakan sudah tidak terlalu pusing kalau duduk
- klien mengatakan saat bangun harus dibantu keluarga atau perawat
O:
- indeks kart F- klien sudah dapat duduk labih lama dan
mengobrolA: masalah teratasi sebagian (klien masih kesulitan untuk berkativitas)
P:
- anjurkan klien untuk beristirahat setelah berkativitas
- anjurkan klien membatasi aktivitas- anjurkan klien untuk meningkatkan aktivitas
secara bertahap
INDAH
ISMA
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF
5 5/05/2012
13.00 WIB
S:
- klienmengatakan badannya tidak terasa panas lagi- klien mengatakan dapattidur nyenyak semalam- klien mengatakan badannya lebih terasa enak dari
pada kemarinO:
- payudaraklien masih tampak besar tapi tidak sekeras seperti kemarin
- mukosa bibir klien lembab- kulit klien tidak tampak kemerahan- TTV klien :
TD 107/ 64 mmHg, nadi 108 x/mnt, RR 30 x/mnt, suhu 380C
A:
Masalah teratasi sebagian (suhu ubuh klien berkurang menjadi 38 derajat celcius, klien tidak merasa panas, warna kulit klien tidak kemerahan lagi)
P:
Lanjutkan intervensi:
- Lakukan breast care setiap hari - Berikan obat antipiretik jika suhu tubuh klien
masih diatas normal- Monitor TTV klien
INDAH
ISMA
NURUL
DAMAI
ASTRIN
ARIF