ari kasus

8
a) Arbitrase Internasional Penyelesaian sengketa internasional melalui arbitrase internasional adalah pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator (wasit) yang dipilih secara bebas oleh para pihak yang besengketa. Arbitrase menerapkan prinsip hukum terhadap suatu sengketa dalam batasbatas yang telah disetujui sebelumnya oleh para pihak yang bersengketa. Secara esensial, arbitrase merupakan persetujuan para pihak yang bersengketa. Para pihak yang bersengketa yang mengatur pengadilan arbitrase. Arbitrase terdiri atas : (1) Seorang arbitrator (2) Komisi bersama antara anggota-anggota yang ditunjuk oleh para pihak yang bersengketa (biasanya warga negara dari negara-negara yang bersengketa). (3) Komisi cam puran yang terdiri atas orang- orang yang ditunjuk oleh para pihak yang bersengketa ditambah anggota yang dipilih dengan cara lain. Contoh arbitrase internasional, antara lain : (1) Pengadilan Arbitrase Kamar Dagang Internasional yang didirikan di Paris pada tahun 1919. (2) Pusat Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal Internasional yang berkedudukan di Washington DC. (3) PusatArbitrase Dagang Regional yang berkedudukan di Kuala Lumpur pada tahun 1978 untukAsia. (4) PusatArbitrase Dagang Regional yang berkedudukan di Kairo pada tahun 1979 untukAfrika. b) Mahkamah Internasional (International Court ofJustice) Pengaturan tentang Mahkamah Internasional diatur dalam Statuta Mahkamah Internasional clan Piagam PBB. Mahkamah Internasional merupakan pengadilan tertinggi seluruh dunia. Satu-satunya penyelesaian internasional melalui pengadilan yang dilakukan di lingkungan masyarakat internasional adalah dengan mengajukan sengketa besar ke Mahkamah Internasional. Markas besar Mahkamah Internasional adalah Den Haag (Belanda). Tahap-tahap pemilihan hakim Mahkamah Internasional, sebagai berikut : (1) Tahap I (tahap pencalonan) (a) Pencalonan dilakukan oleh sekelompok calon arbitrator (wasit) yang sudah dicalonkan. (b) Calon yang diajukan maksimal sebahyak 4 orang, terdiri atas :

Transcript of ari kasus

Page 1: ari kasus

a) Arbitrase InternasionalPenyelesaian sengketa internasional melalui arbitrase internasional adalah pengajuan sengketa internasional kepada arbitrator (wasit) yang dipilih secara bebas oleh para pihak yang besengketa.Arbitrase menerapkan prinsip hukum terhadap suatu sengketa dalam batasbatas yang telah disetujui sebelumnya oleh para pihak yang bersengketa. Secara esensial, arbitrase merupakan persetujuan para pihak yang bersengketa. Para pihak yang bersengketa yang mengatur pengadilan arbitrase.Arbitrase terdiri atas : (1) Seorang arbitrator (2) Komisi bersama antara anggota-anggota yang ditunjuk oleh para pihak yang bersengketa (biasanya warga negara dari negara-negara yang bersengketa). (3) Komisi cam puran yang terdiri atas orang-orang yang ditunjuk oleh para pihak yang bersengketa ditambah anggota yang dipilih dengan cara lain.Contoh arbitrase internasional, antara lain :(1) Pengadilan Arbitrase Kamar Dagang Internasional yang didirikan di Paris pada tahun 1919.(2) Pusat Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal Internasional yang berkedudukan di Washington DC.(3) PusatArbitrase Dagang Regional yang berkedudukan di Kuala Lumpur pada tahun 1978 untukAsia.(4) PusatArbitrase Dagang Regional yang berkedudukan di Kairo pada tahun 1979 untukAfrika.b) Mahkamah Internasional (International Court ofJustice)Pengaturan tentang Mahkamah Internasional diatur dalam Statuta Mahkamah Internasional clan Piagam PBB.Mahkamah Internasional merupakan pengadilan tertinggi seluruh dunia. Satu-satunya penyelesaian internasional melalui pengadilan yang dilakukan di lingkungan masyarakat internasional adalah dengan mengajukan sengketa besar ke Mahkamah Internasional.Markas besar Mahkamah Internasional adalah Den Haag (Belanda). Tahap-tahap pemilihan hakim Mahkamah Internasional, sebagai berikut : (1) Tahap I (tahap pencalonan)(a) Pencalonan dilakukan oleh sekelompok calon arbitrator (wasit) yang sudah dicalonkan.(b) Calon yang diajukan maksimal sebahyak 4 orang, terdiri atas :(c) Dua orang di antaranya memiliki kewarganegaraan yang sama dengan yang mencalonkan.(d) Dua orang dari luar. (2) Tahap II (tahap pemilihan) Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB bersidang secara terpisah untuk memilih calon hakim sebanyak 15 orang dari 15 negara. Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Internasional dipilih dari anggota dan oleh anggota.Persyaratan penyelesaian sengketa internasional, yaitu :(1) Hanya terbatas pada persoalan yang diajukan ke Mahkamah Internasional. - (2) Persoalan yang diajukan tersebut harus disetujui Majelis U mum dan Dewan Keamanan PBB.Peranan (tugas) Mahkamah Internasional, yaitu :(1) Menyelesaikan sengketa internasional yang diajukan oleh negara anggota PBB ,

maupun negara bukan anggota PBB.(2) Menyelesaikan sengketa hukum yang diajukan Dewan Keamanan PBB.(3) Memberikan nasihat hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB.

Page 2: ari kasus

Wewenang (fungsi hukum) atau yurisdisi Mahkamah Internasional, antara lain: (1) Memutuskan perkara yang menjadi sengketa.Prosedur penyelesaian sengketa dilakukan secara lisan dan tertulis.(a) Bagian lisan meliputi pengambilan saksi, ahli, dan wakil pembela atau pengacara.(b) Bagian tertulis meliputi penjelasan Misalnya :i. Penjelasanjawaban iii. Suratii. Penjelasan balasaniv. DokumenPengambilan keputusan Mahkamah Internasional berdasarkan kelebihan suara hakim-hakim yang hadir (quorum 9 orang hakim). Apabila terjadi seri Qumlah suara sama), maka Ketua Mahkamah Internasional dapat menentukan sendiri keputusannya.Keputusan Mahkamah Internasional merupakan keputusan final (terakhir) yang tidak dapat diajukan banding.Setiap negara harus tunduk dan mendukung keputusan Mahkamah Internasional. (2) Memberi nasihat.Pemberian nasihat kepada para pihak yang bersengketa tidak bersifat memihak, tetapi masing-masing berjanji untuk mematuhi peraturan.Prosedur pemberian nasihat, sebagai berikut :Permintaan secara tertulis dengan disertai dokumen yang diperkirakan dapat memberikan penjelasan sengketa.Panitera memberitahukan kepada semua negara dan lembaga internasional yang berkepentingan untuk menghadap Mahkamah Internasional.Statuta Roma (17 Juli 1998 dan mulai berlaku 1 Juli 2002) adalah perjanjian untuk membentuk Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court) yang berfungsi mengadili tindak kejahatan kemanusiaan dan memutus rantai kekebalan hukum (immunity).Empat jenis tindakan serius yang menjadi perhatian internasional, yaitu : (1) Genocide (genosida) yaitu pembunuhan massal.(2) Crime againthumanity (kejahatan terhadap kemanusiaan) (3) War crime (kejahatan perang)(4) Aggression (agresi)Statuta Roma mengaturtentang : (1) Struktur mahkamah(2) Jenis pelanggaran(3) Penyelidikan dan penuntutan , (4) Persidangan dan hukuman Wewenang Mahkamah Pidana Internasional adalah menangani perkara, antara lain: (1) Kejahatangenosida(2) Kejahatan terhadap kemanusiaan (3) Kejahatan agresi(4) Kejahatan perangYuridiksi Mahkamah Pidana Internasional bersifat nonretroaktif(tidak berlaku surut). Jika suatu negara telah meratifikasi Statuta Roma tersebut, maka secara otomatis negara tersebut mengakui yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional.Mahkamah Pidana Internasional memberikan kesempatan kepada setiap negara peserta untuk menyelesaikan permasalahannya melalui mekanisme peradilan nasional. Jika pengadilan nasional tidak mampu atau tidak bersedia menerapkan yuridiksi, secara otomatis Mahkamah Pidana Internasional akan mengambil alih. Dalam situasi tertentu, Dewan Keamanan PBB berwenang melimpahkan kepada Mahkamah Pidana Internasional, jika satu atau lebih kejahatan telah terjadi di suatu negara.Yuridiksi Mahkamah Pidana Internasional meliputi negara peserta dan bukan negara peserta.

Page 3: ari kasus

2) Penyelesaian Sengketa secara Damai melalui Jalur di Luar Pengadilana) Negosiasi, yaitu perundingan antara pihak yang bersengketa untuk memerolehpenyelesaian secara damai. 'b) Mediasi (perantara) jasa baik, yaitu penyelesaian sengketa yang diberikan pihak ketiga (negara atau lembaga internasional) untuk mengadakan penyelesaian.Mediasi Jasa BaikMediator mempunyai peranan yang Jasa baik yang diberikan oleh pihak lebih aktif clan ik~t serta dafam ketiga sudah selesai dalam arti tidak perundingan. terlibat lagi apabila pihak ketiga sudah mempertemukan kedua belah pihak.c) Konsiliasi, yaitu : (1) Dalam arti luasKonsiliasi 6erarti penyelesaian sengketa secara damai melalui bantuan negara lain atau badan penyelidik yang tidak memihak (komite penasihat). (2) Dalam arti sempitKonsiliasi berarti pengajuan persengketaan kepada komisi atau komite untuk membuat laporan dengan usulan penyelesaian yang tidak mengikat. d)Penyelesaian yang diadakan di bawah pimpinan atau perlindungan PBB. Penyelesaian yang diadakan di bawah pimpinan atau perlindungan PBB melalui dua cara, yaitu periyelesaian secara pofitik clan penyelesaian secara hukum. (1) Penyelesaian secara politikPenyelesaian secara politik di bawah perlindungan PBB dilakukan dengan jalan MU PBB memberikan rekomendasi atas tindakan yang perlu untuk menyelesaikan secara damai.(2) Penyelesaian secara hukum dilakukan oleh Mahkamah Internasional.° Para anggota PBB berjanji untuk menyelesaikan persengketan mereka tanpa. melalui kekerasan atau perang (pasal 2 Piagam PBB).Tanggung jawab penyelesaian sengketa diserahkan kepada Majelis Umum clan Dewan Keamanan PBB.Dewan Keamanan PBB bertindak dalam beberapa hal, yaitu :(1) Persengketaan yang dapat membahayakan perdamaian clan keamanan ° internasional.(2) Peristiwa yang mengancam perdamaian. (3) Peristiwa yang melanggar perdamaian. (4) Tindakan penyerangan (agresi).b. Penyelesaian Sengketa melalui Cara KekerasanCara penyelesaian sengketa dengan kekerasan (paksaan) sebagai berikut : 1) PerangFungsi perang, antara lain :a) Sebagai sanksi terakhir .b) Sebagai cara untuk menegakkan hukum.Tujuan perang yaitu menaklukkan lawan clan mehetapkan persyaratan yang harus dipenuhi pihak lawan.2) Retorsi _ Retorsi adalah : ya) balas dendam yang dilakukan terhadap negara lain yang tidak bersikap sopan. b)

pembalasan yang dilakukan negara terhadap tindakan yang tidak pantas dari negara lain.c) balas dendam dilakukan dengan perbuatan yang tidak bersahabat tetapi sah. 3)

Reprisals (tindakan balas dendam)Reprisals adalah :a) tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan ganti rugi (dengan cara yang tidak sah).

Page 4: ari kasus

b) pembalasan yang dilakukan oleh Negara terhadap tindakan yang melanggar hukum dari Negara lawan dalam suatu sengketa.Reprisals berbeda dengan retorsi, karena perbuatan reprisals merupakan perbuatan yang melanggar hukum, sedangkan retorsi bulan perbuatan melanggar hukum, tetapi dianggap tidak pantas. .Contoh : penahanan orang (sandra) atau benda. 4) BlokadeBlokade yaitu :a) tindakan penyelesaian sengketa dengan cara memblokir pelabuhan dengan maksud agar negara tersebut rrlemenuhi permintaan untuk perdamaian.b) pengepungan wilayah negara lawan dengan maksud negara tersebut putus hubungan dengan pihak luar, sehingga negara lawan lemah dan dapat dikuasai. 5) IntervensiIntervensi (campurtangan) adalah penyelesaian sengketa dengan cara campurtangan urusan dalam negara yang bersengketa.Untuk menegakkan dan terbinanya perdamaian dan keamanan internasional, maka , Dewan Keamanan PBB dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :1) Panitia staf militer2) Panitia perlucutan senjata3) Pasukan PBB, antara lain :a) UNEF (United Nation Emergency), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk TimurTengah, Korea Selatan, dan Korea Utara.b) UNDOF (United Nation Disengagement ObserverForce), yaitu pasukan PBB sebagai pengawas suatu pertikaian senjata.c) UNMOGIP (United Nation Military Observer Group forlndia and Pakistan),yaitu pasukan PBB untuk India dan Pakistan. .d) UNTSO (United Nation Truce Supervision Organization in Palestine), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Palestina.e) UNOC (United Nation Operation for Congo), yaitu pasukan perdamaian PBB untuk Kongo.ICCS (International Comission for Control and Supervision), yaitu pasukan P(~B untuk perdamaian Vietnam Selatan.Pros~dur~'enyelesaian Sengketa Internasionai Melalui Mahkamah Internasional Dalam kewenangan menyelesaikan sengketa, Mahkamah Internasional memiliki kewenangan yang dapat bersifat compulsory (wajib atau mengikat) atau non-compulsory (tidak wajib atau tidak mengikat) Negara yang bersengketa.a. Yuridiksi (peradilan) penyelesaian sengketa yang bersifat compulsory ,.1) Apabila negara yang bersengketa terikat pada perjanjian internasional yang menyatakan bahwa Mahkamah Internasional mempunyai yuridiksi atas sengketa tertentu di antara kedua negara.2) Apabila negara yang bersengketa mengakui yuridiksi compulsory Mahkamah Internasional berdasat klausul (ketentuan suatu perjanjian) bahwa negara pihak statuta megakui yuridiksi Mahkamah Internasional.3) Permohonan peradilan dapat diajukan sepihak oleh negara yang bersengketa. 4)

Permohonan disampaikan kepada Panitera Mahkamah Internasional dan selanjutnya memberitahukan permohonan tersebut kepada negara lawan sengketa.b. Yuridiksi penyelesaian sengketa yang bersifat non-compulsory1) Pelaksanaan yuridiksi tersebut memerlukan persetujuan 'kedua negara yang bersengketa.

Page 5: ari kasus

2) Ada perjanjian khusus antarnegara yang bersengketa tentang penyerahan penyelesaian sengketa kepada Mahkamah Internasional.3) Permohonan peradilan diajukan bersama oleh negara-negara yang bersengketa. 4)

Permohonan peradilan dapat diajukan oleh salah satu negara yang bersengketa dengan syarat negara lawan memberikan perset:Juannya.