Anti Hiperurisemia

20
ANTI HIPERURISEMIA DISUSUN OLEH : 1.Ahmad Rois 2.Nurlita Oktariani 3.Muhammad Iqbal 4.Richo Dwi A.P 5 C Kelompok 2

description

gout

Transcript of Anti Hiperurisemia

Page 1: Anti Hiperurisemia

ANTI HIPERURISEMIA

DISUSUN OLEH : 1.Ahmad Rois 2.Nurlita Oktariani 3.Muhammad Iqbal 4.Richo Dwi A.P

5 C Kelompok 2

Page 2: Anti Hiperurisemia

Hiperurisemia telah dikenal sejak abad ke-5 SM. Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada wanita, karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi daripada wanita, selain itu karena perempuan mempunyai hormon esterogen yang ikut membuang asam urat melalui urin. Faktor tersebut semakin menambah kekhawatiran masyarakat terutama yang tinggal di daerah perkotaan karena pola makan mereka yang serba mewah tetapi salah.

Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar serum asam urat (hingga di atas 7,0 mg/dl untuk pria dan 6,0 mg/dl untuk wanita.) dalam tubuh. 

Page 3: Anti Hiperurisemia

Hiperurisemia disebabkan oleh kelainan genetik dalam

sistem metabolisme tubuh yang menyebabkan tubuh

menghasilkan asam urat lebih banyak dan atau

disebabkan karena tubuh tidak dapat mengeliminasi

asam urat dari tubuh.

Menurut Vazquez-Mellado (2004) menyebutkan bahwa faktor risiko terjadinya

gout erat hubungannya dengan :

1. Faktor Jenis Kelamin dan Umur.

Kadar asam urat pada serum cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan

usia pada laki-laki dan pada wanita peningkatan tersebut dimulai sejak masa

menopouse.Hiperurisemia umum pada populasi yang telah berumur dan jarang

pada anak-anak dan perempuan muda; pada perempuan yang lebih tua, kasus

hiperurisemia diduga disebabkan karena pengaruh dari berkurangnya estrogen.

Page 4: Anti Hiperurisemia

2. Faktor Genetik.

Pengaruh keturunan terhadap asam urat serum diduga sekitar 40%. Faktor genetik dapat berkontribusi terhadap prevalensi hiperurisemia yang tinggi pada beberapa kelompok etnik tertentu.

3. Faktor Lingkungan.

Kadar asam urat pada serum bervariasi pada banyak keadaan: obesitas, diet, konsumsi alkohol, dan berbagai obat-obatan. Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang tidak berpengaruh terhadap kadar asam urat serum pada individu yang sehat, tetapi pada panderita hiperurisemia atau gout, jumlah dan periode konsumsi alcohol menentukan kadar asam urat serum dan serangan gout

Page 5: Anti Hiperurisemia

Keluhan dan Diagnosis

Tanda-tanda hiperurisemia adalah terjadinya serangan mendadak pada sendi,terutama sendi ibu jari kaki. Serangan pertama sangat sakit dan sering dimulai pada pertengahan malam. Sendi menjadi cepat bengkak, panas, dan kemerah-merahan.Meskipun serangan pertama terjadi pada jari ibu kaki, tetapi sendi-sendi yang lain seperti lutut, tumit, pergelangan tangan dan kaki juga merasa sakit ( Krisnatuti,2008 )

Page 6: Anti Hiperurisemia

Orang yang merasakan gejala dan serangan pertama,

sebaiknya segera didiagnosis melalui pemeriksaan laboratorium,

pemeriksaan cairan sendi, atau melakukan uji radiologis

Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi

adalah benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk di

jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat dari

hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri, kerusakan dan

kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi dan sindrom

penekanan saraf

Page 7: Anti Hiperurisemia

Pencegahan Hiperurisemia 1. Hindari Kegemukan

Meskipun tidak selalu, tetapi orang yang kegemukan umumnya mengonsumsi protein dalam jumlah yang berlebihan. Kita tahu bahwa protein mengandung purin yang banyak sehingga menyebabkan kadar asam urat dalam darah meninggi.

2. Kurangi Asupan Makanan Tinggi Purin

Mengurangi makanan tinggi purin perlu karena purin merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh,diantaranya daging merah,sea food dan anggur.

3. Banyak Minum / tinggi cairan

Konsumsi cairan yang banyak terutama dari minuman dapat membantu pengeluaran asam urat melalui urine.

4. Hindari Latihan Fisik berlebihan

Kurang olahraga akan menyebabkan protein yang dikonsumsi dalam makanan lebih cenderung menghasilkan asam urat, tetapi aktifitas fisik yang berlebih juga tidak bagus karena bisa memacu terjadinya serangan akut penyakit hiperurisemia pada sendi tersebut.

Page 8: Anti Hiperurisemia

5. Hindari Berat Badan Kurang

Berat badan yang kurang salah satunya disebabkan karena asupan kalori yang kurang. Kekurangan kalori akan meningkatkan asam urat darah dengan adanya keton bodies yang dapat mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.

6. Kurangi Konsumsi Makanan berlemak

Makanan yang mengandung lemak, akan menyebabkan lemak tertimbun di dalam tubuh. Pembakaran lemak menjadi kalori akan meningkatkan keton darah (ketosis) yang akan menghambat pembuangan asam urat melalui urin.

7. Kurangi konsumsi alkohol

Karena alkohol merupakan salah satu sumber purin yang juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal, sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol.

8. Hindari sepatu hak tinggi dan sempit

Pemakaian sepatu hak tinggi akan menyebabkan aliran darah sekitar sendi kurang lancar. Aliran darah yang kurang lancar disekitar sendi akan memicu rasa nyeri sendi.

Page 9: Anti Hiperurisemia

Pengobatan Hiperurisemia

 

1. Istirahat

Jika terjadi serangan akut, maka sendi harus diistirahatkan. 

2. Olah raga teratur (senam)

Olahraga yang tepat (peregangan dan penguatan) akan membantu mempertahankan kesehatan tulang rawan meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan otot disekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih banyak.

 

3. Berat badan ideal

Bagi mereka yang kegemukan, dianjurkan untuk menurunkan berat badannya ke normal atau bahkan 10-15% dibawah normal. 

4. Diet rendah purin

Diet rendah purin bertujuan agar seseorang tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi mengandung purin.

Page 10: Anti Hiperurisemia

5.Obat-obatan,diantaranya: Allopurinol Indikasi : Hiperurisemia primer = gout Hiperurisemia sekunder = mencegah pengendapan asam urat & kalsium oksalat. Produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan,polisitemia vera,& terapi sitostatik

Bentuk sediaan = Tablet

Dosis : Dewasa Dosis awal : 100 – 300 mg sehari Dosis pemeliharaan : 200 – 600 mg sehari Dosis tunggal maksimum 300 mg,bila diperlukan dapat diberikan dosis yg lebih tinggi,maksimal 900 mg sehari.Dosis harus disesuaikan dgn cara pemantauan kadar asam urat dalam serum/air seni dgn jarak waktu yg tepat hingga efek yg dikehendaki tercapai yaitu selama ± 1- 3 minggu,atau; Untuk kondisi ringan : 2-10 mg/kg Berat badan sehari / 100 – 200 mg sehari Kondisi sedang : 300 – 600 mg sehari Kondisi berat : 700 – 900 mg sehari Anak-anak 10 – 20 mg/kg Berat badan sehari / 100 – 400 mg sehari

Page 11: Anti Hiperurisemia
Page 12: Anti Hiperurisemia

PROBENECID

Merupakan obat urikosurik yg digunakan untuk terapi gout kronis & hiperurisemia dengan kerja menghambat reabsorbsi asam urat melalui tubulus ginjal hingga melancarkan ekskresi asam urat bersama kemih

Indikasi = mencegah & mengurangi kerusakan sendi &

pembentukan tofi pd penyakit gout,hiperurisemia

sekunder

Bentuk sediaan = Tablet

Dosis = 2 × sehari 250 mg selama 1 minggu berturut-turut,

dilanjutkan 2 × sehari 500 mg

Page 13: Anti Hiperurisemia

Kolkisin

Kolkisin merupakan bahan alternatif bagi pasien yang tidak mampu menoleransi NSAID.Efek sampingnya (utamanya gangguan pencernaan) membatasi manfaatnya.Walaupun demikian, gangguan pencernaan yang timbul bergantung pada dosisnya, dan risikonya dapat dikurangi dengan menggunakan dosis lebih kecil yang masih efektif.Kolkisin dapat berinteraksi dengan obat resep umum lainnya, seperti antara lain atorvastatin dan eritromisin

Indikasi = Arthritis gout akut,profilaksis jangka pendek

selama awal terapi dgn Allopurinol

Bentuk sediaan = Tablet 0,5 mg

Dosis =

Arthritis gout akut : awal 0,5 mg – 1,2 mg

diikuti dgn 0,5 mg tiap 2 jam sampai nyeri

mereda

profilaksis jangka pendek selama awal terapi dengan Allopurinol : 0,5 mg 1 × semingu / sampai dengan 1× / hari

Page 14: Anti Hiperurisemia

NSAIDNSAID biasanya lebih dapat ditolerir dibanding kolkhisin dan

lebih mempunyai efek yang dapat diprediksi. NSAID tidak mempengaruhi kadar urat dalam serum. Ada beberapa NSAID yang sering diperuntukan untuk arthritis gout.  Diklofenak, indometasin, ketoprofen, naproksen, piroksikam. Indometasin cenderung paling sering digunakan, walau tidak ada perbedaan yang signifikan antara obat ini dengan obat NSAID lain.

Dosis 50-100 mg indometasin oral akan menghilangkan nyeri dalam dua-empat jam. Dapat diikuti menjadi 150-200  mg sehari, dengan dosis dikurangi bertahap menjadi 25 mg tiga kali sehari untuk 5 sampai 7 hari, hingga nyeri hilang. Cara ini dapat mengurangi toksisitas gastrointestinal. NSAID biasanya dibutuhkan antara 7 sampai 14 hari tergantung respons pasien, walau pasien dengan kronik atau gout tofi membutuhkan terapi NSAID lebih lama untuk mengendalikan gejala.

Page 15: Anti Hiperurisemia

INDOMETACIN

Page 16: Anti Hiperurisemia

PIROKSIKAM

Page 17: Anti Hiperurisemia

FebuxostatFebuxostat adalah alternatif lain dari Allopurinol untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah paska pengobatan asam urat akut atau Gout Arthritis. Obat yang diproduksi dibawah beberapa merk dagang ini telah disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA) untuk pengelolaan kronis hyperuricemia dari gout pada tahun 2009.

Berbeda dengan Allopurinol yang dimetabolisme ginjal, Febuxostat dimetabolisme melalui hati, mengalami konjugasi oleh glukoroniltransferase uridine difosfat dan oksidasi oleh enzim CYP dan Non-CYPP450. Karena itu Febuxostat memiliki keunggulan jika digunakan untuk penderita gangguan fungsi ginjal ringan tanpa melakukan penyesuaian dosis, tetapi sebelum menggunakan febuxostat, penderita harus melakukan tes fungsi hati.

Page 18: Anti Hiperurisemia

Hasil studi yang dilakukan Becker dkk dan dipublikasikan di New England Journal of Medicine (2005), menunjukkan bahwa pemberian febuxostat dan allopurinol selama satu tahun memberi hasil yaitu febuxostat 80 mg dan 120 mg lebih efektif daripada allopurinol 300 mg dalam menurunkan kadar asam urat hingga di bawah 6 mg/dL.

Page 19: Anti Hiperurisemia

PegloticaseHiperurisemia kronis menjadi masalah kesehatan yang banyak dijumpai dalam praktek sehari-hari. Kondisi ini sering menimbulkan berbagai komplikasi seperti Gout Arthritis, thopus, Nefrophati, dan Nefrolitiasis. Berdasarkan hal ini maka perlu dilakukan manajemen (terapi) untuk mempertahankan kadar asam urat plasma dalam keadaan normal. usaha yang dikerjakan adalah dengan mengurangi produksinya atau meningkatkan eksresi asam urat.

 

Kenyataan bahwa banyak terapi untuk hiperurisemia yang tidak memenuhi harapan pasien dan dokter, maka berbagai pihak berusaha untuk mendapatkan obat baru dalam mengatasi hiperurisemia. Hasil dari usaha ini adalah ditemukannya Pegloticase untuk terapi hiperurisemia yang gagal diterapi dengan allopurinol.

Pegloticase lebih ditujukan untuk gout kronis yang tidak mempan diterapi dengan obat-obatan penurun asam urat lainnya, termasuk dengan allopurinol. Penelitian dari Sundy dkk (Journal of American Medical Association 2011) membuktikan bahwa pegloticase injeksi intravena 8 mg setiap 2 minggu sekali selama 12 minggu mampu menurunkan kadar asam urat pada penderita hiperurisemia yang tidak berespons lagi dengan allopurinol.

Page 20: Anti Hiperurisemia

Ketersediaan obat Pegloticase dalam darah sangat baik bila diberikan melalui intravena daripada sub cutan. Karena masa kerja yang panjang, maka hanya diperlukan pemberian 1 kali setiap 2-4 minggu.  

Mekanisme kerja pegloticase adalah mengubah asam urat menjadi allantoin yang lebih larut sehingga bisa dibuang lewat ginjal.