Hipnotik-sedatif Kel 4

download Hipnotik-sedatif Kel 4

of 29

description

FARMAKOLOGI

Transcript of Hipnotik-sedatif Kel 4

HIPNOTIK-SEDATIF

HIPNOTIK-SEDATIFGITA PARADISMA (P27820714002)MARDANI BANAPON (P27820714005)ICHTIYAR RIZKI Z. (P27820714019)FIKA AGUSTINA (P27820714023)WAHYU WIDYAWATI (P27820714036)

HIPNOTIK-SEDATIFHipnotik adalah obat yang menyebabkan tidur, sedangkan sedatif adalah obat yang menimbulkan depresi ringan susunan saraf pusat (SSP) tanpa menyebabkan tidur. Golongan obat ini digunakan untuk mengatasi insomnia yaitu gangguan tidur. Terdapat beberapa jenis insomnia yaitu :Sama sekali tidak dapat tidur Tidak cepat tidur sesuai dengan yang dikehendakiSaat tidur sering terbangunTidur singkatTidur larut malam disertai mimpi buruk dan Sesudah bangun tidur tetap merasa kurang segar. Induksi tidur merupakan induksi aktif. Kerusakan sistem median raphe nuclei batang otak atau pengurangan serotonin oleh suatu obat juga menyebabkan insomnia. Perangsangan listrik pada bermacam bagian otak dapat menyebabkan tidur.

Pola tidur :a. NON-REM (Non Repaid Eye Movement ) b. REM BARBITURATBENZODIAZEPINKelompok Obat Asam barbiturat sendiri tidak menyebabkan depresi SSP karena efek depresi dimiliki oleh derivatnya yang didapat melalui :Substitusi 1 atau kedua atom H pada C5Substitusi pada atom N dari inti asam barbituratSubstitusi atom O dari gugus karbonil dengan atom S, yang menghasilkan golongan tiobarbiturat. Apabila gugus alkil pada C5 terlalu panjang lebih dari 6 atom C bukan efek hipnotik yang akan didapat, tetapi efek konvulsif. Malonilurea sendiri tanpa substitusi S disebut juga oksibarbiturat.Asam barbiturate dan derivatnya bersifat asam lemak, karena mengadakan tautomeri, bentuk laktam (keto) berada dalam keseimbangan dalam bentuk laktim (enol).Untuk pemberian oral untuk asam lemah bisa digunakan, tetapi bentuk garamnya lebih mudah diabsorbsi. Untuk pemberian parenteral digunakan larutan barbiturate bentuk garam Na.

BARBITURATEfek golongan benzodiazepin secara kualitatif mirip satu sama lain. Secara kuantitatif sprektum farmakodinamik dan sifat farmakokinetiknya beda. Derivate benzodiazepin berefek hypnosis, sedasi, relaksasi otot, ansiolitik, dan antkonfulsi dengan potensi yang berbeda.Struktur benzodiazepin terdiri dari cincin benzene (A) dengan 7 sisi cincin diazepin (B). pada umumnya preparat benzodiazepine mengandung 5 aril substituent (C) dan cincin 1,4 diazepin.

BENZODIAZEPINPenggolongan berdasarkan struktur kimianyaGolongan barbiturate, seperti fenobarbital, butobarbital, siklobarbital, heksobarbital, dll.Golongan benzodiazepine, seperti flurazepam, nitrazepam, flunitrazepam diazepam, klordiazepoksid, dan triazolam.Golongan alkohol dan aldehida, seperti kloralhidrat dan turunannya serta paraldehida, trikofos, dikolralfenazon.Golongan bromide, seperti garam bromide ( kalium, natrium, dan ammonium ) dan turunan ure, seperti karbromal dan bromisoval.Golongan lain, seperti senyawa piperindindion (glutetimida) dan metaqualon.

BENZODIAZEPINPenggolongan berdasarkan lama kerjanyaUltra-shot-acting adalah hipnotika yang cepat timbul efek dan cepat pula hilangnya (anestetika umum).Contohnya: tialbarbital, heksobarbital.Shot-acting adalah hipnotika yang kecepatan timbulnya efek sedang (sekitar 15 menit) dan bertahan agak singkat (2-3 jam). Untuk obat tidur. Contohnya: siklobarbital dan sekobarbital.Intermedieate-acting adalah hipnotika yang mulai efeknya setelah 30 menit dan diperkirakan dapat bertahan selama 5 jam. Contohnya: butobarbital, alobarbital, dan heptabarbital.Long-acting adalah hipnotika yang mulai kerjanya setelah 8 jam dan dapat bertahan sekitar 6-10 jam dan dapat digunakan sebagai obat tidur lama. Contohnya; barbital, fenobarbital, dan metilfenobarbital.

Contoh Obat Hipnotik SedatifBARBITURAT : Barbiturat mudah diabsorbsi dari tempat pemberiannya. Obat ini tersebar hampir diseluruh jaringan dan cairan badan dan dengan mudah melintasi sawar uri. Sawar darah otak agak sukar dilewati oleh barbiturat meskipun diberikan secara IV, kecuali golongan tiobarbiturat. Kadar tertinggi barbiturate terdapat dalam hepar dan ginjal. Presentasi barbiturate yang terikat protein dalam plasma berbeda-beda; tipental kira-kira 80%, pentobarbital kira-kira 50%, fenobarbital hanya sedikit, barbital lebih sedikit. FarmakokinetikThiopental dan barbiturate kerja sangat singkat. Dosis kerja barbiturate kerja sangat singkat hanya berefek sebentar karena cepat memasuki depot lemak, bukan karena cepat dirombak. Setelah depot lemak jenuh, masa kerja barbiturate pada pemberian selanjutnya baru mencerminkan inaktivasi yang terjadi dengan lambat. Waktu pemulihan setelah pemberian dosis setelah pemberian dosis besar barbiturate kerja sangat singkat memerlukan waktu lama karena barbiturat yang tertimbun dalam depot lemak perlahan-lahan dilepaskan kembali setelah anesthesia berakhir.

Kerja Barbiturat dan ThiopentalInaktivitas Barbiturat terjadi melalui : 1. penghancuran dalam jaringan, terutama hati 2. ekskresi melalui ginjal dan 3. kombinasi kedua cara tersebut. FarmakokinetikBenzodiazepinPemberian oral benzodiazepine diabsorsi lengkap, kecuali klozepan, karena cepat didekarbosilaksi oleh asam lambung menjadi N-desmecildeazepam (nurdazepam) yang selanjutnya diabsorsi lengkap. Setelah pemberian peroral, kadar puncak benzodiazepim plasma dapat dicapai dalam waktu 0,5 8 jam. Kecuali klorazepam. Benzodiazepin dan metabolic aktifnya terikat pada protein plasma, misalnya alprazolan 70% diazepam 99%. Volume distribusi benzodiazepine cukup besar dan meningkat pada penderita usia lanjut. Benzodiazepine dapat melewati sawar darah uri dan di ekskresi kedalam asi. Benzodiazepine di metabolism oleh enzim mikrosom hati.kecepatan bio transformasi benzodiazepine yang di inaktifkan pada reaksi pertama merupakan determinan penting untuk lama kerjanya, misalnya oksazelpam dan triazolam. Metabolisme benzodiazepine terjadi dalam 3 tahap yaitu: 1. Modifikasi atau pengelepasan substituent.2. Hidroksilasi 3. Konyugasi.

BARBITURATEfek utama gol barbiturat ialah depresi SSP,Tingkat depresi SSP bergantung pada :1. Macam barbiturat2. Dosis yang sampai di SSP3. Cara pemberian4. Kepekaan SSP sewaktu barbiturat diberikan5. Adanya toleransiFarmakodinamik Cara Kerja BarbituratAmbang rangsang neuron dipertinggi karena stabilisasi membrane selMasa pemulihan setelah perangsangan diperpanjangBarbiturat sangat banyak digunakan sebagai obat tidur. Dengan dosis yang cukup, orang bisa tertidur dalam waktu 20-60 menit. Tidurnya mirip dengan tidur fisiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu. Fase tidur REM dipersingkat. Barbiturat agaknya menyebabkan sikap masa bodoh terhadap rangsaangan luar. Penderita lebih mudah tertidur bila lingkungan sekitarnya tenang. Barbiturat tidak dapat mengurangi rasa nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran.Contoh : Bila pasien menderita nyeri, barbiturat bahkan dapat menyebabkan kegelisahan atau delirium. Pemberian barbiturat dosis kecil disertai rangsang sakit justru memperhebat reaksi rasa sakit. Hal ini terjadi karena barbiturat hanya mengjilangkan hambatan korteks terhadap bagian lain SSP. Dosis tinggi semua barbiturat dapat berefek antikonvulsi misalnya terhadap konvulsi akibat status epileptikus, tetanus atau intoksikasi striknin.

Pada intoksikasi barbiturat, kepekaan sel pengatur napas di medulla oblongata terhadap CO2 berkurang sehingga ventilasi paru berkurang. Keadaan ini menyebabkan pengeluaran CO2 dan pemasukan O2 berkurang, dan terjadi hipoksia atau anoksia. Hipoksia merupakan perangsang napas yang fisiologis, sehingga pernapasan bisa berjalan terus. Bila pada keadaan ini diberikan O2, pernapasan yang hanya dipertahankan oleh rangsang hipoksia ini dapat terhentiBarbiturat dosis hipnotik tidak memberikan efek nyata terhadap sistem kardiovaskuler. Frekuensi nadi dan tensi sedikit menurun akibat sedasi yang ditimbulkan barbiturat. Pemberian barbiturat dosis terapi secara IV cepat dapat menyebabkan tensi turun mendadak, meskipun hanya selintas. Dosis tinggi barbiturat menyebabkan depresi pusat vasomotor diikuti vasodilatasi perifer. Berpengaruh pula terhadap kapiler sehingga menyebabkan syok pada kardiovaskuler. Pemberian barbiturat dosis anestetik bisa menimbulkan kelainan fungsi ginjal yang bersifat sementara dan juga bisa menimbulkan kelainan fungsi ginjal yang bersifat sementara.BENZODIAZEPINBenzodazepin menghambat aktvitas SSP dengan efek utama pada manusia sedasi, hypnosis, pengurangan ansietas, relaksasi otot dan antikonvulsi. Pemberian benzodiazepine IV dosis terapi dapat menimbulkan kasus dilatasi perifer, sedangkan glokagen neuronuskular baru timbul pada dosis sangat tinggi. Derivat benzodiazepine memperlihatkan efek farmakologi yang sama. Peningkatan dosis benzodazepin menyebabkan depresi SSP yang meningkat dari sedasi ke senosis, dari hypnosis ke stupor; keadaan ini mirip dengan depresan umum SSP. Benzodizepin tidak memperlihatkan efek anesthesia umum yang spesifik, karena penderita tetap sadar dan relaksasi otot yang diperlukan untuk pembedahan tidak tercapai. Jika akan digunakan utuk anesthesia, benzodiazepin harus dikombinasikan dengan obat depresan SSP lainBenzodiazepin menyebabkan amnesia anterograt, menimbulkan elusi setelah anesthesia yang baru dialaminya. Benzodiazepin dosis preanestetik mengganggu rekaman memori, selain itu juga mengganggu pemantapan jalur memori. Kerja benzodiazepin diduga berdasarkan potensiasi inhibisi neron dengan asam gama amino butirat (GABA) sebagai mediator. Diazepam dan flurazepan dosis preanestetik menyebabkan deprisi ringan ventilasi alveolar dan asedosis respiratoar, lebih karena penurunan rangsangan hipoksia daripada karena penurunan rangsangan hiperkapnia.Efek benzodiazepine pada sistem kardiovaskuler umumnya ringan, kecuali pada intoksikasi berat. Pada dosis anesthesia semua benzodiazepine dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan frekuensi denyut jantung.

BARBITURATIndikasi :Sedasi Penggunaan neuropsikiatrikHipnosis AntikonvulsiAnesthesiaIndikasi dan KontraindikasiKontraindikasi :1. Diberikan pada penderita alergi barbiturat2. Diberikan pada beberapa penderita psikoneurotik3. Dosis barbiturat harus disesuaikan dengan kebutuhan pasienBENZODIAZEPINIndikasi Benzodiazepine digunakan untuk mengobati insomnia, ansietas, kaku otot dan medikasi preanestetik.Gunakan secara hati hati pada pasien pasien dengan : disfungsi hati, gangguan ginjal atau penyakit paru parah.mempunyai kecenderungan bunuh diri. Menginduksi enzim metabolism obat hati dan dapat menurunkan efektivitas obat yang dimetabolisme oleh hati.Efek SampingBARBITURATefek samping benzodiazepin dosis hipnotik:light headness, lassitude, lambat bereaksi, inkoordinasi motorik, ataksia, gangguan fungsi mental dan psikomotor, gangguan koordinasi berfikir, bingung, dsartria, amnesia anterograd, mulut kering dan rasa pahit. Efek tersebut mengurangi ketrampilan mengemudi dan kemampuan psikomotor lainnya. Efek samping lain yang dapat timbul ialah lemah badan, sakit kepala, pandangan kabur, vertigo, mual, muntah, sakit sendi, sakit dada dan inkontinensia tetapi jarang. Pada penderita epilepsy, benzodiazepine kadang-kadang meningkatkan frekuens bangkitan. Benzodiazepine dapat menyebabkan efek psikologik paradoks.

BenzodiazepinInsidens mimpi buruk pada pemberian nitrazepam sering meningkat. dan mimpi buruk akibat flurazepam terutama terjadi pada minggu pertama. Flurazepam kadang-kadang menimbulkan garrulousness, ansietas, mudah tersinggung, takikardi dan berkeringat. Pernah dilaporkan adanya gejala euphoria, gelisah, halusinasi dan sikap hipomanik. Penggunasalahan dan ketergantungan benzodiazepine jarang terjadi, tetapi 45% penderita mengalami sindroma putus obat. Gejala ini umumnya ringan dan sesuai dengan dosis serta lama penggunaan.Kelainan yang semula dapat ditekan dengan pemberian obat ini, bahkan dapat timbul lebih hebat setelah obat dihentikan. Insomnia yang timbul kembali merupakan salah satu gejala putus obat. Secara umum benzodiazepine merupakan obat yang relatif aman. Meskipun diberikan dalam dosis besar jarang menimbulkan kematian kecuali bila diberikan bersama depresan SSP lain misalnya alcohol.TERIMA KASIH