BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

download BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

of 7

Transcript of BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    1/15

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Fisiologi Pengaturan Tekanan Darah

    Tekanan darah arteri rata-rata adalah gaya utama untuk mendorong darah

    ke jaringan. Tekanan tersebut harus diatur secara ketat dengan untuk 

    menghasilkan gaya dorong yang cukup sehingga otak dan jaringan lain menerima

    aliran darah yang adekuat dan tidak terjadi tekanan yang terlalu tinggi yang dapat

    memperberat kerja jantung dan meningkatkan risiko kerusakan pembuluh darah.

    Pengaturan tekanan darah melibatkan integrasi berbagai komponen sistem

    sirkulasi dan sistem tubuh lain. Perubahan setiap faktor tersebut akan mengubah

    tekanan darah kecuali terjadi perubahan kompensatorik pada variabel lain

    sehingga tekanan darah konstan.  Berdasarkan bagan tersebut diketahui bahwa

    tekanan darah sangat tergantung pada curah jantung (cardiac output ) dan

    resistensi perifer.

    5

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    2/15

    Gamar 2.1. !ekanisme Pengaturan Tekanan Darah "

    !i dalam tubuh terdapat baroreseptor yang secara konstan memantau

    tekanan darah arteri rata-rata. Baroreseptor tersebut adalah sinus caroticus dan

     baroreseptor arcus aorta. "etiap perubahan pada tekanan darah akan mencetuskan

    refleks baroreseptor yang diperantarai oleh sistem saraf otonom. Tujuan refleks

    tersebut adalah penyesuaian curah jantung dan resistensi perifer total sehingga

    tekanan darah kembali normal. 

    #ontoh kerja reflek baroreseptor adalah peningkatan tekanan darah setelah

     berolahraga. $al tersebut akan mempercepat pembentukan potensial aksi di

    neuron aferen sinus caroticus dan baroreseptor lengkung aorta. %elalui

     peningkatan kecepatan pembentukan potensial aksi tersebut& pusat kontrol

    kardiovaskuler mengurangi aktivitas simpatis dan meningkatkan aktivitas

     parasimpatis. "inyal-sinyal eferen tersebut akan menurunkan kecepatan denyut

    6

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    3/15

     jantung dan volume sekuncup& merangsang vasodilatasi arteriol dan vena sehingga

    curah jantung dan resistensi perifer turun. $asil akhirnya adalah tekanan darah

    kembali normal. 'amun pada hipertensi& baroreseptor tidak berespon

    mengembalikan tekanan darah ke tingkat normal karena mereka telah beradaptasi

    untuk bekerja pada tingkat yang lebih tinggi.

    2.2 #i$ertensi

    $ipertensi merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler yang paling

     banyak ditemui di masyarakat dengan insidensi -*+ pada orang dewasa.

    ,ejadian hipertensi juga sering dikaitkan dengan penambahan usia. $al tersebut

    ditunjukkan dengan makin meningkatnya jumlah penderita hipertensi seiring

    dengan peningkatan populasi usia lanjut.&

    2.2.1 De%inisi &an Klasi%ikasi

    $ingga saat ini belum terdapat kesatuan pendapat mengenai

    definisi hipertensi. leh karena itu& beberapa organisasi seperti /'# 0

    (The Seventh Report of The Joint Committee on Prevention,

     Detection,  Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure) dan

    1"$ ( European Society of Hypertension) membuat klasifikasi

    hipertensi seperti yang tertera pada tabel di bawah ini. 2kan tetapi&

     pada umumnya digunakan klasifikasi /'# 0.&

     

    7

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    4/15

    Tael 2.1. Klasi%ikasi Tekanan Darah !enurut JN' ( 12

    2.2.2 )tiologi

    Berdasarkan penyebabnya& selama ini dikenal dua jenis

    hipertensi& yaitu3

    a. $ipertensi Primer atau 1sensial

    $ipertensi jenis ini penyebabnya tidak diketahui dan

    mencakup *+ kasus hipertensi. $ipertensi esensial merupakan

     penyakit multifaktorial yang timbul akibat interaksi beberapa faktor 

    risiko. Beberapa faktor risiko tersebut yaitu pola hidup seperti

    merokok& asupan garam berlebih& obesitas& aktivitas fisik& dan stres&

    faktor genetis dan usia& sistem saraf simpatis (tonus simpatis dan

    variasi diurnal)& ketidakseimbangan antara modulator vasokontriksi

    dan vasodilatasi dan pengaruh sistem otokrin setempat yang berperan

    dalam sistem renin& angiotensin& dan aldosteron.&

     b. $ipertensi "ekunder 

    %erupakan suatu keadaan dimana peningkatan tekanan darah

    yang terjadi disebabkan oleh penyakit tertentu. $ipertensi jenis ini

    8

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    5/15

    mencakup *+ kasus hipertensi. Beberapa penyebab hipertensi

    sekunder antara lain penyakit ginjal seperti glomerulonefritis akut&

    nefritis kronis& kelainan renovaskuler& dan "indrom 4ordon& penyakit

    endokrin seperti feokromositoma& "indrom #onn& dan hipertiroid serta

    kelainan neurologi seperti tumor otak.5

    2.2.* Kerusakan +rgan Target

    $ipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik 

    secara langsung maupun tidak langsung. ,erusakan organ yang umum

    ditemui pada pasien hipertensi yaitu jantung seperti 67$ (left 

    ventricel hypertrophy)& angina atau infark miokard& dan gagal jantung&

    otak seperti stroke atau transcient ischemic attac & penyakit ginjal

    kronis& penyakit arteri perifer& dan retinopati.

    ,erusakan organ target akan memperburuk prognosis pasien

    hipertensi. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas hipertensi

    terutama disebabkan oleh timbulnya penyakit kardiovaskuler.

    2.2., Diagnosis

    !iagnosis hipertensi tidak dapat ditegakkan dalam satu kali

     pengukuran. !iagnosis baru dapat ditetapkan setelah dua kali atau

    lebih pengukuran pada kunjungan yang berbeda kecuali terdapat

    kenaikan yang tinggi atau gejala-gejala klinis. Penegakkan diagnosis

    hipertensi adalah dengan melakukan anamnese terhadap keluhan

     pasien& riwayat penyakit dahulu dan penyakit keluarga& pemeriksaan

    fisik& serta pemeriksaan penunjang.8

    9

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    6/15

    !alam pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran tekanan darah

    setelah pasien beristirahat * menit. Posisi pasien adalah duduk 

     bersandar dengan kaki di lantai dan lengan setinggi jantung. 9kuran

    dan letak manset serta stetoskop harus benar. 9kuran manset standar 

    untuk orang dewasa adalah panjang -5 cm dan lebar 5* cm.

    Penentuan sistolik dan diastolik dengan menggunakan  !orotoff 

    fase : dan 7. Pengukuran dilakukan dua kali dengan jeda -* menit.

    Pengukuran tambahan dilakukan jika hasil kedua pengukuran sangat

     berbeda. ,onfirmasi pengukuran pada lengan kontralateral dilakukan

     pada kunjungan pertama dan jika didapatkan kenaikan tekanan

    darah.

    Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan antara lain tes darah

    rutin& glukosa darah (sebaiknya puasa)& koleterol total serum&

    kolesterol 6!6 dan $!6 serum& trigliserida serum (puasa)& asam urat

    serum& kreatinin serum& kalium serum& $b dan $ct& urinalisis& dan

    1,4.

    2.* !etaolisme Asam Urat &an #i$erurisemia

    $iperurisemia didefinisikan sebagai peningkatan kadar asam urat dalam

    darah. Batasan hiperurisemia untuk pria dan wanita tidak sama. "eorang pria

    dikatakan menderita hiperurisemia bila kadar asam urat serumnya lebih dari

    0& mg;dl. "edangkan hiperurisemia pada wanita terjadi bila kadar asam urat

    serum di atas

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    7/15

    "aat ini kejadian pasti hiperurisemia di masyarakat masih belum jelas.

    Prevalensinya di masyarakat dan berbagai kepustakaan barat sangat bervariasi

    antara &5-0&im "anthine o?idase dengan produk akhir asam urat (4ambar .). 2sam

    urat merupakan produk yang tidak dapat dimetabolisme lebih lanjut. $anya *+

    asam urat yang terikat plasma dan sisanya akan difiltrasi secara bebas oleh

    glomerulus. !ari semua asam urat yang difiltrasi& + akan direabsorpsi oleh

    tubulus proksimal. ,emudian 0-+ fraksi asam urat akan disekresi oleh tubulus

    distal.=&*&=

    ,adar asam urat manusia dan beberapa primata seperti simpanse memiliki

    rentang yang luas ( mg;dl sampai mg;dl) dan lebih tinggi dari mamalia lain.

    $al itu disebabkan oleh mutasi gen pengode uricase& suatu en>im hepar yang

     berfungsi mengubah asam urat menjadi allantoin  yang lebih larut dan dapat

    diekskresi lewat urine. ,etiadaan en>im tersebut menyebabkan hampir +

    asam urat yang difiltrasi di glomerulus akan mengalami reabsorpsi dan sekresi

     pada tubulus proksimal ginjal. Proses tersebut dimediasi oleh urate e"changer dan

    voltage sensitive urate channel .8&

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    8/15

    Gamar 2.2 Sintesis Asam Urat 1-

    ,adar asam urat pada tiap individu sangat bervariasi tergantung pada

    sintesis dan ekskresinya. $iperurisemia terjadi bila kadar asam urat melebihi daya

    larutnya dalam plasma yaitu

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    9/15

    Berdasarkan penyebabnya& hiperurisemia dapat diklasifikasikan menjadi3

    a. $iperurisemia primer 

    %erupakan hiperurisemia yang tidak disebabkan oleh penyakit lain.

    Biasanya berhubungan dengan kelainan molekuler yang belum jelas dan

    adanya kelainan en>im.

     b. $iperurisemia sekunder 

    %erupakan hiperurisemia yang disebabkan oleh penyakit atau

     penyebab lain. $iperurisemia jenis ini dibagi menjadi beberapa kelompok&

    yaitu kelainan yang menyebabkan peningkatan de novo #iosynthesis&

     peningkatan degradasi 2TP& dan undere"cretion.

    c. $iperurisemia idiopatik 

    %erupakan jenis hiperurisemia yang tidak jelas penyebab primernya

    dan tidak ada kelainan genetik& fisiologi serta anatomi yang jelas.

    Penegakkan diagnosa hiperurisemia meliputi anamnesa& pemeriksaan fisik&

    dan pemeriksaan penunjang. 2namnesa bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

    faktor keturunan& kelainan atau penyakit lain sebagai peyebab hiperurisemia

    sekunder. Pemeriksaan fisik untuk mencari kelainan atau penyakit sekunder 

    seperti tanda-tanda anemia& pembesaran organ limfoid& keadaan kardiovaskuler 

    dan tekanan darah& keadaan dan tanda kelainan ginjal serta kelainan pada sendi.

    Pemeriksaan penunjang bertujuan untuk mengarahkan dan memastikan peyebab

    hiperurisemia. Pemeriksaan penunjang yang rutin dilakukan adalah pemeriksaan

    darah rutin asam urat darah& kreatinin darah& pemeriksaan urin rutin& dan kadar 

    asam urat urin 8 jam.

    13

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    10/15

    2., #uungan #i$erurisemia &engan #i$ertensi

    $iperurisemia telah lama dihubungkan dengan penyakit kardiovaskuler 

    dan sering dijumpai pada penderita hipertensi& penyakit ginjal& dan sindrom

    metabolik. Pada tahun =-an& "ir 2lfred 4arrod membuktikan bahwa gout

     berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Tidak lama

    kemudian& Arederick 2kbar %ohamed& orang yang pertama kali meneliti tentang

    hipertensi esensial menyebutkan bahwa hipertensi sering berhubungan dengan

    gout. Peneliti lain seperti 2le?ander $aig dan 'athan "mith !avis juga meneliti

    hubungan hipertensi dengan hiperurisemia. Bahkan pada tahun =0& dalam surat

     presidensialnya kepada  $merican %edical $ssociation& ia menulis bahwa tekanan

    darah arteri yang tinggi pada gout disebabkan oleh asam urat atau substansi toksik 

    lainnya di dalam darah yang meningkatkan tonus pembuluh darah arteriol ginjal.8&*

    "elanjutnya banyak penelitian mengenai hiperurisemia baik pada hewan

    coba maupun manusia. !ari penelitian-penelitian tersebut diketahui beberapa

     bukti yang menunjukkan bahwa hiperurisemia memang berhubungan dengan

    hipertensi (gambar .5).*

    14

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    11/15

      Gamar 2.* Bukti #uungan Antara Asam Urat &an #i$ertensi -

    $einig dan /ohnson melakukan studi  eksperimental pada tikus untuk 

    mengetahui hubungan hiperurisemia dan  hipertensi. Pada studi tersebut& tikus

    diberi o"onic acid & suatu inhi#itor   uricase. ,etika uricase dihambat& asam urat

    tidak dapat diubah menjadi allantoin yang bersifat lebih larut dan dapat diekskresi

    melalui urin. Ternyata setelah 5-* minggu terjadi peningkatan tekanan darah tikus.

    %ekanisme yang mendasari terjadinya hipertensi pada hiperurisemia   dijelaskan

     pada gambar di bawah ini.8

    15

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    12/15

    Gamar 2.,. !ekanisme #i$ertensi Akiat #i$erurisemia -

    Pada gambar tersebut terlihat bahwa peningkatan kadar asam urat serum

    memiliki efek pada ginjal dan pembuluh darah. $iperurisemia menyebabkan

     penurunan ' dan peningkatan "& inflamasi vaskuler dan proliferasi otot

     polos& peningkatan produksi renin dan lesi vaskuler pada ginjal.8&* 

    Proliferasi otot polos terjadi akibat aktivasi mitogen spesifik oleh asam

    urat. Calaupun otot polos tidak memiliki reseptor untuk asam urat& asam urat tetap

    dapat masuk ke dalam sel dengan bantuan organic anion  transporter (2T).

    "etelah masuk ke dalam sel otot polos& asam urat mengaktifkan protein kinase

    (1rk ;). "elanjutya 1rk ; akan menginduksi sintesis de novo dari #D- dan

    tromboksan lokal serta mengatur up regulation P!4A 2 ( platelet derived gro&th

    16

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    13/15

     factor $). $asil akhir proses tersebut adalah aktivasi mitogen spesifik yang

    menyebabkan proliferasi sel.

    2sam urat juga menyebabkan akumulasi kristal urat di sekitar plak 

    atherosklerosis yang telah terbentuk. ,ristal urat tersebut dapat mengaktifkan

    komplemen melalui jalur klasik. 2ktivasi komplemen mengakibatkan berbagai

    efek biologis seperti inflamasi& kemotaksis& opsonisasi& dan aktivitas

    sitolitik.&&

    2sam urat juga akan menstimulasi sintesis %#P- (monocyte

    chemoattractant protein'() pada otot polos tikus. #aranya adalah dengan

    mengaktivasi p5= %2P kinase& faktor transkripsi nuklear& 'A-,B& dan 2P-.

    %#P- sendiri merupakan kemokin yang berperan penting dalam penyakit

    vaskular dan atherosclerosis. 2kibat dari mekanisme tersebut adalah peningkatan

     produksi sitokin proinflamasi seperti T'A-E& :6-F& dan :6-

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    14/15

    $ipertensi yang terjadi berkaitan dengan penurunan produksi '" oleh

    apparatus ju?taglomerulus. Tikus tersebut juga menderita vaskulopati berat pada

    arteri interlobularis dan arteriol afferen akibat peningkatan #D- dan renin.

    ,adar ' yang rendah semakin memperparah disfungsi endotel yang terjadi.

    6ebih jauh lagi hiperurisemia akan menyebabkan perubahan

    mikrovaskuler pada ginjal yang mirip dengan gambaran arteriosklerosis pada

    hipertensi esensial. 6esi vaskuler tersebut menyebabkan iskemia. "elanjutnya

    iskemia menyebabkan pelepasan laktat dan peningkatan produksi asam urat.

    6aktat sendiri bersifat menghambat sekresi asam urat dengan mengeblok organic

    anion transporter .8&*&

    Peningkatan produksi asam urat terjadi karena iskemi menyebabkan

     pemecahan 2TP menjadi adenosin dan ?athine. $al tersebut menciptakan suatu

    ligkaran setan. ,ondisi hiperurisemia meningkatkan aktivitas en>im  "athine

    osidase. Padahal en>im tersebut juga membentuk superoksida sebagai akibat

    langsung aktivitasnya. Peningkatan jumlah oksidan menyebabkan stress oksidatif 

    yang semakin menurunkan produksi ' dan memperparah disfungsi endotel yang

    terjadi. 6esi pada vaskuler ginjal ini akan memicu terjadinya  salt sensitive

    hypertension yaitu peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi pada konsumsi

     jumlah natrium yang sama. ,ondisi ini menetap meskipun hiperurisemia telah

    dikoreksi dan diberikan diet rendah garam8&*&

    18

  • 8/19/2019 BAB II Hubungan Hipertensi dan Hiperurisemia

    15/15

    2.-. Kerangka Teori

    Gamar 2.-. Kerangka Teori Penelitian

    2.. Kerangka Konse$

    7ariabel :ndependent 7ariabel !ependent

    Gamar 2.. Kerangka Konse$ Penelitian

    2.(. #i$otesis

    $3 2danya pengaruh antara kadar asam urat dengan tekanan darah.

    19

    ,adar 2sam 9rat Tekanan !arah