askep keluarga

49
h. Tipe Keluarga Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) karena di dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak. i. Suku Bangsa Bahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa, karena keluarga Tn. S berasal dari Jawa, dalam keluarga tidak ada pantangan makanan apapun. j. Agama Keluarga Tn. S beragama Islam semua, Tn. S dan Ny. S dalam melakukan ibadah sering, tapi anaknya dalam melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang, kalaupun melakukan ibadah, itupun secara sendiri-sendiri. k. Status Sosial Ekonomi Keluarga Tn. S adalah seorang buruh sablonan. Jadi Tn. S bekerja apabila ada panggilan untuk membuat sablonan. Rata-rata penghasilan Tn. S perbulan kira-kira Rp. 900.000,- itu pun tak menentu. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Ny. S membantu dengan bekerja sebagai buruh. Anak pertama Ny. A sudah ikut suaminya, Anak kedua Sdr. I lulusan SMP dan sekarang menganggur. Sementara anak ketiga An. S masih berumur 2,5 tahun, jika ditinggal kerja Tn. S dan Ny. S, An. S di jaga kakaknya Sdr. I. Dilihat dari penghasilan keluarga setiap bulannya, keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi kurang. l. Aktivitas Rekreasi Keluarga Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas Rekreasi di luar rumah jarang dilakukan. 2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahapan perkembangan keluarga saat ini Pada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan). Tugas perkembangan pada keluarga Tn. S yang dapat terpenuhi tugasnya adalah: 1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar 2) Mempertahankan keintiman pasangan 3) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat 4) Menata kembali peran dan kegiatan rumah tangga b. Tugas Tahapan Perkembangan yang Belum Terpenuhi 1

Transcript of askep keluarga

Page 1: askep keluarga

h. Tipe KeluargaKeluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (nuclear family) karena di dalam satu rumah terdapat ayah, ibu dan anak.i. Suku BangsaBahasa yang digunakan keluarga Tn. S adalah bahasa Jawa, karena keluarga Tn. S berasal dari Jawa, dalam keluarga tidak ada pantangan makanan apapun.j. AgamaKeluarga Tn. S beragama Islam semua, Tn. S dan Ny. S dalam melakukan ibadah sering, tapi anaknya dalam melakukan ibadah jarang ataupun terkadang-kadang, kalaupun melakukan ibadah, itupun secara sendiri-sendiri.k. Status Sosial Ekonomi KeluargaTn. S adalah seorang buruh sablonan. Jadi Tn. S bekerja apabila ada panggilan untuk membuat sablonan. Rata-rata penghasilan Tn. S perbulan kira-kira Rp. 900.000,- itu pun tak menentu. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Ny. S membantu dengan bekerja sebagai buruh. Anak pertama Ny. A sudah ikut suaminya, Anak kedua Sdr. I lulusan SMP dan sekarang menganggur. Sementara anak ketiga An. S masih berumur 2,5 tahun, jika ditinggal kerja Tn. S dan Ny. S, An. S di jaga kakaknya Sdr. I.Dilihat dari penghasilan keluarga setiap bulannya, keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi kurang.l. Aktivitas Rekreasi KeluargaAktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Aktivitas Rekreasi di luar rumah jarang dilakukan.2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluargaa. Tahapan perkembangan keluarga saat iniPada saat ini keluarga Tn. S sedang berada pada tahap perkembangan keluarga yaitu pada tahap keluarga dengan anak dewasa (pelepasan).Tugas perkembangan pada keluarga Tn. S yang dapat terpenuhi tugasnya adalah:1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar2) Mempertahankan keintiman pasangan3) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat4) Menata kembali peran dan kegiatan rumah tanggab. Tugas Tahapan Perkembangan yang Belum Terpenuhi1. Menata kembali peran dan kegiatan rumah tanggaAnak kedua Tn. S yaitu Sdr. I adalah lulusan SMP dan tidak melanjutkan sekolah dan belum mendapat pekerjaan. Setiap hari hanya menjaga adek nya An. S dirumah sampai kedua orang tuanya pulang dari kerja.c. Riwayat Keluarga IntiTn. S mengatakan kurang lebih sudah satu tahun mengalami batukbatuk, Tn. S mengatakan pernah di rawat di RSUD kota Semarang selama 3 minggu dan di diagnosa TB paru, sebelumnya Tn. S memeriksakan penyakitnya ke Puskesmas dan juga BP4, diberi pengobatan selama 6 bulan tapi tanpa hasil. Setelah 6 bulan Tn. S memutuskan untuk tidak berobat lagi karena merasa pengobatanya siasia. Sampai sekarang Tn. S masih sering batuk-batuk, cepat lelah saat bekerja, sering sesak nafas saat kelelahan.d. Riwayat Keluarga Sebelumnya

1

Page 2: askep keluarga

Tn. S mengatakan ayahnya mempunyai penyakit serupa batuk-batuk dan jantung, tetapi tidak pernah diobati. Sekarang ayah Tn. S sudah meninggal dunia. Dari anggota keluarga lain tidak ada yang mengalami penyakit seperti TB, DM, Hipertensi dll.3. Pengkajian Lingkungana. Karakteristik RumahKeluarga mengatakan rumah yang didiami saat ini adalah rumah milik pribadi, luas tanah (9 mtr x 12 mtr), jenis bangunan permanen, atap bangunan menggunakan kenteng, lantai dari plester masih sedikit tanah dibagian belakang rumah (dapur), terdiri dari tiga kamar tidur, ruang televisi, dapur, dan kamar mandi, dan di belakang rumah terdapat gudang. Kondisi di dalam rumah cukup rapi, tidak banyak baju yang “tercenterel” dan sinar matahari bisa masuk meski sedikit, sehingga kondisi di dalam rumah agak gelap. Sumber air berasal dari sumur pam, sampah dibuang di kali sebelah rumah.1. Karakteristik tetangga dan komunitas RWKeluarga Tn.S bertempat tinggal di kelurahan sambiroto, warga memilki kebiasaan berkumpul setiap sore sampai malam. Pelayan kesehatan terdekat adalah puskesmas yang jaraknya tidak terlalu jauh.2. Mobilitas geografis keluargaKeluarga mengatakan sudah bertempat dirumah tersebut sejak 23 tahun lalu, sebelumnya Tn. S ikut ayahnya, sebelum mempunyai anak.3. Perkumpulan Keluarga dan interaksi dengan MasyarakatTn. S. Mengatakan hubungan dengan tetangga baik, setiap hari setelah pulang kerja Tn. S ngobrol dengan tetangga, anaknya Sdr. I sering ikut kegiatan Futsal yang diadakan anak remaja setempat.4. Sistem pendukung keluargaDalam keluarga Tn. S. Apabila tedapat permasalahan selalu di musawarahkan dengan Ny. S. Dalam mendukung kesehatan, keluarga memiliki fasilitas untuk menunjang kesehatan keluarga yaitu berupa Jamkesmas, namun fasilitas kesehtan yang ada di rumah sangat kurang misalnya : tidak tersedianya PPPK pribadi, tempat tidur yang kurang nyaman, sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.4. Struktur Keluargaa. Pola Komunikasi KeluargaDalam keluarga Tn. S. mengatakan biasa berkomunikasi dengan bahasa jawa dan jarang menggunakan bahasa indonesia, dapat berkomunikasi dengan baik tidak ada hambatan dalam berkomunikasi.b. Struktur kekuatan keluargaDalam mengontrol perilaku anak-anaknya saat ini adalah Tn. S. dengan memberikan nasehat bila anak-anaknya berperilaku kurang baik. yang berperan mengambil keputusan dalam setiap masalah adalah Tn. S dan Ny. S.c. Struktur peran (formal dan informal)1. Tn. S.Peran formal : buruh sablon.Peran non formal : Sebagai kepala keluarga, dan suami.2. Ny. S.Peran formal : Ny. S. buruhPeran non formal : Sebagai ibu rumah tangga dan istri.3. Sdr. I.

2

Page 3: askep keluarga

Peran formal : sering ikut dalam perkumpulan desa.Peran non formal : Sebagai anak kedua4. An. S.Peran formal : masih berumur 2,5 tahun.Peran non formal : sebagai anak ke-3.Tn.S selaku kepala keluarga mengatakan telah memenuhi peranya sebagai kepala keluarga begitu juga Ny.S mengatakan telah memenuhi peranya sebagai istri, Ny.S mengatakan dirinyalah yang paling berperan dalam proses perkembangan baik fisik maupun perilaku anak-anaknya karena lebih dekat dengan anak-anak.d. Nilai dan norma keluargaDalam keluarga Tn.S. mempunyai suatu peraturan yang ditanamkan kepada anak-anaknya yaitu tidak bertengkar dengan anggota keluarga dan dalam menyelesaikan masalah harus dengan musyawarah. Konflik peran jarang terjadi baik kedua orang tua maupun anak-anaknya5. Fungsi Keluargaa. Fungsi AfektifKeluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina hubungan rumah tangga.b. Fungsi SosialKeluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku social yang baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada dalam masyarakat.c. Fungsi Perawatan Kesehatana. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatanKeluarga menyatakan bahwa saat ini Ny. S menderita TB Paru, dan keluarga tidak tahu tentang nutrisi dan diit pada penderita TB Paru, dan kurang pengetahuan tentang aturan tindakan danpencegahan TB Paru.b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang tepatKeluarga Tn. S mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit biasanya dibelikan obat di apotik terlebih dahulu, jika tidak ada perubahan kondisi dari anggota keluarga yang lain untukbersabar pula serta menyerahkan semua kepada Allah SWT.6. Stres dan Koping Keluargaa. Stresor jangka pendek dan panjangJangka pendek yang dirasakan oleh keluarga Tn. S adalah bila anak ketiga yaitu An. S ditinggal bekerja kedua orang tua, hanya kakaknya yang menjaganya.Jangka panjang adalah bila seandainya Sdr. I sudah mendapat pekerjaan, maka tidak ada yang menjaga An. S.b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresorKeluarga Tn. A memberikan respon stressor yang ada dengan berdiskusi dengan istrinya terutama keadaan keluarga yang berhubungan dengan pertumbuhan anak-anaknya.c. Strategi koping yang digunakanDalam menghadapi suatu permasalahan, biasanya Tn. S memusyawarahkannya untuk mengambil suatu keputusan.d. Strategi adaptasi disungsionalSebelum sakit Tn. S suka minum alkohol, keluar malam dan marah marah.

3

Page 4: askep keluarga

BAB IIIRESUME KEPERAWATANA. PENGKAJIAN1. Data UmumAsuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 juni 2010 pada keluarga Tn A alamat Jl kunir Rt 08 Rw 8 kelurahan sambiroto kecamatan tembalang.Keluarga ini merupakan keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dimana Tn A, usia 68 tahun sebagai kepala keluarga, Ny N, usia 58 tahun sebagai istri, dan Tn. S 35 tahun sebagai anak pertama, Tn. M, usia 33 tahun sebagai anak ke dua, Tn. S, usia 29 tahun sebagai anak ke tiga, dan Ny. S 25 tahun sebagai anak ke empat.Dari pengkajian didapatkan data subyektif adalah Silsilah keluarga antara lain Tn. A dan Ny. N menikah dikaruniai 4 anak, 3 laki-laki dan 1 perempuan, anak pertama, anak ke dua dan anak ke empat telah menikah dan telah memiliki keturunan sehingga Tn. A memiliki 3 cucu dari anak pertama dan kedua, sedangkan anak yang ke tiga belum menikah. Ketiga anak Tn. A yang telah menikah mereka tidak tinggal satu rumah dengan Tn. A karena telah memiliki rumah masing-masing, kecuali anak ketiga karena belum menikah maka masih tinggal dalam satu rumah dengan Tn. A.Tipe Keluarga Tn. A termasuk keluarga inti yang terdiri dari 1 kepala keluarga 1 istri dan 1 orang anak. Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia.Semua anggota keluarga menganut agama islam dan mereka selalu taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan.Status Ekonomi Keluarga Ny. N berjualan nasi, Sedangkan Tn. A ikut membantu berjualan. Penghasilan yang didapat setiap bulannya rata-rata Rp1.000.000 rupiah dan dibantu sama anaknya. Keluarga tersebut termasuk kedalam sosial ekonomi menengah.Keluarga tidak pernah melakukan rekreasi bersama ke tempat hiburan, setiap hari klien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan dengan menonton TV bersama dan berkumpul bersama anggota keluarga.2. Riwayat tahap perkembangan keluargaTahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Ny N mempunyai 4 orang anak. Anak pertama 48 tahun anak laki-laki, anak kedua 33 tahun laki-laki, anak ketiga 29 tahun laki-laki, dan anak ke empat 25tahun perempuan. Ny N sudah memiliki 3 orang cucu. Dengan tahap perkembangan keluarga dewasa tengah. Tahap perkembangan yang belum tercapai Ny N sampai saat ini telah memenuhi tugas perkembangan yaitu memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar dengan anak pertama, anak kedua, dan keempat sudah menikah.Tugas yang belum terpenuhi yaitu anak ke tiga yang belum menikah. Riwayat keluarga inti Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular, riwayat kesehatan masing-masing keluarga adalah: Ny N menderita penyakit rematik, pernah di rawat selama 7 hari di RSUD kota semarang sebanyak 1x karena operasi limfoma. Namun sekarang ini klien mengeluh sering nyeri pegal-pegal pada kakinya terutama saat sendi digerakkan, klien sudah sakit seperti ini selama ± 3 tahun, Sudah periksa ke dokter dan obat diminum rutin namun tidak sembuh juga. Biasanya kalau nyeri muncul klien mengompres kakinya dengan air hangat dan terkadang mengolesi dengan obat gosok. Tn. A. Saat ini tidak dalam pengobatan Karena dalam keadaan sehat, namun Tn. A Pernah dirawat selama 10 hari di RSUD kota semarang karena operasi prostat. Tn. S. tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat. Riwayat keluarga penyakit sebelumnya Dari keluarga Tn. A ada riwayat penyakit rematik yaitu Ny N sendiri.3. Pengkajian lingkunganPengkajian Lingkungan Tn. A ditemukan Karakteristik Rumah antara lain Tipe rumah permanen dengan jumlah ruang 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, kamar mandi dan WC jadi satu, pencahayaan rumah dan ventilasi memenuhi syarat rumah sehat, lantai rumah sudah keramik, setiap

4

Page 5: askep keluarga

ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal, peletakkan perabotan rumah tangga tertata kurang rapi. Sumber air yang digunakan dan air untuk minum menggunakan air sumur, kebiasaan keluarga dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah yaitu membersihkan lingkungan rumah, membuang sampah dengan dikumpulkan dan dibakar, mengepel lantai rumah.Karakteristik Keluarga yang paling berperan dalam pengambilan keputusan terhadap segala masalah, terutama masalah kesehatan adalah Ny N. Dengan tidak mengesampingkan pendapat dari anggota keluarga lain. Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh Ny. N diperiksakan ke pelayanan kesehatan. Apabila klien merasakan pusing atau pegal-pegal pada sendinya klien lebih memilih untuk membeli obat yang ada diwarung atau kadang klien mengurut kakinya sendiri. Keluarga tidak juga mendukung Ny N untuk dibawa kepelayanan kesehatan.Dalam memenuhi 5 tugas perkembangan keluarga Ny N belum mampu melaksanakan tugas perkembangan tersebut. Keluarga belum mampu mengambil keputusan dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan Ny N Hal ini dilihat dari kurangnya motivasi keluarga dalam mengambil keputusan dalam pemanfatan pelayanan kesehatan lebih lanjut.Mobilitas Geografis Keluarga Ny N mempunyai berbagai macam aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Ny N penjual nasi dari pagi sampai sore di temani suaminya Tn A. setelah itu klien pergi ke mushola selebihnya klien hanya beristirahat dirumah atau terkadang jalan-jalan sendiri disekitar rumah, Tn S setiap harinya bekerja sebagai pegawai swasta. Pola makan Ny N yang mederita reumatik sebanyak 3x dalam sehari dengan komposisi makanannya sesuai dengan kebiasaan makanan keluarga tanpa memperhatikan sayuran dan segala macam makanan yang tidak dianjurkan pada penderita reumatik seperti sayuran hijau.Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Semua keluarga sering berkumpul bersama terutama malam hari setelah semua aktivitas selesai dilakukan.Sistem Pendukung Keluarga Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat, antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Keluarga saling membantu satu sama lain. Keluarga klien mempunyai fasilitas kesehatan, meliputi sarana MCK, sumber air bersih, sedangkan dukungan sosial psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik.4. Struktur keluargaStruktur Keluarga Pola Komuikasi keluarga menggunakan Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan masyarakat adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Komunikasi antar keluarga lebih sering pada malam hari karena anggota keluarga yang bekerja sudah pulang.Struktur Kekuatan Keluarga klien memberi nasehat kepada anak-anaknya bagaimana cara berperilaku dengan baik, sopan santun, tata krama, cara menjaga hubungan baik dengan orang, cara menjaga hubungan baik dengan masyarakat di sekitar, cara berumah tangga yang baik dan mendidik anak, kekuatan masih tetap berada pada Tn A suami klienStruktur Peran ( Formal dan Infomal) dalam keluarga Tn A. Tn A Peran formal Aktif sebagai anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal Peran Informal Menjadi kepala keluarga, ayah, mertua dan kakek. Ny N Peran Formal Sebagai ibu rumah tangga Peran Informal Sebagai istri dari Tn. A, mertua, dan nenek dari cucunya. Tn S Peran Formal Sebagai karyawan swasta. Peran Informal Sebagai anak.Nilai dan Norma keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting sehingga selalu menjaga kebersihan dan memperhatikan kecukupan gizi dalam keluarga.5. Fungsi keluargaFungsi Keluarga Fungsi Afektif Keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang, Tn A selalu mendukung apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun, diterapkan demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.

5

Page 6: askep keluarga

Fungsi Sosial Keluarga Tn A mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi social pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan anaknya berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti setiap minggu dan dalam acara perkumpulan dengan masyarakat sekitar.Fungsi Perawatan Keluarga kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan Saat pengkajian Ny N mengatakan kaki terasa pegal – pegal dan linu, pada tangan sebelah kanan terkadang masih nyeri karena ada bekas operasi limfoma.Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat Ny N bila merasa badannya sakit beli obat warung tapi kalau belum sembuh baru dibawa ke pelayanan kesehatan di periksa oleh dokter dan mendapatkan obat untuk mengurangi keluhan yang dirasakan Ny N. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga berusaha merawat dan mengobati sakit Ny. N dengan mengantarkan berobat ke puskesmas. Keluarga tidak tahu tentang pengobatan dan akibat lanjut dari rematikKemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang sehat, Keluarga kurang tau bagainama cara memodifikasi lingkungan yang sehat dan bagaimana memelihara lingkukungan agar reumatik yang dialami Ny N tidak bertambah buruk.Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan masyarakat Keluarga sudah mengetahui fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, dokter, rumah sakit, dan keluarga sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut. Tetapi keluarga belum memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan optimal.Fungsi Reproduksi keluarga Tn A jumlah anak yang dimiliki ada 4 orang anak yaitu 3 laki-laki, 1 perempuan. Jumlah cucu 3 orang perempuan. Saat ini Ny. N sudah mengalami menopause.Fungsi Ekonomi keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari pendapatan Ny N dan anaknya Tn S. Ny N di keluarga adalah sebagai pengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.6. Stress dan koping keluargaStress dan Koping Keluarga Tn A, Streesor jangka panjang dan pendek Yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana keluarga bisa meningkatkan kesehatan Ny N agar tidak sakit-sakitan lagi, selain itu juga pemikiran tertuju pada anak ketiga karena Ny N menginginkan anak ketiganya segera menikah dan mendapatkan pasangan hidup yang baik.Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor, Keluarga berupaya mengatasi masalah berdasarkan kemampuan yang ada dalam keluarga yang mencoba memeriksakan Ny N ke pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk anak ketiga Ny N berusaha menabung untuk pernikahannya.Strategi koping yang digunakan adalah bila ada masalah dalam keluarga dapat diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.Strategi adaptasi disfungsional adalah Saat pengkajian pada keluarga Ny N ditemukan koping yang tidak adaptif. Hal ini terbukti dengan ungkapan Ny N bahwa pengobatan alternative lebih aman dibandingkan dengan pengobatan medis.7. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik keluarga Tn A sebagai berikut : Tn A TD 120/80 mmHg, RR 24 x/mnt N 84 x/mnt. Rambut hitam bersih, Konjung tiva tidak anemis, Sclera tidak ikterik Simetris, hidung tidak ada polip. Mulut bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi ada karies, gigi masih utuh. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengran menurun. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada whezzing. Abdomen tidak ada nyeri tekan, ada massa, bunyi tympani. Ekstremitas Atas : masih dapat berfungsi dengan baik, rentang gerak masih baik, Bawah : rentang gerak kaki masih baik, terkadang kesemutan,

6

Page 7: askep keluarga

Ny N TD 180/100mmHg, RR 22 x/mnt, N 76x/mnt, data laboratorium asam urat 4,0 mg/dl, kolesterol 220 mg/dl, rambut beruban, bersih, Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Simetris, hidung tidak ada polip. mulut bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi ada karies. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengran masih baik. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Abdomen Tidak ada nyeri tekan, ada massa, bunyi tympani. ekstremitas Atas : masih dapat berfungsi dengan baik, rentang gerak masih baik. Bawah : rentang gerak kaki masih baik, terkadang rasanya nyeri, pegal-pegal, linuTn S TD 130/80 mmHg, RR 22 x/mnt, N 80x/mnt. Rambut hitam, bersih. Konjung tiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Simetris, hidung tidak ada polip. Mulut Bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengran masih baik. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Abdomen Tidak ada nyeri tekan, ada massa, bunyi tympani. Ekstremitas Atas : masih dapat berfungsi dengan baik, rentang gerak masih baik. Bawah : rentang gerak kaki masih baik8. Harapan keluargaHarapan Keluarga Tn A agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan dan juga bisa meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

B. ANALISA DATASesuai data diatas dapat dibuat Analisa Data sebagai berikut :Data Subyektif didapatkan pada tanggal 23 Juni 2010 keluarga mengatakan tidaktahu tentang penyakit rematik, Ny N mengatakan bahwa penyakit rematik tidakmembahayakan. Ny N mengeluh kaki pegal-pegal dan terasa linu, tangan dan kakikesemutan. Keluarga tidak tahu pengertian, penyebab, tanda dan gejala nyeri akibatperadangan. Keluarga tidak tahu akibat lanjut dari nyeri yang tidak segera diatasi.Keluarga mengatakan Ny. N sudah merasa sakit seperti ini ± 3 tahun. Keluargamengatakan jika nyeri Ny. N muncul cara perawatannya dengan diberi balsam dan dikompres dengan air hangat. Keluarga tidak tahu cara perawatan dan modifikasilingkungan keluarga hanya membawa Ny. N ke puskesmas jika sakit. Keluargamengatakan Ny. N setiap harinya berjualan di warung dari pagi sampai sore. Dan dataobyektif sebagai berikut. Ny. N memijat-mijat daerah kakinya, Ny N menunjuk skalanyeri 5, tangan kanan ada bekas luka operasi limfoma dan sampe sekarang terkadangmasih terasanyeri.TD :180/100 mmHgNadi : 76 x/mntRR : 22 x/mntBB : 69 kg TB : 158cm. Usia: 58 tahun, hasil dari laboratorium asam urat 4,0 mg/dl, kolesterol 220 mg/dl.Dengan etiologi nyeri yang didapatkan dari masalah ketidakmampuan keluarga merawatanggota keluarga yang menderita rematik.Analisa data yang kedua adalah dengan data subyektif sebagai berikut, Keluargamengatakan tidak tahu adanya resiko jatuh dari penyakit rematik, Keluarga mengatakanNy N sering pergi jalan-jalan sendirian. Data obyektif Penataan rumah tidak rapi, lantaikamar mandi terbuat dari keramik yang sifatnya licin. Ny N tampak menahan sakit padasaat berjalan. Terlihat perubahan pada cara berjalan klien. Dengan etiologi resiko injuriberhubungan dengan ketidak mampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang amanbagi penderita rematik.C. DIAGNOSA KEPERAWATANSetelah dilakukan analisa maka didapatkan diagnosa yang pertama nyeriberhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny N yang menderitanyeri sendi. Dan diagnosa kedua adalah resiko injuri berhubungan denganketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan yang aman bagi penderitarematik.

7

Page 8: askep keluarga

D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. AKHUSUSNYA NY. NPada diagnosa pertama, nyeri pada Ny N berhubungan dengan ketidakmampuankeluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita nyeri sendi. Tujuan umumadalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 60 menit nyeri berkurang padaNy. N.Tujuan khusus yang pertama adalah Keluarga mampu menjelaskan pengertian,tanda dan gejala serta penyebab dari nyeri peradangan dengan kriteria respon verbal yangmemiliki standar Nyeri adalah suatu reaksi normal tubuh akibat suatu proses dalamtubuh, penyebab nyeri adalah peradangan pada sendi-sendi bagian tubuh yang terjadipada usia lanjut. Tanda dan gejala nyeri peradangan kemerahan, panas, nyeri, bengkak,kaku pada sendi. Sehingga intervensi yang tepat dilakukan adalah gali pengetahuankeluarga tentang pengertian nyeri, gali pengetahuan tentang penyebab nyeri.Tujuan khusus yang kedua Keluarga mengetahui akibat lanjut dari nyeriperadangan dan mengambil keputusan yang tepat mengenai masalah nyeri peradangandengan kriteria verbal afektif yang memiliki standar apabila bagian yang nyeri tidaksegera diatasi maka nyeri akan memberat, kaku, semakin membengkak, sulit untukmelakukan aktivitas. Relaksasi adalah upaya untuk menurunkan sensasi nyeri. Sehinggaintervensi yang tepat adalah kaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari nyeriyang tidak segera diatasi, beri penjelasan kepada keluarga tentang akibat nyeri yang tidaksegera diatasi, beri kesempatan keluarga untuk bertanya, motivasi keluarga untukmengambil keputusan yang tepat, berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.Tujuan khusus yang ketiga adalah keluarga mampu melakukan perawatan padaNy. N yang mengalami nyeri dengan kriteria verbal psikomotor yang memiliki standarPerawatan nyeri peradangan istirahat yang cukup tingkatkan relaksasi, kompres denganair hangat pada bagian yang sakit rendam panas atau dingin, hindari aktivitas yangmenambah nyeri, berikan obat tradisioanal yaitu jahe yang diparut dan dicampur denganminyak kayu putih dan baby oil oles atau gosok pada bagian yang nyeri. Sehinggaintervensi yang tepat adalah Ajarkan tentang relaksasi nafas dalam pengalihan aktifitas,misal nonton TV. Instruksikan keluarga untuk mempraktekan salah satu tehnik yang telahdiajarkan.Tujuan khusus yang keempat adalah keluarga mampu memodifikasi lingkunganyang berkaitan dengan perawatan nyeri peradangan dengan kriteria verbal psikomotoryang memiliki standar modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri cipatakanlingkungan yang aman dan nyama, penataan perabotan rumah tertata rapi, mengurangiresiko tersandung dan menambah nyeri, penerangan yang cukup, hindari mengangkatbenda yang berat, jangan mandi malam dengan air yang dingin. Sehingga intervensi yangtepat adalah kaji pengetahuan keluarga tentang cara modifikasi lingkungan untukmengurangi nyeri.berikan penjelasan pada keluarga tentang cara modifikasi lingkunganuntuk mengurangi nyeri.beri kesempatan keluarga untuk bertanya.motifasi keluargauntuk menjelaskan kembali cara modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri.berikanreinvorcement positif atas usaha keluarga.Tujuan khusus yang ke lima adalah keluarga mampu memanfaatkan fasilitas yangada untuk menunjang perawatan pada keluarga dengan nyeri peradangan dengan kriteriaverbal psikomotor yang memiliki standar fasilitasi layananan kesehatan yang dapatdimanfaatkan adalah puskesmas tempat untuk konsultasi masalah kesehatan, pengobatan,dokter praktek tempat untuk berobat, rumah sakit tempat untuk perawatan, pengobatandan konsultasi masalah kesehatan. Sehingga intervensi yang tepat adalah kaji

8

Page 9: askep keluarga

pengetahuan keluarga mengenai fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan.diskusikandengan kaleuarga untuk membawa anggota keluarganya yang sakit kepuskesmas.motifasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmasberikan reinvorcement positif atas usaha keluarga.Diagnosa kedua resiko injuri berhubungan dengan ketidak mampuan keluargadalam memodifikasi lingkungan yang aman bagi penderita nyeri sendi. Tujuan umumadalah Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit diharapkan keluargamampu mengenal masalah nyeri sendi dan memodifikasi lingkungan sehingga injuri tidakterjadi.Tujuan khusus Mengenal masalahnyeri sendi, Menyebutkan penyebab jatuhdengan kriteria respon verbal yang memiliki stándar Penyebab jatuh antara lain lantailicin, pencahayaan kurang, penataan perabotan kurang rapi, sehingga intervensi yangtepat adalah diskusikan dengan keluarga tentang penyebab jatuh pada penderita nyerisendi dengan lembar balik, beri kesempatan keluarga untuk bertanya tentang hal-hal yangbelum jelas, memotivasi keluarga untuk mengulangi apa yang telah disampaikan, berireinforcemenpositif atas jawaban yang benar.Tujuan khusus yang kedua Mengambil keputusan dalam melakukan tindakanyang tepat, Menyebutkan akibat jatuh pada penderita rematik dengan kriteria hasilrespon verbal yang memiliki standar cara-cara pencegahan jatuh yaitu berpegangan saatke kamar mandi,menggunakan alat bantu jalan, hindari langsung berdiri setelah tidur,penerangan yang cukup. Sehingga intervensi yang tepat adalah Kaji pengetahuankeluarga tentang cara pencegahan jatuh, Diskusikan dengan keluarga tentang carapencegahan jatuh, Berikan kesempatan keluarg untuk bertanya, Motivasi keluarga untukmengulangi hal-hal yang telah disampaikan, Berikan reinforcement positif.Tujuan khusus yang ketiga Memodifikasi lingkungan yang sesuai denganpenderita nyeri sendi yang mempunyai resiko injuri, Menyebutkan cara memodifikasilingkungan yang sesuai untuk penderita nyeri sendi dengan kriteria respon verbal yangmemiliki standar cara memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita nyeri sendipenerangan cukup, ada penerangan dalam kamar mandi, jaga agar lantai tidak licin,merapikan perabotan rumah. Sehingga intervensi yang sesuai adalah Beri kesempatankepada keluarga untuk bertanya, Tanyakan kembali hal-hal yang telah disampaikan,Berikan reinforcemenpositif atas jawaban yang benar.Tujuan khusus yang keempat adalah Memanfaatkan fasilitas kesehatan denganmampu menyebutkan tempat pelayanan kesehatan untuk pengobatan dengan kriteriarespon psikomotor yang memiliki standar fasilitas layanan kesehatan yang dapatdimanfaatkan seperti puskesmas, rumah sakit, dokter praktek. Sehingga intervensi yangsesuai adalah kaji pengetahuan keluarga mengenai fasilitas kesehatan yang dapatdimanfaatkan, diskusikan dengan keluarga untuk membawa anggota keluarganya yangsakit kepuskesmas, motifasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit kepuskesmas. berikan reinforcement positif atasusaha keluarga.E. IMPEMENTASI dan EVALUASI.Implementasi telah dilakukan pada tanggal 25 juni 2010 berupa pendidikankesehatan selama 3x30 menit, keluarga Tn A khususnya Ny N dapat menjelaskan tentangpenyakit rematik dengan menyebutkan bahwa penyakit rematik adalah peradangan padasendi.Implementasi yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan tentang rematikkepada keluarga Tn. A dimana menjelaskan pengertian rematik, tanda dan gejala rematik,komplikasi rematik, serta cara perawatan pada pasien dengan rematik, salah satunya

9

Page 10: askep keluarga

adalah dengan mendemonstrasikan pembuatan obat tradisional yaitu jahe yang di tumbukkemudian dioleskan pada daerah tubuh yang nyeri sehingga mendapatkan sensai hangatdan nyeri dapat berkurang, selain obat tradisional mendemonstrasikan juga carapengompresan hangat pada daerah yang nyeri dimana dengan kompres hangat maka akanmemperlancar peredaran darah (terjadi Vasodilatasi) sehingga nyeri dapat berkurang,pada resiko injuri implementasi yang dilakukan adalah dengan memberikan pengertiankepada keluarga bahwa nyeri yang dirasakan oleh Ny. N dapat mengakibatkankecelakaan padanya Ny. N didalam rumah dikarenakan Ny. N mengalami gangguan padasaat berjalan akibat menahan rasa nyeri, hal ini dapat diperparah apabila keadaan rumahtidak mendukung Ny. N dalam beraktifitas sehari-hari yaitu pencahayaan rumah yangkurang, kondisi lantai yang licin terutama pada kamar mandi, serta penataan perabotanrumah yang berantakan sehingga dapat mengakibatkan kecelakaan jatuh pada Ny. N.setelah diberikan pengetahuan kepada keluarga tentang resiko injuri yang dapat terjadikeluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah agar resiko injuri tidak terjadi.Dari implementasi yang telah dilakukan didapat evaluasi yaitu berdasarkan datasubyektif keluarga Tn A mengatakan kalau dia sudah tahu tentang penyakit rematik baikpengertian, penyebab, komplikasi, cara merawat, tanda dan gejala.Keluarga Tn A juga sudah tahu tentang jenis dan manfaat pelayanan kesehatan,sedangkan berdasarkan data obyektif keluarga Tn A terlihat antusias sekali dalammendengarkan penjelasan mahasiswa tentang penyakit rematik.Dari diagnosa yang kedua dapat dievaluasikan yaitu berdasarkan data subyektifkeluarga mengatakan sudah mengetahui cara menghindari resiko kecelakaan didalamrumah, keluarga dapat mengambil keputusan untuk menata ruangan yang aman bagi NyN, keluarga dapat merawat Ny N dengan mengawasi kegiatan Ny N, keluarga dapatmemodifikasi lingkungan yang aman bagi penderita nyeri sendi.

7.      Tipe Keluarga

Nuclear Family (keluarga inti) karena dalam satu rumah terdiri dari bapak ibu dan anak.8.      Budaya / Suku Bangsa

a.       Suku BangsaKeluarga TN. W berasal dari suku Jawa.dan merupakan penduduk asli di wilayah Kelurahan Candiroto Kecamatan Kota Kendal Kabupaten Kendal

b.     Bahasa yang digunakanBahasa yang digunakan Keluarga Tn.W adalah bahasa Jawa

c.     PantanganDalam keluarga tidak ada pantangan apapun yang berkaitan dengan masalah kesehatan, menurut ajaran agama yang keluarga anut, ada jenis makanan pantangan yaitu daging anjing, babi, dan kodok. Keluarga juga tidak ada yang alergi terhadap jenis makanan tertentu.

10

Page 11: askep keluarga

d.    Kebiasaan budaya yang berhubungan dengan masalah kesehatan Keluarga Tn. W adalah penduduk Jawa asli, dan tidak ada adat istiadat yang berpengaruh negatif terhadap masalah kesehatan didalam keluarganya

Kesimpulan : -9.      Agama

a.       Kegiatan Keagamaan Rutin di RumahSemua anggota keluarga beragama Islam, keluarga melakukan sholat 5 waktu dan kadang berjamaah di rumah ataupun di mushola.. Keluraga Tn.W mengatakan bahwa penyakit yang di derita istrinya merupakan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan saya menerimanya dengan sabar dan saya selalu berdoa kepadanya sehabis melakukan sholat untuk meminta kesembuhan terhadap penyakit istrinya.

b.       Kegiatan Keagamaan Rutin di MasyarakatKeluarga Tn.W ikut dalam kegiatan tahlilan bersama masyarakat sekitar.

Kesimpulan : -10.  Status Sosial Ekonomi Keluarga

a.     Pekerjaan Anggota KeluargaTn W. sebagai Petani, sedangkan Ny S, Pedagang dipasar sedangkan An.M,R masih duduk

dibangku sekolah rata – rata penghasilan Tn. W adalah tidak tetap perbulannya. Sehingga hanya

cukup untuk memenuhi kebutuhan makan hidup sehari - harinya. Penghasilan Ny. S

perbulannya kurang lebih Rp. 800.000

b.     Tabungan / AsuransiKeluarga Tn. W tidak memiliki tabungan di Bank ataupun asuransi. Dan keluarga mengatakan jaminan untuk kesehatan keluarga Ny. S memiliki dana seperti dari arisan RT

Kesimpulan : -11.  Aktifitas rekreasi keluarga

a.       Rekreasi yang digunakan di dalam rumahKeluarga mengatakan biasa mengisi waktu luang dirumah dengan menonton TV dan mengobrol bersama anak serta mengobrol dengan tetangga sekitar tempat tinggalnya.

b.       Rekreasi yang dilakukan di Luar RumahKeluarga Ny.S mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan. Sehari – harinya hanya pergi bekerja dan kemudian istirahat di rumah.Kesimpulan : -

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA12.  Tahapan Perkembangan Keluarga saat ini

Keluarga Tn. W sekarang pada tahap keluarga dengan anak Dewasa, keluarga Tn.W belum memenuhi tugas perkembangan keluarga dalam hal memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar, keluarga Tn.W masih tetap mempertahankan keintiman pasangan, Tn.W. sudah membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat, penataan kembali peran orang tua dan kegiatan dirumah sudah dilakukan.

13.  Tugas Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi

11

Page 12: askep keluarga

Tugas perkembangan yang seharusnya dilalui oleh keluarga saat ini keluarga merasa sudah terpenuhi, hanya saja keluarga merasa perlu mempertahankan apa yang sudah ada untuk pengalaman keluarga melangkah ke proses berikutnya.

14.  Riwayat Keluarga Inti

a.       Riwayat Penyakit DahuluDidalam keluarga Ny. S tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti darah tinggi.DM, dll

b.       Riwayat Penyakit Sekarang Dalam 1 bulan terakhir ini didalam keluarga hanya menderita penyakit ringan saja seperti batuk dan pilek setelah diperiksakan kepelayanan kesehatan dapat sembuh. Sedangkan pada saat pengkajian pada keluarga Ny.S semua anggota keluarga Ny.S sehat – sehat saja, tetapi Ny S mengeluh Pada sendi-sendi terasa nyeri dan kaku pada tulang.

Kesimpulan : Ny.S mempunyai masalah kesehatan (Rematik)15.  Riwayat Keluarga Sebelumnya

Dari keluarga Tn. W dan Ny. S tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti Dm, hipertensi, dllKesimpulan : di keluarga Tn. W dan Ny. S tidak ada riwayat penyakit ketrurunan.

C. LINGKUNGAN16.  Karakteristik Rumah

a.       Status RumahStatus rumah merupakan rumah dengan status kepemilikan rumah sendiri.

b.       Perincian Denah RumahJenis bangunan non permanen, berukuran 9 X 6 m2, yang terdiri dari : 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur dan ada kamar mandi.

Lantai : Lantai terbuat dari Ubin . Ruang tamu : Ruang tamu terletak di depan rumah keadaanbersih, peletakan perabotan rumah tangga teratur.

Ruang tamu memiliki jendela, namun tidak pernah untuk dibuka. Kamar Mandi : Kamar mandi ada 1 yang berada di dalam rumah dan sebelahnya ada dapur untuk memasakKamar Tidur : Masing- masing kamar tidur ada jendela, dan untuk pencahayaanya tampak kurang

: keluarga Tn W biasanya jika mandi dan BAB didalam rumahnya.

Denah Rumah :9 M 

c.       Keadaan Rumah

Keadaan rumah tampak bersih , dan lantainya terbuat dari ubin. ventilasi rumah kurang karena tidak biasa masuk sampai kamar dan juga kondisi ventilasinya Kecil ..

d.      Kebiasaan Keluarga Dalam Perawatan RumahDalam perawatan rumah keluarga mengatakan melakukannya sendiri. Menyapu rumah dilakukan setiap pagi dan sore oleh anak - anaknya. Dan jika ubin terlihat berdebu di pel oleh Ny. S

12

Page 13: askep keluarga

e.       Sistem Pembuangan SampahKeluarga biasanya mengelola sampah di tempatkan dilahan kosong yang ada di belakang rumah lalu dibakar. Tetapi pada saat musim hujan sekarang ini sampah tidak bisa dibakar dan dibiarkan menumpuk.

f.        Sistem Drainage AirKeluarga memiliki selokan untuk membuang limbah keluarga dan selokan tersebut mengalir ke daerah yang lebih rendah, selokannya terbuka dan lancar. Dan bermuara ke sungai

g.       Penggunaan JambanKeluarga memiliki kamar mandi untuk MCK sehingga untuk BABnya keluarga Ny.S biasanya dibelakang dalam rumah.

h.       Kondisi AirSumber air yang digunakan keluarga sehari-hari adalah sumur tanah. Sedangkan untuk air minum biasanya keluarga Ny.S menggunakan air Pam yang ada ditempatnya.

i.         Pengetahuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan yang Berkaitan Dengan Lingkungan.Keluarga mengatakan tidak mengetahui terhadap masalah lingkungan yang terpenting didalam keluarga saya sehat – sehat semua dan tidak ada yang menderita penyakit.

Kesimpulan : Tidak tahu terhadap masalah kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan yaitu ispa, diare, DBD

17.  Karakteristik Tetangga dan Komunitas Rw

a.       Adat dan Istiadat Komunitas SekitarSelama ini tetangga – tetangganya mempunyai kebiasaan mengikuti arisan RT, PKK dan Tahlilan, apabila ada salah satu tetangganya yang sakit mereka saling menjenguk dan apabila ada tetangga yang punya kerja atau hajat mereka saling bantu – membantu. Keluarga mengatakan bahwa dilingkungannya tidak ada adat istiadat yang mengganggu terhadap kesehatan.

b.       Pola pergaulan keluargaHubungan keluarga dengan tetangga tampak baik dan harmonis, tampak keluarga menyapa tetangga yang kebetulan lewat depan rumahnya. An. M dan An. R sering berkumpul dengan tetanggnya yang ada dusamping rumah.

c.       Persepsi Keluarga terhadap komunitasKeluarga merasa nyaman hidup ditengah – tengah masyarakat karena keluarga merasa mereka saling bantu – membantu dan tidak merugikan dalam berbagai hal.

d.      Pengetahuan Keluarga mengenai Masalah kesehatan Yang berkaitan Dengan KomunitasKeluarga mengatakan masalah kesehatan yang muncul dalam kehidupan ditengah masyarakat secara khusus saat ini rhematik dan tekanan darah tinggi karena mayoritas penduduk RT 15 adalah lansia.Kesimpulan : -

18.  Mobilitas Geografis Keluarga

a.       Alat Transportasi di DaerahAlat transportasi yang ada di daerah adalah angkutan kota namun untuk masuk sampai rumahnya biasanya jalan kaki, atau nak sepeda

b.      Alat Transportasi yang Biasa digunakan Oleh Keluarga

13

Page 14: askep keluarga

Selama ini keluarga mengatakan biasa menggunakan sepeda ontel sebagai sarana transportasi keluarga khususnya Ny. S. Sepeda ini digunakan untuk Berangkat berjualan ke pasar.Kesimpulan : -

19.  Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat

a.       Peran Serta Keluarga Dalam Perkumpulan di MasyarakatKeluarga Ny.s hanya sebagai warga biasa di lingkungannya dan tidak mempunyai peran khusus seperti menjadi pengurus RT, namun ikut serta dalam kegiatan warga di wilayah kampungnya yaitu seperti tahlilan yang diadakan setiap Minggu sehabis dhuhur. Sedangkan Tn.W Megikuti kegiatan tahlilan selapan sekali.

b.       Persepsi keluarga mengenai perkumpulan di masyarakatPerkumpulan di masyarakat memang banyak manfaatnya selain berkumpul bersama bisa menjalin tali silaturohmi yang lebih erat, serta dapat digunakan sebagai forum dalam memecahkan masalah yang ada di lingkungannya.Kesimpulan :-

20.  Sistim pendukung keluarga

Ny. S mengatakan kalo ada keluarga yang sakit biasanya berobat ke puskesmas.

D. STRUKTUR KELUARGA21.  Pola Komunikasi Keluarga

Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini dapat terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di dalam keluarga adalah komunikasi dua arah.

22.  Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah bersama, setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat menyampaikan idenya jika ada masalah yang dirasakan.

23.  Struktur Peran

Dalam keluarga, Ny. S berperan sebagai ibu rumah tangga Sekaligus Pedagang dipasar, sedangkan An M, An R, berperan sebagai anak. Didalam keluarga Tn. W Sebagai petani

24.  Nilai dan Norma Budaya

Keluarga hidup dalam nilai dan norma budaya Jawa dimana Ny. S Dan Tn. W bertindak sebagai ibu rumah tangga yang harus mengurus anggota keluarganya, Ny. S juga mengatakan berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan tata tertib dilingkungannnya seperti kegiatan Tahlilan dan PKK RT. Keluarga mengatakan tidak ada nilai dan norma budaya yang bertentangan dengan kesehatan.Kesimpulan : -

E. FUNGSI KELUARGA25.  Fungsi Afektif

14

Page 15: askep keluarga

Ny. S sangat menyayangi keluarga, saling menjaga antara anggota keluarga satu dengan anggota keluarga yang lain. Ny. S Berusaha mendidik anaknya agar selalu menghormati orang tua dan menyayangi sesama anggota keluarga dan teman sebaya serta berusaha menanamkan kedisiplinan pada anaknya.Kesimpulan : -

26.  Fungsi Sosial

Keluarga Ny. S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan membiarkan anaknya bermain dengan teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu menyapa orang yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti ketika perawat berkunjung ke rumah keluarga Ny. S para tetangga juga ikut menyambut dengan baik. Kesimpulan : -

27.  Fungsi Perawatan kesehatan

Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit dan Penanganannyaa.       Mengenal Masalah

Saat dikaji Ny. S mengatakan bahwa sebelumnya saya mengetahui bahwa saya terkena Rematik dan, tetapi keluaga Ny. S tidak mengetahui tentang Rematik dan bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik. Kesimpulan : keluarga tidak mengenal masaah rematik

b.       Mengambil KeputusanKeluarga Ny. S mengatakan tidak pernah mengontrolkan Ny. S hanya minum obat rematik yang beli diwarung itupun jika sendi-sendinya terasa nyeri.

Kesimpulan : Keluarga tidak mampu mengambil keputusan dalam mengatasi Rematikc.       Merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga Ny. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik.

Kesimpulan : Keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit rematikd.      Memelihara/Memodifikasi Lingkungan

Ny. S mengatakan tidak ada jendela dimasing – masing kamar tidurnya. Keluarga Ny. S mengatakan cahaya matahari tidak bisa sampai masuk sampai kamar. Pada saat pengkajian Jendela ruang tamu dan lantai agak kotor, ventilasi dikamar dan ruang tamu kurang, ruangan hanya menggunakan penerangan listrik tapi redup. Tampak tumpukan barang-barang yang tidak teratur diruang tamu ( Gabah hasil panen) sebelah kamar belakang dan di dapur, lantai rumah masih terbuat dari tanah.

Kesimpulan : keluarga tidak mampu memodifikasi lingkungan yang terkait resiko terjadinya penyakit yaitu ispa, diare, DBD

e.       Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang AdaKeluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter atau pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas.

Kesimpulan : -28.  Fungsi Reproduksi

Keluarga Ny. S sudah memiliki 3 anak, dimana 1 anaknya sudah bekerja keluar negeri sedangkan 2 anaknya lagi masih sekolah.Kesimpulan : -

15

Page 16: askep keluarga

29.  Fungsi Ekonomi

Keluarga Ny. S mengatakan penghasilan suami dan Ny.s dirasa hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari–harinya dan belum termasuk biaya kesehatan yang ringan sehingga jika ada anggota keluarga yang sakit dan biaya kesehatan kurang maka Ny. S Merasa dalam membiayai anggota keluarga yang sakit.Kesimpulan : Masalah ekonomi pada Ny. S

30.  Fungsi pendidikan

Ny. S mengatakan tingkat pendidikan saya hanya sampai pada SD, Sama dengan suami saya. Saya berharap nantinya anak saya bisa sampai melanjutkan ke Perguruan tinggi.

31.  Fungsi religus

Ny. S mengatakan semua anggota keluarga beragama islam, saya mengetahui banyak tentang agama dari keluarga dan masyarakat, saya selalu mengikuti acara kegiatan keagamaan seperti mauludan, tahlilan, dan pengajian-pegajian.

32.  Fungsi sosialisasi

Ny. S mengatakan Saya dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan acara tahlilan, mauludan PKK, dan kegiatan Rt nan.

33.  Fungsi rekreasi.

Keluarga menggunakan fungsi rekreasi dengan berkumpul bersama keluarga pada malam hari dan diisi dengan menonton Tv.

F. STRESS DAN KOPING INDIVIDU34.  Stressor Jangka Pendek

Ny. S mengatakan merasa khawatir dengan masalah lingkungannya, karena akhir – akhir ini dikampungnya masih banyak yang terkena demam berdarah. Dan ditambah dengan sering terjadi banjir Kesimpulan : Ny. S mengalami cemas terhadap Kesehatan keluarga

35.  Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor

Keluarga mengatakan apabila ada masalah yang dirasa berat maka mereka akan memecahkannya secara bersama-sama dengan jalan musyawarah keluarga sampai ketemu jalan pemecahannya dengan tidak saling memaksakan dan menyakiti yang lain. Kesimpulan : -

36.  Strategi Koping Yang digunakan

Jika ada masalah keluarga lebih suka berunding bersama atau konsultasi dengan orang yang lebih tahu Kesimpulan : -

37.  Strategi adaptasi disfungsional

Bila keluarga sedang mengalami masalah kesehatan mereka cenderung megesampingkan sebelum masalah tersebut parah.

16

Page 17: askep keluarga

G. PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan

fisik

Tn.W Ny. S An.M An. R

Tekanan

Darah

Nadi

Suhu

RR

Rambut

Mata

Hidung

Telinga

140/ 90 MmHg

89 x /menit

36,5 °C

24 x /menit

putih, agak kotor, tidak

mudah dicabut.

sklera tidak ikterik,

konjungtiva tidak anemeis

Polip tidak ada, septum

deiasi tidak ada, sekret

tidak ada

Pendengaran agak

berkurang, sekret tidak ada

Mukosa bibir lembab,

sianosis tidak ada

130/80 MmHg

84 x/ menit

36,8°C

22 x /menit

hitam bersih tidak mudah

dicabut

sklera tidak ikterik,

konjungtiva tidak anemeis

Polip tidak ada, septum

deiasi tidak ada, sekret

tidak

Pendengaran baik, sekret

tidak ada

Mukosa bibir lembab,

120/70 Mm Hg

82 x/ menit

36 °C

24 x /menit

hitam bersih tidak mudah

dicabut

sklera tidak ikterik,

konjungtiva tidak anemis

Polip tidak ada, septum

deiasi tidak ada, sekret

tidak ada

Pendengaran baik, sekret

tidak ada

Mukosa bibir lembab,

110/70 MmHg

89 x /menit

36 °C

23 x /menit

hitam bersih tidak mudah

dicabut

sklera tidak ikterik,

konjungtiva tidak anemeis

Polip tidak ada, septum deiasi

tidak ada, sekret tidak ada

Pendengaran baik, sekret tidak

ada

Mukosa bibir lembab, sianosis

17

Page 18: askep keluarga

Mulut

Gigi

Leher

Dada :

1.Paru

2.Jantung

pemakai gigi palsu tidak

ada , bersih

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, tidak ada

peningkatan JVP

Inspeksi : Simetris

Palpasi : taktil fremitus

tidak ada,

Perkusi : sonor

Auskultasi : suara napas

tambahan tidak ada

(wheezing, ronkhi)

Inspeksi : Tidak terlihat

iktus cordis

Palpasi : ictus cordis di

midclavikula intercota V

Perkusi : redup

Auskultasi : S1 dan S2

terdengar jelas

sianosis tidak ada

Tidak ada gigi berlubang,

bersih

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, tidak ada

peningkatan JVP

Inspeksi : Simetris

Palpasi : taktil fremitus

tidak ada,

Perkusi : sonor

Auskultasi : suara napas

tambahan tidak ada

(wheezing, ronkhi)

Inspeksi : Tidak terlihat

iktus cordis

Palpasi : ictus cordis di

midclavikula intercota V

Perkusi : redup

Auskultasi : S1 dan S2

sianosis tidak ada

Tidak ada gigi berlubang,

bersih

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, tidak ada

peningkatan JVP

Inspeksi : Simetris

Palpasi : taktil fremitus

tidak ada,

Perkusi : sonor

Auskultasi : suara napas

tambahan tidak ada

(wheezing, ronkhi)

Inspeksi : Tidak terlihat

iktus cordis

Palpasi : ictus cordis di

midclavikula intercota V

tidak ada

Tidak ada gigi berlubang,

bersih

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, tidak ada

peningkatan JVP

Inspeksi : Simetris

Palpasi : taktil fremitus tidak

ada,

Perkusi : sonor

Auskultasi : suara napas

tambahan tidak ada

(wheezing, ronkhi)

Inspeksi : Tidak terlihat iktus

cordis

Palpasi : ictus cordis di

midclavikula intercota V

Perkusi : redup

Auskultasi : S1 dan S2

18

Page 19: askep keluarga

3.Abdomen

Ektermitas

atas

Ektremitas

bawah

Genetalia

Inspeksi : supel tidak ada

bekas luka

Auskultasi : bising usus 18

x / menit

Palpasi : tidak ada nyeri

tekan

Perkusi : timpani

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

terdengar jelas

Inspeksi : supel tidak ada

bekas luka

Auskultasi : bising usus 20

/ menit

Palpasi : tidak ada nyeri

tekan

Perkusi : timpani

Ada keluhan Kadang

terasa nyeri pada sendi-

sendi

Ada keluhan kadang terasa

nyeri- nyeri

Tidak ada keluhan

Inspeksi : supel tidak ada

bekas luka

Auskultasi : bising usus 18

x / menit

Palpasi : tidak ada nyeri

tekan

Perkusi : timpani

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

terdengar jelas

Inspeksi : supel tidak ada

bekas luka

Auskultasi : bising usus 16

x /menit

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Perkusi : timpani

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Tidak ada keluhan

Kesimpulan Ny. S megalami rematik karena mengalami nyeri pada sendi-sendinya.

19

Page 20: askep keluarga

B.    ANALISA DATANo. Data Etiologi Masalah1 Data Subyektif :

a.      An. M mengatakan Ny. S sering marah- marah ketika sendi-sendi pada kaki terasa nyeri.

b.     An. M mengatakan kaki Ny. S nyeri bila Ny. S melakuan aktifitas yang sering

Ketidak mampuan keluarga mengambil keputusan dalam mengatasi masalah komunikasi yang efektif

Resiko terjadinya konflik pada keluarga Ny. S

2 Data Subyektif :a.      An. M mengatakan bahwa Ny.S

sering mengeluh sendi-sendinya terasa sakit.

b.     Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak tau apakah menderita rematik atau asam urat

c.      Ny. S berkata “Nggak tau Mas, kata tetangga sebelah rumah rematik tapi ada juga yang bilang asam urat, saya bener tidak tau penyakit saya pegel dan nyeri sekali, ya udah saya lakukan yang disarankan oleh para tetangga yaitu tidak minum es, atau air dingin.kalo yang saya rasakan cekot-cekot apalagi saat musim dingin wah jan rasanya sakit banget.

Data Obyektif :a.      Pergelangan kaki Ny.S Tampak

agak bengkak b.     Saat dipalpasi terasa seperti spon.

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah rematik

Resiko berulangnya Nyeri pada pergelangan kedua kaki Ny. S

20

Page 21: askep keluarga

II.    DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN SKORING1.      Resiko berulangnya nyeri sendi pada pergelangan kedua kaki keluarga Tn. W khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang menderita rematik.Kriteria Skor Pembenaran

1.    Sifat masalah Tidak sehat.

2.    Kemungkinan masalah dapat diubah.Sebagian.

3.    Potensi masalah untuk dicegah.Cukup

4.    Menonjolnya masalah.Ada masalah tetapi segera ditangani

3/3 x 1 = 1

1/2x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

2/2 x 1 = 1

Ny. S berkata “ biasanya saya minum jamu asam urat bila sakitnya tidak bisa saya tahan. Biasanya saya beli obat di warung, setelah saya minum obat saya merasakan kaki saya lebih enak dan tidak sakit lagi. Saya kira itu biasa saja apalagi saya sering menggunakan kaki saya untuk berdagang ke pasar”.Ny. S berkata, “ setelah minum jamu atau obat saya merasakan kaki saya lebih enak dan tidak begitu sakit lagi “.Ny. S berkata, “ Biasanya jika sakit kambuh dan tidak sembuh dibawa ke Puskesmas / Bidan di desanya ‘‘.Ny. S berkata, “ biasanya anak saya yang menyuruh periksa ke tenaga medis seperti Bidan / Dokter “.Ny. S berkata,” kalau mau dicegah berarti saya harus berhenti berjualan tapi itu kan bisa diatasi dengan minum jamu “. Ny. S berkata, “hal itu kan masalah yang biasa dan sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir “.Ny. S berkata, “ rematik atau sakit apada sendi adalah masalah yang biasa terjadi pada ibu-ibu apalagi kalau sudah tua, masalah sudah terjadi sejak 3 tahun terakhir ini “.

Total skor 3 2/3

21

Page 22: askep keluarga

2.      Resiko tinggi terjadi konflik pada keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif Kriteria Skor Pembenaran

    Sifat masalah Tidak sehat.

    Kemungkinan masalah dapat diubah.

Sebagian.

    Potensi masalah untuk dicegah.

Cukup

    Menonjolnya masalah.Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani

3/3 x 1 = 1

1/2 x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

2/2 x 1 = 1

Dalam keluarga komunikasi yang digunakan tidak terbuka apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan konflik yang berkepanjangan

Masalah dapat diatasi sebagian karena yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah, hanyalah dengan membantu suami untuk menyelesaikan masalah pada keluarga

Untuk saat ini suami Ny. S bekerja sebagai petani dan jarang berada dirumah

Keluarga Ny. S mengatakan perlunya komunikasi terbuka karena sangat penting dalam membina hubungan yang harmonis pada keluarga

Total skor 3 1/3

III. PRIORITAS MASALAH1.      Nyeri sendi pada pergelangan keluarga Tn. W. Khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang menderita rematik.2.      Resiko tinggi terjadi konflik pada keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif

22

Page 23: askep keluarga

IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. D

No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi

Umum Khusus Kriteria Standar Intervensi

1 Nyeri sendi pada pergelangan keluarga Tn. W. Khususnya Ny. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita rematik.

Setelah intervensi

1x60 menit tidak

terjadi ganggguan

nyeri pada

persendian.

1. Setelah 1x30 menit keluarga

mampu mengenal masalah

Rematik, dengan mampu :

a.       Menyebutkan pengertian

rematik

b.       Menyebutkan tanda dan gejala

rematik

c.      Menyebutkan bagaimana

perawatan rematik.

respon verbal

Respon

verbal

Respon

verbal

Nyeri dan kaku pada

tulang, otot dan sendi.

- Nyeri sendi

- Kaku pada sendi

- Bengkak pada sendi

- Ganguuan fungí sendi

- Otot mengecil

- Timbul benjolan kecil

pada kulit bawah

- Kompres hangat untuk

Mengurangi nyeri

- Latihan gerak sendi

terutama pada pagi hari

a.       Diskusikan dengan keluarga tentang

pengertian rematik dengan lembar balik

atau leaflet

b.       Beri kesempatan keluarga bertanya

c.        Tanyakan kembali hal yang telah

dijelaskan

d.       Beri reinforcement positif atas jawaban

yang benar

a.       Diskusikan dengan keluarga tentang

tanda dan gejala rematik dengan lembar

balik atau leaflet

b.        Beri kesempatan keluarga bertanya

       Tanyakan kembali hal yang telah

dijelaskan

d.        Beri reinforcement positif atas jawaban

yang benar

       Diskusikan dengan keluarga tentang

meyebutkan bagaimana perawatan

rematik dengan lembar balik atau leaflet

b.        Beri kesempatan keluarga bertanya

23

Page 24: askep keluarga

d.     Menyebutkan cara pengobatan

tradisional rematik. Respon

verbal

- Hindari aktivitas dengan

hentakan mendadak.

- Istirahat yang cukup.

- Hindari makanan seperti

jeroan, emping mlinjo,

petai.

- Gunakan alas kaki

dengan tumit yang

rendah.

- Ambil 1 sendok makan

madu, 2 sendok teh

kopi, 2 ibu jari jahe

diparut dan 1 butir telur

ayam kampung. Seduh

kopi bubuk dan jahe

parut, setelah itu saring,

masukkan madu dan

kuning telur.

- ambil jahe secukupnya

kemudia dibakar.

Setelah itu cuci bersih

dan diparut halus.

Tempelkan pada bagian

yang nyeri hingga

tentang hal yang belum jelas

       Tanyakan kembali tentang hal yang

telah didiskusikan

d.        Beri reinforcement positif atas jawaban

yang benar

a.       Diskusikan dengan keluarga tentang

cara tradisional pengobatan rematik

dengan lembar balik atau leaflet

b.       Beri kesempatan keluarga bertanya

c.        Tanyakan kembali hal yang telah

dijelaskan

d.       Beri reinforcement atas jawaban yang

benar

e.        Motivasi keluarga untuk mencoba

pengobatan tradisional

24

Page 25: askep keluarga

sembuh.

- Ambil 4 batang jahe, 2

batang lengkuas dan 2

sendok makan cengkeh

kering. Tumbuk halus

semua bahan dan

tambahkan 2-3 sendok

makan air tajin. Oleskan

sebagai obat dan

gosokkan pada bagian

yang sakit 3-5 hari

berturut-turut.

Menyebutkan 3 dari 6

tanda dan gejala rematik

:

- Nyeri sendi

- Kaku pada sendi

- Bengkak pada sendi

- Ganguuan fungí sendi

- Otot mengecil

- Timbul benjolan kecil

pada kulit bawah

- Kompres hangat untuk

       Memotivasi anggota keluarga dalam

mengambil keputusan untuk merawat

anggota keluarga yang menderita

rematik.

25

Page 26: askep keluarga

2. Setelah 1x15 menit keluarga

mampu mengambil keputusan

yang tepat untuk merawat

anggota keluarga yang

menderita rematik.

a.       Menyebutkan tanda dan gejala

rematik.

b.       Menyebutkan bagaimana

perawatan rematik.

c. Menyebutkan cara pengobatan

tradisional rematik.

Respon

Verbal

Respon

Verbal

Hindari makanan

seperti jeroan, emping

mlinjo, petai.

- Gunakan alas kaki

dengan tumit yang

rendah.

- Ambil 1 sendok makan

madu, 2 sendok teh

kopi, 2 ibu jari jahe

diparut dan 1 butir telur

ayam kampung. Seduh

kopi bubuk dan jahe

parut, setelah itu saring,

masukkan madu dan

kuning telur.

- ambil jahe secukupnya

kemudia dibakar.

Setelah itu cuci bersih

dan diparut halus.

Tempelkan pada bagian

yang nyeri hingga

sembuh.

b.        Beri reinforcement positif atas minat

a.       Diskusikan dengan keluarga tentang

perawatan rematik dengan lembar balik

atau leaflet

b.       Beri kesempatan keluarga bertanya

c.        Tanyakan kembali hal yang telah

dijelaskan

d.       Beri reinforcement atas jawaban yang

benar

26

Page 27: askep keluarga

Respon

verbal

- Ambil 4 batang jahe, 2

batang lengkuas dan 2

sendok makan cengkeh

kering. Tumbuk halus

semua bahan dan

tambahkan 2-3 sendok

makan air tajin. Oleskan

sebagai obat dan

gosokkan pada bagian

yang sakit 3-5 hari

berturut-turut.

Komunikasi tidak

efektif yaitu suatu

keadaan dimana pesan

yang disampaikan di

persepsikan sudah

dianggap sebagai

ancaman

a.       Demonstrasikan dengan keluarga cara

pembuatan obat tradisional bagi

penderita

b.       Beri kesempatan keluarga bertanya

c.        Beri kesempatan keluarga

d.       Mendemonstrasikan kembali cara

pembuatan obat tradisional

e.        Beri reinforcement atas jawaban yang

benar

27

Page 28: askep keluarga

Resiko tinggi terjadi konflik pada keluarga b.d ketidak mampuan keluarga mengenal masalah komunikasi yang efektif

Setelah dilakukan tindakan

selama 1 x 30 menit keluarga

tidak terjadi konflik.

1.       menyebutkan pengertian

komunikasi efektif

2.       Menyebab antara komunikasi

efektif dan tidak efektif

3.       Mengidentifikasi keluarga yang

mengalami komunikasi yang

tidak efektif

Respon

Verbal

Tidak harmonis sering

terjadi salah paham

Keluarga mengatakan

akan menggunakan

komunikasi yang tidak

efektif

        Diskusikan bersama keluarga tentang

pengertian komunikasi tidak efektif

dengan mennggunakan lembar balik

        Beri kesempatan keluarga bertanya

        Beri reinforcement positif atas jawaban

yang benar

        Diskusikan tentang komunikasi yang

afektif dan tidak tidak afektif

        Beri kesempatan keluarga bertanya

28

Page 29: askep keluarga

2 Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x 30

menit tidak terjadi

konflik dalam

keluarga sehingga

komunikasi

menjadi

Respon

verbal

        Tanyakan kembali hal yang telah

dijelaskan

        Beri reinforcement positif atas jawaban

yang benar dan usaha keluarga.

        Motivasi keluarga untuk mengambil

untuk mengambil keputusan dalam

penggunaan komunikasi yang efektif

        Beri reinforcement positif atas jawaban

yang benar dan usaha keluarga.

29

Page 30: askep keluarga

V.    Implementasi dan Evaluasi

Tgl/Jam

No DX

Tujuan khusus Implementasi Evaluasi Formatif

24/3/0816.00WIB

24/3/0817.00WIB

I dan II

Setelah 1x30 menit

keluarga mampu

mengenal masalah

hipertensi

       Menyebutkan

pengertian

hipertensi

b.       Menyebutkan

tanda dan gejala

hipertsnsi

c.        Menyebutkan

penyebab

hipertsnsi

   Menyebutkan cara

perawatan

penderita

hipertensi

        Menyebutkan

komplikasi

hipertensi

Mengkaji pengetahuan

pasien difinisi

hipertensi

Memberikan

penyuluhan kepada

keluarga tentang

hipertensi

Menjelaskan tanda dan

gejala hipertensi

Memberi kesempatan

klien untuk bertanya

Menjelaskan penyebab

hipertensi

Menjelaskan cara

perawatan hipertensi

Menjelaskan

komplikasi hipertensi

S : Keluarga belum tahu tentang hipertensiO : -

S : Klien mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggi 140/90mmhgO : Klien dapat menjelaskan secara sederhana

S : Klien mengatakan kepla sering pusing dan mata berkunang-kunang

O : TD : 200/120 mmHg, tampak memegangi kepalanya

S : Kien bertanya apakh penyakit ku ini bisa sembuh mas?

O : Kooperatif

S : Klien mengatakan penyebab hipertensi usia dan stres.

O :Klien dapat menyebutkan penyebab hipertensi

S : Klien mengatakan cara pencegahan hipertensi dengan mengurangi stres, dan minum obat tradisional yaitu parutan mentimun dan cikra-cikkri

O : Keluarga tampak tersenyum ketika diberi pujian

S : Klien menyebutkan komplikasi hipertensi adalah stroke

O : Keluarga dapat mnyebutkan komplikasi hipertensi.

30

Page 31: askep keluarga

VI. Evaluasi SomatifTgl/Jam Diagnosa keperawatan Evaluasi somatif

24/3/08

18.00

WIB

Gangguan perfusi jaringan serebral pada Tn.S b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang Hipertensi.

S : klien dan keluarga mengatakan sudah tahu dan

memahami tentang pengertian, penyebab, tanda

dan gejala serta kompliasi yang timbul.

O : keluarga koopertif saat diberi penjelasan dan

mampu menyebutkan kembali pengertian, tanda

gejala serta komplikasinya.

A : masalah teratasi sebagian

P : Rencana tindakan selanjutnya, melakukan penkes

(mendemonstrasikan obat tradisional)

31