Present luka ari

24
Oleh Akhmad Syarifudin (0530005211) Fisioterapi 1

Transcript of Present luka ari

Oleh

Akhmad Syarifudin (0530005211) Fisioterapi 1

PENDAHULUAN

• Luka : disrupsi dari kontinuitas dalam jaringan yang menyusun struktur tubuh.

• Luka pada setiap jaringan proses penyembuhan (wound healing)

• Disrupsi pada kontinuitas kulit tubuh rentan terhadap infeksi dari luar.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

• Luas kulit orang dewasa ± 1.5 m2, berat ± 15% berat badan.

• 3 lapisan utama yaitu lapisan epidermis, lapisan dermis, dan lapisan subkutis.

• Epidermis : stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, dan stratum basale.

• Dermis : pars papilare dan pars retikulare.• Lapisan subkutis, terdiri atas jaringan ikat

longgar berisi sel – sel lemak.

KLASIFIKASI LUKA

- Luka bersih

- Luka bersih tercemar

- Luka tercemar

- Luka kotor

Contoh luka dalam kehidupan sehari – hari: luka tumpul (kiri), luka tembak jarak dekat (tengah), dan luka tusuk (kanan)

PROSES PENYEMBUHAN

Fase Inflamasi• Fase lamban

• Sejak terjadinya luka hingga hari kelima

• Vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus (retraksi).

• Klinis : warna kemerahan (rubor), rasa hangat (kalor), nyeri (dolor), dan pembengkakan (tumor).

Fase Proliferasi

• Akhir fase inflamasi sampai ± akhir minggu ketiga

• Bahan dasar kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka

• Sel radang, fibroblast, dan kolagen jaringan granulasi

• Proses mitosis & proses migrasi

Fase Remodelling

• Proses pematangan. • Berlangsung berbulan-bulan.• Udem dan sel radang diserap• Sel muda menjadi matang• Kapiler baru menutup dan diserap

• Kolagen yang berlebih diserap dan mengerut.• Patah tulang: memerlukan waktu satu tahun atau

lebih untuk membentuk jaringan yang normal secara histologi atau secara bentuk

Fase inflamasi (kanan), proliferasi dan remodelling (kiri)

KOMPLIKASI

• Pembersihan luka tidak adekuat

• Keterlambatan pembentukan jaringan granulasi

• Tidak adanya reepitalisasi• Komplikasi post operatif • Infeksi.• Misal: hematoma, nekrosis jaringan lunak,

dehiscence, keloids, hipertropik scar dan infeksi luka.

• Penyembuhan luka: penyebab dari dalam tubuh sendiri (endogen) atau penyebab dari luar tubuh (eksogen).

• Endogen: gangguan koagulasi (koagulopati) dan gangguan sistem imun.

• Koagulopati hemostasis merupakan titik tolak dan dasar fase inflamasi.

• Gangguan sistem imun menghambat dan mengubah reaksi tubuh terhadap luka, kematian jaringan, dan kontaminasi.

• Eksogen:

- Penyinaran sinar ionisasi mengganggu mitosis dan merusak sel.

- Pemberian sitostatik

- Kortikosteroid.

- Pengaruh setempat, seperti infeksi, hematom, benda asing, sekuester dan

nekrosis.

PENGELOLAAN LUKA

Beberapa tahap yang harus dilakukan:

A. Evaluasi luka: anamnesis dan pemeriksaan fisik (lokasi dan eksplorasi).

B. Tindakan Antiseptik:

- untuk mensucihamakan kulit.

- cairan atau larutan antiseptik, seperti:

1) Alkohol, bakterisida kuat dan cepat.

2) Halogen dan senyawanya

a) Yodium

b) Povidon Yodium

c) Yodoform

d) Klorhesidin

3) Oksidansia

a) Kalium permanganat.

b) Perhidrol (Peroksida air, H2O2).

4) Logam berat dan garamnya

a) Merkuri klorida (sublimat).

b) Merkurokrom (obat merah)

5) Asam borat, bakteriostatik lemah (konsentrasi 3%).

6) Derivat fenol

a) Trinitrofenol (asam pikrat).

b) Heksaklorofan (pHisohex).

7) Basa ammonium kuartener, disebut juga etakridin (rivanol).

• Perhatian: pemilihan cairan pencuci dan teknik pencucian luka.

• Cairan pencuci luka lain yang saat ini sering digunakan yaitu Normal Saline atau disebut juga NaCl 0,9%.

• Normal saline sifat fisiologis, non toksik dan tidak mahal.

C. Pembersihan Luka • Tujuan: meningkatkan, memperbaiki dan

mempercepat proses penyembuhan luka; menghindari terjadinya infeksi; membuang jaringan nekrosis dan debris.

• Perhatian:

1) Irigasi.

2) Hilangkan semua benda asing dan semua jaringan mati.

3) Antiseptik

4) Pemberian anastesi lokal

5) Penutupan luka

D. Penjahitan luka• Luka bersih, tidak infeksi serta kurang dari 6 jam

(Golden Period) jahit primer• Prinsip dasar: perkecil timbulnya dead space,

tegangan cukup dan immobilisasi luka.

• Teknik menjahit luka:

- Jahitan satu – satu.

- Jahitan matras vertikal.

- Jahitan matras horisontal

- Jahitan jelujur subkutikuler.

- Jahitan karung

Macam – macam benang jahit:

Benang jahit diserap• Dari kolagen, asam poliglikolat atau

polidioksanon• Digunakan di bawah permukaan untuk menutup

lapisan subkutan atau untuk memperbaiki mukosa

• Lebih menguntungkan, tidak perlu membuka asalkan diletakkan pada lapisan kulit sebelah dalam

• Misal: asam poliglikolat, Plain catgut.

• Dexon: daya ikat 30 hari, absorbsi 90 hari.

• Vicryl: daya ikat 32 hari, absorbsi 70 hari.

Benang jahit tak diserap• Benang jahit sintetik (nilon, dacron atau

polipropilen)• Benang jahit dari logam (stainless steel)

• Staples stainless steel

E. Penutupan luka• Mengupayakan kondisi lingkungan yang baik

pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal.

• Macam – macam penutupan luka, yaitu

- Penutupan primer.

- Pentupan sekunder

- Pentupan tersier

F. Pembalutan • Tergantung pada kondisi luka.

• Pelindung terhadap penguapan & infeksi.

• sebagai fiksasi dan efek penekanan yang mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom.

• metode balutan kasa ”wet-to-dry”, khusus untuk debridemen dasar luka.

G. Antibiotik dan Anti Tetanus • Prinsip: luka bersih tidak perlu diberikan

antibiotik dan anti tetanus. • Imunisasi aktif toksoid tetanus menurunkan

morbiditas dan mortalitas kematian. • Pertimbangan: kondisi luka, umur luka,

pengobatan dengan TIG, dan status imunisasi sebelumnya.

• ATLS: luka yang cenderung tetanus lebih 6 jam, tidak rata, dalam luka > 1 cm, etiologi peluru, luka bakar atau crush injury, didapatkan tanda – tanda infeksi, jaringan mati, kontaminan, dan jaringan denervasi/iskemik.

H. Pengangkatan Jahitan• Diangkat bila fungsinya sudah tidak diperlukan

lagi.

• Waktu pengangkatan tergantung dari berbagai faktor seperti, lokasi, jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya infeksi.