Angina Pectoris.docx

22
MAKALAH SISTEM KARDIOVASKULER Tentang “ ANGINA PECTORIS Oleh Kelompok HERLINA REFIKA RAHMI SESAR FAUZA FATIMAH YENDHIKA IVO APSECTYA Lokal : l B Dosen Pembimbing Ns. DEWI KURNIAWATI. S.Kep. M.Sc SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI SUMATERA BARAT BUKITTINGGI PRODI S1 KEPERAWATAN

Transcript of Angina Pectoris.docx

MAKALAHSISTEM KARDIOVASKULERTentang

ANGINA PECTORIS

Oleh Kelompok HERLINAREFIKA RAHMISESAR FAUZA FATIMAHYENDHIKA IVO APSECTYA

Lokal : l B

Dosen PembimbingNs. DEWI KURNIAWATI. S.Kep. M.Sc

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSISUMATERA BARAT BUKITTINGGIPRODI S1 KEPERAWATAN2013/2014

KATA PENGANTARPuji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dengan judul Angina Pectoris Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan ,dukungan dan arahan dari berbagai pihak yang sangat berharga, baik secara moril maupun materil, baik langsung ataupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada: (1) Ns.Dewi Kurniawati. S.Kep, M.Sc selaku dosen Pembimbing, (2) Teman-teman dan seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,Selain itu juga bisa dijadikan sumber bacaan untuk menambah wawasan.Penulis menyadari, bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mungkin belum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan, saran, dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak..

Bukittinggi , 18 April 2014

Penulis

DAFTAR ISIKata Pengantar iDaftar Isiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah11.3 Tujuan 21.4 Manfaat penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN2.1 Defenisi Angina Pectoris .........32.2 Etiologi Angina Pectoris ...42.3 Klasifikasi Angina Pektoris ...52.4 Patofisiologi Angina Pectoris ...62.5 Penatalaksanaan Angina Pectoris ...72.6 Pemeriksaan Penunjang Angina Pectoris9

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan 11 3.2 Saran11

DAFTAR PUSTAKA12

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Penyakit angina pectoris merupakan suatu sindrom gangguan pada dada berupa perasaan nyeri, terlebih saat sedang berjalan, mendaki, sebelum atau sesudah makan. Angina pectoris adalah nyeri dada yang bersifat sementara, dapat juga merupakan rasa tertekan pada dada, yang terjafi karena otot jantung mengalami kekurangan oksigen akibat terganggunya aliran dara ke arteri yang mengalirkan darah ke arahnya. Penyebab umum penyempitan pembuluh darahpada arteri jantung adalah aterosklerosis. Namun, beberapa orang yang mengalami nyeri dada, terkadang memiliki arteri jantung. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kelainan darah, kekurangan oksigen, adanya anemia parah, atau kebiasaan merokok dalam tempo yang lama. Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah melakukan kegiatan tertentu. Akan tetapi jangan disimpulkan bahwa setiap ada rasa nyeri di dada dalam beberapa detika adalah angina pectoris. Kemungkinan hal tersebut hanyalah respon jantung normal bukan angina pectoris. Beberapa lokasi tubuh yang bias merasakan nyeri antara lain bahu kiri atau di lengam kiri sebelah dalam, punggung, tenggorokan, rahang atau gigi. Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa tidak nyaman dan buka nyeri.Berdasarkan hal tersebut, dalam makalah ini penulis membahas tentang angina pectoris.

1.2 RUMUSAN MASALAH1. Defenisi Angina Pectoris2. Etiologi Angina Pectoris 3. Klasifikasi Angina Pektoris4. Patofisiologi Angina Pectoris 5. Penatalaksanaan Angina Pectoris6. Pemeriksaan Penunjang Angina Pectoris

1.3 Tujuan Penulisan1. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang angina pectoris2. Mengetahui tentang defenisi angina pectoris, 3. Mengetahui etiologi angina pectoris Patofisiologi Angina Pectoris4. Mengetahui Penatalaksanaan Angina Pectoris5. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang Angina Pectoris

1.4 Manfaat PenulisanMenambah wawasan pembaca mengenai angina pectoris Sehingga pembaca dapat menjaga kesehatan agar dapat terhindar dari penyakit angina pectoris.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 DEFENISI ANGINA PECTORIS Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat sementara atau reversibel. (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993).Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. (Prof. Dr. H.M. Sjaifoellah Noer, 1996)Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)Angina pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksismal nyeri atau perasaan tertekan di dada depan. (Brunner dan Suddart, 1997Angina pectoris ialah keadaan di mana klien merasa sakit dada yang kuat akibat dari penyakit jantung ischemic iaitu kekurangan pengaliran darah dan oksigen ke myocardium jantung. Angina bermaksud tercekik. Pectoris bermaksud dada.

Sakit dada pada angina pektoris disebabkan karena timbulnya iskemia miokard, karena suplai darah dan oksigen ke miokard berkurang. Serangan sakit dada biasanya berlangsung 1 sampai 5 menit, bila sakit dada terus berlangsung lebih dari 20 menit, mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut dan bukan disebabkan angina pektoris biasa. Pada pasien angina pektoris dapat pula timbul keluhan lain seperti sesak napas, perasaan kadang-kadang sakit dada disertai keringat dingin

2.2. ETIOLOGI ANGINA PECTORIS 1. Suplay oksigen ke miokard turunFaktor pembuluh darah : aterosklerosis, spasme, dan arteritis.Faktor sirkulasi : anemia, hipoksemia, dan polistemia2. Curah jantung meningkat : anemia, hipertiroid, aktifitas berat, emosi, makan terlalu banyak.3. Kebutuhan oksigen miokard meningkat : kerusakan miokard, hipertropi miokard, hipertensi miokardSelain dari itu angina pectoris juga di sebabkan oleh beberapa faktor anatara lain:a. Faktor Predisposisi Dapat Diubah (dimodifikasi) Diet (hiperlipidemia) Rokok Hipertensi Stress Tidak Dapat Diubah Usia Jenis Kelamin Ras Herediterb.Faktor Pencetus SeranganFaktor pencetus yang dapat menimbulkan serangan antara lain : Emosi mengakibatkan frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah, dengan demikian beban kerja jantung juga meningkat. Kerja fisik terlalu berat dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen jantung Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrik untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah untuk suplai jantung. (pada jantung yang sudah sangat parah, pintasan darah untuk pencernaan membuat nyeri angina semakin buruk). Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokonstriksi dan peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen. (Smeltzer dan Bare, )

2.3 KLASIFIKASI ANGINA PEKTORISa. Angina Pektoris Stabil1. Pada angina stabil keluhan nyeri dada timbul hilang berulang kali dalam periode waktu lebih dari 2 bulan dan tidak berubah polanya dalam frekuensi serangan, lama dan beratnya nyeri ataupun kondisi yang mencetuskan timbulnya serangan.2. Lamanya tiap serangan nyeri dada berkisar antara 3-5 menit dan jarang melebihi 10 menit3. Latar belakang Angina Pectoris stabil adalah kebutuhan aliran darah koroner yang meingkat misalnya pada waktu kerja fisik atau saat olahraga dan suolay coroner tidak dapat memenuhi kebutuhan aliran darah tersebut.Angina stabil dibedakan menjadi 3 yaitu : Angina nocturalNyeri terjadi malam hari, biasanya pada saat tidur tetapi ini dapat di kurangi dengan duduk tegak. Biasanya angina noctural disebabkan oleh gagal ventrikel kiri. Angina dekubitusAngina yang terjadi saat berbaring. Iskemia tersamarTerdapat bukti objektif iskemia ( seperti tes pada stress ) tetapi pasien tidak menunjukan gejala.b. Angina Pektoris Tidak Stabil1. Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada dapat mirip dengan angina pektoris stabil.2. Adurasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.3. Pencetus dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tigkat aktifitas ringan.c. Angina Prinzmental (Angina Varian).1. Sakit dada atau nyeri timbul pada waktu istirahat, seringkali pagi hari.2. Nyeri disebabkan karena spasmus pembuluh koroneraterosklerotik.3. EKG menunjukkan elevasi segmen ST.4. Cenderung berkembang menjadi infaark miokard akut.5. Dapat terjadi aritmia.

2.4 PATOFISIOLOGIAngina pectoris merupakan sindrom klinis yang disebabkan oleh aliran darah ke arteri miokard berkurang sehingga ketidakseimbangan terjadi antara suplay O2 ke miokardium yang dapat menimbulkan iskemia, yang dapat menimbulkan nyeri yang kemungkinan akibat dari perubahan metabolisme aerobik menjadi anaerob yang menghasilkan asam laktat yang merangsang timbulnya nyeri.Mekanisme timbulnya angina pectoris.Penimbunan lemak (lipid) dan jaringan fibrous pada dinding arteri koronerObstruksi / hambatan aliran darah miokardIskemia (berkurangnya kadar oksigen)Mengubah metabolisme aerobik menjadi an aerobikTertimbun asa laktatPh sel menurunMuncul efek hipoksiaMengganggu fungsi ventrikel kiriMenurunnya fungsi ventrikel kiri dapat mengurangi curah jantung dengan berkurangnya jumlah curah jantung sekuncup (jumlah darah yang dikeluarkan setiap kali jantung berdenyut)Berkurangnya daya kontraksi dan gangguan gerakan jantung (heremodinamik)Tekana jantung kiri, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan dan paru-paru kiri meningkatPeningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantungNyeri

2.5. PENATALAKSANAANTujuan penatalaksanaan medis angina adalah untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung dan untuk meningkatkan suplai oksigen. Secara medis tujuan ini dicapai melalui terapi farmakologi dan kontrol terhadap faktor risiko. Secara bedah tujuan ini dapat dicapai melalui revaskularisasi suplai darah jantung melalui bedah pintas arteri koroner atau angiosplasti koroner transluminar perkutan (PCTA = percutaneous transluminal coronary angioplasty). Biasanya diterapkan kombinasi antara terapi medisdan pembedahan.Tiga teknik utama yang menawarkan penyembuhan bagi klien dengan penyakit arteri koroner mencakup penggunaan alat intrakoroner untuk meningkatkan aliran darah, penggunaan laser untuk menguapkan plak dan endarterektomi koroner perkutan untuk mengangkat obstruksi. Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan hasil akhir yang dicapai oleh salah satu atau seluruh teknik di atas, melalui bedah pintas koroner dan PTCA sedang dilakukan. Ilmu pengetahuan terus dikembangkan untuk mengurangi gejala dan kemunduran proses angina yang diderita pasien.

Terapi Farmakologi.a. NitrogliserinSenyawa nitrat masih merupakan obat utama untuk menangani angina pektoris. Nitrogliserin diberikan untuk menurunkan konsumsi oksigen jantung yang akan mengurangi iskemia dan mengurangi nyeri angina.Nitrogliserin adalah bahan vasoaktif yang berfungsi melebarkan baik vena maupun arteria sehingga mempengaruhi sirkulasi perifer. Dengan pelebaran vena terjadi pengumpulan darah vena diseluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah yang kembali ke jantung dan terjadilah penurunan tekanan pengisian (preload). Nitrat juga melemaskan anter terjadi pengumpulan darah vena diseluruh tubuh. Akibatnya hanya sedikit darah yang kembali ke jantung dan terjadilah penurunan tekanan pengisian (preload). Nitrat juga melemaskan anteriol sistemik dan menyababkan penurunan tekanan darah (afterload). Semuanya itu berakibat pada penurunan kebutuhan oksigen jantung,menciptakan suatu keadaan yang lebih seimbang antara suplai dan kebutuhan.Nitrogliserin biasanya diletakkan dibawah lidah (sublingual) atau di pipi (kantong bukal) dan akan menghilangkan nyeri iskemia dalam 3 menit.

b. Penyekat Beta-adrenergik.Obat ini merupakan terapi utama pada angina. Penyekat beta dapat menurunkan kebutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan frekwensi denyut jantung, kontraktilitas , tekanan di arteri dan peregangan pada dinding ventrikel kiri. Efek samping biasanya muncul bradikardi dan timbul blok atrioventrikuler. Obat penyekat beta antara lain : atenolol, metoprolol, propranolol, nadolol.c. Nitrat dan NitritMerupakan vasodilator endothelium yang sangat bermanfaat untuk mengurangi symptom angina pectoris, disamping juga mempunyai efek antitrombotik dan antiplatelet. Nitrat menurunkan kebutuhan oksigen miokard melalui pengurangan preload sehingga terjadi pengurangan volume ventrikel dan tekanan arterial. Salah satu masalah penggunaan nitrat jangka panjang adalah terjadinya toleransi terhadap nitrat. Untuk mencegah terjadinya toleransi dianjurkan memakai nitrat dengan periode bebas nitrat yang cukup yaitu 8 12jam. Obat golongan nitrat dan nitrit adalah : amil nitrit, ISDN, isosorbid mononitrat, nitrogliserin.d. Kalsium AntagonisObat ini bekerja dengan cara menghambat masuknya kalsium melalui saluran kalsium, yang akan menyebabkan relaksasi otot polos pembulu darah sehingga terjadi vasodilatasi pada pembuluh darah epikardial dan sistemik. Kalsium antagonis juga menurunkan kabutuhan oksigen miokard dengan cara menurunkan resistensi vaskuler sistemik. Golongan obat kalsium antagonis adalah amlodipin, bepridil, diltiazem, felodipin, isradipin, nikardipin, nifedipin, nimodipin, verapamil.

Terapi Non FarmakologisAda berbagai cara lain yang diperlukan untuk menurunkan kebutuhan oksigen jantung antara lain : pasien harus berhenti merokok, karena merokok mengakibatkan takikardia dan naiknya tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja keras. Orang obesitas dianjurkan menurunkan berat badan untuk mengurangi kerja jantung. Mengurangi stress untuk menurunkan kadar adrenalin yang dapat menimbulkan vasokontriksi pembulu darah. Pengontrolan gula darah. Penggunaan kontra sepsi dan kepribadian seperti sangat kompetitif, agresif atau ambisius.

Bedah Pintas Koroner (Angina Pectoris ) Walupun pengobatan dengan obat-obatan terbaru untuk pengobatan angina dapat memeperpanjang masa hidup penderita, keadaan tersebut belum dapat dibuktikan pada kelompok penderita tertentu terutama dengan penyakit koroner proksimalyang berat dan gangguan fungsi ventrikel kiri dengan risiko kerusakan mikardium yang luas (Rahimtoola 1985). Pembedahan lebih bagus hasilnya dalam memperbaiki gejala dan kapasitas exercise pada angina sedang sampai berat. Perbaikan gejala angina didapatkan pada 90% penderita selama 1 tahun pertama dengan kekambuhan setelah itu 6% pertahun. Kekambuhan yang lebih cepat biasanya disertai dengan penutupan graft akibat kesulitan teknis saat operasi sedangkan penutupan yang lebih lama terjadi setelah 5 12 tahun sering karena adanya graft ateroma yang kembali timbul akibat pengaruh peninggian kolesterol dan diabetes. Penelitian selama 10 tahun mendapatkan kira-kira 60% graft vena tetap baik dibandingkan dengan 88% graft a. mamaria interna. Mortalitas pembedahan tidak lebih dari 2% akibat risiko yang besar pada penderita angina tak stabil dengan fungsi ventrikel kiri yang buruk. Resiko meninggi pada umur lebih dari 65 tahun akibat penyakit yang lebih berat terutama pada kerusakan ventrikel kiri walaupun memberikan respons yang baik dengan graft dan sekarangpun pembedahan biasa dilakukan pada penderita umur 20 tahun. Morbiditas pembedahan juga tidak sedikit yaitu sering didapatkan perubahan neuropsikiatrik sementara dan insidens stroke 5%. Akan tetapi kebanyakan penderita lambat laun akan kembali seperti semula

2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANGa. ElektrokardiogramGambaran elektrokardiogram (EKG) yang dibuat pada waktu istirahat dan bukan pada waktu serangan angina seringkali masih normal. Gambaran EKG kadang-kadang menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark miokard pada masa lampau. Kadang-kadang EKG menunjukkan pembesaran ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan angina. Kadang-kadang EKG menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T yang tidak khas. Pada waktu serangan angina, EKG akan menunjukkan adanya depresi segmen ST dan gelombang T menjadi negatif.

b. Foto Rontgen DadaFoto rontgen dada seringkali menunjukkan bentuk jantung yang normal, tetapi pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung yang membesar dan kadang-kadang tampak adanya kalsifikasi arkus aorta.c. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam diagnosis angina pectoris. Walaupun demikian untuk menyingkirkan diagnosis infark miokard jantung akut maka sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT, atau LDH. Enzim tersebut akan meninggi pada infark jantung akut sedangkan pada angina kadarnya masih normal. Pemeriksaan lipid darah seperti kadar kolesterol, HDL, LDL, dan trigliserida perlu dilakukan untuk menemukan faktor resiko seperti hiperlipidemia dan pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk menemukan diabetes mellitus yang juga merupakan faktor risiko bagi pasien angina pectoris.d. Uji Latihan JasmaniKarena pada angina pectoris gambaran EKG seringkali masih normal, maka seringkali perlu dibuat suatu ujian jasmani. Pada uji jasmani tersebut dibuat EKG pada waktu istirahat lalu pasien disuruh melakukan latihan dengan alat treadmill atau sepeda ergometer sampai pasien mencapai kecepatan jantung maksimal atau submaksimal dan selama latihan EKG di monitor demikian pula setelah selesai EKG terus di monitor. Tes dianggap positif bila didapatkan depresi segmen ST sebesar 1 mm atau lebih pada waktu latihan atau sesudahnya. Lebih-lebih bila disamping depresi segmen ST juga timbul rasa sakit dada seperti pada waktu serangan, maka kemungkinan besar pasien memang menderita angina pectoris.e. Thallium Exercise Myocardial ImagingPemeriksaan ini dilakukan bersama-sama ujian latihan jasmani dan dapat menambah sensifitas dan spesifitas uji latihan.thallium 201 disuntikkan secara intravena pada puncak latihan, kemudian dilakukan pemeriksaan scanning jantung segera setelah latihan dihentikan dan diulang kembali setelah pasien sehat dan kembali normal. Bila ada iskemia maka akan tampak cold spot pada daerah yang yang menderita iskemia pada waktu latihan dan menjadi normal setelah pasien istirahat. Pemeriksaan ini juga menunjukkan bagian otot jantung yang menderita iskemia.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanAngina pectoris tidak stabil adalah suatu sindrom klinik yang berbahaya dan merupakan tipe angina pectoris yang dapat berubah menjadi infark ataupun kematian. Pengenalan angina pectoris penyakitnya perlu diketahui agar dapat dilakukan pengobatan yang tepat ataupun usaha pencegahan agar tidak terjafi infark miokard. Pengobatan bertujuan untuk memperpanjang hidup dan memperbaiki kualitas hidup baik secara medical maupun therapy. Prinsipnya menambah suplay ke daerah iskemik atau mengurangi kebutuhan .

3.2 Saran Pencegahan pada angina pectoris sangat penting olehnya dimulai pada usia dini dan disarankan untuk menghindarkan kegemukan, menghindarkan stress, diet rendah lemak, aktifitas fisik tidak berlebihan, dan tidak merokok.Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari harapan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan untuk dijadikan perbaikan dalam penyusunan makalah di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

http://emedicine.medscape.com/article/150215-overviewhttp://piogama.ugm.ac.id/index.php/2009/02/angina-pektoris/http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4472http://www.docstoc.com/docs/58742143/Angina-Pectorishttp://www.labtestsonline.org/understanding/conditions/angina.htmlhttp://www.netdoctor.co.uk/diseases/facts/angina.htmhttp://www.medicinenet.com/angina/article.htm

3