ARI HERISANDI (1102004032)

35
STUDI KASUS PASIEN HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE PADA PASIEN LANJUT USIA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN PERIODE 17 DESEMBER – 29 DESEMBER 2012 KELOMPOK 1 Disusun oleh: Ari Herisandi 110.2004.032 Pembimbing : dr. Sugma Agung Purbowo, MARS KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 65

description

studi kasus

Transcript of ARI HERISANDI (1102004032)

STUDI KASUS PASIEN HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE PADA PASIEN LANJUT USIA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGADI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGANPERIODE 17 DESEMBER 29 DESEMBER 2012

KELOMPOK 1Disusun oleh:

Ari Herisandi 110.2004.032Pembimbing :

dr. Sugma Agung Purbowo, MARSKEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGABAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIJAKARTA2012LEMBAR PERSETUJUAN

Hasil Studi Kasus Pasien Hemiparese Sinistra Post Stroke Pada Pasien Lanjut Usia Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Periode 17 Desember 29 Desember 2012.

Penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga telah disetujui untuk dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran YARSI. Jakarta, Januari 2013

Dr.Sugma Agung Purbowo, MARS

Pembimbing

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas bimbingan dan tuntunanNya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil Studi Kasus Pasien dengan penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga pada Ilmu Kedokteran Keluarga yang berjudul STUDI KASUS PASIEN HEMIPARESE SINISTRA POST STROKE PADA PASIEN WANITA LANJUT USIA DI PUSKESMAS KECAMATAN PENJARINGAN PERIODE 17 DESEMBER 29 DESEMBER 2012.Tujuan pembuatan Studi Kasus Pasien dengan penerapan Pendekatan Kedokteran Keluarga ini sebagai salah satu tugas dalam menjalani kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI untuk periode 17 Desember 2012 19 Januari 2013.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS selaku Dosen Pembimbing, Sekretaris Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi2. DR. dr. Artha Budi Susila Duarsa, M.Kes sebagai Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

3. Dr. Fathul Jannah, M.Si selaku Wakil Ketua Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.4. Rifda Wulansari, S.P, M.Kes sebagai Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.5. Dr. Citra Dewi, M.Kes sebagai Sekretaris Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.6. Seluruh staf Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara yang telah memberikan bimbingan dan data kepada kami untuk kelancaran kegiatan Studi Kasus Pasien ini.7. Dr. Dian Mardiyah, MKK selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Univrsitas Yarsi.

8. Rifqatussaadah, SKM, M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.

9. Kholis Ernawati, S.Si,M.Kes selaku staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi

Kami menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penyusunan ini. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran membangun sebagai perbaikan bagi kami. Wassalamualaikum Wr.Wb

Jakarta, Januari 2013 PenulisLAPORAN KASUS

Berkas Pasien

A. Identitas pasien

Nama

: Ny. SJenis kelamin: Perempuan

Usia

: 60 tahun

Alamat

: Jl. Pluit Dalam No.20 RT 10 / RW 12 Penjaringan Jakarta UtaraPendidikan

: D3Pekerjaan

: IRT

Agama

: Islam

Tanggal berobat: 27 Desember 2012No CM

: 1730

B. Anamnesa

Dilakukan auto-anamnesa pada tanggal 27 Desember 2012 pada pukul 11.00 WIB

1. Keluhan utama

: Kontrol stroke

2. Keluhan tambahan: Anggota gerak sebelah kiri sulit digerakkan, tangan kiri dan kaki kiri terasa baal, kaki kiri lemas.

3. Riwayat penyakit sekarang:

Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan untuk kontrol penyakit stroke yang pernah dideritanya satu tahun yang lalu. Pasien mengatakan keluhan tangan kiri dan kaki kiri sulit digerakkan sejak 2 minggu sebelum datang ke puskesmas, telapak tangan kiri dan kaki kiri juga terasa baal. Ini merupakan kunjungan kelima pasien sejak terakhir kali dirawat di rumah sakit pada satu tahun yang lalu. Menurut keterangan pasien, pada awalnya keluhan ini muncul 1 tahun lalu. Keluhan timbul saat dini hari secara mendadak sewaktu pasien pulang dari berbelanja kebutuhan untuk masak di pasar. Pasien tiba tiba lemas dan sulit untuk berbicara (pelo). Pasien lalu jatuh terkulai di lantai namun tanpa disertai muntah maupun penurunan kesadaran. Pasien langsung dibawa ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan oleh keluarganya. Setelah pasien tiba di puskesmas, pasien kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Setelah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh, pasien dinyatakan mengalami pecah pembuluh darah otak karena tensi yang tinggi sehingga harus dirawat inap. Setelah 14 hari menjalani perawatan di rumah sakit kemudian pasien diperbolehkan oleh dokter untuk rawat jalan dan menjalani fisioterapi. Setelah pasien beberapa kali menjalani fisioterapi, saat ini tubuh sisi kiri pasien yang tadinya lumpuh sekarang sudah bisa digerakkan sedikit serta bicara pasien sudah lancar kembali. Pasien mengatakan berjalan masih belum lancar, kaki kiri jika melangkah harus diseret. Pasien juga tidak mampu memegang benda cukup lama dengan tangan kirinya. Biasanya benda yang dipegang pasien akan meleset jatuh dari genggamannya karena pasien merasa tangan kirinya terasa baal. Pasien mengatakan hanya menjalani fisioterapi beberapa kali saja dikarenakan kendaraan yang biasa dipakai untuk mengantar pasien telah dijual. Menurut keterangan pasien, dirinya sering mengeluhkan nyeri kepala maupun tengkuk terasa pegal sebelumnya. Menurut keluarga yang mengantar pasien, memori atau ingatan pasien masih baik. Pasien masih mampu mengingat nama anaknya satu per satu dan menyebutkan tanggal serta tempat lahirnya.

4. Riwayat penyakit dahulu:

Pasien memiliki riwayat sakit darah tinggi yang diketahui sejak 10 tahun yang lalu yaitu saat pasien berobat ke Puskesmas dengan keluhan sering sakit kepala dan dokter mengatakan pasien menderita darah tinggi. Namun pasien tidak mengobati sakit darah tingginya tersebut dengan teratur.

5. Riwayat penyakit keluarga:

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit serupa. Di dalam keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat darah tinggi, asma, kencing manis, maupun alergi obat serta alergi makanan.

6. Riwayat sosial ekonomi:

Taraf sosioekonomi keluarga pasien termasuk ke dalam tingkat ekonomi menengah ke atas. Suami pasien merupakan pensiunan PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan pasien sendiri adalah seorang ibu rumah tangga. Pemenuhan kebutuhan keluarga bersumber dari dana pensiun suami pasien sebesar kurang lebih Rp. 2.000.000 per bulan dan juga gaji anak tertua pasien yang bekerja sebagai pegawai di suatu perusahaan. Jika berobat pasien menggunakan kartu Askes.

7. Riwayat kebiasaan:

Pasien memiliki kebiasaan makan durian sejak usia muda. Selain itu pasien juga gemar makan kari kambing dan sering meminum kopi. Kebiasaan tersebut masih dilakukan pasien hingga saat ini. Pasien sesekali mengikuti senam lansia di kompleks rumahnya. Pasien tidak merokok dan juga tidak mengkonsumsi alkohol.

C. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum: Tampak sakit sedang

2. Vital sign:

Tekanan Darah:150/100 mmHg

Nadi

: 80(/menit

Pernafasan

: 20(/menit

Suhu

: 37(C

BB

: 67 Kg

TB

: 155 cm

BB Ideal

: (155-100) (10 % x 55) = 49.5 kg

Status Gizi

: (BB aktual : BB ideal) x 100 %

= 67 : 49.5 x 100 %

= 135,4 % (BB berlebih)

IMT: ( BB : TB (m) )

= 67 : 2.402

= 27,8 (Kelebihan berat badan tingkat berat)

3. Status Generalis:

KEPALA

- Bentuk

: Normal, simetris

- Rambut

: Hitam beruban, lurus, tidak mudah rontok

- Mata

: Konjungtiva anemis-/-, sklera iktrerik -/-,

pupil isokor kanan = kiri, Refleksi cahaya (+/+).- Telinga

: Bentuk normal, membran timpani intak

- Hidung

: Bentuk normal, tidak deviasi

- Mulut

: Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor

- Tenggorokan : Tidak hiperemis

LEHER

Kelenjar getah bening: Tidak teraba membesar

THORAK

Inspeksi

: Bentuk dada kanan = kiri simetris

Pergerakan napas kanan = kiri.

Iktus kordis tidak tampak

Palpasi

: Fremitus taktil dan fokal kanan kiri sama

Iktus kordis teraba di sela iga V garis midclaviculla kiri

Perkusi

: Sonor pada kedua lapang paru

Batas atas jantung: sela iga III garis sternalis kanan

Batas kanan:sela iga V garis parasternalis kanan

Batas kiri: sela iga V garis antara mid clavicula Auskultasi

: Bunyi jantung I-II murni, reguler

Vesikuler pada seluruh lapang paru

Rhonki -/- Wheezing -/-

ABDOMEN

- Inspeksi

: Perut datar simetris

- Palpasi

: Nyeri tekan epigastrium (-)

Hepar dan lien tidak teraba

- Perkusi

: Timpani seluruh lapang abdomen

Shifting dullnes (-)- Auskultasi

: Bising usus (+) normal

GENITALIA EXTERNA

Vulva dan vagina: Tidak hiperemis, tidak tampak sekret, NT (-)

OUE

: Tidak hiperemis, tidak tampak sekret

EKSTREMITAS

Superior

: Hangat

Sianosis (-/-)

Edema (-/-)

Inferior

: Hangat

Edema (-/-)

Sianosis (-/-)

4. Status Lokalis

ANGGOTA GERAK ATAS

Kekuatan

: Lateralisasi sinistra (5/3)

Tonus

: + / +

Atrofi

: (-)/(-)

Refleks fisiologis

Biceps

: (+)/ (+)

Triceps

: (+) / (+)

Refleks Patologis

Refleks Hoffman : -/-

Refleks Trommer: -/-

Sensibilitas

Taktil

: Normal/menurun

Nyeri

: Normal/normal

Suhu

: Tidak dilakukan

Diskriminasi 2 titik : Tidak dilakukan

Getar

: Tidak dilakukan

ANGGOTA GERAK BAWAH

Kekuatan

: Lateralisasi sinistra (5/3)

Tonus

: (+) / (+)

Atrofi

: (-)/(-)

Refleks fisiologis

Patella

: (+) / (+)

Achilles

: (+) / (+)

Refleks Patologis

Babinski

: (-) / (-)

Chaddock

: (-) / (-)

Gordon

: (-) / (-)

Oppenheim

: (-) / (-)

Sensibilitas

Taktil

: normal/menurun

Nyeri

: normal/normal

Suhu

: Tidak dilakukan

Diskriminasi 2 titik : Tidak dilakukan

Getar

: Tidak dilakukan

Meningeal sign : (-)

Tes Kernig

: (-)

Tes lasegue

: (-)

Tes Brudzinsky I-II: (-)

D. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium

Pemeriksaan GDS (3 Februari 2012)

Hasil : 112 mg/dl (normal