artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

download artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

of 62

Transcript of artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    1/62

    Pengungsi Sinabung semakin Membeludak

    VERA ERWATY ISMAINY

    Pemerintah Kabupaten Tanah Karo dilaporkan kurang responsif dalam mengantisipasi

    bertambahnya jumlah pengungsi Sinabung.

    PENINGKATAN aktivitas erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumut,

    membuat jumlah pengungsi terus bertambah. Namun, peningkatan jumlah pengungsi itu tidak

    diimbangi bertambahnya kapasitas posko pengungsian.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengungsi-Sinabung-semakin-Membeludak-13012014001027.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengungsi-Sinabung-semakin-Membeludak-13012014001027.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengungsi-Sinabung-semakin-Membeludak-13012014001027.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengungsi-Sinabung-semakin-Membeludak-13012014001027.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    2/62

    Akibatnya, para pengungsi di posko-posko pun semakin berdesak-desakan.

    Di Jambur Taras Berastagi, misalnya, satu tikar di sebuah posko pengungsian itu rata-rata

    ditempati oleh 7 kepala keluarga (KK).

    Di atas tikar juga masih ada barang-barang. Kami harus mengatur bagaimana caranya agar

    tikar ini muat untuk seluruh anggota keluarga dari 7 KK ini, kata seorang pengungsi yang

    ditemui di lokasi tersebut, kemarin.

    Pada posko yang terletak di gedung bekas Universitas Karo, para pengungsi menghuni

    beberapa ruang kelas. Satu kelas ditempati oleh 60 KK hingga 130 KK.

    Kelas yang kami huni ini isinya sekitar 70 KK. Kalau yang 130 KK, tidak bisa saya

    bayangkan bagaimana penuhnya karena di tempat saya ini saja sudah sesak. Belum ada

    barang-barang, kata Sri Milita, seorang pengungsi, kepada Media Indonesia.

    Kepala Bidang Humas Pemerintah Daerah Tanah Karo Jhonson Tarigan mengakui bahwa

    hampir semua lokasi pengungsian yang dihuni sudah berada dalam kondisi melebihi

    kapasitas. Hingga kemarin, jumlah pengungsi akibat letusan gunung yang terletak di

    Kabupaten Tanah Karo tercatat 25.605 jiwa atau sebanyak 7.925 KK. Jumlah itu meningkat

    89 jiwa atau 27 KK dari sehari sebelumnya.

    Asisten II Sekda Pemkab Tanah Karo Saberina juga membenarkan penambahan jumlah

    pengungsi memang membuat semua posko pengungsian semakin padat. Untuk

    mengantisipasi, pihaknya akan mendata ulang agar kepadatan di posko-posko itu tidaksemakin bertambah.

    Saberina juga mengakui akibat bertambahnya jumlah pengungsi, kekurangan pasokan

    kebutuhan pengungsi di beberapa titik juga terjadi.

    Salah satu bahan pasokan yang kurang ialah air. Kabanjahe memang sedang sulit air, tetapi

    kami upayakan agar tangki air bisa ditambah, kata Saberina.

    Ironisnya, saat penderitaan para pengungsian bertambah, upaya menambah kapasitas posko

    pengungsian, misalnya, belum terlihat optimal di lapangan. Bupati Tanah Karo Kena Ukur

    Karo Jambi Surbakti dilaporkan juga jarang meninjau langsung ke posko-posko pengungsian.

    Terkait hal itu, Saberina yang juga menjabat sebagai Komandan Tanggap Darurat Sinabung

    Pemkab Tanah Karo itu mengatakan Bupati memiliki tugas lain selain mengurusi pengungsi.

    Beliau harus mempelajari dulu data-data dan kondisi yang ada karena semuanya

    berdasarkan laporan dari kami, kata Saberina, kemarin.

    Di sisi lain, beberapa desa di Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, dilaporkan terisolasi

    karena akses jalan sulit dilalui. Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Sabtu (11/1)malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    3/62

    (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ruas jalan menuju beberapa desa itu sulit dilalui

    karena dipenuhi debu vulkanis Sinabung. (Ant/X-6) [email protected]

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    4/62

    EDITORIAL Berbalas Pantun Memberantas Korupsi

    Sebagai penegak hukum, KPK harus proaktif, bukan reaktif, dalam memberantas

    korupsi, termasuk korupsi Hambalang.

    GENDANG politik yang ditabuh politisi yang menjadi tersangka kasus korupsi

    dikhawatirkan bakal menjadi irama yang menggerakkan pemberantasan korupsi di negeri ini.

    Kekhawatiran itulah yang menyeruak dalam drama penahanan mantan Ketua Umum Partai

    Demokrat Anas Urbaningrum sebagai tersangka perkara korupsi proyek Pusat Olahraga

    Hambalang. Kita khawatir Komisi Pemberantasan Korupsi tergoda menari di atas tabuhan

    gendang Anas dan para loyalisnya. Kita khawatir, sungguh khawatir, KPK bereaksi secara

    berlebihan atas aksi-aksi yang dilakukan Anas dan kelompoknya.

    Tanda-tanda itu sudah tampak. Setelah penahanan Anas pada Jumat (10/1), KPK menyatakan

    terima kasih kepada Anas sebagai tersangka yang sudah bersikap kooperatif, mau datang ke

    Gedung KPK tanpa harus dijemput paksa. Pernyataan itu jelas merupakan reaksi atas ucapan

    terima kasih Anas kepada KPK yang menahan dirinya.

    Buat apakah penegak hukum berterima kasih kepada tersangka secara terbuka di hadapanpublik? Bukankah menjadi kewajiban siapa pun untuk datang memenuhi panggilan KPK?

    Lalu, apakah bila KPK harus menjemput paksa Anas dan Anas memprotesnya, lembaga

    antirasywah itu meminta maaf kepada tersangka? Bukankah menjadi kewenangan KPK

    menjemput paksa dan menahan tersangka jika segala persyaratan hukum terpenuhi?

    Penegakan hukum pun seperti pertunjukan berbalas pantun, sahut-menyahut tiada ujung dan

    dikhawatirkan mengaburkan substansi. Bukan cuma mengaburkan substansi, sahut-menyahut

    itu pun dikhawatirkan bergeser ke hal substansial, yakni penyelidikan dan penyidikan.

    Tanda-tanda seperti itu pun sudah muncul. KPK mengatakan pemeriksaan Sekjen Partai

    Demorat Edhie Baskoro atau Ibas bergantung pada keterangan Anas Urbaningrum. Itu tentu

    lebih parah. Itu seperti KPK menunggu Anas menabuh gendang keterangan keterlibatan Ibas,

    baru KPK menari dengan memeriksa Ibas.

    Apakah KPK hanya akan memeriksa Ibas jika Anas memberi keterangan? Apakah KPK tidak

    akan memeriksa Ibas bila Anas bungkam? Apakah keterangan dari Wakil Direktur Keuangan

    Grup Permai Yulianis yang menyebut perusahaannya pernah mengeluarkan US$200 ribu

    untuk Ibas tidak bisa dijadikan dasar memeriksa Ibas?

    Kita mengecam Anas yang terus menabuh gendang politik di panggung kasus korupsi

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    5/62

    Hambalang yang tengah menderanya. Namun, kita mengecam lebih keras bila KPK menari di

    atas tabuhan gendang politik Anas.

    Sebagai penegak hukum, KPK harus proaktif, bukan reaktif, dalam memberantas korupsi,

    termasuk korupsi Hambalang. KPK harus bergerak di atas irama hukum, tidak boleh ciut

    nyali oleh tabuhan tekanan politik sekalipun.

    Bila KPK didorong menuntaskan kasus Hambalang, itu bukan untuk membuktikan tuduhan-

    tuduhan bernuansa politis dari Anas salah adanya. KPK mesti menuntaskan kasus Hambalang

    untuk membuktikan hukum harus ditegakkan dan korupsi harus dibabat.

    URL

    http://metrotvnews.com

    http://metrotvnews.com/http://metrotvnews.com/http://metrotvnews.com/
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    6/62

    Uji Materi UU Pilpres Diduga telah Diputus

    FARDIANSAH NOOR

    Sikap MK yang menunda-nunda pengumuman hasil sidang uji materi UU Pilpres yang

    diajukan AMS-PS dinilai aneh.

    MAHKAMAH Konstitusi dianggap telah menyembunyikan putusan uji materi (judicial

    review) Undang-Undang Nomor 14/ PUU-XI/2013 terhadap UU Nomor 42 Tahun 2008

    tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Aliansi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Serentak

    (AMS-PS) menuding sikap MK tersebut merujuk pada hasil putusan yang diduga kuat telah

    diketahui, tapi belum dibacakan oleh MK sampai satu tahun uji materi itu diajukan.

    Inisiator aliansi, Effendi Ghazali, mengatakan pengajuan uji materi UU tersebut disampaikan

    sejak 10 Januari 2013. Ia tegaskan, semua persidangan telah selesai dilakukan sejak 14 Maret

    2013.

    Kata Mahfud MD (mantan Ketua MK), sebelum dia meninggalkan MK, sudah ada rapat

    permusyawaratan hakim dan sudah ada putusannya sejak April (2013). Kita jadi bingung,

    kenapa menunda pembacaan putusannya, dari April hingga saat ini, kata Effendi, di Jakarta

    kemarin.

    Lebih lanjut Effendi mengatakan pihaknya telah tiga kali melayangkan surat, menanyakan

    mengapa putusan uji materi tentang UU Pilpres ditunda-tunda oleh MK. Surat dikirim pada

    20 Mei 2013, 21 Oktober 2013, dan 7 Januari 2014. Effendi mengaku belum puas dengan

    jawaban yang diterimanya.

    Untuk surat yang 20 Mei, MK bilang kalau sudah selesai keputusannya, akan segera

    dikeluarkan. Tapi sebetulnya surat itu kami pertanyakan juga, karena kata Mahfud MD sejak

    April sudah ada keputusannya, kata Effendi.

    Pada kesempatan sama, Ray Rangkuti juga menanyakan alasan MK menunda menyampaikankeputusan uji materi UU Pilpres. Menurutnya, salah satu hakim MK, Arief Hidayat,

    mengatakan uji materi tentang UU Pilpres baru selesai pada tahap persidangan dan belum

    sampai putusan.

    Hal itu, kata Ray, berbeda jauh dengan informasi yang disampaikan Mahfud MD, ketua

    majelis hakim uji meteri UU tersebut, bahwa putusan telah keluar sejak April 2013.

    Kami tidak mau ada politisasi di balik uji materi ini karena itu akan sangat membahayakan,

    imbuhnya.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    7/62

    Undang-undang itu dinilai bertentangan dengan konstitusi, yakni Pasal 22E ayat 1 dan 2

    UUD 1945.

    Dalam berbagai kesempatan Yusril menyatakan optimistis uji materi yang diajukannya

    tentang pemilu serentak akan dikabulkan MK. Yusril memperkirakan para hakim MK

    memerlukan waktu sekitar sebulan untuk mengambil keputusan. Optimistisme Yusril

    semakin bertambah setelah mendapat dukungan dari sejumlah pemimpin parpol peserta

    Pemilu 2014.

    Menurut Yusril, jika MK mengabulkan uji materi yang ia ajukan. persiapan KPU dalam

    menyelenggarakan pemilu akan lebih matang dan APBN dapat dihemat hingga Rp7 triliun.

    Tingkat partisipasi masyarakat juga diyakini akan semakin tinggi.

    Yusril berharap MK segera mengabulkannya agar tidak mengganggu jadwal Pemilu 2014. (P-

    2)

    EMAIL

    [email protected]

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Uji-Materi-UU-Pilpres-Diduga-telah-Diputus-13012014003022.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Uji-Materi-UU-Pilpres-Diduga-telah-Diputus-13012014003022.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    8/62

    Vonis belum Berefek Jera

    Korupsi sudah mengakar kuat pada jiwa pejabat tinggi di negeri ini. Sudah saatnya

    koruptor dihukum berat.

    VONIS pengadilan terhadap kasus tindak pidana korupsi pada 2013 belum memberikan

    dampak jera untuk mengurangi tindak pidana korupsi. Dalam catatan Indonesia Corruption

    Watch, dari 184 perkara korupsi dengan 295 terdakwa yang telah diputus, 279 dinyatakan

    bersalah dan 16 terdakwa bebas, hanya tujuh orang yang divonis berat, selebihnya dihukum

    ringan.

    Ketujuh orang itu ialah pembobol BNI Adrian Waworuntu divonis seumur hidup, mantan

    Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo dalam kasus pengadaan simulator uji SIM (18 tahun

    penjara), mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan koleganya, Ahmad Fathanah, yang

    divonis masing-masing 16 dan 14 tahun penjara.

    Lalu mantan Wasekjen Partai Demokrat dalam kasus korupsi proyek Kemenpora dan

    Kemendiknas Angelina Sondakh (12 tahun), mantan Kepala Dinas PU Kabupaten Deli

    Serdang dalam kasus Pelaksanaan Anggaran Dinas PU Deli Serdang (12 tahun), dan mantan

    Hakim PN Bandung Setyabudi Tejocahyono dalam kasus suap bansos (12 tahun).

    Sisanya, rata-rata hanya 35 bulan atau 2 tahun 11 bulan penjara. Dengan begitu, putusan

    pengadilan kasus tipikor sangat mengkhawatirkan karena belum memberikan efek jera danberpihak pada semangat pemberantasan korupsi dengan menghukum koruptor seberat-

    beratnya, kata peneliti Divisi Hukum dan Monitoring ICW Lalola Easter, kemarin.

    Vonis bebas paling kontroversial ialah PK terpidana kasus korupsi BPUI Sudjiono Timan.

    Sudjiono berstatus buron di luar negeri dan sebelumnya pada 2004 di tingkat kasasi, majelis

    kasasi yang diketuai Bagir telah menjatuhkan vonis 15 tahun, kata Lola.

    Menurut Peneliti ICW lainnya, Tama S Langkun, 16 orang yang bebas, seluruhnya ditangani

    dan diajukan kejaksaan, sedangkan 17 perkara yang ditangani KPK tidak ada satu pun yang

    bebas. Hal itu menimbulkan dugaan bahwa masih ada indikasi mafia hukum yang bermaindalam tubuh pengadilan.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Vonis-belum-Berefek-Jera-13012014003020.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    9/62

    Seluruh jajaran pengadilan harus punya persepsi sama bahwa korupsi adalah kejahatan luar

    biasa dan harus divonis luar biasa pula, pungkasnya. (EB/P-2)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    10/62

    Makan Nasi Lodehnya Ditunda Dulu Ya, Anas

    MINGGU, 12/1, sepanjang siang hujan tiada henti di Gedung KPK, Jakarta Selatan. Namun,

    hal itu tidak menghalangi keluarga mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum

    untuk menjenguk Anas yang meringkuk di rumah tahanan Salemba Cabang KPK. Padahal,

    sudah jelas aturan bahwa tersangka KPK hanya bisa dijenguk dan dititipi makanan pada

    Senin dan Kamis.

    Dua saudara kandung Anas, Agus Nasiruddin dan Anna Luthfie, mendatangi KPK. Anna

    menjelaskan kedatangannya untuk mengantarkan dua botol air mineral, biskuit kering dan

    nasi lodeh kesukaan Anas.

    Nasi lodeh tesebut dimasak pembantu Anas, bukan oleh istrinya, Atthiyah Laila, karena

    sedang berada di Yogyakarta.

    Namun, petugas keamanan KPK menolak titipan tesebut.

    Nganter makanan hari biasa tidak bisa, jadi kita tidak bisa terima. Makanan hanya bisa

    dititip pada waktu jenguk, yaitu Senin dan Kamis pukul 10.00-13.00 WIB, kata seorang

    petugas di Gedung KPK. Sehari sebelumnya, Athiyyah Laila juga ditolak menjenguk.

    Anna, adik kandung Anas, menjelaskan KPK tidak memberitahukan aturan (SOP) untuk

    menjenguk Anas. Jumat (10/1) malam, saat penahanan, KPK hanya memberitahukan terkait

    surat penahanan. Sehingga sampai sekarang, Anas belum mendapat asupan makanan dari

    keluarga.

    Menurut caleg DPR RI Partai Hanura itu, tindakan KPK tidak manusiawi karena menolak

    kebutuhan sehari-hari Anas berupa makanan dan minuman. Jumat malam hanya kasih 4

    botol air mineral dan 3 bungkus roti. Karena itu, kami berusaha untuk bisa kirim makanan.

    Masak tiga hari hanya makan itu, ujarnya.

    Kedatangan Anna dan Agus memberikan makanan tidak lepas dari keputusan keluarga besar

    Anas untuk menolak makanan dari KPK. Alasannya ialah keamanan, apalagi Anas pernah

    dilempari telur oleh demonstran akibat lemahnya pengamanan KPK.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Makan-Nasi-Lodehnya-Ditunda-Dulu-Ya-Anas-13012014003002.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    11/62

    Keluarga khawatir ada rentetan kejadian yang terus berlanjut. Mohon keputusan keluarga ini

    didengar (KPK), kata Anna. Walaupun terus ditolak, keluarga akan terus kembali mengirim

    makanan hingga permohonan diterima KPK. Menurut Anna, sejak ditahan, keluarga tidak

    bisa menjenguk dan berkomunikasi dengan Anas.

    (Raja Eben Lubis)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    12/62

    Potong Kepala Kandidat

    Berbagai modus politik uang yang berdampak sengketa bahkan kerusuhan seringmewarnai pemilihan eksekutif di Republik ini.

    Media Indonesia bersama Metro TV menggali kembali politik uang yang pernah terjadi

    untuk mengingatkan masyarakat agar berpikir cerdas dalam pesta demokrasi yang

    digelar April ini ataupun ke depannya. Saksikan pula tayangannya dalam program

    Realitas di Metro TV malam ini pukul 23.05 WIB. Saat pencoblosan keesokan harinya,

    panitia di tempat pemungutan suara tidak hanya memberi satu, tetapi tujuh surat

    suara.

    POTONG kepala gambar kandidat menjadi salah satu modus yang mencuat saat pemilihan

    ulang Bupati Maluku Tengah pada 23 Mei 2012. Kasus itu terbongkar karena tim sukses

    ingkar janji. Pendukung yang kecewa akhirnya menyuarakan suara hati nurani mereka.

    Satu hari sebelum hari pencoblosan, Irvan Pawai, warga Desa Tamilouw, Kecamatan

    Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, didatangi tim sukses pasangan nomor 4, Tuasikal Abua-

    Marlatu Leleury (Tulus). Orang itu tahu beta pendukung Tulus dan memang beta tinggal di

    basis Tulus. Waktu itu beta ditawari kalau mencoblos Tulus mendapat uang Rp50 ribu per

    surat suara. Beta mau saja, ungkap Irvan di rumahnya, awal November 2013.

    Setelah kedua pihak deal, Irvan lantas diajari cara membuat barang bukti, yakni dengan

    memotong bagian kepala tanda gambar kandidat. Kertas potongan kepala itu kemudian

    diserahkan ke tim sukses Tulus untuk ditukar dengan uang.

    Saat pencoblosan keesokan harinya, panitia di tempat pemungutan suara (TPS) tidak hanya

    memberi satu, tetapi tujuh surat suara. Irvan dan petugas saling mengerti lewat isyarat mata.

    Di bilik suara, beta potong dengan silet pada bagian kepala. Beta dapat tujuh surat suara.

    Semuanya dipotong sama. Lumayan, saya akan dapat Rp350 ribu. Beta percaya pasti dapat

    karena mereka kenal beta dan beta kenal mereka, pungkasnya.

    Irvan dengan hati riang kemudian menukarkan tujuh potongan kepala itu. Tim sukses hanya

    memberi selembar uang pecahan Rp20 ribu sebagai persekot. Sisanya, Rp330 ribu lagi,

    dijanjikan setelah hasil penghitungan suara selesai. Irvan sedikit kecewa, tapi bersabar.

    Ketika KPU Maluku Tengah mengumumkan Tulus sebagai pemenang, pemberi order tetap

    ingkar janji bahkan sampai pasangan Tulus dilantik, janji tinggal janji. Beta betul-betul

    percaya kepada yang memberi order karena dia seorang guru, sesal Irvan.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    13/62

    Warga lainnya, Rahmat Latarissa, juga mendapat order serupa dari orang yang sama dengan

    iming-iming Rp50 ribu per surat suara. Ketika guru sekolah itu menanyakan mau mencoblos

    berapa suara, Rahmat meminta 10 surat dan semua bukti diserahkan kepada tim sukses Tulus.

    Setali tiga uang dengan Irvan, Rahmat juga hanya mendapat janji akan dibayar setelah

    penghitungan suara selesai, tapi tak pernah dipenuhi.

    Saya bersalah dan menyesal, waktu itu saya tergiur oleh uang. Uang tidak dapat, tapi rasa

    bersalah terus ada, terangnya.

    Untuk membayar rasa bersalahnya, Rahmat bersedia menjadi saksi saat pasangan nomor 1

    (Ina Ama) mengajukan sengketa pemilu kada Maluku Tengah ke Mahkamah Konstitusi

    (MK). Saya menjadi saksi tanpa dibayar. Saya tak mau dihantui perasaan bersalah sepanjang

    hayat. Semuanya saya sampaikan waktu diperiksa sebagai saksi di MK, tuturnya.

    Rahmat meyakini semua panitia pemilihan di TPS sepakat atas satu skenario. Pasalnya, tidaksatu pun dari mereka mempersoalkan saat pemilih masuk ke bilik dengan membawa lebih

    dari dua surat suara. Saya heran, saat penghitungan suara, semua saksi menyatakan sah,

    termasuk saksi dari pihak Ina Ama, padahal jelas-jelas pencoblosan tidak menggunakan alat

    dari KPU, imbuhnya. Pemilu kada Maluku Tengah yang berlangsung pada 2012 diikuti

    enam pasangan calon bupati. Mereka terdiri dari pasangan nomor 1 Yusuf Latuconsina-

    Liliane Aitonam (InaAma), nomor 2 Hamzah Sangadji-Melkias Mozes Lohy (Hasil), nomor

    3 Muhammad Makmur Tamani-Ph Hallatu (Mata Hati), nomor 4 Tuasikal Abua-Marlatu

    Leleury (Tulus), nomor 5 Lutfi Sanaky-Nancy Purmiasa (Sanpurna), dan nomor 6 Anna

    Latuconsina-Christian Leihitu (Manis).

    Pemilu kada berlangsung dua putaran karena tidak ada kandidat yang memperoleh suara lebih

    dari 50%. Berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan KPU Maluku Tengah Nomor

    05/Kpts/KPU.Kab-MT/IV/2012 tentang Penetapan Rekapitulasi Penghitungan Suara

    Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tengah 2012, pasangan Tulus dan Ina Ama

    diputuskan lolos ke putaran kedua.

    Pada putaran pertama, pasangan Tulus memperoleh 56.162 suara sah atau 28,28%, sedangkan

    Ina Ama meraup 47.355 suara (23,85%). Peringkat ke tiga ditempati pasangan Hasil dengan

    36,827 suara (18,55%), disusul Mata Hati sebanyak 29.568 suara (14,89%), Sanpurna 23.065suara (12,62%), dan Manis 5.597 suara (2,62%).

    Karena perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran pada 30 Mei 2012, KPU Maluku Tengah

    memajukan pemilu kada putaran kedua menjadi 23 Mei 2012. Warga yang berhak memilih

    sebanyak 281.291 sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT).

    Hasil rapat pleno Data tersebut sudah kami koreksi, terutama bagi pemilih yang sudah

    meninggal, identitas ganda, pindah alamat, atau yang telah menjadi anggota TNI/Polri serta

    di bawah umur, jelas Ketua KPU Maluku Tengah La Alwi.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    14/62

    Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara putaran kedua, KPU Maluku

    Tengah menetapkan pasangan Tulus sebagai pemenang dengan memperoleh 89.868 suara

    (50,74%), mengalahkan pasangan Ina Ama yang mendulang 87.253 suara (49,26%).

    Jumlah suara sah sebanyak 177.121.

    Pasangan Tulus menang tipis atas Ina Ama dengan selisih 2.615 suara. Keputusan itu

    dituangkan dalam Surat Keputusan Nomor 08/Kpts/KPU-Kab-MT/V/2012.

    Merasa keberatan dengan keputusan tersebut, pasangan Ina Ama mengajukan gugatan ke

    MK. Mereka mengajukan bukti modus potong kepala, pencoblosan ganda, dan perusakan

    surat suara.

    Gugatan pasangan Ina Ama diterima MK yang kemudian meminta penghitungan ulang di 55

    TPS, yang berarti dua dari 17 kecamatan.

    Hasil penghitungan ulang di dua kecamatan dan satu desa tersebut, perolehan suara Ina Amanaik 600, sedangkan Tulus turun 539. Artinya, pasangan Tulus tetap menang. Suara Ina Ama

    menjadi 87.853 dan Tulus 89.329 atau selisih 1.676 suara.

    Yusuf Latuconsina, calon bupati yang kalah pada putaran kedua, mengklaim cerita akan lain

    jika MK memutuskan penghitungan ulang di seluruh TPS 17 kecamatan. Apalagi Ina Ama

    hanya kalah 2.075 suara.

    Pihak Ina Ama hingga kini merasa penasaran mengapa putusan MK yang diketuai Mahfud

    MD menginstruksikan penghitungan ulang hanya di dua kecamatan, bukan di 17 kecamatan.

    Lagi pula keputusan itu tidak ada dalam materi gugatan Ina Ama. Gugatan Ina Ama ialah MK

    mendiskualifikasi Tulus karena terbukti curang.

    Jika pemilu kada Maluku Tengah dikatakan penuh kebobrokan, mulai A, B, C, D, hingga Z,

    menurut koordinator tim pemenangan Tulus, Herrymen Carl Haurissa, bupati terpilih pasti

    terus diganggu. Di DPRD akan selalu ada interupsi dan macam-macam. Namun buktinya,

    suasana kondusif. Maluku Tengah malah mendapat penghargaan sebagai penyelenggara

    pemerintahan dan pembangunan terbaik.

    Saya salah satu pelaku yang hadir dan memberikan keterangan di MK. Saya pastikan prosesdi MK berjalan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan. Tidak ada deal-

    deal tertentu antara kami dan MK terkait dengan keputusan yang menyangkut pemilu kada

    Maluku Tengah, tegasnya. (T-1) [email protected]

    EMAIL

    [email protected]

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    15/62

    Satu Orang Bisa Coblos Belasan Surat Suara

    BERAGAM kecurangan ditemukan Media Indonesia dalam pemilu kada Maluku Tengah

    putaran kedua pada 23 Mei 2012. Syahbudi Wailisa, warga Desa Hitu, Kecamatan Leihitu,

    misalnya, tertangkap basah mencoblos di dua TPS sekitar tempat tinggalnya.

    Sebelum hari pencoblosan, Syahbudi didatangi raja (sebutan untuk kepala desa di Maluku).

    Bukan hanya dia, melainkan juga para tetangga. Raja memberi tahu agar memenangkan

    pasangan nomor 4 Tulus. Raja juga meminta Syahbudi mencoblos di dua TPS. Syahbudi dan

    istri menyanggupi permintaan tersebut.

    Kata raja, kalau pasangan nomor 4 menang, pasar akan dibangun di tempat kami.

    Raja juga bilang pembangunan akan giat kalau nomor 4 terpilih. Pembangunan akanmelibatkan tenaga kerja dari desa kami, urainya. Syahbudi berkukuh tidak menerima uang

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Satu-Orang-Bisa-Coblos-Belasan-Surat-Suara-13012014009003.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    16/62

    dan tidak ada janji pemberian uang dalam pencoblosan berkali-kali tersebut. Dirinya hanya

    dijanjikan akan ada pembangunan pasar desa yang sangat dinanti warga.

    Satu hari sebelum hari pencoblosan, raja kembali mendatanginya dan mengingatkan untuk

    mencoblos pasangan nomor 4. Saat pencoblosan, petugas memberi saya delapan surat suara

    di TPS 4 dan lima surat suara di TPS 10. Semua petugas diam saja, jadi saya tidak masalah

    saat menerima dan mencoblos semua surat suara itu, tandasnya.

    Berdasarkan pemantauan Media Indonesia pada November 2013, pendirian pasar memang

    terjadi. Kios berderet panjang tapi masih tertutup rapat karena belum diresmikan.

    Bakir, pedagang di pasar lama, mengatakan seluruh kios sudah ada pemiliknya.

    Papan nama yang terpampang menyebutkan pasar tersebut dibangun atas bantuan

    Kementerian Perdagangan, bukan oleh Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua.

    Selain pencoblosan ganda, modus perusakan surat suara juga berlangsung intensif di

    sejumlah TPS. Caranya, saat mengangkat surat suara dan mengetahui surat suara itu untuk

    pasangan Yusuf Latuconsina-Liliane Aitonam (Ina Ama), petugas kelompok penyelenggara

    pemungutan suara (KPPS) langsung menekan dengan kukunya agar surat suara sobek dan

    dinyatakan tidak sah.

    Perusakan surat suara dilakukan secara masif dan sistematis. Kami menemukan modus

    perusakan surat suara seperti itu mencapai puluhan di tiap TPS. Jika digabung semua surat

    suara rusak akibat kuku di 55 TPS, jumlahnya mencapai 700-an. Di 17 kecamatan terdapat

    3.000 surat suara yang rusak, papar koordinator tim sukses Ina Ama, Syahril Syailani.

    Dengan terbuktinya modus potong kepala, pencoblosan ganda, dan perusakan surat suara, tim

    kuasa hukum pasangan Ina Ama meminta MK mendiskualifikasi pasangan Tulus. Dasarnya

    ialah melanggar UU menyangkut jual beli suara. Akan tetapi, MK dalam putusan sela hanya

    memerintahkan penghitungan ulang di 55 TPS.

    Pemohon merasa putusan tersebut aneh. Meski demikian, mereka meminta tidak hanya di 55

    TPS, tapi minimal 50% dari 600-an TPS. Namun, MK menolak. Dari penghitungan di 55

    TPS, perolehan suara pasangan Ina Ama naik 600 dan Tulus turun 539. Kalau penghitunganulang dilakukan di seluruh TPS, Syahril yakin pihaknya akan menang.

    (Faw/T-1)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    17/62

    Saksi Menerima Hasil Sidang Pleno

    La Alwi, Ketua KPU Maluku Tengah

    KEBETULAN pada saat pemilu kada Maluku Tengah yang berlangsung awal 2012, saya

    menjabat Ketua KPU Maluku Tengah. Saya mengapresiasi positif perselisihan pemilu kada

    dibawa ke MK. Hal tersebut menunjukkan dan memberi pendidikan hukum bagi masyarakat

    di Maluku Tengah. Pemilu kada Maluku Tengah pada 2012 diikuti enam pasangan calon.

    Berlangsung dalam dua putaran. Kami melaksanakan semua tahapan pemilu kada hingga

    perselisihan dibawa ke MK. MK juga memberikan putusan sela dan kami melaksanakan

    semua keputusan yang diperintahkan.

    MK dalam keputusannya pada 26 Juni 2012 memerintahkan KPU Maluku Tengah melakukan

    penghitungan ulang surat suara di 55 TPS dengan diawasi Bawaslu, Panwaslu, dan KPU

    Maluku.

    MK memerintahkan KPU Maluku Tengah melaksanakan penghitungan surat suara ulang di

    delapan TPS di Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, seluruh TPS (25 TPS) di Kecamatan

    Seram Utara Barat, dan 22 TPS di tempat lainnya.

    Hasilnya, di Kecamatan Amahai, pasangan Tuasikal Abua-Marlatu Leleury (Tulus) meraih

    1.569 suara dan Ina Ama 180 suara, sedangkan di Kecamatan Seram Utara Barat, Tulus

    mendapat 2.635 suara dan Ina Ama 2.327 suara. Di Kecamatan Teon, Nila, dan Serua, Ina

    Ama meraih 3.254 suara dan Tulus 2.582 suara. Jika dibandingkan de ngan penghitungan

    sebelumnya, selisih suara mengalami penurunan hingga 539 suara bagi pasangan Tulus.

    Namun, penurunan itu tidak memengaruhi lagi komposisi peraih suara terbanyak dalam

    pemilu kada Maluku Tengah seperti yang sebelumnya telah ditetapkan KPU bahwa pasangan

    Tulus tetap sebagai peraih suara terbanyak, sedangkan Ina Ama tetap berada pada posisi

    kedua.

    Dalam penghitungan ulang, surat suara yang tidak sah telah dinyatakan tidak sah.

    Begitu pun sebaliknya, surat suara yang sah telah dinyatakan sah. Memang ditemukan surat

    suara yang dicoblos tidak menggunakan alat peraga yang disiapkan KPU, yakni dengan

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Saksi-Menerima-Hasil-Sidang-Pleno-13012014009028.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    18/62

    menggunakan silet untuk melubangi gambar salah satu pasangan calon di surat suara.

    Istilahnya potong kepala. Itu sudah dinyatakan tidak sah. (Faw/T-1)

    Pengawasan belum Maksimal

    Iljassjah, Ketua Panwaslu Maluku Tengah

    PERSIAPAN pelaksanaan pemilu kada Malteng pada 2012 kami laksanakan dengan baik.

    Misalnya, mengantisipasi daftar pemilih tetap (DPT) ganda dengan melakukan pemutakhiran.

    Panwaslu menemukan sedikitnya 300 DPT ganda.

    Letak geografis Malteng menjadi kendala bagi koordinasi pengawasan hingga seluruhwilayah. Malteng terdiri dari 17 kecamatan (saat ini sudah menjadi 18) dan 171 desa dengan

    857 TPS. Saluran telepon seluler yang ada hanya dilayani Telkomsel.

    Sering kali saat sibuk dan komunikasi tinggi, jaringan telepon seluler mengalami gangguan.

    Kendala lainnya adalah soal keterbatasan dana sehingga pengawasan pemilu kada belum

    maksimal serta keterbatasan aliran listrik. Akibatnya, akses data, laporan, dan informasi

    menjadi terlambat. Khususnya, di wilayah utara seperti di Seram Utara, Banda, dan

    sekitarnya.

    Di tengah keterbatasan itu, jika memang ditemukan atau ada laporan kecurangan dalam

    pemilu kada pasti kami tindak lanjuti. Misalnya, di TPS 2 Masohi, panwas menerima laporan

    ada pemilih yang menggunakan dua surat suara dan langsung menghentikan pencoblosan di

    sana. Kami tidak segan-segan menghentikan pencoblosan, jika memang ada laporan.

    Pemilu kada Malteng 2012 sudah berakhir dengan adanya keputusan MK. Semua pihak yang

    merasa dirugikan sudah mengajukan keberatan secara hukum. Kami juga menjadi saksi

    dalam persidangan tersebut. Pencoblosan tanpa menggunakan alat yang disiapkan KPU

    memang terjadi. Pencoblosan itu diduga sebagai bentuk politik uang, dengan potongan

    gambar kandidat tertentu lalu ditukarkan dengan uang. Jadi sebagai barang bukti, pemilihyang telah mencoblos si A lalu meminta bayaran.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Pengawasan-belum-Maksimal-13012014009015.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    19/62

    Namun, kami tidak menemukan praktik tersebut karena memang tidak ada laporan.

    Setelah penghitungan ulang yang diperintahkan MK, memang ditemukan kepala kandidat

    tertentu dilubangi dengan silet. Surat suara tersebut yang tadinya sah, dinyatakan tidak sah

    dalam hitung ulang.

    Laporannya tidak masuk ke kami dan awalnya tidak ada keberatan dari PPS, PPK, dan saksi

    dari setiap kandidat. Baru setelah di MK ada keberatan tersebut. (Faw/T-1)

    Semua Berbuat Kecurangan

    Herrymen Carl Haurissa, Koordinator tim pemenangan Tulus

    TUASIKAL Abua-Marlatu Leleury (Tulus) sudah memimpin Maluku Tengah selama 1,5

    tahun lebih. Pemilu kada Maluku Tengah sudah diselesaikan MK. Jika ada pihak-pihak yang

    menganggap pemilu kada tersebut penuh dengan kebobrokan, itu menurut pandangan

    mereka. Menurut pandangan hukum, itu sudah selesai di MK. Keputusan MK bersifat final

    dan mengikat.

    Kami tidak bisa membohongi diri bahwa semua pelaksanaan pemilu kada berlangsung benar.

    Ada juga hal-hal yang mungkin dilakukan pasangan calon bertentangan dengan prinsip

    perundang-undangan. Namun ingat, semua itu tidak hanya dilakukan satu pasangan calon.

    Hal-hal yang bertentangan dengan perundang-undangan juga dilakukan pasangan calon

    lainnya.

    Misalnya, terkait dengan potong kepala, itu dilakukan semua pasangan calon yang bertanding

    di Maluku Tengah. Bukan oleh satu pasangan calon saja. Jika MK memiliki keputusan yang

    subjektif, tentunya Tuasikal Abua tidak menjadi Bupati Maluku Tengah.

    Kalau kita menganggap keputusan MK sebagai panglima yang sifatnya konstitusional, kita

    harus objektif mengatakan pasangan Tuasikal Abua-Marlatu Leleury adalah pilihan rakyat.

    Rakyat menginginkan mereka memimpin Maluku Tengah.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Semua-Berbuat-Kecurangan-13012014008021.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    20/62

    Kita harus realistis mendudukkan masalah ini dengan proporsional. Kita harus memberikan

    pendidikan politik yang baik kepada rakyat.

    Anda harus memahami semua pemilu kada, mulai pemilihan wali kota, bupati, ataupun

    gubernur, mana ada yang jujur? Hampir semua pemilu kada di seantero Nusantara penuh

    kebobrokan.

    Menurut kami, pelaksanaan pemilu kada Maluku Tengah yang lalu itu sangat bersih.

    Soal pencoblosan, itu kan pilihan rakyat, pemilih mungkin ingin membuktikan bahwa dia

    memilih si A atau C dengan caranya masing-masing dan itu bukan diajak atau disuruh oleh

    tim sukses dan kandidat.

    Mereka melakukan apresiasi sendiri termasuk dengan memotong kepala salah satu kandidat

    yang bertarung. Termasuk misalnya, pencoblosan ganda dan potong kepala itu juga dilakukan

    semua pasangan calon, bukan hanya satu pasangan calon. Itu juga sudah dibuktikan di MK.(Faw/T-1)

    MK bukan Tempat Keadilan

    Yusuf Latuconsina, Calon Bupati Maluku Tengah

    PUTUSAN Mahkamah Konstitusi jauh dari adil. Lembaga yang menjanjikan keadilan dan kejujuran

    itu ternyata sama saja dengan pengadilan lainnya.

    Kami merasakan, siapa yang kuat lobi dan kuat uang dapat memenangi perkara di MK. Kami

    membawa beberapa permasalahan dengan bukti-bukti yang kuat ke MK. Salah satu yang paling unik

    ialah modus potong kepala.

    Modus tersebut ialah mencoblos bukan dengan alat yang disiapkan KPU, melainkan dengan

    memotong atau merobek tanda gambar kepala salah satu kandidat di surat suara.

    Potongan gambar kepala itu selanjutnya ditukarkan dengan sejumlah uang. Itu yang kami dalilkan danmeminta MK mendiskualifikasi pasangan Tuasikal AbuaMarlatu Leleury (Tulus) apabila saat

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/MK-bukan-Tempat-Keadilan-13012014008022.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    21/62

    penghitungan ulang ditemukan modus potong kepala. Ternyata dalam penghitungan ulang ditemukan

    modus tersebut, tetapi tidak didiskualifikasi.

    Kedua, yang kami sampaikan, masyarakat pemilih di beberapa tempat seperti Kecamatan Leihitu,

    yakni di Desa Marela dan Mama la, mencoblos berkali-kali bahkan ada yang lebih lima kali. Setiap

    masuk ke TPS membawa surat masuk ke TPS membawa surat suara lebih dari satu.

    Dalil lainnya, seharusnya surat suara diberikan saat pemilih sudah hadir di TPS. Kenyataannya, surat

    suara diberikan malam sebelum hari pemilihan.

    Keempat, bantuan sosial daerah dikucurkan saat pemilu kada. Sebelum pemilu kada, jumlah dana

    bantuan sedikit, tapi menjelang pemilu kada nilai dana bantuan naik berkali-kali.

    Tim sukses kami menemukan dana BOS dipakai untuk serangan fajar. Para guru dilibatkan. Kami

    membawa permasalahan tersebut ke MK. Kami yakin masalah tersebut mampu mendiskualifikasi

    hasil pemilu kada Maluku Tengah yang sarat permainan kotor, tetapi MK memutuskan lain.

    Putusan MK janggal. Banyak isu macam-macam soal adanya pendekatan pihak pemenang kepada

    MK, tetapi saya tak memegang bukti. Penangkapan Ketua MK Akil Muchtar oleh KPK menyadarkan

    kami bahwa ada orang yang bermain dalam sengketa pemilu kada Maluku Tengah di MK. (Faw/T-1)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    22/62

    KPK Bisa Jerat Anas dengan Pencucian Uang

    Memasukkan pencucian uang akan mengungkap orang penting lainnya.

    KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tidak ragu menambahkan sangkaan baru tindak

    pidana pencucian uang kepada mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

    Menurut pakar hukum pencucian uang Universitas Trisakti Yenti Garnasih, Anas berpotensi

    melakukan pencucian uang karena kasus pidana itu berlangsung dari 2010 dan amat mungkin sudah

    terjadi perpindahan uang dari Anas kepada pihak lain.

    Pergerakan harta itu ialah pencucian uang, KPK tidak perlu ragu. Anas diduga menggunakan

    gratifikasi itu untuk membeli mobil Harrier dan sudah dijual pula, lalu kepentingan kongres seperti

    telepon seluler dan akomodasi lainnya. Itu pencucian uang, katanya di Jakarta, kemarin.

    Seharusnya, lanjut Yenti, KPK menetapkan pencucian uang kepada Anas sebelum dilakukan

    penahanan. Jika Anas ditahan, terbatas waktu 120 hari sebelum dilimpahkan ke penuntutan, dan

    dalam waktu singkat butuh kerja keras untuk memasukkan sangkaan pencucian uang itu.

    Padahal, memasukkan pencucian uang akan mengungkap orang penting lainnya yang turut menerima

    aliran dana Anas. Itu guna utamanya, selain akan memperberat vonis, menyita aset dan efek jera,

    kata Yenti.

    Terkait dengan dugaan keterlibatan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro atau yang akrab disapaIbas, peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Fakultas Hukum UGM Hifdzil Alim menilai informasi

    yang dimiliki Anas sangat penting untuk mengembangkan kasus itu. Jika Anas koperatif dan berani

    buka-bukaan, masyakarat akan simpati dan melihat adanya penyesalan. Pengamat politik Universitas

    Indonesia Effendi Ghazali yang ditemui terpisah, kemarin, mengatakan Anas sejak awal sudah

    menyatakan perang kepada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Cuma Anas

    secara jeli tahu kapan waktu tepatnya. Dia ingin mengatakan kebenaran versi dia dan dia berharap

    orang mendengar lalu bertindak setelahnya.Nah, saat ini saya rasa dia belum melihat waktu tepat itu.

    Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya, mengatakan kliennya akan memberikan keterangan tentang

    keterlibatan Ibas, tetapi yang menjadi masalah ialah apakah penyidik KPK mau mencari tahu danmenanyakannya.

    (EB/Bob/X-9)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    23/62

    Syarif Hasan Dua Kali Mangkir

    REZA SUNARYA

    Tidak mau keluar modal, pejabat negara dan keluarganya berkampanye pakai uang negara.

    MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM) Syarif Hasan yang menjadi

    calon anggota legislatif (caleg) DPR kembali mangkir dari panggilan kedua Panitia Pengawas Pemilu

    (Panwaslu) Cianjur.

    Panwaslu Cianjur merasa heran dengan tidak datangnya caleg dari daerah pemilihan Jawa Barat III itu

    untuk dimintai keterangan perihal keberadaan iklan layanan masyarakat yang dibintanginya yang

    masih terpampang di sejumlah titik di Cianjur.

    Ketua Panwaslu Cianjur Saepul Anwar, Sabtu (11/1), mengatakan pemanggilan terhadap caleg dari

    Partai Demokrat itu sudah dilakukan pada 7 Januari dan 10 Januari 2014, tetapi hingga saat ini yang

    bersangkutan belum memenuhi panggilan.

    Pemanggilan itu untuk mengklarifikasi keterlibatan beliau dalam iklan layanan publik yang

    terpampang dalam bentuk billboard yang ada di daerah Pasir Hayam, katanya.

    Panwaslu menilai, berdasarkan alat bukti yang terkumpul, sangat jelas dan meyakin kan bahwa Syarif

    Hasan telah menggunakan sarana iklan layanan masyarakat untuk menyosialisasikan dirinya sebagai

    caleg.

    Alat bukti sudah jelas, pemasangan billboard tidak menggunakan uang pribadi, tetapi anggaran

    kementerian, ucapnya.

    Panwaslu sendiri sudah menurunkan beberapa billboard tersebut.

    Secara spesifik bukan kampanye, hanya pejabat negara yang mencalonkan diri jadi caleg, menjadi

    bintang iklan itu dilarang, tandasnya.

    Sementara di Serang, Banten, Panwaslu setempat kini tengah memantau aktivitas caleg DPR dari PPPKartika Yudhisti. Anak Menteri Agama Suryadharma Ali itu dicurigai sudah berkampanye secara

    terselubung.

    Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kampanye terselubung berupa kerja samanya

    dengan Dinas Agama Kabupaten Serang, kata Ketua Panwaslu Kabupaten Serang, Sabihis.

    Ia mengatakan pengawasan tersebut sebagai tindak lanjut atas laporan terhadap Kartika yang telah

    menyebarkan almanak berisi pesan kampanye di beberapa madrasah diniyah (MD) di Serang.

    Pihaknya, sambung Sabihis, sudah menyurati Bawaslu agar yang bersangkutan diberi teguran.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    24/62

    Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Serang, Iskandar Bunyamin, membantah hal tersebut.

    Meskipun itu ada, itu bukan urusan saya, tanyakan saja ke partai politiknya, tegasnya.

    Golkar, Ucok Ujang Wardi.

    Sepertinya kepada caleg incumbent, pengawasannya lebih dominan. Setiap kali ada kegiatan banyakanggota Panwaslu yang hadir, termasuk pada saat reses. Kalau bisa, ya sedikit dilonggarkanlah,

    kata Ucok di tengah acara pertemuan KPU, Panwaslu, dan Satpol PP di ruang rapat gabungan DPRD

    Purwakarta, kemarin.

    Ucok mengklaim pernyataan itu atas nama anggota DPRD Purwakarta yang 90% kembali

    mencalonkan pada Pemilu 9 April nanti, termasuk dirinya untuk menjadi caleg DPRD provinsi dari

    Partai Golkar.

    (Ant/P-1) [email protected]

    EMAIL

    [email protected]

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Syarif-Hasan-Dua-Kali-Mangkir-13012014004004.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Syarif-Hasan-Dua-Kali-Mangkir-13012014004004.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Syarif-Hasan-Dua-Kali-Mangkir-13012014004004.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    25/62

    Relawan Hatta Rajasa Didirikan

    RELAWAN Hatta Rajasa (Rajasa), organisasi yang mendukung Ketua Umum Partai Amanat

    Nasional (PAN) Hatta Rajasa untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014, kemarin

    dideklarasikan.

    Deklarasi tersebut dibacakan oleh calon anggota legislatif (caleg) dari PAN yang juga artis, Desi

    Ratnasari, di Istora Senayan, Jakarta, di hadapan sekitar 5.000 relawan dan simpatisan.

    Rajasa berjuang sekeras-kerasnya menjadikan Hatta Rajasa menjadi presiden. Hidup Rajasa, Hidup

    Rajasa, Hidup Rajasa! kata Desi dengan bersemangat.

    Deklarasi tersebut dihadiri Dewan Pembina Rajasa Zulkifli Hasan, Dewan Penasihat Rajasa Adhyaksa

    Dault, serta Ketua DPP PAN Bima Arya.

    Menurut Adhyaksa , Hatta Rajasa merupakan alternatif bakal calon presiden yang dimunculkan

    karena kinerjanya yang menawan dalam mengelola perekonomian Indonesia saat ini.

    Pak Hatta ini banyak bekerja, tapi tidak banyak bicara. Ini kita munculkan untuk kita dukung, jangan

    dari partai-partai besar saja dong, kata mantan menteri pemuda dan olahraga tersebut.

    Ia menambahkan, deklarasi organisasi Rajasa merupakan deklarasi pendukung Hatta yang didominasianak muda dan tidak terikat dari partai politik tertentu.

    Ini merupakan relawan dukungan untuk Pak Hatta, relawan dari berbagai komponen masyarakat dari

    berbagai pihak tanpa terikat dari partai mana ia berada, ujar Adhyaksa.

    Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Bima Arya

    mengatakan organisasi Rajasa bukan merupakan underbouw PAN, melainkan relawan yang

    mendukung Hatta Rajasa sebagai calon presiden.

    Organisasi tersebut, sambungnya, kini telah ada di berbagai kota besar di Indonesia dan kini

    beranggotakan sekitar 10 ribu relawan. Namun, ini hanya relawan dan ini yang pertama kali relawan

    mendukung pencapresan Bang Hatta. Di Jakarta sendiri setidaknya ada 10 ribu relawan, kata Bima

    Arya.

    (*/Ant/P-1)

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Relawan-Hatta-Rajasa-Didirikan-13012014004029.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    26/62

    Rhoma Irama Yakin PKB tidak Mengkhianatinya

    PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) boleh saja masih belum bulat bersuara untuk memajukan nama

    tunggal dalam bursa calon presiden (capres) pada pemilihan mendatang. Namun, pedangdut Rhoma

    Irama sudah cukup yakin PKB tidak akan mengkhianatinya.

    Ibarat kekasih yang janjinya telah diikat, keyakinan sang Raja Dangdut atas rencana PKB

    mencalonkannya sebagai presiden makin tertanam sejak Rhoma dibuatkan iklan sosialisasi.

    Iklan capres hari ini jadi indikasi kuat dari PKB karena dibuat oleh PKB sendiri, kata Rhoma dalam

    konferensi pers di Posko Rhoma Irama for Republik Indonesia (Riforri), Jalan Dewi Sartika No 44,

    Cawang, Jaktim, Sabtu (11/1).

    Baginya, naif jika harus beranggapan langkah PKB hanya main-main saat memunculkan namanya

    sebagai salah satu kandidat capres.

    Dia pun menampik anggapan bahwa popularitasnya hanya dimanfaatkan sementara untuk

    mendongkrak partai, meski belum pasti kelak dirinya akan dicalonkan.

    Rhoma berargumen bahwa pencalonannya oleh partai itu berasal dari besarnya dukungan masyarakat

    kepadanya. Dukungan itu diklaim selalu terlihat setiap Rhoma mengadakan tablig akbar ke beberapa

    daerah.

    Rhoma tidak menampik bahwa hingga kini di PKB masih ada perbedaan pendapat soal siapa yang

    layak jadi capres. Bagi dia, munculnya faksi dalam partai politik merupakan hal yang wajar dan

    lumrah saja.

    Di kesempatan berbeda, CEO Lion Air Rusdi Kirana ditetapkan menjadi Wakil Ketua Umum Partai

    Keadilan Bangsa (PKB) dalam rapat pleno dewan pimpinan pusat partai tersebut, kemarin.

    Rapat pleno DPP PKB memutuskan Bapak Rusdi Kirana menjadi wakil ketua umum.Hal ini

    menandai era baru bergabungnya seorang pengusaha ke PKB, kata Ketua Umum DPP PKB

    Muhaimin Iskandar seusai memimpin rapat pleno di Kantor DPP PKB, Jakarta.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Rhoma-Irama-Yakin-PKB-tidak-Mengkhianatinya-13012014004002.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    27/62

    Butuh Capres Muda untuk Menekan Golput

    Buat capres muka lama generasi ketiga, ini merupakan kesempatan terakhir mereka.'' Heri

    Budianto Direkrut Political Communication Institute

    GUBERNUR DKI Jakarta Joko Widodo akan menang telak apabila pesaingnya ialah generasi usia 60

    tahun ke atas.

    Hal tersebut diungkapkan Direkrut Political Communication Institute Heri Budianto di Jakarta,kemarin.

    Menurutnya, apabila tidak disaingkan dengan calon presiden muda seusianya, hasil-hasil survei yang

    mendewakan Jokowi akan benar terjadi saat Pemilihan Presiden 2014 mendatang.

    Persoalannya, kata Heri, kalangan tua tidak bersedia mengalah untuk yang muda lantaran ini

    kesempatan terakhir mereka.

    Pemilu 2014 ini rawan. Buat capres muka lama generasi ketiga, ini merupakan kesempatan terakhir

    mereka. Pasalnya, pada 2019 mereka sudah tidak bisa mencalonkan diri. Sementara itu, publik

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Butuh-Capres-Muda-untuk-Menekan-Golput-13012014005016.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    28/62

    menunggu capres muda dari generasi keempat, kata Heri seusai diskusi dengan tajuk Mencari Capres

    dari Daerah di Jakarta, kemarin.

    Menurutnya, tokoh generasi ketiga di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati

    Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, dan Wiranto. Sementara itu, tokoh generasi keempat di antaranya

    Jokowi, Priyo Budi Santoso, Anies Baswedan, Irman Gusman, dan tokoh lain yang berusia di bawah60 tahun.

    Apabila capres berusia di bawah 55 tahun muncul, publik akan disuguhi pilihan yang beragam dan

    mereka punya kompetensi masing-masing, cetus Heri.

    Sementara itu, peserta Konvensi Partai Demokrat Irman Gusman menilai pemilih di Indonesia masih

    memilih pemimpin berdasarkan popularitas dan dia menilai hal itu berbahaya.

    Karena semua memilih berdasarkan popularitas, semua (capres) menjadi mengedepankan

    pencitraan, kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah itu.

    Saat disinggung mengenai elektabilitasnya yang rendah, Irman mengaku santai. Baginya, yang

    penting bukan popularitas, melainkan kinerja selama ini. (*/P-4)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    29/62

    Regenerasi Tuntutan Modernisasi Politik

    REGENERASI politik sudah menjadi tuntutan dalam modernisasi politik. Tokoh-tokoh muda dengan

    cara berpikir dinamis lebih memberi harapan akan perbaikan ketimbang tokoh lama.

    Hal itu dikemukakan pengamat politik UI Boni Hargens saat ditemui di Jakarta, kemarin.

    Seluruh masyarakat menghendaki adanya regenerasi politik. Ada orang muda yang memimpin.

    Orang yang fresh, dinamis, dan cara berpikirnya lebih segar, ujarnya.

    Pendapat itu dikemukakan saat menanggapi hasil survei Institut Riset Indonesia (Insis). Hasil yang

    dirilis menunjukkan rakyat menghendaki calon presiden dari tokoh muda.

    Responden yang menggunakan hak pilih jika capres pada Pemilu 2014 berusia di atas 55 tahun hanya

    63,36%. Kondisi berbeda jika yang menjadi capres ialah tokoh berusia di bawah 55 tahun. Hasil

    survei menunjukkan pengguna hak pilih mencapai 81,86%.

    Yang tua terlalu mengacu nilai-nilai lama, kelompok yang prokemapanan di masa lalu justru

    membuat kita semua gagal. Tua, hari ini, selalu identik dengan lama, korup, dan tradisional. Jadi kita

    butuh regenerasi, tegas Boni.

    Terkait dengan kasus yang menimpa politisi muda mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas

    Urbaningrum, peneliti Institut Riset Indonesia (Insis) Mochtar W Oetomo menyatakan, kasus itu tidak

    akan menurunkan partisipasi politik pemilih untuk memilih bakal calon presiden berusia di bawah 55

    tahun.

    Publik tidak akan mengaitkan sama sekali (kasus dugaan korupsi mantan Ketua Umum DPP Partai

    Demokrat Anas Urbaningrum) karena pada saat bersamaan (korupsi) dilakukan golongan tua, bahkanlebih parah. Mochtar menilai masyarakat memiliki kecerdasan untuk selalu ingat terhadap kasus

    yang melibatkan tokoh tua. Dia menegaskan berdasarkan hasil riset kasus korupsi yang menjerat

    kalangan muda tidak memengaruhi publik untuk menggunakan hak pilihnya.

    Faktanya kasus itu tidak berpengaruh, dan publik lebih yakin ke tempat pemungutan suara apabila

    ada tokoh muda sebagai alternatif. (Wta/Ant/P-4)

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Regenerasi-Tuntutan-Modernisasi-Politik-13012014005018.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    30/62

    Figur Baru Tingkatkan Partisipasi Pemilih

    ADHI M DARYONO

    Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Priyo Budi

    Santoso berperan sebagai magnet electoral pada Pemilihan Presiden 2014. Parpol berperan

    penting untuk memunculkan keduanya.

    PARTISIPASI pemilih pada Pemilu 2014, terutama pada pemilihan presiden, akan menurun jika

    capres yang dihadirkan merupakan orang-orang lama yang ikut kembali kompetisi pencapresan.

    Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Institut Riset Indonesia (Insis) pada 4 Desember

    2013 sampai 8 Januari 2014 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Survei menggunakan metodologi

    rambang berjenjang, dengan tingkat kepercayaan 95%.

    Survei Insis menunjukkan, dari 1.070 responden, sebanyak 51,3% menjawab akan menggunakan hak

    pilih pada Pilpres 2014 mendatang, 38,22% menjawab tidak tahu, sedangkan sisanya tidak akan

    memilih.

    Tingkat apatis masyarakat dari pemilu ke pemilu terus naik, itu disebabkan adanya pameo yang

    tumbuh di masyarakat, yaitu 4L: lu lagi lu lagi, ungkap peneliti senior Insis Mochtar W Oetomo saat

    memaparkan hasil survei di Jakarta, kemarin.

    Berdasarkan catatan Insis, partisipasi masyarakat dari pemilu ke pemilu terus menurun. Pada Pemilu

    1999, tingkat memilih di masyarakat mencapai 92,74% dan pada Pemilu 2004 turun menjadi 84,07%.

    Pada Pemilu 2009, partisipasi pemilih kembali turun menjadi 79%. Mochtar menyebutkan,

    penurunannya berkisar 2% hingga 20%.

    Adapun khusus untuk pilpres, partisipasi masyarakat pada Pilpres 2004 putaran pertama sebesar 75%

    dan putaran kedua 78%. Pada Pilpres 2009 partisipasi pemilih hanya sebesar 72,10%.

    Mochtar menyatakan survei menunjukkan responden menginginkan adanya regenerasi dan sirkulasi

    kepemimpinan nasional. Mayoritas responden meng anggap penting regenerasi kepemimpinan

    nasional. Hal itu ditunjukkan 70% responden yang menilai penting adanya pemimpin alternatif,

    ungkap Mochtar.

    Dia menyebutkan, responden menginginkan adanya sirkulasi atau regenerasi kepemimpinan nasional

    dan memberikan peluang bagi capres alternatif atau muda.

    Masyarakat ingin sekali adanya regenerasi, hanya saja nama yang disodorkan tidak ada pilihan lain

    sehingga publik terpaksa memilih stok yang lama, cetusMochtar.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    31/62

    Berdasarkan survei Insis, sebanyak 81,66% responden akan menggunakan hak pilihnya jika Pilpres

    2014 ada capres yang berusia kurang dari 55 tahun.

    Sebaliknya, imbuh Mochtar, hanya 63,3% responden yang akan menggunakan hak pilihnya jika masih

    ada capres berumur di atas 55 tahun.

    Alasan mayoritas masyarakat akan menggunakan hak pilihnya jika ada calon yang umurnya kurang

    55 tahun karena memberikan kesempatan bagi regenerasi tokoh muda, jelas Mochtar. agar para

    pemuda apatis terhadap politik. Anak muda saat ini diarahkan untuk mencari kerja. Perguruan

    perguruan tinggi juga seperti itu, lulus kuliah langsung mencari kerja, cetus Ziyad.

    Dia menyimpulkan bahwa penguasa sengaja menciptakan apatisme di kalangan pemuda karena

    menyadari bahwa pemuda sangat berbahaya jika diberi kesempatan. Selain melalui pendidikan,

    penguasa menggunakan cara dengan melalui konstitusi, yakni dengan Undang-Undang Pilpres, yakni

    capres harus berasal dari partai politik dengan presidential threshold 20%, tandas Ziyad. (P-4)

    EMAIL

    [email protected]

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Figur-Baru-Tingkatkan-Partisipasi-Pemilih-13012014005017.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Figur-Baru-Tingkatkan-Partisipasi-Pemilih-13012014005017.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Figur-Baru-Tingkatkan-Partisipasi-Pemilih-13012014005017.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    32/62

    Konsumen Elpiji 12 Kg Enggan Repot

    Saya sih enggak mau repot belinya.

    Kalau tabung kecil kan mesti bolak-balik.

    PENETAPAN harga elpiji nonsubsidi yang direvisi hanya naik menjadi Rp 1.000 per kilogram tidak

    mengubah peta konsumen setia tabung kemasan 12 kilogram (kg) di wilayah Jabodetabek. Pengguna

    yang kebanyakan berasal dari kalangan menengah ke atas itu tidak mau repot beralih ke tabung elpiji

    3 kg yang lebih murah.

    Aryati, 26, warga Cipete, Jakarta Selatan, mengaku penaikan harga gas kemasan 12 kg itu sama sekali

    tidak memengaruhi pilihan keluarganya untuk beralih ke lain tabung.

    Baginya, pertimbangan durasi pakai tabung besar lebih awet dan tak membutuhkan permintaan

    antaran gas baru ke rumahnya lebih banyak.

    Saya sih enggak mau repot belinya ya, mas. Kalau tabung kecil kan mesti bolak-balik. Apalagi

    pemakaian di rumah banyak untuk keperluan si Bibi memasak, akunya kepada Media Indonesia di

    Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Revisi penaikan harga elpiji dari Rp3.959/kg menjadi Rp1.000/kg atau naik 12.000/ tabung dinilai

    Aryati masih rasional. Dengan pendapatan rata-rata Rp5 juta per bulan, karyawati swasta ini mengaku

    masih mampu untuk tidak berpaling ke tabung 3 kg yang disubsidi negara.

    Inikan bisa kepakai lama juga gasnya. Makanya yang pas ribut-ribut naik elpiji di awal tahun, saya

    sih enggak kena dampaknya ya. Masih ada gas yang dibeli pakai harga lama. Kalau (tabung) yang

    sekarang habis, ya tinggal beli yang pakai harga revisi itu, tuturnya.

    Tak berbeda dengannya, Agita Nanda, 26, karyawan swasta yang masih tinggal dengan keluarganya

    di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pun mengakui elpiji 3 kg atau tabung melon tidak menjadi

    pilihannya. Efisiensi penggunaan menjadi alasan utamanya.

    Di rumahnya, Agita memiliki dua tabung gas 12 kg. Jika salah satu habis, Agita baru akan memesan

    tabung lagi sebagai cadangan. Bahkan jika kesibukan atau kemalasan mengganggu, keluarganya baru

    akan membeli ulang setelah dua tabung gas habis.

    Tapi tetap perlu ada jaminan jugaagen tidak naikkan harga seenaknya, juga ada jaminan enggak ada

    kekosongan pasokan kalau kita sedang butuh, sarannya.

    Sementara itu, Tiar Kinanti, 41, pengecer elpiji di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mengungkapkan pasca

    kenaikan harga itu pembelian tabung gas 12 kg di tokonya masih stabil. Sejauh ini, warga sekitar yang

    menjadi langganannya tak tergoda beralih ke tabung 3 kg. Walaupun, pada periode penaikan pertama

    sebelum revisi harga ada saja pelanggan yang menanyakan soal pembelian tabung gas 3 kg.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    33/62

    Tapi ini kan ujungnya cuma naik sedikit. Yang tadinya mau beli yang 3 kg, akhirnya tetap pakai 12

    kg. Lagian mereka juga termasuk orang mampu lah, mas, cetusnya saat ditemui, kemarin.

    Tiar mengaku, mulanya ia sempat menaikan harga tabung 12 kg hingga Rp 145 ribu, di awal 2014. Di

    periode itu, konsumen sempat mandek. Namun, permintaan pengiriman ke rumah-rumah lewat

    telepon pasca-revisi harga kembali normal. Ini diimbangi dengan pasokan tabung gas yang terbilanglancar lancar.

    Harga kita sesuaikan dengan patokan Pertamina. Saya mah enggak berani kasih mahal-mahal. Ntar

    malah enggak dikirim lagi pasokannya sama yang punya (Pertamina), ucap dia.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir menyatakan konsumen rumah

    tangga elpiji 12 kg kebanyakan ber asal dari kalangan menengah ke atas.

    Sementara, penaikan harga elpiji menjadi Rp1.000/kg hanya memberi efek tambahan pengeluaran

    Rp47 ribu per bulan atau Rp1.566 per hari.

    Survei lembaga konsultan Boston Consulting Group (BCG) menunjukkan, Indonesia adalah salah satu

    negara dengan jumlah penduduk kelas menengah yang terus naik. Pada 2013 lalu, ada sekitar 74 juta

    penduduk masuk kategori ini. Bahkan, Indonesia diprediksi memiliki 141 juta kelas menengah satu

    dekade ke depan. Ini didasarkan atas angka pertumbuhan ekonomi yang stabil di atas 6 persen.

    Sementara, yang digolongkan sebagai kelas menengah ke atas adalah mereka yang mengeluarkan

    uang di atas Rp 2 juta per bulan. Pulau Jawa disebut sebagai lokasi dengan pertumbuhan tinggi.

    Terutama Jakarta dan kota besar lainnya yang menjadi sentra perantauan pencari sesuap nasi.

    (Kim/X-25)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    34/62

    Makian dan Pujian Iringi Kematian Sharon

    HAUFAN HASYIM SALENGKE

    Pejabat Palestina menilai mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon terlibat dalam kematian

    pemimpin Palestina Yasser Arafat.

    Arafat diduga tewas diracun. Sharon mendalangi pembantaian di kamp pengungsi Palestina di

    Sabra dan Shatila, pada 1982.

    Setelah menjalani pe rawatan intensif pascaserangan stroke berat pada 2006 yang membuatnya koma

    dalam waktu yang panjang, mantan Perdana Menteri (PM) Israel Ariel Sharon akhirnya

    menghembuskan napas yang terakhir, Sabtu (11/1) waktu setempat.

    Kematian pria yang mengawali karier politik sebagai anggota Knesset (parlemen) pada 1973 itudikonfirmasi pejabat Israel dan pihak keluarga. Salah satu putra Sharon, Gilad Sharon,

    mengumumkan langsung kematian sang ayah di Rumah Sakit Sheba Medical Center di dekat Tel

    Aviv yang menjadi tempat Sharon menjalani perawatan lebih dari sepekan terakhir.

    Dia telah pergi (meninggal). Dia pergi pada saat dia memutuskan untuk pergi, ungkap Gilad di luar

    rumah sakit.

    PM Benjamin Netanyahu menyatakan Israel sangat berduka atas meninggalnya sosok penting di balik

    kemajuan Israel. Sharon memerintah pada periode 7 Maret 2001-14 April 2006. Seluruh warga Israel

    merasa kehilangan mendalam dan menundukkan kepala untuk menghormati Sharon.

    Negera Israel menundukkan kepala atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Ariel Sharon, ujar

    Netanyahu dalam sebuah pernyataan resmi. Kenangannya akan tetap adadi hati bangsa Israel,

    timpalnya.

    Warga Israel mulai menggelar masa berkabung untuk Sharon. Masyarakat memberikan penghormatan

    terakhir saat jenazah Sharon disemayamkan kemarin sebelum pemakaman yang dilakukan secara

    tertutup pada Senin (13/1).

    Sebagai sekutu utama Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengucapkan rasa duka

    cita atas meninggalnya Sharon. Dia menilai Sharon sebagai pemimpin yang menyerahkan seluruh

    hidupnya untuk Israel.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Makian-dan-Pujian-Iringi-Kematian-Sharon-13012014012004.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    35/62

    `Atas nama rakyat AS, Michelle, dan saya menyampaikan rasa duka cita yang paling dalam untuk

    keluarga mantan perdana menteri Israel Ariel Sharon dan rakyat Israel', demikian pernyataan Gedung

    Putih yang mengutip pernyataan Obama.

    Wakil Presiden AS Joe Biden akan memimpin delegasi `Negeri Paman Sam' secara langsung untuk

    menghadiri upacara mengenang mantan perdana menteri Israel, Ariel Sharon. Biden mengatakan iadan istrinya mengaku sangat sedih dengan kepergian Sharon.

    Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga dan bangsaIsrael. Saya akan memimpin delegasi AS

    untuk menghadiri upacara mengenang Sahron, untuk memberikan penghargaan kepada Sharon dan

    penghormatan atas kemitraan yang tak tergoyahkan antara AS dan Israel, kata Biden pada Sabtu

    (11/1).

    Menurut rencana, jenazah Sharon dimakamkan pada Senin (13/1) di daerah peternakan Gurun Negev,

    wilayah Israel selatan. Lokasi permakaman itu merupakan tempat peternakan milik Sharon sendiri.

    Pembunuhan Arafat

    Pada usia 17 tahun, Sharon bergabung dengan kelompok mafia Haganah yang meneror rakyat

    Palestina. Sharon juga bertanggung jawab atas pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953. Saat itu, 69

    warga Palestina tewas di tangan Unit 101 yang dipimpinnya.

    Tragedi Qibya merupakan bagian kecil dari kekejaman Sharon yang menjelma menjadi musuh bagi

    perdamaian. Dia turut serta mendalangi pembantaian di Sabra dan Shatila di Libanon pada 1982.

    Pembantaian itu merenggut nyawa 3.000-3.500 orang. Dia pun dijuluki sebagai `Tukang Jagal dari

    Beirut'.

    Di pihak lain, pejabat senior Palestina dari Partai Fatah, Jibril Rajub, menyalahkan Sharon atas

    kematian mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat. Sharon ialah penjahat yang bertanggung jawab

    atas tewasnya Arafat. Kami berharap melihat dia diajukan ke Pengadilan Kriminal Internasional

    sebagai penjahat perang, tegasnya.

    Sejumlah pejabat Palestina menganggap Sharon sebagai sosok yang bertanggung jawab dari sejumlah

    kejahatan. (AP/ Reuters/Aljazeera/I-3) haufan_hasyim @mediaindonesia.com

    EMAIL

    [email protected]

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Makian-dan-Pujian-Iringi-Kematian-Sharon-13012014012004.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Makian-dan-Pujian-Iringi-Kematian-Sharon-13012014012004.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    36/62

    Peletak Dasar Sistem Kemiliteran

    MENURUT Menachem Klein, profesor politik dari Universitas Bar-Ilan, dekat Tel Aviv, Sharondikenal sebagai sosok yang menciptakan norma militer modern Israel. Hal tersebut terbukti dengan

    pembentukan skuat balas dendam sangat rahasia yang dinamai Unit 101 yang beroperasi pada 1950-

    an dan 1960-an.

    Dalam tahun-tahun pertama, Unit 101 melakukan pembalasan terhadap para pejuang Palestina di garis

    gencatan senjata. Aksi tersebut merupakan upaya menghancurkan serangan musuh yang hendak

    masuk ke wilayah Israel. Namun, dalam praktiknya mereka justru berhadapan dengan warga sipil.

    Saat menjabat menteri pertahanan, Sharon adalah sosok di balik keputusan menyerang kamp

    pengungsi Palestina di Libanon, pada 1982. Aksi berdarah untuk memburu orang-orang Palestina itu

    menyebabkan destabilisasi di Libanon.

    Dengan semangat yang tertanam di Unit 101, para komandan militer yang dipimpinnya tak berbuat

    apa pun saat ratusan dan bahkan ribuan pengungsi Palestina dibunuh di Sabra dan Shatila oleh

    kelompok sekutu Israel, Phalangist.

    Di balik semua kontroversi, Klein mengatakan filosofi militer yang ditanamkan Sharon masih

    terefleksi dalam doktrin Dahiya pada militer Israel.

    Kebijakan Sharon masih diberlakukan hingga sekarang, yakni membuat orang-orang Palestina di

    Gaza dan Libanon terus memasuki masa-masa kegelapan melalui penghancuran infrastruktur.

    Michel Warschawski, aktivis Israel yang anti-Zionis, mengatakan Sharon secara terang-terangan

    menolak bahwa peperangan yang dimulai pada 1948 oleh Israel telah berakhir.

    Seorang sosiologis Israel Baruch Kimmerling pernah menilai bahwa kebijakan Sharon sangat politis.

    Menurutnya, tujuan Sharon adalah menciptakan kondisi hapus harapan orang Palestina, hancurkan

    daya tahan mereka, isolasi mereka danbuat mereka takluk kepada orang Israel. (Aljazeera/Drd/T-3)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    37/62

    Ronald Reagan pun tidak Suka

    SEJUMLAH orang dalam sejarah Israel dan Palestina telah menjadi korban aksi kekejian mantan

    Perdana Menteri (PM) Israel Ariel Sharon.

    Sharon yang meninggal pada Sabtu (11/1) itu dikenal sebagai pendorong mesin perang Israel sejak

    awal 1948.

    Yousef Manyyer, Direktur Eksekutif Jerusalem Fund, berpendapat bahwa Sharon dikenal kerap

    bersikap sebagai pemenggal leherdalam medan pertempuran dan kerap mengabaikan korban warga

    sipil. Tak pelak lagi dalam sejarah Palestina, Sharon meninggalkan sejumlah jejak berdarah, kata

    pengamat po litik yang tinggal di Washington DC, AS tersebut.

    Menurut Manyyer, peristiwa Qibya pada 1953 merupakan salah satu contohnya. Qibya adalah desa

    warga Palestina di Tepi Barat yang berlokasi dekat Green Line.

    Saat itu, pasukan Israel yang dipimpin Sharon menyerbu rumah-rumah yang masih dihuni warga

    Palestina. Sebanyak 69 orang Palestina yang sebagian besar anak-anak dan perempuan tewas.

    Serangan tersebut dikecam dunia internasional, tapi Israel memiliki dalih yang berbeda. Menurut

    Manyyer, saat itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga turut mengecam pembantaian massal

    tersebut.

    Staf dari Policy Analyst for the American-Arab Anti-Discrimination Committee (ADC) itu

    menyesalkan sikap sekutu Israel, Amerika Serikat (AS). Departemen Luar Negeri AS justru

    mengatakan, Mereka yang bertanggung jawab harus menanggung akibat dan tindakan efektif

    dilakukan untuk mencegah insiden di masa mendatang.

    Pakar politik dari AS itu juga mengatakan kekejian Sharon yang menyebabkan hilangnya nyawa

    warga sipil terjadi pada 1982. Saat itu, Sharon yang menjabat menteri pertahanan memerintahkan

    pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi warga Palestina di Sabra dan Shatila di Libanon. Komisi

    Israel, kata Manyyer, menyatakan bahwa pembantaian itu sepenuhnya merupakan tanggung jawab

    Sharon.

    Serangkaian kejahatan Sharon membuat masyarakat dunia geram. Bahkan, kata Manyyer, Presiden

    AS Ronald Reagan pun sangat benci terhadap mantan PM Israel tersebut. Dalam buku hariannya,Reagan menyebut Ariel Sharon sebagai pria jahat selalu berharap peperangan.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Ronald-Reagan-pun-tidak-Suka-13012014012024.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    38/62

    Sharon juga digambarkan sebagai sosok destruktif dan pelanggar hukum internasional.

    (Aljazeera/AP/Drd/T-3)

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    39/62

    Bola Panas Anas

    Radhar Panca Dahana, Budayawan

    Beberapa kalimat Anas setelah diinterogasi KPK ialah sebuah ekspresi yang menggambarkan

    bagaimana sebenarnya kasus yang membelit dia bukanlah perkara hukum yang innocent,

    melainkan juga political game.

    TIDAK lama setelah ia terpilih menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, saya duduk satu

    panel dengan mantan Ketua Umum HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) itu dalam sebuah talk show.

    Hampir semua panelis, bahkan moderator, saat itu melihat Anas Urbaningrum sebagai representasi

    dari pemerintah karena posisinya tersebut. Termasuk saya.

    Tentu saja pandangan itu keliru karena anak muda yang kalem itu tidak berkaitan sama sekali dengan

    pemerintahan dan semua kebijakan yang diproduksinya. Namun, tak ayal, saya melayangkan banyak

    kritik--yang tajam bahkan-pada berbagai kebijakan kabinet, seolah pemuda kelahiran Ngaglik,

    Srengat, Blitar, Jawa Timur, itu ialah juga bagian dari kabinet.

    Apa yang menarik, begitu saya dalam hati menyadari kekeliruan saya, anak muda yang menjadi ketua

    fraksi termuda sebuah partai politik (parpol) besar itu, belum 40 tahun, hanya tersenyum. Rileks dan

    santai. Tak ada saraf atau otot yang tertarik di luar lumrahnya. Dalam menghadapi kritik yang kerasdan pedas itu, ia seperti bergumam, Saya sejujurnya sudah lama mengagumi dan membaca buku-

    buku dan tulisan Mas Radhar.

    Kalimat lembut dan ringan itu menjadi semacam godam dari sebuah sikap rendah hati dan

    kematangan lelaki tergolong muda itu. Dia politikus sesungguhnya, keluh saya dalam hati,

    mengingat sebuah cerita tentang komentar Prabowo Subianto setelah kalah dalam konvensi Golkar

    beberapa tahun sebelumnya, Sebagai tentara saya harus mengakui, menjadi politikus itu

    membutuhkan otot kawat balung wesi. Sebuah ungkapan jujur seorang jenderal terhadap keuletan

    luar biasa yang ditunjukkan seorang politikus, Akbar Tandjung, dalam kasus konvensi itu.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/01/13/ArticleHtmls/Bola-Panas-Anas-13012014014003.shtml?Mode=1
  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    40/62

    Akbar dan Anas mungkin berbeda partai, tetapi kita sama mengerti keduanya tampak memiliki

    karakter, style, filosofi, juga kedekatan psikologis yang sama. Gaya berpolitik yang tidak meledak

    ledak, penuh perhitungan, tajam, cerdas, dan sarat taktik sebagaimana ditunjukkan `suhu' dari

    golongan politikus semacam ini; Soeharto. Saya kira, SBY, presiden petahana, juga termasuk yang

    mewarisinya. Namun, tentu saja, style atau kultur politik yang sama tidak harus tidak berseberangan.

    Setelah membaca latarnya yang kuat dalam kehidupan yang religius, Islam, termasuk di sekolah

    formal hingga pergaulan pesantren hingga organisasinya, secara naif saya sejak mula memiliki

    harapan baik untuk tokoh muda bernama Anas Urbaningrum itu. Bahkan dalam sebuah pertemuan

    lain, saat ditraktir makan enak di sebuah hotel mewah, secara pribadi saya memberikan dukungan

    kepadanya yang kala itu berkompetisi merebut posisi ketua umum di partainya. Saya menitipkan

    sedikit pesan, agar jika ia menang--yang saat itu saya coba meyakini dia bahwa kemenangan itu bakal

    diraihnya--ia dapat menempatkan kebudayaan sebagai fondasi dari segala program atau tujuan (partai)

    politik yang diperjuangkannya.

    Kembali dengan lembut, sambil menatap mata saya, ia mengangguk. Kami bersalaman dan kembalike meja masing-masing. Saya makan steak yang wuenak dan mahal, sementara di sudut lain Anas

    terlihat berbincang serius dengan beberapa temannya. Politik, gumam saya, ialah steak terenak buat

    mereka. Sepotong tenderloin dengan saus jamur lada hitam kudorong dengan garpu ke rongga

    mulutku. Inilah makanan barbar gaya kontinental. Seperti politik, kataku kepada kawanku, teman

    lama yang kini pebisnis, sambil tertawa bersama.

    Politik yang memasung

    Bila beberapa lama kemudian saya mendengar, membaca, dan melihat bagaimana anak muda dengan

    empat putra-putri itu terlibat dalam skandal korupsi yang juga melibatkan banyak pihak/tokoh, yang

    notabene teman-temannya juga, saya merasa aneh karena saya tidak merasa heran dan bingung. Tentu

    saja bukan karena saya sudah membaca sejak awal, bahwa teman saya itu memiliki potensi koruptif

    dan manipulatif yang besar dalam diri atau karakternya.

    Tidak. Karena bila ya, saya tidak akan menaruh harapan kepadanya. Saya ialah jenis manusia yang

    senantiasa percaya bahwa seorang manusia pada mulanya ialah sebuah kebaikan. Allah tidak akan

    menciptakan sesuatu dengan kejahatan sebagai bahan atau niat dasarnya. Karena itu, saya percaya,

    siapa pun pemimpin yang dipercaya secara nasional oleh publiknya tentu memiliki kebaikan, baik niat

    maupun perjuangannya. Betapa pun akhir dari riwayat sang pemimpin bisa jadi ialah sebuah tragedi,

    atau komedi.

    Bila akhir itu mengenaskan, buruk atau negatif, saya kira setidaknya, untuk kasus di negeri ini, ada

    dua penyebab. Pertama, manusia atau pemimpin itu ternyata tidak kuat batin menahan serbuan

    gangguan dan godaan yang muncul begitu saja dan luar biasa kuantitas dan kualitasnya dari sebuah

    kekuasaan. Ia menjadi temaha (tamak), hingga tak hanya ia lupa, ia pun jadi curiga, dan mengharap

    lebih dari rezeki yang semestinya ia syukuri. Ia pun berlaku secara negatif, bahkan destruktif, untuk

    mempertahankan--menambah jika perlu--kekuasaan itu.

    Kedua, manusia atau pemimpin itu tidak berhasil atau tidak cukup kuat menghindar dari lingkungan

    (sistem dan birokrasi, misalnya) yang memang sudah involutif dan koruptif, yang mungkin sudah iaketahui sebelumnya dan ia merasa mampu mengubahnya. Hingga kemudian ia menjadi korban.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    41/62

    Situasi itu saya kira banyak terjadi pada pemimpin-pemimpin yang banyak orang kenali sebagai tokoh

    dengan rekam jejak yang baik dan bersih. Kita ketahui beberapa nama dari mereka, tanpa perlu kertas

    ini menyebutkannya.

    Di golongan manakah Anas? Anda bebas untuk menentukannya. Yang jelas, sudah menjadi

    pengetahuan umum, ketika seseorang memasuki dunia politik, ada beberapa prakondisi yangsekurangnya harus ia pahami dan bahkan--mau tak mau--jalani. Di antaranya ialah istilah peyoratif

    yang kita sebut sebagai `gizi', alias uang. Prakondisi yang meminta siapa pun pihak harus menyiapkan

    sejumlah uang untuk dapat meraih posisi-posisi penting dalam struktur kekuasaan politik. Money

    politics dalam kehidupan di Indonesia bukan lagi sebuah ejekan atau sindiran, melainkan sebuah

    conditio yang seolah tidak terelakkan (inevitable).

    Seperti dalam birokrasi berbagai lembaga negara, sudah menjadi kemafhuman publik, tak ada pangkat

    atau jabatan yang didapat dengan gratis. Bahkan kini, dalam pemilihan ketua RT (rukun tetangga),

    skop terkecil dalam organisasi pemerintahan kita, uang sudah memainkan peran yang menentukan.

    Terlebih untuk pemilihan lurah, wali kota, bupati, apalagi presiden, apalagi jabatan seperti ketuaumum, sebuah parpol misalnya.

    Realitas (politik) itu tak perlulah lagi menjadi debat kusir, terutama bagi pecundang dan kaum

    hipokrit. Fakta, bukti, hingga sinyalemen dan statement bahkan bukti pengadilan tersedia untuk

    mementahkan semua bantahan. Sebuah realitas yang sesungguhnya sudah memasung sejak mula

    kemungkinan munculnya tokoh-tokoh muda dan berkualitas untuk menjadi pemimpin karena

    invaliditasnya di soal `gizi' itu.

    Karena itu, bila Anda merasa berkualitas, mau dan mampu, untuk menjadi pemimpin, bahkan

    mungkin Anda diakui dan didukung banyak pihak (konstituen/publik), tetap saja Anda harus

    menyiapkan `gizi' yang semakin tinggi `kurs'-nya setara dengan tingginya posisi yang hendak Anda

    raih. Anda tidak boleh sekadar kaya, apalagi setengah kaya, dan haram miskin, untuk berkompetisi di

    ruang realitas semacam itu.

    Tak pelak, bila nominal `gizi' yang dibutuhkan tak dapat dipenuhi kekayaan Anda yang dimiliki,

    Anda akan dikondisikan, terkondisikan, atau bahkan mengondisikan diri agar mencari atau

    mendapatkan sumber-sumber baru untuk menimbun `gizi' itu. Banyak jalan. Anda bisa kompromi

    untuk mendapatkan utang atau kredit, Anda bisa bernegosiasi dengan pemodal/ pengusaha yang

    meminta imbalan setelah Anda berkuasa, Anda bisa jadi merampok toko atau menipu banyak orang,

    atau mungkin mencuri uang negara.

    Itulah kemudian yang terjadi. Sebuah realitas yang membuat semua orang di dalamnya, para pelaku,

    akan segera menjadi pecundang dari sistem atau `kultur' yang terbangun secara involutif itu. Adakah

    seorang pemimpin puncak, seorang ketua umum misalnya, yang bisa membuat klaim ia terhindar dari

    realitas itu? Biarpun tokoh itu ialah pendiri tunggal sebuah organisasi atau partai, ia tetap

    membutuhkan `gizi' untuk membangun jaringannya, mengongkosi sendiri pertemuan-pertemuan

    besar, mengongkosi program-program, bahkan membiayai pengeluaran untuk mempertahankan posisi

    kepemimpinannya.

    Politik yang kalah sendiri

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    42/62

    Apakah uraian tersebut sebenarnya hanya ingin mengatakan Anas ialah korban atau pecundang

    realitas sistemik yang involutif itu? Saya harus berani menjawabnya, ya. Jauh dari alasan yang

    apologetis, jawaban ini sekadar sebuah afirmasi dari sebuah kegetiran karena kita telah membangun

    semacam `budaya' politik yang membusuk secara perlahan ke dalam. Menciptakan bom waktu dalam

    kehidupan politik kita, kehidupan bernegara dan berbangsa kita pada akhirnya.

    Sebuah realitas `kultural' dalam kehidupan politik kita yang, karena ulah oligarkis dan konspiratif

    beberapa kepentingan, telah membuat negeri dan bangsa ini mengalami kelangkaan dalam soal

    kepemimpinan yang berkualitas. Lebih jauh lagi, kian sempit bahkan mustahilnya peluang untuk

    muncul pemimpin-pemimpin baru yang cerdas, bernas, kuat, berani, serta visioner. Kita akan menjadi

    bangsa yang segera kalah, bahkan menyerah, bahkan sebelum perang dinyatakan. Ironisnya, kita

    menyerah dan kalah oleh diri kita sendiri.

    Kita mafhum benar, beberapa kalimat Anas setelah diinterogasi KPK ialah sebuah ekspresi yang

    menggambarkan bagaimana sebenarnya kasus yang membelit dia bukanlah perkara hukum yang

    innocent, melainkan juga political game yang penuh non-sense. Kalimat yang diucapkannya bukanlahsebuah serangan kepada (dunia/pelaku) hukum, melainkan jelas ke (dunia/pelaku) politik. Seperti bola

    panas ia akan menyerang siapa pun yang bermain api dengan politik. Bola yang seolah mengatakan

    kita tidak bisa begitu naif, bahwa di balik semua perkara hukum, apalagi yang besar/ nasional, terbelit

    juga politik di dalamnya.

    Anas ialah sebuah pelajaran dan sebaiknya menjadi hikmah baik bagi para pendukung maupun lawan

    politiknya. Tidak peduli dia masuk kategori pertama atau kedua, atau mungkin keduanya dari uraian

    tersebut, kita mesti peduli pada riwayat politik yang akan kita wariskan kepada generasi nanti.

    Riwayat yang tak perlu dirawat, tapi sebaliknya harus diruwat.

    Diubah dan diperbaiki secara radikal, bukan hanya sistem atau `kultur'-nya, melainkan juga dasar

    paradigmatik dan filosofisnya. Dasar yang harus memberi ruang dan peluang bagi lahirnya pemimpin

    yang kita harapkan bersama. Pemimpin yang tak harus bersembunyi dalam kamar-kamar sumpek

    bernama `kesatria piningit, imam mahdi, ratu adil, notonegoro', dan sebagainya.

    Namun, pemimpin yang berdiri di mimbar, suaranya keras bingar, prinsipnya tegar, idenya segar, dan

    hidupnya benar. Di situlah Indonesia, Merah Putih, akan berkibar. Mari kita bersama, bekerja keras,

    menyiapkan itu mimbar, dengan sabar.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    43/62

    Dinamika BAZNAS Menuju Tahun Konsolidasi Zakat Nasional

    Oleh Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin, M.Sc, Ketua Umum BAZNAS

    Sejak lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 yang antara lain menggariskan peran

    BAZNAS sebagai koordinator pengelolaan zakat nasional, telah disusun proyeksi rencana strategis

    lima tahunan BAZNAS. Proyeksi tersebut dibuat dengan asumsi perangkat peraturan perundang-

    undangan yang mengatur tata kelola zakat nasional di bawah undang-undang telah selesai disusun dan

    disahkan.

    Melihat kondisi riil yang ada sampai saat ini, di tahun 2014 kita masih berada di tahun fondasi menuju

    tahun konsolidasi zakat nasional dengan beberapa kemajuan yang telah dicapai.

    BAZNAS telah memulai langkah solialisasi standar kelembagaan kepada BAZNAS daerah,

    melaksanakan pengembangan pengembangan kapasitas dan pendampingan BAZNAS daerah.

    Dalam hubungan dengan lembaga amil zakat (LAZ) telah dilaksanakan Silaturrahim BAZNAS dan

    LAZ tingkat nasional pada 27 November 2013 Silaturahim menyepakati 5 Agenda Zakat Nasional

    sebagai berikut: (1) Penguatan regulasi, (2) Sosialisasi dan edukasi, (3) Penguatan kelembagaan, (4)

    Optimalisasi pendayagunaan, dan (4) Sinergi. Untuk mengkonkritkan lima agenda zakat nasional

    tersebut dibentuk tim kerja yang terdiri atas perwakilan masing-masing lembaga.

    Di sisi lain BAZNAS aktif mengembangkan beberapa model program pendayagunaan zakat nasional

    yang diharapkan diadopsi oleh BAZNAS di daerah dan lembaga zakat yang lain. Yaitu: ProgramZakat Community Development (ZCD) BAZNAS yang dijadikan program nasional dilaunching pada

    tanggal 17 Januari 2013. Sampai dengan kuartal III 2013, 39 kabupaten/kota dari 9 provinsi sudah

    berpartisipasi aktif dalam penyiapan program ZCD. Dari data tersebut 14 kabupaten/ kota sudah

    sampai pada penyusunan program kerja (tahap IV), 3 kabupaten/kota sudah menyelesaikan assesment

    (penilaian) kebutuhan (tahap III), 20 kabupaten/kota sudah melaksanakan pelatihan assesment (tahap

    II), dan 2 kabupaten/kota baru pada proses pembentukan dan pembekalan Tim Pengelola dan

    Pengawas/ TPP (tahap I). Selain data tersebut, terdapat 15 kabupaten/kota dari 4 provinsi yang sudah

    melengkapi data yang dibutuhkan namun belum ditindaklanjuti.

    Sementara itu, Rumah Makmur BAZNAS (RMB) sebagai program pemberdayaan mustahik di bidangekonomi, sampai dengan bulan September 2013, telah memberikan modal usaha kepada 2.414

    mustahik, dengan total bantuan modal usaha sebesar Rp_2.722.195.800, atau rata-rata bantuan modal

    usaha sebesar Rp 1.127.670.

    Di tahun 2013 yang lalu BAZNAS berhasil mempertahankan keberlangsungan program pelayanan

    kesehatan bagi para mustahik secara cuma-cuma melalui Rumah Sehat BAZNAS (RSB). Hingga saat

    ini, terdapat empat unit RSB di empat kota, yang meliputi: Jakarta, Yogyakarta, Sidoarjo, dan

    Makassar. Di Jakarta, pengelolaan RSB merupakan hasil kerja sama dengan Pengurus Masjid Sunda

    Kelapa. Di Yogyakarta, pengelolaan RSB dikerjasamakan dengan Yayasan Wakaf Universitas Islam

    Indonesia (UII). Di Sidoarjo, pengelolaan RSB bekerja sama dengan Yayasan Al-Chusnaeni dan PT.

  • 7/27/2019 artikel pilihan Media Indonesia 13.1.2014

    44/62

    PGN. Di Makassar, pengelolaan RSB dilakukan bersama Yayasan Wakaf Universitas Muslim

    Indonesia (UMI) dan PT. Pertamina.

    Selain itu Program Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB) merupakan program pemberdayaan

    mustahik di bidang pendidikan.

    Dalam pelaksanaannya, program RCAB dibagi menjadi dua bentuk program, yaitu: program Satu

    Keluarga Satu Sarjana (SKSS) dan program Dana Infak Anak Negeri (Dinar).

    Program SKSS merupakan program beasiswa untuk tingkat sarjana (S1). Sedangkan program Dinar

    merupakan program beasiswa yang diperuntukkan bagi tingkat SD, SMP, dan SMA.

    Di tahun 2013, penerima manfaat dari program SKSS sebanyak 230 mahasiswa. Sedangkan penerima

    manfaat dari program Dinar sebanyak 1.012 pelajar.

    Program Kaderisasi Seribu Ulama (KSU) merupakan program pemberdayaan di bidang agama.Tujuan dari program ini adalah mencetak ulama yang mampu membentengi aqidah ummat. Program

    KSU berupa beasiswa pasca sarjana (S2 atau S3) dengan bidang keisl