ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

36
Obat Sistem saraf Pusat (ANESTESI, HIPNOTIK DAN SEDATIF) Adib Priambudi H2A012027 Saina Abas H2A012027

Transcript of ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Page 1: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Obat Sistem saraf Pusat(ANESTESI,HIPNOTIK DAN SEDATIF)

Adib PriambudiH2A012027Saina AbasH2A012027

Page 2: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Obat Anestetik :

• Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dalam bermacan-macam tindakan operasi.

• Macam :– A. Anestesik Lokal : Obat yang merintangi secara reversible penerusan

impuls-impuls syaraf ke SSP (susunan syaraf pusat) pada kegunaan lokal dengan demikian dapat menghilangkan rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin.

– B. Anestesik Umum :Obat yang dapat menimbulkan suatu keadaan depresi pada pusat-pusat syaraf tertentu yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan. Dibagi atas:

a. Anastesik Gasb. Anastesik yang menguapc. Anestesik sec.IV

Page 3: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

A. ANESTESI LOKALObat bekerja pada reseptor spesifik pada saluran natrium,

mencegah peningkatan permeabilitas sel saraf terhadap ion natrium dan kalium, sehingga terjadi depolarisasi pada selaput saraf dan hasilnya tak terjadi konduksi saraf. Potensi dipengaruhi oleh kelarutan dalam lemak, makin larut makin poten. Ikatan dengan protein mempengaruhi lama kerja dan konstanta dissosiasi (pKa) menentukan awal kerja. Konsentrasi minimal anestetika local dipengaruhi oleh: ukuran, jenis dan mielinisasi saraf; pH (asidosis menghambat blockade saraf), frekuensi stimulasi saraf.2

Mula kerja bergantung beberapa factor, yaitu: pKa mendekati pH fisiologis sehingga konsentrasi bagian tak terionisasi meningkat dan dapat menembus membrane sel saraf sehingga menghasilkan mula kerja cepat, alkalinisasi anestetika local membuat mula kerja cepat, konsentrasi obat anestetika local.2

Lama kerja dipengaruhi oleh: ikatan dengan protein plasma, karena reseptor anestetika local adalah protein; dipengaruhi oleh kecepatan absorpsi; dipengaruhi oleh ramainya pembuluh darah perifer di daerah pemberian.2

Page 4: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• Efek SampingEfek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat khasiat dari kardiodepresifnya ( menekan fungsi jantung ), mengakibatkan hipersensitasi berupa dermatitis alergi

• Penggolongan• Secara kimiawi anestetik local dibagi 3 kelompok yaitu :• 1. Senyawa ester, contohnya prokain, benzokain, buvakain,

tetrakain, dan oksibuprokain• 2. Senyawa amida, contohnya lidokain, mepivikain, bupivikain,,

cinchokain dll.• 3. Semua kokain

Page 5: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• Sediaan obat :

• 1. Bupivikain• Indikasi• Anestesi sub-arachnoid, spinal untuk pembedahan• Pembedahan di daerah perut selama 45 - 60 menit (termasuk operasi Caesar)• Pembedahan dibidang urologi dan naggota gerak bawah selama 2- 3 jam

• Kontra-indikasi• Hipersensitif terhadap anestesi lokal jenis amida• Penyakit akut dan aktif pada sistem saraf, seperti meningitis, poliomyelitis, perdarahan intrakranial, dan

demyelinating, peningkatan tekanan intrakranial, adanya tumuor otak atau di daerah spinal• Stenosis spinal dan penyakit aktif (spondilitis) atau trauma (fraktur) baru pada tulang belakang.• TBC tulang belakang• Infeksi pada daerah penyuntikan• Septikemia• Anemia pernisiosa dengan degeerasi kombinasi sub-akut pada medulaspinalis• Gangguan pembekuan darah atau sedang mendapat terapi antikoagulan secara berkesinambungan• Hipertensi tidak terkontrol• Syok kardiogenik atau hipovolemi• Obstetric paracervical block• Anestesi Intravena (Bier's Block) dan semua pemberian secara intravena

Page 6: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• Dosis

Anestesi spinal pada orang dewasa 7,5 - 20 mg• Penyebaran anestesi tergantung pada beberapa faktor, termasuk di dalamnya volume

larutan dan posisi pasien selama dan setelah penyuntikan ke rongga sub-arachnoid. • Harus dipahami bahwa tingkat anestesi spinal yang dicapai oleh anestesi lokal tidak dapat

diperkirakan pada pasien. Oleh karena itu penggunaan obat ini hanya boleh digunakan dan diberikan oleh dokter yang berkompeten.

• Bupivacaine dapat diberikan pada penderita anak-anak. Hanya perlu dipahami bahwa volume cairan serebrospinal pada bayi dan neonatus relatif lebih tinggi dibanding orang dewasa, sehingga membutuhkan dosis/kg yang relatif lebih besar untuk menghasilkan block pada level yang sama.

• Dosis yang direkomendasikan untuk anak-anak adalah sebagai berikut:

– 0,4 - 0,5 mg/kgBB, untuk bayi dengan BB > 5 kg– 0,3 - 0,4 mg/kgBB, untuk anak-anak dengan BB 5 - 15 kg– 0,25 - 0,3 mg/kgBB, untuk anak-anak > 15 kg

• Injeksi spinal hanya boleh diberikan jikan ruang subarachnoid sudah teridentifikasi secara jelas dengan ditandai keluar dan menetesnya cairan serebrospinal yang jernih, atau terdeteksi oleh aspirasi cairan serebrospinal

• Larutan harus segera digunakan setelah ampul terbuka dan sisanya harus dibuang.

Page 7: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• Efek Samping

Pada umumnya, hampir semua efek samping yang terjadi pada anestesi spinal, berhubungan dengan efek blokade pada saraf itu sendiri, bukan karena efek obatnya, antara lain: hipotensi, bradikardi, sakit kepala setelah punksi dural

• Total blok spinal yang akan menyebabkan terjadinya depresi kardiovaskuler, yang disebabkan blok pada sistem saraf simpatetis yang luas, dengan akibat hipotensi, bradikardi, bahkan henti jantung; dan depresi pernapasan yang disebabkan blokade otot-otot pernapasan, termasuk otot diafragma.

• Cedera neurologis, meskipun sangat jarang, seperti parastesi, anestesi, kelemahan motorik, hilangnya kontrol sphincter.meskipun bersifat reversibel, tetapi dilaporkan juga adanya gangguan yang bersifat permanen.

• Reaksi alergi, meskipun jarang, yang berupa dermatitis alergikan, bronchospasme dan anafilaksis.

• Toksisitas sistemik akut, seperti mengantuk (drowsiness), gelisah, excitement, gugup, pandangan kabur, mual, muntah, kekakuan otot, sampai kejang hingga hilangnya kesadaran dan henti jantung. Hal ini biasanya akibat terjadinya penyuntikan ke intravaskuler secara tidak sengaja, yang ditandai rasa tebal di lidah, light headedness, dizziness, dan tremor yang diikuti dengan kejang dan gangguan kardiovaskuler.

Page 8: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• 2. Etil klorida

• Etil klorida merupakan cairan tidak berwarna, sangat mudah menguap, dan mudah terbakar. Anestesi dengan etil klorida cepat terjadi namun cepat hilang. Induksi dapat dicapai dalam 0,5-2 menit dengan waktu pemulihan 2-3 menit sesudah pemberian anestesi dihentikan. Etil klorida sudah tidak dianjurkan lagi untuk digunakan sebagai anestesi umum, namun hanya untuk induksi dengan memberikan dosis 20-30 tetes pada masker selama 30 detik. Pada sistem tetes terbuka (open drop), etil klorida disemprotkan ke sungkup dengan volume 3-20 ml yang menghasilkan uap _+ 3,5-5% sehingga pasien tidak sadar dan kemudian dilanjutkan dengan penggunaan obat lain seperti eter. Etil klorida juga digunakan sebagai anestetik lokal dengan cara menyemprotkannya pada kulit sampai beku.

• Indikasi : anestetik local• Efek samping : menekan pernafasan, gelisah dan mual• Dosis : dengan memberikan 20-30 tetes pada masker selama 30 detik.

Pada sistem tetes terbuka (open drop), etil klorida disemprotkan ke sungkup dengan volume 3-20 ml yang menghasilkan uap _+ 3,5-5% sehingga pasien tidak sadar dan kemudian dilanjutkan dengan penggunaan obat lain seperti eter

Page 9: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• 3. Lidokain• Indikasi : anestesi filtrasi dan anestesi permukaan,

antiaritmia• Efek samping : mengantuk• Mekanisme kerja : Kerja obat tersebut dapat dipakai secara

klinis untuk menyekat rasa sakit dari – atau impuls vasokonstriktor menuju daerah tubuh tertentu.Lidokain mampu melewati sawar darah otak dan diserap secara cepat dari tempat injeksi. Dalam hepar, lidokain diubah menjadi metabolit yang lebih larut dalam air dan disekresikan ke dalam urin.

• DosisDosis maksimum 4 % (mg/kgbb),dosis makmsimum untuk orang dewasa 60kg (ml) 24

Page 10: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

4. Benzokain• Indikasi : anestesi permukaan dan menghilangkan rasa nyeri dan gatal

5. Prokain ( novokain )• Indikasi : anestesi filtrasi dan permukaan• Efek samping : hipersensitasi

6.Tetrakain• Indikasi : anestesi filtrasi

7. Benzilalkohol• Indikasi : menghilangkan rasa gatal, sengatan matahari dan gigi• Kontra indikasi : insufiensi sirkulasi jantung dan hipertensi• Efek samping: menekan pernafasan

8. Bupivikain • Indikasi : anestetik lokal• Kontraindikasi :• Dosis : bupivikain 2.5% ,dosis maksimum(mg/kgbb),dosis maksimum untuk orang

dewasa 36ml.

Page 11: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

B. ANESTESI UMUM

• Mekanisme KerjaSampai sekarang mekanisme terjadinya

anastesia belum jelas meskipun dalam bidang fisiologi SSP dan sususan saraf perifer terdapat kemajuan hebat,maka timbul berbagai teori berdasarkan obat anastesi misalnya penurunan transmisi sinaps,penurunan konsumsi oksigen,dan penurunan aktivitas listrik SSP.

Page 12: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Beberapa Teori Mekanisme Anastesia Umum

1. Teori KoloidTeori ini mengatakan bahwa dengan pemberian zat anastetikterjadi peggumpalan zat koloid yang menimbulkan anastesia yang bersifat reversibel diikuti dengan proses pemulihan . Christiansen (1965) membuktikan bahwa pemberian eter dan halotan akan menimbulkan penghambatan gerakan dan aliran protoplasma dalam amoeba.

Page 13: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• Teori LipidTeori ini mengatakan bahwa ada hubungan antara kelarutan zat anastetik dalam lemak dan timbulnya anastesia. Makin larut anestetik dengan lemak ,makin larut sifat anastetiknya. Teori ini hanya cocok untuk beberapa zat anastetik dalam lemak.

• Teori BiokimiaTeori ini menyatakan bahwa pemberian zat anestetik in vitro menghambat pengambilan oksigen diotak dengan cara menghambat sistem fosforilasi oksidatif ,akan tetapi hal ini hanya menyertai anestesia da bukan penyebab anestesia.

• Teori NeurofisiologiTeori ini menyatakan bahwa pemberian zat anestetik akan menurunkan transmisi sinaps diganglion cervicalis superior dan menghambat formatio reticularis ascenden untuk berfungsi mempertahankan kesadaran.

Page 14: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Efek samping anestetik umum• Hampir semua anestetik inhalasi mengakibatkan sejumlah efek samping

yang terpenting diantaranya adalah :• Menekan pernafasan, paling kecil pada N2O, eter dan trikloretiken• Mengurangi kontraksi jantung, terutama haloten dan metoksifluran yang

paling ringan pada eter• Merusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan lagi seperti senyawa

klor• Merusak ginjal, khususnya metoksifluranPenggolongan• Menurut penggunaannya anestetik umum digolongkan menjadi 2 yaitu:• 1. Anestetik injeksi, contohnya diazepam, Natrium Tiopental (tiopental,

pentotal),Ketamin.• 2. Anestetik inhalasi diberikan sebagai uap melalui saluran pernafasan.

Contohnya eter danHalotan• 3. Anastetik gas,contohnya siklopropan.

Page 15: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

1. Anastetik injeksi

a. Diazepam• CARA KERJA OBAT :

Diazepam merupakan turunan bezodiazepin. Kerja utama diazepam yaitu potensiasi inhibisi neuron dengan asam gamma-aminobutirat (GABA) sebagai mediator pada sistim syaraf pusat. Dimetabolisme menjadi metabolit aktif yaitu N-desmetildiazepam dan oxazepam. Kadar puncak dalam darah tercapai setelah 1 – 2. Waktu paruh bervariasi antara 20 – 50 jam sedang waktu paruh desmetildiazepam bervariasi hingga 100 jam, tergantung usia dan fungsi hati.

• INDIKASI :Untuk pengobatan jangka pendek pada gejala ansietas. Sebagai terapi tambahan untuk meringankan spasme otot rangka karena inflamasi atau trauma; nipertdnisitairotot (kelaTrian motorik serebral, paraplegia). Digunakan juga untuk meringankan gejala-gejala pada penghentian alkohol akut dan premidikasi anestesi.

• KONTRA INDIKASI :Penderia hipersensitifBayi dibawah 6 bulanWanita hamil dan menyusuiDepress pernapasanGlaucoma sudut sempitGangguan pulmoner akutKeadaan Phobia

Page 16: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• Dosis :DewasaAnsietas 2-10 mg, 2-4 kali sehariTerapi tambahan pada spasme otot rangka : 2 -10 mg. 3-4 kali sehari dalamdosis bagiPenghentian alkohol akut 10 mg. 3-4 kali sehari selama 24 jam pertama, kemudian dikurangi menjadi 5 mg. 3 – 4 kali sehariPremidikasi: dewasa: 10 mg: anak-anak diatas 2 tahun: 0,25 mg/kgUsia lanjut dan pasien yang lemah : 2 – 2,5 mg, 1 – 2 kali sehari dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai kebutuhan.Pada penderita dengan gangguan pulmoner kronik, penderita hati dan ginjal kronik dosis dikuTarigT.Anak-anak 0.12 – 0.8 mg/kg sehari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.

• EFEK SAMPING :Mengantuk,ataksia. kelelahan Erupsi pada kulit. edema, mual dan konstipasi, gejala-gejala ekstra pirimidal. jaundice dan neutropenia. perubahan libido, sakit kepala, amnesia, hipotensi. gangguan visual dan retensi urin, incontinence.

Page 17: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

b. Natrium Tiopental (tiopental, pentotal)Indikasi :pemberian tiopental adalah induksi anestesi umum, operasi/tindakan yang singkat (reposisi fraktur, insisi, jahit luka, dilatasi serviks, dan kuretase), sedasi pada anelgesi regional, dan untuk mengatasi kejang-kejang eklampsia atau epilepsi.Kontraindikasinya adalah status asmatikus, porfiria, syok, anemia, disfungsi hepar, dispnu berat, asma bronkial, versi ekstraksi, miastenia gravis, dan riwayat alergi terhadap tiopental.Efek samping dapatmenyebabkan depresi pernapasan,depresi kardiovaskular, cenderung menyebabkan spasme laring, relaksasi otot perut kurang, dan bukan analgetik. Dosis induksi tiopental 2,5% adalah 3-6 mg/kgBB intravena. Dosis sedasi 0,5-1,5 mg/kgBB.

Page 18: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• C. KetaminIndikasi pemakaian ketamin adalah prosedur dengan pengendalian jalan napas yang sulit, prosedur diagnosis, tindakan ortopedi, pasien risiko tinggi, tindakan operasi sibuk, dan asma.Kontraindikasinyatidak digunakan untuk tekanan sistolik 160 mmHg dan diastolik 100 mmHg, riwayat penyakit serebrovaskular, dan gagal jantung.Dosis induksi 1-4 mg/kgBB intravena dengan dosis rata-rata 2 mg/kgBB untuk lama kerja 15-20 menit, dosis tambahan 0,5 mg/kgBB sesuai kebutuhan. Dosis pemberian intramuskular 6-13 mg/kgBB, rata-rata 10 mg/kgBB untuk lama kerja 10-25 menit.

Page 19: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

2. Anastetik inhalasi• a. Eter (dietil eter).

Indikasi Penggunaan secara semi closed methode datam kombinasi dengan oksigen

dan N2O

Kontra indikasi tidak dianjurkan pada operasi dengan tindakan kauterisasi. Efek sampingmengiritasi jalan napas, menimbulkan hipersekresi kelenjar ludah, menyebabkan mual dan muntah, serta dapat menyebabkan hiperglikemia. Jumlah eter yang dibutuhkan tergantung dari berat badan dan kondisi penderita, kebutuhan dalamnya anestesi dan teknik yang digunakan. Dosis induksi 10-20% volume uap eter dalam oksigen atau campuran oksigen dan N2O. Dosis pemeliharaan stadium III 5-15% volume uap eter.

Page 20: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

b. HalotanIndikasiHalotan digunakan terutama sebagai komponen hipnotik dalam pemeliharaananestesia umum. Disamping efek hipnotik, halotan juga mempunyai efek analgetik ringandan relaksasi otot ringan. Pada bayi dan anak-anak yang tidak kooperatif, halotandigunakan untuk induksi bersama-sama dengan N2O secara inhalasi.Untuk mengubah cairan halotan menjadi uap, diperlukan alat penguap (vaporizer)khusus halotan, misalnya fluotec, halomix, copper kettle, dragger dan lain-lainnyaKontra indikasi Pasien dengan disfungsi hepar harus dipertimbangkan. Pemberian halotan pada pasien dengan lesi massa intra kranial harus dengan pengawasan ketat karena dapat menyebabkan hipertensi intra kranial. Pasien dengan hipovolemia dan beberapa pasien dengan penyakit jantung berat tidak dapat mentolerir efek inotropik negatif halotanEfek sampingmenimbulkan hipotensi, aritmia, meningkatkan tekanan intrakranial, menggigil pascaanestesi, dan hepatotoksikDosis Untuk induksi, konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi adalah 2,0-3,0% bersama-sama NO.2.Untuk pemeliharaan dengan pola nafas sponata, konsentrasinya berkisar anatara 1,0-2,5%, sedangkan untk nafas kendali, berkisar antara 0,5-1,0%

Page 21: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

3. Anastetik Gas• a. Siklopropan

IndikasiSiklopropan menyebabkan relaksasi otot cukup baik dan sedikit sekali mengiritasi saluran nafas. Namun depresi pernafasan ringan dapat terjadi pada anesthesia dengan Siklopropan.Siklopropan tidak menghambat kontraktilitas otot jantung;curah jantung dan tekanan arteri tetap atau sedikit meningkat sehingga Siklopropan merupakan anastetik terpilih pada penderita syok.Kontra indikasiTidak dipakai untuk pasien yang menderita asma atau sesak nafas dan gangguan nafas.Efek sampingSiklopropan dapat menimbulkan aritmia jantung yaitu fibrilasi atrium, bradikardi sinus, ekstraistol atrium,bradikardi sinus,ekstrasistol atrium,ritme atrioventrikuler,ekstrasistol ventrikel,dan ritme begimini.Dosis gunakan 1-2%siklopropan dengan oksigen .Untuk mencapai induksi siklopropan digunakan 25-50% dengan oksigen sedangkan dosis penunjang digunakan 10-20% dengan oksigen.

Page 22: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

2. Obat Hipnotik dan Sedatif

• Hipnotik atau obat tidur berasal dari kata hynops yang berarti tidur, adalah obat yang diberikan malam hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan tubuh normal untuk tidur, mempermudah atu menyebabkan tidur.

• Sedangkan sedative adalah obat obat yang menimbulkan depresi ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur, dengan efek menenangkan dan mencegah kejang-kejang. Yang termasuk golongan obat sedative-hipnotik adalah: Ethanol (alcohol),Barbiturate,fenobarbital,Benzodiazepam, methaqualon.

• Secara klinis obat-obatan srdatif-hipnotik di gunakan sebagai obat-obatan yg behubungan dg saraf pusat seperti tatalaksana nyeri akut dan kronik serta insomnia

Page 23: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Obat-obatan sedatif-hipnotik di klasifikasi menjadi 3 klompok

• Benzodiasepin• Barbiturat• Golongan obat nonbarbiturat-

nonbenzodiazepein

Page 24: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Obat hipnotik digolongkan secara kimiawi

• 1. Golongan barbiturate, seperti fenobarbital, butobarbital, siklobarbital, heksobarbital,dll.

• 2. Golongan benzodiazepine, seperti flurazepam, nitrazepam, flunitrazepam dan triazolam.

• 3. Golongan alcohol dan aldehida, seperti klralhidrat dan turunannya serta paraldehida.

• 4. Golongan bromide, seperti garam bromide ( kalium, natrium, dan ammonium ) dan turunan ure seperti karbromal dan bromisoval.

• 5. Golongan lain, seperti senyawa piperindindion (glutetimida ) dan metaqualon.

Page 25: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Contoh obat barbituratePhenobarbital (Fenobarbital) / Luminal• Sediaan:• Tablet 30 mg, 50 mg, 100 mg• Ampul 50 mg/ml

• Cara Kerja Obat:• Fenobarbital adalah antikonvulsan turunan barbiturat yang efektif dalam mengatasi epilepsi pada dosis

subhipnotis.• Indikasi:• - Kejang umum tonik-klonik; kejang parsial; kejang pada neonatus; kejang demam; status epileptikus• - Pengelolaan insomnia jangka pendek• - Meredakan kecemasan dan ketegangan• - Meredakan gejala epilepsi

• Kontraindikasi:• Hipersensitif terhadap barbiturat atau komponen sediaan, gangguan hati yang jelas, dispnea, obstruksi

saluran nafas, porfiria, hamil.

Page 26: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• Dosis:• - Kejang umum tonik-klonik, kejang parsial, per oral,

DEWASA 60-180 mg saat malam; ANAK sampai 8 mg/kg sehari

• - Kejang demam, per oral, ANAK sampai 8 mg/kg sehari• - Kejang neonatal, injeksi intravena (larutkan 1:10

dengan air untuk injeksi), neonatus 5-10 mg/kg tiap 20-30 menit sampai konsentrasi plasma 40 mg/liter

• - Status epileptikus, injeksi intravena (larutkan 1: 10 dengan air untuk injeksi), DEWASA 10 mg/kg dengan kecepatan tidak lebih dari 100 mg/menit (sampai dosis maksimal 1 g); ANAK 5-10 mg/kg dengan kecepatan tidak lebih dari 30 mg/menit

Page 27: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• Efek Samping : • Mengantuk, kelelahan, depresi mental, ataksia

dan alergi kulit, paradoxical excitement restlessness, bingung pada orang dewasa dan hiperkinesia pada anak; anemia megaloblastik(dapat diterapi dengan asam folat)

Page 28: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Contoh obat Benzodiazepine

Flurazepam• Indikasi : obat untuk mengatasi insomnia• Efek samping : Mula efek hipnotik rata-rata 17 menit

setelah pemberian obat secara oral dan berakhir hingga 8 jam.Efek residu sedasi di siang hari terjadi pada sebagian besar penderita,oleh metabolit aktifnya yang masa kerjanya panjang, karena itu obat Fluarazepam cocok untuk pengobatan insomia jangka panjang dan insomnia jangka pendek yang disertai gejala ansietas di siang hari.

Page 29: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Contoh obat bromizoval

Page 30: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Contoh obat metaqualon

• Metakualon• Metakualon merupakan jenis obat yang

digunakan secara resmi untuk obat penenang dan untuk menghilangkan rasa sakit. Akan tetapi, banyak orang yang menyalahgunakan obat ini dan digunakan untuk memabukkan diri.

Page 31: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

Contoh obat anastesi sedatif

AMFETAMINIndikasi : untuk narkolepsi, gangguan penurunan perhatian Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat tidur, gelisah, tremor, iritabilitas dan beberapa masalah kardiovaskuler (Tachicardia, palpitasi, aritmia, dll)Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam, diekskresikan lebih cepat pada urin asam daripada urin basa Reaksi yang merugikan : menimbulkan efek- efek yang buruk pada sistem saraf pusat, kardiovaskuler, gastroinstestinal, dan endokrin.dosis : Dewasa : 5-20 mgAnak > 6 th : 2,5-5 mg/hari

Page 32: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• METILFENIDAT Indikasi : pengobatan depresi mental, pengobatan keracunan depresan SSP, syndrom hiperkinetik pada anak Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas, nyeri abdomen, nyeri kepala, Tachicardia Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit ginjal. Farmakokinetik : diabsorbsikan melalui saluran cerna dan diekskresikan melalui urin, dan waktu paruh plasma antara 1-2 jam Farmakodinamik : mula- mula :0,5 – 1 jam P : 1 – 3 jam, L : 4-8 jam. Reaksi yang merugikan : takikardia, palpitasi, meningkatkan hiperaktivitas. dosis pemberian :Anak : 0.25 mg/kgBB/hrDewasa : 10 mg 3x/hr

Page 33: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

KAFEIN

Indikasi : menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya pikir yang cepat, perangsang pusat pernafasan dan fasomotor, untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi prematur Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, tachicardia, pernafasan lebih cepat

Kontraindikasi : diabetes, kegemukan, hiperlipidemia, gangguan migren, sering gelisah (anxious ). Farmakokinetik : kafein didistribusikan keseluruh tubuh dan diabsorbsikan dengan cepat setelah pemberian, waktu paruh 3-7 jam, diekskresikan melalui urin Reaksi yang merugikan : dalam jumlah yang lebih dari 500 mg akan mempengaruhi SSP dan jantung.

Dosis pemberian : apnea pada bayi : 2.5-5 mg/kgBB/hr, keracunan obat depresan : 0.5-1 gr kafein Na-Benzoat (Intramuskuler)

Page 34: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

• NIKETAMID Indikasi : merangsang pusat pernafasan

• Efek samping : pada dosis berlebihan menimbulkan kejang Farmakokinetik : diabsorbsi dari segala tempat pemberian tapi lebih efektif dari IVDosis : 1-3 ml untuk perangsang pernafasan

Page 35: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27

DOKSAPRAMIndikasi : perangsang pernafasan

Efek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku, muntah

Farmakokinetik : mempunyai masa kerja singkat dalam SSP Dosis : 0.5-1.5 mg/kgBB secara IV

Page 36: ANESTESI Dan Sedatif Hipnotik Adib 26-Saina 27