anti angina
description
Transcript of anti angina
UNSTABLE ANGINA PECTORIS
P-DRUG : ISOSORBID DINITRAT PREPARAT SUBLINGUAL
KIMIA
Nitrat organik adalah ester alkohol polivalen dengan asam nitrat,
sedangkan nitrit organik adalah ester asam nitrit. Ester nitrat (-C-O-NO2) dan nitrit
(-C-O-NO) berbeda dengan senyawa nitro (C-NO2). Jadi nama nitrogliserin adalah
salah untuk senyawa gliseril trinitrat tetapi nama ini telah diterima secara luas dan
resmi.
Amilnitrit, ester asam nitrit dengan alkohol, merupakan cairan yang
mudah menguap dan biasa diberikan melalui inhalasi. Nitrat organik dengan berat
molekul rendah (misalnya nitrogliserin) berbentuk seperti minyak, relatif mudah
menguap. Sedangkan ester nitrat lainnya yang berat molekulnya tinggi (misalnya
eritritil tetranitrat, pentaeritritol tetranitrat dan isosorbid dinitrat) berbentuk
padat. Golongan nitrat mudah larut dalam lemak, sedangkan metabolitnya lebih
mudah larut dalam air. Nitrat dan nitrit organik serta senyawa lain yang dapat
berubah dalam tubuh menjadi nitrogen oksida (NO) secara kolektif disebut
nitrovasodilator.
FARMAKODINAMIK
Mekanisme kerja
Secara in vivo nitrat organik merupakan prodrug yaitu menjadi aktif
setelah dimetabolisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida (NO, endothelial
derived relaxing factor /EDRF). Biotransformasi nitrat organik yang berlangsung
intraseluler ini agaknya dipengaruhi oleh adanya reduktase ekstrasel dan reduced
tiol (glutation) intrasel. NO akan membentuk kompleks nitrosoheme dengan
guanilat siklase dan menstimulasi enzim ini sehingga kadar Cgmp meningkat.
Selanjutnya cGMP akan menyebabkan defosforilasi miosin, sehingga terjadi
relaksasi otot polos.
Mekanisme kedua nitrat organik adalah bersifat endothelium-dependent,
dimana akibat pemberian obat ini akan dilepaskan prostasiklin (PGI2) dari
endothelium yang bersifat vasodilator. Pada keadaan dimana endothelium
mengalami kerusakan seperti aterosklerosis dan iskemia, efek ini hilang.
Atas dasar kedua hal ini maka nitrat organik dapat menimbulkan
vasodilatasi dan mempunyai efek antiagregasi trombosit.
Efek Kardiovaskular
Nitrat organik menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen
dengan cara mempengaruhi tonus vaskular.
Nitrat organik menimbulkan vasodilatasi semua sistem vaskular. Pada
dosis rendah nitrat organik menimbulkan venodilatasi sehingga terjadi
pengumpulan darah pada vena perifer dan dalam splanknikus. Venous pooling ini
menyebabkan berkurangnya alir balik darah ke dalam jantung, sehingga tekanan
pengisian ventrikel kiri dan kanan (preload) menurun. Dengan cara ini, maka
kebutuhan oksigen miokard akan menurun.
Efek lain
Nitrovasodilator menimbulkan relaksasi otot polos bronkus, saluran
empedu, saluran cerna dan saluran kemih. Tetapi karena efeknya hanya selintas,
maka tidak bermakna secara klinis. Peningkatan cGMP oleh nitrat organik dapat
menurunkan agregasi trombosit tetapi sejumlah studi prospektif tidak
menunjukkan manfaat dalam meningkatkan survival pasien dengan infark jantung
akut.
FARMAKOKINETIK
Nitrat organik diabsorbsi dengan baik lewat kulit, mukosa sublingual dan
oral. Metabolisme obat-obat ini dilakukan oleh nitrat organik larut lemak menjadi
metabolitnya yang larut air yang tidak aktif atau mempunyai efek vasodilatasi
lemah. Efek lintas pertama dalam hati ini menyebabkan bioavaibilitas nitrat
organik oral sangat kecil (nitro-gliserin dan isosorbid dinitrat < 20%). Oleh karena
itu, untuk meningkatkan kadar obat dalam darah secara cepat, serangan akut
angina diatasi dengan preparat sublingual. Contoh nitrat organik sub-lingual yang
banyak di pasar adalah nitrogliserin dan isosorbid dinitrat. Pada pemberian
sublingual, kadar puncak plasma nitrogliserin tercapai dalam 4 menit, waktu
paruh 1-3 menit. Metabolit dinitratnya yang mempunyai efek vasodilatasi 10 x
kurang kuat, mempunyai waktu paruh kira-kira 40 menit.
Sediaan lain nitrat organik adalah preparat transdermal, seperti salep atau
plester. Plester nitrogliserin dirancang untuk penggunaan 24 jam dan melepaskan
0.2 mg-0.8 mg obat tiap jam. Mula kerja lama dengan puncak efek tercapai dalam
1-2 jam. Salep nitrogliserin (2%) diletakkan pada kulit 2.5-5 cm2, dosisnya
disesuaikan untuk tiap pasien. Efek terapi muncul dalam 30-60 menit dan
bertahan selama 4-6 jam. Bentuk salep biasanya digunakan untuk mencegah
angina yang timbul malam hari. Preparat transdermal sering menimbulkan
toleransi, sehingga terapi perlu dihentikan selama 8-12 jam.
SEDIAAN DAN POSOLOGI
Untuk mengatasi serangan angina akut, maka digunakan dalam formula
kerja cepat seperti preparat sublingual. Mula kerja terjadi dalam 1-2 menit, tetapi
efeknya menghilang setelah 1 jam. Gunakan dosis terkecil yang masih efektif.
Pasien seharusnya menghubunhi dokter atau rumah sakit bila serangan angina
tidak menghilang setelah mendapat 3 tablet dalam 15 menit, karena ada
kemungkinan mengalami infark jantung atau nyeri sebab lain. Tablet sublingual
mungkin juga digunakan sebagai profilaksis jangka pendek, yaitu misalnya
sebelum melakukan aktivitas fisik.
Untuk pencegahan serangan angina pada angina kronik, digunakan sediaan
nitrat organik oral. Dosis obat harus disesuaikan agar kadar plasma efektif
tercapai setelah mengalami efek lintas pertama di hati. Isosorbid dinitrat 10-30
mg, 2-3 kali sehari atau preparat nitrogliserin lepas lambat biasanya digunakan
untuk mengurangi frekuensi serangan angina. Efek obat tercapai dalam 60-90
menit dan berakhir dalam 3-6 jam. Efek terapi mungkin ditunjang oleh efek
antiangina yang lemah dan metabolitnya. Untuk mencegah timbulnya toleransi,
obat dihentikan selama 8-12 jam biasanya malam hari. Nitrogliserin intravena
mempunyai mula kerja yang cepat, tetapi efeknya juga cepat hilang jika infus
dihentikan. Oleh karena itu, pemberian nitrogliserin IV dibatasi untuk pengobatan
angina berat dan angina berulang saat istirahat.
Tabel 1. Sediaan Nitrat Organik
Sediaan Dosis Interval Lama Kerja
1. Nitrat Kerja Singkat
a. Amilnitrit Inhalasi
b. Preparat Sublingual
- Nitrogliserin
- Isosorbid dinitrat
- Eritritil tetranitrat
0.18 - 0.3 mL
0.15 - 0.6 mg
2.5 - 5 mg
5 - 10 mg
Inhalasi
Sesuai Keperluan
Sesuai Keperluan
Sesuai Keperluan
3-5 menit
10-30 menit
10-60 menit
2. Nitrat Kerja Lama
a. Preparat Oral
- Isosorbid dinitrat biasa
lepas lambat
- Isosorbid mononitrat biasa
lepas lambat
- Nitrogliserin lepas lambat
- Eritritol teranitrat
- Pentaeritritol tetranitrat
b. Preparat Salep nitrogliserin
2%
c. Preparat Trasdermal
nitrogliserin: lepas lambat
(disc/patch)
d. Preparat lepas lambat, bukal
nitrogliserin
e. Intravena Nitrogliserin
10 - 60 mg
20 - 80 mg
20 mg
30 - 240 mg
6.5 - 13 mg
10 mg
10 - 20 mg
10 - 25 mg
1 - 2 mg
5-10 mcg/min
lalu tingkatkan
4 - 6 jam
12 – 24 jam
12 jam
24 jam
6 – 8 jam
4 – 6 jam
4 – 8 jam
24 jam
4 jam
4 – 6 jam
6 – 10 jam
6 – 8 jam
4 – 6 jam
8 – 10 jam
3 – 6 jam
EFEK SAMPING, PERHATIAN DAN KONTRAINDIKASI
Efek samping
Efek samping nitrat organik umumnya berhubungan dengan efek
vasodilatasinya. Pada awal terapi sering ditemukan sakit kepala, flushing karena
dilatasi arteri serebral. Sakit kepala biasanya berkurang setelah beberapa kali
pemakaian atau pengurangan dosis obat. Parasetamol dapat membantu
mengurangi sakit kepala. Dapat terjadi hipotensi postural. Oleh sebab itu pasien
diminta duduk sebelum mendapat nitrat organik dengan mula kerja cepat. Bila
hipotensi berat terjadi bersama refleks takikardia, hal ini dapat memperburuk
angina.
Ketergantungan nitrat organik dapat terjadi, sehingga pada pasien yang
mendapat nitrat organik dosis tinggi dan lama, penghentian obat harus dilakukan
secara bertahap. Pernah dilaporkan penghentian obat secara mendadak
menimbulkan gejala rebound angina. Nitrat organik terutama pentaeritritol
tetranitrat dapat menimbulkan rash. Untuk mengurangi eritema pada penggunaan
plester nitrat organik, daerah kulit tempat aplikasi obat perlu diubah-ubah.
INDIKASI
Angina Pektoris
Nitrat organik digunakan untuk pengobatan berbagai jenis pektoris.
Walaupun data yang ada tidak menunjukkan bahwa nitrat organik menurunkan
mortalitas atau nitrat organik menurunkan mortalitas atau kejadian infark jantung
baru, obat ini digunakan secara luas untuk angina tidak stabil.
Infark jantung
Dalam beberapa laporan awal penggunaan nitrat organik pada infark
jantung akut dapat mengurangi luas infark dan memperbaiki fungsi jantung, tetapi
data selanjutnya menunjukkan hasil yang kontradiktif sehingga tidak
direkomendasikan.
Gagal jantung kongestif
Penggunaan nitrat organik untuk gagal jantung kongestif biasanya dalam
bentuk kombinasi. Kombinasi nitrat organik dan hidralazin dilaporkan
memperbaiki survival pasien gagal jantung. Penelitian lain menunjukkan
kemungkinan penggunaan pengahmbat EKA dalam pertama terapi gagal jantung
dengan vasodilator, diikuti oleh lini kedua penghambat reseptor angiotensin atau
kombinasi nitrat organik-hidralazin.
STABLE ANGINA PECTORIS
P-DRUG : SELEKTIF β1 BLOKER (METOPROLOL)
FARMAKODINAMIK
Βeta bloker menghambat secara kompetitif efek obat adrenergik, baik NE
dan Epi endogen maupun obat adrenergik eksogen, pada adrenoreseptor β. Potensi
hambatan dilihat dari kemampuan obat ini dalam menghambat takikardia yang
ditimbulkan oleh isoproterenol atau oleh exercise. Karena hambatan ini bersifat
kompetitif reversible, maka dapat diatasi dengan meningkatkan kadar obat
adrenergik.
Sifat kardioselektif artinya mempunyai afiitas yang tinggi terhadap
reseptor β1 daripada reseptor β2. Non selektif artinya mempunyai afinitas yang
sama terhadap kedua reseptor β1 dan β2. Tetapi sifat kardioselektif ini relative,
artinya pada dosis yang lebih tinggi β-bloker yang kardioselektif juga memblok
β2.
Aktivitas agonis parsial (partial agonist activity) artinya, jika berinteraksi
dengan reseptor β tanpa adanya obat adrenergic seperti epinefrin atau
isoproterenol, menimbulkan efek adrenergic yang lemah tapi jelas; ini disebut
juga aktivitas simpatomimetik intrinsik (intrinsic sympathomimetic activity=ISA).
Aktivitas stabilisasi membran (membrane stabilizing activity = MSA),
artinya, mempunyai efek stabilisasi membrane atau efek seperti anestetik lokal
atau seperti kuinidin. Ini disebut juga aktivitas anestetik lokal atau aktivitas seperti
quinidin.
Tabel 2. Berbagai β-bloker dengan sifat farmakodinamiknya
β-blokerKardiose-lektifitas
ISA MSAEfek Vasodilatasi Melalui
Α1
blokerProd. No
Ca-bloker
1. Propranolol2. Nadolol3. Pindolol
---
--
+++
++-
+/-
---
---
---
4. Timolol5. Alprenolol6. Oksprenolol7. Penbutolol8. Sotalol
-----
-+++++-
-+++-
-----
-----
-----
9. Asebutolol10. Metoprolol11. Atenolol12. Bisoprostol13. Esmolol
+++++
++++
+----
++/----
-----
-----
-----
14. Karvedilol15. Labetalol16. Karteolol17. Betaksolol18. Seliprolol19. Nebivolol
---
+++
++++
-+
++-+-
+++-+--
++----
--+-++
+--+--
FARMAKOKINETIK